Anda di halaman 1dari 6

KEWAJIBAN HUKUM

PERLU MENGHABISKAN LABA BERSIH DARI BEBERAPA PEKERJAAN


MENGAUDIT UNTUK MENGHAPUSKAN BIAYA PADA SATU TUNTUTAN

Orange & Rankle, perusahaan akuntan publik di San Jose , mengauidt klien kecil yang
lumayan modern yang memproduksi software. Modal kerja klien didapat dari 40 pemegang
saham. Perusahaan ini mengelola usaha yang dikenal dan terdiri dari orang-orang yang
profesional, termasuk beberapa pengacara.

Orange & Rankle mengaudit perusahaan ini selama empat tahun berturut-turut, dengan rata-
rata jasa tahunan sekitar U$$ 13.000. Pelaksanaan audit dilakukan dengan baik oleh auditor
yang berpengalaman. Sangat jelas bagi perusahaan dan lainnya yang mereview hasil audit
bahwa mereka telah menjalankan standar audit yang dapat diterima.

Pada petengahan bagian dari 5 tahun berdirinya perushaan, menjadi jelas bahwa rencana
pemasaran yang telah dibuat menjadi sangat optimistik dan perusahaan akan menambah
modal kerja atau perubahan strategi yang penting. Para pemegang saham dikumpulkan dan
menolak untuk menyediakan modal kerja. Perusahaan melipat tendanya dan dinyatakan
bangkrut. Para pemegang saham kehillangan investasi di perusahaan tersebut. Mereka
menyampaikan tuntutan kepada semua pihak yang terlibat dalam perusahaan termasuk
auditornya.

Beberapa tahun kemudian, auditor berhasil mempersiapkan data yang dapat melindungi diri
terhadap tuntutan. Mereka berhasil mengungkpkan masalahnya, menyewa saksi ahli dalam
bidang audit, menyiapkan tindakan yang harus dilakukan dan seterusnya. Mereka berusaha
menghasilkan kesepakatan, tetapi angka yang disetujui belum tercapai. Akhirnya, pada hari
kedua sidang, tercapaijuga kesepakatan angkanya.

Sebenarnya jelas bahwa pihak lawan mengetahui bahwa auditor bermasalah tetapi tetap
menuntut mereka. Jumlah biaya yg sudah dikeluarkan untuk perusahaan audit mencapai U$ $
1 juta, belum termasuk waktu karyawan, kemungkinan reputasi yang buruk dan tekanan
secara umum. Jadi, biaya tuntutan ini, dimana auditor benar-benar tidak bersalah, lebih dari
75 kali rata-rata biaya audit tahunan yang diterima dari klien ini.

Pembahasan ini tentang kemampuan hukum dari pembahasan sebelumnya tentang etika
profesional memfokuskan lingkungan dimana Akuntan Publik beroperasi. Kami
memfokuskan pada pembahasan ini untuk menyajikan pandangan sekilas tentang pentingnya
melindungi reputasi profesi yang dilihat mempunyai etika yang tinggi dan menegaskan
konsekuensi yang dihadapi oleh para Akuntan, ketika yang lain yakin bahwa mereka telah
gagal untuk memenuhi standar etikanya. Kemampuan hukum dan konsekuensinya terhadap
profesi ini benar-benar serius. Pembahasan ini menekankan bagaimana akuntan pubik dapat
dipercaya untuk jasa profesional yang mereka sediakan.

Auditor di Orange & Randle belajar dengan cara yang sulit, kemampuan hukum serta
konsekuensinya penting bagi para Akuntan Publik. Diperkirakan bahwa penyikapan
kemampuan menuntut profesi melewati US$ 40 milyar. Meskipun perusahaan mempunyai
asuransi untuk membantu dampak kerusakan yang ada, preminya mahal dan kebijakan yang
ada bernilai besar sekali. Pemotongan ini sebanding dengan perusahaan besar yang
mengasuransikan diri bagi kerugian beberapa juta dolar.

Pembahasana ini memusatkan perhatian pada kemampuan hukum bagi kantor akuntan baik
secara konsep maupun tuntutan khusus terhadap para Akuntan Publik. Juga ditekankan
tindakan yang tersedia bagi para profesional dan praktisi individual untuk memperkecil
kemampuan sejauh masih memenuhi kebutuhan masyarakat.

