Anda di halaman 1dari 12

Riset Akuntansi

Teori Akuntansi

Disusun Oleh:

Kelompok 6

Kelas F

1. Rizaldi Mauana (2016310320) Ketua


2. Puji Rahayu (2017310675) Anggota
3. Agustiyanti Cahyaningtiyas Surasa (2017310688) Anggota
4. Febriyani Dwijayanti (2017310689) Anggota
5. Agista Prisilia A (2017310693) Anggota

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA


TAHUN AJARAN 2019-2020

A. Pengantar

Riset akuntansi merupakan upaya yang dilakukan untuk mencari kebenaran di


bidang akuntansi, yang menghasilkan sambungan antara fenomena sosial yang berbentuk
pernyataan ilmiah dengan struktur teori akuntansi. Pernyataan ilmiah yang dihasilkan dari
riset tersebut akan membentuk teori yang menjelaskan:

 Kebenaran yang sudah ada (deskriptif)


 Mendukung teori yang ada (justifikasi)
 Mengingkari kebenaran yang sudah lama (refute)
 Melahirkan teori baru

Untuk mencari kebenaran dibutuhkan proses yang dimana proses tersebut dari
tahun ke tahun selalu berkembang. Pertama dari cara mencari kebenaran dari pihak yang
memiliki hak untuk menetapkan kebenaran atau dogmatis. Kedua cara tersebut
berkembang menjadi mencari kebenaran dengan logika, ilmiah, maupun pemikiran sehat
atau normatif. Terakhir dengan melihat kenyataan langsung atau disebut metode empiris.
Dalam penelitian diperlukan metode, metode yang dipakai tentu tergantung pada
masalah yang akan dibahas. Pada umumnya ada tiga metode yang dapat digunakan,
yaitu:

1) Metode kuantitatif  metode ini digunakan jika permasalahan yang diteliti


dapat diukur, dikuantitatifkan, dan dapat dibuktikan, maka digunakanlah
rumus statistika dan mengolah variabel untuk melihat hubungan antar variabel.
2) Metode kualitaitf  metode ini digunakan jika permasalahan yang diteliti
tidak dapat dikuantitatifkan, tidak dapat dikur, data belum ada, dan teorinya
belum established, maka digunakanlan narasi dan penguraian variabel.
3) Campuran kualitatif dan kuantitatif  metode ini digunakan jika
permasalahan yagn diteliti merupakan penggabungan dua bentuk data
sehingga diperlukan sebagian metode kualitatif dan sebagian metode
kuantitatif.
B. Proses Penelitian Ilmiah

Metode dan metodelogi merupakan hal yang berbeda. Metode merupakan cara
bagaimana melaksanakan penelitian tersebut, berbeda dengan metodelogi yang merupakn
ilmu dasar dari metode. Untuk menetukan riset tersebut diakui atau tidak maka
menggunakan keabsahan metode. Metode dan metodelogi setiap waktunya tentu akan
berkembang jika metode maupun metodelogi yang baru memiliki karakteristik yang lebih
baik dari yang lama.

Tahap dan proses riset:

1. Peneliti mengidentifikasi masalah, mencari permasalahan, dan merumuskan masalah


yang akan diteliti.
2. Setelah mendapatkan masalah peneliti perlu merumuskan hipotesis, melakukan
dugaan terhadap apa yang diteliti dan mencari kebenarannya.
3. Tahap selanjutnya mendesain riset dengan membuat kerangka atau rencana
bagaimana data tersebut akan dikumpulkan dan bagaimana data tersebut akan
dianalisis
4. Pengukuran dilakukan untuk mengukur seberapa banyak sampel objek yangakan
diteliti
5. Pengumpulan data yaitu peneliti mengumpulkan data sesuai rencana yang telah dibuat
baik dari kegiatan, observasi, dan sebagainya.
6. Analisis data, ketika data telah terkumpul maka peneliti menganalisis dan melakukan
uji hipotesis sesua metode yang telah direncanakan.
7. Generalisasi, yaitu peneliti membuat kesimpulan secara umum dari hasil analisis yang
telah dilakukan.
Revolusi Feyerabend

Feyerabend memberi pendapat bahwa ilmu pengetahuan tidak didominasi oleh


satu metode maupun satu teori. Ilmu pengetahuan perlu memiliki ide, metode, dan teori
yang tidak konsisten agar tidak bergantuk pada logika maupun analisis ilmiah, hal
tersebut karena ilmu bersifat pluralistik, multidimensi, dan multiparadigma. Sehingga
untuk mencari kebenaran semua pendekatan dianggap valid.

