Anda di halaman 1dari 11

MENGENAL AHLI MATEMATIKA DAN KARYANYA

GOTTFRIED W. LEIBNIZ

Disusun Oleh :

Rosalia Winda Permata Sari (202017021)

Nia Ratnasari (202017056)

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2017/2018

1
MENGENAL AHLI MATEMATIKA DAN KARYANYA

GOTTFRIED W. LEIBNIZ

Oleh : K. Bertens

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Gottfried Wilhem Leibniz atau kadangkala dieja sebagai Leibnitz atau Von Leibniz (1 Juli
(21 Juni menurut tarikh kalender Julian) 1646 – 14 November 1716) adalah seorang filsuf
Jerman keturunan Sorbia dan berasal dari Sachsen. Ia terutama terkenal karena paham
Théodicée bahwa manusia hidup dalam dunia yang sebaik mungkin karena dunia ini
diciptakan oleh Tuhan Yang Sempurna. Faham Théodicée ini menjadi terkenal karena
dikritik dalam buku Candide karangan Voltaire.

Selain seorang filsuf, ia adalah ilmuwan, matematikawan, diplomat, fisikawan, sejarawan dan
doktor dalam hukum duniawi dan hukum gereja. Ia dianggap sebagai Jiwa Universalis
zamannya dan merupakan salah seorang filsuf yang paling berpengaruh pada abad ke-17 dan
ke-18. Kontribusinya kepada subyek yang begitu luas tersebar di banyak jurnal dan puluhan
ribu surat serta naskah manuskrip yang belum semuanya diterbitkan. Sampai sekarang masih
belum ada edisi lengkap mengenai tulisan-tulisan Leibniz dan dengan ini laporan lengkap
mengenai prestasinya belum dapat dilakukan.

Leibniz lahir di Leipzig dan meninggal dunia di Hannover.

Riwayat hidup singkat

Karier Leibniz secara singkat adalah berikut:

2
 1646-1666: Tahun-tahun formatif
 1666–74: Terutama bekerja pada Kurfürst Mainz, Johann Philipp von Schönborn, dan
menterinya, Baron von Boineburg.
o 1672–76. Tinggal di Paris, dan membuat dua perjalanan penting ke London.
 1676–1716. Mengabdi pada Keluarga Bangsawan Hannover.
o 1677–98. Menjadi punggawa, pertama dari Johann Friedrich dari
Braunschweig-Lüneburg, lalu pada saudaranya, adipati, kemudian kurfuerst,
Ernst August dari Hannover.
 1687–90. Bepergian secara luas di Jerman, Austria, dan Italia, mebuat
penelitian mengenai buku yang diperintahkan oleh sang kurfürst
mengenai sejarah Kelurga Braunschweig.
o 1698–1716: Mengabdi pada kurfurst Georg Ludwig dari Hannover.
 1712–14. Tinggal di Wina. Ditunjuk menjadi anggota Dewan
Kekaisaran pada tahun 1713 oleh Karl VI, Kaisar Romawi Suci, pada
istana Habsburg di Wina.
o 1714–16: Georg Ludwig, setelah menjadi George I dari Britania Raya,
melarang Leibniz mengikutinya ke London. Leibniz mengakhiri hayatnya
dalam keadaan yang kurang lebih diterlantarkan.

Latar belakang

Patung Gottfried-Wilhelm-Leibniz di Leipzig

Leibniz lahir di kota Leipzig, Sachsen pada tahun 1646. Orang tuanya, terutama ayahnya
Friedrich Leibniz sudah sejak awal membangkitkan rasa ketertarikannya terhadap masalah-

3
masalah yuridis dan falsafi. Ayahnya merupakan seorang ahli hukum dan profesor dalam
bidang etika dan ibunya adalah putri seorang ahli hukum pula. Gottfried Leibniz telah belajar
bahasa Yunani dan bahasa Latin pada usia 8 tahun berkat kumpulan buku-buku ayahnya yang
luas. Pada usia 12 tahun ia telah mengembangkan beberapa hipotesa logika yang menjadi
bahasa simbol matematika.

