Anda di halaman 1dari 4

ANALISI BUDAYA ORGANISASI PEMERINTAH DAERAH

KABUPATEN SUKABUMI

DESKRIPSI

Slogan pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi Jawa Barat adalah “Gemah Ripah
Loh Jinawi”. Semboyan ini juga banyak terdapat dalam serat-serat (buku-buku)
berbahasa Jawa, diantaranya serat Sri Mahargya dan serat Centhini. Baris ini
digunakan untuk menggambarkan negeri-negeri yang subur dan makmur. Secara
harfiah, “gema riah” berarti ‘subur sekali’ dan “loh jinawi” adalah ‘sungai
melimpah (airnya)’ (tidak kekeringan). Yang jelas semboyan ini sekaligus doa
untuk kesuburan bumi.

Lambang Kabupaten Sukabumi diwujudkan dalam gambar berpola perisai dengan


latar belakang berwarna hitam. Di dalam perisai terdapat pola dengan latar warna
kuning yang berisi kolase simbol gambar punggung penyu dan sayap walet, gambar
takikan karet dan daun teh serta gambar pusaka kujang. Di bagian bawah terdapat
tulisan “Gemah Ripah Loh Jinawi”. Lambang tersebut memiliki makna sebagai
berikut:

1
- Lambang Perisai: Menggambarkan Perlindungan Pemerintah daerah
terhadap Penduduk dan semua kekayaan alam di wilayah Kabupaten
Sukabumi
- Warna Hitam: Berati kekal dan abadi
- Warna Kuning: Keadaan yang gilang gemilang
- Gambar punggung penyu dan sayap walet melambangkan: Potensi sumber
daya alam yang sangat potensial
- Warna Hijau pada kotak punggung penyu melambangkan: Kehidupan yang
tenteram, subur dan makmur
- Gambar takikan karet dan daun teh melambangkan: Potensi komoditas
perkebunan
- Gambar Kujang melambangkan: Pusaka Pajajaran yang dahulu kala
berkuasa di bumi Jawa Barat, termasuk Kabupaten Sukabumi.
- Tulisan Gemah Ripah Loh Jinawi: Tenteram dan makmur serta sangat subur
tanahnya atau Subur Makmur Wibawa Mukti

Di lihat dari kekayaan nilai-nilai filosofis lokal, yaitu: “Gemah Ripah Loh Jinawi”
dengan makna sebagai berikut:

- Gemah Ripah: Perwujudan keadaan masyarakat yang tercukupi kebutuhan


lahir dan batin
- Loh Jinawi: Perwujudan keadaan lahan (tanah) beserta tanam-tanaman yang
ada diatasnya sangat subur

DAMPAK

Seperti yang dikatakan oleh Wakil Bupati Sukabumi, Adjo Sarjono, pada hari Senin
tanggal 27 Maret 2017 di Bogor, mengatakan program prioritas pembangunan Jawa
Barat yang dituangkan dan ditandatangani bersama dalam berita acara
pramusrenbang wilayah I Jawa Barat.

2
“Tujuh program prioritas pembangunan itu yakni peningkatan pelayanan dasar
bidang pendidikan dan kesehatan, peningkatan pelayanan publik, infrastruktur dan
sarana prasarana, menciptakan lapangan pekerjaan, pengentasan kemiskinan,
pengembangan ekonomi lokal, dan terakhir percepatan objek wisata geopark (di
Kabupaten Sukabumi)”

Dilihat dari penjelasan di atas bahwa sudah termasuk beberapa dampak dari pada
makna slogan Pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi.

Tapi di sisi lain bila dikaitkan dengan kehidupan real negara Indonesia saat ini, yang
dimaknai gema riah loh jinawi itu pastinya kita sulit untuk menjabarkannya dengan
objektif. Tenteram bisa berarti tidak perang, tapi coba kita lihat saja aksi unjuk rasa
alias demonstrasi yang hampir terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Dan tidak
sedikit di sebuah pemerintahan/pejabat yang menikmatik dengan merampok lewat
jalan korupsi dan kolusi.

KRITIK

Ada ungkapan “gema ripah loh jinawi”, menurut saya, semboyan tersebut tidak lagi
berlaku di negeri kita tercinta ini. Orang bilang tanah kita tanah surga seperti yang
tersirat dalam lagu Koes poles yang berjudul kolam susu. Kail dan jala cukup
menghidupimu, ikan dan udang datang menghampiri dirirmu. Namun keadaan
tersebut berbeda 180 derajat dengan kehidupan masyarakat Indonesia sekarang.
Khususnya di Pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi

3
SARAN

Saran dari saya, untuk itu kita sebagai generasi muda yang merupakan bentuk
miniatur negara senantiasa menjadikan negara kita bisa mempunyai prinsip seperti
pada ungkapan “Tata Titi Tentrem (Suatu kondisi masyarakat yang taat pada aturan,
disiplin, demokratis, bijak dalam bertindak, aman, tenteram, dan damai) Kerta
Raharja (Tercapainya tingkat kemakmuran/kesejahteraan di masyarakat yang
berpedoman pada keselamatan lahir dan batin).” dengan memanfaatkan “Gemah
Ripah (Perwujudan keadaan masyarakat yang tercukupi kebutuhan lahir dan batin)
Loh Jinawi: (Perwujudan keadaan lahan/tanah beserta tanam-tanaman yang ada
diatasnya sangat subur).” Demi terciptanya masyarakat yang makmur atau
perwujudan suatu kondisi masyarakat yang memiliki kemakmuran, kesejahteraan
dengan penuh rasa kedamaian, keamanan, dan keteraturan.

Anda mungkin juga menyukai