Anda di halaman 1dari 31

Visi:

Pada tahun 2028, menghasilkan perawat yang unggul dalam penerapan keterampilan
keperawatan lansia berbasis Iptek keperawatan

Pengelolaan Usaha di Bidang Keperawatan

Program Studi : Program D III Keperawatan

Mata Kuliah : Kewirausahaan

Kelas : 2 Reguler C

Dosen Pembimbing : Syafdewiyani, S.Kp.,M.Kes.


Nama Anggota Kelompok : Kelompok 3
1. Destia Asri Murwani (P3.73.20.1.19.090)
2. Devita Triutami (P3.73.20.1.19.091)
3. Dita Putri Aulia (P3.73.20.1.19.092)
4. Istiqomah Noor R. (P3.73.20.1.19.101)

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III


PRODI DIII KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya, karena dengan karuniaNya penyusunan makalah
yang berjudul “Pengelolaan Usaha di Bidang Keperawatan “ dapat diselesaikan tepat
waktunya.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah


dokumentasi keperawatan. Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapatkan
bimbingan dan pentunjuk dari dosen pembimgbing, buku referensi, dan teman-teman
kelompok. Oleh karna itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Omi Haryati, S.Kep, MKM selaku penanggung jawab mata kuliah Dokumentasi
Keperawatan;
2. Ibu Syafdewiyani, S.Kp.,M.Kes selaku dosen pengajar dan pembimbing dalam
bembuatan makalah ini;
3. Teman-teman kelas dan kelompok mahasiswa kelas 2 reguler C prodi D-III
Keperawatan yang telah membantu dalam pembuatan penyususan makalah ini.

Saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan makalah
selanjutnya. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat.

Jakarta, 15 Febuari 2021

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

Daftar Isi..........................................................................................................................................3

BAB I...............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN...........................................................................................................................4

A. Latar Belakang....................................................................................................................4

B. Tujuan..................................................................................................................................5

BAB II.............................................................................................................................................6

TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................................6

1. Pengelolaan Usaha di Bidang Keperawatan....................................................................6

2. Teknik dan Strategi Pemeasaran di Bidang Keperawatan.............................................9

3. Teknik Pengembangan Usaha di Bidang Keperawatan................................................13

4. Manajemen dan Strategi Kewirausahaan di Bidang Keperawatan............................13

5. Memelihara Semangat Kewirausahaan di Bidang Keperawatan................................14

BAB III..........................................................................................................................................30

PENUTUP.....................................................................................................................................30

A. Simpulan................................................................................................................................30

B. Saran.......................................................................................................................................30

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................31

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kewirausahaan merupakan padanan kata dari entrepreneurship dalam
bahasa inggris. Kata entrepreneurship sebenarnya berawal dari bahasa Prancis yaitu
‘entreprende’ yang berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha. Tidak sedikir
pengertian kewirausahaan saat ini muncul dengan perkembangan ekonomi dengan
semakin meluasnya bidang dan garapan.
Coulter (2000;3) mengemukakan bahwa kewirausahaan sering dikaitkan
dengan proses pertumbuhan suatu bisnis baru yang berorientasai pada perolehan
keuntungan, penciptaan nilai, dan pembentukan produk atau jasa baru yang unik
dan inovatif. Menurut Drucker (1994;28) kewirausahaan lebih merujuk pada sifat,
watak, dan ciri-ciri yang melekat pada seseorang yang mempunyai kemauan keras
untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia usaha yang nyata dan dapat
mengembangkannya dengan tangguh.
Oleh karena itu dengan mengacu pada orang yang melaksanakan proses
gagasan, memadukan sumber daya menjadi realitas, muncul apa yang dinamakan
wirausaha (Entrepreneur). Selanjutnya dikemukakan oleh Machfoedz (2004;1)
wirausaha adalah orang yang bertanggung jawab dalam menyusun, mengelola, dan
mengukur resiko suatu usaha. Saat ini wirausaha melakukan berbagai hal sehingga
definisinya menjadi lebih luas. Wirausaha merupakan innovator yang mampu
memanfaatkan dan mengubah kesempatan menjadi ide yang dapat dijual atau
dipasarkan, memberikan nilai tambah dengan memanfaatkan upaya,waktu, biaya,
kecakapan dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
Persaingan semakin kuat terkait dengan peningkatan kualitas sumber daya
manusia, perdagangan, dan jasa. Untuk itu perlu strategi dalam menghadapi
persaingan secara internasional salah satunya dengan menjadi nurseprenuer yaitu

4
perawat pebisnis atau perawat wirausaha. Pengertian Strategi adalah metode atau
rencana yang di pilih untuk membawa masa depan yang diinginkan seperti
pencapaian tujuan atau solusi masalah.
Seorang nurseprenuer adalah inovasi dan keberanian untuk mengambil
resiko serta siap bekerja keras mencapai tujuan dengan optimis. Inilah yang
membuat entreprenur selalu tampil dengan gagasan baru yang segar, melawan arus
pemikiran orang banyak atau kreatif. Bahkan terkadang cap gila pada awal
kemunculannya karena bertentangan dengan kebiasaan umum (Paulus;2005).
Kewirausahaan dalam bidang keperawatan akan baik untuk perawat
profesional dan perusahaan pelayanan kesehatan, karena akan meciptakan
kemandirian dan termotivasi untuk berfikir, lebih produktif, kreatif, dan lebih dapat
bersaing dalam pemasarannya. Mereka akan seperti perusahaan lainnya mempunyai
keinginan yang tinggi untuk mengontrol sendiri (ICN;2004).
Ruang lingkup kewirausahaan kesehatan meliputi membuka apotik atau toko
obat, menjual obat herbal, membuka tempat persalinan, membuka pelayanan
kesehatan, menjadi tenaga penyuluh kesehatan. Langkah-langkah dan strategi dalam
pengembangan kewirausahaan dalam keperawatan antara lain dalam kewirausahaan
perlu adanya pengembangan usaha, yang dapat membantu wirausahaan untuk
medapatkan ide dalam pembuatan barang-barang yang akan dijadikan produk yang
akan di jual. Dalam proses pengembangan usaha ini diperlukannya jiwa seseorang
wirausaha yang soft skil seperti jeli melihat pasar, menjalin komunikasi dengan
orang lain, berani berivestasi, focus dalam usahanya, promosi, serta pemasaran
yang dilakukan para wirausahawan.
Oleh karena itu untuk mewujudkan visi misi dari wirausahawan yang akan
mendirikan usahanya sendiri membutuhkan ‘spirit of entrepreneur’ atau semangat
kewirausahaan yang memiliki peluang , kreativitas, dan inovasi menuju jembatan
kemenangan dari semangat kewirausahaan dalam menghadapi persaingan sekaligus
suatu solusi dan nilai yang ditambahkan dalam perusahaan untuk melengkapi
keterampilan manajerial tersebut.