Pada tahun 1661 Leibniz mendaftarkan diri di Universitas Leipzig dan kuliah filsafat pada
ahli teologi Johann Adam Schertzer dan teoretikus filsafat Jakob Thomasius. Pada tahun
1663 ia berubah universitas, sekarang di Universitas Jena untuk belajar lebih lanjut di bawah
ahli matematika, fisika dan astronomi Erhard Wiegel untuk membedah pemikiran Pythagoras.
Dengan usia 20 tahun ia ingin promosi dalam bidang doktor hukum, namun para profesor
Leipzig menganggapnya terlalu muda. Leibniz maka pergi ke Nürnberg, untuk belajar lebih
lanjut di Universitas Altdorf.

Kebanyakan ahli sejarah percaya bahwa Newton dan Leibniz mengembangkan kalkulus
secara terpisah. Keduanya pula menggunakan notasi matematika yang berbeda pula. Menurut
teman-teman dekat Newton, Newton telah menyelesaikan karyanya bertahun-tahun sebelum
Leibniz, namun tidak mempublikasikannya sampai dengan tahun 1693. Ia pula baru
menjelaskannya secara penuh pada tahun 1704, manakala pada tahun 1684, Leibniz sudah
mulai mempublikasikan penjelasan penuh atas karyanya. Notasi dan "metode diferensial"
Leibniz secara universal diadopsi di Daratan Eropa, sedangkan Kerajaan Britania baru
mengadopsinya setelah tahun 1820. Dalam buku catatan Leibniz, dapat ditemukan adanya
gagasan-gagasan sistematis yang memperlihatkan bagaimana Leibniz mengembangkan
kalkulusnya dari awal sampai akhir, manakala pada catatan Newton hanya dapat ditemukan
hasil akhirnya saja. Newton mengklaim bahwa ia enggan mempublikasi kalkulusnya karena
takut ditertawakan. Newton juga memiliki hubungan dekat dengan matematikawan Swiss
Nicolas Fatio de Duillier. Pada tahun 1691, Duillie merencanakan untuk mempersiapaan
versi baru buku Philosophiae Naturalis Principia Mathematica Newton, namun tidak pernah
menyelesaikannya. Pada tahun 1693 pula hubungan antara keduanya menjadi tidak sedekat
sebelumnya. Pada saat yang sama, Duillier saling bertukar surat dengan Leibniz.[8]

Pada tahun 1699, anggota-anggota Royal Society mulai menuduh Leibniz menjiplak karya
Newton. Perselisihan ini memuncak pada tahun 1711. Royal Society kemudian dalam suatu
kajian memutuskan bahwa Newtonlah penemu sebenarnya dan mencap Leibniz sebagai
penjiplak. Kajian ini kemudian diragukan karena setelahnya ditemukan bahwa Newton
4
sendiri yang menulis kata akhir kesimpulan laporan kajian ini. Sejak itulah bermulainya
perselisihan sengit antara Newton dengan Leibniz. Perselisihan ini berakhir sepeninggal
Leibniz pada tahun 1716.

Tanggal lahir : 1 Juli 1646

Tempat lahir : Leipzig,Germany

Tanggal kematian : 14 November 1716

Tempat kematian : Hannover,Hanover(Germany)

5
Biografi dan Hasil Karya Gottfried Wilhelm Leibniz

Cukup membingungkan Leibniz ini harus disebut sebagai ahli apa. Setelah anda membaca
biografi Leibniz (1646 – 1716) ini, mungkin anda yang bisa mendefenisikan beliau ini pantas
disebut sebagai ahli matematika, ahli filsafat atau ahli segalanya.

Memiliki nama lengkap Gottfried Wilhelm Leibniz, merupakan anak dari pasangan Friedrich
Leibniz dan Catharina Schmuck. Ayahnya meninggal saat Leibniz berusia 6 tahun. Pada usia
masa sekolah, beliau sangat memegang erat kehidupan yang relijius. Ketika beranjak dewasa
beliau mulai tekun membaca buku buku teologi Katolik dan Protestan serta buku buku
dengan tema metafisika.