C. Akuntansi: Art, Science atau Technology (Engineering)?

Sterling (Wolk dkk.,1989) berpendapat bahwa akuntansi sebagai art, hal tersebut
karena akuntansi sangat sarat dengan pertimbangan dan penafsiran pribadi yang
dilakukan oleh praktisi, yang menyebabkan sukar dalam merumuskannya formula
matematis dan menyimpulkan bahwa akuntansi lebih dekat dengan seni atau lebih
tepatnya liberal art.

Selain itu pendukung akuntansi beranggapan akuntansi sebagai science karena


ilmu akuntansi mendominasi prosedur pengukuran yang ketat dengan menghasilkan
atribut ekonomis yang mempunyai arti dalam hal pengukuran aset dapat dijadikan sebagai
dasar peramalan. Sterling (Wolk dkk.,1989) berpendapat bahwa akuntansi cenderung
mengarah pada science, walaupun tidak mungkin jika menyamakan akuntansi, ilmu
ekonomi, dan ilmu sosial lainnya dengan pengukuran sebagaimana dalam natural
science.

Dr. Bambang Sudibyo berpendapat mengenai akuntansi sebagai engeneering


sebab akuntansi berproses dengan mengolah data yang timbul dari transaksi-transaksi
keuangan perusahaan menjadi laporan keuangan sebagai hasil yang digunakan oleh pihak
eksternal.

D. Paradigma Akuntansi

George Ritzer yang dikutip oleh Ahmadl Belkaoui (1985) berpendapat bahwa
paradigma adalah ciri dasar dari perbincangan (subject matter) dalam wilayah science.
Pendapat tersebut didukung dengan bahasan mengenai paradigma yang mempelajari apa
yang dipermasalahkan, dipertanyakan, dan apa yang harus diikuti untuk mendapat
jawaban. Paradigma memiliki pengertian lebih luas dari konsensus dalam science dan
dapat membedakan suatu masyarakat scientist lainnya.
AAA pada tahun 1977 mengeluarkan SOATATA (Statement on Accounting
Theory and Theory acceptance) yang mengidentifikasi tiga bidang untuk membahas teori
akuntansi, yaitu:

1. Pendekatan klasik atau true income/inductive approach.


2. Decision usefulness approach.
3. Information/economics approach.

George Ritzer memperluas domain dan jika dikombinasikan akan lahir 6


paradigma akuntansi, yaitu :

1. The Anthropological/inductive paradigm.


Paradigma ini memfokuskan akuntansi harus mengutamakan hubungan
accountability di antara berbagai pihak yang berkepentingan dan menganggap current
cost dan current value tidak begitu penting, karena akuntansi merupakan alat
pertanggungjawaban ke pihak lain. Teori yang digunakan dalam paradigma ini adalah
historical cost accounting, conventional cost allocation technique, bookkeeping
technique.
2. The True income / deductive paradigm.
Paradigma yang merupakan alat ukur untuk menilai laba yang mementingkan
nilai harga sekarang untuk pengambilan keputusan. Teori yang digunakan dalam
paradigma ini adalah Price Level Adjusted atau Current Purchasing Power
Accounting, Replecement Cost Accounting, Deprival Value Accounting, Net
Realizable Value Accounting (Continuously Contempory), serta Present Value
Accounting.
3. The Decision usefulness/decision model paradigm.
Paradigma untuk mengambil keputusan dalam akuntansi seperti membuat
kebijaksanaan mengenai kriteria legalitas dividen dengan konsep yang mendukung.
Teori yang digunakan dalam paradigma ini adalah different report for different
purpose misalnya dengan menggunakan EDD (Economic Order Quantity), PERT,
Linier Programming, Capital Budgeting, Balance Score Card.
4. The Decision usefulness/aggregate market behavior paradigm.
Paradigma ini mengenai reaksi pasar dimana dapat mempengaruhi perilaku
kelompok sehingga menghasilkan informasi dan data akuntansi serta prosedur yang
dipakai dalam menghasilkan angka dan data yang dapat memengaruhi harga saham di
bursa. Teori atau hipotesa yang dipakai dalam paradigma ini adalah Capital Market
Efficiency atau Efficient Market Hypothesis.
5. The Decision usefulness/decision maker/individual user paradigm.
Paradigma ini memengaruhi perilaku individu dan tidak berkaitan dengan
reaksi pasar yang mendorong perilaku manusia untuk melakukan riset dan mengkaji
sampai di mana kecukupan pengungkapan informasi, sikap pada isu pelaporan
keuangan, kegunaan laporan keuangan bagi individu tertentu, materialitas, dan
sebagainya. Teori yang digunakan dalam paradigma ini adalah behavioral accounting
theory, linguistic relativism, socio-linguistics, Weber’s Law, psychology, functional
fixity.
6. The Information/economics paradigm.
Paradigma ini untuk kerangka menentukan nilai perubahan pada sistem informasi
untuk mengambil keputusan individu harus melihat nilai ekonomis atau cost benefit-
nya dengan menghitung kegunaan yang diharapkannya dari suatu sistem informasi
khusus. Teori yang digunakan dalam paradigma ini adalah theory of teams on
statistical decision theory dan on the economic theory of choice.
E. Penelitian di Bidang Akuntansi

