Anda di halaman 1dari 167

LAPORAN INDIVIDU

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)


TAHUN AKADEMIK 2019/2020
DI SD NEGERI 8 LUBUKLINGGAU

OLEH

ELIS MARYANTI
NPM 5016130

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU
2019
i
RINGKASAN

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) STKIP-PGRI Lubuklinggau tahun


2019 yang beralokasi di SD Negeri 8 Lubuklinggau telah dilaksanakan oleh
mahasiswa selama 2 bulan. Jumlah mahasiswa yang mengikuti PPL di lokasi SD
Negeri 8 Lubuklinggau terdiri dari 6 mahasiswa. Semua mahasiswa yang
mengikuti PPL di lokasi SD Negeri 8 Lubuklinggau berasal dari Prodi PGSD.
Berdasarkan KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) kegiatan
PPL ini merupakan kerangka perjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat
menyandingkan, menyetarakan, mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan
pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan
kompetensi kerja sesuai dengan struktur yang berlaku. Kegiatan PPL ini
diharapkan dapat menjadi wadah penerapan standar kompetensi yang harus
dimiliki oleh mahasiswa sebagai calon guru, meliputi: memahami karakter peserta
didik, menguasai bidang studi, menguasai metodologi pembelajaran yang
mendidik, memiliki kepribadian sebagai guru, memahami dinamika kehidupan
sekolah, memiliki kemampuan mengelola program kegiatan, memiliki
kemampuan memberdayakan sekolah serta memiliki potensi life skill.
Selama kegiatan PPL, mahasiswa ditugaskan untuk melakukan praktik
dalam proses pembelajaran. Mahasiswa dibimbing oleh seluruh stakeholder
seperti dosen pembimbing, guru pamong kepala sekolah serta staff SD Negeri 8
Lubuklinggau dalam kegiatan ppl. Dalam proses penerapan pembelajaran
mahasiswa perlu menyusun dan membuat perangkat pembelajaran seperti:
Program tahunan, Program Semester, Silabus, RPP, media pembelajaran dan
berbagai macam perangkat lainnya yang mampu menunjang dalam praktik proses
pembelajaran. Sehingga diharapkan dapat memberikan pengalaman mengajar,
memperluas wawasan, pelatihan, dan pengembangan kompetensi yang diperlukan
dalam bidangnya, peningkatan keterampilan mengajar, kemandirian, tanggung
jawab dan kemampuan memecahkan masalah.
Dalam menjalankan program kerja yang telah dirancang dari awal yang
bertujuan agar praktik dalam proses pembelajaran dapat lebih terarah, sehingga

ii
program kerja dapat berjalan dengan baik dan lancar. Adapun sebuah hambatan
dalam penerapan merupakan hal yang wajar dan tidak dapat dihindari namun
dapat diantisipasi agar tidak terjadi kembali. Penulis berharap semoga laporan
individu kegiatan PPL ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait dengan
harapan dapat menjadi lebih baik lagi.

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis hanturkan kepada Allah SWT yang telah memberi
rahmat hidayah, kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan individu kegiatan pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
STKIP-PGRI Lubuklinggau di SD Negeri 8 Lubuklinggau tahun akademik 2019
ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari kegiatan pelaksanaan PPL yaitu untuk memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat mengaplikasikan serta menerapkan
ilmu yang telah didapatkan dalam proses perkuliahan yang akan di jalankan di SD
Negeri 8 Lubuklinggau. Tujuan lain PPL ini agar mahasiswa dapat mandiri dan
melakukan adaptasi dalam dunia pendidikan secara langsung.
Kegiatan PPL ini dilaksanakan di SD Negeri 8 Lubuklinggau dimulai pada
tanggal 15 juli 2019 sampai tanggal 14 september 2019, selama kegiatan PPL ini
penyusun telah banyak menerima bantuan dari pihak yang terkait oleh karena itu
pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Rudi Erwandi, M.Pd., (Ketua STKIP PGRI Lubuklinggau)
yang selalu monitoring dan telah bertanggung jawab atas mata kuliah PPL
tahun akademik 2019/2020.
2. Pendamping Ketua I, II, III yang telah memberikan pembekalan dan
pelatihan materi, monitoring dan telah bertanggung jawab atas proses mata
kuliah PPL tahun akademik 2019/2020.
3. Bapak Zico Fakhrur Rozi, M.Pd.Si., selaku Ketua Program Studi Biologi
yang memberikan bimbingan dan pembekalan materi selama proses
perkuliahan
4. UPT Penelitian dan Pengembangan (LP4MK).
5. Pembantu Ketua I, II, dan III STKIP-PGRI Lubuklinggau.
6. Ibu Helvi Darsi, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan.
7. Bapak Mansyur Romadon Putra, M.Pd., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

iv
8. Bapak Azimi, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan
bimbingan selama penulis melaksanakan PPL.
9. Bapak Acep Gunawan, S.Pd., Kepala SD Negeri 8 Kota Lubuklinggau
yang memberikan kesempatan dan menerima penulis untuk melaksanakan
PPL.
10. Ibu Roslaini, S.Pd., dan Ibu Arizona Manely, S.Pd., selaku guru pamong
yang tak henti-hentinya membimbing dan memberikan motivasi, arahan
agar mampu menjalakankan proses pembelajaran dengan baik.
11. Seluruh Guru dan Staf Tata Usaha SD Negeri 8 Lubuklinggau yang telah
membantu dalam menyediakan data dalam penyusunan laporan ini yang
tidak dapat saya sebutkan satu per satu.
12. Rekan-rekan mahasiswa PPL di SD Negeri 8 Lubuklinggau.
Semoga laporan PPL ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis.
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna, laporan ini sangat
keterbatasan dan kekurangan sehingga sangat membutuhkan kritikan yang
membangun agar terjadinya sebuah saran yang bermanfaat bagi penulis dalam
memperbaiki dalam penulisan. Semoga laporan ini berguna bagi kita semua.
Aamiin.

Lubuklinggau, September 2019


Penulis,

Elis Maryanti
NPM. 5016130

v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ i
RINGKASAN ................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi

BAB 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3
C. Ruang Lingkup Pelaksanaan PPL ........................................................ 3
D. Tujuan Pelaksanaan .............................................................................. 3
E. Manfaat Pelaksanaan PPL .................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI
A. Model Pembelajaran............................................................................. 4
B. Model Pembelajaran Kooperatif .......................................................... 7
a. Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray ..................... 8
b. Kelebihan dan Kekurangan Kooperatif Tipe TSTS ....................... 10
c. Langkah-langkah Model TSTS ...................................................... 11
C. Metode Mind Mapping ......................................................................... 14
D. Media Pembelajaran ............................................................................. 16
a. Diorama ........................................................................................... 16
1. Tujuan media diorama.............................................................. 18
2. Langkah Penggunaan Media Diorama ..................................... 18
3. Keunggulan dan Langkah Media Diorama .............................. 19
b. Lift The Flap Book ........................................................................... 19
BAB III METODE PELAKSANAAN
A. Metode Penyampaian ........................................................................... 31
a. Ceramah ........................................................................................... 31
b. Tanya Jawab .................................................................................... 33
c. Diskusi Kelompok ........................................................................... 35
vi
B. Jadwal Pelaksanaan .............................................................................. 35
C. Populasi ................................................................................................ 36
D. Sampel .................................................................................................. 36
BAB IV HASIL PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pelaksanaan............................................................................ 37
B. Pembahasan .................................................................................... 38
C. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang SD ....................................... 21
D. Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Tematik Terpadu IPS... 24
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 41
B. Saran ..................................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 42
LAMPIRAN

vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengajar berasal dari kata ajar. Kata ajar bermakna memberi petunjuk
atau menyampaikan informasi, pengalaman, pengetahuan dan sejenisnya
kepada subjek tertentu untuk diketahui atau dipahami. Mengajar bermakna
tindakan seorang atau tim dalam memberi petunjuk atau menyampaikan
informasi, pengalaman, pengetahuan dan sejenisnya. Mengajar menurut
Fathurrohman diartikan sebagai proses penyampaian informasi atau
pengetahuan dari guru kepada siswa. (Muhammad Fathurrohman, 2015:12).
Upaya meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan senantiasa dicari,
diteliti, dan diupayakan melalui berbagai komponen pendidikan. Pendidikan
Nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnnya, yaitu manusia beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, memiliki pengetahuan
dan ketrampilan, sehat jasmani dan rohani, kepribadian mantap dan mandiri,
serta memiliki rasa bertanggung jawab kepada masyarakat dan bangsa.
(UUSPN.2003)
Praktik pengalaman lapangan ialah suatu program kegiatan akademik
yang wajib dilaksanakan mahasiswa yang menempuh jalur SI mencakup
Observasi sekolah dan latihan mengajar maupun tugas kependidikan secara
terbimbing dan terpadu dalam pembentukan profesi kependidikan. Adapun
kegiatan Praktik pengalaman lapangan (PPL) ini, melatih mahasiswa STKIP-
PGRI Lubuklinggau agar bisa menjadi guru yang profesional dan
berkompetensi sesuai dengan bidangnya. Setelah mendapatkan berbagai
macam teori pendidikan dan teori belajar mengajar di kampus, maka
mahasiswa melaksanakan praktik langsung di sekolah untuk mendapatkan
pengalaman mengajar.
PPL merupakan kegiatan yang wajib diikuti mahasiswa dalam rangka
pembentukan kompetensi profesional sebagai penuangan kompetensi akademik
melalui kegiatan praktik dalam konteks otentik di sekolah di bawah bimbingan

1
2

dan supervisi dosen pembimbing dan guru pamong” (Huda et al, 2013, hlm.
284. Tujuan praktik pengalaman lapangan pelaksanaan (PPL) yang tertulis
pada buku Panduan Pengalaman Lapangan adalah untuk memantapkan
pengasahan kompetensi akademik, mengembangkan identitas sebagai pendidik
serta memberikan bekal pengalaman dasar melaksanakan pembelajaran yang
mendidik dibawah supervisi yang efektif dari dosen pembimbing dan guru
pamong. Sehingga dalam program PPL mahasiswa dapat belajar menjadi
seorang guru yang profesional dan dapat mengetahui keadaan sebenarnya
dalam proses belajar mengajar. Kegiatan PPL ini sendiri merupakan kegiatan
intrakurikuler yang diadakan oleh lembaga pendidikan dan pengajaran yang
harus diiikuti dan dilaksanakan oleh mahasiswa di semester VII (tujuh) dengan
bobot 4 SKS dan dilaksanakan selama 9 minggu (2 bulan 7 hari). Kegiatan
PPL) ini mencakup latihan mengajar, pendekatan terhadap siswa maupun
tugas-tugas kependidikan di luar mengajar secara terbimbing dan terpadu untuk
memenuhi persyaratan sebagai pembentuk profesi keguruan yang profesional.
Mahasiswa calon guru juga di harapkan untuk menjadi guru yang mampu
mengatasi semua permasalahan yang dihadapi siswa dalam Kegiatan Belajar
Mengajar. Sebelum praktik mengajar di kelas, mahasiswa yang melakukan
PPL harus terlebih dahulu membuat perangkat pembelajaran karena perangkat
pembelajaran inilah yang menjadi dasar untuk kegiatan pembelajaran di kelas.
Selain itu, mahasiswa diharapkan untuk belajar dan memperoleh
pengalaman dalam mendidik siswa secara langsung, baik dan benar.
Mahasiswa juga mampu mendidik siswa dalam kegiatan belajar mengajar di
kelas sesuai dengan pedoman dan peraturan di sekolah tempat melaksanakan
PPL, yang dalam hal ini diselenggarakan di SD Negeri 8 Lubuklinggau.
Dengan pelaksanaannya mulai dari tanggal dimulai pada tanggal 15 Juli 2019-
14 September 2019 dengan rincian sebagai berikut:
1. Pada tanggal 15 Juli 201 penyerahan mahasiswa PPL oleh dosen
pembimbing kepada pihak sekolah.
2. Pada tanggal 15 Juli sampai dengan 20 Juli 2019 adalah masa kegiatan
observasi.
3

3. Pada tanggal 22 Juli sampai dengan 13 September 2019 merupakan kegiatan


latihan mengajar di dalam kelas.
4. Pada tanggal 9 Juli 2019 tepatnya hari senin pukul 9.30 adalah hari
perpisahan mahasiswa PPL dengan kepala sekolah, dewan guru, staf tata
usaha dan siswa.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah penerapan model Two Stay Two Stray (TSTS) dengan media
diorama dapat meningkatkan prestasi belajar siswa?

C. Ruang Lingkup Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)


PPL dilaksanakan di SD Negeri 8 Lubuklinggau, populasi siswa yaitu
dari kelas IVA, IVB, VA, VB, VIA dan VIB. Dari 6 kelas yang diberikan
wewenang untuk mengajar, saya mengambil sampel kelas IVA dengan
penerapan model Two Stay Two Stray dengan media diorama. Adapum materi
yang dijadikan bahan ajar yaitu materi tematik tema 1 dan tema 2 kurikulum
2013 revisi 2016. Pada pelaksanaannya saya menggunakan metode ceramah,
demonstrasi, diskusi kelompok dan tanya jawab.

D. Tujuan Pelaksanaan PPL


Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari pelaksanaan PPL ini
yaitu, untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dengan penggunaan model
Two Stay Two Stray dengan media diorama dan teknik mind mapping dalam
pembelajaran tematik kurikulum 2013.

E. Manfaat Pelaksanaan PPL


Adapun manfaat yang diharapkan mahasiswa PPL dari hasil pelaksanaan
PPL sebagai berikut.
1. Bagi Siswa
Siswa dapat meningkatkan hasil belajar dibuktikan dengan meningkatnya
nilai ualangan harian siswa yang berhubungan dengan materi yang diajarkan,
4

dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan dapat


membiasakan siswa saling bekerjasama dalam mempelajari materi yang
diajarkan. Selain itu siswa di harapkan agar mampu meningkatkan pemahaman
konsep khususnya pembelajaran tematik yang menuntut akan pengembangan
dan pembatasan materi yang jelas.

2. Bagi Guru
Laporan individu ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan
pertimbangan bagi guru untuk dapat menngunakan model-model pembelajaran
sebagai salah satu variasi dalam pembelajaran tematik kelas IV.

3. Bagi Sekolah
Laporan individu ini dapat dijadikan sebagai sumbangan positif dalam
upaya meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada pelajaran matematika
sehingga dapat meningatkan hasil belajar siswa di SD Negeri 8 Lubuklinggau.

4. Bagi Mahasiswa
Kegiatan ini dapat meningkatkan kompetensi mahasiwa sebagai calon
tenaga pendidik untuk menambah wawasan sebagai dalam mengajar dengan
menggunakan model, metode, teknik dan media pembelajaran yang bervariasi.

5. Bagi Institusi
Meningkatkan kerjasama dengan sekolah yang bermuara pada
peningkatan mutu dan kualitas pendidikan terutama bagi mahasiswa STKIP-
PGRI Lubuklinggau
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Model Pembelajaran
Model merupakan contoh yang digunakan para ahli dalam menyusun
langkah-langkah dalam melaksanakan pembelajaran, maka dari itu strategi
pembelajaran merupakan bagian dari langkah yang digunakan model untuk
melaksanakan pembelajaran. Dalam hal ini model-model pembelajaran yang
dipilih dan dikembangkan guru hendaknya dapat mendorong siswa untuk
belajar dengan mendayagunakan potensi yang mereka miliki secara optimal.
Belajar yang kita harapkan bukan sekedar mendengar, memperoleh
atau menyerap informasi yang disampaikan guru. Belajar harus menyentuh
kepentingan siswa secara mendasar. Belajar harus dimaknai sebagai
kegiatan pribadi siswa dalam menggunakan potensi pikiran dan nuraninya
baik terstruktur maupun tidak terstruktur untuk memperoleh
pengetahuan,membangun sikap dan memiliki keterampilan tertentu.
Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat mendorong
tumbuhnya rasa senang siswa terhadap pelajaran, menumbuhkan dan
meningkatkan mptivasi dalam mengerjakan tugas, memberikan kemudahan
bagi siswa untuk memahami pelajaran sehingga memungkinkan siswa untuk
mencapai hasil belajar yang lebih baik.
Sebagaimana sebelumnya sudah dibahas bersama bahwa ukuran
keberhasilan mengajar guru utama adalah terletak pada terjadi tidaknya
peningkatan hasil belajar siswa. Karena itu melalui pemilihan model
pembelajaran yang tepat guru dapat memilih atau menyesuaikan jenis
pendekatan dan model pembelajaran dengan karakteristik materi pelajaran
yang disajikan.
Hal penting yang harus selalu diingat bahwa tidak ada satu strategi
pembelajaran yang paling ampuh untuk segala situasi. Oleh sebab itu guru
dituntut untuk memiliki pemahaman yang komprehensip serta mampu
menggambil keputusan yang rasional kapan waktu yang tepat untuk

5
6

menerapkan salah satu atau beberapa strategi yang efektif kecermatan guru
didalam menentukan model pembelajaran menjadi semakin penting, karena
pembelajaran adalah salah satu proses yang kompleks yang didalamnya
melibatkan berbagai ungsur yang dinamis. Jadi, model pembelajaran adalah
serangkaian kegiatan pembelajaran yang secara khas disajikan oleh guru
guna menciptakan iklim belajar yang lebih kondusif untuk mencapai tujuan
pembelajaran tertentu.
Model pembelajaran anak SD juga bisa dikatakan sebagai desain yang
menggambarkan proses rincian dan penciptaan lingkungan belajar yang
kondusif sehingga memungkinkan siswa untuk bisa berinteraksi dengan
aktif yang akan membuat mereka mengalami pengembangan diri.
Soedjadi (1999:101) menyebutkan strategi pembelajaran adalah suatu
siasat melakukan kegiatan pembelajaran yang bertujuan mengubah keadaan
pembelajaran menjadi pembelajaran yang diharapkan. Untuk dapat
mengubah keadaan itu dapat ditempuh dengan berbagai pendekatan
pembelajaran. Lebih lanjut Soedjadi menyebutkan bahwa dalam satu
pendekatan dapat dilakukan lebih dari satu model dan dalam satu model
dapat digunakan lebih dari satu teknik. Secara sederhana dapat dirunut
sebagai rangkaian :

Teknik Model Pendekatan Strategi Model

Istilah “ model pembelajaran” berbeda dengan strategi


pembelajaran, model pembelajaran, dan pendekatan pembelajaran. Model
pembelajaran meliputi suatu model pembelajaran yang luas dan
menyuluruh. Konsep model pembelajaran lahir dan berkembang dari pakar
psikologi dengan pendekatan dalam setting eksperimen yang dilakukan.
Konsep model pembelajaran untuk pertama kalinya dikembangkan oleh
Bruce dan koleganya.
7

1. Tujuan Model Pembelajaran SD


Tujuan model pembelajaran di Sekolah Dasar adalah:
a. Meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik
b. Agar siswa menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai
macam latar belakang
c. Mengembangkan keterampilan social siswa
d. Kemampuan berfikir agar lebih tanggap,cermat,dan melatih daya
nalar
e. Membina dan mengembangkan sikap ingin lebih tahu
f. Mengembangkan aspek koknitif,afektif dan pisikomotorik
g. Mengembangkan sikap, keterampilan kepervcayaan murid dalam
memutuskan secara tepat dan obyektif
h. Meningkatkan keaktifan siswa
i. Meningkatkan hasil belajar siswa

B. Model Pembelajaran Kooperatif


Menurut Slavin (2009:4) pengertian pembelajaran kooperatif merupakan
variasi metode pembelajaran dimana siswa bekerja dalam kelompok kecil
untuk saling membantu dalam mempelajari materi akademis. Pada kelas yang
kooperatif, siswa diharapkan saling membantu berdiskusi dan ber-
argumentasi, menilai pengetahuan-pengetahuan yang baru diperoleh dan saling
mengisi kekurangan-kekurangan mereka.
Menurut Agus Suprijono (2012:54) pembelajaran kooperatif adalah
konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-
bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum,
pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru
menetapkan tugas dan pertanyaan pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan
dan informasi yang dirancang untuk membantu siswa menyelesaikan masalah
yang dimaksud, sedangkan menurut Anita Lie (2008:29) bahwa metode
pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok.
Ada unsur-unsur dasar pembelajaran cooperative learning yang
8

membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan.


