Anda di halaman 1dari 33

Visi

Pada tahun 2028 menghasilkan perawat vokasi yang unggul dalam penerapan
keterampilan keperawatan lansia berbasis IPTEK Keperawatan

KEWIRAUSAHAAN HOMECARE

TUGAS MATA KULIAH : KEWIRAUSAHAAN


Disusun oleh:
Kelompok VIII/ Tingkat II B
1. Septiah Lestari ( P3.73.20.1.19.071 )
2. Silmi Kaffah Brotojoyo ( P3.73.20.1.19.072 )
3. Siti Kamilah ( P3.73.20.1.19.073 )
4. Siti Ridhoah Savira ( P3.73.20.1.19.074 )
5. Yuni Eka Ramadhani ( P3.73.20.1.19.079 )

Pembimbing : Ns. Eros Siti SuryatiS.Pd.MKM.

PRODI DIII KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES JAKARTA 3
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berbagai
kemudahan, petunjuk serta karunia yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah Kewirausahaan dengan tepat waktu.
Materi pada makalah ini membahas tentang “Kewiraushaan Homecare”.Materi ini
memberikan pemahaman kepada mahasiswa keperawatan untuk lebih mengetahui mengenai
Kewirausahaan berbasis homecare.
Dalam menyusun makalah ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ns.
Eros Siti SuryatiS.Pd.MKM yang telah membantu menyusun makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun. Akhir kata penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penulisan dan penyusunan makalah ini.

Bekasi, 15 February 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 2
D. Sistematika Penulisan 3
BAB II PEMBAHASAN 4
A. Pengertian Homecare 4
B. Jenis – Jenis Homecare 4
C. Faktor yang Mendorong Perkembangan Pelayanan Homecare 9
D. Peran dan Fungsi Perawat Homecare 10
E. Standar Praktik Homecare Nursing 14
F. Standar uraian Tugas dan Fungsi Pengelolaan Homecare 16
G. Skill Dasar yang harus Dikuasai Perawat 18
H. Tatalaksana Homecare 19
I. Mekanisme Pelayanan Homecare 21
J. Pelayanan Home Care.............................................................................................. 22

BAB III PENUTUP 23


A. Kesimpulan 23
B. Saran23
DAFTAR PUSTAKA 24

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia, Homecare telah diperkenalkan sejak tahun 1974 oleh
almarhum ibu jendral A.H Nasution yang ketika itu lebih berfokus pada
pemberian makanan bergizi kepada lanjut usia “Pendampingan dan
Perawatan Sosial Lanjut Usia di Rumah” atau yang dikenal dengan
program
Visi Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah
memandirikan masyarakat untukhidup sehat dengan misi membuat rakyat
sehat. Guna mewujudkan visi tersebut berbagai program kesehatan telah
dikembangkan termasuk pelayanan keperawatan yang professional. Salah
satu tujuan dari pelayanan keperawatan professional adalah memberikan
pelayanankeperawatan yang holistic bio, psiko, sosio, dan cultural kepada
individu, kelompok danmasyarakat sesuai dengan kebutuhan dasarnya.
Pelayanan yang bersifat holistic ini akanlebih lengkap dengan pemberian
pelayanan keperawatan lanjutan dirumah (home care).
Homecare kini telah berkembang pesat ditengan-tengah
masyarakat Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Homecare menjadi
sebuah pilihan yang cukup baik sebagai salah satu model dalam pemberian
pelayanan sehingga dapat mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan.
Saat ini sudah mulai dikembangkan home care hospital based,
dimana pelayanan homecare berada dibawah rumah sakit yang
berasangkutan. Namun belum semua pelayanan homecare hospital based
dilaksanakan dengan manajemen yang baik, sehingga belum
dirasakanmanfaat yang berarti baik bagi rumah sakit, perawat, dokter dan
pasien. Homecare saat ini merupak model pelayanan yang lebih banyak
mengarah ke private service yang diselenggarakan untuk memenuhi
kebutuhan pelayanan sebagai dampak dari perubahan demografi dan
epidomiologi

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Homecare ?
2. Apa sajakah Jenis – Jenis Homecare ?
3. Apa saja Faktor yang Mendorong Perkembangan Homecare di Rumah
?
4. Bagaimana Peran dan Fungsi Perawat Homecare ?
5. Bagaimana Standar Praktik Homecare Nursing ?
6. Bagaimana Standar uraian Tugas dan Fungsi Pengelolaan Homecare ?
7. Bagaiamanakah Ketampilan/ Skills Perawat Homecare ?
8. Bagaimanakah Tata Laksana Homecare ?
9. Bagaimana Mekanisme Pelayanan Homecare ?

C. Tujan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami konsep dasar kewirausahaan
Homecare
2. Tujuan Khusus
1) Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui Pengertian Homecare
2) Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui Jenis-Jenis Homecare
3) Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui Faktor yang
Mendorong Perkembangan Homecare dirumah
4) Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui Peran dan Fungsi
Perawat Homecare
5) Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui Standar Praktik
Homecare Nursing
6) Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui Standar uraian Tugas
dan Fungsi Pengelolaan Homecare
7) Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui Standar
Keterampilan/ Skills Perawat Homecare
8) Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui Tata Laksana
Homecare
9) Untuk mengetahui Mekanisme Pelayanan Homecare

2
D. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, dan
sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORI
Terdiri dari Pengertian, Jenis-Jenis, Faktor yang Mendorong
Perkembangan Homecare dirumah, Peran dan fungsi Perawat Homecare,
Standar Praktik Homecare Nursing, Standar Tugas dan Fungsi Pengelolaan
Homecare, Standar keterampilan Perawat Homecare, Tata laksana
Homecare, serta Mekanisme pelayanan Homecare
BAB IV PENUTUP
Terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian

