Ada tiga kelas obat-obatan yang biasa digunakan untuk
meningkatkan suplai oksigen; vasodilator (khususnya nitrat), antikoagulan, dan trombolitik. Analgetik dapat menghilangkan nyeri namun tidak diketahui apakah bisa memperbaiki aliran darah koroner secara langsung Vasodilator. Vasodilator pilihan untuk mengurangi nyeri jantung adalah nitrogliserin (NTG) intravena. Dosis NTG yang diperlukan untuk menghilangkan nyeri dada bervariasi antara satu pasien dengan lainnya. Karena dosisnya berbeda-beda, maka jumlah NTG yang diberi- kan ditentukan berdasar jumlah yang mampu menghilang- kan nyeri, tetapi tetap mempertahankan tekanan sistole dalam batas parameter terapeutik untuk masing-masing pasien. Dosis ditentukan berdasar berat badan dan diukur dalam miligram per kilogram berat badan. Nitrogliserin menyebabkan dilatasi arteri dan vena yang mengakibatkan pengumpulan darah di perifer, se- hingga menurunkan jumlah darah yang kenbali ke jan- tung (preload) dan mengurangi beban kerja (workload) jantung. Karena NTG juga bekerja pada arteri, maka penurunan tekanan darah juga merupakan hasil yang diharapkan, karena menyebabkan penurunan tekanan da- rah sistemik (afterload). Efek terapeutik nitrat juga men- jelaskan efek samping utama, yaitu hipotensi klinis. Antikoagulan. Heparin adalah antikoagulan pilihan untuk membantu mempertahankan integritas jantung. He- parin memperpanjang waktu pembekuan darah, sehingga dapat menurunkan kemungkinan pembentukan trombus dan selanjutnya menurunkan aliran darah. Trombolitik. Tujuan trombolitik adalah untuk mela- rutkan setiap trombus yang telah terbentuk di arteri koroner, memperkecii penyumbatan dan juga luasnya infark. Agar efektif, obat ini harus diberikan pada awal awitan nyeri dada. Tiga macam obat trombolitik yang terbukti berman- faat melarutkan trombus (trombolisis) adalah; streptoki- nase, aktifator plasminogen jaringan (t-PA minogen activator) dan anistreplase. Streptokinase. Streptokinase beker pada mekanisme pembekuan dalam tubuh. Meskipun obat ini terbukti efektif melarutkan bekuan darah, namun ada risiko terjadi potensial perdarahan sistemik. Streptokinase juga mempunyai risiko reaksi alergi dan terbukti hanya efektif bila diinjcksikan langsung ke arteri koroner Pemberian secara intrakoroner memerlukan fasilitas kete- terisasi jantung, seorang dokter dengan ketrampilan ting- gi, dan tim ahli bedah torak yang siap siaga. =tissue Plas secara sistemik