Pelaksanaan prosedur metode cooperative learning dengan benar akan
memungkinkan pendidik mengelola kelas dengan lebih efektif.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas mengenai definisi metode
pembelajaran kooperatif dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pembelajaran
kooperatif adalah suatu metode pembelajaran yang menggunakan sistem
berkelompok dengan anggota lebih dari dua orang setiap kelompok di mana
setiap anggota saling bekerja sama dalam menyelesaikan permasalahan
pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik.
Slavin (2005:16) dalam Andayani (2015 : 235) mengemukakan unsur-
unsur dalam pendekatan pembelajaran kooperatif sebagai berikut:
1) Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau
berenang bersama”.
2) Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau siswa lain
dalam kelompoknya, selain tanggung jawab terhadap diri sendiri dalam
mempelajari materi yang dihadapi;
3) Para siswa harus berpendapat bahwa mereka semua memiliki tujuan yang
sama;
4) Para siswa membagi tugas dan berbagi tanggung jawab di antara para
anggota kelompok;
5) Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut
berpengaruh terhadap evaluasi kelompok;
6) Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh
keterampilan bekerja sama selama belajar;
7) Setiap siswa akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual
materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif

a. Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray


Metode pembelajaran Two Stay Two Stray merupakan metode
pembelajaran dua tinggal dua tamu. Menurut Agus Suprijono (2012:93-94)
pembelajaran dengan metode ini diawali dengan pembagian kelompok.
9

Setelah kelompok terbentuk guru memberikan tugas berupa permasalahan-


permasalahan yang harus mereka diskusikan jawabannya. Setelah diskusi intra
kelompok selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan
kelompoknya untuk bertamu kepada kelompok yang lain. Anggota kelompok
yang tidak mendapat tugas sebagai tamu mempunyai kewajiban menerima
tamu dari suatu kelompok. Tugas mereka adalah menyajikan hasil kerja
kelompoknya kepada tamu tersebut. Dua orang yang bertugas sebagai tamu
diwajibkan bertamu kepada semua kelompok. Jika mereka telah selesai
melaksanakan tugasnya, mereka kembali ke kelompoknya masing-masing.
Setelah kembali ke kelompok asal, baik peserta didik yang bertugas bertamu
maupun mereka yang bertugas menerima tamu mencocokkan dan membahas
hasil kerja yang telah mereka kerjakan. Menurut Anita Lie (2008:61-62)
Teknik belajar mengajar dua tinggal dua tamu (Two Stay Two Stray)
dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992) dan teknik ini bisa digunakan dalam
semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Metode
Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray merupakan salah satu
metode pembelajaran kooperatif yang memberikan kesempatan kepada siswa
untuk membagikan informasi dari hasil kerja kelompoknya kepada kelompok
lain melalui peran sebagai Stay dan Stray serta dapat diterapkan pada semua
mata pelajaran. Kelompok dibagi secara heterogen, setiap kelompok terdiri atas
4-5 siswa. Setiap kelompok ditentukan siapa yang tinggal dan siapa yang
bertamu ke kelompok lain. Tugas siswa yang tinggal yaitu membagikan
informasi dan hasil kerja kepada tamu dari kelompok lain, sedangkan tugas
yang bertamu yaitu menerima informasi yang dibagikan dari kelompok lain.
Siswa dituntut untuk aktif dalam kelompoknya karena keberhasilan kelompok
bergantung pada kinerja setiap anggotanya, hal tersebut dapat
membangkitkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Guru
diharapkan mampu membentuk kelompok-kelompok kooperatif dengan
berhati-hati agar semua anggotanya bekerja sama untuk memaksimalkan
10

pembelajarannya sendiri dan pembelajaran teman-teman satu kelompoknya


demi mencapai tujuan mereka bersama.
Menurut Roger dan David Johnson (dalam Lie, A.2008:31) proses
pembelajaran tipe Two Stay Two Stray ini dilakukan secara berkelompok dan
dalam kelompok tersebut dibagi menjadi dua orang tetap tinggal dalam
kelompok dan dua orang lainnya bertamu ke kelompok lain, pada model
pembelajaran ini lebih menekankan pada tanggung jawab dan kerjasama siswa
dalam kelompok sehingga setiap siswa mempunyai tugas yang harus
dilakukan. Hal itu akan memotivasi siswa untuk belajar dengan baik guna
meningkatkan prestasi belajar kelompok mereka dan ada tanggung jawab
individu karena setiap kelompok harus bekerjasama sehingga setiap anggota
harus paham akan materi yang dipelajari. Pembelajaran ini diharapkan dapat
menumbuhkan dan meningkatkan prestasi belajar siswa dengan baik.

b. Kelebihan dan Kekurangan Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray


Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan. Berikut
ini adalah kelebihan dan kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe two
stay two stray menurut Lie (2010: 47) sebagai berikut
1) Kelebihan two stay two stray
a) Mudah dipecah menjadi berpasang-pasangan.
b) Lebih banyak ide yang muncul.
c) Lebih banyak tugas yang bisa dikerjakan.
d) Guru mudah untuk memonitor.
2) Kelemahan two stay two stray
a.) Butuh banyak waktu.
b.) Kurangnya kesempatan untuk kontribusi individu.
c.) Siswa mudah melepaskan diri dari keterlibatan dan tidak
memperhatikan.
Huda (2014: 171) bahwa model pembelajaran kooperatif tipe two stay
two stray memiliki kelebihan dan kelemahan, yaitu:
11

1) Kelebihan
a) Mudah dipecah menjadi berpasang-pasangan.
b) Lebih banyak ide yang muncul.
c) Lebih banyak tugas yang bisa dikerjakan.
d) Guru mudah untuk memonitor
2) Kelemahan
a) Membutuhkan waktu yang banyak.
b) Membutuhkan sosialisasi yang lebih baik.
Berdasarkan uraian dari beberapa ahli di atas, peneliti memilih untuk
menggunakan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe two stay
two stray menurut Huda di karenakan lebih tepat digunakan dalam proses
penelitian ini. dari beberapa uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray adalah mudah
dipecah menjadi berpasang-pasangan, lebih banyak ide yang muncul, lebih
banyak tugas yang bisa dilakukan, dan guru mudah untuk memonitor.
Sedangkan kelemahannya yaitu membutuhkan waktu yang banyak,
membutuhkan sosialisasi yang lebih baik, kurangnya kesempatan untuk
kontribusi individu, dan siswa mudah melepaskan diri dari keterlibatan serta
tidak memperhatikan. Namun dalam hal lain, ketika ditemui dalam suatu kelas
dengan jumlah siswa bukan kelipatan 4 dapat dikatakan juga sebagai
kekurangan dalam model pembelajaran kooperatif jenis ini, sebab
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray memerlukan 4 orang
siswa dalam suatu kelompok. Oleh kerena itu, guru perlu melakukan persiapan-
persiapan yang matang untuk menyiasati segala kekurangan dalam penggunaan
tipe two stay two stray pada penelitian

c. Langkah-langkah Model Two Stay Two Stray


Langkah-langkah dalam setiap model pembelajaran sangatlah penting,
tujuannya agar pembelajaran berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Berikut
ini adalah langkah-langkah pembelajaran dari model pembelajaran kooperatif
tipe two stay two stray menurut Lie (2010: 62).
12

1) Siswa bekerja kelompok dalam kelompok berempat seperti biasa.


2) Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok akan
meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertemu ke dua
kelompok lain.
3) Dua orang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan
informasi yang dimiliki kepada tamu.
4) Tamu mohon diri, kembali ke kelompok awal dan melaporkan temuan
dari kelompok lain.
5) Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja.
Huda (2014: 141) bahwa langkah-langkah pembelajaran model
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray sebagai berikut.
1) Siswa bekerja sama dalam kelompok yang masing-masing berjumlah
empat orang.
2) Guru memberikan tugas pada setiap kelompok untuk didiskusikan
dan dikerjakan bersama.
3) Setelah selesai, dua orang anggota dari masing-masing kelompok
diminta untuk meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke kelompok
lain.
4) Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas men-sharing informasi
dan hasil kerjanya kepada tamu.
5) Tamu, mohon undur diri untuk kembali kelompok yang semula dan
melaporkan apa yang mereka temukan dari kelompok lain.
6) Setiap kelompok membandingkan dan membahas hasil kerja kemudian
mempresentasikannya.
Skema pergantian anggota kelompok dalam model pembelajaran tipe two
stay two stray adalah sebagai berikut (untuk memudahkan penjelasan, dibahas
kasus untuk jumlah siswa dua belas orang).
13

Kelompok 1

A1 B1

C2 C1 D1 C1

B2 B1
C3
A2 B2 A3 B3

C2 D2 C3 D3
B3

Gambar 1. Dinamika perpindahan anggota


kelompok model pembelajaran
kooperatif tipe two stay two stray
(sumber: Huda, 2014: 63)

Keterangan :
Siswa B dan C bertugas mencari informasi yang tidak dibahas oleh
kelompoknya dan berbagi hasil diskusi dengan kelompok yang dikunjungi.
Siswa A dan D bertugas memberikan informasi yang telah dibahas oleh
kelompoknya kepada tamu yang berkunjung. Adapun langkah-langkah
pembelajarannya sebagai berikut.
1) Siswa bekerja sama dalam kelompok yang masing-masing berjumlah
empat orang.
2) Guru memberikan tugas pada setiap kelompok untuk di diskusikan
dan dikerjakan bersama.
3) Setelah selesai, dua orang anggota dari masing-masing kelompok
diminta untuk meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke kelompok lain.
4) Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas men-sharing informasi
dan hasil kerja kelompoknya kepada tamu.
5) Tamu mohon undur diri untuk kembali kelompok yang semula.
6) Kemudian melaporkan apa yang ditemukan dari kelompok lain.
14

7) Pada langkah terakhir, setiap kelompok membandingkan dan membahas


hasil kerjanya kemudian mempresentasikannya.
C. Metode Mind Mapping
Metode ini sangat cocok untuk mereview pengetahuan awal siswa.
Sintaknya adalah: informasi kompetensi, sajian permasalahan terbuka, siswa
berkelompok untuk menanggapi dan membuat berbagai alternatif jawaban,
presentasi hasil diskusi kelompok, siswa membuat kesimpulan dari hasil
setiap kelompok, evaluasi dan refleksi (Ngalimun dkk, 2016: 244).
Teknik Mind Mapping adalah permainan yang sangat baik dilakukan
untuk mengenal sampai sejauh mana pengetahuan siswa terhadap suatu materi
atau pelajaran. Selain itu, permainan ini juga bisa digunakan untuk
mendapatkan berbagai alternatif jawaban dari suatu persoalan pada suatu
materi pelajaran. Hamid (2011: 227)
a.) Tujuan Mind Mapping
Menurut Tilaar (2013 :47) tujuan penerapan mind mapping yaitu
untuk melatih siswa berpikir sistematis, melatih siswa memetakkan
pikirannya, dan melatih siswa membuat katagorisasi. Berdasarkan
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan teknik
mind mapping wateri yang akan dipelajari oleh siswa akan tersusun
secara sistematis dan akan memudahkan siswa untuk menguraikan secara
mandiri materi yang akan di pelajari.
b.) Proses Mind Mapping
Menurut Tilaar (2013:74), proses mind mapping dapat dilakukan
dengan langkah-langkah sebgai berikut:
1) Guru memberikan bacaan/teks kepada siswa.
2) Setiap siswa diminta membuat peta pikirannya masing-masing.
3) Peta pikiran bisa berupa gambar atau kata.
c.) Langkah-langkah Mind Mapping
Permainan mind mapping sangat baik dilakukan untuk mengenal
sampai sejauh mana pengetahuan siswa terhadap suatu materi atau
pelajaran. Selain itu, permainan ini juga bisa digunakan untuk
15

mendapatkan berbagai alternatif jawaban dari suatu persoalan pada


suatu materi pelajaran.
Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh guru untuk
menjalankan permainan mind mapping menurut Hamid (2011:227)
adalah:
1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2) Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi
oleh siswa, dan sebaiknya permasalahan tersebut mempunyai
alternatif jawaban.
3) Guru kemudian membentuk kelompok yang anggotanya terdiri atas 2-
3 siswa.
4) Setiap kelompok menginventarisasi atau mencatat alternatif jawaban
dari hasil diskusi.
5) Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil
diskusinya dan guru mencatat dipapan tulis, lalu mengelompokkan
sesuai kebutuhan guru.
6) Dari data-data yang terdapat pada papan tulis, siswa diminta membuat
kesimpulan atau guru memberi pengahargaan sesuai konsep yang
disediakan guru.
7) Setelah semuanya selesai, kemudian guru mengevaluasi dan
menutup pembelajarannya
d.) Manfaat Mind Mapping
1) Membantu untuk berkonsentrasi (memusatkan perhatian) dan lebih
baik dalam mengajar.
2) Meningkatkan kecerdasan visual dan keterampilan observasi.
3) Melatih kemampuan berpikir kritis dan komunikasi.
4) Melatih inisiatif dan rasa ingin tahu.
5) Meningkatkan kreativitas dan daya cipta.
6) Membuat catatan dan ringkasan pelajaran dengan lebih baik.
7) Membantu mendapatkan atau memunculkan ide atau cerita yang
brilian.
16

8) Meningkatkan kecepatan berpikir dan mandiri.


9) Menghemat waktu sebaik mungkin.
10) Membantu mengembangkan diri serta merangsang pengungkapan
pemikiran.
11) Membantu menghadapi ujian dengan mudah dan mendapat nilai
yang lebih bagus.
12) Membantu mengatur pikiran, hobi, dan hidup kita.
13) Melatih koordinasi gerakan tangan dan mata.
14) Mendapatkan kesempatan lebih banyak untuk bersenang-senang.
15) Membuat tetap fokus pada ide utama maupun semua ide tambahan.
16) Membantu menggunakan kedua belahan otak yang membuat kita
ingin terus belajar.

D. Media Pembelajaran
Menurut Aqib (2014: 50) mendefinisikan media pembelajaran selain
sebagai sarana menyampaikan informasi juga sebagai merangsang proses
pembelajaran yang terjadi pada siswa. Sedangkan Hamdani (2011:244)
berpendapat media pembelajaran sebagai alat yang bisa merangsang siswa
untuk terjadinya proses belajar.
Heinich (dalam Anitah 2008:6.3) media merupakan alat saluran
komunikasi. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari
kaa “ medium” yang secara harfiah berarti “perantara”, yaitu perantara sumber
pesan dengan penerima pesan. Media yang membawa pesan-pesan untuk
mencapai tujuan pembelajaran disebut dengan media pembelajaran. Dalam
kegiatan pembelajaran terjadi sebuah komunikasi yang terjadi antara guru
dan siswa. Ada pengetahuan yang dimiliki guru yang akan disampaikan kepada
siswa, dalam proses ini guru bertugas menyampaikan pesan kepada siswa.
Agar penyampaian pesan atau bahan ajar dapat diterima siswa dengan baik
maka perlu adanya perantara yang menyampaikan, yaitu media pembelajaran
(Anitah, 2009: 6.4).
17

Gambar 2 Kerucut Pengalaman Edgar Dale

Kerucut tersebut merupakan elaborasi yang rinci dari konsep tiga


tingkatan pengalaman. Semakin ke atas di puncak kerucut semakin abstrak
media penyampai pesan. Dasar pengembangan kerucut tersebut berdasarkan
tingkat keabstrakan jumlah indera yang turut serta dalam menerima isi
pembelajaran. Pengalaman langsung berpengaruh pada kesan yang didapat
siswa secara utuh dan paling bermakna mengenai isi pembelajaran melalui
semua indera yang dimilikinya.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
adalah sarana berupa alat bantu untuk menyampaikan informasi berupa materi
yang akan diajarkan kepada siswa. Media tersebut sebagai alat yang bisa
merangsang siswa untuk terjadinya proses belajar. Agar pesan dapat diterima
siswa dengan baik maka diperlukan perantara berupa media pembelajaran.

a. Diorama
Media Diorama merupakan sebuah pemandangan tiga dimensi mini
bertujuan untuk menggambaran pemandangan sebenarnya (Sudjana dan
Ahmad 2013:170). Prastowo (2015: 236) menyatakan diorama biasanya
terdiri atas bentuk- bentuk sosok atau objek-objek ditempatkan di pentas
yang berlatar belakang lukisan yang disesuaikan dengan penyajian.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa diorama
merupakan jenis media tiga dimensi yang menggambarkan pemandangan
sebenarnya dari suatu adegan atau objek yang ditempatkan di pentas serupa
18

dengan teater mini dengan latar belakang lukisan yang sesuai dengan tema
objeknya. Penelitian ini mengembangkan media diorama berbasis
audiovisual pada pembelajaran PKn yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran sehingga dapat mengoptimalkan hasil belajar dan
meningkatkan aktivitas siswa.
1) Tujuan media diorama
Arsyad (2015:24-25) menyebutkan dua tujuan media yaitu: (1) tujuan
informasi, digunakan untuk menyajikan informasi di hadapan siswa; (2)
tujuan instruksi, media tersebut harus melibatkan siswa baik dalam benak
atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata. Sedangkan menurut
Sudjana dan Ahmad (2013: 2-3) tujuan media pengajaran adalah untuk
mempertinggi proses dan hasil belajar.
Tujuan media diorama berbasis audiovisual ini antara lain: (1) untuk
memperjelas materi pembelajaran saat guru menyampaikan materi
keputusan bersama, dalam ini media digunakan guru untuk memberikan
contoh pengambilan keputusan; (2) untuk menggambarkan adegan
sebenarnya; (3) sumber belajar bagi siswa.
Tujuan media diorama berbasis audiovisual ini adalah untuk
membantu siswa memahami materi yang disampaikan oleh guru.
Menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan melalui gambar dan
miniatur orang sehingga dapat menarik perhatian siswa memberikan
motivasi.
2) Langkah Penggunaan
Langkah penggunaan media diorama berbasis audiovisual yaitu
sebagai berikut:
a.) Sebelum digunakan tentu membuat media diorama terlebih dahulu:
b.) Setelah selesai di buat, media siap digunakan dalam pembelajaran.
c.) Media ini dioperasikan oleh guru.
d.) Pelaksanaan dilakukan dengan tiga sesi.
e.) Sesi yang pertama adalah sesi sebelum pembelajaran.
f.) Penjelasan materi pelajaran.
19

g.) Sesi kedua yaitu sesi saat pembelajaran. Dalam sesi ini guru
menggerakkan tokoh-tokoh yang terdapat pada kotak diorama
sesuai rekaman percakapan adegan yang telah dirancang sesuai
materi pelajaran.
h.) Guru bertanya kepada siswa mengenai hal yang belum diketahui
i.) Salah satu siswa mencoba menggunakan media diorama berbasis
audiovisual.
j.) Sesi ketiga adalah setelah pembelajaran, diorama dirapikan
disimpan jika lain waktu diperlukan kembali.
k.) Guru memberikan pertanyaan kepada siswa.
l.) Siswa menjawab pertanyaan.
m.) Konfirmasi jawaban siswa.
3) Keunggulan dan manfaat media diorama
Keunggulan media diorama ini adalah cocok untuk pengajaran mata
pelajaran ilmu fisika, biologi, sejaran dan berbagai macam mata pelajaran
lainnya dan dapat memberikan gambaran situasi (kondisi) objek seperti
aslinya, sehingga peserta didik mudah dalam menghayatinya (Prastowo
2015:240).
Prastowo (2015:241) menyebutkan kelebihan diorama bagi pendidik
diantaranya: (1) membantu memberikan penjelasan tentang suatu objek atau
benda yang rumit; (2) membantu pendidik menjelaskan sesuatu yang abstrak
menjadi sesuatu yang konkret; (3) menyajikan proses pembelajaran yang
berkesan, menarik dan inovatif.

b. Lift The Flap Book


Lift the flap book atau disebut buku berjendela merupakan jenis buku
interaktif yang halaman bukunya harus dibuka untuk mengetahui kejutan
dibalik halaman tersebut. Menurut Ardhana (2016) mengatakan “media grafis
lift the flap book termasuk dalam media visual yang dicetak”. Sedangkan
menurut Dewantari (2014) “Lift the flap Book merupakan salah satu variasi
dalam perkembangan dunia cetak”. Lift the flap book dikemas dengan
20

menyusun/menumpuk beberapa kertas, lalu mengunci salah satu sisi susunan


kertas dan menyisakan sebagian kertas untuk dapat ditutup dan dibuka
kembali. Handayani (2016) jugamenjelaskan “buku lift the flap book (buku
berjendela) merupakan buku yang halamannya terdapat gambar yang
dilengkapi dengan sistem membuka jendela untuk memperoleh kejutan
informasi atau gambar yang berada dibaliknya”. Sehingga lift the flap book
dapat digunakan dalam proses pembelajaran sebagai media pembelajaran
Adapun manfaat penggunaan lift the flap book menurut Dewantari
dalam Kusumawati (2016) yaitu “ketika anak-anak secara tidak langsung
melakukan kegiatan melihat, membuka, dan menutup gambar pada lift the flap
book dapat melatih perkembangan motorik mereka”. Sugianto dalam
Handayani (2016) juga mengemukakan bahwa manfaatnya yaitu “dapat
digunakan untuk merangkum isi pembelajaran atau konsep sehingga terlihat
lebih fokus”.
Meskipun lift the flap book banyak memiliki manfaat, buku ini juga
memiliki kelebihan dan kekurangan. Ardhana (2016) menyebutkan kelebihan
dan kelemahan sebagai berikut.
“Kelebihan media grafis lift the flap book yaitu; (1) bentuknya sederhana,
ekonomis, dan bahan mudah diperoleh, (2) dapat menyampaikan rangkuman,
(3) mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, (4) tanpa memerlukan
peralatan khusus dan mudah penempatannya, dan (5) dapat membandingkan
suatu perubahan dapat divariasi antara media satu dengan media yang
lainnya. Sedangkan kelemahannya yaitu; (1) sulit menampilkan gerak pada
halaman, (2) biaya percetakan yang mahal, (3) proses percetakan yang
memakan waktu lama, dan (4) pembagian unit-unit pelajaran dalam media
cetakan harus dirancang sedemikian rupa agar tidak membosankan”.
E. Materi Pendukung
1. Sifat-Sifat Bunyi dan indra Pendengaran Manusia
Bunyi merupakan hasil dari getaran suatu benda yang merambat
dalam bentuk gelombang. Oleh karena itu, bunyi sering disebut sebagai
gelombang bunyi. Bunyi dihasilkan oleh bendabenda yang bergetar.
21

a. Sifat-Sifat Bunyi
Sifat-sifat bunyi ada tiga, yaitu sebagai berikut. 1. Termasuk
gelombang longitudinal (gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan
arah getarnya). 2. Perambatannya membutuhkan medium. 3. Dapat
dipantulkan
b. Sumber-Sumber Bunyi
Setiap benda yang bergetar pasti akan menghasilkan bunyi. Benda-
benda itu dinamakan sumber bunyi. Sumber bunyi adalah benda-benda
yang dapat menghasilkan bunyi. Contoh sumber bunyi adalah garpu tala,
alatalat musik seperti gamelan, suling, dan trompet, serta benda-benda
lain seperti drum dan bedug yang dipukul.

c. Jenis-Jenis Bunyi
Bunyi mempunyai jenis yang berbeda-beda. Hal ini bergantung
dari frekuensinya. Frekuensi adalah banyaknya getaran yang terjadi
setiap satu detik. Satuan frekuensi adalah Hertz (Hz). Berdasarkan
frekuensinya, bunyi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Bunyi Infrasonik adalah bunyi yang mempunyai frekuensi sangat
rendah, yaitu kurang dari 20 Hz. Bunyi infrasonik ini dapat didengar
oleh kelelawar, anjing, jangkrik, dan kuda.
2. Bunyi Audiosonik adalah bunyi yang mempunyai frekuensi di antara
20-20.000 Hz. Bunyi audiosonik ini dapat didengar oleh manusia.
3. Bunyi Ultrasonik adalah bunyi yang mempunyai frekuensi sangat
tinggi, yaitu lebih dari 20.000 Hz. Bunyi ultrasonik ini dapat didengar
oleh lumba-lumba.

d. Perambatan Bunyi
Ketika ada terompet ditiup dan gitar dipetik, kita akan mendengar
kedua bunyi tersebut secara bersamaan. Bunyi trompet dan gitar tersebut
merambat melalui medium udara. Udara merupakan medium yang sering
dilalui oleh gelombang bunyi. Cepat rambat bunyi dipengaruhi oleh dua
22

hal, yaitu jenis dan suhu medium. Pada umumnya, bunyi dapat merambat
melalui medium padat, cair, dan udara. Bunyi tidak merambat di ruang
hampa udara karena bunyi memerlukan medium untuk merambat. Benda
padat dan cair merupakan penghantar bunyi yang baik daripada udara.
Hal ini disebabkan susunan partikel zat padat dan cair lebih rapat
daripada susunan partikel udara.
Selain jenis medium, faktor yang memengaruhi cepat rambat
bunyi adalah suhu medium. Semakin besar (meningkat) suhu medium,
maka cepat rambat bunyi akan semakin besar. Hal ini dikarenakan pada
saat suhu medium meningkat, molekul-molekul medium akan bergerak
lebih cepat. Gerakan tersebut akan menimbulkan tumbukan antarpartikel
medium yang frekuensinya semakin besar. Dengan meningkatnya
frekuensi tumbukan ini, energi akan berpindah dalam waktu singkat,
sehingga cepat rambat bunyi akan semakin cepat.

e. Pemantulan Bunyi
Bunyi merupakan suatu gelombang sehingga bunyi mengalami
pemantulan. Berikut ini adalah jenis-jenis bunyi pantul.
1. Bunyi yang Memperkuat Bunyi Asli
Bunyi ini terjadi apabila sumber bunyi mempunyai jarak yang sangat
dekat dengan dinding pemantulnya. Dengan demikian, bunyi
pantulnya akan terdengar jelas dan bersamaan dengan bunyi aslinya.
Contohnya adalah suara seseorang yang berada di dalam ruangan kecil
akan terdengar jelas.

