Anda di halaman 1dari 11

Membangun Perkebunan Sawit

PEMBIBITAN
A. Tahapan Pembibitan
*. Pre Nursery (pembibitan awal) selama 3 bulan pertama dengan polibag kecil
*. Main Nursery (pembibitan utama) bibit dipindahkan ke dalampolibag besar,
dipelihara selama 9 – 12 bulan sampai siap untuk dapat ditanam
*. Umur bibit yang dapat ditanam di areal pertanaman :
*. paling muda : 8 bulan
*. ideal : 12 bulan
*. paling tua : 24 bulan; untuk daerah yang rawan hama (gajah, babi,
beruang, tikus, dan landak
B. Lokasi Pembibitan
*. Tanah/arealnya rata/datar. Jika areal datar tidak diperoleh dapat juga digunakan
areal bergelombang atau berbukit namun perlu dibuat teras-teras yang disesuaikan
dengan kemiringannya asal saja jaringan penyiramannya mampu mencapai tempat
tertinggi atau terjauh.
*. Dekat dengan sumber air dan airnya tersedia sepanjang tahun. Bibit perlu disiram
2 kali sehari jika tidak turun hujan yaitu dari pagi sampai pukul 11.00 wib siang
dan sore mulai pukul 16.00 wib. Bibit memerlukan banyak air yaitu 0,25 – 2 liter
tergantung dari umur dan kondisi bibit. Air harus bersih dan tidak beracun.
*. Dekat dengan areal yang akan ditanami jika mungkin ditengah lokasi untuk
mengurangi biaya angkutan bibit.
*. Drainasenya baik/arealnya tidak tergenang
*. Aman dari gangguan hama berupa binatang besar maupun serangga, dekat dari
pengawasan dan mudah dikunjungi
*. Dekat dari sumber tanah untuk pengisi kantong plastik (top soil) karena tiap
kantong besar membutuhkan 20-25 kg tanah
C. Kebutuhan dan Pengadaan Bibit
*. Kebutuhan bibit/kecambah sebanyak 140% dari jumlah yangakan ditanam.
*. Perhitungannya adalah :
*. Seleksi kecambah : 2,5%
*. Seleksi di pembibitan awal : 10%
*. Seleksi di pembibitan utama : 15%
*. Cadangan penyisipan : 5%
*. Kebutuhan kecambah = 100/97,5 x 100/90 x 100/85 x 100/95 = 1,40 x jumlah
pohon/ha
*. Kerapatan 130 ph/ha (9,4 m) diperlukan kecambah 180/ha Kerapatan 143 ph/ha (9,0
m) diperlukan kecambah 200/ha
Sistem tanam segitiga sama sisi
*. Kecambah dibeli 12 bulan sebelum rencana penanaman. Bila rencana penanaman dalam
jumlah banyak, pemesanan sebaiknya bertahap sesuai dengan fasilitas dan tenaga yang
ada.
*. Untuk tempat yang agak jauh dari sumber benih, pengangkutan agar diusahakan
dengan cargo (angkutan) udara
*. Benih yang sudah diterima agar ditempatkan di tempat yang teduh kemudian segera
ditanam karena paling lama hanya dapat bertahan 3-5 hari dari tempat penghasil
benih
*. Kebutuhan benih dan luas pembibitan :
Luas areal yang akan Ditanami (ha) Kebutuhan Benih Luas Pembibitan awal (ha)
Bibit ke Pembibitan utama Luas Pembibitan utama (ha) Bibit Yang Akan
Ditanam ke Lapangan
500 90.000 0.2 81.000
6 68.850
1000 180.000 0.4 162.000
12 137.700
1500 270.000 0.5 243.000
17 206.650
2000 360.000 0.7 324.000
23 275.400
2500 450.000 0.9 405.000
29 344.250
3000 540.000 1.0 486.000
35 413.100
Keterangan :
*. Perhitungan tersebut menggunakan standar seleksi di pembibitan awal 10% dan
pembibitan utama 15%
*. Untuk areal seluas 1 ha dapat digunakan untuk pembibitan awal sebanyak 500.000
polibag dan pembibitan utama ± 14.000 polibag

*. Standard kebutuhan per ha pembibitan tenaga kerja : 5–6 hk per hari


D. Penyiraman Bibit
Sistem penyiraman yang harus digunakan perlu dipertimbangkan :
*. Berapa luas pembibitan yang akan dibangun dan berapa lama atau berapa tahun akan
digunakan. Jika penggunaannya cukup lama atau akan digunakan lebih dari 5 tahun
mungkin pemakaian sprinkler akan lebih menguntungkan karena akan memperkecil biaya
penyusutan dari instalasinya. Demikian pula dengan luasnya,luas hendaknya sesuai
dengan kapasitas pompa yang akan digunakan.
