LP Pud
LP Pud
LAPORAN PENDAHULUAN
PUD (PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL
I. Konsep Medis
A. Defenisi
frekuensi, jumlah) yang terjadi di dalam dan di luar siklus haid, tanpa kelainan
uterus abnormal saat ini menjadi sesuatu yang sulit dalam bidang ginekologi.
Pasien mungkin tidak bisa melokalisir sumber perdarahan berasal dari vagina,
uretra, atau rektum. Pada wanita menyusui, komplikasi kehamilan harus selalu
dipikirkan, dan perlu diingat adanya dua keadaan sangat mungkin terjadi secara
B. Penyebab
1. Sebab-sebab organik
pada:
1
KEPERAWATAN MATERNITAS
RIDWANCA,S.Kep PRORAM PROFESI NERS
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
a. Serviks uteri, seperti polipus servisis uteri, erosio porsionis uteri, ulkus
tuba;
2. Sebab-sebab fungsional
dapat terjadi pada setiap umur antara menarche dan menopause. Tetapi ,
kelainan ini lebih sering dijumpai sewaktu masa permulaan dan masa akhir
fungsi ovarium. Dua pertiga dari wanita-wanita yang dirawat di rumah sakit
disfungsional dalam masa pubertas, akan tetapi karena keadaan ini biasanya
yang dapat berada dalam tingkat reseptor atau dalam sekresi atau
pelepasan prostaglandin.
2
KEPERAWATAN MATERNITAS
RIDWANCA,S.Kep PRORAM PROFESI NERS
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
teratur.
Usia terjadinya :
C. Patofisiologi
PUD dapat terjadi pada siklus haid ovulasi (10%) maupun anovulatoar
(90%) atau pada keadaan folikel yang persisten. PUD siklus ovulatoar, lebih
polimenore
3
KEPERAWATAN MATERNITAS
RIDWANCA,S.Kep PRORAM PROFESI NERS
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
dan masa reproduksi. Dasar dari perdarahan yang terjadi pada siklus
anovulatoar adalah karena tidak terjadinya ovulasi, maka korpus luteum tidak
terbentuk. Dengan sendirinya akan terjadi kadar progesterone yang rendah dan
Keadaan ini menyebabkan rangsangan yang terus menerus dan menetap dari
folikel tidak mampu lagi membentuk estrogen, maka terjadi perdarahan lucut
4
KEPERAWATAN MATERNITAS
RIDWANCA,S.Kep PRORAM PROFESI NERS
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
banyak.
akan meningkat. PUD bervariasi antara tiga kelompok umur yaitu masa remaja,
ovulatoar, siklus ini mungkin belum teratur yang dapat berlangsung 2-5
tahun, sehingga kita belum dapat menyatakan bahwa fungsi ovulasi berjalan
tidak normal sampai kurun waktu 5 tahun. PUD paling sering pada masa
perdarahan ini.
Pada usia remaja dapat berlanjut sampai usia reproduksi. Penyebab lain
disfungsi H – P adalah :
a. Stress psikologis
5
KEPERAWATAN MATERNITAS
RIDWANCA,S.Kep PRORAM PROFESI NERS
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
yang irregular dan dapat menjadi sangat banyak setelah beberapa tahun
menganami haid yang normal dan tak lama kemudian haid akan berhenti.
6
KEPERAWATAN MATERNITAS
RIDWANCA,S.Kep PRORAM PROFESI NERS
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
progesterone maka :
c. Tidak terjadi kollaps yang teratur yang akan menginduksi stasis oleh
D. Manifestasi Klinis
Perdarahan rahim yang dapat terjadi tiap saat dalam siklus menstruasi.
Jumlah perdarahan bisa sedikit-sedikit dan terus menerus atau banyak dan
5. Infertill
7. Hot Flashes
8. Kekeringan vagina
9. Hirsutism
10. Nyeri
7
KEPERAWATAN MATERNITAS
RIDWANCA,S.Kep PRORAM PROFESI NERS
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan ini harus sudah terarah sesuai hasil pemeriksaan fisis dan
2. PAP tes
5. Biopsi endometrium
6. Hematokrit 2 9 , 0 %
7. H e m o g l o b i n 9 , 6 g r / d l
F. Penatalaksanaan
atau transfusi darah. Pasien dengan pemeriksaan pelvis yang normal dan
terbaik diterapi dengan terapi hormonal. Pasien yang tidak memberi respons
terhadap terapi hormonal secara cepat atau yang lebih tua daripada 35 tahun
yang gagal memberi respons terhdap terapi hormonal dapat juga mengalami
8
KEPERAWATAN MATERNITAS
RIDWANCA,S.Kep PRORAM PROFESI NERS
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
berikut:
Menghentikan perdarahan.
1. Menghentikan perdarahan
berikut:
a. Kuret (curettage)
b. Obat (medikamentosa)
Golongan estrogen
lain, misalnya: etinil estradiol, tapi obat ini dapat menimbulkan gangguan
fungsi liver.
Obat Kombinasi
banyak, yakni 4×1 tablet selama 7-10 hari, kemudian dilanjutkan dengan
Golongan progesterone
9
KEPERAWATAN MATERNITAS
RIDWANCA,S.Kep PRORAM PROFESI NERS
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
pemberian:
menaikkan kadar hemoglobin (Hb) 0,75 gr%. Ini berarti, jika kadar
kantong darah.
G. Komplikasi
10
KEPERAWATAN MATERNITAS
RIDWANCA,S.Kep PRORAM PROFESI NERS
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
H. Pathway
LH/FSH
Ovarium
Estrogen
meningkat
Penebalan
endometrium
Tdk terjadi
proses ovulasi
Proliferasi
endometrium
Nyeri Perubahan
status kesehatan
Ansietas
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
2. Keluhan Utama
Flashes,Kekeringan vagina,Hirsutism
3. Riwayat Penyakit
a. Ginekologi reproduksi.
apakah ada perdarahan yang mengalir pada kedua kakinya. Jika ada maka
penyalahgunaan obat.
12
KEPERAWATAN MATERNITAS
RIDWANCA,S.Kep PRORAM PROFESI NERS
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
4. Pemeriksaan fisik
merata.
b. Mata :Ortoforia, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, refleks pupil
+/+
e. Mulut dan gigi: Mukosa bibir basah, sianosis (-), lidah kotor -/-.
f. Pemeriksaan leher :
i. Pemeriksaan Abdomen : datar, bising usus (+) N, hepar dan lien tidak teraba.
c. Memar-memar – koagulopati
adenoma hipofise
13
KEPERAWATAN MATERNITAS
RIDWANCA,S.Kep PRORAM PROFESI NERS
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
B. Diagnosa Keperawatan
C. Intervensi
Intervensi :
a. Observasi nyeri
14
KEPERAWATAN MATERNITAS
RIDWANCA,S.Kep PRORAM PROFESI NERS
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
Intervensi :
Faktor resiko :
b. Pengobatan deuritik
f. Usia lanjut
perawatan
b. Keseimbangan cairan
Intervensi :
a. Manajemen elektrolit
15
KEPERAWATAN MATERNITAS
RIDWANCA,S.Kep PRORAM PROFESI NERS
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
b. Manajemen cairan
c. Cairan intravena
Intervensi :
DAFTAR PUSTAKA
16
KEPERAWATAN MATERNITAS
RIDWANCA,S.Kep PRORAM PROFESI NERS
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
Bulun E Serdar, et al, The Physiology and Pathology of the Female Reproductive
2003 : pp 587-599
Yogyakarta : mocaMedia
17