2. Gaung
Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan
bunyi asli sehingga bunyi terpantul berulang-ulang. Gaung terjadi jika
bunyi dipantulkan pada permukaan yang keras. Contohnya adalah
pemantulan bunyi yang terjadi di dalam bioskop. Untuk menghindari
23

terjadinya gaung, maka dinding di dalam bioskop atau gedung konser


dilapisi oleh bahan-bahan yang lunak, seperti karpet, busa karet, dan
gabus.
3. Gema
Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli. Gema
terjadi karena jarak antara sumber bunyi dengan dinding pemantulnya.
Contohnya adalah bunyi pantul yang dihasilkan oleh dinding
antarbangunan dan dasar suatu ruangan.

f. Jenis-Jenis Bunyi
Berikut ini adalah jenis-jenis bunyi yang lain
1. Nada adalah bunyi yang mempunyai frekuensi yang teratur.
2. Desah adalah bunyi yang memiliki frekuensi yang tidak teratur.
3. Dentum adalah bunyi yang mempunyai amplitudo yang sangat besar
dan terdengar mendadak.
4. Warna bunyi atau timbre adalah bunyi yang memiliki frekuensi yang
sama, tetapi terdengarnya berbeda.

g. Resonansi Bunyi
Peristiwa resonansi banyak terjadi di dalam kehidupan sehari-
hari. Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada
benda lain yang bergetar. Frekuensi benda yang bergetar bernilai sama
dengan frekuensi benda yang dipengaruhinya. Berikut ini adalah contoh
peristiwa resonansi yang menguntungkan dan merugikan.
1. Resonansi yang menguntungkan, yaitu resonansi yang terjadi pada
alat musik, seperti gitar, gamelan, dan genderang.
2. Resonansi yang merugikan, yaitu resonansi yang terjadi pada suara
deru pesawat terbang yang dapat membuat kaca pecah.

h. Bagian-Bagian Telinga
Telinga merupakan indra untuk mendengar. Setiap hari kita
mendengarkan bermacam- macam suara, tetapi tidak semua suara dapat
24

kita dengar. Telinga kita hanya mampu mendengarkan suara yang


berfrekuensi antara 20 – 20.000 getaran per detik (Hertz/Hz).

Gambar 3.bagian-bagian telinga


Adapun bagian-bagian telinga dan fungsinya yaitu sebagai berikut:
a. Telinga Luar
1) Daun telinga: mengumpulkan dan menyalurkan bunyi ke liang
telinga.
2) Lubang telinga: tempat masuknya bunyi ke liang telinga.
3) Liang telinga: meneruskan rangsang bunyi ke gendang telinga.
b. Telinga Tengah
1) Gendang telinga: mengubah bunyi menjadi getaran.
2) Tiga tulang pendengaran (martil, landasan, dan sanggurdi):
memperkuat dan menghantar getaran ke saluran telinga yang lebih
dalam.
3) Saluran Eustachius: menghubungkan rongga mulut dengan telinga
bagian dalam dan mengatur keseimbangan tekanan udara.
c. Telinga Dalam
1) Tiga saluran setengah lingkaran: menjaga keseimbangan tubuh.
2) Tingkap oval/jorong: untuk meneruskan getaran ke rumah siput.
3) Rumah siput (koklea): mengubah getaran menjadi impuls dan
meneruskannya ke otak.
25

i. Proses Terjadinya suara


Suara yang kita dengar akan ditangkap oleh daun telinga ,
kemudian kegendang telinga sehingga membuat gendang telinga
bergetar.getaran ini diteruskan oleh 3 tulang pendengaran ke tingkap
jorong dan kerumah siput, didalam rumah siput, cairan limfe akan
bergetar sehingga merangsang ujung ujung saraf pendengaran dan
menimbulkan implus saraf yang ditujukan ml, ke otak, didalam otak
tersebut akan diolah sehingga kita bisa mendengar dan mengenali suara
tersebut
Penyebab Gangguan Pendengaran
Ada beberapa hal yang dapat memicu terjadinya gangguan
pendengaran, di antaranya adalah:
a. Faktor usia. Kebanyakan orang akan mulai terganggu pendengarannya
akibat bertambahnya usia. Gangguan pendengaran akibat usia dikenal
dengan nama presbikusis.
b. Suara yang keras. Mendengar suara yang keras, baik mendengar suara
yang sangat keras dan tiba-tiba, seperti suara ledakan, atau mendengar
suara keras (tidak sekeras ledakan), seperti suara pesawat terbang, yang
terjadi menahun, bisa membuat gangguan pendengaran.
c. Infeksi atau kotoran. Kondisi ini dapat menyumbat rongga telinga.
d. Trauma, terutama retaknya tulang telinga atau pecahnya gendang telinga.
e. Obat-obatan. Beberapa obat tercatat dapat menimbulkan gangguan baik
sementara atau permanen, di antaranya aspirin, antibiotik streptomycin,
dan obat-obat kemoterapi, misalnya cisplatin dan cyclophosphamide.
f. Penyakit. Penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes dapat mengganggu
suplai darah ke telinga.
Jika dibedakan dari bagian telinga yang terganggu, ada dua jenis
gangguan pendengaran, yaitu:
a. Gangguan pendengaran (tuli) sensorineural. Kondisi ini disebabkan oleh
kerusakan sel rambut sensitif yang ada di telinga bagian dalam atau
rusaknya saraf pendengaran. Beberapa pemicu gangguan pendengaran
26

sensorineural adalah faktor keturunan, cedera kepala, serangan stroke,


penuaan, obat-obatan, mendengar suara keras.
b. Gangguan pendengaran konduktif, terjadi saat gelombang suara tidak
bisa masuk ke telinga bagian dalam. Beberapa penyebab gangguan
pendengaran konduktif adalah gendang telinga pecah atau berlubang,
pembengkakan dinding atau disfungsi pada saluran atau tuba eustachius
(saluran yang menghubungkan rongga telinga dengan rongga hidung),
kotoran telinga atau tumor jinak yang menyumbat, infeksi, dan masuknya
benda asing ke dalam telinga.

2. Keberagaman dalam Perbedaan Agama


Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa dengan agama
yang berbeda, namun tetap dalam satu wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Perbedaan agama bukan menjadi penghalang untuk tetap
menjunjung persatuan dan kesatuan. Sikap saling menghargai dan
bekerjasama antar pemeluk agama yang berbeda menjadi modal dasar untuk
menjaga keutuhan NKRI.
Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan
peribadatan kepada Tuhan yang Maha Esa serta tata kaidah yang
berhubungan dengan pergaulan antar manusia dan juga lingkungannya.
Kita mesti bangga, memiliki suku dan budaya yang beragam.
Keragaman suku dan budaya merupakan kekayaan bangsa yang tak ternilai
harganya. Bangsa asing saja banyak yang berebut belajar budaya daerah
kita. Bahkan kita pun sempat kecolongan, budaya asli daerah kita diklaim
atau diakui sebagai budaya asli bangsa lain. Karya-karya putra daerah pun
juga banyak yang diklaim oleh bangsa lain.

3. Gagasan pokok dan gagasan pendukung


Gagasan pokok merupakan ide utama yang mendasari pengembangan
sebuah paragraf, dapat berupa kalimat inti atau berupa pokok paragraf.
Gagasan pendukung adalah uraian atau tambahan informasi untuk
27

menjelaskan gagasan pokok. Gagasan pendukung biasanya dinyatakan lebih


dari satu kalimat.
Gagasan pokok dapat dinyatakan secara eksplisit (jelas) atau implisit
(tidak begitu jelas). Gagasan pokok yang eksplisit dijumpai dalam jenis
paragraf deduktif, paragraf induktif, dan paragraf campuran. Pada paragraf
deduktif, gagasan pokok berada di awal paragraf. Pada paragraf induktif,
gagasan pokonya berada pada akhir paragraf. Sedangkan pada paragraf
campuran, gagasan pokoknya berada di awal dan di akhir paragraf.

4. Tema 2 Subtema 1 Pembelajaran 1


a. Manfaat Matahari Sebagai Sumber Kehidupan di Bumi
Matahari sumber kehidupan di Bumi. Matahari sebagai sumber energi
terbesar memancarkan panas dan cahayanya ke Bumi. Cahaya matahari
menerangi Bumi sehingga kita dapat melihat semua mahluk hidup dan
benda disiang hari. Panas matahari mengakibatkan adanya kehidupan di
Bumi. Berikut beberapa peran matahari bagi kehidupan di Bumi:
1) Seiring dengan perputaran Bumi pada porosnya, matahari membuat
terjadinya siang dan malam.
2) Seiring dengan kemiringan posisi Bumi saat melakukan revolusi,
matahari mengakibatkan terjadinya 4 musim di belahan Bumi utara dan
selatan.
3) Berperan pada siklus/perputaran air, hingga terjadi perubahan cuaca:
mendung, panas, dan hujan.
4) Berperan pada proses terjadinya awan hingga terjadinya hujan yang
membasahi daratan hingga semua tumbuhan di darat dapat bertahan
hidup. Air hujan yang tersimpan di tanah juga dimanfaatkan hewan dan
manusia untuk keberlangsungan hidupnya.
5) Berperan pada proses fotosintesis sehingga semua tumbuhan baik di
darat dan di laut dapat hidup, berkembang, dan membuat cadangan
makanan untuk dikonsumsi hewan dan manusia. Panas matahari
28

mengakibatkan perbedaan suhu udara yang memicu terjadinya angin.


Tiupan angin kemudian juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi.
6) Panas matahari mengakibatkan air laut menguap, peristiwa ini
dimanfaatkan pada proses pembuatan garam.
7) Cahaya dan panas matahari digunakan sebagai sumber energi pada panel
surya, yang mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik.
8) Cahaya matahari di pagi hari juga membantu proses terjadinya vitamin D
yang berguna bagi pertumbuhan tulang pada anak-anak. Begitu banyak
peran matahari bagi kehidupan. Tanpa matahari maka tidak akan terjadi
kehidupan di Bumi.

b. Sumber Daya Alam


Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang bersumber dari alam
yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dan keberlangsungan
hidup manusia.
1. SDA yang Dapat Diperbaharui (Renewable)
Sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah SDA yang dapat
dipakai berulang-ulang dan tidak akan habis karena dapat diperbaharui oleh
alam terus menerus. Meskipun begitu, penggunaan SDA ini harus dilakukan
dengan bijaksana dan perlu pelestarian.
Contoh SDA yang dapat diperbaharui;
1) Tumbuhan, sebagian besar mahluk hidup membutuhkan berbagai jenis
tumbuhan sebagai bahan makanan. Meskipun tumbuhan dikonsumsi
setiap hari, SDA ini dapat diproduksi terus-menerus oleh alam atau
melalui budidaya pertanian.
2) Hewan, ada banyak SDA dari produk hewan yang bermanfaat bagi
manusia. Contohnya; daging, kulit, susu, bulu, bahkan kotorannya
berguna sebagi pupuk. Berbagai jenis hewan dapat bereproduksi dengan
cepat dengan cara peternakan sehingga tidak akan habis atau punah.
29

3) Air, setiap mahluk hidup di bumi membutuhkan air untuk hidup. Alam
dapat menghasilkan air secara terus menerus sehingga mahluk hidup
tidak kekurangan air.
4) Tanah, SDA ini dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan untuk hidup.
Meskipun tanaman menyerap unsur hara dari tanah, kualitas dan
kesuburan tanah dapat kembali seperti semula melalui proses alami
ataupun melalui usaha manusia (pemupukan, pengairan, dan lainnya).
5) Energi matahari, tumbuh-tumbuhan membutuhkan sinar matahari untuk
proses fotosintesis sehingga menghasilkan energi dan makanan.
Demikian juga dengan mahluk hidup lainnya, khususnya manusia yang
membutuhkan energi matahari untuk menghasilkan energi terbarukan.
Energi matahari merupakan salah satu sumber daya yang tidak akan
habis.
2. SDA yang Tidak Dapat Diperbaharui (Non Renewable)
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah SDA yang
jumlahnya terbatas sehingga akan habis/ punah jika digunakan secara terus-
menerus. Adapun yang termasuk dalam SDA jenis ini adalah produk
tambang.
Contoh SDA yang tidak dapat diperbaharui:
1) Batu Bara, batu bara merupakan hasil tambang yang dapat digunakan
manusia sebagai bahan bakar. Alam menghasilkan SDA ini dari
timbunan dan pembusukan sisa tumbuhan dimana prosesnya
membutuhkan waktu jutaan tahun.
2) Logam. Beberapa jenis logan diantaranya emas, besi, aluminium,
tembaga, timah, nikel, platina.
3) Minyak bumi, minyak bumi terbentuk dari jasad renik hewan yang
tertimbun dalam waktu ribuan tahun. Dan untuk mendapatkannya harus
melalaui pengeboran sehingga manusia mendapatkan minyak mentah
untuk diolah menjadi bensin, minyak tanah, solar, parafin, dan lain
sebagainya.
30

Secara umum, SDA memberikan banyak manfaat bagi kehidupan dan


kesejahteraan manusia. Adapun beberapa manfaat SDA adalah sebagai
berikut:
1) Sumber Bahan Makanan; Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, air,
hewan, dan tumbuh-tumbuhan merupakan bahan makanan/ minuman
yang dibutuhkan oleh manusia untuk bertahan hidup. Misalnya daging,
sayuran, tepung, dan bahan makanan lainnya yang berasal dari alam.
2) Sumber Bahan Bakar dan Energi. Misalnya energi matahari yang dapat
diubah menjadi energi listrik.
3) Pengembangan Teknologi; Peradaban manusia di bumi selalu mengalami
perubahan dengan disertai adanya teknologi dan inovasi di berbagai
bidang. Dalam hal ini, proses inovasi tersebut tentu membutuhkan SDA
alam secara terus menerus sehingga menghasilkan teknologi terbaru yang
memudahkan manusia.
4) Menjaga Keseimbangan Alam; Selain untuk menunjang kehidupan umat
manusia, SDA juga bermanfaat untuk menjaga keseimbangan alam.
Ketika SDA dieksploitasi secara besar-besaran maka akan merusak
keseimbangan alam itu sendiri

F. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Terlampir


BAB III
METODE PELAKSANAAN

A. Metode Penyampaian
Metode merupakan salah satu strategi atau cara yang digunakan oleh
guru dalam proses pembelajaran yang hendak dicapai, semakin tepat metode
yang digunakan oleh seorang guru maka pembelajaran akan semakin baik.
Metode berasal dari kata methodos dalam bahasa Yunani yang berarti cara atau
jalan. Sudjana (2005: 76) berpendapat bahwa metode merupakan perencanaan
secara menyeluruh untuk menyajikan materi pembelajaran bahasa secara
teratur, tidak ada satu bagian yang bertentangan, dan semuanya berdasarkan
pada suatu pendekatan tertentu. Pendekatan bersifat aksiomatis yaitu
pendekatan yang sudah jelas kebenarannya, sedangkan metode bersifat
prosedural yaitu pendekatan dengan menerapkan langkah-langkah. Metode
bersifat prosedural maksudnya penerapan dalam pembelajaran dikerjakan
melalui langkah-langkah yang teratur dan secara bertahap yang dimulai dari
penyusunan perencanaan pengajaran, penyajian pengajaran, proses belajar
mengajar, dan penilaian hasil belajar
.
a. Ceramah
Menurut Blight dalam (Hisyam Zaini, 2008: 89) metode ceramah
adalah metode memberikan uraian atau penjelasan kepada sejumlah murid
pada waktu dan tempat tertentu. Metode ceramah ini hanya mengandalkan
indera pendengaran sebagai alat belajar yang paling dominan. Dengan kata
lain metode ini adalah sebuah metode mengajar dengan menyampaikan
informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada
umumnya mengikuti secara pasif. Metode ini disebut juga dengan metode
kuliah atau metode pidato. Dalam metode ini, yang perlu diperhatikan
adalah, hendaknya ceramahyang diberikan oleh guru mudah dimengerti oleh
siswanya, mudah diterima serta mampu menstimulasi pendengar (peserta

31
32

didik) untuk melakukan hal-halyang baik dan benar dari isi ceramah yang
diberikan guru tadi.
Menurut Abdul Majid (2009: 138) secara spesifik metode ceramah
bertujuan untuk:
a. Menciptakan landasan pemikiran peserta didik melalui
produkceramah yaitu bahan tulisan peserta didik sehingga
pesertadidik dapat belajar melalui bahan tertulis hasil ceramah.
b. Menyajikan garis-garis besar isi pelajaran dan permasalahanyang
terdapat dalam isi pelajaran
c. Merangsang peserta didik untuk belajar mendiri dammenumbuhkan
rasa ingin tahu melalui pemerkayaan belajar
d. Memperkenalkan hal-hal baru dan memberikan penjelasan secara
gamblang.
e. Sebagi langkah awal untuk metode yang lain dalam
upayamenjelaskan prosedur-prosedur yang harus ditempuh peserta
didik.
Kelebihan-kelebihan dari metode ceramah yaitu :
a. Praktis dari sisi persiapan
b. Efisien dari sisi waktu dan biaya.
c. Dapat menyampaikan materi yang banyak
d. Mendorong guru untuk menguasai materi
e. Lebih mudah mengontrol kelas
f. Peserta didik tidak perlu persiapan
g. Peserta didik langsung menerima ilmu pengetahuan.
Selain mempunyai kelebihan-kelebihan di atas penerapan metode
ceramah juga mempunyai kelemahan kelemahan dari metode ceramah yaitu:
a. Guru lebih aktif sedangkan murid pasif karena perhatian
hanyaterpusat pada guru.
b. Siswa seakan diharuskan mengikuti segala apa yangdisampaikan
oleh guru, meskipun murid ada yang bersifat kritiskarena guru
dianggap selalu benar.
33

c. Siswa akan lebih bosan dan merasa mengantuk, karena dalam


metode ini, hanya guru yang aktif dalam proses belajar mengajar,
sedangkan para peserta didik hanya duduk diam mendengarkan
penjalasan yang telah diberikan oleh guru.

b. Tanya Jawab
Tanya jawab adalah suatu tehnik penyampaian pelajaran dimana guru
dan siswa aktif, guru b memberikan siswa pertanyan dan siswa menjawab
atau bisa sebaliknya siswa yang bertanya dan guru yang menjawab.Kegiatan
ini dapat membuat siswa lebih aktif dan dapa mendorng rasa ingin tahu
siswa. Metode tanya jawab termasuk metode yang digunakan oleh guru
dalam proses pembelajaran. Bertanya memiliki peranan penting dalam
kegiatan belajar mengajar. Pertanyaan yang tersusun dengan baik dan tehnik
pengajuan yang tepat akan meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan
belajar mengajar, membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap
permasalahan yang sedang dibicarakan, mengembangkan pola berpikir dan
belajar aktif siswa dan memusatkan perhatian murid terhadap masalah yang
sedang dibahas (Muhibbin Syah, 2000).

c. Diskusi Kelompok
Metode diskusi ialah suatu metode didalam mempelajari bahan atau
menyampaikan bahan dengan jalan mendiskusikannya, sehingga berakibat
menimbulkan pengertian serta perubahan tingkah laku murid. Dari beberapa
pengertian di atas dapat penulis simpulkan bahwa yang dimaksud dengan
metode diskusi ialah suatu cara penyampaian materi pelajaran dengan jalan
bertukar pikiran atau mendiskusikannya, baik antara guru dengan siswa
ataupun sesama siswa.
a. Seiring dengan itu, metode diskusi berfungsi untuk merangsang
murid berpikir atau mengeluarkan pendapatnya sendiri mengenai
persoalan-persoalan yang kadang-kadang tidak dapat dipecahkan
oleh suatu jawaban atau suatu cara saja, tetapi memerlukan
34

wawasan/ilmu Guru menggunakan masalah yang ada didiskusikan


dan memberikan pengarahan seperlunya mengenai cara-cara
pemecahannya, hal terpenting adalah permasalahan yang dirumuskan
sejelas-jelasnya agar dapat dipahami baik-baik oleh setiap siswa.
b. Para siswa berdiskusi di dalam kelompok dan setiap anggota
kelompok ikut berpartisipasi secara aktif.
c. Setiap kelompok melaporkan hasil diskusinya, hasil-hasil yang
dilaporkan itu ditanggapi oleh semua siswa (kelompok lain).
d. Akhir diskusi para siswa mencatat hasil-hasil diskusinya dan guru
mengumpulkan pengetahuan yang mampu mencari jalan terbaik.
Adapun kelebihan dan kelemahan dari metode Diskusi Kelompok
menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000: 50) adalah sebagai berikut:
1) Kelebihan metode diskusi kelompok adalah sebagai berikut
a. Dapat mendorong siswa untuk berfikir kritis
b. Memupuk kemauan dan kemampuan kerja sama antara para
peserta didik
c. Mendorong siswa untuk mengeluarkan pendapatnya secara
bebas.
d. Membiasakan anak didik untuk mendnegarkan pendapat orang
lain.
e. Pemahaman materi lebih mendalam.