Ketidakpuasan Leibniz dimulai dari sistem filsafat Aristotle. Keingintahuannya membawa


beliau untuk mencari pengetahuan. Tepatnya di tahun 1661 pada usianya yang ke 15 tahun
Leibniz mengambil kuliah pada jurusan hukum. Uniknya, meskipun berkuliah di jurusan
hukum, beliau lebih banyak tertarik dengan filsafat.

Selepas lulus dari jurusan hukum, akhirnya di belajar ke kota Jena. Di sana beliau menuntut
ilmu dengan Erhard Wiegel yang dikenal sebagai seorang ahli matematika juga sebagai ahli
filsafat. Wiegel sendiri dikenal sebagai penganut Phytagorean dimana meyakini bahwa
konsep alam semesta tercipta karena bilangan. Aliran ini cukup mempengaruhi pemikiran
dasar Leibniz.

Pada umur 26 tahun, Leibniz bertemu dengan Christian Huygen. Huygen dikenal sebagai
seorang ahli fisika dan populer dengan ilmu pengukuran waktu (horologi). Huygen juga
dikenal dalam penelitiannya terhadap gerak cahaya. Pada pertemuan tersebut Leibniz
dihadiahi sebuah buku tentang prinsip kerja pendulum secara matematis. Terang saja ini
menimbulkan rasa tertarik dalam diri Leibniz. Akhirnya, beliau memutuskan untuk menuntut
ilmu pada Huygen.

Sebagai balasan unjuk gigi, Leibniz memperlihatkan hasil penemuannya, salah satunya yaitu
mesin penghitung yang lebih hebat dari mesin penghitung Pascal.

6
Mesin penghitung pascal, dikenal hanya bisa melakukan operasi penjumlahan dan
pengurangan. Kehebatan mesin temuan Leibniz dimana mesin dengan fitur perkalian,
pembagian dan penarikan akar.

Pada suatu kesempatan, beliau pernah diundang ke Royal Society London (Kelompok
ilmuwan yang berpusat di London). Saat itu dengan mempertontonkan kehebatan mesin
penghitungnya, beliau diberi anugerah dan diangkat sebagai anggota Royal Society yang non-
warga negara Inggris.

Tidak selang berapa lama, 1673 beliau kembali ke Perancis. Di sini beliau diangkat jadi
anggota Akademi Sains Perancis yang berkewarnegaraan asing yang nota benenya beliau
adalah warga negara Jerman (hal ini juga didapat oleh Newton).

Dalam pendalaman matematika, Leibniz menuliskan beberapa penemuannya dalam kurun


waktu 20 tahun. Namun karya tersebut tidak terpublikasikan. Karya tersebut membahas
tentang kalkulus. Setelah 33 tahun kemudian, Newton mempublikasikan kalkulus yang
intinya hampir sama dengan karya Leibniz.
Hal inilah yang menjadi titik awal perselisihan dalam Kalkulus yang dikenal dengan sejarah
Kontroversi Newton dan Leibniz. Lebih lengkap bisa dibaca: Kontroversi Newton dan
Leibniz.

Perbedaan Pandangan Leibniz dan Newton dalam Kalkulus


Newton tidak setuju dimana perubahan kecil (infinitesimal) menuju tak hingga. Perubahan
kecil ini hanya dianggap sebagai bagian kecil. Namun perubahan kecil tersebut memang
seperti bilangan nol, namun nilainya tidaklah nol. Dengan kata lain, perubahan yang
mendekati nol, tetapi nilainya besar dari no;. Ini cukup membingungkan bagi ahli matematika
tentang konsep Newton ini. Meskipun terkesan “salah” namun prinsip Newton ini cukup
memberikan kontribusi besar dalam penyelesaian beberapa pertimbangan saat itu.

Berbeda dengan Leibniz, beliau sangat memperhatikan perubahan kecil tersebut. Ketelitian
perubahan ini tetap dilibatkan dalam pertimbangan maka perubahan kevil tersebut akhirnya
ditulis dalam bentuk dydx. Pada perhitungan, ketelitian ini bisa dijelaskan dan ikut dihitung
dalam metode Leibniz.

