Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DEMOKRASI

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

NAMA : 1. DINDA ARISTA KHOLIFATURRAHMAH (192347SM)


2. HAIRIN NISA (192352SM)
3. KUKUH GILANG GUNTUR (192332SM)
4. JIBRIL ALWI JAHIR (192335SM)
‘ 5. FIRDAUS ALGADRI (192329SM)
6. RAFLI RIVANSYAH (192349SM)

KELAS : S-1 MANAJEMEN B

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AMM MATARAM
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
KATA PENGANTAR

Penyusun mengucap puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan karunianya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “DEMOKRASI” untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dengan baik.

Penyusun mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pendidikan Kewarganegaraan yang


telah membantu dan membimbing penyusun dalam proses pembuatan makalah ini dan juga
kepada teman-teman mahasiswa yang telah berkontribusi baik langsung maupun tidak langsung
dalam pembuatan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penyusun pada khususnya. Seperti pepatah yang mengungkapkan bahwa “Tiada gading yang
tak retak” demikian pula dengan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan untuk itu penyusun mengharapkan saran dan kritik dari pembaca terutama dosen
pembimbing mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang bersifat membangun demi
perbaikan kearah kesempurnaan.

Akhir kata penyusun mengucapkan terimakasih.

Mataram , 17 Februari 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………...……... ii
DAFTAR ISI……………..…………………………………………………………………….. .. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………… ............ 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………….. ............. 1
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Demokrasi…………………………………………………….… ........................ .2
B. Pengertian Demokrasi… ..................................................................................................... 2
C. Macam-Macam Demokrasi ................................................................................................. 3
D. Prinsip-Prinsip Demokrasi. ................................................................................................. 4
E. Ciri-Ciri Pemerintahan Demokratis. ................................................................................... 6
F. Sejarah Demokrasi di Indonesia. ........................................................................................ 6
G. Proses Demokrasi di Indonesia. .......................................................................................... 8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan……… .. ………………………………………………………………….…11
B. Saran. ................................................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA. .................................................................................................................. 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai
upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga negara) atas negara untuk
dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias
politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan
legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas
(independen) dan berada dalam peringkat yang sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan
independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini
bisa saling mengawasi dan saling mengontrol .

Indonesia adalah salah satu negara yang menjunjung tinggi demokrasi, untuk di Asia
Tenggara Indonesia adalah negara yang paling terbaik menjalankan demokrasinya,
mungkin kita bisa merasa bangga dengan keadaan itu.

Didalam praktek kehidupan kenegaraan sejak masa awal kemerdekaan hingga saat ini,
ternyata paham demokrasi perwakilan yang dijalankan di Indonesia terdiri dari beberapa
model demokrasi perwakilan yang saling berbeda satu dengan lainnya.

B. Rumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang yang telah dikemukakan maka beberapa masalah yang
dapat penulis rumuskan dan akan dibahas dalam laporan ini adalah:
1. Apakah arti Demokrasi?
2. BagaimanakahSejarah demokrasi di Indonesia?
3. Apa jenis demokrasi yang dianut negara Indonesia?
4. Bagaimanakah proses demokrasi di Indonesia semenjak kemerdekaan?
5. Bagaimanakah proses demokrasi di Indonesia saat ini?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian demokrasi dan prinsip-prinsipnya
2. Mengetahui macam-macam demokrasi
3. Mengerahui sejarah demokrasi Indonesia
4. Mengetahui bagaimana proses dan perkembangan demokrasi di Indonesia

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Demokrasi
Isitilah “demokrasi” berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno pada
abad ke-5 SM. Negara tersebut biasanya dianggap sebagai contoh awal dari sebuah sistem
yang berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti dari istilah ini telah
berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern telah berevolusi sejak abad ke-18,
bersamaan dengan perkembangan sistem “demokrasi” di banyak negara.

Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan
kratos/cratein yang berarti kekuasaan, sehingga dapat diartikan sebagai kekuasaan rakyat,
atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal
ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator
perkembangan politik suatu negara. Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitannya
pembagian kekuasaan dalam suatu negara (umumnya berdasarkan konsep dan prinsip
trias politica) dengan kekuasaan negara yang diperoleh dari rakyat juga harus digunakan
untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

Prinsip semacam trias politica ini menjadi sangat penting untuk diperhitungkan ketika
fakta-fakta sejarah mencatat kekuasaan pemerintah (eksekutif) yang begitu besar ternyata
tidak mampu untuk membentuk masyarakat yang adil dan beradab, bahkan kekuasaan
absolut pemerintah seringkali menimbulkan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia.
Demikian pula kekuasaan berlebihan di lembaga negara yang lain, misalnya kekuasaan
berlebihan dari lembaga legislatif menentukan sendiri anggaran untuk gaji dan tunjangan
anggota-anggotanya tanpa mempedulikan aspirasi rakyat, tidak akan membawa kebaikan
untuk rakyat.

Intinya, setiap lembaga negara bukan saja harus akuntabel (accountable), tetapi harus
ada mekanisme formal yang mewujudkan akuntabilitas dari setiap lembaga negara dan
mekanisme ini mampu secara operasional (bukan hanya secara teori) membatasi
kekuasaan lembaga negara tersebut.

B. Pengertian Demokrasi
Secara etimologis istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani “Demokratia” yang
terdiri dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, kratos/kratein yang berarti
kekuasaan/ pemerintahan. Secara harfiah, demokrasi berarti kekuasaan rakyat atau suatu
bentuk pemerintahan dengan rakyat sebagai pemegang kedaulatannya. Melalui konteks
budaya demokrasi, nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi panutan dapat diterapkan
dalam praktik kehidupan demokratis yang tidak hanya dalam pengertian politik saja,
tetapi juga dalam berbagai bidang kehidupan. Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden

2
Republik Indonesia, menyebut demokrasi sebagai sebuah pergeseran dan penggantian
kedaulatan raja menjadi kedaulatan rakyat.

Istilah -istilah demokrasi tersebut banyak dikaji oleh para ahli. Meskipun terdapat
perbedaan, namun pada dasarnya pandangan-pandangan para ahli itu mempunyai
kesamaan prinsip. Berikut ini adalah pandangan demokrasi menurut beberapa pendapat.
a. Abraham Lincoln (Presiden Amerika ke-16)
Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
b. Giovani Sartori
Demokrasi dipandang sebagai suatu sistem dimana tidak seorang pun dapat
memilih diriya sendiri, tidak seorang pun dapat mengindentifikasikan dengan
kekuasaannya, kemudian tidak dapat merebut dari kekuasaan lain dengan cara-cara
tak terbatas dan tanpa syarat.
c. Sidney Hook
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan
pemerintah yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada
kesempatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa
d. Carol C. Gould
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang didalamnya rakyat
memerintah sendri, baik melalui partisipasi langsung dalam merusmuskan keputusan-
keputusan yang memengaruhi mereka maupun dengan cara memilih wakil-wakil
mereka.
e. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Demokrasi berarti bentuk pemerintahan dimana segenap rakyat turut serta
memerintah dengan peraturan wakilnya. Adapun arti lainnya, yaitu demokrasi
merupakan suatu gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan-
persamaan yang sama bagi semua warga negara
f. Ensiklopedi Populer Politik Pembangunan Pancasila
Demokrasi adalah suatu pola pemerintahan, yang pelaksanaa pemerintahnya
bersumber pada mereka yang diperintah. Atau demokrasi adalah pola pemerintahan
yang mengikutsertakan secara aktif semua anggota masyarakat dalam keputusan yang
diambil oleh mereka yang berwenang.

Berdasarkan beberapa pengertian demokrasi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa


demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan dimana kekuasaan atau kedaulatan
adaditangan rakyat. Dengan kata lain, rakyat dapat dilibatkan dalam setiap aspek
kehidpan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

C. Macam – Macam Demokrasi


a. Dilihat dari cara penyaluran kehendak rakyat
1. Demokrasi langsung (direct democracy)
Yaitu rakyat secara langsung dapat membicarakan dan menentukan suatu
urusan politik kenegaraan.

