Anda di halaman 1dari 14

ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)

axial, Jurnal Rekayasa dan Manajemen Konstruksi Vol. 6, No.3, Desember 2018, Hal 141-154

ANALISA RESIKO BIAYA DAN WAKTU KONSTRUKSI PADA PROYEK


PEMBANGUNAN APARTEMEN BIZ SQUARE RUNGKUT SURABAYA
Fahmi Wati Iribaram1, Miftahul Huda2
Mahasiswi Program Studi Teknik Sipil1, Dosen Program Fakultas Teknik Sipil2
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Jl. Dukuh Kupang XX No. 54, Kota Surabaya, 60225, Jawa Timur,Indonesia
Email: 1fahmiwatiiribaram04@gamil.com .2huda.uwks@gmail.com

Abstrak. Dalam setiap proyek pembangunan apartemen selalu terdapat resiko baik resiko internal
maupun resiko eksternal yang mempengaruhi kinerja proyek sehingga terjadi kerugian terhadap biaya
proyek dan keterlambatan terhadap waktu proyek. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh resiko
dominan yang paling mempengaruhi kinerja proyek Pembangunan Apartemen Biz Square Rungkut
Surabaya menggunakan Metode Diagram Kartesius. Metode Diagram Kartesius ini dipilih karena metode
ini dianggap mudah dalam menganlisis data yang dapat mengukur skala resiko dari yang terkecil hingga
terbesar. Data primer penelitian diperoleh dengan pengisian kuisioner resiko oleh pihak-pihak yang
terlibat dalam proyek Pembangunan Apartemen Biz Square Rungkut Surabaya yang berjumlah 14
responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa resiko yang paling dominan dapat mempengaruhi
kinerja proyek dari segi biaya dan waktu yang terdiri dari 6 variabel resiko 4 variabel biaya dan 2 variabel
waktu dengan kategori resiko tinggi. Variabel resiko tersebut adalah sebagai berikut: Resiko Force
Majure, Resiko Material dan Peralatan, Resiko Tenaga Kerja, Resiko Pelaksanaan, Resiko Design dan
Teknologi dan Resiko Manajemen. Berdasarkan keseluruhan hasil analisis pada penelitian ini diperoleh
kesimpulan bahwa resiko yang paling berpengaruh terhadap kinerja proyek dari segi biaya dan waktu
Pembangunan Apartemen Biz Square Surabaya disebabkan karena kenaikan harga material dan
kesalahan asumsi-sumsi teknik pada tahap pelaksanaan.

Kata kunci : Analisa Resiko, Diagram Kartesius, Biaya dan Waktu

1. PENDAHULUAN Proyek pembangunan Apartemen Biz Square


1.1 Latar Belakang pada bulan Agustus tahun 2017 proses
Pekerjaan konstruksi merupakan suatu bidang pengerjaannya baru pada tahap awal pengerjaan.
yang memiliki pekerjaan fluktuatif dan Proyek yang mulai dikerjakan pada bulan
cenderung mengandung risiko. Risiko tersebut September 2017 dan ditargetkan akan selesai
dapat memberikan pengaruh terhadap pada bulan Desember 2019 ini tidak luput juga
produktivitas, kinerja, kualitas dan biaya dari dari timbulnya risiko. Hal tersebut disebabkan
suatu proyek. Risiko dapat mungkin terjadi oleh besarnya bobot pekerjaan dan tingginya
secara tak terduga. hunian yang akan dibangun dengan batasan
Walaupun suatu kegiatan telah direncanakan waktu pelaksanaan proses konstruksi yang
sebaik mungkin, namun tetap mengandung cukup sempit.
ketidakpastian bahwa nanti akan berjalan Risiko lain yang kemungkinan akan terjadi
sepenuhnya sesuai rencana. Risiko pada suatu adalah keterlambatan pekerjaan. Penyebab
proyek konstruksi tidak dapat dihilangkan tetapi keterlambatan bisa karena lokasi site yang sulit,
dapat diminimalisir atau ditransfer dari satu cuaca, ketersediaan material, kekurangan tempat
pihak kepihak lainnya. Bila risiko terjadi akan penyimpanan material, tower crane/concrete
berdampak pada pada terganggunya kinerja pump atau peralatan utama lainnya yang sering
proyek secara keseluruhan sehingga dapat mengalami kemacetan dalam penggunaannya,
menimbulkan kerugian terhadap biaya dan maupun dikarenakan adanya gangguan
waktu. lingkungan. Selain itu juga terdapat risiko pada
Para pelaku industri konstruksi sekarang ini saat proses pelaksanaan proyek misalnya, tidak
makin menyadari akan pentingnya persisnya kolom struktur sehingga terjadi
memperhatikan permasalahan risiko pada kemiringan struktur setelah mencapai
proyek proyek yang ditangani, karena kesalahan ketinggian tertentu (Kurniawan, 2011).
dalam memprediksi dan menangani risiko akan Oleh karena itu, analisis risiko dalam
menimbulkan dampak negatif, baik langsung pembangunan bangunan gedung khususnya
maupun tidak langsung pada proyek konstruksi Apartemen Biz Square Rungkut menjadi
(Labombang, 2011) penting untuk dilakukan. Dengan melakukan
manajemen risiko diharapkan pembangunan

141
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)

ANALISA RESIKO BIAYA DAN WAKTU KONSTRUKSI PADA PROYEK


PEMBANGUNAN APARTEMEN BIZ SQUARE RUNGKUT SURABAYA
(Fahmi Wati Irabaram, Miftahul Huda)

gedung Apartemen Biz Square Rungkut dapat 1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian
terwujud sasaran proyek yang tepat biaya dan Berdasarkan latar belakang dan rumusan
waktu (Nurlela dan Suprapto, 2014). masalah tersebut diatas maka maksud dan
Berdasarkan latar belakang diatas perlu tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis
dilakukan penelitian tentang identifikasi dan dan membuktikan :
analisa risiko konstruksi pada pelaksanaan 1) Menganalisis dan membuktikan
proyek Apartemen Biz Square ini. Dari analisa- agen/penyebab resiko dalam kegiatan
analisa tersebut juga dapat diprediksi risiko- konstruksi pembangunan Apartemen Biz
risiko yang akan terjadi ke depannya dengan Square Rungkut.
berdasarkan pada probabilitas risiko-risiko yang 2) Menganalisis dan membuktikan resiko-
telah terjadi dan juga faktor-faktor lainnya resiko yang paling berpengaruh terhadap
(Kurniawan, 2011). kerugian dan keterlambatan proyek
Sehingga tugas akhir ini dimaksudkan untuk pembangunan Apartemen Biz Square
memberikan gambaran pentingnya me- Rungkut.
manajemen dan menganalisa risiko pada masa 3) Menganalisis dan membuktikan
pelaksanaan proyek Apartemen sehingga dapat peringkat agen risiko apa saja yang
mengurangi dampak negatif dari keterlambatan paling berpengaruh kemudian
waktu pelaksanaan (delay) dan peningkatan memberikan usulan penanganan (aksi
biaya pelaksanaan (cost overruns) proyek mitigasi)
Apartemen tersebut.
1.5 Manfaat Penelitian
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan maksud dan tujuan penelitian di
Dalam setiap pembangunan apartemen ada atas, maka manfaat yang diharapkan dari
resiko-resiko yang tidak menutup kemungkinan penelitian ini yaitu :
dapat terjadi termasuk resiko yang terjadi saat 1) Hasil penelitian ini dapat diharapkan
pelaksanaan konstruksi. Sehingga dalam memberikan konstribusi positif kepada
pembangunan suatu proyek pasti terjadi para pelaksana proyek konstruksi gedung
kendala-kendala yang menyebabkan kerugian bertingkat yang ada di wilayah Kota
ataupun keterlambatan. Bahkan berhentinya Surabaya.
kegiatan konstruksi yang disebabkan oleh 2) Dapat memberikan solusi kepada
beberapa faktor termasuk biaya dan waktu. Oleh kontraktor tentang resiko proyek yang
karena itu pelaksana proyek harus dapat perlu diperhatikan agar tidak terjadi
menganalisis dan mengindentifikasi setiap kerugian dalam proyek kontruksi.
resiko yang terjadi pada saat pelaksanaan 3) Dapat memberikan masukan dan manfaat
pembangunan Apartemen Biz Square Rungkut bagi pembaca dan peneliti selanjutnya
yang sedang berlangsung. tentang pentingnya manajemen resiko