3
Sherwen (1991) mendefinisikan perawatan kesehatan di rumah
sebagai bagian integral dari pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh
perawat untuk membantu individu, keluarga dan masyarakat mencapai
kemandirian dalam menyelesaikan masalah kesehatanyang mereka hadapi.
Sedangkan Stuart (1998) menjabarkan perawatan kesehatan di
rumahsebagai bagian dari proses keperawatan di rumah sakit, yang
merupakan kelanjutan darirencana pemulangan (discharge planning), bagi
klien yang sudah waktunya pulang darirumah sakit. Perawatan di rumah
ini biasanya dilakukan oleh perawat dari rumah sakitsemula, dilaksanakan
oleh perawat komunitas dimana klien berada, atau dilaksanakan olehtim
khusus yang menangani perawatan di rumah.
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2002)
menyebutkan bahwa home care adalah pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan dan komprehensif yangdiberikan kepada individu dan
keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untukmeningkatkan,
mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan
tingkatkemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit. Neis dan Mc
Ewen (2001) menyatakan home health care adalah sistem dimana
pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial diberikan di rumah kepada
orang-orang yang cacatatau orang-orang yang harus tinggal di rumah
karena kondisi kesehatannya.

B. Jenis-jenis Homecare
Menurut Rice R (2001) jenis kasus yang dapat dilayani pada
perawatan kesehatan dirumah meliputi kasus-kasus yang umum pasca
perawatan di rumah sakit dan kasus-kasus khusus yang di jumpai di
komunitas.

1. Berdasarkan Kasus yang sering dijumpai di rumah sakit


Kasus umum yang merupakan pasca perawatan di rumah sakit adalah:

4
1) Klien dengan penyakit obstruktif paru kronis.
2) Klien dengan penyakit gagal jantung.
3) Klien dengan gangguan oksigenasi,
4) Klien dengan perlukaan kronis,
5) Klien dengan diabetes,
6) Klien dengan gangguan fungsi perkemihan,
7) Klien dengan kondisi pemulihan kesehatan atau rehabilitasi,
8) Klien dengan terapi cairan infus di rumah,
9) Klien dengan gangguan fungsi persyarafan,
10) Klien dengan HIV/AIDS. Sedangkan kasus dengan kondisi khusus,
meliputi :
11) Klien dengan postpartum,
12) Klien dengan gangguan kesehatan mental,
13) Klien dengan kondisi usia lanjut,
14) Klien dengan kondisi terminal.

2. Berdasarkan jenis masalah kesehatan yang dialami oleh klien


Berdasarkan jenis masalah kesehatan yang dialami oleh klien, pelayanan
keperawatan dirumah (home care) di bagi tiga kategori yaitu:
 Layanan perawatan klien sakit
Keperawatan klien yang sakit di rumah merupakan jenis yang
paling banyak dilaksanakan pada pelayanan keperawatan di rumah
sesuai dengan alasan kenapa perlu di rawat di rumah.Individu yang
sakit memerlukan asuhan keperawatan untuk meningkatkan
kesehatannya danmencegah tingkat keparahan sehingga tidak perlu di
rawat di rumah sakit.
 Layanan berbasis promotif dan preventif
Pelayanan atau asuhan kesehatan masyarakat yang fokusnya pada
promosi dan prevensi.Pelayanannya mencakup mempersiapkan
seorang ibu bagaimana merawat bayinya setelahmelahirkan,
pemeriksaan berkala tumbuh kembang anak, mengajarkan lansia
beradaptasiterhadap proses menua, serta tentag diet mereka.

5
 Pelayanan atau asuhan spesialistik
Pelayanan yang mencankup pada penyakit-penyakit terminal
misalnya kanker, penyakit-penyakit kronis seperti diabetes, stroke,
hipertensi,masalah-masalah kejiwaan dan asuhan pada anak.

3. Berdasarkan institusi penyelenggara


Ada beberapa jenis institusi yang dapat memberikan layanan Homecare
(HC):
1) Institusi Pemerintah
Di Indonesia pelayanan Home Care (HC) yang telah lama
berlangsung dilakukan adalahdalam bentuk perawatan kasus/keluarga
resiko tinggi (baik ibu, bayi, balita maupun lansia)yang akan
dilaksanakan oleh tenaga keperawatan puskesmas (digaji oleh
pemerintah). Klienyang dilayani oleh puskesmas biasanya adalah
kalangan menengah ke bawah. Di Amerika halini dilakukan oleh
Visiting Nurse (VN)
2) Institusi Sosial
Institusi ini melaksanakan pelayanan Home Care (HC) dengan
sukarela dan tidakmemungut biaya. Biasanya di lakukan oleh LSM
atau organisasi keagamaan dengan penyandang dananya dari donatur,
misalnya Bala Keselamatan yang melakukan kunjunganrumah kepada
keluarga yang membutuhkan sebagai wujud pangabdian kepadan
Tuhan.
3) Institusi Swasta
Institusi ini melaksanakan pelayanan Home Care (HC) dalam
bentuk praktik mandiri baik perorangan maupun kelompok yang
menyelenggarakan pelayanan HC dengan menerimaimbalan jasa baik
secara langsung dari klien maupun pembayaran melalui pihak ke tiga
(asuransi). Sebagaimana layaknya layanan kesehatan swasta, tentu
tidak berorientasi “Not for profit service”
4) Home Care (HC) Berbasis Rumah Sakit (Hospital Home Care)

