Disusun oleh :
Kesimpulan
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian dan sampel adalah wakil populasi yang
diteliti.
2. Sampel adalah bagian dari populasi yang sengaja dipilih oleh peneliti untuk diamati,
sehingga sampel ukurannya lebih kecil dibandingkan populasi dan berfungsi sebagai wakil
dari populasi.
3. Karakteristik populasi merupakan hal yang penting untuk dipertimbangkan di samping
kememadaian jumlahnya dalam pengambilan sampel.
4. Sampel adalah sebagian dari populasi. Artinya tidak akan ada sampel jika tidak ada
populasi. Populasi dan sampel pada prinsipnya sama dari beberapa sisi aspek kuantitatifnya
berbeda, tetapi secara kualitatif harus sama dengan artian bahwa sampel harus representatif
mampu mewakiliki populasi yang ada..
5. Dalam penentuan sampel ada empat yang harus dipertimbangkan untuk menentukan
besarnya sampel yang diambil, sehinga dapat diperoleh gambaran yang representatif dari
populasinya, yaitu: 1) Tingkat keseragaman dari populasi. Semakin homogen populasi ini,
semakin kecil sampel yang diambil, 2) Tingkat presisi (ketepatan, ketelitian) yang dihendaki
dalam penelitian. Makin tinggi tingkat presisi yang dikehendaki semakin besar anggota
sampel yang harus diambil. Karena semakin besar sampel akan semakin kecil penyimpangan
terhadap nilai populasi yang didapat, 3) Rencana analisis dikaitkan dengan kebutuhan untuk
analisis. Kadang-kadang besarnya sampel masih belum mencukupi kebutuhan analisis,
sehingga mungkin diperlukan sampel yang lebih besar, dan 4) Teknik penentuan sampel yang
digunakan. Teknik pengambilan sampel, pada dasarnya ada dua, yaitu: 1) Rancangan sampel
probabilitas (probability sampling design), dan 2) Rancangan sampel non probabilitas (non
probability sampling design)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Bina
Aksara, 1983.
Departemen Agama Pendidikan dan Kebudayaan RI., Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cet.
IV; Jakarta: Balai Pustaka, 1995.
Echols, M. John dan Hasan Shadily. Kamus Inggris Indonesia. Cet. XXII; Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 1996.
Faisal, Sanapiah. Format Penelitian Sosial. Cet. IV; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
1999.
Hadi, Sutrisno. Metodologi Research. Jilid I. Cet. X; Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada,
1980.
Muhajir, Noeng. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi III. Cet. VIII; Yogyakarta:
Rakesarasin, 1998.
Nasution, S. Metode Research. (Penelitian Ilmiah). Cet. II; Jakarta: Bumi Aksara, 1996.
Nawawi, Hadari. Metode Penelitian Bidang Sosial. Cet. VIII; Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 1995.
Nurhayati, Siti. Metode Penelitian Praktis. Pekalongan: Usaha Nasional, 2012.
Sekaran, Uma. Metodelogi Penelitian untuk Bisnis, alih bahasa Kwan Men Yon. Jakarta,
Salemba Empat, 1992.
Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Penerbit
Bumi Aksara, 2004.
Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011
Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. Metodologi Penelitian Sosial. Cet. II; Jakarta:
Bumi Akasara, 1998.
Warsito, Hermawan. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
1992.