*. Bagaimana dengan keadaan areal pembibitan tersebut apakah rata atau
bergelombang. Rata dengan sprinkler lebih baik, bergelombang dengan semi mekanis
akan lebih murah dimana dapat memanfaatkan tenaga gravitasi. Cara ini dilakukan
dengan membangun bak penampung ditempat yang tertinggi dan baru dialirkan ke tempat
yang lebih rendah
*. Berapa jauh sumber air (sungai atau kolam air) dari pembibitan. Jika cukup dekat
penggunaan sprinkler mungkin cukup baik. Jika terlalu jauh maka perlu pertimbangan
lain apakah pompa yang digunakan mampu.
*. Bagaimana dengan persediaan tenaga yang ada. Penggunaan sprinkler memerlukan
tenaga kerja yang lebih sedikit 4.000 bibit/hk sedangkan secara manual 2.500
bibit/hk
*. Berapakah debit air yang ada terutama pada musim kemarau. Untuk 1 ha dibutuhkan
lebih dari 77 m3/hari (bibit saja 2,5 liter/hari, sisanya untuk peresapan dan
pengaliran dipermukaan)
E. Kebutuhan Air Bibit
*. Pembibitan awal, kebutuhan air per pokok : 0,1 – 0,3 liter/hari
*. Pembibitan utama :
Umur Bibit ( bulan )
Kebutuhan Air/pokok/hari ( liter )
0 – 3
3 – 6
6 - 12
1 (sprinkler 1,5 jam)
2 (sprinkler 1 jam 45 menit)
3 (sprinkler 2 jam
Sumber data :Pusat Penelitian Perkebunan Marihat – Bandar Kuala (1992)
F. Instalasi penyiraman
Secara Manual
Air dihisap dari sungai dengan menggunakan pompa air dan dialirkan ke areal
pembibitan dengan menggunakan pipa dan selang
*. Pipa primer 6 inch ditempatkan ditengah-tengah lapangan
*. Cabang I dengan pipa 2 inch
*. Cabang II dengan pipa 1 inch yang disambung dengan selangplastik 25 m yang
ujungnya diberi gembor
*. Penyiraman dilakukan dengan tenaga manusia
Sprinkler
*. Penggunaan pipa :
1. Pipa induk 6 inch dari rumah pompa
2. Pipa utama 4 inch dilengkapi dengan kran (valve) ke pipa distrubusi 2 inch. Tiap
sambungan dilengkapi stand pipes 0,75 inch yang dipasang berdiri dan ujungnya
dilengkapi dengan nozzle yang dapat memancarkan air dan berputar karena aliran air
3. Pada tiap pipa distribusi terdapat 8 – 10 sprinkler yang berjarak 9 – 18 m
4. Untuk 8 ha pembibitan diperlukan 30 sprinkler, 2 line pipa distribusi
*. Kebutuhan air ± 75 m3/ha/hari. Efisiensi 30-40%
*. Pompa berdaya pancar 45 psi (3,6 kg/cm2)
*. Kekuatan pompa 18-20 HP untuk 8 ha pembibitan
G. Pembibitan Awal (Pre Nursery)
Persiapan Areal
*. Areal yang sudah di buka (LC) dibersihkan dan diratakan
*. Kebutuhan bahan/tenaga : Manual 20 HK/Ha dan mekanis 6 JKT (Jam Kerja Traktor)
per ha
*. Kebutuhan areal 1 m2 untuk 70 bibit pada pembibitan awal
Membuat Bedengan
*. Ukuran bedengan : lebar bedengan 1,2 m ; jarak antar bedengan 0,8 m
*. Jumlah bibit dalam satu bedengan : 840 bibit