5
B. Tujuan
Setelah selesai materi ini, kelompok diskusi kewirausahaan mampu memahami dan
menjelaskan tentang:
1. Pengelolaan Usaha di Bidang Keperawatan
2. Teknik dan Strategi Pemasaran di Bidang Keperawatan
3. Teknik Pengembangan Usaha di Bidang Keperawatan
4. Manajemen dan Strategi Kewirausahaan di Bidang Keperawatan
5. Memelihara Semangat Kewirausahaan di Bidang Keperawatan

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengelolaan Usaha di Bidang Keperawatan


a. Definisi
Istilah pengelolaan usaha mungkin sudah tidak asing lagi bagi pendengaran
kita karena istilah ini sudah menjadi bahasa sehari-hari bagi para pengelola
usaha di sekita kita sendiri yang terlibat dalam dalam kegiatan usaha.
Pengelolaan: diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang
dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan serangkaian kerja dalam
mencapai tujuan tertentu.
Pengelolaan merupakan istilah yang dipakai dalam ilmu manajemen.Secara
etomologi istilah pengelolaan berasal dari kata kelola (to manage) dan biasanya
merujuk pada proses mengurus atau menangani sesuatu untukmencapai tujuan
tertentu.
Pengelolaan Usaha: adalah cara untuk menangani pelaksanaan suatu
kegiatan yang terprogram dengan baik melalui kerja sama dengan orang lain.
Adapun yang dimaksud dengan terprogram dengan baik meliputi:
 Dimulai dari perencanaan
 Pengorganisasian
 Pelaksanaan
 Melaksanakan Pengendalian terhadapat pelaksanaan rencana agar tidak
terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam mencapai tujuan.
Kata usaha  dapat diartikan sebagai keseluruhan kegiatan yang dijalankan
orang-orang atau badan secara teratur dan terus menerus, yaitu berupa kegiatan
mengadakan barang atau jasa maupun untuk dijual dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan yang optimal.

7
Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pengelolaan usaha
adalah suatu rangkaian kegiatan usaha yang berintikan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan yang bertujuan untuk menggali
dan memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki secara efektif untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan.
b. Ruang Lingkup Pengelolaan Usaha
1) Perencanaan
Perencanaan adalah kegiatan- kegiatan yang berhubungan dengan usaha-
usaha membuat rencana, membuat ikhtisar- iktsar lengkap dan terperinci
mengenai gala sesuatu yang diperlukan untuk dikerjakan. Adapun cara- cara
membuat perencanaan adalah:
 harus rasional
 harus faktual
 harus berkesinambungan
 harus fleksibel
Dalam pengelolaan usaha perencanaan mempunyai manfaat diantaranya:
 Sebagai alat pengawasan
 Sebagai alat pengendalian
 Sebagai kegiatan usaha dapat dikerjakan secara lebih ekonomis
 Sebagai kegiatan usaha akan lebih tertib dan teratur
 Segala kegiatan usaha akan lebih aman dan akan sesuai dengan tahapan-
tahapan pekerjaannya
Menurut ruang lingkupnya perencanaan pengelolaan usaha dapat dibagi
menjadi 3 macam yaitu:
 perencanaan fisik adalah perencanan yang menyangkutpembangunan fisik
seperti bangunan gedung.
 Perencanan fungsional adalah perencanaan yang menyangkut fungsi-
fungsi tertentu. Misalnya perencnaan produksi, keuangan dan pemasaran.

8
 Perencanaan seluruh aspek adalah mencakup perencanaan fisik dan
fungsional baik intern maupun ekstern

2) Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah suatu fungsi manajemen yang dipandang sebagai
alat yang dipakai oleh orang- orang atau anggota organisasi untuk mencapai
suatu tujuan.
Adapun ciri- ciri pengorganisasian adalah:
 Terdapat sekelompok orang yang saling mengenal
 Dalam organisasi hanya mempunyai satu tujuan
 Tiap anggota berusaha menyumbangkan pikiran dan tenaganya
 Mempunyai wewenang dan tanggungjawab
 Saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan
Prinsip- prinsip pengorganisasian :
 Adanya penetapan tujuan yang jelas
 Adanya pembagian kerja dan tugas
 Adanya pelimpahan wewenang dan tanggungjawab
Manfaat pengorganisasian:
 Mempertegas hubungan anatara anggota yang satu dengan yang lainnya
 Sebagai pedoman pelaksanaan yang baik
 Setiap anggota organisasi dapat mengetahui dan tugasnya
 Akan terciptanya pola hubungan yang baik antar anngota organisasi
 Adanya pendelegasian wewenang secara tegas
 Adanya rentangan kekuasaan dan pengawasan
 Adanya tingkat kekuatan dan koordinasai
3) Penggerakan
Penggerakan adalah menggerakkanorang atau pegawai untuk mau bekerja
dengan penuh kesadaran untuk melaksanakan kegiatan- kegiatan yang telah
disiapkan oleh perencanaan dan pengorganisasian.