1) Kelemahan metode diskusi kelompok adalah sebagai berikut:


a. Membutuhkan waktu yang lebih lama apalagi bila penataan
ruang belum siap dengan baik
b. peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas
c. dapat di kuasai oleh orang – orang yang suka berbicara (aktif)
sedangkan anggota yang lain hanya pasif (diam).
35

B. Jadwal Pelaksanaan
Adapun jadwal pelaksanaan pembelajaran tematik kelas IV SD Negeri 8
Lubuklinggau antara lain:

Tabel 1.4
Jadwal Mengajar
No Tanggal Hari Jam Kelas
1. 22 dan 29 Juli 2019 Senin 11.00 -12.30 IVA
5 dan 12 Agustus 2019 09.30-10.30
19 dan 26 Agustus 2019 15.30-17.00
2 dan 9 September 2019 15.30-17.00
2. 23 dan 30 Juli 2019 11.00 -12.30 IVA
6 dan 13 Agustus 2019 09.30-10.30
20 dan 27 Agustus 2019 15.30-17.00
3 dan 10 September 2019 15.30-17.00
3. 24 dan 31 Juli 2019 Rabu 11.00 -12.30 IVA
7 dan 14 Agustus 2019 09.30-10.30
21 28 Agustus 2019 15.30-17.00
4 dan 11 September 2019 15.30-17.00
4. 25 dan 1 Juli 2019 Kamis 11.00 -12.30 IVA
8 dan 15 Agustus 2019 09.30-10.30
22 dan 29 Agustus 2019 15.30-17.00
5 dan 12 September 2019 15.30-17.00
5. 26 dan 2 Juli 2019 Jumat 08.00 -09.00 IVA
9 dan 16 Agustus 2019 09.30-10.30
23 dan 30 Agustus 2019 15.30-17.00
6 dan 13 September 2019 15.30-16.30
6. 27 dan 3 Juli 2019 Sabtu 11.00 -12.30 IVA
10 dan 17 Agustus 2019 09.30-10.30
24 dan 31 Agustus 2019 15.30-17.00
7 dan 14 September 2019 15.30-17.00
36

C. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IV semester 1 SD
Negeri 8 Tahun Ajaran 2019/2020.
Tabel 1.5
Populasi
No. Kelas Jumlah Laki-laki Perempuan
1. IV A 26 13 13
2. IV B 26 10 16

D. Sampel
Sampel dalam pembelajaran adalah siswa kelas IV A berjumlah 26 orang
dengan 10 siswa laki laki dan 16 siswa perempuan.
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PELAKSANAAN

Pelaksanaan pembelajaran dilakukan di SD Negeri 8 Lubuklinggau


dengan subjek siswa kelas IV A. Dalam pelaksanaan pembelajaran diperoleh
hasil pembelajaran sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Two Stay Two Stray (TSTS)


dan Media Diorama Pada Tema 1 Subtema 3 Pembelajaran 3 Alokasi
Waktu 2 x 425 Menit Materi Dikelas IV A
Pada pelaksanaan Two Stay Two Stray (TSTS) dan Media Diorama,
terlebih dahulu, guru membagi siswa menjadi 4 kelompok secara acak dan
heterogen. Tempat duduk setiap kelompok diatur sedemikian hingga tiap-
tiap anggota kelompok bisa bertatap muka. Guru memberikan penjelasan
terlebih dahulu berkaitan materi tema 1 (Indahnya Kebersamaan) melalui
kegiatan apersepsi, dan dilanjutkan dengan pertanyaan pertanyaan yang
mendukung HOTS (High Orders Thingking Skills) siswa. Guru
membagikan topik bahasan yang berbeda-beda pada masing-masing
kelompok untuk berdiskusi sesuai dengan langkah-langkah Model Two Stay
Two Stray (TSTS)
Dari hasil analisis nilai kelas IV dengan jumlah siswa 26, ketuntasan
belajar perorangan siswa sudah mencapai 75% atau sesuai dengan KKM
atau lebih, jumlah siswa yang tuntas 19 siswa dan 7 siswa yang tidak tuntas

2. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Two Stay Two Stray (TSTS)


dengan Media Diorama dan strategi Mind Mapping Pada Tema 2
Subtema 1 Pembelajaran 1 Alokasi Waktu 2 x 425 Menit Materi
Dikelas IV A
Pada pelaksanaan model Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Mind
Mapping dan media diorama. Terlebih dahulu, guru membagi siswa menjadi

37
38

beberapa kelompok secara acak dan heterogen. Tempat duduk setiap


kelompok diatur sedemikian hingga tiap-tiap anggota kelompok bisa
bertatap muka. Guru memberikan penjelasan terlebih dahulu berkaitan
materi Pengaruh matahari bagi kehidupan di bumi dan macam-macam
sumber daya alam. Untuk meningkatkan daya ingat siswa, materi disajikan
dalam bentuk Mind Mapping. Guru memberikan materi setiap kelompok
untuk berdiskusi sesuai dengan langkah-langkah model Two Stay Two Stray
(TSTS)
Dari hasil analisis nilai kelas IVA dengan jumlah siswa 26, ketuntasan
belajar perorangan siswa sudah mencapai 85% atau sesuai dengan KKM
atau lebih, jumlah siswa yang tuntas 22 siswa dan 4 siswa yang tidak tuntas.

B. PEMBAHASAN
Pembelajaran tematik menurut siswa seperti menjadi sebuah
pembelajaran yang kaku dan membosankan. Jangankan berharap siswa dapat
mendalami pelajaran dengan seksama, mendengar ceramah guru yang monoton
dan setumpuk tugas yang harus diselesaikan membuat kening siswa sudah
berkerut. Penulis melihat siswa-siswi mudah bosan dalam mengikuti
pembelajaran setelah lebih dari 15 menit proses pembelajaran berlangsung.
Banyak siswa yang mencari kesibukan sendiri tanpa mendengarkan lagi apa
yang dijelaskan guru. Hal tersebut dikarenakan upaya guru untuk menanamkan
dalam pola pikir siswa bahwa proses pembelajaran yang akan dilakukan hari
ini merupakan pembelajaran yang menarik dengan media , strategi, dan model
yang bervariasi, sehingga anak tidak akan bosan dalam mengikuti
pembelajaran. Dengan pola pikir siswa yang mengatakan, bahwa pembelajaran
yang membosankan dan terlalu banyak materi, pembelajaran tematik itu sulit
menarik minat belajar siswa dan imbasnya berakhir pada hasil ulangan yang
berada di bawah KKM.
Sikap ketidaksukaan siswa terhadap mata pelajaran tematik ini
mengakibatkan kurangnya interaksi yang terjadi dalam proses pembelajaran,
dan pada umumnya berlangsung satu arah, yaitu guru ke siswa. Siswa juga
39

tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran, sehingga kurangnya kesempatan


siswa dalam membangun pengalaman belajarnya serta siswa mudah lupa
dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Ada beberapa faktor yang
mendukung mengapa siswa sangan sulit memahami pembelajaran yang sedang
berlangsung:
1. Model dan media pembelajaran yang kurang bervariasi
2. Tidak ada games pencair suasana di kelas
3. Media hanya papan tulis
4. Sarana dan prasarana yang ada jarang dipakai
5. Kurangnya motivasi dalam diri siswa

Dari uraian diatas, penulis menawarkan beberapa solusi untuk mengatasi


permasalan yang dihadapi oleh siswa.

1. Model pembelajaran yang bervariasi


Agar kegiatan pembelajaran dikelas tidak monoton dan
membosankan, salah satu alternatif penyelesaian masalah tersebut yaitu
dengan menerapkan model pembelajaran yang menarik di dalam kelas.
Selain dengan menggunakan model pembelajaran, guru hendaknya
membuat media yang menarik minat belajar siswa, dan strategi belajar yang
dapat meningkatkan daya ingat anak, sehingga pembelajaran bisa menjadi
lebih bermakna. Disini penulis menawarkan alternati model pembelajaran
model Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Mind Mapping dan media
diorama yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. Games pencair suasana di kelas


Tidak adanya ice breaking selama proses pembelajaran bisa membuat
siswa menjadi cepat jenuh dan sibuk sendiri. Untuk itu disela-sela
penyampaian materi dan tanya jawab, siswa bisa diajak untuk bermain
games sambil menalar.
40

3. Media yang Bervariasi


Pemakaian media didalam kelas masih sangat minim, hanya
menggunakan papan tulis. Padahal pembelajaran tema menuntut guru untuk
berkreasi dengan media pembelajaran yang otentik sehingga siswa
mendapat gambaran langsung dengan materi yang sedang di pelajari
4. Penanaman pola pikir siswa bahwa belajar dikelas itu mudah dan
menyenangkan
Penerapan kurikulum 2013 yang seharusnya dapat menciptakan
lingkungan belajar yang menyenangkan dan kondusif, ternyata dilapangan
sifat pembelajaran yang didapatkan siswa masih banyak yang berupa
pembelajaran yang kaku dan tegang. Guru masih menggunakan metode
ceramah dan pemberian tugas secara langsung, sehingga siswa tidak bisa
memperoleh hasil yang maksimal dan belajar pun menjadi membosankan.
Agar mata pelajaran tematik tidak dianggap sebagai pembelajaran
yang kaku dan membosankan, karena materinya yang butuh pengembangan
lebih mendalam, maka pola pikir siswa tentang belajar harus berubah.
Hanya sebagian kecil dari para siswa yang mengakui belajar di kelas
merupakan kegiatan yang asyik dan menyenangkan. Salah satu
penyebabnya yaitu kurangnya variasi model dan media pembelajaran yang
digunakan dikelas, sehingga kelas menjadi tidak menarik. Maka, fakta ini
tentunya menjadi tugas tambahan bagi guru tentang bagaimana merubah
persepsi buruk para siswa yang berpikir bahwa belajar dikelas itu
membosankan dan terlalu banyak tugas yang harus dikerjakan, padahal
belajar tema itu asyik dan menyenangkan. Penanaman pola pikir ini dapat
dilakukan guru sebelum proses belajar mengajar dimulai. Jadi, sebelum saat
dan sesudah proses belajar mengajar dilaksanakan, guru menanamkan di
pemikiran siswa bahwa pembelajaran hari ini mudah dan menyenangkan,
tidak sesulit seperti yang dibayangkan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan
dapat disimpulkan :
1. Pelaksanaan pembelajaran dengan model Two Stay Two Stray (TSTS) pada
alokasi waktu 2 x 35 menit pada tema 1 dan tema 2 yang di lakukan oleh
mahasiswa PPL. Siswa belajar dengan aktif dan mampu menyerap informasi
yang disampaikan oleh guru dengan baik dan mampu bekerja sama pada
saat proses belajar diskusi kelompok. Pembelajaran menjadi lebih
bermakna, aktif, dan menyenangkan, dan hasil belajar siswa meningkat dari
soal yang telah diberikan sebelumnya.
2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media diorama berupa
telinga dan bagian-bagiannya, serta manfaat matahari bagikehidupan
manusia, maupun materi tentang sumber daya alam membuat anak lebih
tertarik untu belajar dan mengikuti pembelajaran. Daya ingat siswa lebih
tinggi dengan diterapkannya strategi mind mapping dan siswa belajar
dengan secara aktif mampu menyerap informasi yang disampaikan oleh
guru dengan baik dan mampu bekerja sama pada saat proses belajar diskusi
kelompok.
B. Saran
Sehubungan dengan hasil pelaksanaan dan pembahasan yang dicapai
pada proses pembelajaran ini, beberapa hal yang penulis sarankan kepada
pihak-pihak terkait sebagai berikut:
1. Penggunaan model-model pembelajaran dapat dijadikan alternatif bagi
guru karena dapat meningkatkan hasil belajar.
2. Memalui model-model pembelajaran yang sudah diterapkan dapat
dijadikan masukan untuk guru dalam mengetahui model-model yang
bervariasi.
3. Memberi penguatan dan pendekatan terhadap siswa-siswi yang atau
kurang memahami pembelajaran.

41
DAFTAR PUSTAKA

Agus, Suprijono. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta. Pustaka Media.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: Rineka Cipta.

Fathurrohman, Muhammad. 2015. Model–Model Pembelajaran Inovatif.


Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Majid, Abdul. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosda


karya.

. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Muhibbin Syah. 2000. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:


Remaja Rosdakarya

Sharan, Shlomo. 2012. The Handbook Of Cooperative Learning (Inovasi


Pengajaran Dan Pembelajaran Untuk Memacu Keberhasilan Siswa Di Kelas.
Yogyakarta: Familia.

Slavin, R. E. 2015. Cooperatif Learning (Teori, Riset dan Praktik). Bandung:


Nusa Media.

Sudjana. 2001. Metode & Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung : Falah


Production.

Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM,


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inofatif. Sidoarjo: Masmedia Buana


Pusaka.

42
DENAH SEKOLAH
SD NEGERI 8 LUBUKLINGGAU

Gerbang R. KLS R. KLS R. KLS


RUANG GURU

R. KLS
V.B
VI.B VI.A V.A

R. KLS
III.B
SEKOLAH
KEPALA
RUANG

R. KLS
III.A
Perpustakaan
R. KLS R. KLS R. KLS R. KLS
WC GURU

RM. PJG
SKLH

I.A/B II.A/B IV.A IV.B


WC

Gudang
PR
KANTIN WC LK
SK PPL
SK PAMONG
STRUKTUR ORGANISASI MAHASISWA
JADWAL PIKET
ABSENSI MAHASISWA PPL
VISI DAN MISI SEKOLAH
VISI
“Mewujudkan Sumber Daya Manusia Yang Berakhlak Mulia,
Disiplin, Berprestasi, Terampil, Mandiri Dan Mencintai Lingkungan”
Misi
1. Melaksanakan Penghayatan Dan Pengamalan Terhadap
Ajaran Agama Menuju Terbentuknya Insan Yang Beriman
Dan Bertakwa Serta Berakhalak Mulia.
2. Melatih Kedisiplinan Dengan Melakukan Segala Sesuatu
Sesuai Tata Tertib Dan Dilakukan Secara Berkesinambungan.
3. Membina Dan Mengembangkkan Kelebihan Masing-Masing
Peserrta Didik Sesuai Dengan Bakat Dan Minat Agar Prestasi
Menjadi Maksimal,
4. Melaksanakan Proses Belajar Mengajar Paikem Dengan
Pendekatansaintifik Untuk Mencapai Kompetensi Spiritual,
Kompetensi Sosial, Kopetensi Pengetahuan, Dan Kompetensi
Keterampilan.
5. Melatih Siswa Melakukan Segala Kegiatan Dengan Percaya
Diri Dan Optimis Serta Tanpa Bantuan Teman Dan Guru
6. Membimbing Siswa Untuk Dapat Mengenal Lingkungan
Hidup Dengan Mengintegrasikan Nilai-Nilai Wawasan
Lingkungan Kedalam Proses Pembelajaran Shingga Peserta
Didik Memiliki Kepedulian Terhadap Lingkungan
Mengetahui,
Kepala SD Negeri 8 Lubuklinggau
JADWAL MENGAJAR
PEMETAAN KOMPETENSI DASAR TEMA 1 INDAHNYA KEBERSAMAAN
SUMBER : BUKU GURU KELAS IV REVISI 2016

KELAS V SEMESTER 1 REVISI 2017


SUBTEMA 1 SUBTEMA 2 SUBTEMA 3
No Muatan Pelajaran KD
P
1 2 3 4 5 6 PH 1 2 3 4 5 6 PH 1 2 3 4 5 6
H
1 PPKn 1.1 √ √ √ √ √
2.1 √ √ √ √ √
3.1 √ √ √ √ √ √
4.1 √ √ √ √ √ √

2 Bahasa Indonesia 3.1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


4.1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3 IPA 3.1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4.1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

4 IPS 3.1 √ √ √ √ √ √
4.1 √ √ √ √ √ √

5 SBDP 3.1 √ √ √ √ √ √ √ √ √
4.1 √ √ √ √ √ √ √ √ √
PEMETAAN KOMPETENSI DASAR TEMA 2 SELALU BERHEMAT ENERGI
SUMBER : BUKU GURU KELAS IV REVISI 2017
KELAS V SEMESTER 1 Revisi 2017
No Muatan Pelajaran KD SUBTEMA 1 SUBTEMA 2 SUBTEMA 3
1 2 3 4 5 6 PH 1 2 3 4 5 6 PH 1 2 3 4 5 6 PH
1 PPKn 1.2 √ √ √ √ √ √ √ √
2.2 √ √ √ √ √ √ √ √
3.2 √ √ √ √ √ √ √ √
4.2 √ √ √ √ √ √ √ √

2 Bahasa Indonesia 3.2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


4.2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3 IPA 3.2 √ √ √ √ √ √ √ √ √
4.2 √ √ √ √ √ √ √ √ √

4 IPS 3.3 √ √ √ √ √ √
4.3 √ √ √ √ √ √

5 SBDP 3.2 √ √ √
4.2 √ √ √
3.3 √ √ √
4.3 √ √ √
3.1 √ √ √
4.1 √ √ √
Pemetaan KI
Bahasa Indonesia
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dan konseptual dengan cara dan konseptual dalam bahasa yang
mengamati, menanya dan mencoba jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam
berdasarkan rasa ingin tahu tentang karya yang estetis, dalam gerakan yang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan mencerminkan anak sehat, dan dalam
kegiatannya, dan benda- benda yang tindakan yang mencerminkan perilaku
dijumpainya di rumah, di sekolah anak beriman dan berakhlak mulia
dan tempat bermain

Pendidikan Kewarganegaraan
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima, menjalankan dan 2. Menunjukkan perilaku jujur,
menghargai ajaran agama yang disiplin, tanggung jawab, santun,
dianutnya peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru dan tetangganya serta
cinta tanah air
PROGRAM TAHUNAN
Nama sekolah : SDN 08 LUBUKLINGGAU
Kelas/semester : IV (Empat) / 1 (Satu)
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Pelajaran
Tema Sub Tema Alokasi waktu Ket.
ke
1 1 Hari
2 1 Hari Jul Mg Ke 3
1 3 1 Hari
Keberagaman 1
Budaya 4 1 Hari Minggu
Bangsaku 5 1 Hari Jul Mg Ke 4
6 1 Hari
1 1 Hari
2 1 Hari Jul Mg Ke 4
2
Kebersamaan 3 1 Hari 1
Dalam 4 1 Hari Minggu
Keberagaman Agt Mg Ke 1
5 1 Hari
I 6 1 Hari
Indahnya 1 1 Hari
Kebersamaan 2 1 Hari Agt Mg Ke 1
3
Bersyukur 3 1 Hari 1
Atas 4 1 Hari Minggu
Keberagaman Agt Mg Ke 2
5 1 Hari
6 1 Hari
1 1 Hari
4 2 1 Hari Agt Mg Ke 2
Literasi dan 3 1 Hari 1
Kegiatan 4 1 Hari Minggu
Berbasis
5 1 Hari Agt Mg Ke 3
Proyek
6 1 Hari
Ulanga harian Tema 1
2 Hari Agt Mg Ke 3
Remidi dan Pengayaan
PROGRAM TAHUNAN
Nama sekolah : SDN 08 LUBUKLINGGAU
Kelas/semester : IV (Empat) / 1 (Satu)
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Pelajaran
Tema Sub Tema Alokasi waktu Ket.
ke
1 1 Hari
2 1 Hari Agt Mg Ke
1 4
Macam- 3 1 Hari
Macam 4 1 Hari 1 Minggu
Sumber Agt Mg Ke
Energi 5 1 Hari
5
6 1 Hari
1 1 Hari
2 1 Hari Agt Mg Ke
5
2 3 1 Hari
Pemanfaatan 1 Minggu
Energi 4 1 Hari
Agt Mg Ke
5 1 Hari 1
II 6 1 Hari
Selalu 1 1 Hari
Berhemat Sep Mg Ke
2 1 Hari
energi 3 1
3 1 Hari
Gaya dan 1 Minggu
Gerak 4 1 Hari
Sep Mg Ke
5 1 Hari 2
6 1 Hari
1 1 Hari
4 2 1 Hari Sep Mg Ke
Literasi dan 2
3 1 Hari
Kegiatan 1 Minggu
4 1 Hari
Berbasis Sep Mg Ke
5 1 Hari
Proyek 3
6 1 Hari

Ulanga harian Tema 2 Sep Mg Ke


2 Hari
Remidi dan Pengayaan 3
PROGRAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV( EMPAT )
TAHUN PELAJARAN 2019-2020
SEMESTER : 1 ( SATU )

Alo Juli Agustus September Oktober November Desember


Perte
N kasi
o
Tema Sub Tema muan
Wa
KET
Ke- 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
ktu
20 juli
1 √
2019
2 √ 21 juli 2019
22 juli
3 √
Keragam 2019

UAS TERTULIS DAN UAS


an 23 juli
1 4 22 √
budayak 2019

PEMBAGIAN RAPORT
u
24 juli

LIBUR SEMESTER
5 √
2019

PRAKTEK
INDAHNY
25 juli
A 6 √
1 2019
KEBERSA
MAAN 26 juli
1 √
2019
Kebersa 27 juli
2 √
maan 2019
2 dalam 22 28 juli
3 √
keberag 2019
aman 29 juli
4 √
2019
5 √ 01 agust
2019
2 agust
6 √
2019
3 agust
1 √
2019
4 agust
2 √
2019
Besyuku 5 agust
3 √
r atas 2019
3 22 7 agust
keberag 4 √
aman 2019
8 agust
5 √
2019
9 agust
6 √
2019
10 Agsut
PENILAIAN HARIAN √
2017
Alo Juli Agustus September Oktober November Desember
Perte
N kasi
o
Tema Sub Tema muan
Wa 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
KET
Ke-
ktu
11 agust