*. Kebutuhan tenaga untuk membuat bedengan : 1,5 HK/bed
*. Tepi bedengan diberi batas dengan bambu atau papan
*. Jumlah bahan digunakan : 4 bambu @ 6 m dan 5 papan/bed
Menabur Pasir
*. Bedengan ditaburi pasir secara merata sampai setebal 2 cm
*. Jumlah kebutuhan pasir : 0,3 m3/bed
*. Jumlah kebutuhan tenaga kerja : 0,2 HK/bed
Meracun Serangga
*. Dua hari sebelum digunakan bedengan disemprot dengan insektisida, contoh Sevin
atau Thiodan
*. Jumlah dan jenis bahan digunakan : Sevin 85 EC dosis : 5 cc/l air/bed
*. Jumlah kebutuhan tenaga kerja : 1 HK/30 bed
Naungan
*. Pada tahap awal bibit harus diletakkan di bawah naungan, setelah dua daun keluar
(1,5 bulan) naungan dapat dikurangi sebesar 50% dan setelah daun ketiga keluar (2,5
bulan) naungan harus sudah dihilangkan.
*. Luas naungan minimal sebesar bedengan dengan tinggi ± 2 m
*. Bentuk naungan : tiang dibuat dari bambu atau besi siku setinggi 2 m, dan jarak
antar tiang 3 m. Atap dari pelepah kelapa sawit atau dari shadownet.
*. Jumlah bahan yang digunakan : 7 bambu/bed @ 6 m dan 10 pelepah/bed
*. Jumlah kebutuhan tenaga kerja membuat naungan : 1 HK/bed
Mengumpulkan Tanah/Media Tanam
*. Media tanam menggunakan top soil (kedalaman 20-30 cm) tanah mineral dengan
tekstur lempung, kecuali di areal gambut dapat menggunakan tanah gambut
*. Tanah diayak dengan saringan kawat 2 cm agar bersih dari akar, rumputan, batuan
dan sampah lainnya.
*. Hasil pengayakan ± 60% (dari 1m3 diperoleh ± 1.000 kg tanah)
*. Bila tanah terlalu padat/liat dicampur dengan pasir perbandingan 3:1
*. Media tanam harus dicampur dengan 50 kg pupuk RP per ± 2 m3 tanah (± 1.000
polybag kecil)
*. Jumlah kebutuhan tenaga kerja untuk mengumpulkan tanah secara manual 1,5 m3/HK
sedangkan secara mekanis 8 JKT/Ha
*. Jumlah kebutuhan tenaga kerja untuk mengayak 3 m3/HK
Ukuran Polybag
*. Ukuran polybag kecil 0,075 mm x 15 cm x 23 cm lay flat, warna hitam
*. Setelah diisi berukuran : diameter ± 10 cm dan tinggi ± 17,5 cm
*. Lubang polybag berjumlah 12-24 dengan diameter 0,5 cm
*. 1 kg Plb ± 200 lembar polybag kecil Mengisi Polybag
*. Empat minggu sebelum penanaman kecambah, polybag harus sudah diisi tanah dalam
jumlah cukup
*. Guncang polybag pada saat pengisian untuk memadatkan tanah dan diisi sampai
mencapai ketinggian 1 cm dari bibir polybag
*. Polybag disiram air setiap hari sampai tampak jenuh sebelum dilakukan penanaman
dan diisi kembali dengan tanah bila diperlukan
*. Jumlah tanah adalah 1 kg per polybag
*. Jumlah kebutuhan tenaga kerja pengisian polybag 400 unit/HK Menyusun di Bedengan
*. Polybag harus disusun secara tegak dan rapat di bedengan.