6
Merupakan perawatan lanjutan pada klien yang telah dirawat
dirumah sakit, karena masih memerlukan bantuan layanan
keperawatan, maka dilanjutkan dirumah. Alasan munculnya jenis
program ini selain apa yang telah dikemukakan dalam alasan Home
Care (HC) diatas, adalah :
 Ambulasi dini dengan resiko memendeknya hari rawat, sehingga
kesempatan untuk melakukan pendidikan kesehatan sangat kurang
(misalnya ibu postpartum normal hanya dirawat 1-3hari, sehingga
untuk mengajarkan bagaimana cara menyusui yang baik, cara
merawat tali pusat bayi, memandikan bayi, merawat luka perineum
ibu, senam postpartum, dll) belumdilaksanakan secara optimum
sehingga kemandirian ibu masih kurang.
 Menghindari resiko infeksi nosokomial yang dapat terjadi pada
klien yang dirawat dirumahsakit.
 Makin banyaknya penyakit kronis, yang bila dirawat di RS tentu
memerlukan biaya yang besar
 Perlunya kesinambungan perawatan klien dari rumah sakit ke
rumah, sehingga akan meningkatkan kepuasan klien maupun
perawat.
4. Berdasarkan Pemberi Layanan
1) Dokter
Pemberian HomeCare harus berada di bawah perawatan dokter.
Dokter harus sudahmenyetujui rencana perawatan sebelum perawatan
diberikan kepada pasien. Rencana perawatan meliputi: diagnosa, status
mental, tipe pelayanan dan peralatan yang dibutuhkan,frekuensi
kunjungan, prognosis, kemungkinan untuk rehabilitasi, pembatasan
fungsional,aktivitas yang diperbolehkan, kebutuhan nutrisi,
pengobatan, dan perawatan.
2) Perawat
Bidang keperawatan dalam homecare mencakup fungsi langsung
dan tidak langsung. Direct care yaitu aspek fisik actual dari perawatan,
semua yang membutuhkan kontak fisikdan interaksi face to face.

7
Aktivitas yang termasuk dalam direct care mencakup pemeriksaanfisik,
perawatan luka, injeksi, pemasangan dan penggantian kateter, dan
terapi intravena. Direct care juga mencakup tindakan mengajarkan
pada pasien dan keluarga bagaimanamenjalankan suatu prosedur
dengan benar. Indirect care terjadi ketika pasien tidak
perlumengadakan kontak personal dengan perawat. Tipe perawatan ini
terlihat saat perawat homecare berperan sebagai konsultan untuk
personil kesehatan yang lain atau bahkan pada penyedia perawatan di
rumah sakit.
3) Physical therapist
Menyediakan perawatan pemeliharaan, pencegahan, dan
penyembuhan pada pasien dirumah. Perawatan yang diberikan meliputi
perawatan langsung dan tidak langsung.Perawatan langsung meliputi:
penguatan otot, pemulihan mobilitas, mengontrol spastisitas,latihan
berjalan, dan mengajarkan latihan gerak pasif dan aktif. Perawatan
tidak langsungmeliputi konsultasi dengan petugas Homecarelain dan
berkontribusi dalam konferensi perawatan pasien.
4) Speech pathologist 
Tujuan dari speech  theraphy adalah untuk membantu pasien
mengembangkan danmemelihara kemampuan berbicara dan berbahasa.
5) Speech pathologist
Bertugas untuk memberi konsultasi kepada keluarga agar dapat
berkomunikasi dengan pasien, serta mengatasi masalahgangguan
menelan dan makan yang dialami pasien.

6) Social wolker
Social Wolker atau Pekerja social membantu pasien dan keluarga
untuk menyesuaikan diri dengan faktorsosial, emosional, dan
lingkungan yang berpengaruh pada kesehatan mereka.
7) Homemaker/home  health aide
Tugas dari home health aide adalah untuk membantu pasien
mencapai level kemandiriandengan cara sementara waktu memberikan

8
personal hygiene. Tugas tambahan meliputi pencahayaan rumah dan
keterampilan rumah tangga lain (Bukit, 2008).

C. Faktor Yang Mendorong Perkembangan Pelayanan Home Care


Berbagai faktor yang mendorong perkembangan pelayanan
keperawatan kesehatan dirumah antara lain :
1. Kebutuhan masyarakat
Pelayanan kesehatan di rumah (Home Care) merupakan program
yang sudah ada dan perlu dikembangkan karena telah menjadi
kebutuhan masyarakat. Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang
sesuai serta menyentuh kebutuhan masyarakat yakni melalui pelayanan
keperawatan Kesehatan di rumah atau Home Care. Home care adalah
suatu layanan perawatan pasien di rumah. Yang membutuhkan
perawatan di rumah, pasien dengan berbagai kondisi jenis penyakit
dengan berbagai latar belakang yang melandasi keputusan untuk
menggunakan jasa ini di lingkungan keluarga. Hal-hal yang menjadi
dasar pertimbangan antara lain;  kenyamanan pasien, dan kemudahan
akses bagi keluarga.
2. Perkembangan IPTEK dibidang kesehatan,
Kemajuan teknologi yang sangat pesat, sangat menunjang dalam
pelayanan home care nursing. Kemajuan teknologi memudahkan
seorang perawat home care dalam mencari artikel dan jurnal terkait
dengan pelayanan home care, sehingga meningkatkan pengetahuan dan
wawasan home care dalam memberikan pelayanan (Parellangi,2015).
Kemajuan teknologi komunikasi dan teknologi pelayanan
kesehatan memungkinkan pelayanan home care semakin berkembang.
Perkembangan teknologi komunikasi memungkinkan pasien, keluarga
dan tenaga kesehatan dapat melakukan aktivitas pelayanan dengan
semakin baik. Penggunaan Personal Digital Assistance sangat
membantu udalam melakukan telemonitoring, konsultasi dan
dokumentasi tindakan yang dilakukan (Rice,2006).

