Anda di halaman 1dari 2

Pemeriksaan Subjektif Dan Pemeriksaan Objektif

 Pemeriksaan subjektif

Sejumlah informasi rutin yang berkaitan dengan data pribadi, riwayat medis, dan

riwayat dental serta keluhan utama didapatkan dari pemeriksaan subjektif. Bamyak pasien

yang menunjukkan tingkatan nyeri yang jelas dan merasa tertekan. Pada umumnya nyeri

dan ketidak nyamanan yang disebabkan oleh penyakit pulpa dan periradikuler yang parah

dapat mempengaruhi kondisi fisik pasien. Pertanyaan yang diajukan adalah mengenai

lokasi, asal nyeri, karakter dan keparahan nyeri yang dialami. Kemudian pertanyaan

selanjutnya mengenai spontanitas dan durasi nyeri, serta stimulus yang merangsang atau

meredakan nyeri. Keparahan nyeri dan obat-obatan dimimum untuk meredakan nyeri dan

keefektifannya juga perlu diketahui. Makin intens nyerinya, makin besar kemungkinan

adanya penyakit pulpitis irreversible. Nyeri intens dapat timbul dari pulpitis reversible

atau dari periodontitis atau abses apikalis akut. Nyeri spontan yang bersama dengan nyeri

intens juga mengindikasikan adanya penyakit pulpa atau periradikuler yang parah (Walton

dan Torabinejad 2002).

 Pemerikasaan objektif

a. Pemeriksaan ekstraoral

Penampilan umum, tinus otot, asimetri fasial, pembengkakan, perubahan warna,

jaringan parut ekstraoral dan kepekaan atau nodus jaringan limfe servikal atau fasial

yang membesar, merupakan indicator status fisik pasien. Pemeriksaan oral yang hati-

hati akan membantu mengidentifikasi sumber keluhan pasien serta adanya dan luasnya

reaksi inflamasi rongga mulut (Walton dan Torabinejad 2002).


b. Pemeriksaan intraoral

Bibir, mukosa oral, pipi, lidah, palatum dan otot-otot serta semua keabnormalan

diperiksa. Periksa pula mukosa alveolar dan gingival cekatnya untuk memeriksa

apakah adanya perubahan warna, terinflamasi mengalami ulserasi, atau mempunyai

saluran sinus. Suatu stoma saluran sinus biasanya menandakan adanya pulpa nekrosis

atau periodontitis apikalis supuratif atau kadang-kadang abses periodontium. Gigi

geligi diperiksan untuk mengetahui adanya perubahan wrna, fraktur, abrasi, erosi,

karies, restorasi yang luas atau abnormalitas lain. Mahkota yang berubah warna sering

merupakan tanda adanya penyakit pulpa atau merupakan akibat perawatan saluran akar

yang telah dilakukan sebelumnya (Walton dan Torabinejad 2002).

c. Test klinis

Meliputi test dengan menggunakan kaca mulut dan sonde serta test periodontium

selain test pulpa dan jaringan periapeks. Hasil satu tes harus dikonfirmasikan dengan

tes tambahan lain. Penting untuk diingat bahwa tes-tes ini bukan tes untuk gigi

melainkan tes mengenai respon pasien terhadap stimuli (Walton dan Torabinejad 2002).

Walton, RE dan M. Torabinejad. 2002. Principles and Practice of Endodontics. 3 rd ed.

Philadelphia:W.B.Saunders.

Anda mungkin juga menyukai