7
Oleh sebab itu, para ahli matematika lebih menyukai penggunakan notasi Leibniz dalam

kalkulus seperti turunan yang dilambangkan dengan dydx dan integral dengan notasi ∫.
Disebutkan juga pada diferensial Leibniz tidak boleh ada perhitungan 0/0. Para ilmuwan
sepakat dengan ini, sementara pada perhitungan Newton 0/0 pada diferensial tidak dibahas.
Newton, tetap bersikeras menyatakan diri sebagai penemu Kalkulus. Leibniz juga
menyatakan hal yang sama, bahwasanya kalkulus adalah hasil temuannya. Perselisihan
terjadi, ahli matematika non Inggris lebih percaya Leibniz. Sementara ahli matematika yang
berasal dari Inggris mendukung bahwa penemu kalkulus adalah Newton.

Akibat perselisihan ini, ahli matematika Inggris menarik diri dari perserikatan ahli
matematika Eropa. Mereka sedikit terisolasi. Sementara itu ahli matematika Inggris tetap
menggunakan prinsip dasar kalkulus ala Newton.

Telah dijelaskan di atas, dari sisi kedalaman perhitungan tentu saja Leibniz lebih unggul
dibanding Newton. Karena para ahli matematika Inggris tetap menggunakan metoda-metoda
Newton, akibatnya perkembangan matematika di Inggris bia dikatan kalah jauh dibanding
negara Eropa yang menggunakan perhitungan dengan ketelitian “Leibniz” seperti Perancis
dan Jerman.
Perselisihan ini makin memanas. Tahun 1713 , Leibniz menerbitkan Charta Volans. Di sini
dia menjelaskan bagaimana kelirunya Newton memahami turunan kedua, turunan ketiga dan
selanjutnya. Berikutnya, lebih rinci ini juga dijelaskan oleh Johan Bernoulli.
Sedikit mengenai nitasi dalam kalkulis,notasi∫ dan d ( xn ) =nxn−1ditemukan pada transkip
kalkulus Leibniz di tahun 1675 dan 1676.

Leibniz dan Bilangan Biner (Binary)

Di tahun 1679, Leibniz dikenal sebagai orang pertama menggunakan bilangan basis duabiner
atau binary. Dari buku-buku korespondensinya dengan Pierre Joachim Bouvet yang
berprofesi sebagai missionaris di China.
Bouvet mengirimkan berkas-berkas seperti I Ching,Heksagram. Ying Yang pada Heksagram
dengan lambang garis putus-putus dan garis lurus. Simbol garis putus-putus dan garis lurus

8
inilah yang nanti digantikan dengan sistem bilangan biner yang dikenal dengan 1 dan 0.
Dengan begitu Leibniz berhasil menerjemahkan trankip China tersebut menjadi Biner.
Pada akhirnya bilangan biner ini pulalah yang menjadi cikal bakal kelahiran komputer yang
anda kenal saat ini.
Dalam riwayat lain juga ceritakan, Leibniz menjelaskan teori penciptaan alam semesta.
Dimulai dari kehampaan lebih dari sekedar Tuhan/0dan kehampaan/0. Teori ini disebarkan
untuk memudahkan mengajak orang China (membantu teman yang missionaris) untuk
memeluk Kristen. Bahkan pengetahuan beliau tentang bilangan imajiner ( i )−1−√ dijelaskan
sebagai roh kudus.

Fenomena Mesin Penghitung Leibniz

Telah disebutkan, penemuan mesin penghitung oleh Leibniz spontan mengangkat namanya.
Mesinini ditemukan tahun 1667, di Frankfrut ketika beliau bekerja di Nurenburg.
Karena menangani beberapa proyek sains dan sosial, Leibniz mulai merancang sebuah mesin
yang digunakan untuk menghitung. Meskipun sebelumnya telah ada mesin penghitung Pacal,
namun keunggulan mesin penghitung Leibniz bisa digunakan dalam perkalian dan
pembagian.