3
2. Demokrasi perwakilan atau tidak langsung (representative democracy)
Yaitu aspirasi rakyat disalurkan melalui wakil-wakilnya yang duduk di
lembaga perwakilan rakyat (parlemen).

3. Demokrasi sistem referendum


Yaitu rakyat memilih wakil-wakilnya yang duduk di parlemen tetapi dalam
melaksanakan tgasnya, parlemen dikontrol oleh rakyat melalui sistem
referendum.
b. Dilihat dari dasar atau paham ideologi yang dianut
1. Demokrasi liberal
Yaitu paham demokrasi dengan menitikberatkan pada ideologi liberalis yang
cenderung pada kebebasan individu atau perseorangan.
2. Demokrasi rakyat
Yaitu demokrasi yang cenderung kepada kepentingan umum (dalam hal
negara ini) sehingga hak-hak politik rakyat dan kepentingan perseorangan kurang
diperhatikan.
3. Demokrasi pancasila
Merupakan ciri khusus demokrasi yang tidak hanya mencakup bidang politik
saja, melainkan juga bidang ekonomi, sosial, budaya, dan mewujudkan
kesejahteraan rakyat.
c. Dilihat dari perkembangan paham
1. Demokrasi klasik
Yaitu paham demokrasi yang menitikberatkan pada pengertian politik
kekuasaan atau politik pemerintahan negara.
2. Demokrasi modern
Yaitu paham demokrasi yang tidak hanya mencakup bidang politik saja,
melainkan juga bidang ekonomi, sosial, budaya dan menwujudkan kesejahteraan
rakyat.
d. Dilihat dari hubungan antara pemerintahan dengan rakyat
1. Demokrasi liberal
Dalam demokrasi ini pemerintah dibatsi oleh undang-undang dan pemilihan
umum yang bebas diselenggarakan dalam waktu yang tetap.
2. Demokrasi terpimpin
Dalam demokrasi ini terdapat keyakinan para pemimpin bahwa semua
tindakan mereka dipercaya oleh rakyat, tetapi menolak persaingan dalam
pemilihan umum untuk menduduki kekuasan.
3. Demokrasi sosial
Demokrasi ini menaruh kepeduliannya kepada keadaan sosial dan
egalitarianisme (paham persamaan) bagi persyaratan untuk memperoleh
kepercayaan politik.
4. Demokrasi partisipasi
Demokrasi yang menekankan hubungan timbal balik antara penguasa atau
pemimpin dengan yang dipimpin.

4
5. Demokrasi konstitusional
Demokrasi yang menekankan pada proteksi khusus bagi kelompok-kelompok
budaya dan menekankan kerja sama yang erat diantara elite yang mewakili
bagian budaya umum.

D. Prinsip-Prinsip Demokrasi
a. Prinsip budaya demokrasi
1. Kebebasan
Adalah kekuasaan untk membuat pilihan terhadap beragam pilihan atau
melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan bersama atas kehendak
sendiri, tanpa tekanan dar pihak manapun.
2. Persamaan
Setiap negara terdiri atas berbagai suku, ras, dan agama. Namun dalam negara
demokrasi perbedaan tersebut tidak perlu ditonjolkan bahkan harus ditekan agar
tidak menimbulkan konflik.
3. Solidaritas
Rasa solidaritas harus ada di dalam negara demokrasi. Karena dengan adanya
sifat solidaritas ini, walaupun ada perbedaan pandangan bahkan kepentingan tiap-
tiap masyarakat maka akan senantiasa selalu terikat karena adanya tujuan
bersama.
4. Toleransi
Adalah sikap atau sifat toleran. Bersikap toleran artinya bersifat menenggang
(menghargai, memberikan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan,
kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang bertentangan atau
berbeda dengan pendirian sendiri.
5. Menghormati kejujran
Kejujuran berarti kesediaan atau keterbukaan untuk menyatakan suatu
kebenaran. Kejujuran menjadi hal yang sangat penting bagi semua pihak.
6. Menghormati penalaran
Penalaran adalah penjelasan mengapa seseorang memiliki pandangan tertentu,
membela tindakan tertentu, dan menuntut hal serupa dari orang lain. Penalaran
ini sangat diperlukan bagi terbangunnya solidaritas antarwarga masyarakat
demokratis.

