Anda di halaman 1dari 12

GEOLOGI STRUKTUR

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Geologi Struktur Dengan dosen
pengampu Dr. H. Dadang Hidayat, M.Pd

Disusun oleh:

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2019
A. Defenisi Sesar (fault)
Patahan atau sesar (atau istilah geologynya "fault") adalah satu bentuk
rekahan pada lapisan batuan bumi yg memungkinkan satu blok batuan bergerak
relatif terhadap blok yg lainnya. pergerakannya bisa relatif turun, relatif naik,
ataupun bergerak relatif mendatar terhadap blok yg lainnya. Pergerakan yg tiba-
tiba dari suatu patahan atau sesar bisa mengakibatkan gempa bumi.
Sistem tegasan yang bekerja pada suatu material/batuan dapat
menyebabkan terjadinya perubahan atau deformasi. Apabila tegasan tersebut
menyebabkan batuan pecah dan pecahannya relatif saling bergerak maka bidang
patahannya dinamakan sebagai struktur patahan atau struktur sesar (“brittle
failure”). Pada ujung atau tepi jalur patahan, umumnya batuan terdeformasi
berupa lipatan yang mencerminkan semi brittle/ductile.
Gerak suatu batuan akibat proses pensesaran terjadi disepanjang bidang
sesarnya, sedangkan arah geraknya dapat diketahui dari jejak-jejak
pergeserannya berupa gores garis (Slicken line), atau indikasi lainnya seperti
drag fault dsb.
Beberapa ahli geologi struktur secara umum mengartikan struktur sesar
sebagai bidang rekahan yang disertai oleh adanya pergeseran. Sesar didefinisikan
sebagai rekahan/retakan pada batuan penyusun bumi yang telah atau sedang
mengalami pergerakan.
Pada kenyataannya, sangat sulit mendapatkan kenampakan pensesaran
yang ideal, terlebih lagi iklim di negeri kita yang tropis. Pada iklim tropis, proses
pelapukan batuan berlangsung lebih intensif sehingga merusak dan mengubur
tanda-tanda pensesaran di permukaan bumi. Namun tanda-tanda adanya sesar
dapat diketahui antara lain melalui : zona hancuran, gores-garis, gawir
sesar, triangular facet, pengkekaran intensif, perubahan litologi yang tiba-tiba,
breksi sesar, milonit dan pembelokan sungai secara tiba-tiba.

MAKALAH GEOLOGI STRUKTUR Page 2


Beberapa definisi yang lengkap dari sebagian ahli geologi struktur tersebut,
antara lain :
 Billing (1959)
Sesar didefinisikan sebagai bidang rekahan yang disertai oleh adanya
pergeseran relatif (displacement) satu blok terhadap blok batuan lainnya.
Jarak pergeseran tersebut dapat hanya beberapa milimeter hingga puluhan
kilometer, sedangkan bidang sesarnya mulai dari yang berukuran beberapa
centimeter hingga puluhan kilometer.
 Ragan (1973)
Sesar merupakan suatu bidang rekahan yang telah mengalami pergeseran.
 Park (1983)
Sesar adalah suatu bidang pecah (fracture) yang memotong suatu tubuh
batuan dengan disertai oleh adanya pergeseran yang sejajar dengan bidang
pecahnya.

B. Geometri dan Klasifikasi


Unsur-unsur geometri sesar penting dipelajari untuk mengetahui sifat
gerak dari proses pensesaran, disamping digunakan sebagai dasar dalam
penamaan jenis sesar sesuai dengan klasifikasi sesar yang ada. Untuk
mempelajari sesar terlebih dahulu harus mengetahui unsur-unsur geometri dari
sesar itu sendiri.
Beberapa unsur geometri sesar yang perlu diketahui, antara lain :
1. Fault surface adalah bidang pecah pada batuan yang disertai oleh adanya
pergeseran.
2. Fault line adalah garis yang dibentuk oleh perpotongan bidang sesar dengan
permukaan bumi.
3. Fault trace adalah jejak sesar.
4. Fault outcrop adalah singkapan sesar.
5. Fault scarp adalah gawir sesar.
6. Fault zone adalah zona sesar.
7. Fault wall adalah dinding sesar.
8. Hanging Wall adalah blok yang berada di atas bidang sesar.

