Pemeran
1. Ibu Sukiyem (Mayla)
2. Pak Kandar (Camel)
3. Mertua (Ekar)
4. Bidan (Latifa)
5. Administrasi BPM 1 (Ayu)
6. Administrasi BPM 2 (Akhdine)
Di suatu daerah hiduplah sepasang suami istri, mereka adalah bapak Abdul Sukandar dan ibu Siti
Sukiyemwati. Bu Sukiyem sedang mengandung anak pertamanya. Usia kehamilan BU Sukiyem
34 minggu. Bu Sukiyem sedang melakukan kunjungan ANCnya ke BPM Melati ditemani dengan
suaminya, Pak Kandar.
Bu Sukiyem : Pak, hari ini jadwal kita kunjungan ke Bidan pak. Ayo temani ibu
Bu sukiyem : gini mbak, kemarin saya sudah buat janji dengan Bidan kalau hari ini saya mau
kontrol mingguan
Bu Sukiyem : tapi pak, kan kalo pake kb abis lahiran ibu jadi bisa tenang dan fokus ngurusin
anak kita
Seminggu kemudian jadwalnya ibu sukiyem untuk kontrol. Ibu Sukiyem ditemani oleh
Mertuanya
Administrasi BPM 2 : selamat pagi, pak, bu.... ada yang bisa saya bantu?
Bu Sukiyem : iya bu.. saya ada jadwal kontrol sam bu bidan. Bu bidan ada kan?
Seminggu kemudian, Ibu Sukiyem pun pergi untuk konsultasi kehamilan dan mempersiapkan
persalinan. Dua minggu kemudian ibu sukiyem pun melahirkan di BPM Melati.
Bidan : Selamat pagi pak, bu.. silakan duduk
Pak Kandar : ohiya, terima kasih bu bidan.
Bidan : ibu, silakan berbaring, kita periksa dulu ya
Bu sukiyem pun berbaring dan diperiksa bidan.
Bidan : ibu sekarang sudah pembukaan 4, kita siap-siap untuk persalinan tapi sebelumnya, ibu
dan suami isi lembar persetujuan ini dulu yaaa
Bu sukiyem : ayo pak bacain isinya. Nanti bapak yang tanda tangan.
Pak Kandar dan Bu Sukiyem pun menandatangani inform consent dan bidan membantu
persalinan.
10 menit setelah plasenta lahir, bidan pun melakukan pemasangan IUD di dalam rahim Ibu
Sukiyem.
Kesimpulan : sebagai bidan yang beretika, kita diwajibkan untuk selalu mengikuti kode etik
kebidanan yang berlaku dan melakukan asuhan sesuai standar.