9
Dampak positif dari kemajuan teknologi dalam pelayanan home care,
yaitu :
a. Meningkatkan kualitas tingkat layanan pada pasien dengan
penyakit kronis di rumah. Contoh : peritonial hemodialisis
b. Kemajuan teknologi dapat membantu dalam memberikan
pelayanan pada pasien dengan keterbatasan fisik dan finansial.
Contoh : penggunaan berbagai model bed pasien
c. Mengurangi kerugian sosial dan ekonomi akibat pelayanan
kesehatan. Contoh: keluarga tidak perlu kehilangan pekerjaan
karena harus menjaga pasien di rumah sakit
d. Melakukan manajemen pemenuhan berbagai kebutuhan pasien di
rumah. Contoh : seluruh kebutuhan dasar pasien bisa dipenuhi
secara professional
e. Melakukan tuntutan peningkatan kualitas pelayanan keperawatan
terhadap pelayanan home secara personal. Contoh : pasien bisa
memilih perawat yang berkualitas sesuai dengan standar yang
dibutuhkan pasien
3. Tersedianya sumber daya manusia (SDM) kesehatan yang mampu
memberi pelayanan kesehatan di rumah.

D. Peran Dan Fungsi Perawat  Home Care


1. Manajer kasus : Mengelola dan mengkolaborasikan dengan  anggota
keluarga dan penyedia pelayanan kesehatan atau pelayanan sosial
lainnya untuk meningkatkan pencapaian pelayanan,dengan fungsi :
a. Mengidentifikasi kebutuhan pasien dan keluarga.
b. Menyusun rencana pelayanan.
c. Mengkoordinir aktifitas tim kesehatan.
d. Memantau kualitas pelayanan.
Contoh :   Perawat mengoordinasi aktivitas anggota tim kesehatan lain 
misalnya ahli gizi dan ahli terapi fisik ketika mengatur kelompok yang
memberikan keperawataan pada klien.  

10
2. Pelaksana atau pemberi asuhan : Memberi pelayanan langsung dan
mengevaluasi atau melakukan supervisi pelayanan yang diberikan oleh
anggota keluarga atau pelaku rawat (care giver).
Dengan fungsi :
a. Melakukan pengkajian asuhan secara komprehensif
b. Menetapkan masalah atau diagnosa keperawatan
c. Menyusun rencana keperawatan
d. Melakukan tindakan perawatan
e. Melakukan observasi terhadap kondisi pasien.
f. Membantu pasien dalam mengembangkan perilaku koping yang
efektif.
g. Melibatkan keluarga dalam pelayanan
h. Membimbing semua anggota keluarga dalam pemeliharaan
kesehatan.
i. Melakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan.
j. Mendokumentasikan asuhan keperawatan
Contoh : Perawat membantu klien mendapatkan kembali kesehatannya
melalui proses penyembuhan. Dan juga perawat berperan dalam
pemberi asuhan keperawatan misalnya dalam merawat pasien dengan
penyakit DM.

3. Pendidik : Mengajarkan keluarga tentang sehat atau sakit dan


bertindak sebagai penyedia informasi kesehatan, dengan fungsi :
a. Mengidentifikasi pasien dan keluarga
b. Memilih metode dan menyiapkan materi pembelajaran
c. Menyusun rencanan kegiatan
d. Melaksanakan penkes
e. Mengajarkan anggota keluarga
f. Mendorong keluarga melakukan pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan
g. Mendokumentasikan kegiatan penkes

11
Contoh : Perawat memberi informasi melalui penkes kepada pasien
atau keluarga  tentang sakit atau gangguan yang dideritanya selama
mengalami penyakit.

4. Kolaborator : Mengkoordinir pelayanan yang diterima oleh keluarga


dan mengkolaborasikannya  dengan keluarga dalam  merencankan
pelayanan, dengan fungsi:
a. Melakukan kerjasama dengan tim lain
b. Melakukan kerjasama dengan sumber atau fasilitas pelayanan 
yang ada
Contoh :  Perawat melakukan kerjasama dengan tim kesehatan lain
misalnya ahli gizi dan ahli penyakit dalam untuk merawat pasien yang
punya riwayat penyakit dalam.

5. Pembela (advokat) : Melakukan pembelaan terhadap pasien melalui


dukungan peraturan, dengan fungsi:
a. Mendemonstrasikan teknik komunikasi efektif
b. Menghormati hak pasien
c. Meminta persetujuan sebelum melakukan tindakan
d. Melaksanakan fungsi pendamping
e. Memberi informasi kepada pasien dan keluarga  untuk mengatasi
masalah kesehatan
f. Memfasilitasi pasien memanfaatkan sumber-sumber
Contoh : perawat mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya
kecelakaan dan melindungi klien dari efek yang mungkin tidak
diinginkan . misalnya menciptakan lingkungan yang aman bagi
penderita DM.

6. Konselor : Membantu pasien dan keluarga dalam menyelesaikan


masalah dan mengembangkan koping yang konstruktif,dengan fungsi:
a. Membantu penyelesaian masalah
b. Membantu mempertimbangkan berbagai solusi.

12
c. Menunjang komunikasi efektif 
d. Mengkomunikasikan bahwa keluarga bertanggung jawab mimilih
alternatif
Contoh : Perawat dapat menjadi konselor kepada pasiennya.
Membantu pasien untuk bisa mengerti kebutuhannya. Misalnya untuk
pasien asma, perawat sebagai konselor bisa membimbing pasien untuk
mengetahui dan memenuhi  kebutuhannya sendiri. 

