Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan dana yang cukup besar . Hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi kelangsungan masa depannya Demikian halnya dengan Indonesia menaruh harapan besar terhadap prndidikan dalam perkembangan masa depan bangsa ini, karena dari sanalah tunas harapan bangsa sebagai generasi penerus dibentuk. Untuk meningkatkan kualitas diri dalam pembelajaran yang di gunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran .Tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiata belajar mengajar yang di lakukan di sekolah di pengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor guru, anak didik, dan pembelajaran. Pembelajaran di sekolah dasar khususnya berfungsi menanamkan kempuan dan keterampilan untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat selanjutnya maupun memberi bekal kemampuan kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan minat, bakat dan kondisi lingkungan untuk mewujudkan keberhasilan proses pembelajaran .Proses pembelajaran tersebut harus di terapkan secara obtimal Salah satu bidang yang dia ajarkan di SD adalah pembelajaran matematika. Dalam proses pembelajaran matematika seorang guru dapat menciptakan situasi mengajar yang hidup dan bergairah siawa dalam kelas maupun di lar kelas sehinga dapat menimbulKan motivasi dan semangat dalam belajar untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik, hal yang terpenting seorang guru mengetahui dan memahami tentang teori - teori pembelajaran dengan baik , dengan demikaian guru dapat memilih model yang tepat untuk mempermudah proses terbentuknya pengetahuan pada siswa.Hal ini terbukti setelah melakukan evaluasi hasil pembelajaran tentang materi pengukuran berat.Dimana nilai yang di peroleh oleh siswa belum mencapai kreteria ketuntesan minimal (KKM) yang di tetapkan , adapun nilai KKM yang ditetapkan dalam pembelajaran matematika kelas III SD Negeri 1 Kuala adalah 68. Dalam peroses pembelajaran di kelas III yang di lakukan oleh guru terhadap materi pengukuran berat menggunakan metode ceramah , tanya jawab dan diskusi dengan harapkan siswa bisa memahami materi pembelajaran dan memenuhi KKM.Dalam proses pembelajara guru tidak menggunakan media yang bertujuan untuk kegiatan pembelajaran aktif . proses pembelajaran yang dilakuakan guru pada materi pengukuaran berat masih banyak siswa yang siswa yang tidak memahami tentang materi yang diajarka sehinga siswa cenderung pasif dalam pelaksanaan kegiatan pembelajajaran tersebut . Dari hasil evaluasi yang di lakukan guru siswa yang mampu 40 % sedangkan yang tidak mampu 60% tentang materi pengukuran berat .Melaluai model pembelajaran AIR pembelajran dianggap bahwa suatu pembelajaran akan efektif jikaemerhatika tiga hal yaitu Auditory, Intellectually, dan Repetition .Auditory berarti indra telinga digunakan dalam belajar menyimak, Intellectually berarti kempuan berpikir perlu berlatih melalui latihan nalar dan memecahkan masalah sedangkan Repetition berarti pengulangan di perlukan dalam pembelajaran agar pemahaman lebih mendalam dan lebih luas yang di pahami oleh siswa tentang materi yang di pelajari. Bedasarkan hasil penelitian yang di lakukan oleh Sunadari, ddk(2015) berjudul "Penerapan Model Auditory, Intellectually, Repetition (AIR)Dengan media manipulasi Dalam peningkatan pembelajaran matematika pada siswa kelas V SDN 4 Tamanwinanun". Menunjukkan bahwa penerapan model AIR dengan media manipulatif dapat meningkatkan pembelajaran matematika tentang operasi hitung pecahan .hal ini terbukti dengn adanya peningkatan proses dan hasil belajar . Bedasarkan uraian diatas , maka peneliti tertari untuk melakukan penelitian yang berjudul" Penerapan Model Auditory, Intellectully, Repetition (AIR) Dalam Peningkatan Pembelajaran Matematika pada Materi Pengukuran Berat Di kelas III SD Negeri 1 Kuala. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, yang menjadi identifikasi dalam penulisan PTK ini adalah : 1. Proses pembelajaran yang terjadi bersifat pasif, siswa kurang aktif dan antusias dalam belajar. 2. Kurangnya variasinya penggunaan model pembelajaran untuk membangkitkan motivasi siswa . 3. Kurangnya penggunaan media sehingga membuat pembelajaran tidak aktif dan bersifat pasif 4. Siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan PTK ini adalah : 1. Apakah dengan menggunakan model AIR siswa aktif dalam belajar pada materi pengukuran berat. 2. Bagaimana peningkatan hasil belajaran siswa kelas III SD Negeri 1 Kuala pada materi Pengukuran Berat dengan penerapan model pembelajaran AIR. 3. Bagaiman respon siswa kelas III SD Negeri 1 Kuala terhadap materi Pengukuran Berat melalui model pembelajaran AIR.