9
Adapun prinsip- prinsip penggerakan yaitu:
 Memperlakukan manusia dengan sebaik - baiknya
 Memberikan dorongan untuk mengembangakan potensi dirinya
 Menghargai hasil pkerjaan yang baik para pegawai
 Mendorong pertumbuhan dan perkembangan para pegawai
 Mengusahakan keadilan tanpa pilih kasih terhadap para pegawai
 Memberikan kesempatan yang tepat dan banuan yang cukup kepada para
pegawai.
Sasaran dan tujuan penggerakan adalah untuk mendapatkan ketaatan,
kepatuhan dan kesediaan orang-orang untuk menyelesaikan tugas pekerjaan
dengan sebaik- baiknya. Adapun tujuan daripada menggerakan adlah agar
supaya manajeman usaha tu berhasil seefektif dan efisien.
4) Pengawasan
Pengawasan adalah pengukuran dan pengoreksian semua tindakan –
tindakan yang dilakukan para pegawai untuk menjamin tercapainya tujuan
yang telag ditetapkan sebelumnya.
Adapun langkah – langkah yang diperlukan dalam menjalankan
pengawasan pada pengelolaan usaha adalah:
 Penentuan apa yang akan dicapai dalam organisasi pengelolaan usaha.
 Memperbaiki tindakan – tindakan yang tidak sesuai dengan standar kerja.
 Apabila diketemukan adanya penyimpangan – penyimpangan di dalam
pengelolaan usaha, maka diperlukan adanya tindakan – tindakan
perbikan.
Salah satunya contohnya dalam pengelolaan usaha adalah praktik bersama
atau Membuka Klinik Praktik
Jika Anda mempunyai izin praktik dokter, tentu hal ini merupakan usaha
bidang kesehatan yang paling lazim. Meskipun sudah memiliki pekerjaan tetap di
rumah sakit, masih bisa membuka praktik dengan jam operasional yang
menyesuaikan dengan pekerjaan tetap. Membuka klinik praktik bisa dilakukan

10
dengan bantuan beberapa orang mulai dari apoteker, tenaga administrasi, dan
perawat. Bisa memilih daerah yang strategis untuk penanganan pertama
penyakit-penyakit yang tidak terlalu berat, misalnya di dekat kampus atau di
tengah perkampungan.
c. Ruang lingkup wirausaha dalam Bidang Keperawatan
Ada satu hal yang sangat menarik dari konsep ini, yaitu untuk menjadiperawat
pengusaha atau perawat pebisnis kita hanya perlu 5 langkah. Uniknya5 langkah
ini sangat sering dilakukan oleh perawat. 5 langkah itu adalahbagian dari
proses – keperawatan yang terdiri dari (1) pengkajian, (2)diagnosa, (3)
perencanaan, (4) implementasi, dan (5) evaluasi. Jika dikaitkandengan
nursepreneur, proses keperawatan itu akan menjadi 5 langkah awaluntuk
menjadi perawat pengusaha atau perawat pebisnis, yaitu :
1) Pengkajian
Langkah pertama untuk memulai berbisnis adalah kita
melakukanpengkajian. Masalah adalah hal pertama yang kita ingin dapatkan
dari prosespengkajian. Maka untuk memulai bisnis, kita harus mengetahui
masalah apayang terjadi. Saat ini yang paling berkuasa dalam dunia bisnis
adalah pasar(market). Maka pengkajian yang kita lakukan untuk memulai
berbisnis adalahmengkaji kebutuhan pasar. Pasar memerlukan apa?
Ada masalah apa?
2) Diagnosa
Langkah kedua setelah melakukan pengkajian adalah
menetapkandiagnosa. Dalam dunia bisnis, setelah kita mengetahui
kebutuhan pasar makayang selanjutnya dilakukan adalah memetakan potensi
yang bisa kita masukiuntuk menjawab kebutuhan pasar. Pemetaan potensi
itu dalam langkah iniadalah tahap diagnosa.
3) Perencanaan
Setelah kita mengetahui potensi pasar yang bisa kita masuki,
makalangkah selanjutya adalah menyusun rencana untuk bisa masuk

11
kedalam pasaryang sesungguhnya. Tahap perencaan ini merupakan tahap
ketika kita harusmemiliki konsep usaha yang jelas dan detail. Apa yang kita
jual? Apa yangkita berikan kepada konsumen? Apa solusi yang bisa
dilakukan untukmenjawab kebutuhan pasar?
4) Implementasi
Langkah ini adalah tahap bagi kita untuk take action. Konsep usahayang
jelas harus diwujudkan dalam bentuk nyata. Tahap ini merupakan tahapyang
paling inti dalam proses berbisnis dan tentu saja merupakan tahap
yangpaling sulit. Semua orang bisa punya ide, namun tidak semua orang
beranitake action.
5) Evaluasi
Dalam sistem apapun, evaluasi merupakan bagian penting dan
tidakboleh terlupakan. Dari evaluasi ini, kita bisa mengetahui apakah
implementasiyang kita lakukan berhasil atau tidak. Sama dalam dunia bisnis,
evaluasi akanmemberikan gambaran kepada kita apakah konsep yang sudah
kita jalankanberhasil atau tidak. Jika berhasil, maka kita bisa lakukan
peningkatan, namun jika tidak, perubahan rencana dan strategi bisa
dilakukan.
d. Wirausaha dalam Bidang Keperawatan
1) Wirausaha Mandiri Keperawatan
a) Ciri
 Perawat sebagai subjek central dalam kegiatan usaha
 Perawat tidak terlalu banyak melibatkan profesi lain secara khusus
dalam kegiatan usaha
 Memiliki dasar hukum yang jelas yang secara eksplisit mengatur
kegiatan keprofesian
 Mengacu pada peraturan yang telah ditetapkan oleh organisasi profesi
secara utuh.
b) Contoh Wirausaha Mandiri Keperawatan

12
 Balai Keperawatan
 Family Nurse
 First Aid Training Center
 Klinik Pendampingan Dini Tumbuh Kembang Balita.
2) Wirausaha Kolaboratif Keperawatan
a) Ciri
 Perawat sebagai subjek central dalam kegiatan usaha
 Perawat melibatkan profesi lain secara proporsional dalam kegiatan usaha
 Memiliki dasar hukum yang jelas yang secara eksplisit mengatur kegiatan
keprofesian dan hubungan antar profesi
 Mengacu pada peraturan yang telah ditetapkan oleh organisasi profesi
yang dipersepsikan oleh masing-masing profesi dalam membangun
kolaburasi secara professional.
b) Contoh Wirausaha Kolaboratif Keperawatan
 Mengelola Home Care
 Mengelola Toko Obat
 Mendirikan Pos Sampling Laboratorium
 Mendirikan Rumah Bersalin
3) Wirausaha Delegatif Kolaboratif
a) Ciri
 Perawat tidak selalu sebagai subjek central dalam kegiatan usaha
 Perawat memiliki ketergantungan terhadap profesi lain secara mutlak
dalam kegiatan usaha
 Memiliki dasar hukum yang jelas yang secara eksplisit mengatur kegiatan
keprofesian dalam setiap kegiatan usaha
 Mengacu pada peraturan yang telah ditetapkan oleh organisasi profesi
secara utuh.
b) Contoh Wirausaha Delegatif Keperawatan