7. Penemu kasus dan melakukan rujukan : Melibatkan diri dalam


menemukan kasus di keluarga dan melakukan rujukan dengan cepat,
dengan fungsi :
a. Mengembangkan pengetahuan terhadap kondisi atau masalah
b. Menggunakan proses diagnostik untuk  mengidentifikasi masalah
c. Menetapkan kebutuhan rujukan
d. Melakukan rujukan terhadap kasus
e. Menyediakan pelayanan tingkat lanjut
Contoh : perawat menemukan beberapa masalah / kasus yang terjadi
pada pasiennya dan langsung melakukan rujukan pada tim kesehatan
lain yang memiliki hubungan dengan kasus yang ditemukan.

8. Penata lingkungan rumah : Melakukan modifikasi lingkungan bersama


pasien dan keluarga dan tim kesehatan lain untuk menunjang
lingkungan sehat, dengan fungsi:
a. Memodifikasi lingkungan rumah yang meningkatkan kesehatan
b. Memodifikasi lingkungan yang memungkinkan pasien mandiri
Contoh : perawat menciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien.
Misalnya lingkungan yang tanpa penghalang / aman bagi poenderita
DM, menciptakan lingkungan bersih dari debu bagi penderita alergi
pernapasan.

9. Peneliti : Mengidentifikasi masalah praktik dna mencari jawaban


melalui pendekatan ilmiah, dengan fungsi :

13
a. Mengidentifikasi masalah yang dapat diteliti
b. Merancang dan melakukan penelitian
c. Menyebarluaskan hasil penelitian
d. Mengaplikasikan temuan hasil riset ke dalam praktik
Contoh : perawat menemukan kasus dan meneliti kasus tersebut
melalui beberapa tahapan apa yang menyebabkannya terjadi dan
bagaimana cara menanganinya.

E. Standar Praktik Home Care Nursing


Standar praktik merupakan salah satu perangkat yang diperlukan
oleh setiap tenaga profesional. Standar praktik keperawatan
mengidentifikasi harapan minimal bagi para perawat profesional dalam
memberikan asuhan keperawatan yang aman efektif dan etis (Sumijatun,
Suliswati, Payapo, Maruhawa, & Sumartini, 2006). Standar praktik
pelayanan kesehatan rumah yang dikembangkan oleh American Nurse
Association (1986) dalam Sumijatun et al. (2006), praktik hubungan
proses keperawatan dengan standar praktik seperti terlihat pada tabel
berikut.
Tabel Hubungan antara proses keperawatan dan standar praktik
ANA. (Diadabtasi dari American Nurse Association Standard of Health
Nusing Practice, 1986).
Proses Standar Deskripsi
Keperawatan
Pengkajian Organisasi Seluruh pelayanan kesehatan rumah
perencanaan, organisasi langsung oleh
perawat profesional yang mempunyai
pengalaman di komunitas dan
kepengurusan organisasi kesehatan
rumah.
Teori Perawat menerapkan konsep teori
sebagai dasar pengambilan keputusan.
Pengumpulan Secara berkelanjutan, perawat
Data mengumpulkan dan mereka data secara

14
menyeluruh, akurat, dan sistematis.
Diagnosis Perawat menggunakan data pengkajian
kesehatan untuk menentukan diagnosis
keperawatan.
Perencanaan Perencanaan Perawat mengembangkan rencana
keperawatan menetapkan tujuan,
rencana keperawatan dibuat
berdasarkan diagnosis keperawatan dan
meliputi pengobatan yang diperoleh
klien, pencegahan dan tindakan
keperawatan rehabilitasi.
Implementasi Intervensi Perawat dipandu oleh rencana
keperawatan untuk memberikan
kenyamanan, pemulihan, perbaikan,
pendidikan kesehatan, mencegah
komplikasi, kecacatan akibat efek
penyakit dan rehabilitasi.
Evaluasi Evaluasi Secara berkelanjutan perawat
mengevaluasi respon klien dan keluarga
untuk menentukan kemajuan
pencapaian tujuan dan memperbaiki
data dasar, diagnosis, dan rencana
keperawatan.
Keperawatan Perawat bertanggung jawab terhadap
Berkelanjutan kenyamanan klien dan tidak adanya
gangguan dalam keperawatan
berkelanjutan oleh karena itu gunakan
discharge, rencana pulang, penataan
kasus, dan koordinasi dengan sumber
daya di masyarakat.
Kerja sama Perawat memulai kerja sama dan
antar disiplin memelihara hubungan dengan semua
pelaksana pelayanan kesehatan
sehingga mereka (tim) secara bersama –

15
sama berusaha untuk menuju tujuan
yang efektif.
Pengembangan Perawat diasumsikan bertanggung
Profesional jawab untuk pengembangan profesional
dan berkonstribusi pada pengembangan
profesional.
Riset Perawat berpartisipasi dalam kegiatan
penelitian yang memberikan konstribusi
terhadap pengembangan profesional.
Etika Perawat menggunakan kode etik yang
dibentuk oleh ANA sebagai petunjuk
untuk pengambilan keputusan etikal
dalam praktik.

F. Standar Uraian Tugas Dan Fungsi Pengelolaan Home Care


a) Ketua Pengelola
1) Mengkoordinasikan semua kegiatan pengelolaan Perawatan di rumah.
2) Melakukan perlakuan yang baik terhadap pelaksanaan pelayanan dan
klien.
3) Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan pelaksanaan
Pelayanan.
4) Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap
kinerja pel.
5) Menyusun laporan pelaksanaan Home Care secara berkesinambungan.

b) Ketua Bidang Administrasi/Keuangan


1) Mengkoordinasikan semua kegiatan administrasi dan keuangan Home
Care.
2) Melakukan perlakuan yang baik terhadap administrasi pengelolaan
Home Care.
3) Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan pada bidang
administrasi dan keuangan Home Care.