Riset akuntansi terus dilakukan agar teori akuntansi dan profesi akuntansi
berkembang. Tahun 1989 Wol dkk., menulis bidang-bidang riset yang telah dilakukan,
yaitu:

1. The Decision Model Approach

Riset ini berkaitan untuk proses pengambilan keputusan dengan cara bertanya dan
mencari jawaban dari informasi yang diperlukan. Riset ini menggunakan pendekatan
normatif dan deduktif karena menanyakan tentang informasi apa yang diperlukan bukan
apa yang diinginkan. Contohnya ditemukan bahwa penggunaan exit value lebih berguna
dalam proses pengambilan keputusan.

2. Capital Market Research

Riset ini berkaitan dengan sejauh mana implikasi informasi keuangan baru dapat
memengaruhi reaksi masyarakat dan riset ini. Riset ini memunculkan hipotesis effect
market hypothesis (EMH). Hipotesis tersebut menyatakan bahwa saham sangat ditentukan
oleh risikonya, sehingga diperlukan riset mengenai hubungan antara ukuran risiko yang
diambil dari data keuangan. Riset ini dapat memengaruhi harga saham di bursa sebab
saham yang diperdagangkan dapat bereaksi dan bersifat tidak bias terhadap informasi
baru.

3. Behavioral Research

Riset ini untuk meneliti pengguna informasi akuntansi ketika mengambil


keputusan dan informasi bagaimana yang dibutuhkan. Riset ini menggunakan pendekatan
deduktif. Contohnya apakah informasi nilai ganti lebih bermanfaat daripada nilai historis
dalam menghitung rate of return.

4. Agency Theory

Teori ini menyatakan bahwa perusahaan merupakan tempat hubungan terjadinya


kontrak antara seluruh entitas baik pihak eksternal maupun internal. Teori ini
mendiskusikan tentang monitoring berbagai macam biaya dan memaksakan hubungan
diantara kelompok lain. Teori ini melahirkan hipotesis manajemen mencoba
memaksimalkan kesejahteraannya sendiri dengan meminimalisasi nilai perusahaan. Teori
ini menggunakan pendekatan deduktif dan induktif, dan berkaitan dengan psikologi dan
sosiologi.

5. Information Economics

Informasi ekonomi menjadi bahan penelitian mengenai biaya produksinya.


Informasi ini memberikan biaya yang lebih besar daripada informasinya atau nilai
informasi tersebut lebih besar dari biaya yang dikeluarkan dengan pendekatan analitis
atau deduktif.

6. Deconstruction

Bidang ini merupakan reaksi terhadap otoritas filosofi termasuk empirisme


sebagai kunci ilmu pengetahuan dan pemahaman. Bidang ini mendominasi pada
penguasaan bahasa. Contohnya observasi ilmiah dituangkan dalam bentuk bahasa
termasuk matematik, statistik, dan bahasa simbolis sebagai alat utuk memberi kesan san
persuasi kepada orang lain.

7. Marxism in Accounting
Bidang ini mendominasi cara berpikir untuk mengkaji bagaimana aset dapat
ditransfer kepada kelompok buruh melalui berbagai cara. Contohnya aset ditransfer
dengan meminimalkan laba atau menaikan pajak.

8. Islam in Accounting

Bidang ini muncul untuk lembaga bisnis yang dioperasionalkan secara islam,
contohnya bank asuransi, pasar modal, dan sebagainya. Bidang ini berjalan sesuai dengan
syariat hukum islam. Munculnya penelitian ini diakibatkan manusia cenderung back to
religion yang dimana islam memiliki konsep pada bidang ekonomi, manajemen, dan
akuntansi. Topik dalam bidang ini seperti akuntansi perbankan, zakat, musyarakah,
asuransi, pasar modal, dan sebagainya.