PEMBAGIAN RAPORT
1 √
2019

LIBUR SEMESTER
SELALU Macam- 12 agust
2 √
BERHEM macam 2019
2 1 22
AT sumber 14 agust
3 √
ENERGI energy 2019
15 agust
4 √
2019
16 agust
5 √
2019
18 agust
6 √
2019
19 agust
1 √
2019
21 agust
2 √
2019
22 agust
3 √
Pemanfa 2019
2 22 23 agust
at energi 4 √
2019
24 agust
5 √
2019
25 agust
6 √
2019
26 agust
1 √
2019
28 agust
2 √
2019
Gaya 29 agust
3 √
3 dan 22 2019
gerak 30 agust
4 √
2019
31 agust
5 √
2019
6 √ 02-Sep-19
PENILAIAN HARIAN √ 04-Sep-17
1 √ 05-Sep-19
Hewan
dan 2 √ 06-Sep-17
tumbuh
3 √ 07-Sep-17
an
1 22
dilingku 4 √ 08-Sep-17
ngan
rumahk
5 √ 09-Sep-17
u 6 √ 11-Sep-17
1 √ 12-Sep-17
Keberaga 2 √ 13-Sep-17
man 3 √ 14-Sep-17

PEMBAGIAN

SEMESTER
2 makhluk 4 22 √ 15-Sep-17

RAPORT
PEDULI

LIBUR
hidup
TERHAD dilingkung 5 √ 16-Sep-17
3 AP anku 6 √ 18-Sep-17
MAKHLU 1 √ 19-Sep-17
K HIDUP
2 √ 20-Sep-17
Ayo 3 √ 22-Sep-17
cintai 4 √ 23-Sep-17
3 22
lingkung
an 2 Oktober
5 √
2017
3 Oktober
6 √
2017
4 Oktober
PENILAIAN HARIAN √
2017
N Perte Alo Juli Agustus Oktober November Desember
o
Tema Sub Tema
muan kasi 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 KET
Ke- Wa
ktu
5 Oktober
1 √
2019
6 Oktober
2 √
2019
Jenis- 7 Oktober
3 √
jenis 2019
1 22 9 Oktober
pekerjaa 4 √
n 2019
10 Oktober
5 √
2019
11 Oktober

LIBUR SEMESTER
6 √
2019

PEMBAGIAN
12 Oktober

RAPORT
BERBAG 1 √
AI 2019
4
PEKERJA 13 Oktober
2 √
AN 2019
14 Oktober
3 √
Barang 2019
2 22 16 Oktober
dan jasa 4 √
2019
17 Oktober
5 √
2019
18 Oktober
6 √
2019
Pekerjaa 19 Oktober
1 √
3 n orang 22 2019
tua 2 √ 20
Darah Oktober
Manusia 2019
21 Oktober
3 √
2019
23
4 √ Oktober
2019
24 Oktober
5 √
2019
25 Oktober
6 √
2019
26
PENILAIAN HARIAN √ Oktober
2019
27 Oktober
1 √
2019
28
2 √ Oktober

PEMBAGIAN RAPORT
2019

LIBUR SEMESTER
30
Perjuang 3 √ Oktober
PAHLAW an para
5 1 22 2019
ANKU pahlawa
n 31 Oktober
4 √
2019
1
5 √ November
2019
2
6 √
November
2019
3
1 √ November
2019
4
2 √ November
2019
6
Pahlawa 3 √ November
nku 2019
2 22
kebangg 7
aanku 4 √ November
2019
8
5 √ November
2019
9
6 √ November
2019
10
1 √ November
2019
11
Sikap 2 √ November
3 kepahla 22
2019
wanan
13
3 √ November
2019
4 √ 14
November
2019
15
5 √ November
2019
16
6 √ November
2019
17
PENILAIAN HARIAN √ November
2019
SILABUS

Satuan Pendidikan : SDN 08 LUBUKLINGGAU


Kelas : IV (empat)
Tema : 1 (Indahnya Kebersamaan)

Kompetensi Inti

KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

KOMPETENSI DASAR
MAPEL KETERANGAN
KI 1 KI 2
PPKn 1.4 Mensyukuri berbagai bentuk 2.4 Menampilkan sikap kerja sama  Pembelajaran pada KD KI 1 dan KI 2 terintegrasi
keberagaman suku, bangsa, sosial, dan dalam berbagai bentuk keberagaman dalam pembelajaran pada KI 3 dan KI 4 melalui
budaya di Indonesia yang terikat suku, bangsa, sosial, dan budaya di indirect teaching.
persatuan dan kesatuan sebagai Indonesia yang terikat persatuan dan  Penilaian hasil belajar dilakukan melalui
anugerah Tuhan Yang Maha Esa. kesatuan. observasi, penilaian diri, penilaian antarteman,
dan jurnal (catatan pendidik).
SILABUS TEMATIK TERPADU
SDN 08 LUBUKLINGGAU
KELAS IVTEMA 1SUBTEMA 3

Kelas : IV (empat)
Semester : I (satu)
Tema 1 : Indahnya Kebersamaan
Subtema 3 : Bersyukur atas Keberagaman

Mata Materi Alokasi


Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Pelajaran Pembelajaran Waktu
PPKn 3.4 Mengidentifikasi 1. Sikap Mengamati  Sikap: 32JP  Buku teks pelajaran
berbagai bentuk menghadapi  Mengamati gambar makanan Pengamatan tematik kelas IV tema 1
keberagaman suku, bangsa, perbedaan tradisional daerah. tentang  Media gambar
sosial, dan budaya di 2. Kerja sama  Menyimak cerita tentang perilaku  Kaset dan tape recorder
Indonesia yang terikat dalam makanan tradisional daerah. disiplin,  Video tari daerah
persatuan dan kesatuan. keberagaman  Membaca informasi tentang tanggung  Benda-benda yang
4.4 Menyajikan berbagai makanan tradisional daerah. jawab dan jujur menghasilkan sumber
bentuk keberagaman suku,  Membaca teks tentang kerja dalam setiap bunyi: alat musik,
bangsa, sosial, dan budaya di sama dalam keberagaman. kegiatan peluit, dll
Indonesia yang terikat  Menyimak cerita tentang pembelajaran  Perlengkapan untuk
persatuan dan kesatuan. permainan tradisional yang dilakukan eksperimen
Bahasa 3.1 Mencermati gagasan 1. Gagasan daerah. pada subtema  Surat kabar, majalah,
Indonesia pokok dan gagasan pokok dan  Membaca informasi tentang Bersyukur atas tabloid, print out
pendukung yang diperoleh gagasan gendang. Keberagaman internet
dari teks lisan, tulis, atau pendukung  Membaca teks tentang  Rumah Juara kelas IV
visual. dalam teks pemantulan dan penyerapan  Pengetahuan: tema 1 subtema 3
3.2 Mencermati lisan bunyi. 1. Tes
keterhubungan antargagasan 2. Hubungan  Mendengar iringan musik lisan
yang didapat dari teks lisan, antargagasan dalam tari daerah. 2. Tes
tulis, atau visual. pada teks lisan tulis
 Mengamati pementasan tari
4.1 Menata informasi yang 3. Ringkasan teks
Mata Materi Alokasi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Pelajaran Pembelajaran Waktu
didapat dari teks berdasarkan lisan kreasi daerah dengan penuh  Keterampilan:
keterhubungan antargagasan penjiwaan. 1.
ke dalam kerangka tulisan.  Membaca informasi tentang Portofolio
4.2 Menyajikan hasil keragaman sosial dan 2. Unjuk
pengamatan tentang budaya melalui internet, kerja
keterhubungan antargagasan koran, atau majalah. 3. Proyek
ke dalam tulisan.
Ilmu 3.6 Menerapkan sifat-sifat 1. Pemantulan Menanya
Pengetahuan bunyi dan keterkaitannya bunyi  Menanyakan tentang
Alam dengan indera pendengaran. 2. Penyerapan makanan tradisional daerah
4.6 Menyajikan laporan hasil bunyi termasuk bahan dasar dan
percobaan tentang sifat-sifat 3. Jenis bunyi cara membuatnya.
bunyi. pantul  Menanyakan tentang sifat-
Ilmu 3.2 Mengidentifikasi Keragaman sosial sifat bunyi.
Pengetahuan keragaman sosial, ekonomi, dan budaya di  Menanyakan tentang
Sosial budaya, etnis, dan agama di Indonesia perbedaan antara berteriak
provinsi setempat sebagai keras-keras di lapangan
identitas bangsa Indonesia; dengan berteriak di kamar
serta hubungannya dengan mandi.
karakteristik ruang.  Menanyakan tentang kriteria
4.2 Menyajikan hasil penilaian untuk pementasan
identifikasi mengenai tari.
keragaman sosial, ekonomi,  Mewawancarai orang tua,
budaya, etnis, dan agama di teman, atau masyarakat
provinsi setempat sebagai sekitar tentang keragaman
identitas bangsa Indonesia; sosial dan budaya di daerah
serta hubungannya dengan tempat tinggal.
karakteristik ruang.
Seni Budaya 3.3 Memahami dasar-dasar 1. Persiapan Mengumpulkan Informasi
dan Prakarya gerak tari daerah. pementasan tari  Menjawab pertanyaan
4.3 Meragakan dasar-dasar 2. Apresiasi seni tentang makanan tradisional
gerak tari daerah. tari daerah termasuk bahan dasar
Mata Materi Alokasi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Pelajaran Pembelajaran Waktu
dan cara membuatnya.
 Berdiskusi tentang gagasan
pokok dan gagasan
pendukung setiap paragraf
dari teks cerita yang
dibacakan/ didengar.
 Berdiskusi tentang hubungan
atargagasan setiap paragraf
dari teks cerita yang
dibacakan/ didengar.
 Berdiskusi tentang makanan
tradisional daerah dan asal
daerahnya.
 Melakukan percobaan
tentang sifat pemantulan dan
perambatan bunyi.
 Menjawab pertanyaan
berdasarkan percobaan
tentang sifat pemantulan dan
perambatan bunyi.
 Membaca pertanyaan
berdasarkan teks tentang
kerja sama dalam
keberagaman.
 Mempraktikkan gerakan tari
kreasi daerah sesuai formasi
dengan diiringi musik.
 Menjawab pertanyaan
tentang perbedaan antara
berteriak keras-keras di
lapangan dengan berteriak di
kamar mandi.
Mata Materi Alokasi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Pelajaran Pembelajaran Waktu
 Melakukan percobaan
tentang perbedaan bunyi
yang dihasilkan di ruangan
terbuka dan ruangan
tertutup.
 Melakukan diskusi
kelompok tentang kerja
sama dalam keberagaman
dan sikap yang perlu
dilakukan saat bekerja sama.
 Berdiskusi tentang gerakan
dasar dalam tari kreasi
daerah yang akan
dipentaskan.
 Melakukan penilaian
terhadap pemetasan tari
kreasi daerah sebagai bentuk
apresiasi seni tari.
 Melakukan pendataan
tentang keragaman sosial
dan budaya di daerah tempat
tinggal.
 Mencari tambahan informasi
tentang keragaman sosial
dan budaya di Indonesia
melalui internet, koran,
narasumber, atau majalah.
 Berdiskusi tentang
pentingnya kerja sama dalam
permainan engklek.
 Membuat catatan tentang
gagasan pokok dan gagasan
Mata Materi Alokasi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Pelajaran Pembelajaran Waktu
pendukung setiap paragraf
dari cerita yang dibacakan/
didengar.
 Berlatih menulis ringkasan
teks cerita berdasarkan
gagasan pokok dan gagasan
pendukung.
 Menjawab pertanyaan
tentang cara bersyukur atas
keberagaman yang ada.

Menalar/Mengasosiasi
 Menyimpulkan tentang
makanan tradisional daerah
termasuk bahan dasar dan
cara membuatnya.
 Menentukan gagasan pokok
dan gagasan pendukung
setiap paragraf dari teks
cerita yang dibacakan/
didengar.
 Menemukan hubungan
atargagasan setiap paragraf
dari teks cerita yang
dibacakan/ didengar.
 Menyimpulkan makanan
tradisional daerah
merupakan salah satu
kekayaan bangsa.
 Menyimpulkan tentang sifat
pemantulan dan perambatan
bunyi.
Mata Materi Alokasi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Pelajaran Pembelajaran Waktu
 Menyimpulkan tentang kerja
sama dalam keberagaman.
 Menyelaraskan gerakan tari
kreasi daerah dengan
formasi dan iringan musik.
 Membandingkan perbedaan
antara berteriak keras-keras
di lapangan dengan berteriak
di kamar mandi.
 Menyimpulkan perbedaan
bunyi yang dihasilkan di
ruangan terbuka dan ruangan
tertutup.
 Menulis hasil diskusi tentang
kerja sama dalam
keberagaman dan sikap yang
perlu dilakukan saat bekerja
sama.
 Menulis hasil diskusi tentang
gerakan dasar dalam tari
kreasi daerah yang akan
dipentaskan.
 Menentukan penilaian
terhadap pementasan tari
kreasi daerah sebagai bentuk
apresiasi seni tari.
 Menyimpulkan tentang
pentingnya kerja sama dalam
permainan engklek.
 Membuat ringkasan tentang
isi teks cerita yang dibaca
berdasarkan gagasan pokok
Mata Materi Alokasi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Pelajaran Pembelajaran Waktu
dan gagasan pendukung.
 Menjelaskan cara bersyukur
atas keberagaman yang ada.

Mengkomunikasikan
 Menceritakan pengalaman
mencicipi makanan
tradisional daerah.
 Menyajikan gagasan pokok
dan gagasan pendukung
setiap paragraf dalam bentuk
peta pikiran.
 Membuat laporan percobaan
tentang sifat pemantulan dan
perambatan bunyi.
 Menceritakan pengalaman
bekerja sama dalam
perbedaan.
 Membuat laporan percobaan
tentang perbedaan bunyi
yang dihasilkan di ruangan
terbuka dan ruangan
tertutup.
 Menceritakan pengalaman
saat bekerja sama dan
berdiskusi dengan teman
kelompok.
 Mementaskan tarian kreasi
daerah dengan penuh
penjiwaan.
 Menyajikan hasil penilaian
terhadap pemetasan tari
Mata Materi Alokasi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Pelajaran Pembelajaran Waktu
kreasi daerah sebagai bentuk
apresiasi seni tari.
 Menyajikan informasi
tentang keragaman sosial
dan budaya di daerah tempat
tinggal.
 Menceritakan pengalaman
memainkan permainan
tradisional daerah bersama
teman-teman.

SILABUS TEMATIK TERPADU


SDN 08 LUBUKLINGGAUKELAS IVTEMA 2SUBTEMA 1
Kelas : IV (empat)
Semester : I (satu)
Tema 2 : Hemat Energi
Subtema 1 : Sumber Energi
Aloka
Mata Materi si Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pelajaran Pembelajaran Wakt Belajar
u
3.2 1. Pelaksanaan hak Mengamati Sikap 26JP  Buku teks
Mengidentifikasi dan kewajiban  Mengamati teks visual kegiatan yang membutuhkan Pengamatan pelajaran
pelaksanaan secara seimbang energi (matahari, listrik, minyak bumi). tentang perilaku tematik kelas
kewajiban dan (air bersih, listrik,  Mengamati tumbuhan dan cahaya matahari pada disiplin, IV tema 2
hak sebagai dan minyak bumi) pagi/siang hari. tanggung jawab  Tanaman
warga 2. Perbedaan hak  Mengamati gambar peranan matahari bagi kehidupan. dan jujur dalam
jagung
masyarakat dan kewajiban  Mengamati gambar hasil sumber daya alam (jagung  Teks lagu
setiap kegiatan
dalam 3. Cara menghemat bakar dan ikan).  Kincir angin
kehidupan energi listrik dan  Mengamati notasi lagu Menanam Jagung dan pembelajaran dan kincir air
sehari-hari. minyak bumi menyimak guru bernyanyi. yang dilakukan dari bahan
PPKn
4.2 Menyajikan  Mengamati air keruh dan bersih. pada subtema bekas
hasil identifikasi  Mengamati gambar kegiatan penggunaan air bersih Sumber Energi  Media
pelaksanaan dan pemanfaatan listrik. gambar
kewajiban dan  Mengamati kincir angin dari kertas dan kincir air dari Pengetahuan  Lingkungan
hak sebagai plastik. sekitar
1. Tes Tulis
warga
 Menyimak guru menyanyikan lagu Menanam Jagung 2. Tes Lisan
masyarakat
dengan tinggi rendah nada dan tempo yang tepat.
dalam Keterampilan
kehidupan
Menanya 1. Unjuk Kerja
sehari-hari.
 Membuat pertanyaan untuk mendapatkan informasi 2. Produk
3.1 1. Menemukan
tentang sumber daya alam. 3. Portofolio
Menemutunjukk gagasan pokok
Bahasa an gagasan teks tulis dan
Mengumpulkan Informasi
Indonesia pokok dan visual
 Mendiskusikan teks visual kegiatan yang
gagasan 2. Menulis informasi
membutuhkan energi (matahari, listrik).
pendukung yang dalam bentuk
Aloka
Mata Materi si Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pelajaran Pembelajaran Wakt Belajar
u
diperoleh dari cerita  Mendiskusikan peran energi matahari bagi kehidupan.
teks lisan, tulis,  Percobaan penguapan zat cair oleh panas matahari.
atau visual.  Membaca teks Kisah Ali Si Biji Energi.
 Mendiskusikan ketersediaan sumber daya alam.
4.1 Menata  Membaca teks jenis-jenis sumber daya alam.
informasi yang  Mendiskusikan hak dan kewajiban dalam kehidupan
didapat dari teks masyarakat (pemanfaatan air bersih, hemat energi
berdasarkan listrik dan bahan minyak bumi).
keterhubungan  Membaca teks petunjuk membuat kincir angin dari
antar gagasan ke kertas dan kincir air dari plastik serta panduan
dalam kerangka keselamatan kerja.
tulis.  Menemukan gagasan pokok teks petunjuk pembuatan
3.2 Mencermati kincir.
keterhubungan  Percobaan memutar kincir angin dari kertas dan kincir
antargagasan air dari plastik.
yang didapat  Mendiskusikan perbedaan kecepatan putaran baling-
dari teks lisan, baling kincir angin dan kincir air.
tulis, atau visual.  Mendiskusikan sumber energi dalam mengeringkan
4.2 Menyajikan ikan.
hasil  Membaca teks kegiatan ekonomi yang memanfaatakan
pengamatan sumber daya alam di daerah pantai.
tentang  Membaca teks tentang sumber energi minyak bumi.
keterhubungan
antargagasan ke Menalar/Mengasosiasi
dalam tulisan.
Aloka
Mata Materi si Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pelajaran Pembelajaran Wakt Belajar
u
3.5 1. Percobaan  Menulis gagasan pokok teks visual kegiatan yang
Mengidentifikasi manfaat energi membutuhkan energi (matahari, listrik).
berbagai sumber matahari  Membuat peta pikiran pemenfaatan energi matahari.
energi, 2. Manfaat energi  Menyimpulkan hasil percobaan penguapan zat cair
perubahan matahari bagi oleh panas matahari.
bentuk energi, kehidupan  Menyimpulkan hasil pengamatan gambar jagung
dan sumber 3. Manfaat kincir air bakar.
energi alternatif dan kincir angin  Menjawab pertanyaan berdasarkan teks jenis-jenis
(angin, air, 4. Percobaan kincir sumber daya alam.
matahari, panas air dan kincir  Menentukan tinggi rendah nada notasi lagu Menanam
Ilmu bumi, bahan angin Jagung.
Pengetahu bakar organik, 5. Membuat laporan  Mengapresiasi penampilan teman saat menyanyikan
an Alam dan nuklir) percobaan notasi lagu Menanam Jagung.
dalam kehidupan
 Menyimpulkan hasil diskusi hak dan kewajiban dalam
sehari-hari.
kehidupan masyarakat (pemanfaatan air bersih, hemat
4.5 Menyajikan
energi listrik).
laporan hasil
 Menyimpulkan perbedaan hak dan kewajiban.
pengamatan dan
penelusuran  Menyimpulkan faktor-faktor yang memengaruhi
informasi kecepatan kincir.
tentang berbagai  Menuliskan hasil diskusi perbedaan kecepatan baling-
perubahan baling kincir kertas dan plastik.
bentuk energi.  Menyimpulkan hasil diskusi tentang sumber energi
3.1 1. Sumber daya alam dalam mengeringkan ikan.
Mengidentifikasi di Indonesia  Menjawab pertanyaan berdasarkan teks kegiatan
karakteristik 2. Kegiatan ekonomi ekonomi yang memanfaatakan sumber daya alam di
Ilmu daerah pantai.
ruang dan yang
Pengetahu  Membuat gambar poster hemat energi minyak bumi.
pemanfaatan memanfaatkan
an Sosial
sumber daya sumber daya alam
alam untuk 3. Bijak dalam Mengomunikasikan
kesejahteraan memanfaatkan  Menyampaikan hasil diskusi tentang teks visual
Aloka
Mata Materi si Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pelajaran Pembelajaran Wakt Belajar
u
masyarakat dari sumber daya alam kegiatan yang membutuhkan energi matahari.
tingkat kota/  Melaporkan hasil percobaan penguapan zat cair oleh
kabupatensampa panas matahari.
i tingkat  Meniru urutan nada sesuai contoh.
provinsi.  Menyanyikan notasi lagu Menanam Jagung sesuai
4.1 Menyajikan tinggi rendah nada lagu.
hasil identifikasi  Menyampaikan hasil diskusi hak dan kewajiban dalam
karakteristik kehidupan masyarakat (pemanfaatan air bersih, hemat
ruang dan energi listrik).
pemanfaatan  Menyampaikan pendapat tentang gambar kegiatan
sumber daya penggunaan air bersih.
alam untuk  Melaporkan hasil percobaan kincir angin dari kertas
kesejahteraan dan kincir air dari plastik.
masyarakat dari  Menyanyikan syair lagu Menanam Jagung sesuai
tingkat tinggi rendah nada lagu secara berkelompok.
kota/kabupaten  Menceritakan poster hemat energi yang telah dibuat.
sampai tingkat
provinsi.
3.2 Memahami 1. Tinggi rendah
tanda tempo dan nada
tinggi rendah 2. Tanda birama
nada. lagu
3. Birama lagu 4/4
Seni
pada notasi lagu
Budaya
Menanam Jagung
dan 4.2 Menampilkan
4. Panjang pendek
Prakarya tempo lambat,
nada
sedang dan cepat
melalui lagu.
5. Menyanyikan
notasi dan syair
lagu Menanam
Aloka
Mata Materi si Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pelajaran Pembelajaran Wakt Belajar
u
Jagung
PENYERAHAN MAHASISWA PPL

KEGIATAN PROSES BELAJAR MENGAJAR


KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
PENILAIAN PERTAMA
KEGIATAN HARI KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS
UPACARA 17 AGUSTUS

PEMBAGIAN HADIAH
TURNAMEN SEPAK TAKRAW
PENILAIAN KEDUA
MONITORING
AKREDITASI PERPUSTAKAAN
PERPISAHAN MAHASISWA PPL
PENARIKAN MAHASISWA PPL
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM 2013

Satuan Pendidikan : SD Negeri 8 Lubuklinggau


Kelas / Semester :4/1
Tema 1 : Indahnya Kebersamaan
Sub Tema 2 : Kebersamaan dalam Keberagaman
Pembelajaran ke 3
Alokasi waktu : 2 x 35 menit

A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam
karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Muatan : IPA
Kompetensi Dasar Indikator
3.6 Menerapkan sifat-sifat 3.6.1 Menemukan fungsi dari bagian-bagian telinga
bunyi dan keterkaitannya sebagai indra pendengaran manusia. C4
dengan indera pendengaran. 3.6.2 Mengumpulkan informasi mengenai bentuk
C3 kelainan pada telinga dan cara memelihara
kesehatan telinga. C6
4.6 Menyajikan laporan hasil 4.6.1 Menjelaskan fungsi dari bagian-bagian telinga
percobaan tentang sifat-sifat sebagai indra pendengaran manusia P4
bunyi 4.6.2 Menjelaskan hasil pengumpulan informasi
. mengenai mengenai bentuk kelainan pada
telinga dan cara memelihara kesehatan telinga.
P4
Muatan : Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator
3.1 Mencermati gagasan pokok 3.1.1 Mengidentifikasi gagasan pokok dan gagasan
dan gagasan pendukung pendukung setiap paragraf dari teks tulis.C5
yang diperoleh dari teks
lisan, tulis, atau visual.C1
3.2 Mencermati keterhubungan 3.2.1 Menyajikan gagasan utama dan gagasan
antargagasan yang didapat pendukung setiap paragraf dari teks tulis dalam
dari teks lisan, tulis, atau bentuk peta pikiran. P4
visual.
4.1 Menata informasi yang 4.1.1 Menyusun informasi yang didapat dari teks
didapat dari teks berdasarkan keterhubungan antargagasan ke
berdasarkan keterhubungan dalam kerangka tulisan.C6
antargagasan ke dalam
kerangka tulisan.
4.2 Menyajikan hasil 4.2.1 Menjelaskan hasil pengamatan tentang
pengamatan tentang keterhubungan antar gagasan ke dalam tulisan.
keterhubungan antar P4
gagasan ke dalam tulisan.

