Anda di halaman 1dari 4

Makalah Medan Elektromagnetik

“Hasil Perkalian Silang”

Disusun oleh:

Dicky Kurniawan (5181230004)


M Fajri Siahaan (5183530012)

Mata Kuliah Medan Elektromagnetik


Dosen Pengampu : Drs.Juaksa Manurung ST.MSi

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO


UNIVERSITAS NEGRI MEDAN September 2019
HASIL KALI SILANG

Untuk dua buah vector A dan B,sekarang kita akan mendefiniskan hasil kali silang
(crossproduct), atau hasil kali vektor, antara kedua vektor ini; yang dituliskan dengan
notasi berupa sebuah tanda silang di antara kedua vektor, yaitu A × B, dan dibaca sebagai "A
silang B" atau "A cross B". Hasil kali silang antara A dan B (yaitu, A × B) adalah sebuah
vektor, dengan magnitudo sama dengan hasil perkalian magnitudo A, magnitudo B, dan nilai
sinus dari sudut lancip yang diapit kedua vektor arah vektor A × B adalah tegak-lurus
terhadap bidang yang memuat A dan B, dan searah dengan arah pergerakan maju sebuah
sekrup berorientasi-tangan kanan (yaitu, ke bawah atau masuk ke dalam) jika A
diputar menuju B. Ilustrasi untuk konsep arah ini ditampilkan dalam Gambar 1.5.
Ingatlah bahwa kedua vektor dapat digeser dan diindahkan sesuka kita, asalkan arah dan
panjangnya dipertahankan tidak berubah, guna membawa keduanya pada satu titik awal yang
sama (menyatukan ‘ekor’ kedua vektor). Dengan cara ini bidang yang memuat kedua vektor
dapat didefinisikan. Namun kita tidak perlu terlalu merepotkan hal itu, karena untuk berbagai
aplikasi yang ada di dalam buku ini, kita hampir selalu akan berurusan dengan vektor-vektor
tang telah berada pada satu titik yang sama

A × B = aN |A| |B| sin θAB (7)

Dalam bentuk sebuah persamaan, definisi hasil kali silang dapat dituliskan sebagai di
mana kita masih harus menambahkan sebuah pernyataan pelengkap yang menjelaskan arah
dari vektor satuan aN, notasi subskrip N mengindikasikan arah "normal". Membalik urutan
perkalian vektor-vektor A dan B akan menghasilkan sebuah vektor
Garrbar 1.5 ArhAx
coclal:orraangr
Ax R

yang serupa namun dengan arah yang berlawanan; sehingga, kita dapat mengetahui
bahwa hasil kali silang tidak bersifat komutatif, karena B x A = - (A x B). Apabila definisi
hasil kali silang diterapkan pada vektor-vektor satuan ax menuju ay, menurut definisi sistem
koordinat berorientasi tangan kanan mengindikasikan arah sumbu z positif. Dengan cara yang
sama, kita dapat memperhatikan bahwa ay × az, = ax dan az × ax = ay,. Perhatikan sifat
simetrik alfabetik yang terdapat pada perkalian silang ketiga vektor ini. Selama ketiga vektor
ax, ay, dan az, dituliskan secara berurutan dalam urutan alfabetik, x, y, lalu z, dan mengasumsi
bahwa ax akan muncul kembali di urutan setelah az, maka sebuah notasi perkalian silang
(cross) dan sebuah tanda sama-dengan dapat dituliskan pada dua spasi jeda yang kosong di
antara ketiga vektor. Bahkan pada kenyataannya, definisi sebuah sistem koordinat persegi
tangan-kanan dapat dibuat menjadi lebih ringkas sekarang, yaitu dengan sekedar menuliskan
persamaan ax × ay, = az. Sebuah contoh sederhana untuk penerapan hasil kali silang dapat
diambil dari ilmu geometri atau trigonometri. Untuk menghitung luas sebuah jajar-genjang,
hasil kali panajng dua sisi yang bersebelahan harus dikalikan lagi dengan nilai sinus sudut
yang diapit oleh kedua sisi tersebut. Menggunakan notasi vektor untuk kedua sisi jajar-
genjang ini, yaitu A dan B, kita dapat menyatakan nilai (skalar) luasnya sebagai magnitudo
dari vektor A×B, atau │A× B│.

Hasil kali silang dapat pula digunakan untuk memodelkan 'prinsip tangan kanan yang
telah begitu dikenaloleh para insinyur listrik. Perhatikan gaya yang bekerja pada sebuah
kawat konduktor lurus sepanjang L, di mana arah yang diberikan untuk L sama dengan arah
aliran arus I melewati kawat tersebut, dan diasumsikan bahwa sebuah medan magnet seragam
dengan arah aliran kerapatan fluks B terdapat di sekitar kawat. Dengan menggunakan notasi
vektor, kita dapat menuliskan persamaan yang merepresentasikan situasi ini secara ringkas
sebagai F = ILx B. Menghitung sebuah hasil kali silang menggunakan definisi yang
diberikan untuknya ternyata lebih rumit ketimbang menghitung sebuah hasil kali titik
menggunakan definisinya. Tidak saja kita harus menentukan sudut antara kedua vektor,
namun Jika persamaan untuk vektor satuan aN. Kerumitan ini dapat dihindarkan dengan cara
menguraikan kedau vektor menjadi vektor-vektor komponennya, dan kemudian menjabarkan
hasil silang antarakeduanya sebagai penjumlahan sembilan suku hasil kali silang antara
vektor-vektor komponen tersebut.

А×B = Аx Вx аx × аx +АxВyаx × аy +АxВz ax×az


= AyBxay × ax +aAyByay × ay+AyBz, × az
= АzВxаz × аx +АzВyаz × аy + AzВzаz × аz

Kita telah mengetahui bahwa ay × ax = az, ay × az = ax, dan az × ax = ay. Tiga suku
yang melibatkan perkalian silang antara vektor-vektor satuan yang sama (аx × ax, ay × ay, az ×
az,) adalah nol. Hasil ini dapat dituliskan secara lebih sederhana menjadi

A×B = (AyBz-AzBy)ax +(AxBy-AxBz)ay, +(AxBy-4yBx)az (8)


atau dituliskan dalam bentuk determinan agar lebih mudah diingat

ax a y az
A × B=⎸ A x A y Az ⎸
Bx B y Bz

Sehingga, jika A = 2ax - 3ay +az, dan B = -4ax - 2ay +5az, maka

a x a y az
A × B=⎸ 2 −3 1 ⎸
−4 −2 5

=[(-3)(5)-(1)-2)]ax -[(2)(5)-(D4)ay +[(2)(-2)-(-3)(-4)]az


=-13ax, -14ay -16az
Daftar Pustaka

Manurung, Juaksa. Medan Elektromagnetik, Unimed 2019

Anda mungkin juga menyukai