Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN STROKE ISKEMIK

PRAKTIK KLINIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman

………………… ………………….. 1/1


Tanggal terbit Ditetapkan Direktur,
RSUD SUNGAI RUMBAI

………………….
dr. SUJITO
NIP. 197908212008041001

PENGERTIAN Kumpulan gejala defisit neurologis akibat gangguan


fungsi otak akut baik fokal maupun global yang
mendadak, disebabkan oleh berkurangnya atau
hilangnya aliran darah pada parenkim otak, retina
atau medulla spinalis, yang dapat disebabkan oleh
penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah arteri
maupun vena, yang dibuktikan dengan pemeriksaan
imaging dan/atau patologi.
Gangguan global berupa gangguan kesadaran.
ANAMNESIS
Gangguan fokal yang muncul mendadak, dapat berupa :
a. Kelumpuhan sesisi/kedua sisi, kelumpuhan satu
extremitas, kelumpuhan otot-otot penggerak bola
mata, kelumpuhan otot-otot untuk proses menelan,
wicara dan sebagainya
b. Gangguan fungsi keseimbangan
c. Gangguan fungsi penghidu
d. Gangguan fungsi penglihatan
e. Gangguan fungsi pendengaran
f. Gangguan fungsi Somatik Sensoris
g. Gangguan Neurobehavioral yang meliputi :
 Gangguan atensi
 Gangguan memory
 Gangguan bicara verbal
 Gangguan mengerti pembicaraan
 Gangguan pengenalan ruang
 Gangguan fungsi kognitif lain

 Penurunan GCS
PEMERIKSAAN  Kelumpuhan saraf kranial
FISIK  Kelemahan motoric
 Defisit sensorik
 Gangguan otonom
 Gangguan neurobehavior

Terdapat gejala defisit neurologis global atau salah


KRITERIA satu/beberapa defisit neurologis fokal yang terjadi
DIAGNOSIS mendadak dengan bukti gambaran neuroimaging (CT-
Scan atau MRI)

DIAGNOSIS KERJA STROKE ISKEMIK (Kode ICD X : I63.9)

DIAGNOSIS Stroke Hemoragik (bila belum dilakukan CT/MRI


BANDING Otak)
 CT Scan + CT Angiografi /MRI + MRA Otak
PEMERIKSAAN  EKG
PENUNJANG  Doppler Carotis
 Transcranial Doppler
 TCD Bubble Contrast & VMR
 Lab : Hematologi rutin, gula darah sewaktu, fungsi
ginjal (ureum, kreatinin), Activated Partial
Thrombin Time (APTT), waktu prothrombin (PT),
INR, gula darah puasa dan 2 jam PP, HbA1C, profil
lipid, C-reactive protein (CRP), laju endap darah,
dan pemeriksaan atas indikasi seperti: enzim
jantung (troponin / CKMB), serum elektrolit,
analisis hepatik dan pemeriksaan elektrolit.
 Thorax foto
 Urinalisa
 Echocardiografi (TTE/TEE)
 Pemeriksaan Neurobehavior (Fungsi Luhur)
 DSA Serebral
a. Tatalaksana Umum :
 Stabilisasi jalan nafas dan pernapasan
 Stabilisasi hemodinamik (infus kristaloid)
 Pengendalian tekanan intrakranial
(manitol jika diperlukan)
 Pengendalian kejang (terapi anti kejang
jika diperlukan)
 Analgetik dan antipiterik, jika diperlukan
 Gastroprotektor, jika diperlukan
TERAPI  Manajemen nutrisi
 Pencegahan DVT dan emboli paru :
heparin atau LMWH
a. Tatalaksana Spesifik
 Trombolisis intravena : alteplase dosis
0.6-0.9 mg/kgBB, pada stroke iskemik
onset <6 jam
 Terapi endovascular : trombektomi
mekanik, pada stroke iskemik dengan
oklusi karotis interna atau pembuluh
darah intrakranial, onset <8 jam
 Manajemen hipertensi (Nicardipin, ARB,
ACE-Inhibitor, Calcium Antagonist, Beta
blocker, Diuretik)
 Manajemen gula darah (insulin, anti
diabetik oral)
 Pencegahan stroke sekunder (antiplatelet
:aspirin, clopidogrel, cilostazol atau
antikoagulan : warfarin, dabigatran,
rivaroxaban)
 Neroprotektor (citicholin, piracetam,
pentoxyfiline, DLBS 1033)
 Perawatan di Unit Stroke
 Neurorestorasi / Neurorehabilitasi

b. Tindakan Intervensi/Operatif
 Carotid Endartersctomy (CEA), sesuai
indikasi
 Carotid Artery Stenting (CAS), sesuai
indikasi
 Stenting pembuluh darah intracranial,
sesuai indikasi

 Penjelasan Sebelum MRS (rencana rawat, biaya,


pengobatan, prosedur, masa dan tindakan
pemulihan dan latihan, manajemen nyeri, risiko
dan komplikasi)
 Penjelasan mengenai stroke iskemik, risiko dan
komplikasi selama perawatan
EDUKASI
 Penjelasan mengenai factor risiko dan pencegahan
rekurensi
 Penjelasan program pemulangan pasien (Discharge
Planning)
 Penjelasan mengenai gejala stroke, dan apa yang
harus dilakukan sebelum dibawa ke RS

Quo ad vitam : dubia ad bonam


PROGNOSIS Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
Diagnosis : I / II/ III/ IV (referensi no 1-4)
TINGKAT EVIDENS Terapi : I / II/ III/ IV (referensi no 1-4)

1. Guideline Stroke 2011 ( Edisi Revisi ), Kelompok


KEPUSTAKAAN Studi Serebrovaskuler PERDOSSI 2011.
2. Jauch EC, Saver JL, Adams HP Jr, Bruno A,
Connors JJ, et al. Guidelines for the early
management of patients with acute ischemic
stroke: a guideline for healthcare professionals
from the American Heart Association/American
Stroke Association. Stroke. 2013 ; 44(3):870-947
3. The European Stroke Organization (ESO) :
Guideline for Management of Ischaemic Stroke
and Transient Ischaemic Attack 2008
4. AHA/ASA Guideline for the Perevention of
Stroke in Patien with Stroke or Transient
Ischemic Attack. Stroke 2014;42;227-276
5. Powers WJ, Derdeyn CP, Biller J, Coffey CS, Hoh
BL, et al. 2015 American Heart
Association/American Stroke Association
Focused Update of the 2013 Guidelines for the
Early Management of Patients With Acute
Ischemic Stroke Regarding Endovascular
Treatment: A Guideline for Healthcare
Professionals From the American Heart
Association/American Stroke Association.
Stroke. 2015; 46 (10):3020-35.
6. Ferro JM, Canhao P, Stam J, Bousser MG,
Barinagarrementeria F. Prognosis of Cerebral
Vein and Dural Sinus Thrombosis: Results of
the International Study on Cerebral Vein and
Dural Sinus Thrombosis (ISCTV). Stroke
2004;35;664-670.
7. Latchaw et al. Recommendations for Imaging of
Acute Ischemic Stroke: A Scientific Statement
From the American Heart Association
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 5 tahun 2014 tentang
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer
9. Standar Kompetensi Dokter Spesialis Neurologi
Indonesia, 2015

DIREKTUR RSUD SUNGAI RUMBAI

dr. SUJITO
NIP. 197908212008041001

Anda mungkin juga menyukai