*. Tiap 1 m2 dapat memuat 70 polibag atau 840 polybag/bedengan
*. Diusahakan air tidak akan menggenangi di bedengan denganmengikis permukaan tanah
yang tidak datar
*. Jumlah tenaga kerja untuk menyusun polybag adalah 1.000 unit/HK
Seleksi Kecambah
*. Kecambah normal : calon akar (radicula) dan calon batang (plumula) terlihat
jelas, panjangnya 8-25 mm.
*. Radicula berujung tumpul seperti bertudung, agak kasar
*. Plumula ujungnya tajam seperti tombak
*. Kriteria kecambah yang abnormal :
i. ® Calon akar/batang patah
ii. ® Calon akar/batang tidak tumbuh
iii. ® Calon akar/batang membengkok
iv. ® Calon akar/batang tumbuh satu arah
v. ® Calon akar/batang busuk terserang cendawan
vi. ® Calon akar/batang layu karena terlalu kering
*. Jumlah kebutuhan untuk seleksi kecambah 5.000 kecambah/HK
*. Pada saat diterima peti harus diletakkan di tempat yang terlindung dari sinar
matahari
*. Setiap kantong kecambah harus dibiarkan terbuka selama beberapa menit untuk
pergantian udara
Menanam Kecambah
*. Siram tanah di polybag sampai jenuh sebelum kecambah ditanam
*. Kantong plastik kecambah dibuka dengan hati-hati dan letakkan kecambah di baki
yang beralaskan goni basah yangtelah direndam dalam larutan fungisida Thiram dengan
konsentrasi 0,2%
*. Kecambah diseleksi dan dihitung (% seleksi)
*. Penanaman kecambah harus memperhatikan posisi radikulayang akan diposisikan arah
ke bawah dan plumula yang akan diposisikan ke atas
*. Kecambah ditanam dengan kedalaman sekitar 2-3 cm di bawah permukaan tanah
polybag (dilobang dengan ibu jari)
*. Polybag disiram sampai jenuh setelah kecambah ditanam
*. Diberi naungan sesuai iklim setempat
*. Sebaiknya penanaman dilakukan secara beregu.
*. Kecambah yang memiliki persilangan yang sama ditanam pada bedengan yang sama.
*. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk menanam kecambah 1.000 bbt/HK
Penyiraman
*. Bibit disiram 2 x sehari
*. Jam penyiraman : 07.00 wib – selesai paling lambat jam 11.00 wib; sore hari jam
15.00 wib – selesai
*. Bila malam sebelumnya turun hujan (> 8 mm) dan tanah di polybag masih basah maka
penyiraman hanya dilakukan sore hari saja.
*. Bila pagi harinya hujan turun (> 10 mm) maka tidak perlu penyiraman pagi dan
sore.
*. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan 13.500 bbt/HK (16 bed/HK)
Pengendalian Gulma
*. Dilakukan 1 x tiap 2 minggu
*. Cara pelaksanaan adalah manual tidak boleh dengan herbisida
*. Pengendalian dengan mencabut rumput dan gulma lain di dalam polibag dan yang
berada di antara polibag
*. Sekaligus melakukan konsolidasi dengan menambah tanah pada polibag apabila
kekurangan.
*. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan 13.500 bibit/HK atau 16bed/HK
Pemeliharaan Drainase
*. Mengalirkan air yang tergenang di areal pembibitan
*. Diperiksa agar air jangan tergenang di polybag
*. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan 6-8 ha/HK
*. Rotasi yang diperlukan 1 x /minggu Pemupukan
*. Minggu genap (minggu ke 4, 6, 8, 10, 12) dengan pupuk majemuk (contohnya
Rustika) 15.15.6.4konsentrasi 0,2% (2gr/l air)
*. Minggu ganjil (minggu ke 5, 7, 9, 11) dengan urea 0,2%
*. Cara dilarutkan pupuk dalam gembor : 10 gr Urea atau 10 gr pupuk majemuk dalam 5
liter air untuk 500 bibit
*. Pemupukan dilakukan pagi hari setelah selesai penyiraman pertama/pagi
*. Jumlah kebutuhan tenaga kerja 8.400 bibit/HK atau 10 bed/HK
Konsolidasi Bibit
*. Dilakukan 1 kali/minggu meliputi :
*. Menambah tanah yang kurang
*. Menegakkan polibag yang miring
*. Menukar bibit yang mati dengan bibit pada bedengan terakhir yang biasanya tidak
penuh
*. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan 4.000 bibit/HK atau 5 bed/HK
Pengendalian Hama dan penyakit
*. Pengamatan hama ataupun penyakit dilakukan setiap hari
*. Pengendalian dilakukan dengan cara manual
*. Apabila gangguan hama/penyakit sudah pada tingkat yang lebih berat maka
dilakukan dengan penyemprotan insektisida, fungisida dengan rotasi 1 kali/minggu
*. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan 8.400 bibit/HK atau 10 bed/HK
Tata cara seleksi Bibit di pre-nursery
*. Angkat dan singkirkan semua bibit afkir dari bedengan sebelum dilakukan
pemindahan bibit sehat ke polybag besar
*. Musnahkan semua bibit afkir
*. Catat dan laporkan bibit yang diafkir
*. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan 5.000 bibit/HK
Standar Pertumbuhan Bibit kelapa sawit
Umur (bulan)
Tinggi (cm)
Diameter (cm)
Banyak daun
4,5
6
7
8
9
10
11
12
26,0 + 1,3
39,9 + 1,1
52,2 + 1,4
64,3 + 0,6
88,3 + 2,5
101,9 + 5,1
114,1 + 3,9
126,9 + 7,0
1,30 + 0,02
1,84 + 0,02
2,70 + 0,12
3,56 + 0,04
4,50 + 0,15
5,96 + 0,33
5,84 + 0,14
6,02 + 0,24
5,0 + 0,2
8,6 + 0,2
10,8 + 0,3
11,0 + 0,0
13,3 + 0,3
15,8 + 0,1
15,6 + 0,3
15,8 + 0,4
Sumber data :Pusat Penelitian Perkebunan Marihat – Bandar Kuala (1992)
Beberapa ciri Fisik bibit yang di-afkir
*. Pucuk bengkok atau daun berputar : akibat penanaman kecambah yang terbalik atau
faktor genetik
*. Daun lalang atau daun sempit (narrow grass leaf) : akibat faktor genetik
*. Daun kerdil dan sempit (stump/little leaf)
*. Daun menyempit dan tegak (acute/erect leaf)
*. Daun yang menggulung (rolled leaf) : akibat factor genetic
*. Daun berkerut/keriput (crinkle leaf) : akibat factor genetic
*. Daun melipat (collante) : akibat kekurangan air
*. Bibit kerdil (stunted) : akibat factor genetic
*. Chimaera : sebagian atau seluruh daun secara seragam berubah pucat atau bergaris
kuning terang yang sangat kontras dengan warna hijau gelap dan jaringan yang normal
*. Bibit dengan serangan penyakit berat

H. Pembibitan Utama (Main Nursery)


Persiapan Areal
*. Areal Pembibitan dekat dengan sumber air atau sungai
*. Areal datar dengan penggunaan areal 1 ha untuk 14.000 bibit
