Anda di halaman 1dari 3

-1-

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS


Peraturan Anggota Dewan Gubernur No. 19/20/PADG/2017 tanggal 29 Desember
2017 tentang Rekening Giro di Bank Indonesia

I. Apakah pertimbangan yang mendasari penerbitan Peraturan Anggota Dewan


Gubernur (PADG) ini?
Dasar pertimbangan Peraturan Anggota Dewan Gubernur ini diterbitkan adalah
sebagai berikut:
1. Isi pengaturan Surat Edaran Bank Indonesia No.8/34/DASP tanggal 22
Desember 2006 tentang Hubungan Rekening Giro antara Bank Indonesia
dengan Pihak Eksternal yang terakhir diubah dengan Surat Edaran Bank
Indonesia No.16/26/DPTP tanggal 31 Desember 2014 belum sepenuhnya
mengacu pengaturan dalam Peraturan Bank Indonesia No.17/24/PBI/2015
tanggal 30 Desember 2015 tentang Rekening Giro di Bank Indonesia, sehingga
diperlukan penyempurnaan dan penyesuaian atas 2 (dua) Surat Edaran Bank
Indonesia diatas, antara lain:
a. Penyesuaian pengaturan mengenai klasifikasi kategori Pihak yang dapat
membuka Rekening Giro di Bank Indonesia, menjadi :
1) Pihak yang diwajibkan membuka Rekening Giro di Bank Indonesia
oleh peraturan perundang-undangan.
2) Pihak yang menurut Bank Indonesia dipandang perlu memiliki
Rekening Giro di Bank Indonesia dan disetujui oleh Bank Indonesia.
b. Penambahan pengaturan mengenai kewajiban dan tanggung jawab
pemilik rekening giro;
Penambahan pengaturan mengenai penarikan Rekening Giro Bank oleh
Bank Indonesia dalam rangka pembebanan pengenaan sanksi kewajiban
membayar kepada Otoritas yang berwenang/lembaga lain atas
pelanggaran kepatuhan terhadap ketentuan kehati-hatian
(mikroprudensial).
d. Penambahan pengaturan mengenai hak klaim pemilik Rekening Giro
Tidak Aktif sampai dengan batas waktu daluwarsa sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Rekening Giro Tidak
Aktif selama 2 (dua) tahun akan mulai dikenakan biaya administrasi pada
awal tahun ketiga.
-2-

e. Penambahan pengaturan mengenai pembatasan terkait kegiatan


Rekening Giro dalam hal Pemilik Rekening Giro tidak memenuhi
ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, terdapat permintaan
tertulis dan/atau keputusan dari lembaga yang berwenang melakukan
pengawasan terhadap kegiatan usaha Pemilik Rekening Giro dan/atau
kondisi lain.
f. Penambahan pengaturan mengenai keadaan tidak normal dan/atau
keadaan darurat.
2. Selain pertimbangan sebagaimana pada angka 1, Surat Edaran Bank
Indonesia No.8/34/DASP tanggal 22 Desember 2006 tentang Hubungan
Rekening Giro antara Bank Indonesia dengan Pihak Eksternal yang terakhir
diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.16/26/DPTP tanggal 31
Desember 2014 juga belum mengakomodir situasi dan kondisi saat ini,
sehingga diperlukan penyesuaian sebagai berikut:
a. Penyesuaian korespondensi bagi Bank Umum sehubungan telah
diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia No. 19/13/PBI/2017 tanggal 15
Desember 2017 tentang Pelayanan Perizinan Terpadu Terkait Hubungan
Operasional Bank Umum dengan Bank Indonesia, yaitu kepada satuan
kerja yang melaksanakan fungsi surveilans dan stabilitas sistem
keuangan di Bank Indonesia, untuk hal-hal terkait:
1) Pembukaan Rekening Giro
2) Perubahan nama dan nomor Rekening Giro dan Penutupan Rekening
Giro antara lain karena adanya penggabungan, peleburan,
pengambilalihan, dan pemisahan, perubahan status, perubahan
nama, pencabutan izin usaha, dan/atau langkah strategis lainnya.
3) Penutupan Rekening Giro yang disebabkan karena adanya
penggabungan, peleburan, pengambilalihan, dan pemisahan,
perubahan status, pencabutan izin usaha, dan/atau langkah strategis
lainnya.
b. Penyesuaian pengaturan terkait koreksi atas kesalahan pembukuan yang
dilakukan oleh Bank Indonesia terhadap penarikan Rekening Giro milik
Kementerian Keuangan Republik Indonesia harus berdasarkan Surat
Kuasa khusus dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
-3-

c. Penyesuaian struktur perumusan dalam Peraturan Anggota Dewan


Gubernur agar dapat lebih mudah dipahami oleh pembaca ketentuan.
d. Penyesuaian format penulisan dari format Surat Edaran Bank Indonesia
menjadi Peraturan Anggota Dewan Gubernur sebagaimana diatur dalam
Peraturan Bank Indonesia No. 18/42/PBI/2016 tanggal 28 November
2016 tentang Pembentukan Peraturan di Bank Indonesia.

II. Hal-hal apa saja yang diatur dalam penerbitan PADG ini?
Peraturan Anggota Dewan Gubernur ini mengatur hal-hal sebagai berikut:
1) ketentuan Umum; 2) kepemilikan rekening giro; 3) pembukaan rekening giro;
4) kewajiban dan tanggung jawab pemilik rekening giro; 5) sarana penyetoran dan
penarikan; 6) penggunaan sarana penyetoran dan sarana penarikan; 7)
penyetoran ke rekening giro; 8) penarikan rekening giro; 9) spesimen tanda tangan;
10) perubahan rekening giro; 11) pembatasan kegiatan terkait rekening giro; 12)
penutupan rekening giro; 13) biaya; 14) laporan; 15) keadaan tidak normal
dan/atau keadaan darurat; dan 16) ketentuan penutup.

III. Kapankah Peraturan Anggota Dewan Gubernur ini berlaku?


1. Peraturan Anggota Dewan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan, yaitu tanggal 29 Desember 2017.
2. Dengan berlakunya Peraturan Anggota Dewan Gubernur ini maka:
a. Surat Edaran Bank Indonesia No. 8/34/DASP tanggal 22 Desember 2006
perihal Hubungan Rekening Giro Antara Bank Indonesia Dengan Pihak
Ekstern; dan
b. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 16/26/DPTP tanggal 31 Desember
2014 perihal Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor
8/34/DASP tanggal 22 Desember 2006 perihal Hubungan Rekening Giro
Antara Bank Indonesia Dengan Pihak Ekstern,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

--- o0o ---

Anda mungkin juga menyukai