Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yulia Kartika Dewi

NIM : 17511036
Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila
Kelas :A
Tanggal : 28 Desember 2017

Pertanyaan:
Sebut dan jelaskan 5 contoh sikap/perbuatan yang mencerminkan implementasi dari
Pancasila sebagai sebuah sistem etika!

Jawaban :
Adapun 5 contoh sikap atau perbuatan yang mencerminkan implementasi dari
Pancasila sebagai sebuah sistem etika yaitu ;
1. Menghormati dan bekerja sama antar pemeluk agama sehingga tercipta kerukunan
sosial. Maksudnya, kita sebagai masyarakat menggangap baik bila kita dapat
menghargai dan bekerja sama dengan pemeluk agama lain, sebaliknya kita akan
menggangap itu buruk bila kita acuh bahkan mencaci pemeluk agama lain.
Sehingga penerapan Pancasila sebagai sistem etika khususnya sila pertama,
memang telah menjadi nilai luhur terhadap kebudayaan sosial di masyarakat.
Maka bila kita menyimpang dari nilai sosial tersebut maka kita secara tidak
langsung akan “dicap negatif” oleh masyarakat. Karena memang nilai yang
berlaku pada masyarakat sejak dahulu kala seperti itu, dan bilamana seseorang
mengindahkan perilaku baik tersebut, ia akan secara otomatis dicap kurang baik
dalam beretika.
2. Meminta doa restu atau berpamitan sebelum pergi kepada orang tua. Disini
maksudnya kita memiliki etiket baik terhadap orang yang lebih tua, khususnya
orang tua sendiri. Dalam pandangan masyarakat yang berlaku selama ini, bila
seorang anak ingin bepergian jauh maupun dekat, hendaklah ia berpamitan terlebih
dahulu kepada orangtuanya. Hal seperti ini merupakan adab kepada orang tua.
Terlebih lagi kita sebagai anak, maka sepatutnya bersikap baik kepada kedua
orangtua. Dan sikap ini juga merupakan salah satu etika dalam Pancasila, sila
kedua.
3. Berkata jujur kepada orang lain. Misalnya, bila orang bertanya tentang suatu
peristiwa, maka hendaknya kita menjawab dengan jujur. Tidak boleh
dikarang-karang, ataupun melebihkan suatu berita. Karena bila kita menyebarkan
atau menyampaikan berita-berita yang kita sendiri belum tau kejelasannya dan
mengarangnya seakan-akan kejadian buruk akan terjadi bila kita tidak
menyebarkan, terlebih berita itu terkait khalayak umum, maka hal yang kita
perbuat dapat memecah belah bangsa. Dampaknya, masyarakat akan terpecah
menjadi dua kubu, kubu yang setuju dan kubu tidak setuju. Sehingga seharusnya
kita tidak boleh menyebarkan berita seperti itu. Hal ini berhubungan erat dengan
nilai etika dalam Pancasila, sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia.
4. Tidak menyela saat orang berbicara dengan orang lain. Misalnya, bila teman kita
sedang berbicara dengan temannya, dan kita juga hendak berbicara dengannya,
maka hendaknya kita menunggu mereka selesai bicara. Bilamana pembicaraan
mereka itu memakan waktu lama, maka kita dapat mengirimkan pesan singkat
bahwa kita hendak berbicara dengannya, dan menanyakan kapankah ia bisa untuk
berbicara dengan kita. Hal yang seperti itu cara kita menghargai orang lain.
Walaupun hanya sekedar membiarkan mereka selesai berbicaraa. Ini juga
merupakan cerminan atas nilai etika dalam Pancasila, sila ke empat.
5. Tidak bergaya hidup mewah. Artinya, bila kita terbiasa menggunakan pakaian
branded, aksesoris branded, kemana-mana menggunakan mobil mercedes benz,
makan selalu di restoran bintang 5, liburan hari raya selalu ke luar negeri atau
gunakan tas tas mahal, itu semua dapat merenggankan hubungan sosial terhadap
masyarakat sekitar. Masyarakat yang kalangan berkecukupan akan berpikir
mengapa ia tidak menggunakan hartanya untuk orang sekitarnya. Padahal,
masyarakat sekitar hidupnya kurang dari cukup. Dapat kita bayangkan sendiri
bilamana ada orang yang seperti itu di lingkungan masyarakat. Pasti masyarakat
akan enggan menegur mereka, dan sebaliknya. Maka dari itu, berhubung kita
merupakan makhluk sosial, sepatutnya kita menjaga kerukunan dalam
bermasyarakat, bukannya merengangkan hubungan sosial itu sendiri. Sikap seperti
ini juga sewajibnya ditiru, karena ini juga merupakan nilai etika dalam Pancasila,
sila kelima.

Anda mungkin juga menyukai