*. Dibuat parit drainase mengikuti pipa sekunder dari jaringan pipa penyiraman
*. Ukuran parit lebar dasar 30 cm, lebar atas 70 cm, dalam 40 cm
*. Bila penyiraman dengan sprinkler hendaknya dibuat dulu desainnya dan penempatan
pipa-pipanya
*. Bila diperlukan buat pagar keliling 150 m dengan kawat. Jarak antara tiang 3 m,
tinggi pagar 1,5 m
*. Jumlah tenaga kerja untuk membuat pagar 100 m/HK
*. Transplanting ke main nursery dilakukan pada bibit berumur 3-4 bulan atau
memiliki 4-5 helai daun
Memancang
*. Umur bibit 8-10 bulan : jarak pancang 70 x 70 x 70 cm (23.000bibit/ha)
*. Umur bibit ≥ 10 bulan : jarak pancang 90 x 90 x 90 cm (14.000bibit/ha)
*. Kebutuhan tenaga kerja memancang 1.000 pancang/HK
Mengumpulkan Tanah
*. Metode sama dengan pembibitan Pre-Nursery
*. Tanah di polybag besar harus dilubangi dan selanjutnya dimasukkan 100 g pupuk RP
ke lubang polybag besar sebelum bibit ditanam
Ukuran Polybag
*. Ukuran polybag besar adalah 0,15 mm x 35 cm x 50 cm lay flat
*. Setelah diisi tanah diameter ± 23 cm dan tinggi ± 39 cm ; warna hitam
*. Lubang empat baris perforasi berjarak 5 cm x 5 cm
*. Tebal polibag harus merata tidak ada tebal tipis
Mengisi Polybag
*. Polybag harus sudah siap diisi tanah minimal 4 minggu sebelum transplanting dari
PN untuk mendapatkan tingkat kepadatan tanah yang stabil.
*. Polybag harus dibalik sebelum diisi tanah agar polybag dapatberdiri tegak dan
silindris
*. Persiapan media tanam dan isikan ke dalam polybag. Hindarkan pemadatan tanah
dalam polybag dengan cara menekan kuat ke arah bawah
*. Guncang polybag pada waktu pengisian untuk memadatkan tanah dan mencegah agar
tidak ada bagian yang mengkerut atau terlipat sehingga ketinggian tanah dapat
mencapai 2,5 cm dari bibir polybag.
*. Jumlah polybag 1 kg = 18 lembar; 1 plb ± 20 kg
*. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan 100 unit/HK
Menyusun Polybag
*.
Polybag disusun di areal bibitan yang sudah dipancang
*.
Menyeragamkan cara peletakan (contoh di selatan pancang). Pancang tidak boleh
dicabut
*. Setiap 5 baris dikosongkan 1 baris untuk jalan pemeliharaan bibit
*. Kedua tangan pekerja harus berada pada dasar polybag dan tidak dibenarkan 1
tangan menyengkeram bibit polybag bagian atas
*. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan adalah 100 – 150 unit/HK
Menanam/Transplanting di Polybag Besar
*. Tanah di polybag dilubangi sebesar ukuran polybag kecil dengan alat berupa bor
tanah atau yang dibuat dari pipa 4 inch
*. Jumlah tenaga kerja untuk melubangi 250 unit/HK
*. Bibit yang telah memenuhi syarat (umur 3 bulan, daun 3-4, bentuk sempurna)
diangkut dengan kotak papan, diecer ke tempat polybag
*. Jumlah tenaga kerja untuk mengecer 700 bibit/HK
*. Penanaman dilakukan : bibit di polybag kecil dipegang miring, dasarnya disayat
keliling kemudian dilepas. Dimasukkan ke dalam lubang polybag besar. Sambil menahan
bibit polybagnya ditarik/dilepas. Tanah diratakan dan dipadatkan
*. Jumlah tenaga kerja untuk menanam 100 bibit/HK
Penyiraman Bibit
*. Bibit disiram 2 kali/sehari : pagi; jam 7.00 – selesai selambat lambatnya jam
11.00, sore jam 15.00 – selesai
*. Jumlah tenaga kerja 2.500 bibit/HK
*.