LINGKUNGAN HUKUM YANG BERUBAH

Para profesional selalu mempunyai tugas untuk menyiapkan pelindungan yang masuk akal
pada saat menjalankan tugas melayani klien. Para profesional audit mempunyai tanggung
jawab dibawah hukum untuk memenuhi apa yang telah dicantumkan diidalam kontrak
dengan klien mereka. Mereka bertanggung jawab terhadap para klien bila ada kegagalan
dan/atau ketidakmampuan melaksanakan kontrak sehingga mereka gagal menyajikan
pelayanan yang baik atau tidak memperhatikan keamanan. Auditor juga dapat dianggap
bertanggung jawab dibawah hukum dalam keadaan tertentu terhadap pihak-pihak diluar klien
mereka. Meskipun kriteria bagi tindakan hukum terhadap auditor oleh pihak ketiga lebih
bervariasi sesuai dengan negara bagian, hal yang biasa terlihat adalah bahwa auditor
mempunyai kewajiban memperhatikan pihak ketiga yang menjadi bagian dari kumpulan
beberapa orang yang kemampuannya suah terlihat oleh auditor ini. Sebagai tambahan
terhadap hukum bisa menurut undang-undang. Kedua hukum ini, Securities Act- tahun 1993
dan Securities Exchange Act- tahun 1934 berisi bagian-bagian yang menjadi dasar tindakan
melawan para auditor. Akhirnya, jarang sekali para auditor dianggap bertanggung jawab
terhadap tindakan kriminal. Tuntutan kriminal terhadap auditor dapat terjadi bila terlihat
bahwa auditor tersebut bermakasud meyakiti atau melukai pihak lain.

Selain usaha-usaha untuk menuntut kewajiban para Akuntan Publik, jumlah tuntutan dan
ukuran penghargaan bagi para penuntut tetap tinggi, termasuk menuntut pihak ketiga sesuai
hukum biasa maupun Hukum Sekuritas Federal. Tidak ada alasan yang sederhana untuk
gejala ini, tetapi hal-hal dibawah ini merupakan faktor-faktor pokok:

 Ada peningkatan kesadaran para pengguna Laporan Keuangan akan tanggung jawab
Akuntan Publik.
 Ada peningkatan kesadaran divisi-divisi Securities &Exchange Commision (SEC)
mengenai dengan kewajibannya melindungi kepentingn para pemegang saham.

Auditing dan akuntansi semakin kompleks karena ada faktor-faktor seperti


meningkatnya ukuran usaha, globalisasi usaha dan intrik-intrik operasi usaha:
 Masyarakat merima tuntutan dari pihak-pihak yang terluka melawan siapa saja yang
dapat memberikan kompensasi, tanpa melihat siapa yang salah bersama dengan
beberapa doktrin tentang kewajiban. Hal ini biasa disebut: konsep kewajiban “deep
pocket”.
 Keputusan pengadilan sipil pada beberapa kasus yang melawan Akuntan Publik telah
dipuji-puji, yang telah meyakinkan para pengacara untuk memberikan pelayanan
hukum berdasarkan biaya jasa yang tergantung pada keberhasilan. Kesepakatan ini
menawarkan keuntungan kepada pihak yang terluka bila tuntutannya berhasil, dan
menawarkan kerugian seminimal mungkin bila tuntutannya tidak berhasil.
 Banyak perusahaan Akuntan Publik lebih memileih menyelesaikan masalah hukum
mereka diluar pengadilan untuk menghindari biaya pengadilan yang mahal dan
publisitas bukannya menyelesaikan melalui proses pengadilan.
 Pengadilan mempunyai kesulitan di dalam memahami dan menafsirkan masalah-
masalah teknis akuntansi dan audit.

Biaya untuk akuntan dan yang lain menarik perhatian Kongres dan ditengah
masyarakat selama beerapa tahun terakhir. Disadari bahwa semua anggota masyarakat
mempedulkan biaya ini. Akibatnya, peraturan dibuat untuk mengontrol biaya ini baik
dari segi tuntutan maupun dengan mengemukakan kerusakan yang ditimbulkan
dengan kesalahan-kesalahan yang relatif “ The Private Securities Litigation Reform
Act of 1995” dikeluarkan untuk mempermudah akuntan yang bergerak dalam bidang
pengamanan federal. Tetapi, kewajiban akuntan masih tetap sebagai pertimbangan
yang satu-satunya dan pokok dalam praktek profesional perusahaan Akuntan Publik.