MAKALAH GEOLOGI STRUKTUR Page 3


9. Foot Wall adalah blok yang berada di bawah bidang sesar.
10. Hade adalah sudut lancip antara bidang sesar dengan bidang vertikal.
11. Slip adalah pergeseran relatif antara dua titik yang sebelumnya saling
berimpit.
12. Strike slip fault adalah pergeseran blok pada bidang sesar yang sejajar
dengan jurus bidang sesarnya.
13. Dip slip fault adalah pergeseran blok pada bidang sesar yang tegak lurus
terhadap jurus bidang sesarnya atau sejajar dengan arah kemiringan bidang
sesarnya.
14. Heave adalah jarak pergeseran pada bidang horizontal
15. Throw adalah jarak pergeseran pada bidang vertical
16. True displacement adalah arah dan besarnya jarak pergeseran blok yang
sebenarnya.
17. Dip of fault adalah sudut yang dibentuk antara bidang sesar dengan bidang.
18. Horizontal strike of fault adalah garis yang dibentuk oleh perpotongan
bidang sesar dengan bidang horisontal.
19. Sense of displacement adalah gerak relatif suatu blok terhadap blok yang
berada di hadapannya.
20. Separation atau pergeseran semu adalah jarak tegak lurus antara dua blok
yang bergeser dan diukur pada bidang sesar.
21. Strike separation adalah komponen separation yang diukur sejajar terhadap
jurus bidang sesar.
22. Dip separation adalah komponen separation yang diukur sejajar dengan
kemiringan bidang sesar.
23. Slicken side atau cermin sesar adalah bidang sesar yang permukaannya licin.
24. Slicken line atau gores garis adalah jejak pergeseran berupa garis-garis lurus
yang disebabkan oleh gerusan antar blok yang saling bergesekan.
25. Pitch adalah sudut lancip yang dibentuk antara gores garis dengan jurus
bidang sesar.
C. Klasifikasi Sesar
Sesar dapat diklasifikasikan dengan pendekatan geometri yang
berbeda. Beberapa klasifikasi diantaranya adalah:
1. Berdasarkan hubungan dengan struktur lain (sesar bidang perlapisan,
sesar longitudinal, sesar transversal).

MAKALAH GEOLOGI STRUKTUR Page 4


2. Berdasarkan pola kumpulan seasar (sesar radial, sesar pralel, sesar
enechelon).
D. Sistem Sesar
Secara umum ada 3 (tiga) kelompok sesar utama, yaitu sesar naik,
sesar normal dan sesar mendatar. Sebenarnya ada satu jenis sesar lainnya,
yaitu sesar miring (Oblique fault), yang merupakan kombinasi dari beberapa
jenis sesar.
Terbentuknya struktur sesar di suatu daerah umumnya tidak tunggal,
artinya suatu sesar yang terbentuk akibat tektonik (waktu dan tempatnya
sama) disuatu daerah selalu terjadi lebih dari satu jalur sesar dengan ukuran
yang bervariasi. Kelompok struktur sesar demikian dinamakan sistem sesar.

1. Sesar naik (Thrust fault)


Sesar naik atau Thrust fault, terjadi apabila hanging wall relatif
bergerak naik terhadap foot wall. Berdasarkan sistem tegasan pembentuk
sesarnya, posisi tegasan utama dan tegasan minimum adalah horizontal dan
tegasan menengah adalah vertical. Umumnya sesar naik tidak pernah berdiri
sendiri atau berkembang tunggal. Sesar selalu membentuk suatu zona,
sehingga pada zona sesar dijumpai sejumlah bidang sesar. Masing-masing
bidang sesar tersebut membentuk pola yang sama, yaitu bidang sesar
umumnya memiliki arah kemiringan yang sama dan arah jalur sesarnya
relatif sama. Sejumlah sesar naik yang terbentuk pada periode tektonik yang
sama dinamakan sebagai thrust systems. Thrust system, ada dua jenis pola
sesar utama, yaitu imbricate fan dan duplexes. Pola struktur Imbricate fan
dicirikan dengan adanya thrust sheet yang di dalamnya berkembang struktur
lipatan asimetri dan rebah mengikuti arah tectonic transport, sedangkan di
dalam pola duplex, thrust sheet dilingkupi oleh sesar. Sesar naik dengan pola
Imbricate fan atau pola susun genteng dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu
trailling imbricate fan dan leading imbricate fan. Kedua jenis pola sesar
tersebut dibedakan berdasarkan besarnya jarak pergeseran. Trailling
imbricate fan dicirikan oleh adanya displacement yang besar pada bagian