Apabila malam sebelumnya turun hujan dan tanah di polibag masih basah maka
penyiraman hanya dilaksanakan sore hari. Bila hujan pagi hari cukup lebat (> 10 mm)
maka sampaisore bibit tidak perlu disiram.
*.
Kebutuhan air bibit : 1-3 bl = 1.0 ltr; 3-6 bl = 1.5 ltr; > 6 bl = 2 ltr
Pengendalian Gulma
*. Dilakukan 2 minggu sekali
*. Penyiangan dilakukan dalam polibag dan di luar polibag
*. Dalam polibag penyiangan dilakukan secara manual
*. Di antara polibag rumput-rumput disemprot dengan 2 kg karmex + 2,2 ltr
gramoxone/450 ltr air/ha bibitan
*. Tenaga kerja diperlukan untuk penyiangan 0,7 ha/HK atau 8.000 bibit/HK
Pemberian Mulsa
*. Pada daerah yang terlalu kering/panas, bibit dalam polybag harus diberi mulsa
*. Mulsa diberikan secara merata di atas permukaan tanah dalam polybag segera
setelah bibit ditanam
*. Mulsa yang dianjurkan adalah cangkang, jerami ataupun lalang kering
*. Jumlah cangkang sawit yang diperlukan 0,5 kg/polibag
*. Jumlah tenaga kerja diperlukan adalah 2.500 bibit/HK
Konsolidasi Bibit
*. Konsolidasi bibit dilakukan 1x/bulan
*. Menegakkan polibag-polibag yang miring
*. Mengganti/membalut polibag yang pecah
*. Menambah tanah di polybag (hanya sampai umur 6 bulan)
*. Jumlah tenaga kerja diperlukan 2.000 bibit/HK
Pemeliharaan Parit drainase
*. Mengalirkan air yang tergenang 1 kali/minggu
*. Mendalamkan parit pada ukuran semula
*. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan 6-8 ha/HK
Pemupukan
*. Dimulai pada minggu ke 2 setelah bibit di transplanting
*. Jenis pupuk : pupuk majemuk (contoh Rustika) R 15.15.6.4dan R 12.12.17.2serta
pupuk Kieserite atau Dolomit
*. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan 3.000 bibit/HK atau 5 HK/ha bibit
*. Cara pemupukan :
i.
Buat takaran pupuk sesuai dengan dosis
ii. Pupuk ditaburkan merata pada permukaan tanah di polybag melingkar/keliling
sejauh 10 cm dari bibit
iii. Pupuk tidak boleh menyentuh bibit
iv. Pelaksanaan setelah penyiraman pertama
Dosis Pemupukan Pembibitan Utama
Umur Bibit
Dosis Pupuk (gram/pohon)
(Minggu)
R I
R II
K atau D
2
3
4
5
6
8
10
12
14
16
18
20
22
24
26
28
30
32
34
36
38
40
2.5
2.5
5.0
5.0
7.5
7.5
10.0
10.0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10.0
10.0
10.0
10.0
15.0
15.0
15.0
15.0
20.0
20.0
20.0
20.0
25.0
25.0
-
-
-
-
-
-
-
-
7.5
-7.5
-
10.0
-
10.0
-
15.0
-
15.0
-
15.0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10.0
-
10.0
-
15.0
-
15.0
-
22.5
-
22.5
-
22.5
-
Jumlah
50
230
80
117.5
*. Keterangan : R I = Rustika 15.15.6.4
*. R II = Rustika 12.12.17.2
*. K = Kieserite
*. D = Dolomit

Pengendalian Hama Penyakit


*. Pengamatan dilakukan secara rutin 1 x/minggu untuk mengetahui ada tidaknya
serangan hama/penyakit
*. Cara pengendalian pada saat serangan awal/ringan secara manual, hama dikutip
kemudian dimusnahkan
*. Jumlah kebutuhan tenaga kerja 2.000 bibit/HK
*. Bila dari hasil pengamatan menunjukkan adanya peningkatan gejala serangan maka
dapat dikendalikan dengan penyemprotan pestisida.