C. TUJUAN
1. Setelah percobaan, siswa mampu menjelaskan fungsi sifat bunyi terkait telinga sebagai
alat pendengaran dengan lengkap. (indikator 3.1.1)
2. Dengan melakukan percobaan dimanakah bunyi? Pada buku siswa halaman 80, siswa
memproyeksikan proses terjadinya bunyi dari sumber bunyi hingga ke indera
pendengaran percaya diri dan sistematis. (indikator 3.6.1)
3. Dengen mengamati media diorama proses terjadinya bunyi, siswa mampu
mengumpulkan informasi mengenai sifat-sifat bunyi dan bagian-bagian dari telinga yang
berfungsi sebagai indra pendengaran manusia dengan teliti dan tepat (indikator 3.6.2)
4. Dengan mengamati media make a match pitcture serta membaca teks buku tematik siswa
halaman 83 dan 84, siswa dapat menemukan karakteristik keragaman agama di Indonesia
sebagai identitas bangsa (indikator 3.2.1)
5. Dengan bermain Index Card Match tentang sikap toleransi beragama, siswa dapat
mengumpulkan informasi mengenai bentuk pengalaman sikap toleransi dan kerja sama
antar teman berbeda agama sebagai identitas bangsa Indonesia dengan mandiri dan tepat
(indikator 3.2.2)

D. MATERI
1. Gagasan pokok dan gagasan pendukung suatu paragraf
2. Sifat-sifat bunyi dan proses terjadinya bunyi dari sumber bunyi hingga ke indera
pendengaran
3. Cara merawat indra pendengaran

E. PENDEKATAN DAN METODE


Pendekatan : Saintifik
Model : Index Card Match
Metode : make a match
Teknik : Eksperimen, Demonstrasi, Diskusi.

F. MEDIA
1. Media poster gagasan pokok dan gagasan pendukung
2. Diorama proses terjadinya bunyi
3. Alat musik dan penutup kepala
4. Make a match picture tentang bagian nbagian telinga dan fungsinya
5. Media lift the flap picture tentang bagian-bagian telinga beserta fungsinya.

 Karakter siswa yang diharapkan : Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong-royong,


Integritas.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a 2 menit
menurut agama dan keyakinan masing-masing. Religius
2. Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-sama. Minta 2 menit
semua siswa untuk berdiri tegak dan memusatkan pandangan
pada pemandu paduan suara.
Tujuan dari kegiatan ini adalah:
 Membangun rasa cinta tanah air dan rasa bangga sebagai
bangsa Indonesia.
 Meningkatkan semangat perjuangan untuk ikut
memajukan bangsa dan tanah air Indonesia.
 Mengingatkan kembali akan jasa para pahlawan, dan
menumbuhkan semangat bela negara.
 Diharapkan kegiatan ini juga akan menjadi pemicu bagi
siswa untuk mengawali hari-harinya di sekolah dengan
penuh semangat
3. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar 1 menit
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 4. Guru mengajak siswa untuk membuat komitmen tentang 1 menit
karakter apa yang mau mereka tunjukkan sepanjang proses
belajar mengajar hari ini. kegiatan penguatan Karakter
(PPK).
5. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi 1 menit
kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengomunikasikan dan menyimpulkan.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan target materi 1 menit
maupun karakter yang akan dicapai oleh siswa selama proses
pembelajaran berlangsung.
7. Siswa diingatkan kembali pada pembelajaran sebelumnya 2 menit
tentang proses terjadinya bunyi dari sumber bunyi hingga
sampai ke indera pendengar. (Mengamati)
Inti 8. Untuk memperkuat ingatan siswa, dengan mengajak siswa 5 menit
mempraktikkan permainan sumber bunyi dan
mengkaitkannya dengan materi yang akan dipelajari hari ini
tentang nama dari bagian-bagian indra pendengaran manusia.
Critical Thinking and Problem Solving

9. Guru mengajukan pertanyaan sebagai kegiatan pembuka: 5 menit


(menanya):
a. Apa yang kamu ketahui tentang fungsi dari setiap
alat/organ dari indera pendengaran?
b. Bagaimana cara merawat telinga sebagai indera yang
sangat penting bagi kita?
10. Siswa dibagi dalam 6 kelompok besar secara heterogen dan 5 menit
diminta berdiskusi untuk menjawab pertanyaan yang telah
disediakan guru dengan mengamati media lift the flap picture
tentang bagian-bagian telinga dan macam-macam kelainan
pada indra pendengaran manusia. Collaboration indikator
3.6.1 dan 3.6.2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
11. Masing-masing kelompok mendapat nama bagian bagian 5 menit
telinga yang berbeda, kemudian dengan kerjasama
kelompoknya bagian telinga tersebut dicocokkan
berdasarkan fungsinya. Make a match (menalar)
12. Pada masing-masing kelompok, ada dua yang berperan 5 menit
sebagai tamu (Stray) dan anggota lainnya menjadi sang tuan
rumah(Stay). Tim tamu saling berkunjung ke kelompok tim
lainnya untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya.
Tugas tim tuan rumah memberikan informasi kepada tamu.
13. Perwakilan siswa stray dari kelompok A meninggalkan 5 menit
kelompoknya dan berkunjung ke kelompok B, begitu juga
sebaliknya. Pada saat berlangsung, guru mengingatkan siswa
yang berperan sebagai stray untuk menanya, dan menggali
informasi sebanyak-banyaknya dari tim stay yang untuk
melengkapi bagian peta pikiran mereka yang masih
rumpang.
14. Tamu atau tim stray dari kelompok masing-masing memohon 5 menit
Inti diri untuk untuk kembali kekelompok mereka sendiri dan
melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. Setelah itu,
tim stray melaporkan hasil informasi yang mereka peroleh
kepada seluruh anggota tim. (mengkomunikasikan,
menalar, menyimpulkan)
15. Setelah memperoleh informasi dari tim stray, masing-masing 5 menit
kelompok dengan bantuan mind mapping menyimpulkan
tentang materi yang mereka dapatkan dari tim lain dan
memasangkan nama-nama bagian telinga pada media pop up
16. Setelah masing-masing kelompok memasangkan bagian 5 menit
bagian telinga beserta fungsinya dipapan tulis dengan
menggunakan card yang telah dibuat guru, dan mind mapping
materi yang telah mereka buat, masing-masing kelompok
mengkomunikasikan pengetahuan yang mereka dapatkan
kedepan. Mengkomunikasikan, menalar.
17. Guru memberikan penguatan bahwa kita harus mensyukuri 5 menit
karunia Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah pendengaran
yang telah diberikan kepada kita, dan kita harus menjaga dan
merawat karunia tersebut.
18. Siswa menjawab lembar kerja siswa (lks) tentang bagian- 5 menit
bagian telinga dan fungsinya serta kelainan pada indra
pendengaran manusia dan cara merawat bagian-bagian
telinga untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran.
Indikator 3.6.1 dan 3.6.2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
19. Siswa diingatkan kembali tentang gagasan pokok dan 5 menit
gagasan pendukung yang telah dipelajari pada pembelajaran
sebelumnya. Communication
20. Siswa membaca senyap teks berjudul “Tong Sampah 5 menit
Gotong Royong” yang terdapat pada pembelajaran
sebelumnya. Literas

Inti

21. Siswa menemukan gagasan pokok dan gagasan pendukung 5 menit


pada teks tersebut dan menuliskannya dalam peta pikiran
yang tersedia. Creativity and Innovation. Menalar indikator
3.1.1 dan 3.1.2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Inti 22. Masing-masing kelompok menukarkan jawaban mereka dan 5 menit
berdiskusi tentang jawaban dari teks “Tong Sampah Gotong
Royong” mengenai gagasan pokok dan gagasan pendukung
masing-masing paragraf. Mengkomunikasikan. Indikator
3.2.1
Penutup 23. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil 10 menit
belajar selama sehari. Integritas
24. Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk
mengetahui hasil ketercapaian materi).
25. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah
diikuti.
26. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran) Religius.

H. SUMBER DAN MEDIA


1. Buku Pedoman Guru Tema 1 Kelas 4 dan Buku Siswa Tema 1 Kelas 4 (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013 Revisi 2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2014).
2. Beragam benda-benda dilingkungan sekolah yang bisa menghasilkan bunyi untuk
percobaan sumber bunyi
3. Lift the flap picture tentang bagian-bagian telinga manusia dan macam-macam gangguan
indra pendengaran
4. Card match materi indra pendengaran
5. Media peta pikiran gagasan pokok gagasan pendukung
LAMPIRAN 1
A. Penilaian Afektif
NO Nama Siswa Santun Peduli Tanggung Total
jawab skor
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 Amel Alea Anugrah - - - 10
2 Athya Marafitullah - - - 8
3 Baiza Azura Arwana - - - 11
4 Dappa Kharisma Irwan - - - 10
5 Dealsa Nirziana - - - 10
6 Denaya Chika Syahbilla - - - 11
7 Dicky Prayoga - - - 8
8 Dini Anugrah - - - 8
9 Faiz Khairul Fata - - - 7
10 Krisna Dewangga - - - 11
11 Marsel Adi Saputra - - - 10
12 Maretha Ketrin - - - 8
13 Nabila Nopita sari - - - 11
14 Nailah Lakeisha - - - 10
15 Naura Clarissa - - - 8
16 Nazillah - - - 11
17 Nazwa Shalsabilla - - - 10
18 Raihan Juliansyah - - - 10
19 Raisya Zalpa - - - 11
20 Sinky Ma Arif - - - 8
21 Syaripah Oka - - - 8
22 Shella Putri A - - - 7
23 Janeta Salsa Putri - - - 11
24 Azka Azkia - - - 10
25 Wildan - - - 7
26 Rangga - - - 11
Keterangan:
4: Sangat baik; 3: Baik; 2:Cukup ; 1: Kurang
B. Penilaian Psikomotorik
1. Ipa
Indikator pencapaian:
Perlu
Sangat Baik Baik Cukup
Kriteria Pendampingan
(4) (3) (2)
(1)
Penerapan Memperlihatkan Memperlihatkan Memperlihatkan Perlu
Konsep pemahaman pemahaman pemahaman bimbingan saat
konsep dengan konsep dengan konsep dengan menyampaikan
menunjukkan menunjukkan menunjukkan bukti dan
bukti bukti bukti yang pemahaman inti
pendukung dan pendukung terbatas dan dari konsep
menyampaikan namun perlu penyampaian yang
pemahaman inti bantuan saat pemahaman inti dipelajari.
dari konsep menyampaikan dari konsep
yang pemahaman inti tidak
sedang dari konsep jelas.
dipelajari yang
dengan benar. yang sedang
dipelajari.

Komunikasi Hasil percobaan Hasil percobaan Hasil percobaan Hasil percobaan


disampaikan disampaikan disampaikan disampaikan
dengan jelas, dengan jelas denga njelas dengan kurang
obyektif dengan dan didukung namun hanya jelas dan tanpa
didukung data sebagian data didukung data penunjang.
penunjang. penunjang. sebagian kecil
data penunjang.

Prosedur dan Seluruh data Seluruh data Sebagian besar Sebagian kecil
Strategi dicatat, langkah dicatat, langkah data dicatat, data dicatat,
kegiatan kegiatan langkah langkah
dilakukan secara dilakukan secara kegiatan kegiatan
sistematis dan sistematis dan strategi tidak sistematis
strategi yang namun masih dilakukan secara dan strategi
digunakan membutuhkan sistematis yang dipilih
membuat bimbingan setelah tidak
percobaan dalam mendapat tepat.
berhasil. menemukan bantuan guru.
strategi agar
percobaan
berhasi.
Catatan: Penilaian (penskoran) dapat dilihat contohnya pada Pembelajaran 1
Rubrik Penilaian:
NO Nama Siswa Penerapan Komunikasi Prosedur Total
Konsep dan strategi skor
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 Amel Alea Anugrah - - - 9
2 Athya Marafitullah - - - 8
3 Baiza Azura Arwana - - - 11
4 Dappa Kharisma Irwan - - - 10
5 Dealsa Nirziana - - - 10
6 Denaya Chika Syahbilla - - - 11
7 Dicky Prayoga - - - 8
8 Dini Anugrah - - - 8
9 Faiz Khairul Fata - - - 7
10 Krisna Dewangga - - - 11
11 Marsel Adi Saputra - - - 10
12 Maretha Ketrin - - - 8
13 Nabila Nopita sari - - - 11
14 Nailah Lakeisha - - - 10
15 Naura Clarissa - - - 8
16 Nazillah - - - 11
17 Nazwa Shalsabilla - - - 10
18 Raihan Juliansyah - - - 10
19 Raisya Zalpa - - - 11
20 Sinky Ma Arif - - - 8
21 Syaripah Oka - - - 11
22 Shella Putri A - - - 9
23 Janeta Salsa Putri - - - 11
24 Azka Azkia - - - 10
25 Wildan - - - 7
26 Rangga - - - 10
Penilaian (skoring): total nilai siswa x 10
total nilai maksimal
Contoh : 2+3+1 = 6 x 10 = 5
12 12
2. Bahasa Indonesia
Perlu
Sangat Baik Baik Cukup
Kriteria Pendampingan
(4) (3) (2)
(1)
Gagasan pokok Menemukan Menemukan Menemukan Belum dapat
gagasan pokok sebagian besar sebagian kecil menemukan
pada semua gagasan pokok gagasan pokok gagasan pokok.
paragraf dengan pada semua pada semua
benar. paragraf dengan paragraf dengan
benar. benar.
Gagasan Menemukan Menemukan Menemukan Belum dapat
Pendukung gagasan sebagian sebagian menemukan
pendukung besar gagasan kecil gagasan gagasan
pada pendukung pendukung pendukung.
semua paragraf pada pada
dengan benar. semua paragraf semua
dengan benar. paragraph
dengan benar.
Penyajian Menyajikan Menyajikan Menyajikan Belum dapat
gagasan pokok gagasan pokok sebagian besar sebagian kecil menyajikan
dan gagasan dan gagasan gagasan pokok gagasan pokok gagasan pokok
pendukukung pendukung dan gagasan dan gagasan dan gagasan
dalam peta dalam peta pendukung pendukung pendukung
pikiran. pikiran dengan dalam peta dalam peta dalam peta
tepat. pikiran dengan pikiran dengan pikiran.
tepat. tepat.
Sikap: Mandiri Tugas Sebagian Tugas Belum dapat
diselesaikan besar tugas diselesaikan menyeselesaikan
dengan diselesaikan dengan tugas meski
mandiri. dengan motivasi telah diberikan
mandiri. dan bimbingan motivasi dan
guru. bimbingan.
Catatan: Penilaian (penskoran) dapat dilihat contohnya pada Pembelajaran 1
Rubrik penilaian
NO Nama Siswa Gagasan Gagasan Sikap Total
Pendukung pokok mandiri skor
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 Amel Alea Anugrah - - - 9
2 Athya Marafitullah - - - 8
3 Baiza Azura Arwana - - - 11
4 Dappa Kharisma Irwan - - - 10
5 Dealsa Nirziana - - - 10
6 Denaya Chika Syahbilla - - - 11
7 Dicky Prayoga - - - 8
8 Dini Anugrah - - - 8
9 Faiz Khairul Fata - - - 7
10 Krisna Dewangga - - - 11
11 Marsel Adi Saputra - - - 10
12 Maretha Ketrin - - - 8
13 Nabila Nopita sari - - - 11
14 Nailah Lakeisha - - - 10
15 Naura Clarissa - - - 8
16 Nazillah - - - 11
17 Nazwa Shalsabilla - - - 10
18 Raihan Juliansyah - - - 11
19 Raisya Zalpa - - - 11
20 Sinky Ma Arif - - - 8
21 Syaripah Oka - - - 11
22 Shella Putri A - - - 9
23 Janeta Salsa Putri - - - 11
24 Azka Azkia - - - 10
25 Wildan - - - 7
26 Rangga - - - 10
Penilaian (skoring): total nilai siswa x 10
total nilai maksimal
Contoh : 2+3+1 = 6 x 10 = 5
12 12
C. Penilaian Kognitif
Instrumen Penilaian IPA
Kelas Tema/ Sub Kompetensi Indikator Butir Total Skor
Tema Dasar Soal
5 Tema 1: 3.6 Menerapkan 3.6.1 Menemukan 1, 2, 5, 5, 5, 5, 5,
Indahnya sifat-sifat fungsi dari 3, 4, 5, 5, 5, 5, 5
Kebersamaan, bunyi dan bagian-bagian 5, 6,
Subtema 2: keterkaitannya telinga sebagai 7, 8, Total:
Kebersamaan dengan indera indra 9, 5x10
dalam pendengaran. pendengaran 10 =50
Keberagaman C3 manusia. C4

3.6.2 Mengumpulkan 1 Benar 20%=


informasi 4
mengenai Benar 40%=
bentuk kelainan 8
pada telinga dan Benar 60%=
cara 12
memelihara Benar 80%=
kesehatan 16
telinga. C6 Benar
100%= 20
2 Benar 20%=
2
Benar 40%=
4
Benar 60%=
6
Benar 80%=
8
Benar
100%= 10
3 Benar 20%=
2
Benar 40%=
4
Benar 60%=
6
Benar 80%=
8
Benar
100%= 10
4 Benar 20%=
2
Benar 40%=
4
Benar 60%=
6
Benar 80%=
8
Benar
100%= 10

Total skor: 100


Lembar Kerja Siswa (Soal)
Petunjuk: silanglah pada jawaban yang benar (X).
1. Bagian telinga yang berfungsi untuk mengumpulkan bunyi dan menyalurkannya ke telinga
bagian tengah adalah.....
a. daun telinga b. saluran eustachius c. koklea d. gendang telinga

2. Bagian telinga yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh adalah...


a. koklea b. gendang telinga c. daun telinga d. saluran setengah lingkaran

3. Koklea biasa disebut juga dengan....


a. rumah siput b. vestibuli c. saluran setengah lingkara d. daun telinga

4. Infeksi pada telinga bagian tengah yang disebabkan oleh kuman adalah....
a. otitis media b. tuli c. otosklerosis d. rakhitis

5. Gambar untuk soal no 5 dan 6

Pada gambar diatas yang ditunjuk dengan angka 2 adalah...


a. tulang martil
b. tulang landasan
c. koklea (rumah siput)
d. selaput tympani (gendang telinga)

6. Bagian telinga yang ditunjukkan dengan angka 3 adalah...


a. tulang martil
b. tulang landasan
c. koklea
d. gendang telinga
7. Mengirimkan getaran yang diterima dari membran timpani pada telinga luar menuju ke
jendela oval telinga dalam adalah fungsi dari....
a. koklea
b. tulang pendengaran
c. daun telinga
d. saluran setengah lingkaran

8. Gambar untuk soal no 8 dan 9

Yang ditunjukkan dengan angka 4 adalah...


a. saluran tengah lingkaran
b. saluran setengah lingkaran
c. saluran eustachius
d. tingkap jorong

9. Bagian telinga yang ditunjukkan no 1 adalah....


a. gendang telinga
b. saluran eustachius
c. koklea
d. daun telinga

10. Dibawah ini yang merupakan bagian dari telinga tengah adalah....
a. daun telinga, koklea dan saluran setengah lingkaran
b. gendang telinga, tiga tulang pendengaran dan koklea
c. saluran eustacius, koklea dan gendang telinga
d. gendang telinga, saluran eustachius dan tiga tulang pedengaran

isilah titik-titik dibawah ini dengan benar!