b. Prinsip – prinsip demokrasi yang bersifat universal


1. Keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan politik.
2. Tingkat persamaan (kesetaraan) tertentu antara warga negara.
3. Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai oleh para
warga negara.
4. Pengormatan terhadap supremasi hukum.

5
Adapun prinsip demokrasi yang didasarkan pada konsep di atas (rule of law)
antara lain sebagai berikut :
1. Tidak adanya kekuasaan yang sewenang-wenang.
2. Kedudukan yang sama dalam hukum.
3. Terjaminnya hak asasi manusia oleh undang-undang.

c. Prinsip-prinsip demokrasi Pancasila


1. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia
2. Keseimbangan antara hak dan dan kewajiban.
3. Kebebasan yang bertanggung jawab.
4. Mewujudkan rasa keadilan sosial.
5. Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat.
6. Mengutamakan keputusan dengan musyawarah mufakat.
7. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.

E. Ciri-Ciri Pemerintahan Demokratis


Setiap bentuk pemerintahan pastilah memiliki ciri-ciri. Berikut ciri-ciri pemerintahan
Demokratis :
1. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik
langsung maupun tidak langsung (perwakilan).
2. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.
3. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.
4. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga
perwakilan rakyat

F. Sejarah Demokrasi di Indonesia


Sejak Indonesia merdeka dan berdaulat sebagai sebuah negara pada tanggal 17
Agustus 1945, para Pendiri Negara Indonesia (the Founding Fathers) melalui UUD 1945
(yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945) telah menetapkan bahwa Negara Kesatuan
Republik Indonesia (selanjutnya disebut NKRI) menganut paham atau ajaran demokrasi,
dimana kedaulatan (kekuasaan tertinggi) berada ditangan Rakyat dan dilaksanakan
sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Dengan demikian berarti juga
NKRI tergolong sebagai negara yang menganut paham Demokrasi Perwakilan
(Representatif Demokrasi).

Penetapan paham demokrasi sebagai tataan pengaturan hubungan antara rakyat disatu
pihak dengan negara dilain pihak oleh Para Pendiri Negara Indonesia yang duduk di
BPUPKI tersebut, kiranya tidak bisa dilepaskan dari kenyataan bahwa sebagian
terbesarnya pernah mengecap pendidikan Barat, baik mengikutinya secara langsung di
negara-negara Eropa Barat (khususnya Belanda), maupun mengikutinya melalui
pendidikan lanjutan atas dan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintahan
kolonial Belanda di Indonesia sejak beberapa dasawarsa sebelumnya, sehingga telah
cukup akrab dengan ajaran demokrasi yang berkembang di negara-negara Eropah Barat
dan Amerika Serikat. Tambahan lagi suasana pada saat itu (Agustus 1945) negara-negara

6
penganut ajaran demokrasi telah keluar sebagai pemenang Perang Dunia-II. Didalam
praktek kehidupan kenegaraan sejak masa awal kemerdekaan hingga saat ini, ternyata
paham demokrasi perwakilan yang dijalankan di Indonesia terdiri dari beberapa model
demokrasi perwakilan yang saling berbeda satu dengan lainnya.