13
 Mendirikan Balai Pengobatan
 Mendirikan Klinik 24 Jam
 Mendirikan Apotek
 Mendirikan Laboratorium Swasta
4) Wirausaha Therapi Modalitas
a) Ciri
 Perawat tidak selalu sebagai subjek central dalam kegiatan usaha
 Perawat memiliki ketergantungan terhadap profesi lain secara langsung
maupun tidak langsung dalam kegiatan usaha
 Memiliki dasar hukum yang jelas yang secara eksplisit mengatur
kegiatan keprofesian dalam setiap kegiatan usaha
 Mengacu pada peraturan yang telah ditetapkan oleh organisasi profesi
secara utuh.
b) Contoh Wirausaha Therapi Modalitas
 Mendirikan Klinik Perawatan Herbal, akupresure, akupuntur, dll
 Mengelola perawatan kecantikan khusus.
5) Wirausaha Informasi Teknologi Keperawatan
a) Ciri
 Perawat sebagai subjek central dalam kegiatan usaha
 Perawat memiliki ketergantungan terhadap profesi lain secara langsung
maupun tidak langsung dalam kegiatan usaha
 Memiliki dasar hukum yang jelas yang secara eksplisit mengatur kegiatan
keprofesian dalam setiap kegiatan usaha
 Mengacu pada peraturan yang telah ditetapkan oleh organisasi profesi
secara utuh.
b) Contoh Wirausaha Informasi Teknologi Keperawatan
 Mengembangkan Web Site Keperawatan
 Mengembangkan Blog Keperawatan

14
 Mengembangkan Tele Nursing Consultation
 Mengelola Media Informasi Keperawatan ; Newsletter Keperawatan,
Buletin Keperawatan
6) Wirausaha Enterpreunership Keperawatan
a) Ciri
 Perawat sebagai subjek central dalam kegiatan usaha tetapi lebih
fleksible dalam menjalankan setiap kegiatan usaha
 Perawat dapat memiliki ketergantungan terhadap profesi lain secara
langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan usaha tetapi tetap
lebih dominan dalam semua kegiatan.
 Memiliki dasar hukum yang jelas yang secara eksplisit mengatur
kegiatan keprofesian dalam setiap kegiatan usaha
 Mengacu pada peraturan yang telah ditetapkan oleh organisasi
profesi secara utuh.
b) Contoh Wirausaha Enterpreunership Keperawatan
 Mendirikan Leadership Center Of Nursing
 Menjadi Even Organizer terbuka Kegiatan Keperawata
2. Teknik dan Strategi Pemeasaran di Bidang Keperawatan
a. Teknik
1) Meningkatkan Awareness Dari Target Audience Lokal
Sementara mungkin Anda ingin agar praktek kesehatan Anda bisa
dikenal oleh banyak orang melalui word-of-mouth, tapi Anda juga perlu
mengenal lebih dekat siapa target audience di sekitar tempat praktek
kesehatan Anda.
Yang terpenting dan lebih dahulu dilakukan adalah meningkatkan
kesadaran target audience di sekitar tempat praktek kesahatan Anda. Anda
mungkin tidak menginginkan jika iklan dilihat oleh orang Jakarta, sementara
tempat praktek kesehatan Anda ada di Semarang, tentu hal ini tidak
memberikan hasil apapun.

15
Anda bisa menggunakan peta baru dengan Google My Business untuk
membagikan informasi detail mengenai praktek kesehatan Anda, seperti
alamat, jarak lokasi pasien dengan tempat praktek kesehatan Anda, jam kerja
Anda, dan menggunakan link “Get directions”. CTA bahkan bisa berguna
untuk memudahkan calon pasien untuk membuat jadwal pertemuan dengan
Anda.
2) Membuat Iklan Click To Call
Tujuan utama dari pemasaran atau iklan praktek kesehatan adalah agar
pembukuan janji pertemuan dengan pasien lebih mudah. Untuk membuat
pertemuan dengan dokter, biasanya seseorang akan menghubungi dokter via
telepon atau telepon langsung ke tempat prakteknya.
Fitur seperti ini tersedia di Facebook dan AdWords di perangkat
smartphone, dekstop, dan tablet. Fitur ini juga bisa ditambahkan pada iklan
yang sudah ada atau Anda bisa hanya membuat iklan kampenye Click to
Call.
3) Membuat Iklan Call-Only
Menurut Google, sebagian besar pencarian informasi yang berhubungan
dengan kesehatan dilakukan menggunakan smartphone. Dan satu dari dua
puluh pencarian Google adalah pencarian informasi seputar kesehatan.
Jangan lewatkan kesempatan ini, Anda dapat membuat iklan khusus untuk
perangkat smartphone dengan kampanye iklan Call-Only melalui AdWords.
4) Membuat Pengingat Janji Pada Pasien
Entah itu dalam bentuk pesan atau panggilan telepon, pengingat janji
penting untuk memastikan pasien Anda bersedia datang. Anda bisa
menggunakan menggunakan pengingat Google Calendar, dan mengirimkan
pengingat dan konfirmasi melalui email.
5) Pemasaran Ulang (Remarketing)
Pemasaran ulang membantu Anda untuk menjangkau orang-orang yang
sudah mengunjungi website atau praktek Anda, dengan penyajian iklan yang

16
terfokus pada cara untuk mendapatkan pelanggan potensial tersebut. Jika
Anda mengumpulkan email dari pasien Anda, email-email dapat
dimanfaatkan dengan menggunakan Google Adwords dan Facebook.
Upload email-email tersebut untuk membuat pemasaran ulang dan
membuat iklan yang menarik agar pasien Anda bersedia untuk datang
kembali. Atau Anda bisa mengirimkan email tentang cek kesehatan atau
pengobatan kepada pasien Anda.
b. Strategi

Strategi yang dapat Dilakukan dalam Pengembangan Kewirausahaan dalam


Keperawatan
1. Jeli melihat pasar.
Dalam hal ini, kebanyakan konsumen lebih memilih dan membeli produk yang
tengah tren meskipun dalam kualitas produknya nomor 2 daripada kualitas
produk nomor 1 tapi produknya ketinggalan jaman (dalam bidang garmen/usaha
pakaian).
2. Menjalin komunikasi dengan orang lain

17
Memperluas jaringan komunikasi sangatlah penting selain mempermudah
mendapatkan informasi juga dapat memperluas daerah pemasaran.