16
4) Melaksanakan pengawasan, pengendalian proses adm. keuangan Home
Care.
5) Menyusun laporan administrasi keuangan Home Care

c) Ketua Bidang Pelayanan


1) Mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan perawatan.
2) Melakukan perlakuan yang baik terhadap proses pelaksanaan Home
Care.
3) Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan terhadap
sumber daya manusia keperawatan.
4) Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan pelayanan.
Home Care.
5) Menyusun laporan kegiatan pelayanan keperawatan di rumah.

d) Penanggung Jawab Kasus/ Koordinator


1) Mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh
pelaksanan pelayanan.
2) Melakukan perlakuan yang baik terhadap pelaksanaan keperawatan
dan klien di rumah.
3) Meningkatkan kemampuan pengetahuan, keterampilan pelaksanaan
keperawatan.
4) Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan kepada
pelaksana keperawatan.
5) Menyusun laporan kegiatan pelayanan sesuai bidang tugasnya.

e) Pelaksanan Pelayanan
1) Melaksanakan pengkajian dan menentukan diagnosa keperawatan.
2) Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan.
3) Melaksanakan intervensi / tindakan keperawatan sesuai rencana yang
ditentukan.

17
4) Mengevaluasi kegiatan/ tindakan yang diberikan dengan berpedoman
pada renpra.
5) Membuat dokumentasi tertulis pada rekam keperawatan setiap selesai
melaksanakan tugas.

f) Konsulen
1) Menerima konsultasi dari pelaksanaan keperawatan dan memberikan
petunjuk / advis sesuai kewenangannya.
2) Memberikan advokasi khususnya dalam bidang tindakan medik.
3) Melaksanakan tindakan-tindakan medik sesuai kewenangannya.
4) Memeriksa, menentukan Diagnosa dan memberi terapi medik

G. Skill Dasar yang Harus Dikuasai Perawat.


Berdasarkan SK Dirjen YAN MED Nomor : HK. 00.06.5.1.311
menyebutkan ada 23 tindakan keperawatan mandiri yang bisa dilakukan
oleh perawat home care yaitu:
 Vital sign
 Memasang nasogastric tube
 Memasang selang susu besar
 Memasang cateter
 Penggantian tube pernafasan
 Merawat luka dekubitus
 Suction
 Memasang peralatan Oksigen
 Penyuntikan (IV,IM, IC, dan SC)
 Pemasangan infus maupun obat
 Pengambilan preparat
 Pemberian huknah/laksatif
 Kebersihan diri
 Latihan dalam rangka rehabilitasi medis

18
 Tranpostasi klien untuk pelaksanaan pemeriksaan diagnostic
 Pendidikan kesehatan
 Konseling kasus terminal
 Konsultasi
 Fasilitasi ke dokter rujukan
 Menyiapkan menu makanan
 Membersihkan Tempat tidur pasien
 Fasilitasi kegiatan sosial pasien
 Fasilitasi perbaikan sarana klien

H. Tatalaksana Home Care


Persyaratan Penyelenggara Home Care
1. Ketenagaan
a. Manajer kasus, dengan kwalifikasi :
-. Minimal D.III
-. Pemegang sertifikat pelatihan home care
-. Pengalaman kerja minimal 3 tahun
-. Memiliki SIP,SIK,SIPP
b. Pelaksana pelayanan, dengan kwalifikasi :
-. Minimal D.III
-. Pemegang sertifikat pelatihan home care
-. Pengalaman kerja minimal 3 tahun
-. Memiliki SIP,SIK,SIPP
2. Alat/ sarana
a. Alat kesehatan
-. Tas/ kit
-. Pemeriksaan fisik
-. Set perawatan luka
-. Set emergency
-. Set pemasangan selang lambung
-. Set huknah
-. Set memandikan

19
-. Set pengambilan preparat
-. Set pemeriksaan lab. sederhana
-. Set infus/ injeksi
-. Sterilisator
-. Pot/ urinal
-. Tiang infus
-. Tempat tidur khusus orang sakit
-. Pengisap lendir
-. Perlengkapan oxigen
-. Kursi roda
-. Tongkat/ tripot
-. Perlak/ alat tenun
b. Alat habis pakai
-. Obat emergency
-. Perawatan luka
-. Suntik/ pengamian darah
-. Untuk infus
-. Pemasagan selang lambung
-. Huknah, selang lambung, kateter
-. Sarung tangan, masker

c. Sarana lain
-. Alat dan media pendidikan kesehatan
-. Ruangan beserta perlengkapannya
-. Kendaraan
-. Alat komunikasi
-. Alat informasi/ dokumentasi
3. Perijinan Home Care
a. Berbadan hukum ( yayasan, badan hukum lainnya )
b. Permohonan ijin ke Dinkes kabupaten/ Kota, dengan melmapirkan:
-. Rekomendasi PPNI
-. Ijin prakik perawat ( SP, SIK, SIPP )

20
-. Persyaratan peralatan kesehatan dan sarana komunikasi dan transportasi
-. Ijin lokasi bangunan
– .Ijin lingkungan
-. Ijin usaha
-. Persyaratan tata ruang bangunan

I. Mekanisme Pelayanan Home Care


1. Proses penerimaan kasus
a. Home care menerima pasien dari rumah sakit, puskesmas, sarana lain,
keluarga
b. Pimpinan home care menunjuk menejer kasus untuk mengelola kasus
c. Manajer kasus membuat surat perjanjian dan proses pengelolaan
kasus
2. Proses pelayanan home care
a. Persiapan
-. Pastikan identitas pasien
-. Bawa denah/ petunjuk tempat tinggal pasien
-. Lengkap kartu identitas unit tempat kerja
-. Pastikan perlengkapan pasien untuk di rumah
-. Siapkan file asuhan keperawatan
-. Siapkan alat bantu media untuk pendidikan
b. Pelaksanaan
-. Perkenalkan diri dan jelaskan tujuan.
-. Observasi lingkungan yang berkaitan dengan keamanan perawat
-. Lengkapi data hasil pengkajian dasar pasien
-. Membuat rencana pelayanan
-. Lakukan perawatan langsung
-. Diskusikan kebutuhan rujukan, kolaborasi, konsultasi dll
-. Diskusikan rencana kunjungan selanjutnya dan aktifitas yang akan
dilakukan
-. Dokumentasikan kegiatan
c. Monitoring dan evaluasi

