Anda di halaman 1dari 5

Syarat Tumbuh dan Jenis-jenis Tanah

yang Cocok untuk Budidaya Kelapa


Sawit
Diterbitkan December 10, 2017 dalam kategori Budidaya
Perkebunan oleh azzamy
Budidaya Perkebunan – Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis
Jack) merupakan tanaman penghasil minyak nabati yang memiliki
berbagai keunggulan dibandingkan dengan minyak yang dihasilkan
oleh tanaman lainnya. Keunggulan minyak kelapa sawit yaitu memiliki
kadar kolesterol rendah atau bahkan tanpa kolesterol.

Kebun kelapa sawit (Gambar : wikimedia.org)


Asal-usul tanaman kelapa sawit diduga berasal dari daratan Amerika
dan Afrika. Spesies kelapa sawit yang diduga berasal dari Amerika
Selatan yaitu Elaeis oleivera, sedangkan spesies yang diduga berasal
dari Afrika (Guenia) yaitu Elaeis guneensis.
Tanaman kelapa sawit termasuk tanaman yang mudah beradaptasi
dan bisa tumbuh dengan baik pada berbagai jenis tanah, baik pada
dataran rendah, menengah hingga dataran tinggi. Berikut ini syarat
tumbuh dan jenis-jenis tanah yang cocok untuk budidaya tanaman
kelapa sawit ;

Syarat Tumbuh Tanaman Kelapa Sawit


a. Curah Hujan
Tanaman kelapa sawit sangat membutuhkan air. Curah hujan yang
ideal bagi kelapa sawit yakni 2.000 – 2.500 mm per tahun dan
tersebar merata setiap tahun. Kekurangan air dapat menurunkan
produksi kelapa sawit, misalnya jika terjadi kemarau panjang lebih dari
3 bulan. Curah hujan yang tinggi tidak berpengaruh buruk terhadap
produksi kelapa sawit selama tanaman mendapatkan sinar matahari
yang cukup dan drainase yang baik.
KONTEN MENARIK LAINNYA

Hasilkan Rp10.400.000 tiap 60 detik dari komputer Anda


Olymp Trade
Kerja hanya 1 jam sehari tapi berpenghasilan 80 Juta perbulan
Olymp Trade

Say Goodbye To Sleeping, This Game Is Addictive!


Raid

Realistic Game For Men


RAID: Shadow Legends
b. Penyinaran Matahari
Kelapa sawit tidak menyukai tempat yang terlindung dengan
penyinaran matahari yang buruk. Untuk dapat tumbuh dan
berproduksi secara maksimal tanaman kelapa sawit membutuhkan
sinar matahari yang cukup sepanjang hari. Kelapa sawit adalah
tanaman yang menyukai sinar matahari (heliofil).
Tanaman kelapa sawit yang ternaungi karena jarak tanam yang terlalu
sempit akan menyebabkan pertumbuhan terhambat dan tidak mampu
menghasilkan buah. Tanaman kelapa sawit dewasa yang ternaungi
atau kurang mendapatkan sinar matahari produksi bunga betinanya
sedikit sehingga perbandingan bunga betina dengan bunga jantan
(sex ratio) kecil.

Baca juga Cara Mengendalikan Hama Pada Tanaman


KELAPA SAWIT

c. Tanah
Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik pada berbagai jenis
tanah. Yang terpenting adalah kebutuhan air tercukupi. Tanah yang
baik untuk budidaya tanaman kelapa sawit adalah tanah yang tidak
tergenang air pada musim hujan dalam waktu yang lama dan tidak
kekurangan air saat musim kemarau. Tanaman kelapa sawit dapat
tumbuh dengan baik pada tanah dengan kadar pH 4-6,5.

Jenis-jenis Tanah yang Cocok Untuk Budidaya


Kelapa Sawit
a. Tanah Latosol : Didaerah tropis seperti Indonesia, tanah latosol
bisa berwarna merah, coklat dan kuning. Tanah latosol terbentuk di
daerah yang iklimnya juga cocok untuk tanaman kelapa sawit.
b). Tanah Aluvial : Jenis tanah aluvial sangat penting untuk tanaman
kelapa sawit, meskipun kesuburannya disetiap tempat berbeda-beda.
Di Sumatera, jenis-jenis tanah yang ditanami kelapa sawit antara lain ;
> Laparitik latosol yang disebut podsolik merah kuning,
> Basalik, andesitik yang berasal dari deposit vulkanik tua,
> Sedimen (endapan) dari laut dan sungai,
> Tanah-tanah aluvial yang ditutupi gambut dengan ketebalan kurang
dari 10 cm.

Jenis-jenis Tanah yang Tidak Baik untuk


Pertumbuhan Kelapa Sawit
a. Tanah yang berdrainase buruk, rawa-rawa
b. Tanah-tanah lateritik yang mengandung lapisan besi. Jenis tanah
ini cepat kering pada musim kemarau sehingga tanaman kekeringan,
c. Tanah berpasir di pantai,
d. Tanah gambut yang dalam (kedalaman gambut lebih 2 meter).
Tanah gambut dengan kedalaman kurang dari 2 meter berpotensi
untuk budidaya kelapa sawit. Keunggulan lahan gambut untuk
perkebunan kelapa sawit diantaranya topografi datar sehingga
penggunaan lahan lebih mudah dibandingkan lahan berbukit. Selain
itu lahan gambut kaya bahan organik sisa hasil pelapukan organisme
dan tumbuh-tumbuhan. Sedangkan kelemahan lahan gambut yaitu
drainase buruk sehingga harus dibuat parit-parit, pH rendah (tanah
asam), miskin unsur hara mikro dan resiko serangan hama penyakit
tinggi.

Anda mungkin juga menyukai