Anda di halaman 1dari 5

TEKNOLOGI DALAM AGAMA

(TECHNOLOGY IN RELIGION)

NAMA MAHASISWA : DWI CAHYO PRABOWO


NIM : 5193230006
KELAS : TE B

DOSEN PENGAMPU : Drs. Ir. Abdul Hakim Sibutar-Butar, M.T

MATA KULIAH : BAHASA INGGRIS TEKNIK

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
DESEMBER 2019
A. Pendahuluan

Teknologi mempunyai manfaat yang banyak bagi kehidupan manusia. Sebagai


contoh, dulu manusia jika ingin berpergian dari 1 lokasi ke lokasi yang lain dengan jalan
kaki, perkembangan zaman orang berpergian dengan menggunakan sepeda (yang
populer pada zaman perkembangan sepeda dengan nama onthel). Lalu berkembang
lagi orang berpergian dengan menggunakan sepeda motor, mobil, kereta, pesawat,dan
kapal.
Dalam telekomunikasi juga ada perkembangan teknologi. Dulu orang berkomunikasi
jarak jauh dengan menggunakan surat. Lalu berkembang dengan menggunakan telepon,
handphone, bahkan sekarang menggunakan internet untuk berkomunikasi dengan
menggunakan chatting pada social network dan video call
Diatas merupakan manfaat IPTEK yang sangat terasa dalam kehidupan masyarakat.
IPTEK dan produk-produknya telah banyak memberikan manfaat, kemudahan,
kenyamanan, kesenangan, dan menolong kehidupan umat manusia.

Tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa perkembangan teknologi disaat ini semakin
terasa pesat dan hasilnya dapat dirasakan oleh manusia, sehingga kehidupan manusia
saat ini terasa lebih mudah dan sangat nyaman, tidak saja yang menyangkut tentang
pencapaian sesuatu itu lebih gampang, tetapi dengan waktu yang singkat lagi cepat
kenyamanan sesuatu itu dapat dinikmati oleh kita manusia. Misalnya saja dapat
disebutkan secara historis, pada zaman purba manusia berpergian dengan berjalan
kaki, kemudian ada gagasan untuk memanfaatkan binatang, lalu menciptakan roda dan
kendali, kemudian secara berangsur-angsur dapat memperbaiki kecepatan dan
menciptakan teknologi transportasi sehingga dari kereta binatang menjadi kereta api,
dari kereta api menjadi mobil, dari mobil menjadi pesawat terbang. Demikian pula dari
perahu layar menjadi kapal api, dan seterusnya. Hingga sekarang kemanfaatan
teknologi lebih terasa meringankan beban hidup manusia dalam mengangkut barang,
menghemat waktu dan memanfaatkan sumber daya baru yang efektif.

Tetapi dari adanya kemajuan sains dan teknologi, banyak kalangan yang mencemaskan.
Diantara kecemasan itu berkisar pada akibat-akibat negatif yang ditimbulkannya.
Misalnya penemuan obat bius, yang mestinya dapat dimanfaatkan di bidang medis,
tetapi akhirnya bisa beralih fungsi karena disalah gunakan oleh pemakainya sehingga
menjadi sebuah alat untuk memperkosa wanita.

Teknologi Secara Islam


Secara umum teknologi adalah penerapan ilmu pengetahuan untuk
memanfaatkan alam dan mengendalikan setiap gejala yang dapat diarahkan dalam
proses produktif yang ekonomis. Sedangkan dalam agama islam, teknologi adalah
penerapan ilmu yang dilandasi oleh nilai-nilai islam sebagai agama yang rahmatan lil
‘alamin, yaitu memakmurkan, mensejahterakan, dan mengangkat harkat martabat
manusia di sisi Allah.

