A. Latar Belakang
Perkembangan keperawatan di Indonesia saat ini sangat pesat, hal ini
disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat
sehingga informasi dengan cepat dapat diakses oleh semua orang sehingga
informasi dengan cepat diketahui oleh masyarakat. Perkembangan era globalisasi
yang menyebabkan keperawatan di Indonesia harus menyesuaikan dengan
perkembangan keperawatan di negara yang telah berkembang, sosial ekonomi
masyarakat semakin meningkat sehingga masyarakat menuntut pelayanan
kesehatan yang berkualitas tinggi, tapi di lain pihak bagi masyarakat ekonomi
lemah mereka ingin pelayanan kesehatan yang murah dan terjangkau. Sehingga
memerlukan perawatan lebih lama di rumah sakit.
Lama perawatan di rumah sakit telah menurun secara dramatis dalam era
peningkatan biaya keperawatan kesehatan, potongan anggaran yang
besar, managed care, perkembangan teknologi yang cepat, dan pemberian
pelayanan yang maju, karena penyebab langsung, atau efek langsung dari variabel
ini, industri perawatan di rumah menjadi alat untuk menurunkan biaya dan lama
perawatan. Akibatnya, industri perawatan di rumah berkembang menjadi masalah
yang kompleks dan harus diatasi dengan perhatian yang besar bila salah satu
tujuannya adalah memberi hasil yang terbaik bagi setiap individu.
Visi Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah memandirikan
masyarakat untuk hidup sehat dengan misi membuat rakyat sehat.Guna
mewujudkan visi dan misi tersebut berbagai program kesehatan telah
dikembangkan termasuk pelayanan kesehatan di rumah.Pelayanan keperawatan
yang berkualitas mempunyai arti bahwa pelayanan yang diberikan kepada
individu, keluarga ataupun masyarakat haruslah baik (bersifat etis) dan benar
(berdasarkan ilmu dan hukum yang berlaku). Hukum yang mengatur praktik
keperawatan telah tersedia dengan lengkap, baik dalam bentuk undang-undang
kesehatan, maupun surat keputusan Menkes tentang praktik keperawatan. Dengan
demikian melakukan praktik keperawatan bagi perawat di Indonesia adalah
merupakan hak sekaligus kewajiban profesi untuk mencapai visi Indonesia sehat
tahun 2010. Implementasi praktik keperawatan yang dilakukan oleh perawat
sebenarnya tidak harus dilakukan di rumah sakit, klinik, ataupun di gedung
puskesmas tetapi dapat juga dilaksanakan dimasyarakat maupun dirumah
pasien.Pelayanan keperawatan yang dilkukan dirumah pasien disebut Home Care.
Pelayanan kesehatan di rumah merupakan program yang sudah ada dan
perlu dikembangkan, karena telah menjadi kebutuhan masyarakat, Salah satu
bentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dan memasyarakat serta menyentuh
kebutuhan masyarakat yakni melalui pelayanan keperawatan Kesehatan di rumah
atau Home Care. Berbagai faktor yang mendorong perkembangannya sesuai
dengan kebutuhan masyarakat yaitu melalui pelayanan keperawatan kesehatan di
rumah.Berbagai faktor yang mendorong perkembangan pelayanan keperawatan
kesehatan dirumah atara lain : Kebutuhan masyarakat, perkembangan IPTEK
bidang kesehatan, tersedianya SDM kesehatan yang mampu memberi pelayanan
kesehatan di rumah.
Home care adalah pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien, individu
dan keluarga, direncanakan, dikoordinasikan, dan disediakan, oleh pemberi
pelayanan, yang diorganisir untuk memberi pelayanani rumah melalui staf atau
pengaturan berdasarkan perjanjian kerja atau kontrak (Warola, 1980 Dalam
Perkembangan Modal Praktek Mandiri Keperawatan Di Rumah Yang Disusun
Oleh PPNI dan DEPKES).
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana aspek legal dan etik serta isu-isu legal dalam home care?
2. Bagaimana perizinan dan akreditasi dalam home care?
3. Bagaimana kebijakan home care di Indonesia?
4. Bagaimana kepercayaan dan budaya dalam home care?
C. Tujuan
1. Bagaimana aspek legal dan etik serta isu-isu legal dalam home care?
2. Bagaimana perizinan dan akreditasi dalam home care?
3. Bagaimana kebijakan home care di Indonesia?
4. Bagaimana kepercayaan dan budaya dalam home care?
D. Manfaat Penulisan
1. Mengetahui aspek legal dan etik serta isu-isu legal dalam home care
2. Mengetahui perizinan dan akreditasi dalam home care
3. Mengetahui kebijakan home care di Indonesia
4. Mengetahui kepercayaan dan budaya dalam home care
E. Landasan Hukum
1. UU Kes.No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan
2. PP No. 25 tahun 2000 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah.
3. UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah
4. UU No. 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran
5. Kepmenkes No. 1239 tahun 2001 tentang regestrasi dan praktik perawat
6. Kepmenkes No. 128 tahun 2004 tentang kebijakan dasar puskesmas
7. Kepmenkes No. 279 tahun 2006 tentang pedoman penyelenggaraan
Perkesmas.