1.3 Rumusan Masalah 1.6 Batasan Penelitian


Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan Dalam penelitian alasan dibuatkan batasan
di atas, maka dapat di rumuskan permasalahan masalah penelitian sebagai berikut :
penelitian sebagai berikut : 1) Objek penelitian adalah proyek
1) Bagaimana mengidentifikasi konstruksi Apartemen Biz Square
agen/penyebab risiko dalam kegiatan Rungkut yang dilaksanakan di Kota
konstruksi pembangunan Apartemen Biz Surabaya.
Square Rungkut ? 2) Responden dalam penelitian ini yaitu
2) Bagaimana menganalisis resiko-resiko Project Manager, Site Manager, Site
yang paling berpengaruh terhadap Operational Manager, pihak-pihak yang
kerugian dan keterlambatan proyek bersangkutan dalam pelaksanaan
pembangunan Apartemen Biz Square konstruksi Apartemen Biz Square
Rungkut ? Rungkut.
3) Bagaimana memberikan peringkat agen 3) Penelitian ini merujuk pada
risiko apa saja yang paling berpengaruh mengidentifikasi resiko biaya dan waktu
kemudian memberikan usulan proyek pada konstruksi Apartemen Biz
penanganan (aksi mitigasi) ? Square Rungkut Surabaya.

142
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)

axial, Jurnal Rekayasa dan Manajemen Konstruksi Vol. 6, No.3, Desember 2018, Hal 141-154

2. PERENCANAAN PENELITIAN
2.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan
untuk memberikan deskripsi mengenai resiko
yang dianggap mempunyai pengaruh bagi
kontraktor di Kota Surabaya. Data diolah
dengan menggunakan analisa resiko yang
dipergunakan untuk mereduksi data atau
meringkas, dari variabel yang banyak menjadi
sedikit variabel yang paling dominan.
Penelitian ini menggunkan analisa kualitatif dan
analisa kuantitatif. Analisa kualitatif
berdasarkan kuisioner yang berasal dari
penelitian yang relevan sedangkan analisa Gambar 2 Peta Alokasi ProyekPembangunan
kuantatif berdasarkan kuisioner RAB Apartemen Biz Square Rungkut Surabaya
Pembangunan Apartemen Biz Square Rungkut
Surabaya. 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Tahapan dalam penelitian yang akan dilakukan Sampel/benda uji yaitu bagian atau jumlah dan
adalah tahap pendahuluan, tahap pengumpulan karakteritik yang dimiliki oleh populasi
dan pengolahan data, tahap analisa dan tersebut. Sampel untuk penelitian ini adalah
pembahasan, serta tahap kesimpulan dan saran. Project Manager , Site Engineering Manager,
3.1 Flow Diagram
Site Operational Manager, pengawas lapangan
Mulai
atau pihak-pihak yang bersangkutan dalam
Identifikasi Resiko pelaksanaan proyek pembangunan Apartemen
Biz Square Rungkut Surabaya. Pada penelitian
Survey dan
ini jumlah sampel berjumlah 14 orang yng
Pengumpulan Data diambil dari struktur organisasi proyek
pembangunan Apartemen Biz Square Rungkut
Primer : Sekunder :
Surabaya.
Kuisioner RAB
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Data yang didapatkan untuk penelitian ini hanya
V Analisa Data
Diagram berasal dari proyek yang ditinjau, yaitu Proyek
Kartesius SPSS Pembangunan Apartemen Biz Square Rungkut
Pembahasan Hasil Penelitian Surabaya. Data primer didapatkan dengan cara
wawancara dan penyebaran kuisioner. Untuk
Kesimpulan dan Saran
data sekunder didapat dari RAB proyek
Apartemen Biz Square Rungkut Surabaya.
Selesai

3.4 Variabel Penelitian


Gambar 1 Flow Diagram Penelitian Berdasarkan aspek biaya dan waktu dapat
disimpulkan variabel biaya dan variabel waktu
3. METODOLOGI PENELITIAN sebagai berikut :
Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan diproyek 1) Resiko force majeure (A1)
pembangunan Apartemen Biz Square Rungkut 2) Resiko material dan peralatan (A2)
Surabaya dengan lingkup permasalahan 3) Resiko tenaga kerja (A3)
mengenai analisis faktor-faktor risiko 4) Resiko pelaksanaan (A4)
pelaksanaan proyek kemudian penentuan solusi 5) Resiko design & teknologi (A5)
terhadap risiko tersebut. Adapun metodologi 6) Resiko manajemen (A6)
penelitian yang digunakan adalah studi kasus
yang mengarah pada metode diagram kartesius. 3.5 Analisa Data Menggunakan Program
SPSS
3.1 Tempat dan Gambaran Proyek SPSS adalah perangkat lunak yang paling
Waktu penelitian ini akan dilaksanakan mulai banyak dipakai karena tampilannya lebih mudah
bulan maret 2018. lokasi pada pembangunan dan merupakan terobosan baru berkaitan dengan
proyek Apartemen Biz Square Rungkut berada perkembangan teknologi informasi, khususnya
di jalan K.Abdul Karim No. 37-39 Rungkut, dalam E-Business. SPSS didukung oleh OLAP
Surabaya. (Online Analytical Processing) yang akan

143
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)

ANALISA RESIKO BIAYA DAN WAKTU KONSTRUKSI PADA PROYEK


PEMBANGUNAN APARTEMEN BIZ SQUARE RUNGKUT SURABAYA
(Fahmi Wati Irabaram, Miftahul Huda)

