4/Apr-Jun/2016
PROSES PELAKSANAAN PENDAFTARAN TANAH tersebut; pemberian surat tanda bukti hak,
MENURUT PERATURAN PEMERINTAH yang berlaku sebagai alat pembuktian yang
NOMOR 24 TAHUN 19971 kuat. Kegiatan pendaftaran tanah menurut
Oleh : Mikha Ch. Kaunang2 pasal 19 Ayat (2) Undang-Undang Pokok
Agraria dijabarkan lebih lanjut dalam Peraturan
Abstrak Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 yakni
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk pertama kegiatan pendaftaran tanah untuk
mengetahui bagaimana proses pendaftaran pertama kali dan yang kedua kegiatan
tanah menurut Peraturan Pemerintah Nomor pemeliharaan data pendaftaran tanah. 2.
24 Tahun 1997 dan kendala-kendala apa yang Kendala-kendala yang terdapat dalam proses
terdapat dalam proses pendaftaran tanah. pendaftaran tanah yaitu : Faktor kebijakan
Dengan menggunakan metode penelitian Pemerintah mengenai kewajiban perpajakan
yuridis normative disimpulkan: 1. Prosedur dalamkegiatan pendaftaran tanah, Faktor
pendaftaran tanah menurut Peraturan Kurang memahami fungsi dan kegunaan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 19997 dapat sertifikat, Faktor Anggapan Masyarakat
dibedakan menjadi dua yaitu prosedur Diperlukan Biaya yang Mahal Untuk
pendaftaran tanah secara sistematik dan Melaksanakan Pendaftaran Tanah, Faktor
prosedur pendaftaran tanah secara sporadik. anggapan diperlukan waktu yang lama dalam
Keduanya tidak jauh berbeda. Kalau prosedur pengurusan sertifikat, Faktor anggapan alas hak
pendaftaran tanah secara sistematik: adanya atas tanah yang dimiliki sudah sangat kuat dan
suatu rencana kerja, pembentukan panitia Sistem publikasi negatif yang mengandung
ajudikasi, pembuatan peta dasar pendaftaran, unsur positif.
penetapan batas bidang-bidang tanah, Kata kunci: Proses, pendaftaran, tanah.
pembuatab peta dasar pendaftaran,
pembuatan daftar tanah, pembuatan surat PENDAHULUAN
ukur, pengumpulan dan penelitian data yuridis, A. LATAR BELAKANG
pengumuman hasil yuridis dan hasil Salah satu tujuan dari pembentukan
pengukuran, pengesahan hasil pengumuman Undang-Undang Pokok Agraria
penelitian data fisik dan data yuridis, adalahmeletakkan dasar-dasar untuk
pembukuan hak, dan penerbitan sertifikat. memberikan kepastian dan perlindungan
Sedangkan prosedur pendaftaran secara hukummengenai hak atas tanah bagi rakyat
sporadik yakni: pendaftaran tanah secara Indonesia seluruhnya. Untukdapat mewujudkan
sporadik dilakukan atas permintaan yang hal tersebut diselenggarakan pendaftaran
berkepentingan, pembuatan peta dasar tanah. Pendaftaran tanahdalam Undang-
pendaftaran, penetapan batas bidang-bidang Undang Pokok Agraria diatur dalam Pasal 19.3
tanah, pengukuran dan pemetaan bidang- Proses pendaftaran tanah, dilakukan melalui
bidang tanah dan pembuatan peta tiga tahap kegiatan, yaitukegiatan
pendaftaran, pembuatan daftar tanah, pengumpulan dan pengolahan data fisik,
pembuatan surat ukur, pembuktian hak baru, pengumpulan dan pengolahan datayuridis dan
pembuktian hak lama, pengumuman hasil penerbitan dokumen tanda bukti hak. Dalam
penelitian data yuridis dan hasil pengukuran, kegiatan pengumpulan danpengolahan data
pengesahan hasil pengumuman penelitian data yuridis, yaitu dengan meneliti alat-alat bukti
fisik dan data yuridis, pembukuan hak, dan kepemilikan tanah.Untuk hak-hak lama yang
penerbitan sertifikat. Pelaksanaan kegiatan diperoleh dari konversi hak-hak yang ada pada
