CIPTO MANGUNKUSUMO
TO REDUCE
Diagnosis
Keperawatan Risiko
Infeksi: Pada peningkatan
risiko untuk diserang oleh
organisme patogen.
Kriteria hasil
• Orientasi kepada orang, tempat,
• Pasien akan tetap bebas dan perilaku dalam batas normal
pasien;
dari infeksi sebagaimana • Laju pernapasan dan pola
pernapasan dalam batas normal
dibuktikan oleh pasien;
• Urin yang jernih, berwarna
kuning kekuningan dan memiliki
bau khas;
• Suhu dan detak jantung dalam
batas normal pasien;
• Dahak yang jelas berwarna
keputihan (Normal)
• Kulit yang utuh serta warna dan
suhu normal untuk pasien.
Penilaian Keperawatan
Penilaian Keperawatan
Nilailah kulit pasien untuk robekan, Kulit yang tidak utuh rentan terhadap
pecah, kemerahan, atau bisul. Catat infeksi.
kondisi kulit pasien saat masuk dan
sebagai penilaian berkelanjutan.
1
Nursing Care Geriatri/CDC
0
ASUHAN KEPERAWATAN
Penilaian Keperawatan
Nilai suhu pasien, gunakan Orang dewasa yang lebih tua dapat
termometer rentang rendah jika mengalami suhu yang lebih rendah
memungkinkan. karena penurunan metabolisme pada
individu dengan gaya hidup yang tidak
banyak bergerak. Mereka juga tertarik
untuk kehilangan panas dengan
mudah ke lingkungan dan mungkin
tidak disimpan pada suhu yang benar.
Suhu 35,5 ° C (96 ° F) mungkin
normal, sedangkan suhu 36,67 ° -
37,22 ° C (98 ° -99 ° F) dapat dianggap
sebagai demam..
1
Nursing Care Geriatri/CDC
1
ASUHAN KEPERAWATAN
Penilaian Keperawatan
1
Nursing Care Geriatri/CDC
2
ASUHAN KEPERAWATAN
Penilaian Keperawatan
Nilai kualitas dan warna urin pasien. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Dokumentasikan perubahan saat Nilai kualitas dan warna urin pasien.
dicatat, dan laporkan temuan kepada Dokumentasikan perubahan saat
penyedia layanan kesehatan. dicatat, dan laporkan temuan kepada
Waspadai inkontinensia urin, yang penyedia layanan kesehatan.
dapat menandakan infeksi saluran Waspadai inkontinensia urin, yang
kemih (ISK). dapat menandakan infeksi saluran
kemih (ISK).
1
Nursing Care Geriatri/CDC
3
METODE PENCEGAHAN BUNDLES ISK
Tehnik pemasangan dengan cara aseptik-
antiseptik
Pertahankan rangkaian “sistem-tertutup”.
“Catheter-meatal junction” harus dibersihkan tiap
hari dengan sabun dan air bersih (mandi dg
shower). Jangan dibalut !
Jangan gunakan antibiotik/antiseptik topikal→
koloni patogen resisten (pseudomonas spp)
Lepas kateter sesegera mungkin bila tidak
diperlukan.
1
Nursing Care Geriatri/CDC
4
METODE PENCEGAHAN
BUNDELS
1
Nursing Care Geriatri/CDC
5
METODE PENCEGAHAN BUNDLES
* Indikasi pemasangan
a. Harus atas indikasi dan kebutuhan TEPAT dan
AKURAT, bukan untuk kenyamanan petugas.
b. Kalau memungkinkan, gunakan kondom-kateter.
* Taati “KEWASPADAAN STANDAR”
→ Lakukan “hand hygiene” sebelum dan sesudah
memanipulasi kateter atau perangkatnya.
1
Nursing Care Geriatri/CDC
6
METODE PENCEGAHAN BUNDLES
* TEHNIK PEMASANGAN
a. Dilakukan dengan tehnik aseptik-antiseptik
menggunakan
peralatan steril.
b. Gunakan jeli pelicin anestetik steril “single use”.
c. Ukuran kateter disesuaikan dengan prinsip aliran adekuat
dan kurangi trauma urethra.
d. Setelah terpasang harus difiksasi untuk mencegah
pergerakan dan traksi urethra.
1
Nursing Care Geriatri/CDC
7
METODE PENCEGAHAN BUNDLES
1
Nursing Care Geriatri/CDC
8
METODE PENCEGAHAN BUNDELS
1
Nursing Care Geriatri/CDC
9
METODE PENCEGAHAN
2
Nursing Care Geriatri/CDC
0
METODE PENCEGAHAN BUNDLES
* Kebersihan umum
Daerah genital dan kateter dibersihkan menggunakan sabun
dan dibilas dengan air mengalir /shower. JANGAN gunakan
antibiotik / antiseptik topikal dan TIDAK BOLEH
DIBALUT.
* Penggantian Kateter
→ Diganti hanya bila terjadi infeksi
→ Tidak ada jadwal rutin penggantian kateter urin
2
Nursing Care Geriatri/CDC
1
METODE PENCEGAHAN BUNDLES
2
Nursing Care Geriatri/CDC
2
ASUHAN KEPERAWATAN
Penilaian Keperawatan
2
Nursing Care Geriatri/CDC
3
ASUHAN KEPERAWATAN
Penilaian Keperawatan
2
Nursing Care Geriatri/CDC
4
ASUHAN KEPERAWATAN
Intervensi terapeutik
Intervensi terapeutik
2
Nursing Care Geriatri/CDC
6
ASUHAN KEPERAWATAN
Intervensi terapeutik
2
Nursing Care Geriatri/CDC
7
PENCEGAHAN PNEUMONIA.
❑ Menerapkan Bundle VAP
▪ Kebersihan tangan
▪ Posisi pasien semi
▪ Kebersihan mulut
▪ Manajemen sekresi oropharingeal dan trakheal
▪ Pengkajian setiap hari “ sedasi dan ekstubasi”
❑ Pendidikan staf
❑ Kebersihan lingkungan
❑ Dekontaminasi peralatan
❑ Jarak tempat tidur / single room
❑ Peptic Ulcer Prophylaxis
❑ DVT Prophylaxis
❑ Surveilans
2
Nursing Care Geriatri/CDC
8
2
Nursing Care Geriatri/CDC
9
3
Nursing Care Geriatri/CDC
0
3
Nursing Care Geriatri/CDC
1
3
Nursing Care Geriatri/CDC
2
MENGAPA ORAL CARE ?
Karena :
Dental plaque menjadi tempat berkembang
banyak kuman
Setelah 48 jam flora normal mulut berubah
menjadi patogen yaitu gram (- ) atau ( + ) yang
dapat menyebabkan Pneumonia
3
Nursing Care Geriatri/CDC
3
Manajemen suctioning
3
Nursing Care Geriatri/CDC
4
FAKTOR PENDERITA BERESIKo PNEUNOMONIA
3
Nursing Care Geriatri/CDC
5
ASUHAN KEPERAWATAN
Intervensi terapeutik
3
Nursing Care Geriatri/CDC
6
KESIMPULAN
Resiko infeksi pada pasien Geriatri dapat dicegah dengan :
3
Nursing Care Geriatri/CDC
7
TERIMA KASIH
3
Nursing Care Geriatri/CDC
8