memudahkan dalam pemecahan analisa dan


akses data dari berbagai perangkat lunak yang
lain, contoh microsoft office excel atau notepad,
yang selanjutnya dianalisa. Untuk dapat
memahami cara kerja software SPSS, berikut
dikemukakan hubungan antara cara kerja
kompuiter dengan SPSS dalam mengolah data.
Adapun cara kerja proses perhitungan dengan
SPSS adalah sebagai berikut :
1) Data yang akan diproses kemudian
dimasukkan lewat menu DATA
EDITOR yang otomatis muncul di layar
saat SPSS dijalankan.
2) Data yang diinput kemudian diproses,
juga lewat menu DATA EDITOR Gambar 3 Matriks Berdasarkan Frekuensi dan
3) Hasil pengolahan data akan muncul di Dampak (Sumber : Kurniawan, 2011)
layar (window) yang lain dari SPSS,
yaitu OUTPUT NAVIGATOR pada menu, Pada kuadran I adalah tempat dimana risiko-
informasi atau output statistik dapat risiko yang berada pada kuadran tersebut harus
ditampilkan secara: mendapatkan perhatian serius agar dapat
1) Text atau tulisan. Pengerjaan meminimalkan kemungkinan dan dampak
(perubahan bentuk huruf, penambahan, terjadinya risiko. Sedangkan risikorisiko pada
pengurangan dan lainnya) yang kuadran II dibutuhkan adanya rencana yang
berhubungan dengan output telah teruji untuk menjawab situasi berisiko
berbentuk teks dapat dilakukan lewat yang terjadi. Risiko-risiko pada kuadran III
menu Text Output Editor. memerlukan pengawasan dan pengendalian
2) Tabel. Pengerjaan (pivoting tabel, internal secara teratur untuk menjaga tingkat
penambahan, pengurangan tabel kemungkinan terjadinya dan segala dampaknya.
dan lainnya) yang berhubungan Dan pada kuadran IV, risiko-risiko yang terjadi
dengan output berbentuk tabel dapat membutuhkan informasi teratur (low control).
dilakukan lewat menu Pivot Table Risiko yang terplotkan pada kuadran I dan
Editor. kuadran II merupakan risiko yang harus selalu
3) Chart atau Grafik. Pengerjaan direspon karena merupakan risiko yang
(perubahan tipe grafik dan kemungkinan dan dampaknya besar pada
lainnya) yang berhubungan dengan proyek pembangunan apartemen biz square
output berbentuk grafik dan rungkut.
dapat dilakukan lewat menu Chart
Editor. 3.7 Aksi Mitigasi
Aksi mitigasi adalah serangakaian penanganan
3.6 Analisa Data Menggunakan Uji Resiko atau upaya untuk mengurangi resiko baik fisik
Penelitian ini menggunakan metode diagram maupun nonfisik. Menurut Gunasti, (2011), ada
kartesisus. Diagram karteius adalah suatu beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
bangunan yang dibagi oleh dua buah garis yang menengani resiko :
berpotongan tegak lurus pada titik-titik (X, Y)”. 1) Menghindari resiko
Skala yang digunakan dalam mengukur potensi 2) Mencegah resiko dan mengurangi
risiko terhadap frekuensi dan dampak risiko kerugian
adalah skala likert. Inti penggunaan diagram 3) Meretensi resiko
kartesius adalah untuk mengetahui dititik atau 4) Mentransfer resiko
area mana resiko pelaksanaan terhadap kerugian
dan keterlambatan proyek pembangunan 4. HASIL PENELITIAN
apartemen biz square rungkut. 4.1 Analisa Resiko Kualitatif Berdasarkan
Untuk memilih respon risko yang akan Impcat Terhadap Biaya
digunakan untuk menangani risiko-risiko yang Berdasarkan identifikasi resiko yang mungkin
telah terjadi, dapat digunakan Risk Map akan terjadi, kemudian dilakukan analisis
(Kurniawan, 2011). kualitatif yang diperoleh dari hasil survey
kuisioer frekuensi resiko dan dampak kepada
responden, untuk mengukur probability variabel

144
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)

axial, Jurnal Rekayasa dan Manajemen Konstruksi Vol. 6, No.3, Desember 2018, Hal 141-154

resiko yang relevan peneliti menggunakan Force A2 Ledakan 7.64


metode skala likert. Majure Demostrasi atau
Begitu pula untuk mengukur impact dari A3 Huru-Hara 7.93
kejadian variabel resiko juga menggunakan A4 Kebakaran 7.71
metode skala likert. Dimana skala likert untuk Cuaca Tidak
A5 Menentu 9.29
mengukur impact terhadap biaya, yaitu :
Kerusakan atau
Sangat Jarang (SJ) = 1 B1 Kehilangan Material 9.50
Jarang (J) = 2 Kerusakan tempat
Cukup (C) = 3 penyimpanan
Sering (S) = 4 Resiko B2 material 9.29
Sangat Sering (SS) = 5 Material Keterlambatan
Dengan keterangan skala pada impact terhadap dan Pengiriman Material 15.79
biaya sebagai berikut : Peralatan B3 dari Suplier
SK (Sangat Kecil) = 0 – 30 milyar (0-20%) Kurangnya jumlah
14.57
K (Kecil) = 30 – 60 milyar (20-40%) B4 pengiriman material
C (Cukup ) = 60 – 90 milyar (40-60%) Kenaikan harga
15.86
B (Besar) = 90 - 120 milyar (60-80%) B5 material
SB (Sangat Besar) = 120 -150 milyar (80- (Sumber : Data Olahan Penelitian 2018)
100%)
Setelah diketahui nilai skala probability dan Keterangan : Merah = resiko tinggi, kuning =
skala impact dari kejadian berdasarkan variabel resiko sedang. Hijau = resiko rendah
resiko terhadap biaya yang diperoleh dari 14
responden pada proyek Apartemen Biz Square Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Kuisioner Terhadap
Rungkut Surabaya, kemudian dilanjutkan Biaya & Perhitugan Probability x Impact (P x I)
dengan menganalisis resiko yang terjadi (Lanjutan)
menggunkan tabel Probability x Impact (P x I ).
Proses analisis Probability x Impact dengan cara
Kode Indikator ΣPxI
memasusukkan nilai P dan niali I yang
diperoleh dari hasil survey kuisioner, setelah
dilnjutkan dengan mengalikan setiap kolom
nilai P dengan kolom niali I. Berikut ini Kecelakaan dan Keselamatan
rekapitulasi hasil Probability x Impact (P x I ) C1 Kerja 3.64
berdasarkan hasil yang telah diisi oleh masing- C2 Perselisihan pekerja 3.71
masing responden terhadap dampak biaya. C3 Pemogokan tenaga kerja 4.86
Kepindahan pekerja senior yang
C4 potensial 5.14
C5 Tenaga kerja tidak terampil 4.36
Kurang tersedianya jumlah
C6 tenaga kerja lapangan 4.14
Produktivitas tenaga kerja yang
C7 rendah 5.14
Timbulnya Kemacetan di
D1 sekitar lokasi proyek 3.57
D2 Kondisi lokasi site yang sulit 4.21
D3 Perbedaan kondisi tanah dasar 5.36
D4 Kondisi tanah yang tidak stabil 5.50
D5 Kesukaran jalan 4.50
Titik pancang yang tidak tepat
Gambar 3 Probability Impact Grid D6 dan bermasalah 5.36
(Sumber : Kurniawan, 2011) Adanya tiang pancang yang
D7 patah/pecah 4.29
Tabel 1 Rekapitulasi Hasil Kuisioner Terhadap (Sumber : Data Olahan Penelitian 2018)
Biaya & Perhitugan Probability x Impact (P x I)
4.2 Analisa Resiko Kualitatif Berdasarkan
Impcat Terhadap Waktu
Variabel Kode Indikator ΣPxI Berdasarkan identifikasi resiko yang mungkin
akan terjadi, kemudian dilakukan analisis
kualitatif yang diperoleh dari hasil survey
Resiko A1 Banjir 7.57

145
ISSN 2337-6317
ISSN 2337-6317 (PRINT);
PRINT; ISSN
ISSN2615-0824
2615-0824(ONLINE)
(ONLINE)

ANALISA RESIKO BIAYA DAN WAKTU KONSTRUKSI PADA PROYEK


PEMBANGUNAN APARTEMEN BIZ SQUARE RUNGKUT SURABAYA
(Fahmi Wati Irabaram, Miftahul Huda)