pendaftaran tanah meliputi pengukuran, waktuberlakunya UUPA dan/atau hak tersebut
perpetaan, pembukuan tanah; pendaftaran belum didaftarkan menurut Peraturan
hak-hak atas tanah dan peralihan hak-hak Pemerintah Nomor 10Tahun 1961 tentang
Pendaftaran Tanah, yaitu berupa bukti tertulis,
1
Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing : Evie Sompie, SH,
keterangan saksidan/atau pernyataan yang
MH; Yumi Simbala, SH, MH
2 3
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM. Lihat, Pasal 19 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960
120711132 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria
68
Lex Crimen Vol. V/No. 4/Apr-Jun/2016
bersangkutan yang kadar kebenarannya oleh agar dengan mudah memperoleh data tentang
PanitiaAjudikasi/Kepala Kantor Pertanahan sebidangtanah jika diperlukan.4
dianggap cukup untuk mendaftarkan haknya. Maka berarti sertipikat tanah yang diterbitkan
Hasil dari proses pendaftaran tanah, kepada bukanlah merupakan alatbukti yang tidak bisa
pemegang hak atas tanah yangdidaftar diganggu gugat, justru berarti bahwa sertipikat
diberikan surat tanda bukti hak yang disebut itu bisa dicabutdan dibatalkan. Menurut
sertipikat. Terselenggaranya pendaftaran tanah Penjelasan PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang
memungkinkan bagi para pemegang hakatas Pendaftaran Tanah,dalam rangka memberikan
tanah dapat dengan mudah membuktikan hak kepastian hukum kepada para pemegang hak
atas tanah yang dikuasainya. atas tanahdalam Peraturan Pemerintah ini
Bagipara pihak yang berkepentingan, seperti diberikan penegasan mengenai sejauh mana
calon pembeli dan calon kreditur dapatdengan kekuatanpembuktian sertipikat, yang
mudah untuk memperoleh keterangan yang dinyatakan sebagai alat pembuktian yang kuat
diperlukan mengenai tanah yangmenjadi objek olehUUPA.
perbuatan hukum yang akan dilakukan. Bagi Realitas kehidupan ditengah-tengah
pemerintah dapat membantu dalam masyarakat terdapat fakta bahwamasih banyak
melaksanakan kebijakan di bidang sengketa tanah yang berawal dari belum
pertanahannya. terciptanya kepastianhukum bidang tanah
Peraturan Pemerintah Nomor 24Tahun 1997 seperti masih adanya sengketa/perkara
Tentang Pendaftaran Tanah yang menggantikan dibidang pertanahansebagai akibat baik karena
peraturan yang sebelumnya. Kepastian hukum belum terdaftarnya hak atas tanah maupun
data kepemilikan tanah akan dicapai apabila setelahterdaftarnya hak atas tanah, dalam arti
telah dilakukan Pendaftaran Tanah. Karena setelah tanah itu bersertifikat.
tujuan pendaftaran tanah adalah untuk Berdasarkan latar belakang yang telah
memberikanjaminan kepastian hukum dan diuraikan di atas, penulis sangat tertarik untuk
perlindungan hukum kepada pemegang hak mengangkat judul: “Proses Pelaksanaan
atas tanah.Baik kepastian mengenai subjeknya Pendaftaran Tanah Berdasarkan Peraturan
(yaitu apa haknya, siapa pemiliknya, Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997”.
ada/tidakbeban diatasnya) dan kepastian
mengenai objeknya yaitu letaknya, batas- B. RUMUSAN MASALAH
batasnyadan luasnya, serta ada/tidak 1. Bagaimana proses pendaftaran tanah
bangunan/tanaman diatasnya. Peraturan menurut Peraturan Pemerintah Nomor
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tetap 24 Tahun 1997?
mempertahankan tujuan dan sistem 2. Kendala-kendala apa yang terdapat
yangdigunakan dalam Pasal 19 UUPA jo PP dalam proses pendaftaran tanah?
