Anda di halaman 1dari 8

PAPER AKUNTANSI KOMBINASI BISNIS

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT INDOCEMENT TUNGGAL


PRAKARSA TBK SETELAH MELAKUKAN AKUISISI INTERNAL

DOSEN PENGAMPU
Wahyu Manuhara, SE., M.Si, Ak., CA

DISUSUN OLEH
Desi Riza Ayu Koma
(20180420355)

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2018
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

Saat ini kita sudah memasuki era globalisasi yang mana persaingan
dalam dunia usaha semakin ketat. Kondisi tersebut menuntut perusahaan
untuk terus melakukan berbagai strategi yang inovatif guna mempertahankan
eksistensinya di dunia usaha dan demi keberlanjutan usahanya tersebut. Salah
satu cara perusahaan untuk menjadi kuat dan berkembang adalah dengan
melakukan kombinasi bisnis.
Akuisisi merupakan strategi alternatif yang dianggap efektif untuk
mengembangkan sebuah usaha. Akuisisi adalah pembelian sebagian atau
seluruh kepemilikan perusahaan lain berupa asset ataupun saham. Akibatnya,
satu perusahaan akan memegang kendali atas asset bersih dan operasional
perusahaan. Kombinasi bisnis dengan cara akuisisi dilakukan oleh perusahaan
dengan maksud untuk memperoleh sinergi, efisiensi, diversifikasi,
penghematan pajak, tujuan pengendalian atau untuk maksud yang lain seperti
memperluas segmen pasarnya bahkan juga monopoli. Sinergi adalah keadaan
dimana jumlah nilai dari perusahaan setelah melakukan kombinasi bisnis lebih
besar daripada nilai-nilai perusahaan sebelum kombinasi bisnis.
Peningkatan atau penurunan kinerja keuangan perusahaan adalah
indicator penentuan keberhasilan sebuah akuisisi. Peningkatan kinerja
keuangan akan menjadikan sebuah perusahaan berdaya saing tinggi terhadap
perusahaan lain. Sebaliknya jika kinerja keuangan perusahaan menurun
akibatnya perusahaan akan sulit bersaing dengan perusahaan lain. Oleh karena
itu, kinerja keuangan perusahaan menjadi tolak ukur apakah keputusan
melakukan akuisisi tersebut benar atau salah.
Pada tahun 1990, PT Indocement melakukan akuisisi internal terhadap
PT Bogasari, Indofood, dan Wisma Indocement. Setelah melakukan akuisisi
internal tersebut ada beberapa perbedaan yang muncul seperti halnya dalam
kinerja keuangan perusahaan. Oleh karena itu, hal yang akan dibahas dalam
paper ini adalah bagaimana kinerja keuangan perusahaan setelah melakukan
akuisi internal.
BAB II
LANDASAN TEORI

1. Akuisisi Internal
Kata akuisisi sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu acquisitio dari
kata kerja acquirere. Sedangkan Akuisisi dalam bahasa Inggris yaitu
acquisition yang berarti pengambil alihan. Jadi, akuisisi merupakan
kegiatan usaha yang dilakukan oleh badan hukum atau perseorangan
dengan tujuan mengambil alih saham atau asset baik seluruh atau sebagian
dari sebuah perusahaan sehingga akan timbul pengalihan kontrol dari
perusahaan tersebut tetapi perusahaan yang diakuisisi masih tetap ada dan
menjalankan operasi seperti sebelumnya.
Akuisisi internal yaitu akuisisi yang dilakukan oleh dua atau lebih
perusahaan yang masih terikat dalam satu grup usaha yang sama. Strategi
akuisisi internal dimaksudkan agar perusahaan yang mengakuisisi
mendapatkan keuntungan sinerjik, keuntungan mopolistik, efesiensi
manajerial, dan diversifikasi. Selain itu, akuisisi memiliki beberapa
kelebihan diantaranya :
a. Perusahaan yang terakuisisi tetap eksis, sehingga tidak mengurangi
pencitraan terhadap kedua perusahaan yang melakukan akuisisi.
b. Perusahaan yang akan mengakuisisi dapat langsung berurusan dengan
para pemegang saham dari perusahaan yang akan diakuisisi, sehingga
tidak memerlukan persetujuan pihak manajemen perusahaan yang
akan dikuisisi.
2. Kinerja Keuangan
Kinerja ( prestasi kerja ) adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya
(Mangkunegara, 2000). Kinerja perusahaan merupakan tolak ukur apakah
perusahaan tersebut telah berhasil dalam mencapai tujuan usahanya atau
tidak.
Kinerja keuangan adalah ukuran prestasi yang dapat dicapai oleh
perusahaan yang mencerminkan kondisi kesehatan keuangan dari suatu
perusahaan dalam periode tertentu. Pengukuran prestasi perusahaan
didasarkan atas laba yang dihasilkan dibandingkan dengan investasi yang
ditanamkan perusahaan (Munawir, 2002). Jadi, kinerja keuangan
berbanding lurus dengan kondisi keuangan sebuah perusahaan. Peran
manajemen adalah yang paling bertanggung jawab atas kinerja keuangan
perusahaan karena semakin baik manajemen yang diterapkan akan
memunculkan kinerja yang baik. Dalam menentukan apakah kinerja
keuangan tersebut baik atau tidak maka diperlukan analisis guna
mengetahui tingkat likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan rentabilitas,
serta stabilitas usaha. Setiap tentu akan menganalisis kinerja keuangan
perusahannya untuk mengetahui perubahan kinerja keuangan setelah
melakukan akuisisi. Analisis kinerja keuangan diperlukan untuk mengukur
keberhasilan keputusan yang di ambil oleh manajemen sebuah perusahaan.
Kinerja keuangan tidak dapat hanya dilihat dari laporan keuangan
yang berupa laporan rugi-laba, neraca, maupun laporan arus kas karena
dirasah belum memberikan manfaat yang signifikan kepada user-nya
sebelum mengolahnya kedalam bentuk analisis laporan keuangan seperti
rasio keuangan. Dalam hal ini, ada beberacara cara untuk menganalisis
kinerja keuangan pasca akuisisi yakni dengan menggunakan rasio
keuangan. Rasio yang digunakan antara lain, Rasio Lancar (Current
Ratios), Rasio Sensitivitas (Leverage Ratios), Rasio Likuiditas (Liquidity
Ratio), Rasio Produktivitas (Turnover Ratios), dan Rasio Profitabilitas
(Profitability Ratios).
BAB III
PEMBAHASAN

Pada

A. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

NM. Wahyu Kuncoro. 2009. http://advokatku.blogspot.com/2009/06/mengenal-bentuk-


bentuk-akuisisi.html
JURNAL STUDI MANAJEMEN & ORGANISASI Volume 3, Nomor 2, Juli, Tahun 2006, Halaman
59. MERGER DAN AKUISISI: ALTERNATIF MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PEMEGANG
SAHAM. Muhamad Syaichu.
Rifa Fitrianti. 2015.
https://www.academia.edu/14913904/makalah_kasus_akuisisi_perusahaan

Anda mungkin juga menyukai