Landasan Agama Tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


Ada beberapa ayat-ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan
dan teknologi :
1. Q.S. Al Mujadillah ayat 11 yang berbunyi:

“Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu


pengetahuan beberapa derajat”

2. Q.S. Al Ghasyiyah ayat 17-20 yang berbunyi:

“maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan. Dan
langit bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung yang ditegakkan? Dan
bumi bagaimana ia dihamparkan?”
3. Q.S. Ali Imron ayat 190-191
4. Q.S. Thaahaa ayat 53-54
5. Q.S. Yunus ayat 5
6. Q.S. Al BAqarah ayat 31-32

Dalam islam, agama dan ilmu pengetahuan adalah satu kesatuan untuk
mendukung dan mendorong umat untuk bereksperimen dalam hal apapun.
 Perkembangan IPTEK Pada Masa Peradaban Islam

Andalusia (Spanyol) dulu merupakan pusat ilmu pengetahuan di masa kejayaan


agama Islam. Melahirkan ribuan ilmuwan dan menginspirasi ilmuwan dari Negara barat
untuk belajar dari kemajuan IPTEK kaum muslimin. Andalusia dipenuhi dengan
perpustakaan yang memiliki ratusan ribu buku. Buku-buku terjemahan Arab ketika itu
menjadi satu-satunya sumber bagi pengajaran di perguruan-perguruan tinggi di Eropa
selama 5-6 abad. Ada pula beberapa fakta yang menunjukkan bahwa agama islam
memiliki tokoh ilmuwan, antara lain:
 Ibnu Sina yang berilmu pada bidang filsafat dan kedokteran
 Ibnu Khaldun dalam bidang filsafat dan sosiologi.
Islam juga memperkenalkan berbagai cabang ilmu pengetahuan kepada Spanyol
seperti:
 Ilmu Ukur
 Aljabar
 Arsitektur
 Kesehatan
 Filsafat

B. Pandangan Agama Terhadap Kemajuan Teknologi

Agama merupakan salah satu cara hidup manusia menemukan 1. Makna hidup, dan 2.
Dunia yang menjadi lingkungannya. 2 (dua) hal ini dengan jelas dapat dipahami dari
ayat 24-25 surat Yunus yang artinya :

“sesungguhnya perumaan hidup duniawi hanyalah bagaikan air hujan yang kami
turunkan dari langit, kemudian berpadu dengan tumbuh-tumbuhan bumi yang menjadi
makanan manusia dan binatang sebagai tatkalah bumi mulai berhias diri dan nampak
indah menarik, dan penghuninya menyangkah bahwa mereka mempunyai kekuasaan
atas bumi itu, tiba-tiba datang perintah kami dimalam atau disiang hari, kemudian kami
jadikan bumi itu gundul seolah-olah tidak pernah terjadi sesuatu apapun di hari
kemarinnya. Demikianlah kami jadikan untuk menjelaskan ayat-ayat kami untuk kaum
yang berfikir. Dan Allah menyeru kepada negeri perdamaian, serta menunjukkan siapa
yang dikehendakinya ke jalan yang lurus

Dengan demikian sekalipun manusia itu sangat pandai dan bisa menguasai berbagai
peralatan yang canggih, sehingga mampu menaklukkan alam jagat raya ini. Tetapi
mereka tetap tidak boleh sombong, sebab bagaimanapun tingginya ilmu manusia, masih
ada saja kejadian-kejadian yang tidak bisa diramalkan oleh mereka. Seperti terjadinya
bencana gelombang sunami aceh, semburan lumpur lapindo di Sidoarjo. Ternyata
semua itu munculnya tanpa diduga. Bahkan, sampai sekarang semburan lumpur lapindo
belum bisa diatasi oleh siapapun. Semua itu merupakan suatu realisasi peringatan Allah
swt. Sebagaiman arti ayat yang tertera di atas, Rasulullah saw. pun pernah mengancam
dengan hadistnya yang artiya “Tidak akan masuk surga bagi orang yang dalam hatinya
terdapat seberat biji sawidari sifat sombong”.