PERBEDAAN ANTARA KESALAHAN BISNIS, KESALAHAN AUDIT DAN RISIKO


AUDIT

Banyak profesional akuntansi dan hukum yakin bahwa penyebab pokok dari tuntutan kepada
perusahaan akuntan publik adalah kekurangan pemahaman para pemakai laporan keuangan
terhadap perbedaan antara kesalahan usaha dan kesalahan audit; serta antara kesalahan audit
dan risiko audit. Kami akan ini dan bagaimana ketidakmengertian tersebut dapat
menyebabkan tuntutan terhadap auditor.

Kegagalan Usaha terjadi apabila bisnis tersebut tidak mampu mengembalikan pinjamannya
atau memenuhi harapan bagi investor karena keadaan ekonomi atau bisnis seperti resesi,
keputusan manajemen yang buruk, atau persaingan yang tak terduga dalam industri tersebut.
Kasus ekstrim dari kesalahan usaha ini adalah kebangkrutan. Kesalahan audit terjadi ketika
auditor mengeluarkan pendapat audit yang salah karena tidak memenuhi syarat yang
tercantum pada “ standar auddit yang dapat diterima “ (generally accepted auditing standars /
GAAS ). Contohnya adalah menunjuk asisten yang kurang bermutu untuk menjalankan tugas
audit sehingga gagal menemukan kesalahan yang dapat ditemukan oleh auditor yang
bermutu. Risiko Audit memperlihatkan risiko yang dihadapi auditor yang menyatakan
bahwalaporan keuangan tersebut sudah benar sehingga pendapat auditor yang tidak bermutu
sudahditerbitkan, tetapi pada kenyatannya laporan tersebut ternyata tidak benar
dan tingkat materialitasnya tinggi. Karena para auditor hanya mampu mengumpulkan bukti
berdasarkan tes transaksi dan kesalahan yang “sudah diatur” sangat sulit diacak, selalu ada
risiko bahwa auditor tidak akana menemukan kesalahan yang tingkat materialitasnya tinggi
karena ada kesalahan tersebut meskipun auditor tersebut sudah bekerja sesuai GAAS.

Banyak para profesional akutansi setuju bahwa dalam banyak kasus ketika audit tidak
menemukan kesalahan yang material dan pendapat audit yang salah sudah diterbitkan,
pertanyaan dapat diajukan dalam batas waktu tertentu. Bila auditor tersebut tidak dapat
menyelesaikannya dalam batas waktu yang sudah ditentukan, disitulah terjadi “kesalahan
audit”. Pada kasus sperti ini, biasanya secara hukum pihak yang dirugikan menuntut mereka
untuk membayar sebagian atau seluruh agnti rugi yang diperkirakan disebabkan karena
kesalahan audit. Dalam prakteknya, sulit untuk menentukan kapan auditor telah melewati
batas waktu karena proses audit yang kompleks. Juga sulit untuk menentukan siapa yang
mempunyai hak untuk memperoleh keuntungan dari audit karena adanya tradisi hukum.
Meskipun, demikian kesalahan auditor dalam memenuhi batas waktu dapat diharapkan
menghasilkan “ kewajiban “ dan jika perlu , kerusakan-kerusakan terhadap perusahaan
akuntan publik.

Seperti telah dijelaskan dengan tuntutan terhadap Orange & Rankle pada permulaan
pembahasan ini, kesulitan muncul ketika kesalahan usaha, tetapi bukan kesalahan audit.
Contohnya, ketika perusahaan bangkrut dan tidak dapat membayar utang-utangnya sangat
biasa bagi para pemakai laporan keuangan untuk menyebutkan bahwa telah terjadi kesalahan
audit , khususnya bila pendapat auditor yang baru diterbitkan menyebutkan bahwa laporan
keuangannya sudah benar.