kuisioer frekuensi resiko dan dampak kepada Kesalahan estimasi


F1
responden, untuk mengukur probability variabel biaya 8.79
resiko yang relevan peneliti menggunakan Kesalahan estimasi
F2
metode skala likert. waktu 9.86
Begitu pula untuk mengukur impact dari Kurangnya kontrol
F3 dan kontruksi dalam
kejadian variabel resiko juga menggunakan tim 7.21
metode skala likert. Dimana skala likert untuk Adanya staf yang
mengukur impact terhadap waktu, yaitu : Risiko
F4 kurang
Sangat Jarang (SJ) = 1 Manajemen
berpengalaman 8.07
Jarang (J) = 2 Ketidakmampuan
Cukup (C) = 3 F5 perencenaan
Sering (S) = 4 manajemen proyek 8.36
Sangat Sering (SS) = 5 Kinerja subkontraktor
F6
Dengan keterangan skala pada impact terhadap yang buruk 9.07
waktu sebagai berikut : Tidak lengkapnya
F7
SK (Sangat Kecil) = 0-20 hari (<3 kali kejadian) laporan harian 8.71
K (Kecil) = 21-40 hari (3-5 kali kejadian) (Sumber : Data Olahan Penelitian 2018)
C (Cukup Besar) = 41-60 hari ( 6-7 kali
kejadian) 4.3 Skala Resiko Berdasarkan Sumber
B (Besar) = 61-80 hari (7-10 kali kejadian) Resiko
SB (Sangat Besar) = 81-100 hari (>10 kali Berdasarkan hasil analisa kualitatif yang telah
kejadian dijelaskan paa bab sebelumnya, dapat diketahui
Setelah diketahui nilai skala probability dan bahwa dari 6 variabel resiko dan 38 indikator.
skala impact dari kejadian berdasarkan variabel Masing-masing skala resiko dari setiap
resiko terhadap biaya yang diperoleh dari 14 indikator mempunyai probability (peluang)
responden pada proyek Apartemen Biz Square terjadi dengan presentase yang berbeda-beda.
Rungkut Surabaya, kemudian dilanjutkan Demikian pula dengan besar kecilnya dampak
dengan menganalisis resiko yang terjadi resiko juga berbeda-beda ada yang kecil,
menggunkan tabel Probability x Impact (P x I ). sedang, besar dan sangat besar (skala yang
Proses analisis Probability x Impact dengan cara berdampak bencana). Hasil analisis tersebut
memasusukkan nilai P dan niali I yang ditunjukka pada tabel dibawah ini :
diperoleh dari hasil survey kuisioner, setelah
dilnjutkan dengan mengalikan setiap kolom Tabel 4 Skala Resiko Berskala Sangat Besar
nilai P dengan kolom niali I. Berikut ini Terhadap Biaya
rekapitulasi hasil Probability x Impact (P x I )
berdasarkan hasil yang telah diisi oleh masing- Kode Indikator ΣPxI Probability
masing responden terhadap dampak waktu.

Tabel 3 Rekapitulasi Hasil Kuisioner Terhadap B5 Kenaikan harga material 15.79 80-100%
Waktu & Perhitugan Probability x Impact (P xI) Keterlambatan Pengiriman
B3 14.57
Material dari Suplier 80-100%
Kurangnya jumlah
B4 15.86
Variabel Kode Penyebab Resiko ΣPxI pengiriman material 80-100%
(Sumber : Hasil Analisis Data 2018)

Tabel 4.12 Skala Resiko Berskala Sangat Besar


E1 Kesalahan design 10.71 Terhadap Waktu
Adanya perubahan
E2
design 10.93
Penggunaan design Kode Indikator ΣPxI Probability
E3
yang belum teruji 9.07
Risiko
Kesulitan penggunaan
Design dan E4
teknologi baru 9.36
Teknologi
Metode pelaksanaan Kesalahan asumsi-asumsi
E5 7-10
yang salah 9.29 E6 teknik pada tahap awal 15.64
kejadian
E6 Keruntuhan struktur pelaksanaan
15.64
Data design tidak (Sumber : Hasil Analisi Data 2018)
E7
lengkap 10.86

146
ISSN
ISSN 2337-6317
2337-6317 (PRINT); ISSN2615-0824
PRINT; ISSN 2615-0824(ONLINE)
(ONLINE)

axial, Jurnal Rekayasa dan Manajemen Konstruksi Vol. 6, No.3, Desember 2018, Hal 141-154

Tabel 5 Skala Resiko Berskala Sedang Tabel 7 Skala Resiko Berskala Kecil Terhadap
Terhadap Biaya Biaya
Kod ΣPx Probabilit
Indikator
e I y
Kode Indikator ΣPxI Probability
Kondisi tanah yang
D4 5.50
tidak stabil 20-40%
Perbedaan kondisi
Kerusakan atau Kehilangan D3 5.36
B1 9.5 tanah dasar 20-40%
Material 60-80% Titik pancang yang
A5 Cuaca Tidak Menentu 9.29 60-80% D6 tidak tepat dan 5.36
Kerusakan tempat bermasalah 20-40%
B2 9.29
penyimpanan material 60-80% Kepindahan pekerja
C4 5.14
A3 Demostrasi atau Huru-Hara 7.93 60-80% senior yang potensial 20-40%
A4 Kebakaran 7.71 60-80% C7 Produktivitas tenaga
5.14
A2 Ledakan 7.64 kerja yang rendah 20-40%
60-80%
Pemogokan tenaga
A1 Banjir 7.57 60-80% C3 kerja
4.86
20-40%
D5 Kesukaran jalan 4.50 20-40%
(Sumber : Hasil Analisis Data 2018) Tenaga kerja tidak
C5 4.36
terampil 20-40%
Tabel 6 Skala Resiko Berskala Sedang Adanya tiang pancang
D7 4.29
Terhadap Waktu yang patah/pecah 20-40%
Kondisi lokasi site
D2 4.21
yang sulit 20-40%
Kode Indikator ΣPxI Probability Kurang tersedianya
C6 jumlah tenaga kerja 4.14
lapangan 20-40%
C2 Perselisihan pekerja 3.71 20-40%
Adanya perubahan Kecelakaan dan
E2 design 10.93 60-80% C1 3.64
Keselamatan Kerja 20-40%
Data design tidak Timbulnya Kemacetan
E7 lengkap 10.86 60-80% D1 3.57
di sekitar lokasi proyek 20-40%
E1 Kesalahan design 10.71 60-80% (Sumber : Hasil Analisa Data 2018)
Kesalahan estimasi
F2 waktu 9.86 60-80%
4.4 Analisa Kuantitatif Biaya
Kesulitan
penggunaan
Berdasarkan hasil analisa kuantitatif yang
E4 teknologi baru 9.36 60-80% menunjukkan bahwa rerata nilai skor kerugian
Metode proyek 2.4099% masing-masing aspek resiko
pelaksanaan yang yang ditinjau dari aspek resiko yang dianalisis
E5 salah 9.29 60-80% diperoleh rerata ranking dengan nilai kerugian
Penggunaan mencapai Rp. 638,411,113.81 (Enam Ratus
design yang belum Tiga Puluh Depalan Juta Empat Ratus
E3 teruji 9.07 60-80% Sebelas Ribu Seratus Tigas Belas Koma
Kinerja
Delapan Puluh Satu Rupiah) dari total nilai
subkontraktor
F6 yang buruk 9.07 60-80% proyek yaitu Rp. 26,490,888,543.12.
Pengajuan klaim
F1 oleh warga 8.79 60-80%
Tidak lengkapnya
F8 laporan harian 8.71 60-80%
Ketidakmampuan
perencenaan
F5 manajemen proyek 8.36 60-80%
Adanya staf yang
kurang
F4 berpengalaman 8.07 60-80%
Kurangnya kontrol
dan kontruksi
F3 dalam tim 7.21 60-80%
(Sumber : Hasil Analisis Data 2018)

147
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)

ANALISA RESIKO BIAYA DAN WAKTU KONSTRUKSI PADA PROYEK


PEMBANGUNAN APARTEMEN BIZ SQUARE RUNGKUT SURABAYA
(Fahmi Wati Irabaram, Miftahul Huda)