Tahun 1987 Ahmad Belkaoui membagi 4 bidang teori dan riset akuntansi, yaitu:

1. Functionalist

Teori ini menyangkut efektivitas peraturan berdasarkan bukti objektif yang


menjelaskan di mana peran akuntansi dalam keteraturan sosial. Fenomena akuntansi
merupakan kenyataan yang berhubungan dengan keberadaan peraturan dan hubungan
sebab-akibat yang mengubah penjelasan dan prediksi ilmiah.

2. Interpretive

Bidang ini mengungkapkan pengalaman subjektif dari individu, orang-orang yang


terlibat dalam penyajian, penyampaian, pemeriksaan atau penggunaan informasi
akuntansi. Interpretive diarahkan pada tiga bidang yaitu

 kemampuan informasi untuk menyusun realitas


 peranan akuntansi sebagai alat linguistik
 peranan dan image lainnya dari akuntansi yang dapat dilakukannya
3. Radical Humanist

Bidang ini mengasumsikan teori, ilmu, dan fakta merupakan refleksi dari
pandangan dunia realistis. Bidang ini memiliki pendekatan bahwa akuntansi organisasi
elit tidak dikaitakna dengan ideologi kapitalis, namun disiplin akuntanis mendukung
kepentingan ideologi kapitalis.

4. Radical Structuralist
Bidang ini mengembangkan teori perubahan radikal, emansipasi, dan
kemungkinan menggunakan analisis penekanan struktural, krisis, pendominasian, dan
kontradiksi akibat akuntansi. Bidang ini menekankan pada ekonomi, dakuntansi, dan
dominasi hubungan politik.

Kerangka untuk metode penelitian:

F. Ruang Lingkup Penelitian Akuntansi

Topik akuntansi dapat dirumuskan untuk bahan tulisan skripsi karena disiplin ilmu
ekonomi yang sangat luas, hal tersebut berkaitan dengan berbagai disiplin ilmu yang lain,
perkembangannya, serta keterbatasan SDM. Jurusan Akutansi dapat dibagi dalam
berbagai bidang konsentrasi, yaitu :

1. Konsentrasi Akuntansi Keuangan

Bidang ini membahas cara menyusun laporan keuangaan, metode pencatatan,


prinsip dan standar akutansi keuangan, penyajian laporan yang wajar, pemilihan teknik
atau standar akutansi, metode penyusutan, penyisihan, perbandingan metode teori
akuntansi, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan topik ini. Konsentrasi ini dapat lagi
dikelompokkan dalam bidang-bidang berikut ini :

a) Teori Akuntansi
Teori akuntansi berupaya untuk mendiskusikan, menganalisis dan mengkritik
konsep, definisi, dalil yang ada dalam struktur teori akuntansi. Contohnya adalah
bidang, topik, judul, atau masalah yang dapat diteliti :

 Metodologi penelitian apakah yang tepat untuk merumuskan Teori Akuntansi


 Apakah sumber informasi yang digunakan para pemakai Laporan keuangan untuk
pengambilan keputusan
 Konsep/prinsip akuntansi manakah yang kurang relevan dengan tuntutan pemakai
laporan di Indonesia
b) Standar Akuntansi

Bidang ini mengkaji, mengalisis, mengkritik, melaporkan fakta empiris


tentang perumusan standar, penerapan dan hasilnya di lapangan. Contoh judulnya :

 Sejauh mana industri tertentu menerapkan PSAK.


 Standardisasi akuntansi mana yang memberikan informasi yang lebih relevan.
 Perbedaan standar akuntansi di beberapa negara.
c) Akuntansi sebagai Pertanggungjawaban atau Agency Theory

Bidang ini membahas hubungan accountability di antara berbagai pihak yang


berkepentingan dalam perusahaan dan kaitannya dengan laporan keuangan. Contoh
topik yang dapat dibahas :
 Bagaimana praktik akuntansi yang dapat memenuhi pertanggungjawaban
manajemen.
 Bagaimana sikap manajemen terhadap penerapan prinsip akuntansi yang berlaku.
 Apakah independen audit diyakini sebagai pemberi data informasi untuk
pertanggungjawaban.
d) Perhitungan Laba Akuntansi
Bidang ini menghitung laba akuntansi menggunakan historical accounting
karena memberi angka laba yang diyakini para pemakai laporan keuangan. Contohnya
yaitu, dalam penelitian ini permasalahan dapat dijadikan bahan penelitian sebagai
berikut :