3. Berani Berinvestasi
Sebagai pemula dalam usaha dengan dana/modal yang terbatas, diharapkan
untuk berani menjual asset sendiri yang dapat menghasilkan uang untuk
berinvestasi ataupun berusaha mengkredit uang dengan orang lain dengan syarat
harus adanya pertanggungjawaban untuk melunasinya.
4. Focus
Dalam UsahanyaKelemahan dari para wirausahawan selama ini adalah tidak
mampu mengelola kesuksesan yang telah dicapai dengan melakukan tindakan
yang tidak terkendali.
5. Promosi
Dengan adanya promosi, masyarakat dapat mengenal produk yang ditawarkan.
Sehingga konsumen dapat tertarik membeli produk yang telah dibuat.
6. Pemasaran
Yang Dilakukan Para WirausahawanDapat memilih tempat yang strategis.
Dan dalam hal memproduksi barang dan penamaan tempat (toko) perlu adanya
keunikan. Karena dengan keunikan suatu barang, maka kemungkinan banyak
konsumen yang mencari, dan semakin besar peluang untuk mendapatkan
keuntungan besar, dalam hal ini juga dapat memberikan nilai tambah didalam
penjualan produk atapun memberikan nilai diskon apabila pembelian banyak.
7. Pertimbangkan untuk mengembangkan bisnis
Yakni dengan jalan Waralabalisensi atau peluang bisnis ataupun distribusi
wholesale.
1) Price (Harga).
Price (Harga) bagi seorang marketer dan konsumen merupakan hal yang
dipandang sebagai sesuatu yang paling sensitif dalam menjalankan strategi

18
marketing dari sebuah bisnis. Dan biasanya, konsumen akan menjadikan harga
tersebut sebagai satu patokan untuk membandingkan antara harga dari Anda
dengan para kompetitor Anda. Sehingga, sangat penting sekali artinya bagi
Anda untuk menentukan harga yang terbaik, karena harga tersebut juga akan
sangat berpengaruh besar terhadap ramai atau tidaknya penjualan Anda. Jangan
sampai Anda salah dalam hal menentukan harga yang mengakibatkan para
konsumen menjadi tidak tertarik lagi untuk membeli produk dari Anda.
2) Product (Produk).
Sebagai seorang pebisnis, Anda juga harus bisa membuat produk yang bisa
dengan mudah untuk diterima oleh masyarakat luas. Beberapa dari Anda
mungkin saja akan merasa kebingungan, bagaimana caranya atau produk seperti
apa yang harus dibuat. Anda dapat memulainya dengan cara mengembangkan
produk yang Anda buat agar menjadi semakin lebih baik. Mintalah kritik dan
saran dari para konsumen Anda, kemudian tampung semua saran dan kritik
tersebut sebagai bahan untuk pertimbangan dan perbaikan-perbaikan. Selain itu,
Anda juga dapat membuat produk apapun yang kualitasnya juga baik. Kualitas
produk yang baik tentu saja akan mampu memberikan kepuasan yang lebih
tinggi dari para konsumen. Sebaliknya, kualitas produk yang buruk juga akan
menjadikan para konsumen akan merasa kecewa dan mereka tidak akan bersedia
untuk membeli atau menggunakan produk yang Anda jual untuk yang kedua
kalinya.
3) Place (Tempat).
Place atau tempat merupakan salah satu unsur P dari strategi marketing 4P.
Tempat atau lokasi merupakan salah satu faktor penentu utama dari bisnis Anda.
karenanya pilihlah lokasi yang paling tepat atau yang sesuai dengan yang ingin
Anda jual. Maksudnya adalah memilih lokasi yang paling strategis dan benar.
Lokasi yang lebih strategis merupakan lokasi yang dipandang cukup ramai,
dilalui oleh banyak orang. Sehingga para calon konsumen dan konsumen akan
merasa lebih tertarik serta cukup mudah untuk menemukan tempat penjualan

19
Anda tersebut. Namun, strategi saja tidak akan cukup, perlu adanya kata tempat
yang paling pas atau tepat. Mengapa demikian, Karena tempat yang lebih
strategis jika tidak tepat atau pas juga tidak akan memiliki efek apapun bagi
bisnis Anda.
Seperti contoh: Jika Anda membuka apotek atau klinik di daerah yang sulit
untuk dijangkau transpotansi maka konsumen tidak akan berminat ke klinik
tersebut. Tetapi jika membuka sebuah klinik dengan lokasi yang strategi, dan
dekat dengan transpotasi. Peminatnya untuk klinik tersebut kemungkinan
banyak maka dari itu tempat sangat adalah salah satu stretegi yang pentimg
dalam berjalannya usaha.
4) Promotion (Berpromosi).
Berpromosi merupakan ujung tombak paling utama dalam upaya untuk
memperkenalkan sebuah produk Anda kepada masyarakat luas. Dengan strategi
yang baik, maka diharapkan penjualan bisnis Anda juga akan semakin
meningkat. Dan sekarang kegiatan promosi juga bisa menjadi lebih mudah
untuk dilakukan, Anda dapat memanfaatkan media sosial seperti halnya
Facebook, Instagram, memasang iklan, bekerja sama dengan sponsorship,
mengikuti bazar dan masih banyak lagi hal-hal yang lainnya.
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan perawat
dalammenemukan peluang usaha atau bisnis dalam bidang keperawatan. Hal
inibisa dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan.
 Langkah pertama
Dimana biasanya perawat berkumpul?. Misalnya di Rumah sakit,
Puskesmas, Klinik, Stikes, Akper, Panti, Tempat seminar,tempat
pelatihan, Sanggar.
 Langkah kedua
Apa yang biasanya dibutuhkan mereka? Misalnya makanan,
pakaian, angkutan, pulsa, referensi, buku, jaringan internet, mesin
cuci,laptop, printer, alat tulis, kado, buah-buahan dsb.