Lebih buruk lagi, jika ada kesalahan usaha dan ternyata kemudian terbukti bahwa laporan
keuangan tersebut salah, para pemakai laporan keuangan akan menganggap bahwa auditor
tersebut ceroboh meskipun audit dilaksanakan sesuai GAAS. Konflik antara pemakai laporan
keuangan dan para auditor sering muncul karena ada “perbedaan harapan” antara keduanya.
Kebanyakan para auditor yakin bahwa pelayanan audit yang sesuai GAAP adalah satu-
satunya yang diharapkan dari mereka. Banyak para pemakai jasa yakin bahwa auditor bisa
menjamin ketepatan laporan keuangan, dan beberapa yakin bahwa para auditor menjamin
kelangsungan keuangan dari usaha tersebut. Beruntunglah profesi ini, pengadilan tettap
mendukung pandangan auditor. Sebaliknya, perbedaan harapan ini seringkali menghasilkan
tuntutan yang tidak terjamin. Mungkin profesi ini mempunyai tanggung jawab untuk
mendidik para pemakai laporan keuangan tentang peraturan para auditor dan perbedaan
antara kesalahan bisnis, kesalahan audit dan risiko audit. Secara realitas bagaimanapun para
auditor harus mengenali bahwa mungkin tuntutan kesalahan audit disebabkan karen harapan
dari mereka yang mengalami kerugian usaha unttuk cepat pulih dari sumber-sumber
manapun, dengan mengabaikan siapa yang salah.

KONSEP HUKUM YANG MENYEBABKAN “KEWAJIBAN”

Akuntan Publik bertanggung jawab pada semua aspek pekerjaan akuntansi publiknya,
termasuk audit pajak, jasa pendampingnya dan jasa akuntansi pembukuan. Contohnya,
seorang akuntan publik telah gagal menyiapkan dan mengarsip klaim pengembalian pajak
seorang klien, akuntan publik dapat dituntut untuk membayar semua denda dan bunga yang
harsu dibayar oleh klien ditambah dengan biaya persiapan laporan pajak. Pada beberapa
negara bagian, pengadilan dapat menetapkan jumlah kerugian yang layak dibebankan.

Sebagian besra tuntutan terhadap perushaan Akuntan Publik adalah bersangkutan dengan
laporan keuangan yang sudah diaudit maupun yang belum diaudit. Pembahasan ini khususnya
dibatasi pada 2 aspek dari akuntan publik. Beberapa konsep kehati-hatian , kewajiban
terhadap tindakan yang dilakukan oleh yang lain dan langkahnya komunikasi.

Ada perjanjian antara profesi akuntan dan pengadilan bahwa auditor bukan penjamin atau
penanggung jawab laporan keuangan. Auditor hanya berkewajiaban untuk melakuakan audit
secara teliti. Meskipun demikian, auditor bukan tanpa cela. Standar ketelitian yang dapat
diharapkan dari auditor sering disebut sebagai konsep kehatia-hatian. Ini dinyatakan
dalam cooley on Torts  sebagai berikut:

 “Setiap orang yang memberikan jasanya kepada orang lain dan dipekerjakan olehnya
mempunyai keawjiban untuk menggunakan keahlian yang dimilikinya dengan hati-
hati dan sungguh-sungguh. Dalam semua pekerjaan yang membutuhkan keahlian
khusus ini, jika seseorang menawarkan jasanya, dapat dianggap bahwa dia
menyediakan dirinya kepada masyarakat sebagai orang yang mempunyai tingkatan
keahlian yang juga dipunyai oleh orang lain dalam mengerjakan pekerjaan yang sama,
dan jika apa yang dia janjikan ternyata tidak berdasar, berarti dia melakukan penipuan
terhadap semua orang yang telah memeprcayainya. Akan tetapi tidak seorang pun,
apakah dia ahli atau bukan, yang dapat menjamin bahwa pekerjaan yang dilakukannya
akan berhasil 100% tanpa kekeliruan atau kesalahan. Dian hanya menjamin itikad
baik dan integritas tetapi tidak menjamin akan bebas dari kesalahan, dan dia
bertanggungjawab atas kecerobohan, itikad buruk, atau ketidakjujuran, tetapi terbebas
dari kerugian yang berakibatkan oleh kekeliruan dalam pertimbangan”.

Anda mungkin juga menyukai