1. Jelaskan faktor-faktor penyebab gangguan pendengaran!
2. Sebutkan tiga bagian telinga tengah dan fungsinya!
3. Sebutkan 3 cara merawat telinga agar tetap sehat!
4. Sebutkan 2 contoh penyakit pada indera pendengaran manusia!

Jujur lebih baik daripada mencontek, selamat mengerjakan 😊


Kunci Jawaban :
Pilihan Ganda
1. a. daun telinga
2. d. saluran setengah lingkaran
3. a. rumah siput
4. a. otitis media
5. d. selaput tympany (gendang telinga)
6. a. tulang martil
7. b. tulang pendengaran
8. c. saluran eustachiu
9. c. koklea
10. d. gendang telinga, saluran eustachius dan tiga tulang pendengaran
1. Ada beberapa hal yang dapat memicu terjadinya gangguan pendengaran, di antaranya
adalah:
 Faktor usia. Kebanyakan orang akan mulai terganggu pendengarannya akibat
bertambahnya usia. Gangguan pendengaran akibat usia dikenal dengan nama
presbikusis.
 Suara yang keras. Mendengar suara yang keras, baik mendengar suara yang sangat
keras dan tiba-tiba, seperti suara ledakan, atau mendengar suara keras (tidak sekeras
ledakan), seperti suara pesawat terbang, yang terjadi menahun, bisa membuat gangguan
pendengaran.
 Infeksi atau kotoran. Kondisi ini dapat menyumbat rongga telinga.
 Trauma, terutama retaknya tulang telinga atau pecahnya gendang telinga.
 Obat-obatan. Beberapa obat tercatat dapat menimbulkan gangguan baik sementara
atau permanen, di antaranya aspirin, antibiotik streptomycin, dan obat-obat kemoterapi,
misalnya cisplatin dan cyclophosphamide.
 Penyakit. Penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes dapat mengganggu suplai darah
ke telinga.

2. Fungsi dari membran timpani, saluran eustachius dan tiga tulang pendengaran.
 membran timpani atau gendang telinga : berfungsi untuk menerima gelombang bunyi
dan mengubahnya menjadi getaran lalu meneruskannya ke tulang pendengaran.
 saluran eustachius : berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan udara telinga bagian
luar dan tengah.
 tiga tulang pendengaran : berfungsi untuk mengirimkan getaran yang diterima dari
membran tympani ke jendela oval.
3. Cara merawat telinga
 membersihkan telinga dengan cara yang benar, seperti membersihkan daerah sekitar
rongga telinga denga handuk yang lembut.
 lindungi telinga dari suara yang keras.
 jaga telinga agar tetap kering

4. Gangguan pendengaran (tuli) sensorineural, dan gangguan pendengaran konduktif,.


LAMPIRAN 2
MATERI

Telinga Luar
 Daun telinga: mengumpulkan dan menyalurkan bunyi ke liang telinga.
 Lubang telinga: tempat masuknya bunyi ke liang telinga.
 Liang telinga: meneruskan rangsang bunyi ke gendang telinga.
Telinga Tengah
 Gendang telinga: mengubah bunyi menjadi getaran.
 Tiga tulang pendengaran (martil, landasan, dan sanggurdi): memperkuat dan
menghantar getaran ke saluran telinga yang lebih dalam.
 Saluran Eustachius: menghubungkan rongga mulut dengan telinga bagian dalam dan
mengatur keseimbangan tekanan udara.
Telinga Dalam
 Tiga saluran setengah lingkaran: menjaga keseimbangan tubuh.
 Tingkap oval/jorong: untuk meneruskan getaran ke rumah siput.
 Rumah siput (koklea): mengubah getaran menjadi impuls dan meneruskannya ke otak.
Penyebab Gangguan Pendengaran
Ada beberapa hal yang dapat memicu terjadinya gangguan pendengaran, di antaranya adalah:
 Faktor usia. Kebanyakan orang akan mulai terganggu pendengarannya akibat
bertambahnya usia. Gangguan pendengaran akibat usia dikenal dengan nama
presbikusis.
 Suara yang keras. Mendengar suara yang keras, baik mendengar suara yang sangat
keras dan tiba-tiba, seperti suara ledakan, atau mendengar suara keras (tidak sekeras
ledakan), seperti suara pesawat terbang, yang terjadi menahun, bisa membuat gangguan
pendengaran.
 Infeksi atau kotoran. Kondisi ini dapat menyumbat rongga telinga.
 Trauma, terutama retaknya tulang telinga atau pecahnya gendang telinga.
 Obat-obatan. Beberapa obat tercatat dapat menimbulkan gangguan baik sementara
atau permanen, di antaranya aspirin, antibiotik streptomycin, dan obat-obat kemoterapi,
misalnya cisplatin dan cyclophosphamide.
 Penyakit. Penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes dapat mengganggu suplai darah
ke telinga.
Jika dibedakan dari bagian telinga yang terganggu, ada dua jenis gangguan pendengaran, yaitu
 Gangguan pendengaran (tuli) sensorineural. Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan
sel rambut sensitif yang ada di telinga bagian dalam atau rusaknya saraf pendengaran.
Beberapa pemicu gangguan pendengaran sensorineural adalah faktor keturunan, cedera
kepala, serangan stroke, penuaan, obat-obatan, mendengar suara keras.
 Gangguan pendengaran konduktif, terjadi saat gelombang suara tidak bisa masuk ke
telinga bagian dalam. Beberapa penyebab gangguan pendengaran konduktif adalah
gendang telinga pecah atau berlubang, pembengkakan dinding atau disfungsi pada
saluran atau tuba eustachius (saluran yang menghubungkan rongga telinga dengan
rongga hidung), kotoran telinga atau tumor jinak yang menyumbat, infeksi, dan
masuknya benda asing ke dalam telinga.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM 2013

Satuan Pendidikan : SD Negeri 8 Lubuklinggau


Kelas / Semester :4/1
Tema 2 : Selalu Berhemat Energi
Sub Tema 1 : Sumber Energi
Pembelajaran ke 1
Alokasi waktu : 2 x 35 menit

I. KOMPETENSI INTI
5. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
6. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
7. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah.
8. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam
karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

J. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


Muatan : IPA
Kompetensi Dasar Indikator
3.5 Mengidentifikasi berbagai 3.5.1 Menemukan pengertian sumber energi, dan
sumber energi, perubahan sumber energi alternatif (angin, air, matahari,
bentuk energi, dan sumber panas bumi, bahan bakar organik, dan nuklir)
energi alternatif (angin, air, dalam kehidupan sehari-hari. C4
matahari, panas bumi, bahan 3.5.2 Menemukan manfaat energi matahari dalam
bakar organik, dan nuklir) kehidupan sehari-hari.. C4
dalam kehidupan sehari- 3.5.3 Mengumpulkan informasi mengenai
hari.. C1 pemanfaatan energi matahari di wilayah sekitar
tempat tinggal. C6
4.5 Menyajikan laporan hasil 4.5.1 Menjelaskan pengertian sumber energi, dan
pengamatan dan sumber energi alternatif (angin, air, matahari,
penelusuran informasi panas bumi, bahan bakar organik, dan nuklir)
tentang berbagai perubahan dalam kehidupan sehari-hari.P4
bentuk energi. 4.5.2 Menjelaskan manfaat energi matahari dalam
kehidupan sehari-hari.P4
4.5.3 Menjelaskan hasil pengumpulan informasi
. mengenai pemanfaatan energi matahari di
wilayah sekitar tempat tinggal. P4
Muatan : IPS
Kompetensi Dasar Indikator
3.6 Mengidentifikasi 3.6.1 Menelaah macam-macam sumber daya alam
karakteristik ruang dan dan pemanfaatannya. C4
pemanfaatan sumber daya 3.6.2 Mengumpulkan informasi mengenai bentuk
alam untuk kesejahteraan kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan
masyarakat dari tingkat pemanfaatan sumber daya alam. C6
kota/kabupaten sampai
tingkat provinsi.C3
4.6 Menyajikan hasil 4.6.1 Menjelaskan macam-macam sumber daya alam
identifikasi karakteristik dan pemanfaatannya P4
ruang dan pemanfaatan 4.6.2 Menjelaskan hasil pengumpulan informasi
sumber daya alam untuk . mengenai mengenai bentuk bentuk kegiatan
kesejahteraan masyarakat ekonomi yang berkaitan dengan pemanfaatan
dari tingkat kota/ kabupaten sumber daya alam. P4
sampai tingkat provinsi.

Muatan : Bahasa Indonesia


Kompetensi Dasar Indikator
3.2 Mencermati keterhubungan 3.2.1 Menenelaah informasi dari teks visual yang
antargagasan yang didapat diamati kedalam bentuk tulisan pemecahan
dari teks lisan, tulis, atau suatu masalah.C4
visual. C1
4.2 Menyajikan hasil 4.2.1 Menyajikan hasil telaah dari teks visual yang
pengamatan tentang diamati kedalam tulisan pemecahan suatu
keterhubungan masalah. P4
antargagasan ke dalam
tulisa

K. TUJUAN
1. Setelah mendengarkan apersepsi dari guru dan mengamati gambar pada buku tema
halaman 1, siswa mampu menemukan pengertian sumber energi, dan macam macam
sumber energi dalam kehidupan sehari-hari dengan teliti dan benar.
(indikator 3.5.1)
2. Setelah membaca teks “Kisah Ali Si Biji Energi” dan mengamati media diorama 3D
“Pengaruh Matahari Bagi Kehidupan di Bumi”, siswa mampu menemukan manfaat
energi matahari dalam kehidupan sehari-hari dengan tekun dan benar. (indikator 3.5.2)
3. Setelah mengamati media diorama 3D “Pengaruh Matahari Bagi Kehidupan di Bumi”,
siswa mampu mengumpulkan informasi mengenai pemanfaatan energi matahari di
wilayah sekitar tempat tinggal dengan tanggung jawab dan benar.. (indikator 3.5.3)
4. Setelah membaca buku siswa halaman 7, siswa mampu menelaah macam-macam
sumber daya alam dengan teliti dan benar. (indikator 3.6.1)
5. Setelah mengamati media lift the flap picture mengenai “Macam-Macam Sumber Daya
Alam di Sekitar Kita”, siswa mampu mengumpulkan informasi mengenai bentuk
kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya alam dengan teliti
dan benar. (indikator 3.6.2)
6. Setelah mengamati gambar pada buku tema halaman 6 dan penjelasan guru, siswa
mampu menelaah dan menyajikan informasi dari teks visual yang diamati kedalam
bentuk tulisan pemecahan suatu masalah dengan tekun dan benar. (indikator 3.2.1)
(indikator 3.2.2)

L. MATERI
1. Sumber energi, perubahan bentuk energi, dan sumber energi alternatif
2. Manfaat energi matahari terhadap kehidupan masyarakat sehari-hari
3. Sumber daya alam dan keterkaitannya dengan kegiatan ekonomi di masyarakat sekitar.

M. PENDEKATAN DAN METODE


Pendekatan : Saintifik
Model : kooperatif
Metode : Problem Based Learning
Teknik : Demonstrasi, Diskusi dan Tanya Jawab.

N. MEDIA
6. Media diorama “Pengaruh Matahari Bagi Kehidupan di Bumi”,
7. Lift the flap picture “Macam-Macam Sumber Daya Alam di Sekitar Kita”
8. Papan tulis
9. Mind mapping manfaat energi matahari

 Karakter siswa yang diharapkan : Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong-royong,


Integritas.
O. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pembukaan 1. Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a 3 menit
menurut agama dan keyakinan masing-masing. Religius
2. Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-sama. Minta
semua siswa untuk berdiri tegak dan memusatkan pandangan
pada pemandu paduan suara.
Tujuan dari kegiatan ini adalah:
 Membangun rasa cinta tanah air dan rasa bangga sebagai
bangsa Indonesia.
 Meningkatkan semangat perjuangan untuk ikut memajukan
bangsa dan tanah air Indonesia.
 Mengingatkan kembali akan jasa para pahlawan, dan
menumbuhkan semangat bela negara.
 Diharapkan kegiatan ini juga akan menjadi pemicu bagi
siswa untuk mengawali hari-harinya di sekolah dengan
penuh semangat
3. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar 5 menit
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat
duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
4. Guru mengajak siswa untuk membuat komitmen tentang 2 menit
karakter apa yang mau mereka tunjukkan sepanjang proses
belajar mengajar hari ini. kegiatan penguatan Karakter
(PPK).
5. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan 1 menit
mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan
dan menyimpulkan.
6. Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan melakukan 5 menit
kegiatan berikut:
 Pejamkan mata kalian!
 Kira-kira apa yang kalian rasakan saat mata kalian
terpejam?
 Masih dengan memejamkan mata, coba kalian hirup udara
lalu hembuskan kemudian rasakan betapa panasnya cuaca
kita pada siang hari ini.
 Buka mata kalian kembali.
 Apa yang kalian rasakan? (HOTS/High Order Thingking
Skills)
7. Guru memberikan penguatan bahwa kita bisa melihat karena 2 menit
ada cahaya matahari yang menyinari benda di sekitar kita dan
tertangkap oleh mata kita. Matahari merupakan anugrah Tuhan
yang harus kita syukuri. Mengkomunikasikan
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Inti 8. Siswa bertanya jawab dengan guru: 5 menit
 Apa yang terjadi jika di bumi tidak ada sinar matahari?
 Ada yang pernah dengar bahwa matahari itu merupakan
sumber energi terbesar yang diberikan Tuhan kepada
makhluk yang ada di Bumi?
 Adakah yang tahu apa itu sumber energi, dan macam-
macam sumber energi yang ada di bumi kita? (HOTS/High
Order Thingking Skills)
9. Guru memberikan penguatan dari jawaban yang telah 10
dilontarkan siswa dan mengkaitkannya dengan pembelajaran menit
hari ini tentang sumber energi, macam-macam sumber energi,
manfaat matahari bagi kehidupan makhluk di bumi serta
pemanfaatan sumber daya alam bagi perekonomian
masyarakat. Mengkomunikasikan
10. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan target yang 5 menit
harus dicapai siswa dalam pembelajaran yang dilakukan hari
ini. Mengkomunikasikan
11. Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran yaitu 10
dengan kerja kelompok menggunakan strategi two stay two menit
stray (TSTS) dan menjelaskan bagaimana proses kegiatan
pembelajaran akan dilakukan.
12. Masing-masing kelompok mendapat materi tentang peran 5 menit
matahari bagi kehidupan di bumi.
13. Siswa mengamati teks visual yang ada di buku siswa. Halaman 5 menit
1 Mengamati

14. Guru menanyakan (gambar apa saja yang sedang kalian amati?. 5 menit
Setiap kelompok mendikusikan pertanyaan berikut.
 Apa yang diceritakan gambar tersebut?
 Sebutkan peristiwa pada gambar yang mendukung
alasanmu! Menalar, Kolaborasi, Mengkomunikasikan.
(indikator 3.5.1)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Inti 15. Siswa menjawab pertanyaan secara berkelompok. 30
Mengkomunikasikan menit
16. Setelah berdiskusi tentang peran matahari pada teks
bergambar, siswa membaca teks “Kisah Ali Si Biji Energi”
untuk mengetahui peran matahari bagi tumbuhan. Literasi

17. Siswa secara berkelompok membuat mind mapping tentang


peran matahari bagi kehidupan di bumi dari pengamatan 2 teks
yang telah dibaca.
18. Guru memberikan masing-masing kelompok materi, dimana
materinya melingkupi:
a. peran matahari dalam proses penguapan di permukaan
bumi
b. peran matahari bagi pembentukan siang dan malam
c. peran matahari dalam pembentukan 4 musim
d. peran matahari dalam proses terjadinya hujan
e. peran matahari dalam proses fotosintesis
f. peran matahari bagi kehidupan hewan dan manusia
(indikator 3.5.2)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
19. Masing-masing kelompok mengamati media diorama 3D 10
“Pengaruh Matahari Bagi Kehidupan di Bumi”, tugas siswa menit
mengumpulkan informasi dengan clue gambar dan mencari
jawaban dari soal yang telah diberikan guru mengenai
pemanfaatan energi matahari di kehidupan sehari-hari.
Mengamati, Menalar, kerjasama (indikator 3.5.3)

20. Guru memilih 6 orang dari masing-masing kelompok untuk 5 menit


menjadi tim Stray dan tim stay. Proses pemilihan menggunakan
games.
21. Perwakilan siswa stray dari kelompok A meninggalkan 5 menit
kelompoknya dan berkunjung ke kelompok B, begitu juga
sebaliknya. Pada saat berlangsung, guru mengingatkan siswa
yang berperan sebagai stray untuk menanya, dan menggali
informasi sebanyak-banyaknya dari tim stay yang untuk
melengkapi bagian peta pikiran mereka yang masih rumpang.
(menalar, menanya, mengkomunikasikan) (indikator 3.5.3)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Inti 22. Tamu atau tim stray dari kelompok masing-masing memohon 5 menit
diri untuk untuk kembali kekelompok mereka sendiri dan
melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. Setelah itu, tim
stray melaporkan hasil informasi yang mereka peroleh kepada
seluruh anggota tim. (mengkomunikasikan, menalar,
menyimpulkan)
23. Setelah memperoleh informasi dari tim stray, masing-masing 5 menit
kelompok dengan bantuan mind mapping menyimpulkan
tentang materi yang mereka peroleh dari tim lapangan.
24. Setelah seluruh kelompok mengamati media dan menuliskan 5 menit
jawaban dari pertanyaan yang diberikan guru, masing-masing
kelompok maju ke depan mempresentasikan hasil pengamatan
. (indikator 4.5.2)
25. Setelah semua kelompok selesai mempresentasikan hasil 5 menit
pengamatan mereka tentang macam-macam pemanfaatan
energi matahari di bumi, siswa membuat bagan mind mapping
dengan gambar yang menarik, tentang manfaat matahari bagi
bumi. (indikator 3.5.3)

26. Siswa membaca senyap buku siswa halaman 7 untuk menelaah 10


macam-macam sumber daya alam. Literasi (indikator 3.1.1) menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Inti 27. Guru menguji tingkat pemahaman siswa dengan mengajukan 5 menit
pertanyaan berikut:
 Ada berapa macam sumber daya alam yang ada di sekitar
kita?
 Apa saja contoh sumber daya alam yang dapat diperbahrui
dan yang tidak dapat diperbahrui? (indikator 3.6.1)
28. Siswa mengamati media lift the flap picture mengenai 5 menit
“Macam-Macam Sumber Daya Alam di Sekitar Kita”, dan
mengumpulkan informasi mengenai bentuk kegiatan ekonomi
yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya alam
(indikator 3.6.2)
29. Guru memberikan pertanyaan pancingan tentang sumber daya 5 menit
alam yang ada di kota Lubuklinggau dan daerah Sumatera
Selatan:
 Adakah yang tahu sumber daya alam apa saja yang ada di
daerah kota Lubuklinggau dan daerah Sumatera Selatan?
 Kira-kira dengan keanekaragaman dan keunikan
sumberdaya alam yang dimiliki kota Lubuklinggau dan
daerah Sumatera Selatan, apakah kegiatan ekonomi khusus
yang dilakukan warga dengan adanya sumber.
(indikator 3.6.2)
30. Guru memberikan penguatan kepada siswa bahwa kita harus 5 menit
menjaga kelestarian sumber daya alam Indonesia.
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Penutup 31. Guru membagikan lembar kerja siswa (LKS). 10
32. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil menit
belajar selama sehari. Integritas
33. Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk
mengetahui hasil ketercapaian materi).
34. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan
pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.
35. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)
Religius.
36. Salam, nasihat, dan penutup.