20
 Langkah ketiga
Dengan siapa mereka berhubungan setiap hari?. Misalnya
dokter,perawat lain, masyarakat, pasien, korban, keluarga, kelompok
khusus,pemerintah.
 Langkah ke empat
Barang dan jasa apa yang dibutuhkan dan bisa kita jual
bagimereka? Misalnya makanan, pakaian, angkutan, pulsa, referensi,
buku,jaringan internet, mesin cuci, laptop, printer, alat tulis, kado, buah-
buahandsb.
 Langkah ke enam
Jasa apa yang bisa kita tawarkan kepada mereka ? mencucui,
memasak, mengajar, mendengar, mendorong, membersihkan,
menghubungkan.
 Langkah lanjutan
Inovasi apa dari produk yang dihasilkan orang lain yang bisa
kitarubah atau kita sempurnakan, misalnya dalam hal ini saya
inginmemberikan contoh norak agar anda terbiasa dengan ide yang
dinggapburuk. Idenya adalah Motor dan laptop menjadi molap, bicaralah
denganpabrik Honda untuk membuat Molap, kita bisa membuat motor
yang adalaptopnya di tengah jok, sehingga orang yang
dibonceng bisa duduksambil ngetik atau carilah ide yang lebih gila
dari itu. Bisanya dari 10 idegila ada satu ide yang normal.
 Langkah terakhir
Mulai mencari nama perusahaan yang hoki kalau bisa
dengansholat istikharah, dengan demikian meskipun perusahaan kita
bangkrut didunia, tetapi kita akan tetap kaya di akherat karena banyanya
niat baik danpahala sholat sunat sesuai dengan niat kita menjadi
entreperenur yaituRich until hereafter (kaya sampai akherat).

21
Selanjutnya buatlah kartunama perusahaan kita agar mudah
berhubungan dengan orang lain.Tuliskan nama kita dan jabatan kita
sebagai presiden direktur merangkapkaryawan dan komisaris
pemegang saham. Biasakanlah untuk siapmenghadapi kegagalan
makin banyak akan makin bijak menghadapi masadepan.
3. Teknik Pengembangan Usaha di Bidang Keperawatan
Pengembangan usaha merupakan sejumlah tugas atau proses yang bertujuan
untuk menumbuhkan usaha yang dilakukan. Pengembangan usaha dapat
dilakukan dengan beberapa cara diantaranya:
a. Perluasan Skala Usaha
Beberapa cara umum yang digunakan untuk memperluas skala usaha
antara lain:
 Menambah kapasitas mesin dan tenaga kerja serta tambahan
jumlah modal untuk investasi.
 Menambah jenis barang atau jasa yang dihasilkan.
 Menambah lokasi usaha ditempat lain.
b. Perluasan Cakupan Usaha
Perluasan cakupan usaha atau diversifikasi usaha dilakukan dengan
mengembangkan jenis usaha baru diwilayah usaha yang baru, serta
dengan jenis produk yang baru dan bervariansi.
c. Perluasan Dengan Kerja Sama, Penggabungan dan Ekspansi Baru.
4. Manajemen dan Strategi Kewirausahaan di Bidang Keperawatan
Manajemen Kewirausahaan adalah menyangkut semua kekuatan perusahaan
yang menjamin bahwa usahanya betul-betul eksis
Strategi Kewirausahaan merupakan
 Strategi bagi pemimpin pasar (market Leader)
 Strategi bagi bukan pemimpin pasar adalah perusahaan memiliki posisi kuat
(bukan market Leader) di pasar, dan memiliki strategi tertentu.
Strategi lain yang dilakukan pada tahap pertumbuhan,

22
5. Memelihara Semangat Kewirausahaan di Bidang Keperawatan
a. Entrepeneur bagi perawat sebetulnya bisa dipelajari sambil melakukannya
(learning by doing), namun harus diingat bahwa wawasan tentang jenis
usaha yang akan dipilih tetap sangat diperlukan. Agar konsep Entrepeneur
dapat dipahami lebih jauh dalam kaitannya dengan konsep nursepreneur,
akan dicakup lima ciri entrepeneur unggulan (Paulus Winarto, 2005):
1) Berani mengambil risiko. Perawat berani memulai sesuatu yang serba
tidak pasti dan penuh risiko. Tentu tidak semua risiko diambil melainkan
risiko yang telah diperhitungkan dengan cermat (calculated risk).
2) Menyukai tantangan. Segala sesuatu dilihat sebagi tantangan, bukan
masalah. Perubahan yang terus terjadi dan jaman yang terus berubah
menjadi motivasi kemajuan bukan menciutkan nyali seorang perawat
entrepreneur unggulan. Dengan demikian, ia akan terus memacu dirinya
untuk maju, mengatasi segala hambatan.
3) Punya daya tahan yang tinggi. Seorang entreprenur harus banyak akal,
kretaif dan tidak mudah putus asa. Ia harus selalu mampu bangkit dari
kegagalan serta tekun.
4) Punya visi jauh ke depan Segala yang dilakukan perawat punya tujuan
jangka panjang meski dimulai dengan langkah yang amat kecil. Ia punya
target untuk jangka waktu tertentu. Bagaimana tahun berikutnya, 5 tahun
lagi, 10 tahun lagi, dan seterusnya. Usahanya bukan letupan-letupan
sesaat dan bukan pula karena latah (ikut–ikutan).
5) Selalu berusaha memberikan yang terbaik. Perawat entrepreneur akan
mengerahkan semua potensi yang dimilikinya. Jika itu dirasa kurang,
maka ia akan merekrut orang-orang yang lebih berkompeten agar dapat
memberikan yang terbaik kepada pelanggannya. Jadi yang terpenting
dari seorang Nursepreneur adalah inovasi dan keberanian untuk
mengambil risiko serta siap bekerja keras mencapai tujuan dengan