*. Penyemprotan dilakukan setelah penyiraman pagi dan ditambahkan dengan perekat.
*. Khusus bibit yang terkena penyakit dan mudah menular harus dipisahkan dari bibit
sehat
*. Jumlah kebutuhan tenaga kerja 3.000 bibit/HK
Kebutuhan Larutan Semprot
Umur (bulan)
Vol. Semprot (cc/pk)
Tenaga (bibit/HK)
4 – 6
25
5.000
7 – 9
50
3.000
10 - 12
100
1.00

Gejala Serangan hama/penyakit & Pengendalian


Keterangan : S : Semprot
T : Tabur
Mgg : Minggu
Sumber data : Lembaga Pendidikan Perkebunan : Kelapa sawit(2004)
Seleksi Bibit
*. Seleksi dilaksanakan dengan tahapan umur bibit 6, 9, 12 bulan dan pada persiapan
pengiriman bibit ke lapangan
*. Tata cara pelaksanaan seleksi bibit :
*. Berikan tanda dengan cat warna putih di polybag setiap bibit afkir/abnormal
*. Catat dan dibuat berita acara semua bibit afkir
*. Bibit afkir dikeluarkan dari blok bibitan dan dimusnahkan, jumlah bibit afkir
selama di main nursery antara 10-15 %
*. Jumlah tenaga kerja dibutuhkan 3.000 bbt/HK
Ciri bibit abnormal di Main Nursery
*. Kerdil (runt/stunted)
*. Bibit yang pertumbuhan vegetatifnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan bibit
sehat seumurnya
*. Bibit erect
*. Faktor genetis, daun tumbuh dengan sudut yang sangat sempit/tajam terhadap
sumbu vertikal sehingga seperti tumbuh tegak.
*. Bibit yang layu dan lemah (limp)
*. Penampilan pucat dan pertumbuhan daun muda cenderung lebih pendek dari yang
seharusnya
*. Bibit flat top
*. Faktor genetik, daun yang baru tumbuh dengan ukuran yang makin pendek dari daun
tua, sehigga tajuk bibit terlihat rata
*. Short internode
*. Jarak antara anak daun pada tulang pelepah (rakhis) terlihat dekat dan bentuk
pelepah tampak pendek
*. Wide internode
*. Jarak antara anak daun pada rakhis terlihat sangat lebar. Bibit terlihat sangat
terbuka dan lebih tinggi dari normal
*. Anak daun yang sempit (narrow leaf)
*. Bentuk helai daun tampak sempit dan tergulung sepanjang alur utamanya (lidi)
sehingga bentuknya seperti jarum
*. Anak daun tidak pecah (juvenile)
*. Helai anak daun tetap bersatu seluruhnya atau tidak pecah
*. Daun berkerut (crinkle leaf)
*. Daun terlihat berkerut. Gejala berat akibat factor genetic, gejala ringan
disebabkan karena kekurangan air
*. Chimaera
*. Sebagian atau seluruh daun secara seragam berubah menjadi pucat atau bergaris
kuning terang yang sangat kontras dengan warna gelap dari jaringan yang normal
*. Crown Diseases
*. Faktor genetik, pelepah bengkok dan mudah patah
*. Blast
*. Bibit berubah secara progresif ke arah coklat dan perlahan dimulai dari daun
yang tua bergerak ke daun yang lebih muda
*. Terserang hama dan penyakit
*. Terserang busuk pucuk dan hama/penyakit yang harus dipisahkan

Anda mungkin juga menyukai