MAKALAH GEOLOGI STRUKTUR Page 5


paling belakang dari seluruh sesar naik, sebaliknya dinamakan leading
imbricate fan.
Sesar naik dapat dibedakan jenisnya berdasarkan pada posisi bidang
sesar terhadap sumbu lipatan dan arah tectonic transport. Sesar naik yang
terbentuk di bagian belakang sumbu lipatan dinamakan sebagai forelimb
thrust, sedangkan yang berkembang dibagian depan sumbu lipatan
dinamakan sebagai backlimb thrust. Berdasarkan pada tectonic transportnya,
sesar naik dibedakan menjadi back thrust dan fore thrust. Apabila gerak
relatif dari sesar naik searah dengan pada tectonic transportnya, maka sesar
naik tersebut dinamakan sebagai fore thrust dan sebaliknya dinamakan
sebagai back thrust. Back thrust yang terbentuk di dalam thrust system dapat
membentuk pop-up dan triangle zone. Di dalam thrust system, posisi bidang
sesar dapat relatif sejajar dengan bidang lapisan batuan yang dinamakan
sebagai flat dan apabila memotong bidang lapisan dinamakan sebagai ramp.

Apabila posisi flat searah dengan tectonic transport dinamakan frontal


ramp dan sebaliknya dinamakan sebagai back thrust. Gerak relatif suatu blok
terhadap blok yang lainnya dapat terjadi sepanjang flat dan ramp. Blok
hanging wall yang menumpang di atas flat dinamakan sebagai hangingwall
ramp sedangkan blok foot wall yang berada di bagian ramp dinamakan
sebagai footwall ramp. Terbentuknya sejumlah sesar naik tidak terjadi secara
bersamaan melainkan terbentuk secara berurutan. Apabila urutan
pembentukan sesar naiknya makin muda ke arah hanging wall dinamakan
sebagai overstep dan jika terjadi sebaliknya dinamakan sebagai piggyback.
Pembentukan sesar naik selalu berasosiasi dengan pembentukan
lipatan, oleh karenanya pola lipatan dan sesar naik yang terbentuk relatif
bersamaan dinamakan sebagai lipatan anjakan. Contoh pola struktur
demikian dijumpai di daerah Majalengka dan di daerah lain seperti di
Kalimantan timur. Urutan pembentukan sesar naik di dalam jalur lipatan

MAKALAH GEOLOGI STRUKTUR Page 6


anjakan dimulai di sekitar jalur gunungapi dan semakin jauh dari jalur
gunungapi pembentukan sesar naiknya terjadi paling akhir.

2. Sesar mendatar
Sesar mendatar adalah sesar yang pembentukannya
dipengaruhi oleh tegasan kompresi. Posisi tegasan utama pembentuk
sesar ini adalah horizontal, sama dengan posisi tegasan minimumnya,
sedangkan posisi tegasan menengah adalah vertikal. Umumnya bidang
sesar mendatar digambarkan sebagai bidang vertikal, sehingga istilah
hanging wall dan foot wall tidak lazim digunakan di dalam sistem
sesar ini. Berdasarkan gerak relatifnya, sesar ini dibedakan menjadi
sinistral dan dekstral. Seperti halnya sesar naik, sesar mendatar pun
umumnya tidak berdiri tunggal melainkan terdiri dari beberapa bidang
sesar yang selanjutnya membentuk zona sesar. Di dalam zona sesar
mendatar, umumnya sesar ini membentuk segmen-segmen sesar yang
merencong.

MAKALAH GEOLOGI STRUKTUR Page 7


3. Sesar normal
Sesar normal terbentuk akibat adanya tegasan ekstensional,
sehingga pada bagian tertentu gaya gravitasi lebih dominan. Kondisi
ini mengakibatkan dibeberapa bagian tubuh batuan akan bergerak
turun yang selanjutnya lazim dikenal sebagai proses pembentukan
sesar normal. Sesar normal terjadi apabila Hanging wall relatif
bergerak ke bawah terhadap foot wall. Gerak sesar normal ini dapat
murni tegak atau disertai oleh gerak lateral. Sistem tegasan pembentuk
sesar normal adalah ekstensional, dimana posisi tegasan utamanya
vertikal sedangkan kedudukan tegasan menengah dan minimum adalah
lateral. Sesar normal umumnya terbentuk lebih dari satu bidang yang
posisinya relatif saling sejajar. Apabila bidang sesarnya lebih dari satu
buah, maka bagian yang tinggi dinamakan sebagai horst dan bagian
yang rendah dinamakan sebagai graben. Selanjutnya apabila jenjang
dari bidang sesar normal ini hanya berkembang di salah satu sisi saja
maka kelompok sesar tersebut lazim dinamakan sebagai half graben
dan apabila jenjang bidang sesar normalnya berpasangan maka
dinamakan sebagai graben. Berdasarkan pada bentuk bidang sesar,
maka sesar normal ini dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu planar
ekstensional fault dan listric ekstensional fault. Selanjutnya Planar