Tabel 8 Nilai Kerugian Item Pekerjaan Penggunaan


design yang
berdasarkan Rencana Anggaran Biaya E3 belum teruji 9.07 6.67% 1.106%
Konstruksi Kesulitan
Presentase Nilai Kerugian Presentase Kerugian penggunaan
No Item Uraian Pekerjaan Jumlah Harga Kerugian Item pekerjaan Keseluruhan
E4 teknologi baru 9.36 6.89% 1.141%
(%) (Rp) Pekerjaan (%)
PEKERJAAN PERSIAPAN Metode
1.1 Pembersihan Area 10,582,086.69 0.84% 88,991.08 0.0003% pelaksanaan yang
1.2 Uitset/Bowplank 9,840,357.45 0.89% 87,621.29 0.0003% E5 salah 9.29 6.83% 1.133%
1.3 Direksi Keet & Gudang 31,074,813.00 0.94% 292,066.63 0.0011%
1.4 Pengadaan listrik untuk kerja 51,791,355.00 2.82% 1,460,333.13 0.0055% Kesalahan
1.5 Asuransi tenaga kerja 38,843,516.25 2.67% 1,037,605.12 0.0039% asumsi-asumsi
1.6 Pengadaan safty , K3 dan security 11,394,098.10 2.97% 338,182.41 0.0013% pada tahap awal
11.13% 3,304,799.66
153,526,226.49
E6 pelaksanaan 15.64 11.51% 1.907%
PEKERJAAN TANAH Data design tidak
2.1 Pekerjaan galian pondasi 19,899,995.35 2.13% 423,293.15 0.0016% E7 lengkap 10.86 7.99% 1.324%
2.2 Urugan Pasir Bawah pondasi 4,894,312.63 1.73% 84,738.26 0.0003% Pengajuan klaim
24,794,307.98 3.86% 0.0000%
PEKERJAAN LANTAI KERJA 0.0000% F1 oleh warga 8.79 6.47% 1.072%
3.1 Lantai Kerja 1:3:5 t 5 cm Sloof ( Balok B1, B2 & B3) 20,779,113.89 2.62% 544,781.94 0.0021% Kesalahan
20,779,113.89 F2 estimasi waktu 9.86 7.25% 1.202%
PEKERJAAN PONDASI & BETON
LANTAI - 1
Kurangnya
4.1 PC 1,194,927,281.38 1.86% 22,166,266.67 0.0837% kontrol dan
4.2 Tiang pancang 3,870,448,715.14 3.31% 128,279,107.37 0.4842% kontruksi dalam
4.3 Kolom 422,177,167.91 2.97% 12,530,425.01 0.0473% F3 tim 7.21 5.30% 0.879%
4.4 Tangga 10,986,121.63 3.02% 331,508.03 0.0013%
4.5 Pit Lift 12,396,820.17 2.72% 337,281.72 0.0013%
Adanya staf yang
4.6 Balok 546,260,476.51 2.72% 14,862,171.82 0.0561% kurang
Risiko
4.7 Plat Lantai 1 579,876,729.50 2.72% 15,776,773.10 0.0596% F4 berpengalaman 8.07 5.94% 0.984%
6,637,073,312.23 19.32% 194,283,533.71 Manajemen
LANTAI - 2
Ketidakmampuan
4.8 Kolom dan plat lantai 2 1,508,630,318.70 2.77% 41,791,760.62 0.1578% perencenaan
LANTAI - 3 manajemen
4.9 Kolom 318,555,389.30 2.37% 7,563,903.92 0.0286% F5 proyek 8.36 6.15% 1.020%
4.10 Tangga 38,919,362.96 2.37% 924,116.60 0.0035%
4.11 Balok 426,135,307.25 2.52% 10,750,718.85 0.0406%
Kinerja
4.12 Plat Lantai 3 580,226,485.15 2.97% 17,221,406.12 0.0650% subkontraktor
4.13 Plat canopy 11,297,414.56 2.72% 307,370.06 0.0012% F6 yang buruk 9.07 6.67% 1.106%
1,375,133,959.21 12.96% 36,767,515.54 Tidak
LANTAI - 5
4.14 Kolom 316,456,855.41 1.78% 5,635,556.63 0.0213% lengkapnya
4.15 Tangga 38,569,607.31 1.78% 686,858.90 0.0026% F7 laporan harian 8.71 6.41% 1.062%
4.16 Balok 412,129,935.56 1.93% 7,950,941.85 0.0300%
4.17 Plat Lantai 5 579,876,729.50 3.36% 19,505,828.56 0.0736% 16.577%
4.18 Plat canopy 10,947,658.91 3.22% 352,009.53 0.0013%
1,357,980,786.69 12.07%
LANTAI - 6 total waktu pekerjaan (Hari) 820
4.19 Kolom 224,795,958.27 1.86% 4,170,033.80 Nilai
0.0157% Keterlambatan Keseluruhan
4.20 Tangga 38,569,607.31 1.86% 715,478.02 0.0027% Pekerjaan (Hari) 135.93
4.21 Balok 412,129,935.56 1.86% 7,645,136.40 0.0289%
4.22 Plat Lantai 3 579,876,729.50 3.17% 18,358,426.88 0.0693%
4.23 Plat canopy 10,947,658.91 3.02% 330,347.41 0.0012%
1,266,319,889.55 11.75% 5. PEMBAHASAN
4.24 LANTAI - 7 1,266,319,889.55 2.20% 27,875,537.38 0.1052%
4.25 LANTAI - 8 1,266,319,889.55 2.20% 27,875,537.38 0.1052% 5.1 Uraian Umum
4.26 LANTAI - 9 1,266,319,889.55 2.20% 27,875,537.38 0.1052%
4.27 LANTAI - 10 1,266,319,889.55 2.20% 27,875,537.38 0.1052%
Berdasarkan hasil analisa data yang
4.28
4.29
LANTAI - 11
LANTAI - 12
1,252,722,934.26
1,252,722,934.26
2.94%
2.94%
36,871,584.69
36,871,584.69
0.1392%
0.1392%
telah dijabarkan pada bab sebelumnya
4.30
4.31
LANTAI - 13
LANTAI - 14
1,252,722,934.26
1,252,722,934.26
2.94%
2.94%
36,871,584.69
36,871,584.69
0.1392%
0.1392%
menunjukkan bahwa responden yang
4.32 LANTAI - 15 1,252,722,934.26 2.94% 36,871,584.69 0.1392% memberikan tanggapan terhadap kuisisoner
JUMLAH TOWER-A I S/D XIV 26,490,888,543.12 638,403,923.00 2.4099% yang disebarkan oleh peneliti cukup serius,
sebab dari hasil total kuisioner yang telah
4.5 Analisa Kuantitatif Waktu disebarkan adalah 100% diisi dan dikembalikan
Berdasarkan hasil kualitatif menunjukkan oleh responden yang terpilih.
bahwa rerata nilai skor keterlambatan proyek
16.577% masing-masing aspek resiko yang 5.2.Skala Resiko Berdasarkan Variabel
ditinjau dari aspek resiko yang dianalisis Kualitatif Terhadap Biaya Pelaksanaan
diperoleh rerata ranking dengan nilai Proyek
keterlambatan mencapai 135.93 ~ 136 hari dari Hasil analisa kuantitatif dan kualitatif yang
total waktu pekerjaan proyek yaitu 820 hari. dijelaskan pada bab sebelumnya, menunjukkan
Tabel 9 Nilai Keterlambatan Item Pekerjaan nilai kerugian mencapai Rp. 638,411,113.81
Berikut ini adalah urutan ranking berdasarkan
presentase dan nilai kerugian proyek :
1) Ranking I :
presentase
Variabel Kode Indikator ΣPxI Resiko Material dan Peralatan dengan
ΣPxI
Nilai nilai kerugian mencapai 35.02% atau
Keterlambatan
Item 223,571,572.06
Pekerjaan (%) 2) Ranking IV:
Risiko E1 Kesalahan design 10.71 7.88% 1.306% Resiko Force Majure dengan nilai total
Design dan
Teknologi
Adanya kerugian mencapai 25,10% atau Rp.
E2 perubahan design 10.93 8.04% 1.333%
160,241,189.57

148
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)

axial, Jurnal Rekayasa dan Manajemen Konstruksi Vol. 6, No.3, Desember 2018, Hal 141-154