Nomor 10 Tahun 1961.
Peraturan Pemerintah Nomor 24 C. METODE PENELITIAN
Tahun1997 merupakan penyempurnaan dari Metode pendekatan yang digunakan dalam
peraturan sebelumnya sehingga penelitian ini adalah metode “yuridis normatif”.
banyakterdapat tambahan, hal ini terlihat dari Metode yuridis normatif merupakan penelitian
jumlah pasal yang lebih banyak dan isi yang dilakukan dengan cara meneliti bahan
Peraturan Pemerintah tersebut yang lebih pustaka yang merupakan data sekunder.
memberikan jaminan kepastian hukum dalam Penelitian yuridis normatif disebut juga sebagai
hal kepemilikantanah. penelitian kepustakaan.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 1997, ditegaskanbahwa tujuan PEMBAHASAN
pendaftaran tanah adalah Untuk memberikan A. Prosedur Pendaftaran Tanah Menurut
kepastian hukum dan perlindungan hukum Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
kepada pemeganghak atas tanah; untuk 1997
menyediakan informasi kepada pihak-pihak
4
yang berkepentingantermasuk pemerintah, Lihat, Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
1997 Tentang Pendaftaran Tanah.
69
Lex Crimen Vol. V/No. 4/Apr-Jun/2016
70
Lex Crimen Vol. V/No. 4/Apr-Jun/2016
j. Pengesahan hasil pengumuman penelitian suatu daerah tidak ada atau belum ada titik-
data fisik dan data yuridis titik dasar teknik nasional.
Pengesahan dilakukan dengan catatan d. Penetapan badan bidang-bidang tanah
mengenai hal-hal yang belum lengkap Penetapan batas bidang tanah diupayakan
dan/atau keberatan yang belum penataan batas berdasarkan kesepakatan para
diselesaikan. Berita acara pengesahan pihak yang berkepentingan. Penetapan tanda-
menjadi dasar untuk: tanda batas termasuk termasuk pemeliharaan
a) Pembukuan hak atas tanah yang wajib dilakukan oleh pemegang hak atas tanah
bersangkutan dalam buku tanah, yang bersangkutan. Penetapan batas bidang
b) Pengakuan hak atas tanah, tanah yang sudah dipunyai dengan sesuatu hak
c) Pemberian hak atas tanah. yang belum terdaftar atau yang sudah terdaftar
k. Pembukuan hak tetapi belum ada surat ukur/gambar situasinya
Hak atas tanah , hak pengelolaan, tanah atau surat ukur.
wakaf, dan hak milik atas satuan rumah e. Pembuatan peta dasar pendaftaran. Bidang-
susun didaftar dengan membukukannya bidang tanah yang sudah ditetapkan batas-
dalam buku tanah yang memuat data yuridis batasnya diukur dan selanjutnya dipetakan
dan data fisik bidang tanah yang dalam peta dasar pendaftaran.
bersangkutan, dan sepanjang ada surat ada f. Pembuatan daftar tanah. Bidang atau
surat ukurnya dicatat ukur secara hukum bidang-bidang tanah-tanah yang sudah
telah didaftar. dipetakan atau membutuhkan nomor
pendaftarannya pada peta pendaftaran
2. Prosedur Pendaftaran Tanah Secara dibukukan dalam daftar tanah.
Sistematik g. Pembuatan surat ukur. Bagi bidang-bidang
Prosedur pendaftaran tanah secara tanah yang sudah diukur serta dipetakan
sitematik menurut peraturan pemerintah No. dalam peta pendaftaran, dibuatkan surat
24 Tahun 1997, adalah: ukur unutk keperluan pedaftaran haknya.15
a. Adanya suatu rencana kerja. Pendaftaran h. Pengumpulan dan penelitian data yuridis.