21
-. Keakuratan dan kelengkapan pengkajian awal
-. Kesesuaian perencanaan dan ketepatan tindakan
-. Efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tindakan oleh pelaksanan
d. Proses penghentian pelayanan home care, dengan kreteria :
-. Tercapai sesuai tujuan
-. Kondisi pasien stabil
-. Program rehabilitasi tercapai secara maximal
-. Keluarga sudah mampu melakukan perawatan pasien
-. Pasien di rujuk
-. Pasien menolak pelayanan lanjutan
-. Pasien meninggal dunia

J. Pelayanan Home Care


1. Pasien Pasca Melahirkan
Perawatan pasca melahirkan merupakan hal penting bagi bunda
yang baru melahirkan dan juga bayinya. Terutama bagi bunda yang
melahirkan melalui proses operasi caesar. Ia sangat membutuhkan
bantuan dalam penyembuhan luka operasi.
Selain itu, bunda membutuhkan bantuan perawatan bayi serta
edukasi dalam merawat diri serta bayi. Terlebih bagi keluarga muda.
Dengan menggunakan layanan home care, ayah dan bunda akan lebih
mudah dalam melakukan perawatan terhadap buah hatinya.
Adapun layanan home care yang biasanya diperoleh ibu dan bayi
adalah:
a. Perawatan Bayi Baru Lahir:
 Pemeriksaan kesehatan bayi seperti suhu tubuh, tanda-tanda
bayi kuning
 Cara memandikan bayi yang baik dan benar
 Cara menjemur bayi
 Perawatan tali pusat
 Pijat bayi
 Konseling masalah kesehatan bayi

22
b. Perawatan Ibu Pasca melahirkan
 Pemeriksaan kesehatan ibu seperti tekanan darah, suhu tubuh,
kebersihan vagina hingga luka bekas caesar
 Konseling menyusui seperti cara menyusui yang benar, posisi
menyusui yang benar, kesulitan yang dihadapi selama menyusui
 Perawatan ibu seperti pijat
 Kesehatan payudara
 Manajemen ASI Perah
Berikut adalah daftar layanan home care yang bisa jadi referensi
beserta tarifnya:
One day service sebesar Rp 1,8 juta
Paket I: Rp 1 juta selama tiga hari
Paket II: Rp 1,8 juta selama 7 hari
Paket III: 3,2 juta selama 14 hari

2. Pasien Pascaoperasi
Perawatan pasca operasi sangat memerlukan pendampingan tenaga
kesehatan yang profesional. Terutamanya, para pasien pengidap
penyakit kronis, yang memang butuh perawatan intensif saat keluar
dari rumah sakit.
Tenaga ahli home care berperan untuk membantu proses penyembuhan
pasien dengan melakukan proses pengobatan di rumah. Pasien dapat
lebih tenang dan nyaman, tanpa bolak-balik ke rumah sakit. Sebab,
proses penyembuhan bisa dilaksanakan berada dekat dengan anggota
keluarga. Berikut adalah tugas perawat orang sakit baik pasca operasi,
sakit jantung, sakit stroke atau pun diabetes.
 Merencanakan pola dan menyiapkan makanan
 Membantu memberikan pasien baik secara normal atau
menggunakan alat bantu seperti NGT (sonde), Kateter.
 Memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi roda atau
sebaliknya

23
 Mengatur jadwal serta mandampingi saat cheek up ke dokter atau
fisioterapi
 Menemani rutinitas lainnya seperti mengobrol, menonton Tv dll
 Memberikan motivasi dan semangat untuk kesembuhan pasien
 Menghibur pasien untuk mengurangi rasa sakit
 Memandikan pasien
 Memasang pampers/popok
 Membersihkan kamar pasien Memeriksa tanda-tanda vital
(Tekanan darah, Suhu, Nadi, Respirasi, Spo2)
 Melakukan tindakan keperawatan Nebulizer Melakukan tindakan
mengecek Gula darah, kadar kolesterol, asam urat dll
 Melakukan perawatan untuk penyakit kronis dan cidera
 Melakukan perawatan untuk pasien dengan gangguan ortopedi
(tulang)
 Melakukan perawatan untuk pasien diabetes
 Memberikan bantuan dengan ambulation dan mobilisasi
 Sebagai komunikator antara dokter dengan pasien dan
kelauraganya.
 Membantu mengatur jadwal minum obat
3. Pasien Perawatan Luka
Pasien dengan luka berat seperti luka diabetes atau luka kanker,
Luka decubitus, Kanker , Gangren, Pasca operasi, dan Luka infeksi
lainnya harus mendapatkan pelayanan kesehatan secara intensif
supaya mempercepat proses penyembuhan. Perawatan luka harus
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang ahli di bidangnya.
Perawatan yang dilaksanakan oleh pastinya berbeda degan
perawat pada umumnya. Perawat khusus luka ini menggunakan bahan
perawatan, salep dan balutan khusus dimana dapat mempertahankan
kelembapan luka, mengangkat jaringan mati, mengatasi infeksi, serta
mempertahankan suhu pada luka agar optimal dalam penyembuhan.
Metode perawatannya pun berbeda dimana menggunakan prinsip 3M

24
(Mencuci luka, Mengangkat jaringan mati dan Memilih balutan luka
modern)
Umumnya tarif tindakan ditentukan berdasarkan kodisi luka
terakhir, ukuran, dan luas luka. Umumnya biaya perawatan dapat
berkisar 300-600 ribu untuk jasa perawatan, diluar dari balutan atau
salep.