3) Ranking VI : Presentase Kerugian


Resiko Pelaksanaan dengan nilai total Item Pekerjaan (%) : 2.62%
kerugian mencapai 20.50% atau Rp. Presentase Kerugian
130,874,278.33 Pekerjaan Keseluruhan :0.0021%
4) Ranking V : Kode : K (Kecil)
Resiko Tenaga Kerja dengan niali
kerugian mencapai 19.38% atau 5.5 Respon Resiko Terhadap Biaya
123,724,073.86 1) Resiko Skala Sangat Besar
risk respons planning untuk masing-maisng
5.3 Skala Resiko Berdasarkan Variabel sumber resiko yang mempunyai skala
Kualitatif Terhadap Waktu Pelaksanaan sangat besar dapat diurutkan sebagai
Proyek berikut :
hasil analisa kuantitatif dan kualitatif, (1) Kenaikan Harga Material
menunjukkan bahwa rerata nilai skor a) owner melakukan evaluasi terhadap
keterlambatan proyek mencapai 135.93 ~ 136 harga pasaran yang berlaku dan
hari. Berikut adalah urutan ranking berdasarkan melakukan penyesuaian harga melalui
presentase keterlambatan proyek : eskalasi harga sesuai Kepres No.
1) Ranking II : 80/ 2003 dan peraturan lainnya
Resiko Design dan Teknologi dengan nilai sehingga proyek ini tidak mengalami
keterlambatan mencapai 54.47% atau 75.89 mundurnya proyek yang sudah
~ 76 hari. dikerjakan (Desromi, 2011)
2) Ranking III : b) Pembelian material jadi atau ready
Resiko Manajemen dengan nilai mix diharapkan dengan strategi
keterlambatan mencapai 45.53% atau 60.1 pembelian bahan jadi atau tidak
~ 60 hari. diproduksi sendiri proyek ini
tidak menyebabkan pembengkakan
5.4 Skala Resiko Item Pekerjaan Tertinggi biaya yang menybabkan kerugian
Berdasarkan Total Nilai Pekerjaan Proyek proyek sehingga proyek ini dapat
Pembangunan Apartemen Biz Square berjalan sesuai dengan perencanaan
Rungkut Surabaya (Dita et al.., 2017)
Setelah menganalisis ranking masing- c) Membuat perjanjian kontrak
masing indikator resiko dari bab sebelumnya, jangka panjang dengan supplier,
maka dapat dianalisis juga 3 item pekerjaan sehingga kontraktor dapat menghindari
dengan resiko tertinggi berdasarkan nilai kenaikan harga material yang
kerugian proyek pekerjaan Pembangunan menyebabkan kerugian
Apartemen Biz Square Rungkut Surabaya karena penambahan biaya
anatar lain : (Prabowo, A. I dan Nurcahyo,
1) Item pekerjaan: Pekerjaan Pondasi & CB, 2017)
Beton Lantai 1 (2) Keterlambatan Pengiriman Material
Nilai Pekerjaan : Rp. 6,637,073,312.23 dari Suplier
Nilai kerugian: Rp. 194,283,533.71 a) menjadwalkan pengadaan material
Presentase Kerugian dengan baik sehingga risiko yang
Item Pekerjaan (%) : 19.32% kemungkinan besar terjadi
Presentase Kerugian akibat keterlambatan pengiriman
Pekerjaan Keseluruhan : 0.7334% material dari supplier ini tidak
Kode : SB (Sangat Besar) menimbulkan dampak yang
2) Item pekerjaan : Pekerjaan Persiapan signifikan terhadap
Nilai Pekerjaan : Rp. 153,526,226.49 biaya proyek yang
Nilai kerugian: Rp. 3,304,799.66 menyebabkan kerugian
Presentase Kerugian proyek (Hartono et al.., 2015).
Item Pekerjaan (%) : 11.13% (3) Kurangnya Jumlah Pengiriman
Presentase Kerugian Material
Pekerjaan Keseluruhan : 0.0125% a) melakukan perhitungan ulang volume
Kode : S (Sedang) tiap pekerjaan dan segera menghubungi
3) Item pekerjaan: Pekerjaan Lantai subkontraktor atau supplier material.
Kerja Untuk solusi preventif yang dapat
Nilai Pekerjaan:Rp. 20,779,113.89 dilakukan antara lain adalah melakukan
Nilai kerugian : Rp. 544,781.94 evalusi spesifikasi tiap pekerjaan dan

149
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)

ANALISA RESIKO BIAYA DAN WAKTU KONSTRUKSI PADA PROYEK


PEMBANGUNAN APARTEMEN BIZ SQUARE RUNGKUT SURABAYA
(Fahmi Wati Irabaram, Miftahul Huda)

urutan kegiatan yang sesuai rencana weather record sehinggapekerjaan


sehingga material konstruksi yang galian, pengecoran ataupun
dipesan sesuai dengan kegiatan pembesian sebisa mungkin
proyek yang sedang dikerjakan saat cuaca tidak buruk
dilaksanakan (Asmarantaka, 2014) dengan staretegi ini diharapkan
b) Menggunakan material dari pihak lain dapat mengurangi kerugian proyek
melalui penyewaan jika sangat (Hartono et al.., 2015)
membutuhkan sehingga kurangnya (3) Kerusakan Tempat
jumlah pengiriman material ini tidak Penyimpanan Material
berpengaruh terhadap kinerja a) Menggunakan gudang
pelaksanaan proyek konstruksi penyimpanan material seefektif
Apartemen Biz Square agar proyek mungkin agar gudang penyimpan
dapat berjalan dengan baik (Rusman material tidak mengalami
et al..,2012) kerusakan disamping itu dapat
dilakukan penjadwalan dengan
2) Resiko Skala Sedang tepat pengadaan material agar
risk respons planning untuk masing- material sesuai dengan kapasitas
maisng sumber resiko yang mempunyai gudang penyimpanan material
skala resiko sedang dapat diurutkan sehingga proyek tidak mengalami
sebagai berikut : penmabahan biaya yang
(1) Kerusakan atau kehilangan menyebabkan kerugian proyek
material (Kurniawan, 2011).
a) Distribusi material dan pemilihan (4) Demonstrasi atau Huru-Hura
materialpengawasan yang a) Melakukan sosialisasi kepada
ketat akan mengurangi warga sekitar proyek mengenai
kerusakan material sehingga pentingnya pembangunan
pada saat material pesanan infrastruktur atau dengan mengajak
sampai di lokasi tidak akan masyarakat sekitar untuk membantu
cacat dan siap dipakai pelaksanaan proyek sebagai tenaga
(Desromi, 2011) kerja disamping itu perlu
b) Solusi preventifnya adalah mengatur siapa saja orang yang
menyediakan beberapa alat terlibat dalam penanganan kontrak
sehingga apabila salah satu alat tersebut. Untuk itu diperlukan
rusak langsung ada gantinya. Selain tenaga administrasi professional
itu dapat juga dilakukan dalam membuat kontrak dan
pengawasan berkala atau kalibrasi mampu melakukan negosiasi
pada alat yang digunakan sehingga kontrak dengan owner. (Desromi,
kegiatan konstruksi tidak terhambat 2011).
(Asmarantaka, 2014) b) mendesak owner agar segera
(2) Cuaca Tidak Menentu membayar yang harus di bayarkan
a) Menyiapkan tenda untuk para sesuai dengan kontrak yang
pekerja dan menambah jam kerja dilakukan sebelumnya agar
lembur pekerja agar tidak konstruksi proyek dapat berjalan
menghambat perkerjaan proyek sesuai dengan jadwal proyek
(Asmarantaka, 2014) sehingga proyek tidak mengalami
b) solusi korektif yang dapat kerugian (Kurniawan, 2012).
dilakukan antara lain adalah (5) Kebakaran
menggunakan pompa untuk a) Kontraktor hanya bisa mengurangi
membuang air genangan dan kerusakan akibat kebakaran.
menyediakan alat berat berupa Sedangkan rencana besar yang
backhoe untuk membuang lumpur melanda kontraktor tidak bisa
keluar lokasi lebih cepat, menghentikannya. Untuk itu
menambah jam lembur dan kontraktor bisa menyelamatkan
menyediakan tenda. Solusi tenaga kerja dan sedikit material
preventif yang dapat dilakukan yang masih layak dipakai sehingga
adalah merencanakan urutan perlu dilakukan pengawasan yang
kegiatan dengan baik sesuai dengan ketat terhadap material-material