tanah secara sistematik didasarkan pada Untuk keperluan pendaftaran hak, atas
suatu rancana kerja dan dilaksanakan di tanah yang berasal dari konversi hak-hak
wilayah-wilayah yang ditetapkan oleh lama dibuktikan dengan alat-alat bukti
Menteri Negara Agraria (Kepala Badan mengenai adanya hak tersebut berupa
Pertahanan Nasional).13 bukti-bukti tertulis. Keterangan saksi atau
b. Pembentukan Panitia Ajudikasi. Dalam pernyataan yang bersangkutan yang kadar
melaksanakan pendaftaran tanah secara kebenarannya oleh panitia Ajudikasi
sistematik, Kepala Kantor Pertanahan dianggap cukup untuk mendaftar hak,
Kabupaten/Kota dibantu oleh Panitia pemegang hak dan hak-hak pihak lain yang
Ajudikasi yang dibentuk oleh kepala Badan membebaninya.16
Pertanahan Nasional atau pejabat yang i. Pengumpulan hasil penelitian data yuridis
ditunjuk.14 dan hasil pengukuran.
c. Peraturan peta dasar pendaftaran Hasil pengumpulan dan penelitian data
Kegiatan pendaftaran tanah secara yuridis beserta peta bidang atau bidang-
sistematik dimulai dengan pembuatan peta bidang tanah yang bersangkutan sebagai
dasar pendaftaran. Untuk pembuatan peta hasil pengukuran diumumkan selama 30 hari
pendaftaran, Badan Pertanahan Nasional untuk memberi kesempatan kepada pihak
menyelenggarakan pemasangan, pengukuran, yang berkepentingan mengajukan
pemetaan, dan pemeliharaab titik-titik dasar keberatan. Pengumuman dilakukan di
teknik nasional sebagai kerangka dasarnya. Jika Kantor Panitia Ajudikasi dan Kantor Kepala
13 15
Lihat, Pasal 13 Ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 K. Wantjik, Hak Anda Atas Tanah, Ghalia Indonesia,
Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah. Jakarta, 1982, hal 60.
14 16
Lihat, Pasal 8 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun Lihat, Pasal 26 Ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 24
1997 tentang Pendaftaran Tanah. Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.
71
Lex Crimen Vol. V/No. 4/Apr-Jun/2016
Desa/Kelurahan letak tanah yang Menurut Pasal 19 Ayat (2) UUPA, kegiatan
bersangkutan serat ditempan lain yang pendaftaran tanah yang dilakukan oleh
dianggap perlu. pemerintah, meliputi:18
j. Pengesahan hasil pengumuman penelitian a. Pengukuran, perpetaan, dan pembukuan
data fisik dan data yuridis tanah
Setelah jangka waktu pengumuman berakhir b. Pendaftaran hak-hak atas tanah yang
(lewat 30 hari), data fisik dan data yuridis peralihan hak-hak tersebut
yang diumumkan tersebut oleh panitia c. Pemberian surat tanda bukti hak, yang
ajudikasi pendaftaran tanah secara berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat
sistematik disahkan dengan berita acara.
