Salah satu cara stimulasi yang digunakan adalah pengasaman, dengan penginjeksian
asam ke dalam reservoir untuk mendapatkan harga permeabilitas dan porositas yang lebig besar
disuatu lapangan minyak.
Asam yang digunakan adalah asam klorida 15 % yang akan bereaksi dengan batuan
karbonat sesuai dengan persamaan :
Sebelum dilakukan stimulasi dengan pengasaman harus ditentukan dengan tepat data –
data laboratorium yang diperoleh dari sampel formasi, fluida reservoir dan fluida stimulasi.
Sehingga informasi yang diperoleh dari laboratorium tersebut dapat digunakan engineer untuk
merencanakan operasi stimulasi dengan tepat, sehingga pada gilirannya dapat diperoleh
penambahan produktivitas formasi sesuai dengan yang diharapkan.Metode ini menggunakan
teknik gravimetri untuk menentukan reaktivitas formasi dengan asam. Batuan karbonat (mineral
limestone) biasanya larut dalam asam HCl, sedangkan silikat (mineral clay) larut dalam mud
acid.
50
51
ALAT
1. Oven
2. Beker glass
3. Timbangan
BAHAN
2. Aquades
3. Core
3. Membuat larutan mud acid ( HCl 15% + HF 5% dengan perbandingan 50% : 50% ).
52
4. Mengambil core karbonat dari oven, lalu ditimbang, lalu dimasukkan ke dalam HCl
15% selama 1 menit, setelah itu dimasukkan ke dalam oven.
5. Mengambil core sendstone dari oven, lalu ditimbang, lalu dimasukkan ke dalam
larutan mud acid selama 2 menit, setelah itu dimasukkan ke dalam oven.
6.5.2. PERHITUNGAN
W w
Solubility, % berat = x 100%
W
𝟐𝟒.𝟓−𝟗
= × 100 %
𝟐𝟒.𝟓
= 63,26%
W w
Solubility, % berat = x 100%
W
𝟑𝟏.𝟓−𝟕
= × 100%
𝟑𝟏.𝟓
= 77,77%
53
berat sanpel (W) berat ssudah reaksi berat residu (w) % solubility
Plug pasir karbonat pasir karbonat pasir Karbonat pasir Karbonat
A/1 24.5 31.5 23.6 12.55 0.1 10 99.59 68.25
A/2 24.5 31.5 23.6 12.55 0.5 8 97.96 74.60
A/3 24.5 31.5 23.6 12.55 0.8 9 96.73 71.43
A/4 24.5 31.5 23.6 12.55 0.9 1 96.33 96.83
A/5 24.5 31.5 23.6 12.55 0.2 3 99.18 90.48
B/1 24.5 31.5 23.6 12.55 1 5 95.92 84.13
B/2 24.5 31.5 23.6 12.55 9 7 63.27 77.78
B/3 24.5 31.5 23.6 12.55 5 12 79.59 61.90
B/4 24.5 31.5 23.6 12.55 0.2 11 99.18 65.08
B/5 24.5 31.5 23.6 12.55 0.3 14 98.78 55.56
C/1 24.5 31.5 23.6 12.55 4 16 83.67 49.21
C/2 24.5 31.5 23.6 12.55 7 0.7 71.43 97.78
C/3 24.5 31.5 23.6 12.55 0.6 0.4 97.55 98.73
C/4 24.5 31.5 23.6 12.55 0.7 4 97.14 87.30
C/5 24.5 31.5 23.6 12.55 3 6 87.76 80.95
∑(𝑆𝑜𝑙𝑢𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦−𝑆𝑜𝑙𝑢𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑚𝑒𝑎𝑛)2
Standart Deviasi = √
𝑛−1
=√130,66
= 11.43
∑(𝑆𝑜𝑙𝑢𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦−𝑆𝑜𝑙𝑢𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑚𝑒𝑎𝑛)2
Standart Deviasi = √
𝑛−1
=√240.40
= 15.50
120.00
100.00
80.00
SOLUBILITY
pasir
60.00
karbonat
40.00
20.00
0.00
A/1 A/2 A/3 A/4 A/5 B/1 B/2 B/3 B/4 B/5 C/1 C/2 C/3 C/4 C/5
PLUG/REGU
6.6. PEMBAHASAN
Pengasaman yang dilakukan dalam percobaan ini menggunakan HCl dengan batu
carbonat dan mud acid dengan batu pasir, karena keduanya memiliki sifat HCl yang bereaksi
55
dengan karbonat. Kelarutan dari sample sebagai persen dari mineral yang larut dalam HCl 15 %
adalah sebesar 79.59% dan dengan mud acid sebesar 61.90%. Batuan yang digunakan adalah
batuan carbonat (mineral limestone) dan sebagai larutannya adalah HCl 15 % dan mud acid.
Kurang sempurnanya hasil yang didapat dalam percobaan untuk mengukur besarnya
solubility (% berat) dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu kurang halusnya core yang digunakan
dan kurang tepatnya pengasaman yang dilakukan pada saat ditetesi larutan methyl orange.
6.7. KESIMPULAN
1. Dari hasil percobaan didapat solubility untuk batu carbonat sebesar 61.90% dan
untuk batu pasir sebesar 79.59%.
3. Adanyan kelarutan dalam batuan formasi dalam larutan asam dapat memperbesar
rongga pori batuan sehingga memperbesar permeabilitas untuk memperoleh laju
produksi.
- Meningkatkan produktivitas