 Apakah perusahaan atau lembaga tertentu sudah menerapkan perhitungan laba


sesuai dengan konsep accounting income.
 Bagaimana pendekatan sesuatu perusahaan (kelompok, individu, beberapa
perusahaan) dalam menghitung labanya (di luar model konvensional).
 Hal apa yang menimbulkan perbedaan perhitungan laba pajak dengan konsep laba
akuntansi.
2. Akuntansi Manajemen

Bidang ini menejelaskan mengenai kegunaan akuntansi dalam pengambilan


keputusan yang dilakukan oleh manajemen.

a) Pengambilan Keputusan

Bagaimana akuntansi berguna untuk pengambilan keputusan. Salah satu


contohnya adalah akuntansi dihubungkan dengan penggunaan quantities models.
Bagaimana perusahaan menggunakan data akuntansi dalam model pengambilan
keputusan misalnya Target Costing dan Relevant Costing.

b) Bidang Manajemen Pengawasan


Pada bidang yang akan dibahas adalah mengenai konsep, teknis, jenis dan
model-model pengawasan. Contohnya adalah motede pengawasan perusahaan satu
dibandigkan dengan perusahaan lainnya.
3. Akuntansi Pasar Modal

Bagaimana reaksi pasar terhadap eluarnya informasi akuntansi, laporan


keuangan,periodik atau informasi lainnya. Contoh topik yang dibahas adalah pengaruh
informasi keuangan terhadap harga saham.

4. Akuntansi Perpajakan

Pembahasan disini adalah mengenai bagaimana akuntansi mengakomodir


peraturan perpajakan, perbedaan konsep antara akuntansi dan perpajakan, konsep
pengakuan biaya, deffered tax dan lain-lain. Contohnya adalah pernanan operasional audit
mengontrol kinerja perusahaan dan menilai resiko audit.

5. Auditing

Bidang ini membahas hal yang berkaitan dengan auditing, proses, teori, hasil,
perilaku, dan sebagainya. Contohnya menilai risiko audit, efektivitas audit, dan hubungan
antaran pengendalian internal dan sikap auditor

6. Sistem Informasi Akuntansi


Bagian ini akan membahas bagaimana mendesain sistem informasi akuntansi dan
menghasilkan informasi yang sudah menjadi komoditas. Contoh pada bidang ini adalah
pengaruh sistem informasi akuntansi pada efisiensi biaya dan bagaimana pengungkapan
dalam laporan keuangan.

7. Tren Akuntansi

Bagian ini membahas berbagai hal yang telah dibahas di literatur, tetapi masih
dalam proses belum sampai diberlakukan. Contoh topiknya adalah akuntansi sosio
ekonomi, yang membahas pengaruh kegiatan perusahaan terhadap masyarakat baik yang
positif maupun yang negatif.

8. Topik Lain
a. Bidang Akuntansi Nirlaba/Pemerintahan
Membahas tentang kerangka tujuan laporan keuangan pemerintah, nonprofit
organization, jenis laporan, prinsip akuntansinya, aspek politik, sosial, pengaruh
parlemen, praktik akuntansi di masjid, gereja dan lainnya.
b. Pendidikan dalam bidang akuntansi
Meneliti berbagai aspek pendidikan akuntansi di tanah air dan perbandingan
dengan pendidikan akuntansi di luar negeri. Bidang ilmu akuntansi sangat luas bisa
menjadi bahas penelitian ataupun skripsi.
c. Behavioral Accounting : Akuntansi dan Perilaku Individu
Membahas mengenai pengaruh antara pemakai informasi akuntansi dengan
infromasi akuntansi itu sendiri. Dampak pada perilaku, sikap dan pengambilan
keputusan.
d. Akuntansi Koperasi
Bidang ini membahas mengenai bagaimana penerapan standar akuntansi pada
lembaga usaha koperasi.

Anda mungkin juga menyukai

  • TA
    TA
    Dokumen19 halaman
    TA
    Agustiyanti CS
    Belum ada peringkat
  • Resume ch16
    Resume ch16
    Dokumen7 halaman
    Resume ch16
    Agustiyanti CS
    Belum ada peringkat
  • Indonesia
    Indonesia
    Dokumen1 halaman
    Indonesia
    Agustiyanti CS
    Belum ada peringkat
  • Daftar Instansi Magang
    Daftar Instansi Magang
    Dokumen9 halaman
    Daftar Instansi Magang
    PesonaUrug
    Belum ada peringkat
  • Presentasi Audit
    Presentasi Audit
    Dokumen15 halaman
    Presentasi Audit
    Agustiyanti CS
    Belum ada peringkat
  • Mobillll
    Mobillll
    Dokumen9 halaman
    Mobillll
    Agustiyanti CS
    Belum ada peringkat