23
optimis. Inilah yang membuat entreprenur selalu tampil dengan
gagasan–gagasan baru yang segar, melawan arus pemikiran orang
banyak atau kreatif. Bahkan terkadang dicap gila pada awal
kemunculannya karena bertentangan dengan kebiasaan umum (Paulus,
2005). Komponen – komponen penting untuk menjadi perawat
pengusaha:
 Kualitas Hal ini penting untuk menjadi seorang yang kreatif dan
mampu menuangkan ide dari konsep ke realita. Seorang perawat
pengusaha juga harus memiliki pengetahuan tentang manajemen
sebagai dasar untuk menjadi seorang perawat pengusaha,
seperti: strategi perencanaan, pengembangan perencanaan
bisnis, pemasaran, sistem informasi manajemen, kepemimpinan,
serta manajemen keuangan.
 Peran Pengusaha sebagai seorang yang dapat mengorganisir dan
mengelola serta menangani sebuah bisnis yang berani
mengambil resiko demi mendapat keuntungan.
 Option dan Sukses Perawat memiliki banyak cara atau pilihan
sebagai lompatan untuk berperan sebagai pengusaha. Dan
tentunya pilihan – pilihan tersebut di dasarkan dari keterampilan
dan inovasi serta pengetahuan dari perawat yang dapat
dikembangkan untuk menjadi seorang perawat yang sukses.
b. Mempertahankan motivasi sebagai usaha
1) Tetapkan Goals Pribadi
Sebagai entrepreneur, Anda mungkin sudah membuat goal atau
tujuan spesifik bagi bisnis Anda dan tentu saja, beberapa core
values yang Anda inginkan untuk dijalani.  Namun masalah selanjutnya
adalah banyak entrepreneur yang memulai bisnis, tapi mereka lupa
untuk membuat tujuan pribadi mereka sendiri. Padahal, sangat penting
bagi Anda untuk menuliskan alasan Anda untuk menjadi wirausaha sejak

24
awal, baik itu di komputer Anda, selembar kertas, atau di ponsel Anda.
Tujuannya agar Anda dapat membacanya kapan pun Anda merasa
kehilangan motivasi. Ada beberapa alasan yang bisa Anda pilih untuk
menjadi wirausaha:
 Anda ingin menjadi bos sendiri
 Anda ingin membuat proyek sendiri
 Anda menginginkan peluang untuk menumbuhkan bisnis yang Anda
sukai
 Anda ingin membuat perubahan bagi lingkungan dengan bisnis Anda
2) Membaca atau menonton Kisah Entrepreneur Sukses
Ada ribuan, jika bukan jutaan, kisah sukses tentang wirausahawan dari
segala bidang bisnis yang berhasil di dunia nyata. Anda bisa
menggunakan kisah-kisah sukses itu sebagai sumber motivasi, dan yang
paling penting, belajarlah darinya. Jika Anda memiliki masalah khusus
yang perlu Anda atasi dalam bisnis, lihat cara orang lain melakukannya
di masa lalu.
3) Bergabung dengan Komunitas Entrepreneur
Bergabung dengan komunitas entrepreneur memungkinkan Anda untuk
bertemu dengan orang-orang yang berpikiran dan memiliki visi yang
sama. Komunitas ini adalah tempat para pengusaha dari berbagai industri
berkumpul kembali untuk memberi tahu rekan-rekan mereka tentang
motivasi serta berbagi teknik dan trik yang telah mereka terapkan dalam
bisnis. Dalam komunitas ini akan memungkinkan Anda untuk
membagikan berbagai pemikiran Anda dan belajar dari orang lain sambil
memungkinkan Anda untuk mendiskusikan semua hal yang berkaitan
dengan kewirausahaan dan bisnis.
4) Pertahankan Rutinitas yang Sehat
Stres adalah hal yang wajar dalam bidup dan tidak bisa dihindari. Tetapi
belajar tentang bagaimana mengatasinya merupakan hal yang sangat

25
penting. Tak jarang, karena kesibukan sebagai entrepreneur sering lupa
merawat diri mereka secara fisik yang bisa berdampak secara emosional.
Pasalnya, kesehatan fisik dapat memiliki dampak yang sangat positif
pada kesehatan mental Anda. Untuk itu, ada baiknya ada memiliki
rutinitas berikut:
 Pertahankan pola makan sehat
 Olahraga teratur
 Me time yang jauh dari pekerjaan Anda
5) Buat Rutinitas Pagi Hari
Untuk memastikan Anda memiliki hari yang produktif, Anda harus
memulainya dengan benar. Setelah Anda bangun, mandi, dan sarapan,
Anda harus duduk dan membuat list goals untuk hari itu. Anda bisa
menggunakan formula tiga perempat tujuan Anda terkait dengan bisnis
dan seperempat terkait dengan pribadi. Dengan daftar tujuan yang Anda
buat ini akan membantu Anda tetap fokus dan terorganisir. Beberapa
Contoh sasaran bisnis dapat berupa:
 Menghubungi calon investor
 Menyusun strategi social media
 Menulis konten baru untuk blog Anda
Contoh sasaran pribadi dapat berupa:
 Menonton film yang Anda sukai
 Berolahraga
 Makan makanan sehat secara teratur
6) Atur pengingat untuk diri sendiri
Meskipun Anda telah membuat daftar tujuan yang harus Anda capai tiap
harinya, tapi Anda masih saja bermungkinan untuk mudah kehilangan
fokus. Kehilangan fokus dapat menyebabkan perilaku mudah
tersinggung dan kehilangan motivasi. Oleh sebab itu, Anda juga harus
menjadi alarm bagi diri sendiri untuk senantiasa ‘on’. Anda dapat

26
menggunakan telepon Anda untuk mengatur alarm atau pun
aplikasi time management yang mengingatkan Anda untuk tugas-tugas
atau pun mengatur waktu Anda
7) Melakukan Kegiatan Inspiratif
Dalam hidup, Anda jangan hanya fokus pada pekerjaan saja. Ada
baiknya Anda melakukan kegiatan lain yang dapat menumbuhkan
motivasi dan mendorong kesuksesan bisnis Anda. Anda bisa menonton
film-film inspirasional, baik fiksi dan dokumenter, mendengarkan
podcast yang memotivasi, atau bahkan mendengarkan musik yang
membangkitkan semangat. Aktivitas ini dapat dilakukan di rumah, saat
sarapan atau bahkan saat perjalanan dari rumah ke kantor Anda.
8) Tidur yang Cukup
Sebagai pebisnis, banyak yang terlena menyelesaikan tugas-tugas hingga
melewatkan waktu tidur yang cukup. Padahal, kurang tidur dapat
menyebabkan berkurangnya konsentrasi dan motivasi. Oleh sebab itu,
sangat penting untuk mendapatkan tidur yang cukup dan nyenyak untuk
dapat melanjutkan tugas bisnis Anda.
9) Menghadiahi Diri Sendiri
Memberikan insentif atau hadiah bagi diri sendiri setelah berhasil
melakukan pekerjaan dengan baik adalah bagian dari menghargai diri
sendiri. Sama seperti bisnis, Anda pun harus mengenali dan menghargai
setiap ‘kemenangan’ kecil dalam perjalanan Anda meraih tujuan jangka
panjang. Dengan memberikan rewards, Anda juga akan termotivasi
untuk semakin bekerja keras mewujudkan goal bisnis Anda.
10) Lacak Keuangan Harian
Tak hanya urusan pekerjaan atau pribadi saja, urusan keuangan pun
penting untuk diperhatikan. Anda wajib melacak keuangan secara harian,
baik penghasilan maupun pengeluaran. Dengan mengetahui penghasilan