Jika setelah berakhirnya jangka waktu 2. Pelaksana Pendaftaran Tanah Secara
pengumuman masih ada kekurangan data Sporadik
fisik dan/atau data yuridis yang Pendaftaran tanah diselenggarakan oleh
bersangkutan atau masih ada keberatan Badan Pertanahan nasional (BPN). Badan
yang belum diselesaikan. Pertanahan Nasional menurut Pasal 1 Ayat (1)
k. Pembukuan hak. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2006
Hak atas tanah daftar dengan tentang Badan Pertanahan Nasional adalah
membukukannya dalam buku tanah yang lembaga pemerintah non-departemen yang
memuat data fisik dan data yuridis bidang berkedudukan di bawah dan beranggung jawab
tanah yang bersangkutan, dan sepanjang kepada Presiden.19Mengenai penyelenggaraan
ada surat ukurnya dicatat pula pada surat pendaftaran tanah, tugas pelaksanaan
ukur tersebut. Pembukuan dalam buku pendaftaraan tanah dilakukan oleh Kepala
tanah serta pencatatannya pada surat ukur kantor pertanahan kabupaten/kota, kecuali
merupakan bukti bahwa hak yang kegiatan-kegiatan tertentu yang oleh Peraturan
bersangkutan beserta pemegang Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 atau
haknya.Bidang tanahnya yang diuraikan peraturan perundang-undangan yang
dalam surat ukur secara hukum telah bersangkutan ditugaskan kepada pejabat lain.
didaftarkan. Pembukuan hak dilakukan Pendaftaran tanah secara sporadik, kepala
berdasarkan alat bukti hak-hak lama dan kantor pertanahan kabupaten/kota dibantu
berita acara pengesahan pengumuman data oleh pejabat lain, yaitu:
fisik dan data yuridis. a. Panitia A
l. Penerbitan sertifikat Peran panitia A dalam pendaftaran tanah
Sertifikat diterbitkan untuk kepentingan secara sporadik adalah membatu Kepala
pemegang hak yang bersangkutan sesuai pantor pertanahan kabupaten/kota
dengan data fisik dan data yuridis yang telah melaksanakan penelitian data yuridis dan
terdaftar dalam buku tanah. Sertifikat untuk penetapan batas-batas tanah yang
diterbitkan oleh kantor Pertanahan dimohon untuk didaftar atau disertifikatkan.
Kabupaten/Kota setempat, ditanda-tangani b. Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)
oleh ketua panitia ajudikasi atas nama Peran Pejabat Pembuat Akta Tanah dalam
Kepala Kantor Pertanahan pendaftaran tanah secara sporadik adalah
Kabupaten/Kota.Sertifikat hanya boleh membatu Kepala kantor pertanahan
diserahkan kepada pihak yang namanya kabupaten/kota dalam membuat akta jual
tercantum dalam buku tanah yang beli tanah yang belum terdaftar apabila
bersangkutan sebagai pemegang hak atau perolehan tanahnya dilakukan melalui jual
kepada pihak lain yang dikuasakan beli. Akta jual beli ini menjadi salah satu
olehnya.17 dokumen yang harus dilengkapi oleh
18
Lihat, Pasal 19 Ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor
24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.
17 19
Bachsan Mustafa, Hukum Agraria dalam Perspektif, Lihat, Pasal 1Ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 10
Remadja Karya Cv, Bandung, 1984, hal 57. Tahun 2006 Tentang Badan Pertahanan Nasional.
72
Lex Crimen Vol. V/No. 4/Apr-Jun/2016
20
Adrian Sutedi, Peralihan Hak Atas Tanah dan
Pendaftarannya, Cetakan ke-lima, Sinar Grafika, Jakarta,
21
2013, hal. 156. Ibid, hal. 158.
73
Lex Crimen Vol. V/No. 4/Apr-Jun/2016
e. Faktor anggapan alas hak atas tanah yang penerbitan sertifikat sesuai dengan waktu yang
dimiliki sudah sangat kuat telah ditetapkan. Dalam membangun
Berdasarkan hasil penelitian, masyarakt kesadaran yang tinggi didalam masyarakat
yang kurang memahami fungsi dan pemerintah dan kantor pertanahan pada
kegunaan sertifikat, sebagian beranggapan khususnya juga melakukan sosialisasi kepada
bahwa tanah-tanah yang sudah terdaftar itu masyar
bermakna jika tanah itu sudah suratnya akat desa.23
(surat apapun namanya dan siapa pun yang
menerbitkannya) asalkan terkait PENUTUP
pembuatannya dengan instansi Pemerintah. A. KESIMPULAN
Berarti tanah tersebut sudah terdaftar dan 1. Prosedur tanah menurut Peraturan
merupakan alat bukti hak yang kuat, apalagi Pemerintah Nomor 24 Tahun 19997 dapat
terhadap tanah yang diperoleh dari dibedakan menjadi dua yaitu prosedur
warisanumumnya anggota masyarakat pendaftaran tanah secara sistematik dan
mengetahui riwayat pemilik tanah. Padahal prosedur pendaftaran tanah secara
semua tanah yang dimiliki masyarakat sporadik. Keduanya tidak jauh berbeda.
