Disusun Oleh
Norzilawati (1805195441)
Serupa dengan Skemp dan Polattsek, Copeland ( Sumarmo. 1987, 2010, 2012)
mengemukakan dua jenis pemahaman matematis yaitu:
E. Pengertian Rubrik
Kata “rubrik” berasal dari bahasa Latin rubra yang artinya merah. Dalam
perkembangannya, Kamus online Merriam-Webster mendefinisikan makna rubric yang
pertama sebagai “suatu peraturan otoritatif”. Selanjutnya, pada makna keempat, rubric
dimaknai sebagai “panduan yang mencantumkan kriteria khusus untuk menilai atau
menskor makalah akademis, proyek, atau tes”. Brookhart (2013:3) dan Ülkü Ayhan dan M.
Uğur Türkyılmaz (2015) menjelaskan proses pergeseran makna kata rubrik dari “merah”
menjadi “peraturan dan panduan” seperti berikut ini. Pada abad pertengahan dalam tradisi
gereja, aturan untuk pelaksanaan ibadah liturgis sering ditulis dengan warna merah pada
bagian pinggir buku liturgi. Catatan tangan berwarna merah ini dianggap penting karena
berisi perturan-peraturan tentang liturgi. Hal itu menjadi kebiasaan yang berlangsung lama
dan dipahami oleh banyak orang. Berdasarkan pada tradisi ini, kata rubra dalam bahasa
Latin, yang awalnya bermakna “merah”, setelah diserap ke dalam bahasa Inggris rubric,
maknanya bergeser menjadi “peraturan dan panduan”.
Rubrik menurut Kenneth Wolf† dan Ellen Stevens (2007) adalah panduan penilaian
multi guna untuk menilai produk atau karya dan kinerja peserta didik. Panduan ini
mencantumkan kriteria khusus untuk produk atau karya dan kinerja peserta didik. Kriteria
tersebut membantu peserta didik untuk memiliki pemahaman dan visualisasi konkret
tentang "apa yang penting". Setiap kriteria juga mencakup skala gradasi kualitas. Skala
penilaian bisa berupa numerik, kualitatif, atau kombinasi dari keduanya.
Selanjutnya, rubrik menurut Brookhart (2013:4) adalah seperangkat kriteria yang
koheren untuk pekerjaan peserta didik yang mencakup deskripsi tingkat kualitas kinerja
berdasarkan kriteria. Dalam bentuk aslinya, rubrik lebih bersifat deskriptif dan bukan
evaluatif. Tentu saja rubrik bisa digunakan untuk mengevaluasi, tapi prinsip operasinya
adalah kesesuaian dengan deskripsi dan bukan menilainya.
Selain itu, menurut Hafner dan Hafner (2003) kata 'rubrik' umumnya dipahami
untuk mengkonotasi alat penilaian sederhana yang menggambarkan tingkat kinerja pada
tugas tertentu dan ini digunakan untuk menilai hasil kinerja peserta didik dalam konteks
TK sampai perguruan (K-16). Rubrik, dalam hal ini, memberitahu instruktur dan peserta
didik tentang apa yang dianggap penting dan apa yang harus dicari ketika menilai (lihat
Arter dan McTighe, 2001).
Dalam bidang penilaian, tujuan utama dari rubrik adalah untuk menilai kinerja.
Penilaian kinerja membutuhkan rubrik karena dua alasan berikut. Pertama, penilaian
kinerja dari peserta didik harus dinilai secara langsung dalam dalam bentuk pengamatan
proses unjuk kerja dan atau pengamatan suatu produk atau karya yang dihasilkan oleh
peserta didik. Berikut ini disajikan tipe kinerja.