P. SUMBER DAN MEDIA


6. Buku Pedoman Guru Tema 1 Kelas 4 dan Buku Siswa Tema 1 Kelas 4 (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013 Revisi 2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2014).
7. Beragam benda-benda dilingkungan sekolah yang bisa menghasilkan bunyi untuk
percobaan sumber bunyi
8. Lift the flap picture tentang bagian-bagian telinga manusia dan macam-macam gangguan
indra pendengaran
9. Card match materi indra pendengaran
10. Media peta pikiran gagasan pokok gagasan pendukung

Mengetahui Lubuklinggau, 5 Agustus 2019


Guru Pamong Kelas IV A Mahasiswa PPL Kelas IV A

Roslaini, S.Pd. Elis Maryanti,


NIP. 19591113 198011 2001 NPM. 5016130

Mengetahui,
Kepala SD Negeri 8 Lubuklinggau

Acep Gunawan, S.pd


NIP.19700510 199611 1 001
LAMPIRAN 1
A. Penilaian Afektif
NO Nama Siswa Percaya Diri Teliti Tanggung Total
jawab skor
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 Amel Alea Anugrah - - - 10
2 Athya Marafitullah - - - 8
3 Baiza Azura Arwana - - - 11
4 Dappa Kharisma Irwan - - - 10
5 Dealsa Nirziana - - - 10
6 Denaya Chika Syahbilla - - - 11
7 Dicky Prayoga - - - 8
8 Dini Anugrah - - - 8
9 Faiz Khairul Fata - - - 7
10 Krisna Dewangga - - - 11
11 Marsel Adi Saputra - - - 10
12 Maretha Ketrin - - - 8
13 Nabila Nopita sari - - - 11
14 Nailah Lakeisha - - - 10
15 Naura Clarissa - - - 8
16 Nazillah - - - 11
17 Nazwa Shalsabilla - - - 10
18 Raihan Juliansyah - - - 10
19 Raisya Zalpa - - - 11
20 Sinky Ma Arif - - - 8
21 Syaripah Oka - - - 8
22 Shella Putri A - - - 7
23 Janeta Salsa Putri - - - 11
24 Azka Azkia - - - 10
25 Wildan - - - 7
26 Rangga - - - 11
Keterangan:
4: Sangat baik; 3: Baik; 2:Cukup ; 1: Kurang
B. Penilaian Psikomotorik
1. Ips
Indikator pencapaian:
Rubrik Penilaian:

NO Nama Siswa Penyajian Sikap Pedulii Sikap Total


Hasil Tanggung skor
Identifikasi Jawab
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 Amel Alea Anugrah - - - 10
2 Athya Marafitullah - - - 8
3 Baiza Azura Arwana - - - 11
4 Dappa Kharisma Irwan - - - 10
5 Dealsa Nirziana - - - 10
6 Denaya Chika Syahbilla - - - 11
7 Dicky Prayoga - - - 8
8 Dini Anugrah - - - 8
9 Faiz Khairul Fata - - - 7
10 Krisna Dewangga - - - 11
11 Marsel Adi Saputra - - - 10
12 Maretha Ketrin - - - 8
13 Nabila Nopita sari - - - 11
14 Nailah Lakeisha - - - 10
15 Naura Clarissa - - - 8
16 Nazillah - - - 11
17 Nazwa Shalsabilla - - - 10
18 Raihan Juliansyah - - - 8
19 Raisya Zalpa - - - 11
20 Sinky Ma Arif - - - 10
21 Syaripah Oka - - - 10
22 Shella Putri A - - - 11
23 Janeta Salsa Putri - - - 8
24 Azka Azkia - - - 8
25 Wildan - - - 7
26 Rangga - - - 11
Penilaian (skoring): total nilai siswa x 10
total nilai maksimal
Contoh : 2+3+1 = 6 x 10 = 5
12 12

2. IPA
Rubrik Penilaian Pengetahuan:
NO Nama Siswa Penyajian Sikap Pedulii Sikap Total
Hasil Tanggung skor
Identifikasi Jawab
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 Amel Alea Anugrah - - - 10
2 Athya Marafitullah - - - 8
3 Baiza Azura Arwana - - - 11
4 Daffa Kharisma Irwan - - - 10
5 Dealsa Nirziana - - - 10
6 Denaya Chika Syahbilla - - - 11
7 Dicky Prayoga - - - 8
8 Dini Anugrah - - - 8
9 Faiz Khairul Fata - - - 7
10 Krisna Dewangga - - - 11
11 Marsel Adi Saputra - - - 10
12 Maretha Ketrin - - - 8
13 Nabila Nopita sari - - - 11
14 Nailah Lakeisha - - - 10
15 Naura Clarissa - - - 8
16 Nazillah - - - 11
17 Nazwa Shalsabilla - - - 10
18 Raihan Juliansyah - - - 10
19 Raisya Zalpa - - - 11
20 Sinky Ma Arif - - - 8
21 Syaripah Oka - - - 8
22 Shella Putri A - - - 7
23 Janeta Salsa Putri - - - 11
24 Azka Azkia - - - 10
25 Wildan - - - 7
26 Rangga - - - 11
Penilaian (skoring): total nilai siswa x 10
total nilai maksimal
Contoh : 2+3+1 = 6 x 10 = 5
12 1
Rubrik Penilaian Sikap IPA
NO Nama Siswa Komunikasi Partisipasi Sikap Total
Non Verbal Tanggung skor
Jawab
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 Amel Alea Anugrah - - - 10
2 Athya Marafitullah - - - 8
3 Baiza Azura Arwana - - - 11
4 Dappa Kharisma Irwan - - - 10
5 Dealsa Nirziana - - - 10
6 Denaya Chika Syahbilla - - - 11
7 Dicky Prayoga - - - 8
8 Dini Anugrah - - - 8
9 Faiz Khairul Fata - - - 7
10 Krisna Dewangga - - - 11
11 Marsel Adi Saputra - - - 10
12 Maretha Ketrin - - - 8
13 Nabila Nopita sari - - - 11
14 Nailah Lakeisha - - - 10
15 Naura Clarissa - - - 8
16 Nazillah - - - 11
17 Nazwa Shalsabilla - - - 10
18 Raihan Juliansyah - - - 10
19 Raisya Zalpa - - - 11
20 Sinky Ma Arif - - - 8
21 Syaripah Oka - - - 8
22 Shella Putri A - - - 7
23 Janeta Salsa Putri - - - 11
24 Azka Azkia - - - 10
25 Wildan - - - 7
26 Rangga - - - 11
Penilaian (skoring): total nilai siswa x 10
total nilai maksimal
Contoh : 2+3+1 = 6 x 10 = 5
12 12
3. Bahasa Indonesia
Perlu
Sangat Baik Baik Cukup
Kriteria Pendampingan
(4) (3) (2)
(1)
Mengidentifikasi Mengidentifikasi
Mengidentifikasi Mengidentifikasi
Mengidentifikasi sebagian besar sebagian kecil
semua gambar sebagian gambar
gambar gambar dengan gambar dengan
dengan cermat. dengan cermat
cermat. cermat.
Gagasan pokok Menemukan Menemukan Menemukan Belum dapat
gagasan pokok sebagian besar sebagian kecil menemukan
pada semua gagasan pokok gagasan pokok gagasan pokok.
paragraf dengan pada semua pada semua
benar. paragraf dengan paragraf dengan
benar. benar.
Kosakata Baku Menggunakan Menggunakan Menggunakan Belum mampu
kosakata baku kosakata baku kosakata baku menggunakan
dalam semua dalam sebagian dalam sebagian kosakata baku
pertanyaan besar kecil dalam
pertanyaan pertanyaan pertanyaan
Kalimat efektif Menggunakan Menggunakan Menggunakan Belum dapat
kalimat efektif kalimat efektif kalimat efektif menggunakan
dalam semua dalam sebagian dalam sebagian kalimat efektif
pertanyaan. besar kecil dalam semua
pertanyaan. pertanyaan. pertanyaan.

Sikap: Mandiri Tugas Sebagian Tugas Belum dapat


diselesaikan besar tugas diselesaikan menyeselesaikan
dengan diselesaikan dengan tugas meski
mandiri. dengan motivasi telah diberikan
mandiri. dan bimbingan motivasi dan
guru. bimbingan.
Rubrik penilaian Bahasa Indonesia
NO Nama Siswa Mengidentifikasi Gagasan Sikap Total
Gambar pokok mandiri skor
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 Amel Alea Anugrah - - - 10
2 Athya Marafitullah - - - 8
3 Baiza Azura Arwana - - - 11
4 Dappa Kharisma Irwan - - - 10
5 Dealsa Nirziana - - - 10
6 Denaya Chika Syahbilla - - - 11
7 Dicky Prayoga - - - 8
8 Dini Anugrah - - - 8
9 Faiz Khairul Fata - - - 7
10 Krisna Dewangga - - - 11
11 Marsel Adi Saputra - - - 10
12 Maretha Ketrin - - - 8
13 Nabila Nopita sari - - - 11
14 Nailah Lakeisha - - - 10
15 Naura Clarissa - - - 8
16 Nazillah - - - 11
17 Nazwa Shalsabilla - - - 10
18 Raihan Juliansyah - - - 10
19 Raisya Zalpa - - - 11
20 Sinky Ma Arif - - - 8
21 Syaripah Oka - - - 8
22 Shella Putri A - - - 7
23 Janeta Salsa Putri - - - 11
24 Azka Azkia - - - 10
25 Wildan - - - 7
26 Rangga - - - 11
Penilaian (skoring): total nilai siswa x 10
total nilai maksimal
Contoh : 2+3+1 = 6 x 10 = 5
12 12
C. Penilaian Kognitif
Instrumen Penilaian IPA dan IPS
Kelas Tema/ Kompetensi Dasar Indikator Butir Total
Sub soal Skor
Tema
4 Tema 2 3.5 Mengidentifika 3.5.1 Menemukan 1,2,3, 2+2+
Subtema si berbagai pengertian sumber 8,12,18 2+2+
1 sumber energi, energi, dan sumber 19 2+2+
pembelaj perubahan energi alternatif 2=
aran 1 bentuk energi, (angin, air, matahari, 14
dan sumber panas bumi, bahan
energi bakar organik, dan
alternatif nuklir) dalam
(angin, air, kehidupan sehari-
matahari, hari. C4
panas bumi,
bahan bakar 3.5.2 Menemukan manfaat 5,6,7,9 2+2+
organik, dan energi matahari dalam 11,13, 2+2+
nuklir) dalam kehidupan sehari- 14,15 2+2+
kehidupan hari.. C4 17,20 2+2+
sehari-hari.. 2+2+
C1 = 20

3.5.3 Mengumpulkan 4,10, 2+2+


informasi mengenai 16 2= 6
pemanfaatan energi
matahari di wilayah
sekitar tempat tinggal.
C6
3.6 Mengidentifika 3.6.1 Menelaah macam- Essay 10+
si karakteristik macam sumber daya no 10+
ruang dan alam dan 1,2,3,4 10+
pemanfaatan pemanfaatannya. C4 10=
sumber daya 40
alam untuk 3.6.2 Mengumpulkan Essay 20
kesejahteraan informasi mengenai no 5
masyarakat bentuk kegiatan
dari tingkat ekonomi yang
kota/kabupaten berkaitan dengan
sampai tingkat pemanfaatan sumber
provinsi.C3 daya alam. C6
Total skor 100
Lembar Kerja Siswa (Soal)
A. Petunjuk: silanglah pada jawaban yang benar (X).
1. Terbitnya matahari menandakan hari mulai ….
a. Pagi b. Siang c. Sore d. Malam

2. Matahari terbit dari arah ….


a. barat b. timur c. utara d. selatan

3. Arah terbenamnya matahari berada di sebelah ….


a. barat b. timur c. utara d. selatan

4. Energi alternatif yang dimanfaatkan untuk mengeringkan kelapa menjadi kopra adalah ….
a. Angin b. batu bara c. minyak bumi d. matahari

5. Sinar matahari di pagi hari banyak mengandung ….


a. Vitamin A b. Vitamin B c. Vitamin C d. Vitamin D

6. Vitamin D dari sinar matahari baik untuk kesehatan ….


a. Otot b. otak c. tulang d. gigi

7. Salah satu kegunaan sinar matahari bagi bumi adalah ….


a. menutupi bumi b. menerangi bumi c. menggelapkan bumi d. membakar bumi

8. Sumber cahaya terbesar di bumi adalah ….


a. matahari b. angin c. air d. api

9. Panas matahari digunakan nelayan untuk mengeringkan ….


a. singkong b. cabai c. gabah d. ikan

10. Berikut ini makanan khas dari daerah sumatera selatan yang memanfaatkan sinar matahari
dalam proses pembuatannya adalah….
a. getuk b. tempoyak c. ikan salai d. tiwul
11. Berikut ini merupakan kegiatan ekonomi yang menggunakan sinar matahari bagi
masyarakat sekitar pesisir pantai adalah ….
a. petani garam b.penjual kelapa di pinggir pantai
c. petani gabah d. petani tebu

12. Angin merupakan salah satu energi yang terjadi akibat perbedaan suhu udara di permukaan
bumi. Perbedaan suhu udara di bumi terjadi karena ….
a. hujan b. badai c. panas bumi d. sinar matahari

13. Seiring dengan perputaran bumi mengelilingi matahari (berevolusi), di Indonesia terjadi
….
a. 1 musim b. 2 musim c. 3 musim d. 4 musim
14. Proses penguapan karena sinar matahari pada saat terjadinya hujan di sebut….
a. kondensasi b. evaporasi c. reboisasi d. hujan

15. Sinar matahari berperan bagi tumbuhan yaitu membantu tumbuhan untuk ….
a. stomata b. lentisel c. badan golgi d. fotosintesis

16. Berikut ini merupakan makanan hasil olahan dengan bantuan sinar matahari kecuali….
a. kerupuk b. ikan salai c. tiwul d. rendang

17. Berikut merupakan tempat yang minim sinar matahari adalah ….


a. savana b. gurun c. tundra d. kutub

18. Cahaya dan panas matahari digunakan sebagai sumber energi pada panel surya, yang
mengubah energi cahaya matahari menjadi energi ….
a. listrik. b. panas c. angin d. kimia
19. Benda bisa terlihat oleh mata kita pada siang hari karena benda tersebut mendapat
pancaran ….
a. api b. sinar matahari c. sinar rembulan d. magma
20. Bahaya yang ditimbulkan dari panas dan cahaya matahari adalah ….
a. kanker kulit b. gatal-gatal pada kulit tidak dapat mendengar rematik

B. Isilah titik titik dibawah ini dengan jawaban yang tepat!


1. Apakah yang dimaksud dengan sumber daya alam?
Jawab :
......................................................................................................................................................

2. Sebutkan 5 contoh sumber daya alam yang dapat diperbaharui!


Jawab :
......................................................................................................................................................

3. Sebutkan 5 contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui!


Jawab :
......................................................................................................................................................

4. Sebutkan 3 upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan sumber daya alam!
Jawab :
......................................................................................................................................................

5. Berikan 5 contoh kegiatan ekonomi masyarakat yang memanfaatkan sumber daya alam!
Jawab :
......................................................................................................................................................
Jujur lebih baik daripada mencontek, selamat mengerjakan 😊
Kunci jawaban bagian B.
1. Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang dimanfaatkan untuk
kelangsungan hidup manusia.
2. Sumber daya alam yang bisa diperbaharui misalnya; tumbuhan, hewan, sinar matahari,
angin dan air.
3. Sumber daya alam yang bisa diperbaharui misalnya; minyak bumi, emas, besi, gas alam,
batu bara
4. Reboisasi, perlindungan alam, membuat sumber energi alternatif dll.
5. Tumbuhan  petani
Minyak bumipenambang minyak bumi
Ikan nelayan
Air lautpetani garam
Hewan peternak
LAMPIRAN 2
MATERI
Matahari sumber kehidupan di Bumi. Matahari sebagai sumber energi terbesar memancarkan
panas dan cahayanya ke Bumi. Cahaya matahari menerangi Bumi sehingga kita dapat melihat
semua mahluk hidup dan benda disiang hari. Panas matahari mengakibatkan adanya
kehidupan di Bumi. Berikut beberapa peran matahari bagi kehidupan di Bumi:
 Seiring dengan perputaran Bumi pada porosnya, matahari membuat terjadinya siang
dan malam.
 Seiring dengan kemiringan posisi Bumi saat melakukan revolusi, matahari
mengakibatkan terjadinya 4 musim di belahan Bumi utara dan selatan.
 Berperan pada siklus/perputaran air, hingga terjadi perubahan cuaca: mendung, panas,
dan hujan.
 Berperan pada proses terjadinya awan hingga terjadinya hujan yang membasahi daratan
hingga semua tumbuhan di darat dapat bertahan hidup. Air hujan yang tersimpan di
tanah juga dimanfaatkan hewan dan manusia untuk keberlangsungan hidupnya.
 Berperan pada proses fotosintesis sehingga semua tumbuhan baik di darat dan di laut
dapat hidup, berkembang, dan membuat cadangan makanan untuk dikonsumsi hewan
dan manusia. Panas matahari mengakibatkan perbedaan suhu udara yang memicu
terjadinya angin. Tiupan angin kemudian juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber
energi.
 Panas matahari mengakibatkan air laut menguap, peristiwa ini dimanfaatkan pada
proses pembuatan garam.
 Cahaya dan panas matahari digunakan sebagai sumber energi pada panel surya, yang
mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik.
 Cahaya matahari di pagi hari juga membantu proses terjadinya vitamin D yang berguna
bagi pertumbuhan tulang pada anak-anak. Begitu banyak peran matahari bagi
kehidupan. Tanpa matahari maka tidak akan terjadi kehidupan di Bumi.
 SUMBER DAYA ALAM
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang bersumber dari alam yang dapat dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan dan keberlangsungan hidup manusia.
1. SDA yang Dapat Diperbaharui (Renewable)
Sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah SDA yang dapat dipakai berulang-ulang
dan tidak akan habis karena dapat diperbaharui oleh alam terus menerus. Meskipun begitu,
penggunaan SDA ini harus dilakukan dengan bijaksana dan perlu pelestarian.
Contoh SDA yang dapat diperbaharui;
 Tumbuhan, sebagian besar mahluk hidup membutuhkan berbagai jenis tumbuhan
sebagai bahan makanan. Meskipun tumbuhan dikonsumsi setiap hari, SDA ini dapat
diproduksi terus-menerus oleh alam atau melalui budidaya pertanian.
 Hewan, ada banyak SDA dari produk hewan yang bermanfaat bagi manusia.
Contohnya; daging, kulit, susu, bulu, bahkan kotorannya berguna sebagi pupuk.
Berbagai jenis hewan dapat bereproduksi dengan cepat dengan cara peternakan
sehingga tidak akan habis atau punah.
 Air, setiap mahluk hidup di bumi membutuhkan air untuk hidup. Alam dapat
menghasilkan air secara terus menerus sehingga mahluk hidup tidak kekurangan air.
 Tanah, SDA ini dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan untuk hidup. Meskipun tanaman
menyerap unsur hara dari tanah, kualitas dan kesuburan tanah dapat kembali seperti
semula melalui proses alami ataupun melalui usaha manusia (pemupukan, pengairan,
dan lainnya).
 Energi matahari, tumbuh-tumbuhan membutuhkan sinar matahari untuk proses
fotosintesis sehingga menghasilkan energi dan makanan. Demikian juga dengan
mahluk hidup lainnya, khususnya manusia yang membutuhkan energi matahari untuk
menghasilkan energi terbarukan. Energi matahari merupakan salah satu sumber daya
yang tidak akan habis.
2. SDA yang Tidak Dapat Diperbaharui (Non Renewable)
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah SDA yang jumlahnya terbatas
sehingga akan habis/ punah jika digunakan secara terus-menerus. Adapun yang termasuk
dalam SDA jenis ini adalah produk tambang.
Contoh SDA yang tidak dapat diperbaharui:
 Batu Bara, batu bara merupakan hasil tambang yang dapat digunakan manusia sebagai
bahan bakar. Alam menghasilkan SDA ini dari timbunan dan pembusukan sisa
tumbuhan dimana prosesnya membutuhkan waktu jutaan tahun.
 Logam, sumber daya ini tidak dapat diperbaharui oleh alam dengan cepat. Beberapa
jenis logan diantaranya emas, besi, aluminium, tembaga, timah, nikel, platina. Logam
tersebut diperlukan untuk membuat berbagai jenis benda untuk kebutuhan manusia.
 Minyak bumi, minyak bumi terbentuk dari jasad renik hewan yang tertimbun dalam
waktu ribuan tahun. Dan untuk mendapatkannya harus melalaui pengeboran sehingga
manusia mendapatkan minyak mentah untuk diolah menjadi bensin, minyak tanah,
solar, parafin, dan lain sebagainya.
Secara umum, SDA memberikan banyak manfaat bagi kehidupan dan kesejahteraan manusia.
Adapun beberapa manfaat SDA adalah sebagai berikut:
 Sumber Bahan Makanan; Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, air, hewan, dan
tumbuh-tumbuhan merupakan bahan makanan/ minuman yang dibutuhkan oleh
manusia untuk bertahan hidup. Misalnya daging, sayuran, tepung, dan bahan makanan
lainnya yang berasal dari alam.
 Sumber Bahan Bakar dan Energi; Manusia telah menemukan cara untuk mengubah
SDA menjadi energi untuk memenuhi kebutuhannya. Misalnya energi matahari yang
dapat diubah menjadi energi listrik.
 Pengembangan Teknologi; Peradaban manusia di bumi selalu mengalami perubahan
dengan disertai adanya teknologi dan inovasi di berbagai bidang. Dalam hal ini,
proses inovasi tersebut tentu membutuhkan SDA alam secara terus menerus sehingga
menghasilkan teknologi terbaru yang memudahkan manusia.
 Menjaga Keseimbangan Alam; Selain untuk menunjang kehidupan umat manusia,
SDA juga bermanfaat untuk menjaga keseimbangan alam. Ketika SDA dieksploitasi
secara besar-besaran maka akan merusak keseimbangan alam itu sendiri
Daftar Nilai Akhir Siswa
PENILAIAN HASIL PROSES
PEMBELAJARAN SISWA
Penilaian 1 Penilaian 2
No Nama Kelas
Prestest Postest Prestest Postest
1 Amel Alea Anugrah IV A 65 75 65 70

2 Athya Marafitullah IV A 45 65 40 60

3 Baiza Azura Arwana IV A 65 70 40 60

4 Dappa Kharisma IV A 40 75 60 80
Irwan
5 Dealsa Nirziana IV A 50 75 60 80

6 Denaya Chika IV A 60 80 60 80
Syahbilla
7 Dicky Prayoga IV A 70 75 70 80

8 Dini Anugrah IV A 65 70 50 70

9 Faiz Khairul Fata IV A 40 60 40 60

10 Krisna Dewangga IV A 70 80 60 80

11 Marsel Adi Saputra IV A 55 80 40 70

12 Maretha Ketrin IV A 55 70 60 70

13 Nabila Nopita sari IV A 45 80 70 80

14 Nailah Lakeisha IV A 65 65 50 70

15 Naura Clarissa IV A 45 60 50 60

16 Nazillah IV A 60 65 65 75

17 Nazwa Shalsabilla IV A 56 85 60 70

18 Raihan Juliansyah IV A 30 75 60 70

19 Raisya Zalpa IV A 50 75 70 80

20 Sinky Ma Arif IV A 40 75 50 80

21 Syaripah Oka IV A 35 80 40 75
22 Shella Putri A IV A 45 70 50 75

23 Janeta Salsa Putri IV A 45 75 55 80

24 Azka Azkia IV A 35 70 55 80

25 Wildan IV A 65 75 50 75

26 Rangga IV A 60 65 30 80

Berdasarkan hasil dari pre test dan posttest diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat
peningkatan antara sebelum menggunakan model pembelajaran two stay two stray dengan
setelah menggunakan model two stay two stray. Karena dapat dilihat dengan jelas bahwa
sebelum menggunakan model pembelajaran two stay two stray ini banyak siswa yang belum
tuntas. Akan tetapi setalah penulis menerapkan model pembelajaran two stay two stray
nilai siswa meningkat. Maka dapat disimpulkan bahwa model two stay two stray tepat untuk
digunakan pada materi: Tema 1 subtema 3 pembelajaran ke-3 dan Tema 2 subtema 1
pembelajaran 1

Anda mungkin juga menyukai