Anda di halaman 1dari 2

Iffa Nur Alifah

161424013
Tugas-2 Pemecahan Masalah Teknik Kimia

Gas SO2 (sulfur dioksida) merupakan salah satu komponen polutan di atmosfir yang
dihasilkan dari proses pembakaran minyak bumi dan batubara serta proses lain yang
mengandung sulfat (Wark dan Warner, 1981). Gas SO2 sangat berbahaya bagi mahluk hidup
karena berperan penting pada akumulasi zat-zat asam di udara yang menyebabkan terjadinya
hujan asam (Benitez, 1993). Dalam konsentrasi tertentu gas SO2 dapat mengakibatkan
penyakit paru-paru dan kesulitan bernafas terutama bagi penderita asma, bronchitis, dan
penyakit pernafasan lainnya (Turk et al.).
Bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak dapat mengandung sejumlah besar
sulfur. Ketika bahan bakar fosil dibakar, sekitar 95 persen atau lebih sulfur umumnya
dikonversi menjadi sulfur dioksida ( SO2 ). Konversi semacam itu terjadi dalam kondisi suhu
dan oksigen normal yang ada dalam gas buang . Namun, ada beberapa keadaan di mana reaksi
semacam itu mungkin tidak terjadi. Diperlukan metode untuk sulphur dikonversi menjadi
sulphur dioksida.
Scrubber yang dikemas terdiri dari sebuah menara dengan bahan pengemas di
dalamnya. Bahan kemasan ini bisa dalam bentuk pelana, cincin, atau beberapa bentuk yang
sangat khusus dirancang untuk memaksimalkan area kontak antara gas kotor dan
cairan. Menara yang dikemas biasanya beroperasi pada titik tekanan yang jauh lebih rendah
daripada scrub venturi dan karenanya lebih murah untuk dioperasikan.
Salah satu cara untuk mereduksi emisi gas SO2 adalah dengan memanfaatkan
pengolahan dengan proses absorbsi. Sistem ini telah terbukti bekerja secara kontinyu dan
secara nyata menjaga level emisi yang diperbolehkan yaitu di bawah New Source Performance
Standard (NSPS) sebesar 1.0 lb/1000 lbs bahan yang terbakar untuk partikulat dan level EPA
sebesar 25 ppm untuk SO2 (Weaver dkk, 2003).

Gambar 1. Skema Proses Absorpsi Gas SO2 Dalam Larutan Amonia


Iffa Nur Alifah
161424013
Tugas-2 Pemecahan Masalah Teknik Kimia

Masalah yang sering terjadi adalah, kondisi asam pada kolom absorber sehingga
meningkatkan laju korosifitas. Oleh karena itu, diberikan Kemampuan air untuk menyerap gas
SO2 dengan menggunakan sistem spray tower. Penelitian dilakukan untuk mengetahui efisiensi
penyisihan gas SO2 menggunakan alat spray tower dengan memvariasikan debit air, tingkatan
spray nozzle yang digunakan dan pengaruh ketinggian penempatan nozzle yang akan
dilewatkan pada spray tower. Korelasi antara persen penyisihan SO2 dengan debit air dan juga
dengan ketinggian sprayer. Penambahan kolom dan pH meter dapat dilihat pada Gambar. 2.

Gambar 2. Modifikasi scrubber system

Reaksi dalam kolom absorber:


Mg(OH)2 + S02  MgS03 + H20……………………………………………………….(1)
MgS03 + S02 + H20  Mg(HS03)2………………………………………….………… (2)
30 Mg(OH)2 + Mg(HS03)2  2MgS03 + 2H20…………………………………...……(3)
MgS04 + Ca(OH)2 Mg(OH)2 • 5H20 + CaS04 • 2H20)……………………………....(4)

Anda mungkin juga menyukai