444 704 1 PB PDF
444 704 1 PB PDF
Abstract
Tondano is a natural and biggest lake in North Sulawesi which some strategic functions
i.e for irrigation, source of drinking water, hydropower, freshwater culture, tourisms,
overflow control. Wide of Tondano Lake is about 46 – 51 km2. There are 35 streams
as inlet and one outlet only is Tondano Stream. Tondano Lake has some problems
caused by many activities both in downstream area or around of the lake. People’s
activities such as land clearing for plantation in downstream area, freshwater culture
and daily people’s activities around of the lake had been organic material contribution
in the lake waters. It has caused of water hyacinth booming (Eichornia crassipes
(Malt) (Soms), erosion and sedimentation. Nowadays water hyacinth has been covered
about 20% of Tondano Lake’s wide. Besides reduce of waters quality, water hyacinth
booming has been made problems for hydropower and traffic in lake waters to the
outlet. Because of that problems, Tondano Lake needs concern for intensif management.
Key Words : strategic functions, ecosystem, erosion, sedimentation, water hyacinth
1. PENDAHULUAN
Danau Tondano merupakan danau alami sumber irigasi, perikanan darat dan obyek
dan terbesar di Sulawesi Utara dan wisata.
merupakan sub DAS Tondano. Inlet danau Perkembangan penduduk di sekitar
Tondano adalah dari beberapa sungai besar danau Tondano merubah lingkungan sekitar
maupun sungai kecil yang sebagian besar danau untuk kepentingannya. Ruang dan
merupakan sungai intermitten (sungai tanah di sekitar kawasan danau dirombak
musiman). Selain dari sungai, inlet danau untuk menampung berbagai bentuk
Tondano berasal dari saluran irigasi dan kegiatan manusia disekitarnya seperti
saluran pemukiman. Sedangkan outlet pemukiman, pertanian, saluran limbah
hanya ada satu saluran yaitu sungai rumah tangga, obyek wisata dan
Tondano yang bermuara di teluk Menado. sebagainya. Aktifitas - aktifitas tersebut
Danau dan sungai Tondano mempunyai berjalan dan berkembang dengan pesat
peranan penting dalam menunjang sehingga menimbulkan permasalahan
kehidupan penduduk Kota Menado dan antara lain menurunnya kualitas perairan
sekitarnya yaitu sebagai sumber air minum danau yang menimbulkan potensi
masyarakat, sumber air baku PDAM kota eutrofikasi sehingga menyebabkan
Menado dan Tondano, sumber pembangkit pertumbuhan eceng gondok mencapai
listrik (PLTA) Tanggari dan Tonsea Lama, kurang lebih 20% luasan danau. Masalah
60 Sittadewi, E. H. 2008
3.2. Fungsi Strategis Danau Tondano (foto 2). Berdasarkan informasi dari Ka.
Bapedalda Kab. Minahasa pada saat ini
Sesuai fungsinya sebagai waduk, danau budidaya ikan dengan sistem tersebut diatas
Tondano banyak memberikan kontribusi sudah mencapai lebih kurang 7000 unit
untuk keperluan umum seperti air minum
untuk Kota Manado dan Kabupaten e. Obyek Wisata.
Minahasa, mengurangi bencana banjir dan Pemanfaatan lain dari perairan danau
perikanan darat. Selain itu, saat ini danau Tondano adalah sebagai lahan obyek wisata
Tondano diperuntukkan untuk keperluan yaitu di daerah Remboken.
sumber pembangkit listrik, irigasi dan obyek
wisata. 4. PERUBAHAN EKOSISTEM DANAU
TONDANO DAN PERMASALAHAN
a. Sebagai Sumber Air Baku untuk Air YANG TERJADI
Minum
Air dari danau Tondano dan sungai Pesatnya perkembangan penduduk di
Tondano dimanfaatkan sebagai suplai air sekitar danau Tondano telah menimbulkan
baku untuk air minum masyarakat Menado permasalahan yang kompleks sehingga
dan Kabupaten Minahasa. memerlukan pengelolaan yang intensif.
Masalah erosi, banjir di bagian hilir
b. Sumber Pembangkit Listrik (PLTA) merupakan masalah yang terjadi dari tahun
Smberdaya air danau Tondano ke tahun. Masalah - masalah yang terjadi
digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik di hilir tersebut berakibat perubahan pada
(PLTA) Tanggari yang dibangun oleh danau Tondano antara lain : penurunan
pemerintah Jepang pada tahun 1950 dengan kualitas perairan, potensi eutrofikasi
kapasitas 4,440 kW dan Tonsea Lama. (suburnya air danau), sedimentasi danau
Kemudian dilakukan pengembangan PLTA yang secara keseluruhan akan merubah
Tanggari I dan Tanggari II di sungai Tondano ekosistem danau.
sehingga total daya yang terpasang sekitar
51.000 kW. Kota – kota besar di bagian 4.1. Masalah Erosi dan Sedimentasi
timur Provinsi Sulawesi Utara dicukupi Terjadinya erosi dan sedimentasi yang
kebutuhan listriknya dari PLTA tersebut. Dari tinggi sehubungan dengan adanya
kegiatan ini memberikan kontribusi yang kerusakan hutan di bagian hulu dan konversi
cukup signifikan terhadap perekonomian lahan hutan menjadi areal pertanian dan
masyarakat luas karena energi listrik sangat perkebunan masyarakat yang berada di
dibutuhkan dalam menjalankan kegiatan sepanjang sempadan sungai – sungai yang
perekonomian sektor lainnya. bermuara di danau Tondano. Oleh sebab itu
c. Irigasi Persawahan dapat dikatakan bahwa masalah erosi tanah
sangat berkaitan dengan kegiatan
Selain untuk sumber air baku air minum, masyarakat di DAS Tondano terutama
dan pembangkit tenaga listrik (PLTA), air dari kegiatan perkebunan. Pembukaan lahan
danau Tondano diperuntukkan untuk irigasi sebelum penanaman kopi mengakibatkan
persawahan yang ada di sekitar danau. erosi yang berat pada lereng-lereng.
Menjelang akhir abad 19, yaitu tahun 1890,
d. Perikanan Darat :
tanaman cengkeh diperkenalkan dan
Danau Tondano sebagai salah satu menjadi komoditas penting. Selanjutnya
kawasan perairan dimanfaatkan oleh sejak tahun 1950, cengkeh menjadi
sebagian masyarakat sebagai tempat komoditas ekonomi yang tinggi. Pada tahun
budidaya ikan. Sistem budidaya yang 1961, luas perkebunan cengkeh adalah
digunakan adalah sistem perikanan tancap. 5.538 Ha. Periode tahun 1972 - 1989, ádalah
64 Sittadewi, E. H. 2008
Gambar 3 : Obyek wisata
66 Sittadewi, E. H. 2008