150
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)

axial, Jurnal Rekayasa dan Manajemen Konstruksi Vol. 6, No.3, Desember 2018, Hal 141-154

yang kemungkinan mudah terbakar yang tepat dan fleksibel (Desromi,


(Desromi, 2011). 2011)
b) Tim pelaksana yang dibentuk harus b) melakukan adjustment besaran
mampu mengelola pekerjaan produktivitas alat berat sesuai dengan
dengan mempertimbangkan skala kebutuhan volume pekerjaan
prioritas yang terjadi sehingga (Asmarantaka, 2014)
proyek tidak mengalami kerugian
yang sangat besar akibat resiko 2) Resiko Skala Sedang
kebakaran ini (Rusman et risk respons planning untuk masing-maisng
al..,2012). sumber resiko yang mempunyai skala resiko
(6) Ledakan sedang dapat diurutkan sebagai berikut :
a) Kontraktor hanya bisa mengurangi (1) Adanya Perubahan Design
kerusakan akibat ledakan. a. maka dibuat addendum mengenai hal-
Sedangkan rencana besar yang hal yang diperlukan (waktu perjanjian,
melanda kontraktor tidak bisa Change of Contract Order/CCO
menghentikannya. Untuk itu (Desromi, 2011).
kontraktor bisa menyelamatkan b. Mengajukan penambahan durasi waktu
tenaga kerja dan sedikit material pelaksanaan proyek (Kurniwan, 2012)
yang masih layak dipakai sehingga (2) Data Design Tidak Lengkap
perlu dilakukan pengawasan yang a) perlu dilakukan tindakan pengawasan
ketat terhadap material-material dan me-review ulang desain yang akan
yang kemungkinan mudah meledak dikerjakan sehingga Hal ini tidak
(Desromi, 2011). akan menyebabkan kemunduran waktu
b) Tim pelaksana yang dibentuk harus penyelesaian proyek dan
mampu mengelola pekerjaan membengkaknya dana proyek.
dengan mempertimbangkan skala (Desromi, 2011)
prioritas yang terjadi sehingga (3)Kesalahan Design
proyek tidak mengalami kerugian a) Mengajukan penambahan durasi waktu
yang sangat besar akibat resiko pelaksanaan proyek (Kurniwan, 2012).
ledakan ini (Rusman et al..,2012). b) memproses gambar teknik sesuai
(7) Banjir dengan ketentuan design (Desromi,
a) Kontraktor dapat membuat steriliasi 2011)
atau pembuangan saluran yang baru (4) Kesalahan Estimasi Waktu
sehingga jika terjadi hujan yang a) menambah jam kerja lembur proyek
deras kemungkinan banjir ini tidak untuk meningkatkan produktivitas
dapat terjadi di sekitar lokasi tenaga kerja dan memantau perubahan
proyek yang menyebabkan proyek jadwal proyek (Kurniawan, 2012)
mengalami kerugian yang sangat (5) Kesulitan Penggunaan Teknologi Baru
besar (Desromi, 2011). a) Melakukan pembinaan dan
b) Tim pelaksana yang dibentuk harus pembekalan kepada pekerja
mampu mengelola pekerjaan oleh konsultan perencana sebelum
dengan mempertimbangkan skala pelaksanaan pekerjaan (Rusmna et
prioritas yang terjadi sehingga al..,2012
proyek tidak mengalami kerugian b) perlu adanya peningkatan
yang sangat besar akibat resiko pengalaman dan Sehingga perlu
ledakan ini (Rusman et al..,2012). adanya peningkatan pengalaman
dan kemampuan kontraktor dengan
5.6 Respon Resiko Terhadap Waktu mengadakan sertifikasi bagi tenaga
1) Resiko Skala Sangat Besar ahli dan manejemen kontraktor,
risk respons planning untuk masing-maisng melakukan studi banding dengan
sumber resiko yang mempunyai skala kontraktor besar, dan kontraktor
sangat besar dapat diurutkan sebagai menyewa tenaga ahli untuk
berikut : melaksanakan pengelolaan proyek
(1) Kesalahan asumsi-asumsi teknik pada tersebut (Desromi, 2011).
tahap (6) Metode Pelaksanaan Yang Salah
a) melakukan survey lokasi sehingga a) melakukan survey lokasi sehingga
kontraktor dapat menetukan metode kontraktor dapat menetukan metode

151
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)

ANALISA RESIKO BIAYA DAN WAKTU KONSTRUKSI PADA PROYEK


PEMBANGUNAN APARTEMEN BIZ SQUARE RUNGKUT SURABAYA
(Fahmi Wati Irabaram, Miftahul Huda)

yang tepat dan fleksibel (Desromi, b) Memantau perubahan jadwal


2011) dilapangan dan jenis pekerjaan
b) melakukan adjustment besaran yang mengalami perubahan jadwal
produktivitas alat berat sesuai (Hartono et al..,2015)
dengan kebutuhan volume (11)Adanya Staf Yang Kurang
pekerjaan (Asmarantaka, 2014) Berpengalaman
(7) Penggunaan Design Yang Belum a) Solusi korektif yang dapat
Teruji dilakukan antara lain adalah
a) maka dibuat addendum mengenai penambahan tenaga kerja dan jam
hal-hal yang diperlukan (waktu lembur agar pelaksanaan lebih
perjanjian, Change of Contract cepat selesai. Sementara solusi
Order/CCO (Desromi, 2011). preventif yang dapat dilakukan
b) Mengajukan penambahan durasi adalah pemilihan kontraktor
waktu pelaksanaan proyek maupun subkontraktor yang
(Kurniwan, 2012) kompeten, dokumen dan klausul
(8) Kinerja Subkontraktor Yang kontrak harus jelas pada saat pra
Buruk tender, serta kontraktor dan owner
a) melakukan seleksi subkontraktor harus saling bekerja sama dimana
yang lebih kredibel (Hartono et owner harus melihat keadaan di
al..,2015) lapangan sebelum memberikan
b) penambahan jam kerja lembur tambahan pekerjaan dan kontraktor
(Kurniawan, 2011) harus mampu memahami keinginan
(9) Pengajuan Klaim Oleh owner. (Asmarantaka, 2014)
Warga b) menggunakan tenaga kerja yang
a) Melakukan sosialisasi kepada sudah berpengalaman dalam
warga sekitar proyek mengenai menangani konstruksi tersebut
pentingnya pembangunan (Rusman et al..2012)
infrastruktur atau dengan mengajak (12)Kurangnya Kontrol dan Kontruksi
masyarakat sekitar untuk membantu Dalam Tim
pelaksanaan proyek sebagai tenaga a) meningkatkan quality control dalam
kerja disamping itu perlu tim serta menyatukan visi misi
mengatur siapa saja orang yang dalam tim (Asmarantaka, 2014)
terlibat dalam penanganan kontrak
tersebut. Untuk itu diperlukan 6. KESIMPULAN DAN SARAN
tenaga administrasi professional 6.1 Kesimpulan
dalam membuat kontrak dan 1) Ditemukan bahwa resiko yang
mampu melakukan negosiasi paling dominan dan paling
kontrak dengan owner. (Desromi, berpengaruh terhadap
2011). pembangunan Apartemen Biz
b) mendesak owner agar segera Square Rungkut Surabaya
membayar yang harus di bayarkan adalah resiko kenaikan harga material
sesuai dengan kontrak yang yang berpengaruh terhadap
dilakukan sebelumnya agar biaya konstruksi proyek dan
konstruksi proyek dapat berjalan kesalahan asumsi-asumsi teknik pada
sesuai dengan jadwal proyek tahap pelaksanaan terhadap waktu
sehingga proyek tidak mengalami konstruksi proyek.
kerugian (Kurniawan, 2012) 2) Presentase biaya kerugian biaya
(10)Tidak Lengkapnya Laporan Harian proyek dan keterlambatan
a) perlu dilakukan tindakan proyek berdasarkan analisa
pengawasan dan me-review ulang kuantitatif adalah sebagai berikut :
laporan harian yang akan (1) Menunjukkan bahwa rerata
dikerjakan sehingga Hal ini tidak nilai skor kerugian proyek
akan menyebabkan kemunduran 2.4099% atau mencapai Rp.
waktu penyelesaian proyek dan 638,411,113.81 (Enam Ratus
membengkaknya dana proyek. Tiga Puluh Depalan
(Desromi, 2011) Juta Empat Ratus Sebelas
Ribu Seratus Tiga Belas Koma