Sejalan dengan diberlakukannya UUD Sementara 1950 (UUDS 1950) Indonesia


mempraktekkan model Demokrasi Parlemeter Murni (atau dinamakan juga Demokrasi
Liberal), yang diwarnai dengan cerita sedih yang panjang tentang instabilitas
pemerintahan dan nyaris berujung pada konflik ideologi di Konstituante pada bulan Juni-
Juli 1959.Guna mengatasi konflik yang berpotensi mencerai-beraikan NKRI tersebut di
atas, maka pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Ir.Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden
yang memberlakukan kembali UUD 1945, dan sejak itu pula diterapkan model
Demokrasi Terpimpin yang diklaim sesuai dengan ideologi Negara Pancasila dan paham
Integralistik yang mengajarkan tentang kesatuan antara rakyat dan negara.

Namun belum berlangsung lama, yaitu hanya sekitar 6 s/d 8 tahun dilaksanakan-nya
Demokrasi Terpimpin, kehidupan kenegaraan kembali terancam akibat konflik politik dan
ideologi yang berujung pada peristiwa G.30.S/PKI pada tanggal 30 September 1965, dan
turunnya Ir. Soekarno dari jabatan Presiden RI pada tanggal 11 Maret 1968. Presiden
Soeharto yang menggantikan Ir. Soekarno sebagai Presiden ke-2 RI, menerapkan model
Demokrasi yang berbeda lagi, yaitu dinamakan Demokrasi Pancasila (Orba), untuk
menegaskan klaim bahwasanya model demokrasi inilah yang sesungguhnya sesuai
dengan ideologi negara Pancasila. Demokrasi Pancasila (Orba) berhasil bertahan relatif
cukup lama dibandingkan dengan model-model demokrasi lainnya yang pernah
diterapkan sebelumnya, yaitu sekitar 30 tahun, tetapi akhirnyapun ditutup dengan cerita
sedih dengan lengsernya Jenderal Soeharto dari jabatan Presiden pada tanggal 23 Mei
1998, dan meninggalkan kehidupan kenegaraan yang tidak stabil dan krisis disegala
aspeknya.

Sejak runtuhnya Orde Baru yang bersamaan waktunya dengan lengsernya Presiden
Soeharto, maka NKRI memasuki suasana kehidupan kenegaraan yang baru, sebagai hasil
dari kebijakan reformasi yang dijalankan terhadap hampir semua aspek kehidupan
masyarakat dan negara yang berlaku sebelumnya. Kebijakan reformasi ini berpuncak
dengan di amandemennya UUD 1945 (bagian Batang tubuhnya) karena dianggap sebagai
sumber utama kegagalan tataan kehidupan kenegaraan di era Orde Baru. Amandemen
UUD 1945, terutama yang berkaitan dengan kelembagaan negara, khususnya laginya
perubahan terhadap aspek pembagian kekuasaan dan aspek sifat hubungan antar lembaga-
lembaga negaranya, dengan sendirinya mengakibatkan terjadinya perubahan terhadap
model demokrasi yang dilaksana-kan dibandingkan dengan model Demokrasi Pancasila
di era Orde Baru.

Model Demokrasi pasca Reformasi yang telah dilaksanakan sejak beberapa tahun
terakhir ini, nampaknya belum menunjukkan tanda-tanda kemampuannya untuk
mengarah-kan tatanan kehidupan kenegaraan yang stabil (ajeq), sekalipun lembaga-

7
lembaga negara yang utama, yaitu lembaga eksekutif (Presiden/Wakil Presiden) dan
lembaga-lembaga legislatif (DPR dan DPD) telah terbentuk melalui pemilihan umum
langsung yang memenuhi persyaratan sebagai mekanisme demokrasi.