4. Pasien Lansia
Perawat lansia atau careworker merupakan seseorang yang bertugas
membantu mengurus keperluan pribadi orang lanjut usia (lansia) yang
memiliki keterbatasan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Hal ini
mengingat mulai melemahnya fungsi jasmani dan rohani para lansia.
Tugas dan Tanggung Jawab Perawat Lansia Secara Umum Meliputi :
1. Memandikan setiap Pagi dan Sore
2. Merapikan dan Membersihkan tempat tidur,
3. Menyiapkan dan Memberi Makan,
4. Menyiapkan peralatan untuk kompres dingin, hangat dan
pemasangan bantalan angin,
5. Menolong Pasien Buang Air Besar dan Buang Air Kecil,
6. Memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi roda dan
sebaliknya,
7. Memelihara dan memotong kuku,
8. Merapikan rambut,
10.Mengingatkan jadwal minum obat, apabila lansia diharuskan
minum obat karena sakit tertentu,
11.Selalu menemani lansia dimanapun & kapanpun.
Umumnya untuk menggunakan jasa home care untuk pasien
lansia ini adalah sekitar 3.000.000- 10.000.000/ bulan tergantung
dengan keadaan lansia tersebut.

25
26
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Home care merupakan pelayanan kesehatan yang holistik dengan
mempertimbangkan aspek bio, psiko, sosial, spiritual dan ekonomi secara
komprehensip dengan mengutamakan kepentingan dan kepuasan klien
yang dilaksanakan secara efektif dan efisien. Upaya terbaik bagi klien
penyakit kronis dan lain-lain untuk meningkatkan dan mempertahankan
kemampuan individu secara optimal.
Home care nursing banyak manfaat yang dapat diperoleh yaitu
hemat dalam biaya, waktu, tenaga dan pikiran. Sebagai praktek lahan
kemandirian profesi dituntut kemampuan profesional. Dengan kemajuan
masyarakat, kode etik dan standar profesi harus sebagai dasar dalam
melaksanakan tugas sebagai profesi. Diperlukan team kesehatan yang solid
untuk memberikan pelayanan yang komprehensif dan paripurna.

B. SARAN
- Bagi perawat
Perawat yang menjalankan perawatan home care hendaknya sudah
memiliki SIP, harus kompeten dalam bidangnya, bertanggung jawab
terhadap tugasnya.
- Bagi pasien dan keluarga
Hendaknya pasien dan keluarga dapat bersifat terbuka terhadap perawat
home care, mengikuti anjuran dari perawat, membantu dalam proses
tindakan keperawatan, dan dapat bersifat kooperatif dalam menerima
informasi dari perawat.

27
DAFTAR PUSTAKA

Andi, Parellangi. 2018. Home Care Nursing Aplikasi Praktik Berbasis Evidence
Based. In: Home Care Nursing Aplikasi Praktik Berbasis Evidence
Based. AndiPublisher
Lizma, Nespa. 2016. Peran Dan Fungsi Perawat Homecare. Diakses dari
https://id.scribd.com/document/330269477/Peran-Dan-Fungsi-Perawat-
1 Tanggal 12 Februari 2021.
Parellangi, Andi. 2015. Home care Nursing Aplikasi Praktik Berbasis Evidence-
Based. Diakses pada tanggal pada 12 Februari 2021. melalui
https://books.google.co.id/books?
id=BqJjDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=jenis+jenis+pelayanan
+home+care&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiZiIy1vbDrAhV06XMBH
VCKD9sQ6AEwAHoECAIQAg#v=onepage&q=jenis%20jenis
%20pelayanan%20home%20care&f=false
Quable, Zoe. 2015. Management Home care. Di akses
https://www.scribd.com/doc/258011273/Management-Home-Care.
tanggal 12 Februari 2021.
Sukmana, M. 2017. Buku Panduan Materi Home care. Diakses melalui
https://kupdf.net/download/buku-panduan-materi-home-
care_58d4f40fdc0d606c3ec346b8_pdf#. Diakses pada 12 Februari
2021.

28
FORM PENILAIAN DISKUSI DAN PRESENTASI KELOMPOK
(FORMAT: B)

Kelas/Kelompok : 2B/ KELOMPOK 7


Nama Anggota kelompok :
1. Septiah Lestari ( P3.73.20.1.19.071 )
2. Silmi Kaffah Brotojoyo ( P3.73.20.1.19.072 )
3. Siti Kamilah ( P3.73.20.1.19.073 )
4. Siti Ridhoah Savira ( P3.73.20.1.19.074 )
5. Yuni Eka Ramadhani ( P3.73.20.1.19.079 )
Nilai
NO ASPEK YANG DINILAI 4 3 2 1 KET
80-100 68-79 56-67 41-55
1. Penyiapan materi presentasi
2. Menjelaskan tujuan penyajian
3. Menjelaskan isi materi dengan jelas
4. Diskusi dengan audiens kritis dan bermakna sesuai materi
5. Kesimpulan disampaikan dengan tepat
6. Penggunaan alat bantu (audiovisual)
7. Pembagian waktu diatur dengan baik
8. Lingkungan diatur menunjang diskusi
Jumlah

Nilai = Jumlah = ……………..


8
7.
Bekasi, …………………………………
Penilai,

(…………………………………..………………)

29
1

Anda mungkin juga menyukai