152
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)

axial, Jurnal Rekayasa dan Manajemen Konstruksi Vol. 6, No.3, Desember 2018, Hal 141-154

Delapan Puluh Satu Rupiah)


dari total nilai proyek yaitu 6.2 Saran – Saran
Rp. 26,490,888,543.12. dengan Berdasrkan penelitian dan hasil analisa
rangking I pada Item pekerjaan yang telah dilakukan, maka dapat diberikan
Pekerjaan Pondasi & Beton saran kepada para pemangku kepentingan yang
Lantai 1 Nilai kerugian : Rp. terlibat langsung dalam pelaksanaan proyek
194,283,533.71 Presentase Pembangunan Apartemen Biz Square Rungkut
Kerugian Item Pekerjaan (%): 19.32% Surabaya :
(2) Presentase waktu keterlambatan 1) Menyusun semua resiko yang
proyek: Menunjukkan bahwa rerata akan terjadi agar dapat dimitgasi
nilai skor keterlambatan proyek sesuai dengan risk respons planning
mencapai 16.577% atau 135.93 ~ (program tanggap resiko).
136 hari. 2) Memperhatikan dan mencermati
3) Sumber resiko paling dominan keberadaan resiko yang termasuk
yang menjadi resiko tinggi dalam kategori resiko tinggi
terhadap biaya dan waktu 3) Hasil penelitian ini diharapkan
konstruksi proyek adalah dapat menjadi konstribusi
(1) Resiko kenaikan harga material positif bagi pihak- pihak yang terkait
dengan skor rerata 15.86 dalam proyek pembangunan gedung
probablity 80- 100% sehingga bertingkat tinggi lainnya.
resiko ini di urutan ranking pertama, 4) Perlu dilakukan penelitian lebih
resiko ini disebabkan karena: lanjut terkait dengan mutu
a) terjadi inflasi mata uang proyek oleh peneliti selanjutnya.
b) kenaikan harga biaya produksi
material.
Perencanaan penanggulangan resiko untuk DAFTAR PUSTAKA
sumber resiko kenaikan harga material: Asmarantaka, N. S. 2014, “Analisis Resiko
a) owner melakukan evaluasi terhadap Yang Berpengaruh Terhadap
harga pasaran yang berlaku dan Kinerja Proyek Pada Pembangunan
melakukan penyesuaian harga melalui Hotel Batiqa Palembang”, (Jurnal
eskalasi Kepres No. 80/2003 dan Teknik Sipil dan Lingkungan
peraturan lainnya Vol.2.No.3), Jurusan Teknik
b) pembelian material jadi atau ready mix Sipil, Universitas Sriwijaya
c) membuat kontrak jangka panjang Palembang, Sumatera
dengan supplier material Selatan.
(2) Sumber resiko paling dominan yang Desromi, F. 2011, “Analisis Faktor-
menjadi resiko tinggi terhadap waktu Faktor Resiko Penting pada
konstruksi proyek adalah kesalahan Proyek Gedung di Kota
asumsi-asumsi teknik pada tahap Baturaja”, (Jurnal Teknika; Vol: 1,
pelaksanaan dengan skor rerata No: 1, ISSN: 2087 – 1902), Prodi
15.64 probabilitas 7-10 kali kejadian Teknik Sipil Fakultas Teknik,
sehingga resiko ini di urutan Universits Baturaja, Kota
ranking pertama, resiko ini Baturaja.
disebabkan karena: Dharmika, I. K. Y, Dharmayanti, G. C dan
a) Kesalahan menentukan metode Purbawijaya, I. 2015, “
pelaksanaan yang tidak sesuai Manajemen Risiko Pada
b) Kurangnya produktivitas alat berat Pembangunan Pengembangan
karena kesalahan perhitungan volume Hotel Yang Sedang Beroperasi
pekerjaan (Studi Kasus Pada
Perencanaan penangulangan resiko untuk Pembangunan Extension
sumber resiko asumsi-asumsi teknik yang Villa Hotel Alila Ubud )”,
salah pada tahap pelaksanaan : (Jurnal Spektran , Vol. 3, No. 2,
a) melakukan survey lokasi sehingga Juli 2015). Program Studi
kontraktor dapat menetukan metode Magister Teknik Sipil, Program
yang tepat dan fleksibel. Pascasarjana, Universitas Udayana,
b) Melakukan adjustment besaran Denpasar.
produktivitas alat berat sesuai dengan Dita, AOF, Ratnaningsih, A dan Sukmawati,
perhitungan volume pekerjaan. S. 2017, “Identifikasi Risiko

153
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)

ANALISA RESIKO BIAYA DAN WAKTU KONSTRUKSI PADA PROYEK


PEMBANGUNAN APARTEMEN BIZ SQUARE RUNGKUT SURABAYA
(Fahmi Wati Irabaram, Miftahul Huda)

Dominan Internal Non Aceh), (Jurnal Teknik Sipil


Teknis Yang Berdampak Pada Pascasarjana Universitas
Biaya Konstruksi High Rise Syiah Kuala ISSN 2302-
Building Menggunakan 0253), Fakultas Teknik
Metode Severity Index (Jurnal Universitas Syiah Kuala,
Rekayasa Sipil dan Banda Aceh.
Lingkungan, ISSN 2548-9518 Zulvantino dan Syahrizal. 2010, “Analisa
Vol. 01, No. 02, Juli 2017), Faktor_Faktor Resiko Yang
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Mempengaruhi Keterlambatan
Teknik, Universitas Jember, Proyek Gedung ( Studi Kasus :
Jember. Pelaksanaan Proyek Konstruksi
Hatono, W, Daluis, KRPD dan Sugiyarto. Gedung Di Kota Medan ),”
2015, “Analisis Risiko Konstruksi Teknik Sipil Universitas
Struktur Atas Dengan Metode Utara, Universitas USU, Medan.
Analytical Hierarchy Process
(Studi Kasus Pada Proyek
Pembangunan Hartono Lifestyle
Mall Yogyakarta), Fakultas
Teknik, Jurusan Teknik Sipil,
Universitas Sebelas Maret,
Surakarta.
Kurniawan, B. Y. 2011 , “Analisa Risiko
Konstruksi Pada Proyek
Pembangunan Apartemen
Petra Square Surabaya “,
Makalah Tugas Akhir, Fakultas
Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh
November, Surabaya.

Labombang, M. 2011, “Manajemen


Risiko Dalam Proyek Konstruksi
“, (Jurnal SMARTek, Vol. 9 No. 1.
Pebruari 2011: 39 - 46).
Universitas Tadulako,
Palu.

Nurlela dan Suprapto, H. 2014, “Identifikasi


Dan Analisis Manajemen Risiko Pada
Proyek Pembangunan Infrastruktur
Bangunan Gedung Bertingkat”,(Jurnal
Desain Konstruksi Volume 13).
Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan Universitas Gunadarma,
Depok.
PMI. 2012, Guide to the project Management
Body of Knowledge (PMBOK Guide).
4th ed. Newton Square : Project
Management Institute , 459 p.
Rusman, Muttaqin dan Malahayati, M.
2012, “Faktor-Faktor Resiko
Yang Mempengaruhi Kinerja
Waktu Pelaksanaan Konstruksi
Gedung Secara Swakelola (
Studi Kasus : Proyek
Pengembangan Sekolah Menengah
Kejuruan Di Provinsi

154

Anda mungkin juga menyukai