G. Proses demokrasi di Indonesia


Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia dibagi menjadi beberapa periode, yaitu:
1) Pelaksanaan demokrasi pada masa revolusi ( 1945 – 1950 ).
Tahun 1945 – 1950, Indonesia masih berjuang menghadapi Belanda yang
ingin kembali ke Indonesia. Pada saat itu pelaksanaan demokrasi belum berjalan
dengan baik. Hal itu disebabkan oleh masih adanya revolusi fisik. Pada awal
kemerdekaan masih terdapat sentralisasi kekuasaan hal itu terlihat Pasal 4 Aturan
Peralihan UUD 1945 yang berbnyi sebelum MPR, DPR dan DPA dibentuk
menurut UUD ini segala kekuasaan dijalankan oleh Presiden denan dibantu oleh
KNIP. Untuk menghindari kesan bahwa negara Indonesia adalah negara yang
absolut pemerintah mengeluarkan :
 Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945, KNIP berubah
menjadi lembaga legislatif.
 Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945 tentang Pembentukan Partai
Politik
 Maklumat Pemerintah tanggal 14 Nopember 1945 tentang perubahan sistem
pemerintahan presidensil menjadi parlementer
2) Pelaksanaan demokrasi pada masa Orde Lama
a) Masa demokrasi Liberal 1950 – 1959
Masa demokrasi liberal yang parlementer presiden sebagai lambang
atau berkedudukan sebagai Kepala Negara bukan sebagai kepala eksekutif.
Masa demokrasi ini peranan parlemen, akuntabilitas politik sangat tinggi dan
berkembangnya partai-partai politik. Namun demikian praktik demokrasi pada
masa ini dinilai gagal disebabkan :
 Dominannya partai politik
 Landasan sosial ekonomi yang masih lemah
 Tidak mampunya konstituante bersidang untuk mengganti UUDS 1950
Atas dasar kegagalan itu maka Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden 5
Juli 1959 :
 Bubarkan konstituante dan Kembali ke UUD 1945 tidak berlaku UUD S
1950
 Pembentukan MPRS dan DPAS
b) Masa demokrasi Terpimpin 1959 – 1966
Pengertian demokrasi terpimpin menurut Tap MPRS No.
VII/MPRS/1965 adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan yang berintikan musyawarah untuk
mufakat secara gotong royong diantara semua kekuatan nasional yang
progresif revolusioner dengan berporoskan nasakom dengan ciri:
 Dominasi Presiden

8
 Terbatasnya peran partai politik
 Penyimpangan masa demokrasi terpimpin antara lain:
 Mengaburnya sistem kepartaian, pemimpin partai banyak yang
dipenjarakan
 Peranan Parlemen lembah bahkan akhirnya dibubarkan oleh presiden
dan presiden membentuk DPRGR
 Jaminan HAM lemah
 Terjadi sentralisasi kekuasaan
 Terbatasnya peranan pers
 Kebijakan politik luar negeri sudah memihak ke RRC (Blok Timur)
Akhirnya terjadi peristiwa pemberontakan G 30 September 1965 oleh
PKI.
c) Pelaksanaan demokrasi Orde Baru 1966 – 1998
Pelaksanaan demokrasi orde baru ditandai dengan keluarnya Surat
Perintah 11 Maret 1966, Orde Baru bertekad akan melaksanakan Pancasila
dan UUD 1945 secara murni dan konsekwen. Awal Orde baru memberi
harapan baru pada rakyat pembangunan disegala bidang melalui Pelita I, II,
III, IV, V dan pada masa orde baru berhasil menyelenggarakan Pemilihan
Umum tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. Namun demikian
perjalanan demokrasi pada masa orde baru ini dianggap gagal sebab:
 Rotasi kekuasaan eksekutif hampir dikatakan tidak ada
 Rekrutmen politik yang tertutup
 Pemilu yang jauh dari semangat demokratis
 Pengakuan HAM yang terbatas
 Tumbuhnya KKN yang merajalela

Sebab jatuhnya Orde Baru:


 Hancurnya ekonomi nasional ( krisis ekonomi )
 Terjadinya krisis politik
 TNI juga tidak bersedia menjadi alat kekuasaan orba
 Gelombang demonstrasi yang menghebat menuntut Presiden Soeharto
untuk turun jadi Presiden
 Pelaksanaan demokrasi pada masa Reformasi 1998 s/d sekarang.
Berakhirnya masa orde baru ditandai dengan penyerahan kekuasaan
dari Presiden Soeharto ke Wakil Presiden BJ Habibie pada tanggal 21 Mei
1998.
d) Pelaksanaan demokrasi Orde Reformasi 1998 – sekarang
Demokrasi yang dikembangkan pada masa reformasi pada dasarnya
adalah demokrasi dengan mendasarkan pada Pancasila dan UUD 1945, dengan
penyempurnaan pelaksanaannya dan perbaikan peraturan-peraturan yang tidak
demokratis, dengan meningkatkan peran lembaga-lembaga tinggi dan tertinggi
negara dengan menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang

