KELOMPOK II :
Alat-alat laboratorium logam biasanya terbuat dari bahan besi, baja, aluminium,
platinum atau kuningan. Khusus bahan besi yang digunakan biasanya terbuat dari besi cor.
Oleh karena karakteristik dari besi yang mudah berkarat, maka alat laboratorium juga ada
yang terbuat dari besi yang dilapisi dengan nikel atau krom. Selain itu terdapat alat yang
bahannya terbuat lebih dari satu bahan, misalnya besi dan porselen.
Cara penggunaannya yaitu hubungkan selang pembakar gas dengan lubang pengeluaran gas. Lalu tutup
lubang udara dan nyalakan korek api sambil didekatkan ke mulut tabung pencampur gas dan
udara. Nyalakan keran gas dengan cara memutar sekrup untuk mengatur banyak sedikitnya
gas yang masuk ke tabung pencampur gas dan udara. Pembakar dimatikan dengan cara menutup
keran gas.
Cara kerja pembakar bunsen yaitu dengan cara membakar alat yang ingin disterilkan.
Misalnya untuk sterilisasi jarum ose atau yang lain, bagian api yang paling cocok untuk
memijarkannya adalah bagian api yang berwarna biru atau yang paling panas.
2. Kawat Kasa
3. Klem Buret
4. Kaki 3 (Tripod)
- Bahan dan Struktur
Bahan dari kaki tiga umumnya adalah besi. Berdiameter sekitar 13 cm dan tinggi 15 cm.
- Fungsi
Untuk menyangga kawat kasa dan benda yang akan dipanaskan dengan pembakar bunsen
atau spritus.
- Cara Kerja
Taruh kaki tiga diatas pembakar bunsen atau spritus, kemudian letakkan kawat kasa di atas
kaki tiga. Letakkan alat yang akan dipanaskan di atas kawat kasa lalu nyalakan pembakar.
5. Ring
6. Pinset
- Bahan dan Struktur
Terbuat dari besi. Struktur dari alat ini yaitu memiliki dua ujung lancip yang terpisah di sisi
satunya, sedangkan di sisi lainnya terhubungkan.
- Sifat / Karakteristik
Alat pinset memiliki ujung yang lancip di salah satu ujungnya, sehingga sifat dari alat ini
sangat tajam.
- Fungsi
Digunakan untuk mengambil atau menarik beberapa sampel. Khususnya untuk menjepit
benda kecil, benda yang lembut, dan beberapa sampel atau zat yang terdapat di
laboratorium yang bisa menyebabkan alergi atau iritasi pada manusia
- Cara Kerja
Cara kerjanya yaitu dengan cara menekan sisi bagian tengah dari pinset sehingga kedua
ujung lancip akan menjepit sampel. Jika ingin menaruh sampel, kendorkan tekanan tangan
kita pada sisi tengah pinset.
8. Tang Krusibel
9. Spatula Logam
Alat ini juga dapat digunakan untuk mengaduk larutan, kecuali larutan asam.
Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam pembersihan alat logam antara lain :
a. Alat-alat logam dapat dicuci dengan sabun detergen dan kemudian dikeringkan sebelum
disimpan. Namun, ada beberapa alat yang cukup hanya dibersihkan bagian luarnya saja
dengan lap bersih, misalnya pembakar bunsen.
b. Setelah alat-alat dibersihkan maka alat-alat tersebut perlu disimpan dengan rapi dan
siap untuk digunakan pada kegiatan laboratorium selanjutnya.
Berikut ini ada beberapa sumber kerusakan alat dari logam yang harus diperhatikan dalam
pemeliharaan dan penyimpanan alat :
a. Udara
Udara mengandung oksigen dan uap air (memilki kelembaban). Kandungan ini
memungkinkan alat dari besi menjadi berkarat dan membuat kusam logam lainnya
seperti tembaga dan kuningan. Usaha untuk menghindarkan barang tersebut terkena
udara bebas seprti dengan cara mengecat, memoles, memvernis serta melapisi dengan
khrom atau nikel.
b. Air dan asam – basa
Alat laboratorium sebaiknya disimpan dalam keadaan kering dan bersih, jauh dari air,
asam dan basa. Senyawa air, asam dan basa dapat menyebabkan kerusakan alat seperti
berkarat, korosif dan berubah fungsinya.