MAKALAH GEOLOGI STRUKTUR Page 8


ekstensional fault berdasarkan ada tidaknya rotasi, dibedakan menjadi
Non-rotational planar fault dan Rotational planar fault. Secara lokal,
pembentukan sesar normal dapat terjadi akibat sistem tegasan
kompresional. Terbentuknya “Pull apart basin”, merupakan salah satu
contoh dalam kasus ini. Contoh ideal dari pembentukan “pull apar
basin” adalah terbentuknya beberapa rendahan atau cekungan. Di
beberapa lokasi sepanjang jalur Sesar Semangko, dijumpai beberapa
danau yang pembentukannya dikontrol oleh sesar ini. Pembentukan
sesar Semangko ini dipengaruhi oleh sistem tegasan kompresional,
sedangkan pembentukan danaunya sendiri dipengaruhi oleh tegasan
ekstensional. Dalam kasus ini pembentukan pull apart terjadi pada
bagian sesar en-echelon. Di dalam eksplorasi migas, ekstensional fault
sistim sangat penting dipelajari, karena sistem sesar ini mengontrol
pembentukan tinggian dan cekungan. Model geometri cekungan sangat
dipengaruhi oleh pola struktur sesarnya yang selanjutnya
mempengaruhi geometri dari cekungan itu sendiri. Graben dan half
graben merupakan dua model bentuk cekungan yang seluruhnya
dikontrol oleh pola sesarnya. Selanjutnya dari kontrol struktur ini juga
akan diketaui apakah bentuk cekungan ini simetri atau asimetri. Dalam
geometri cekungan asimetri half graben, sesar normal yang
berkembang pada batas-batas cekungan dapat berupa simple border
fault system atau distributary border fault system. Selanjutnya pada sisi
lain dari suatu cekungan dapat berupa flexure shoulder dan atau fault
shoulder.
Planar ekstensional fault adalah sesar normal dengan bidang
sesar datar atau semu datar. Gerak sesarnya dapat atau tanpa disertai
oleh rotasi. Ada berbagai macam jenis sesarnya, antara lain planar non-
rotational faulting, planar rotational faulting, sigmoidal rotational

MAKALAH GEOLOGI STRUKTUR Page 9


faulting, planar detachment faulting, kinked planar detachment
faulting.
Listric ekstensional fault dicirikan oleh bidang sesar yang
melengkung, semakin ke arah atas, bidang sesarnya semakin tegak
sedangkan ke arah bawah semakin melandai bahkan dapat horisontal.
Ciri lain dari sesar ini adalah dijumpainya roll-over anticline dengan
bagian puncak umumnya disertai oleh amblasan. Sesar ini dapat berdiri
sendiri misalnya pada “basal detachment” atau dapat pula berpasangan
seperti di dalam imbricated system. Di dalam zona sesar ini, bagian
hanging wall umumnya disertai oleh sejumlah sesar lain yang
ukurannya lebih kecil. Sesar-sesar sekunder ini dapat bersifat sebagai
antithetic atau synthetic terhadap sesar utamanya. Berdasarkan pada
geometrinya, sesar listric ini dapat dibedakan menjadi listric faulting-
concave upwards, listric faulting-convex upwards dan listric faulting-
ramp/flat trajectories. Pada bagian hanging wall ini berkembang
sejumlah struktur sekunder baik yang sifatnya synthetic maupun
anthitetic. Anticline roll over dan crestal collapse juga berkembang
pada blok hanging wall.

MAKALAH GEOLOGI STRUKTUR Page 10


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat kami sampaikan dari maklah ini adalah sebagai
berikut:

1. Sesar didefinisikan sebagai bidang rekahan yang disertai oleh adanya


pergeseran relatif (displacement) satu blok terhadap blok batuan lainnya. Jarak
pergeseran tersebut dapat hanya beberapa milimeter hingga puluhan
kilometer, sedangkan bidang sesarnya mulai dari yang berukuran beberapa
centimeter hingga puluhan kilometer.

2. Sesar dapat diklasifikasikan berdasarkan :

a. Berdasarkan hubungan dengan struktur lain (sesar bidang perlapisan,


sesar longitudinal, sesar transversal).

b. Berdasarkan pola kumpulan seasar (sesar radial, sesar pralel, sesar en


echelon).

MAKALAH GEOLOGI STRUKTUR Page 11


c. Secara umum ada 3 (tiga) kelompok sesar utama, yaitu sesar naik, sesar
normal atau sesar turun dan sesar mendatar.

MAKALAH GEOLOGI STRUKTUR Page 12

Anda mungkin juga menyukai