27
maupun pengeluaran harian ini, Anda akan bisa melakukan proyeksi
keuangan Anda tiap bulan bahkan dalam jangka panjang.
c. Entrepeneur bagi perawat sebetulnya bisa dipelajari sambil melakukannya
(learning by doing), namun harus diingat bahwa wawasan tentang jenis
usaha yang akan dipilih tetap sangat diperlukan. Agar konsep Entrepeneur
dapat dipahami lebih jauh dalam kaitannya dengan konsep nursepreneur,
akan dicakup lima ciri entrepeneur unggulan (Paulus Winarto, 2005):
1) Berani mengambil risiko. Perawat berani memulai sesuatu yang serba
tidak pasti dan penuh risiko. Tentu tidak semua risiko diambil melainkan
risiko yang telah diperhitungkan dengan cermat (calculated risk).
2) Menyukai tantangan. Segala sesuatu dilihat sebagi tantangan, bukan
masalah. Perubahan yang terus terjadi dan jaman yang terus berubah
menjadi motivasi kemajuan bukan menciutkan nyali seorang perawat
entrepreneur unggulan. Dengan demikian, ia akan terus memacu dirinya
untuk maju, mengatasi segala hambatan.
3) Punya daya tahan yang tinggi. Seorang entreprenur harus banyak akal,
kretaif dan tidak mudah putus asa. Ia harus selalu mampu bangkit dari
kegagalan serta tekun.
4) Punya visi jauh ke depan Segala yang dilakukan perawat punya tujuan
jangka panjang meski dimulai dengan langkah yang amat kecil. Ia punya
target untuk jangka waktu tertentu. Bagaimana tahun berikutnya, 5 tahun
lagi, 10 tahun lagi, dan seterusnya. Usahanya bukan letupan-letupan
sesaat dan bukan pula karena latah (ikut–ikutan).
5) Selalu berusaha memberikan yang terbaik. Perawat entrepreneur akan
mengerahkan semua potensi yang dimilikinya. Jika itu dirasa kurang,
maka ia akan merekrut orang-orang yang lebih berkompeten agar dapat
memberikan yang terbaik kepada pelanggannya. Jadi yang terpenting
dari seorang Nursepreneur adalah inovasi dan keberanian untuk
mengambil risiko serta siap bekerja keras mencapai tujuan dengan

28
optimis. Inilah yang membuat entreprenur selalu tampil dengan
gagasan–gagasan baru yang segar, melawan arus pemikiran orang
banyak atau kreatif. Bahkan terkadang dicap gila pada awal
kemunculannya karena bertentangan dengan kebiasaan umum (Paulus,
2005).Komponen – komponen penting untuk menjadi perawat
pengusaha:
a) Kualitas Hal ini penting untuk menjadi seorang yang kreatif dan mampu
menuangkan ide dari konsep ke realita. Seorang perawat pengusaha juga
harus memiliki pengetahuan tentang manajemen sebagai dasar untuk
menjadi seorang perawat pengusaha, seperti: strategi perencanaan,
pengembangan perencanaan bisnis, pemasaran, sistem informasi
manajemen, kepemimpinan, serta manajemen keuangan.
b) Peran Pengusaha sebagai seorang yang dapat mengorganisir dan
mengelola serta menangani sebuah bisnis yang berani mengambil resiko
demi mendapat keuntungan.
c) Option dan Sukses Perawat memiliki banyak cara atau pilihan sebagai
lompatan untuk berperan sebagai pengusaha. Dan tentunya pilihan –
pilihan tersebut di dasarkan dari keterampilan dan inovasi serta
pengetahuan dari perawat yang dapat dikembangkan untuk menjadi
seorang perawat yang sukses.

29
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kreatif dan inoatif yang dijadikan
dasar,kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sesuatu yang
barudan berbeda adalah nilai tambahan barang dan jasa yang menjai sumber
keunggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemapuan
dalam menciptakan nilai tambah dipasar melalui proses pengelolaan sumber daya
dengan cara-cara baru dan berbeda.

3.2 Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyususnan makalah ni
akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekuranagan yang perlu penulis perbaiki.
Dan dengan adanya makalah ini dapat menambahkan pengetahuan akan berwirausaha
bagi mahasiswa dimasa yang akan datang.

30
DAFTAR PUSTAKA

Suryana, Yuyus dan Bayu, Kartib. (2011). Kewirausahaan: Pendekatan


Karakteristik Wirausahawan Sukses Ed.2
Tips mempertahankan motivasi sebagai pengusaha. (t.thn.). Diambil kembali dari
chubbyrawit.id: https://chubbyrawit.id/10-tips-mempertahankan-motivasi-
sebagai-pengusaha/
Kajian ilmiah Peran perawat sebagai educator dalam mengembangkan kompetensi
entrepreneur kepada perawat. Disusun oleh Daniel Surabta Ginting, thn.2020.
Accurate. (2020). Teknik Pemasaran. Retrieved Febuari 15, 2021, from
https://accurate.id/: https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-teknik-
pemasaran-dan-jenisnya/

Hanggara, M. (2016). Kewirausahaann. Waringin Timur: Akademi Keperawatan.


https://fiskajulismablogkeperawatan.blogspot.com/2019/03/kewirausahaandalam-
keperawatan-babi.html?m=1

31

Anda mungkin juga menyukai