9
mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan dan tata hubungan yang jelas
antara lembaga-lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif.
Demokrasi Indonesia saat ini telah dimulai dengan terbentuknya DPR
– MPR hasil Pemilu 1999 yang telah memilih presiden dan wakil presiden
serta terbentuknya lembaga-lembaga tinggi yang lain.

Masa reformasi berusaha membangun kembali kehidupan yang demokratis


antara lain:
1. Keluarnya Ketetapan MPR RI No. X/MPR/1998 tentang pokok-pokok
reformasi
2. Ketetapan No. VII/MPR/1998 tentang pencabutan tap MPR tentang
Referandum
3. Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang
bebas dari KKN
4. Tap MPR RI No. XIII/MPR/1998 tentang pembatasan Masa Jabatan
Presiden dan Wakil Presiden RI
5. Amandemen UUD 1945 sudah sampai amandemen I, II, III, IV

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Demokrasi diartikan sebagai pemerintahan atau kekuasaan dri rakyat oleh rakyat dan
untuk rakyat. Istilah demokrasi ini memberikan posisi penting bagi rakyat sebab dengan
demokrasi, hak-hak rakyat untuk menentukan sendiri jalannya organisasi Negara dijamin.

Penerapan demokrasi di berbagai Negara di dunia memiliki ciri khas dan spesifikasi
masing-masing, lazimnya sangat dipengaruhi oleh ciri khas masyarakat sebagai rakyat
dalam suatu negara. Indonesia sendiri menganut demokrasi pancasila di mana demokrasi
itu dijiwai dan diintegrasikan oleh nilai-nilai luhur Pancasila sehingga tidak dapat
diselewengkan begitu saja. Implementasi demokrasi pancasila terlihat pada pesta
demokrasi yang diselenggarakan tiap lima tahun sekali. Dengan diadakannya Pemilihan
Umum baik legislatif maupun presiden dan wakil presiden terutama di era reformasi ini,
aspirasi rakyat dan hak-hak politik rakyat dapat disalurkan secara langsung dan benar
serta kedaulatan rakyat yang selama ini hanya ada dalam angan-angan akhirnya dapat
terwujud.

Namun, itu belum terjadi. Di media massa kita sering mendengar betapa sering warga
negara, bahkan pemerintah itu sendiri, melanggar nilai-nilai demokrasi. Orang-orang
kurang menghargai kebabasan orang lain, kurang menghargai perbedaan, supremasi
hukum kurang ditegakan, kesamaan kurang di praktekan, partisipasi warga negara atau
orang perorang baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan pilitik belum
maksimal, musyawarah kurang dipakai sebagai cara untuk merencanakan suatu program
atau mengatasi suatu masalah bersama, dan seterusnya. Bahkan dalam keluarga dan
masyarakat kita sendiri, nilai-nilai demokrasi itu kurang di praktekan

B. Saran
Demikianlah makalah yang kami tulis ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca mengenai sejarah singkat demokrasi, makna demokrasi,
macam-macam demokrasi, sistem politik demokrasi beserta landasan sistem politik
demokrasi Indonesia.

Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat
yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas. Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak
luput dari kesalahan dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat
diterima di hati dan kamiucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi

http://sakauhendro.wordpress.com/demokrasi-dan-politik/pengertian-demokrasi/

http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/05/demokrasi-di-indonesia-
pengertian-sejarah-pelaksanaan-penerapan.html

http://www.pengertianahli.com/2014/08/macam-macam-demokrasi.html

http://cieh94.wordpress.com/2012/11/11/prinsip-prinsip-demokrasi/

12

Anda mungkin juga menyukai