dewasa ini telah ditetapkan pajak bumi dan Kalau prosedur pendaftaran tanah secara
bangunan (PBB)nya dalan rangka sistematik: adanya suatu rencana kerja,
pemenuhan dan peningkatan pendapatan pembentukan panitia ajudikasi, pembuatan
negara. peta dasar pendaftaran, penetapan batas
f. Sistem publikasi negatif yang mengandung bidang-bidang tanah, pembuatab peta dasar
unsur positif pendaftaran, pembuatan daftar tanah,
Dengan sistem Negatif ini maka terbukalah pembuatan surat ukur, pengumpulan dan
kesempatan kepada orang lain untuk penelitian data yuridis, pengumuman hasil
menggugat orang yang sudah memiliki yuridis dan hasil pengukuran, pengesahan
sertifikat, sehingga ada keragu raguan pada hasil pengumuman penelitian data fisik dan
masyarakat untuk mendaftarkan tanahnya data yuridis, pembukuan hak, dan
karena tidak menjamin secara mutlak penerbitan sertifikat. Sedangkan prosedur
Kepastian Hak atas tanahnya. Dalam sistem pendaftaran secara sporadik yakni:
negatif, apabila orang sebagai subyek hak pendaftaran tanah secara sporadik
namanya sudah terdaftar dalam buku tanah, dilakukan atas permintaan yang
haknya masih memungkinkan dibantah berkepentingan, pembuatan peta dasar
sepanjang bantahan-bantahan itu pendaftaran, penetapan batas bidang-
memberikanalat bukti yang cukup kuat.22 bidang tanah, pengukuran dan pemetaan
Sistem negatif ini mempunyai bidang-bidang tanah dan pembuatan peta
kelemahan yaitu bahwa pemerintah tidak pendaftaran, pembuatan daftar tanah,
menjamin kebenaran dari isi daftar-daftar pembuatan surat ukur, pembuktian hak
umum yang diadakan dalam pendaftaran hak. baru, pembuktian hak lama, pengumuman
Upaya Mengatasi terjadinya kendala-kendala hasil penelitian data yuridis dan hasil
dalam Pelaksanaan Pendaftaran Tanah bagi pengukuran, pengesahan hasil
masyarakat mengenai biaya pendaftaran tanah pengumuman penelitian data fisik dan data
yang cukup besar, Pemerintah mengupayakan yuridis, pembukuan hak, dan penerbitan
memperkecil besarnya kewajibanyang harus sertifikat. Pelaksanaan kegiatan pendaftaran
dibayar dengan hanya mengenakan Harga tanah meliputi pengukuran, perpetaan,
Tanah saja untuk penetuan NJOP.Sedangkan pembukuan tanah; pendaftaran hak-hak
upaya yang dilakukan oleh Kantor Pertanahan atas tanah dan peralihan hak-hak tersebut;
yaitu dengan mengadakan pendaftaran tanah pemberian surat tanda bukti hak, yang
secara sistematik yang mana kegiatan ini berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat.
akanmeringankan biaya dan cepatnya proses Kegiatan pendaftaran tanah menurut pasal
22
Samun Ismail, Hukum Administrasi Pertanahan, Graha
23
Ilmu, Yogjakarta, 2013, hal. 122. Adrian Sutedi, Op-Cit, hal. 159.
74
Lex Crimen Vol. V/No. 4/Apr-Jun/2016
75