8. SK Menpan No. 94/KEP/M. PAN/11/2001 tentang jabatan fungsonal
perawat.
9. PP No. 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan
10. Permenkes No. 920 tahun 1986 tentang pelayan medik swasta.
F. Ruang lingkup
Ruang Lingkup Home Care yaitu :
1. Memberi asuhan keperawatan secara komprehensif
2. Melakukan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarganya.
3. Mengembangkan pemberdayaan pasien dan keluarga.
Secara umum lingkup perawatan kesehatan di rumah juga dapat dikelompokkan
sebagai berikut :
1. Pelayanan medik dan asuhan keperawatan
2. Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan yang terapeutik
3. Pelayanan rehabilitasi dan terapi fisik
4. Pelayanan informasi dan rujukan
5. Pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kesehatan
6. Higiene, dan sanitasi perorangan serta lingkungan
7. Pelayanan perbaikan untuk kegiatan sosial.
A. Definisi
Pelayanan kesehatan di rumah adalah pelayanan keperawatan yang
diberikan kepada pasien di rumahnya, yang merupakan sintesa dari pelayanan
keperawatan komunitas dan keterampian teknikal tertentu yang berasal dari
spesalisasi kesehatan tertentu, yang befokus pada asuhan keperawatan
individu dengan melibatkan keluarga, dengan tujuan menyembuhkan,
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan fisik, mental/ emosi pasien.
Home Care (HC) menurut Habbs dan Perrin, 1985 adalah
merupakan layanan kesehatan yang dilakukan di rumah pasien (Lerman
D. & Eric B.L, 1993), Sehingga home care dalam keperawatan merupakan
layanan keperawatan di rumah pasien yang telah melalui sejarah yang
panjang.
Menurut Depkes RI (2002) mendefinisikan bahwa home care adalah
pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif diberikan
kepada individu, keluarga, di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk
meningkatkan, mempertahankan, memulihkan kesehatan/memaksimalkan
kemandirian dan meminimalkan kecacatan akibat dari penyakit. Layanan
diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien/keluarga yang direncanakan,
dikoordinir, oleh pemberi layanan melalui staff yang diatur berdasarkan
perjanjian bersama.
Rice. R, (2001) mengidentifikasi jenis kasus yang dapat dilayani pada
program home care yang meliputi kasus-kasus yang umum pasca perawatan
di rumah sakit dan kasus-kasus khusus klinik dan yang biasa dijumpai di
komunitas. Kasus umum yang merupakan pasca perawatan di RS adalah :
1. Klien dengan COPD
2. Klien dengan penyakit gagal jantung
3. Klien dengan gangguan oksigenasi
4. Klien dengan mengalami perlukaan kronis
5. Klien dengan diabetes
6. Klien dengan gangguan fungsi perkemihan
7. Klien dengan kondisi pemulihan kesehatan ( rehabilitasi )
8. Klien dengan terapi cairan infus di rumah
9. Klien dengan gangguan fungsi persyarafan
10. Klien dengan AIDS
Sedangkan kasus dengan kondisi khusus, meliputi :
1. Klien dengan post partum
2. Klien dengan gangguan kesehatan mental
3. Klien dengan kondisi Usia Lanjut
4. Klien dengan kondisi terminal ( Hospice and Palliative care)
(Rice R , 2001.,Allender &Spradley, 2001)
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa, home care
merupakan bagian integral dari pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh
perawat untuk membantu individu, keluarga dan masyarakat mencapai
kemandirian dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang mereka hadapi.
Perawatan di rumah selain dapat mengurangi kecemasan juga dapat
menghemat biaya dari beberapa segi misal biaya kamar, biaya transpor dan
biaya lain-lain yang terkait dengan penjaga yang sakit. Tetapi perlu diingat
bahwa pasien yang dapat layanan home care adalah pasien yang secara medis
dinyatakan aman untuk dirawat di rumah dengan kondisi rumah yang
memadai.
B. Saran
a. Bagi perawat
Perawat yang menjalankan perawatan home care hendaknya sudah
memiliki SIP dan SIPP, harus kompeten dalam bidangnya, bertanggung
jawab terhadap tugasnya.
b. Bagi pasien dan keluarga
Hendaknya pasien dan keluarga dapat bersifat terbuka terhadap perawat
home care, mengikuti anjuran dari perawat, membantu dalam proses
tindakan keperawatan, dan dapat bersifat kooperatif dalam menerima
informasi dari perawat.