Menyinggung soal Geografi, Leibniz dinyatakan [ernah melakukan pengamtan di Gunung


Harz. Hasil pengmatan beliau menduga bahwasanya bumi ini terbentuk dari zat cair pada
awalnya. Hipotesis beliau ini masih dihormati oleh para ahli Geografi.

Leibniz dan Spinoza


Leibniz pernah terlibat dengan Benedict de Spinoza. Beliau membawa rangkuman karya
Spinoza yang berjudul Ethica (diterbitkan atas nama Leibniz). Rangkuman tersebiut
sebelumnya belum pernah dipublikasikan.
Karya spinoza tersebut dipahami Leibniz. Lalu dijelaskan oleh Lebniz. Sebagian orang
berkeyakinan bahwasanya karya tersebut memang punya Spinoza sepenuhnya. Namun,
sebagian orang lebih percaya bahwasanya Leibniz hanya menjadikan karya Spinoza sebagai
landasan awal berfikir. Berikutnya, apa-apa yang disampaikan Leibniz adalah hasil
pemikirannya sendiri. Ini diperkuat dengan adanya pnerapan perkembangan etika dalam

9
pembuktian geometri Euclid. Contoh lain tentang fungsi elips dan geometri non-Euclidia
yang sebelumnya tidak pernah ada pada karya Spinoza.
Hingga saat ini, hal tersebut masih kontroversi, sebab belum ada bukti kuat yang menjelaskan
bahwasanya Ethica tersebut apakah karya Spinoza sepenuhnya atau hasil pemikiran Leibniz.

Leibniz, Protestan dan Katolik


Leibniz bekerja cukup berpengalaman di bidang pustaka, sejarah dan penasihat. Sekitar tahun
1687 hingga 1690, beliau menjalani proyek penelitian sejarah. Hingga beliau sempat
berkeliling Austria,Jerman,Italia.
Kehebatan dirinya di bidang kepustakaan terbukti dengan adanya tawaran Paus untuk beliau
menjabat sebagai ahli pustaka di Vatikan,Roma. Namun,ini ditolak Leibniz,sebab apanila
ingin menjadi bagian Vatican tentu beliau harus memeluk Katolik.
Bukan tidak mau memeluk Katolik tetapi cita-citta besar beliau sebagai seorang yang relijius
adalah manyatukan kembali Protestan dan Katolik.
Beberapa keahlian lain dari Leibniz juga terlihat dari beberapa buku yang dia tulis. Misalnya
tentang Philogi (ilmu tentang sejarah bahasa dan study keperpustakaan), hukum Internasional
(Leibniz juga dikenal sebagai perinti dalam bidang ini), buku-buku tentang pertambangan.
Dalam filsafat, jika anda menganl teori Monads, Maka Leibniz inilah pencetusnya. Teori ini
menjelaskan bahwasanya subtansi dasar inidividu merupakan cerminan tatanan semesta atau
bisa dibilang sebagai bentuk kecil atau miniatur dari semsta alam dan semuanya berada
dalam suatu tatanan.
Berikutnya, untuk metafisika, beliau juga membuahkan pemikiran dalam teorema Optimisme.
Teori ini menjelaskan bahwa semuanya diperuntukan bagi yang terbaik dengan semua yang
terbaik dari semua dunia yang dimungkinkan. Hanya saja eori terakhir ini tidak begitu
dikenal luas, orang-orang lebih kenal pengembangan teori ini oleh Voltaire dalam buku
Candide.

10
Daftar pustaka

K.Bertens,Ringkasan Sejarah Matematika,hlm 48-93

Lous O.Kattsof,Pengantar Filsafat,(Yogyakarta:Tiara Wacana,1995),hlm. 3

Zubaedi, Filsafat Barat Dari Logika Baru Rena Descartes hingga Revolusi Sains ala
Thomas /kuhn,(Yogyakarta:Ar-ruzz Media,2007),hlm.83

11

Anda mungkin juga menyukai