Apabila agama sebagai “Way Of Life” atau jalan hidup bagi manusia. Maka sejauh mana
kaitannya dengan kemajuan sains dan teknologi? Abu’l Hasan Ali Al Nadwi
menyimpulkan ada 4 saran yang ditawarkan agama antara lain:

1. Teknologi adalah sebagai alat untuk menaklukan kesulitan manusia.


Tujuan paling mendasar dari industri dan teknologi adalah untuk menaklukkan
rintangan dan kesulitan dalam perjalanan hidup manusia. yang diakibatkan oleh
kebodohan manusia itu sendiri.
Sebaliknya, jika masalah manusia telah terpecahkan, mereka tidak boleh lupa kepada
Tuhannya, sebab teknologi dan kelebihan yang mereka kuasai itu semata-mata
pemberian dari Allah dan semua itu hanya merupakan sarana belaka.

1. Teknologi bagi kehidupan manusia hanya merupakan sarana.


Sarana disini bisa dipahami sebagai suatu yang netral. Artinya tidak mempunyai nilai
baik atau buruk apalagi nilai jahat. Ia hanya bisa tunduk dan patuh kepada kehendak,
pikiran dan moralitas manusia sebagai pemakainya. Seringkali benda itu berubah
menjadi negatif gara-gara pemakainya membelokkan untuk mencari keuntungan
priibadi. Sebagaimana contoh obat bius diatas.

Karena itu masalahnya bukan terletak pada hasil teknologi, tetapi semata-mata terletak
pada orang yang menggunakannya dan penggunaan itu sendiri. Maka benarlah
ungkapan dalam Al-Qur’an “telah tampak kehancuran dan kebinasaan di daratan dan di
lautan itu disebabkan oleh tangan manusia itu sendiri”. Disinilah diperlukan peranan
agama, artinya Teknologi itu harus dibarengi dengan agama. Sebab agamalah yang
mengajar manusia agar menggunakan sesuatu itu lebih bermanfaat dan sesuai
proporsinya.

1. Hendaknya teknologi dimanfaatkan untuk menjaga keseimbangan.

Yang dimaksud keseimbangan disini adalah keseimbangan antara “kekuatan dan


moral”. Memang diakui bahwa perkembangan teknologi telah menciptakan
kemungkinan bagi perbaikan keadaan-keadaan dalam tingkat hidup sejumlah manusia,
mengankat penderitaan fisik, membebaskan diri dari kerja berat, semuanya menjadi
gampang dan sangat mudah. Tetapi kita sebagai manusia yang bermoral tentu harus
mengakui, bahwa semua itu terjadi karena keikut sertaan campur tangan Tuhan. Tanpa
capur tangan Tuhan tidak mungkin semua itu bisa terjadi.

1. Tujuan akhir teknologi adalah untuk mencapai kemakmuran dan kebahagiaan.

Dalam masalah ini islam sudah jelas, bahwa Allah swt. menciptakan manusia di bumi ini
adalah sebagai kholifah (wakil) Allah. Artinya, agar manusia berbuat dengan sebaik-
baiknya terhadap alam sekelilingnya. Bila terjadi sesuatu yang dianggap bisa
membahayakan, hendaknya cepat-cepat untuk menanggulanginya sehingga tidak
menimbulkan bencana. Menjaga udara tetap bersih tidak berpolusi, sehingga terasa
segar untuk bernafas. Menjaga kesuburan tanah, sehingga dapat ditanami buah-buahan
yang segar, agar dapat dinikmati oleh manusia. Apabila manusia jenuh dengan makanan
pokok dan mereka ingin mengubahnya menjadi bentuk yang lain (tentunya dengan
teknologi) islam tidak melarangnya, asal semua itu membuat kemakmuran bagi
manusia secara merata. Sehingga hidup ini menyenangkan, membahagiakan dan bisa
Khusnul Khotimah jika nanti pada saatnya kembali untuk menghadap padaTuhan
sebagai penciptanya.

Anda mungkin juga menyukai