Anda di halaman 1dari 5

LADA PERDU SEBAGAI ALTERNATIF PERBANYAKAN TANAMAN

LADA (Piper Ningrum L.)

Oleh : Tri Widiyanti, A.Md (PBT Terampil Pelaksana)


Balai Besar Perbenihan Dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya

I. Pendahuluan

Lada telah lama digunakan sebagai bumbu dapur. Kebutuhan


lada didalam negeri dan luar negeri sangat tinggi. Pada tahun 2000
Indonesia mengisi sekitar 33% atau sekitar 41.131 ton dari
kebutuhan lada dunia sebesar 124.640
ton. Walaupun Indonesia termasuk
penghasil lada lada terbesar dunia,
bukan berarti produksi lada tidak perlu
ditingkatkan. Peningkatan poduksi
harus tetap dilakukan karena masih ada
peluang sekitar 67 % untuk menguasai
pasar lada dunia. Usaha pengembangan tidak hanya perluasan saja,
tetapi juga dengan perbaikan dan pengembang teknologi budidaya
dan mutu.
Tabel 1. Produksi, luas lahan dan produktifitas lada Indonesia
Tahun Produksi Luas lahan Produksi (kg/th)
1980 36.626 68.554 846
1990 69.899 127.582 934
2000 69.087 150.531 601
2001 82.078 186.022 836
2002 90.181 204.068 822
2003 90.740 204.364 820
2004 77.008 201.484 662
2005 78.328 191.092 688
2006 77.534 192.604 690
Sumber : Statistik Perkebunan Indonesia, Direktorat Jenderal
Perkebunan, 2007

Namun dengan semakin terbatasnya lahan sekarang, lada


perdu dianggap sebagai inovasi yang mampu menjawab tantangan

1
saat ini karena diperoleh dari perbanyakan vegetatif yang berasal
dari sulur/cabang buah. Keunggulan lada perdu yaitu bibit tanaman
mudah tersedia, tidak memerlukan tiang rambatan, mampu
berproduksi setelah usia tanam 1 tahun, pemeliharaan dan panen
lebih mudah, tidak memerlukan pemangkasan, memiliki nilai estitika
jika ditanam dipekarangan atau pot. Anonim1. 2013.

II. Syarat Tumbuh

Pertumbuhan dan produksi tanaman lada dipengaruhi oleh kondisi


lingkungan. Dua faktor lingkungan yang berpengaruh pada pertumbuhan
tanaman yaitiu iklim dan lingkungan.

A. Iklim
Faktor iklim yang perpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman
lada yaitu curah hujan,suhu, kelembaban dan bulan kering. Secara
komulatif, curah hujan yang dikehendaki tanaman lada sekitar 2.000-
3.000 mm/tahun dengan rata-rata curah hujan 2.300 mm/tahun. Hari
hujan yang ideal untk tanaman lada yaitu 150-210 hari/tahun atau
rata-rata 177 hari/tahun.
Pertumbuhan optimal akan diperoleh bila tanaman lada
ditanam didaerah dengan ketinggian 500 m dpl (secara umum lada
dapat tumbuh pada ketinggian 0 – 1.200 m dpl). Suhu yang cocok
untuk pertumbuhan lada minimal 200C dan maksimal 34oC dengan
suhu optimal 23-32oC. Adapun suhu tanah optimal untuk
pertumbuhan akar antara 26-28oC. Derajat kelembaban udara yang
diinginkan tanaman lada yaitu 50-100% atau dengan lengas nisbi
optimal 60-80%

B. Tanah
Faktor lingkungan lain yang perlu diperhatikan adalah tanah.
Derajat keasaman (pH) tanah sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman. Indeks pertumbuhan tanaman tertinggi
diperoleh dari tanah dengan pH 5.5 -5.8. Apabila pH tanah terlalu
asam dapat dilakukan pengapuran (pemberian kapur
pertanian/dolomit).

2
Jenis tanah yang cocok untuk tanaman lada yaitu Ultisol,
inceptisol, alfisol dan andisol. Pada umumnya, penanaman lada di
Indonesia di tanah ultisol dan inceptisol, karena tanaman lada
memerlukan aerasi dan drainase yang baik dengan tekstur tanah
lempung atau lempung berpasir dan mengandung bahan organik
yang tinggi.

C. Daerah Sentra Produksi dan Pengembangan


Daerah pengembangan lada di Indonesia terutama di Provinsi
Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung,
Bengkulu, lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan
Sulawesi Selatan. Pengembangan tanaman lada di lokasi yang
sesuai dengan syarat tumbuh tanaman akan mengurangi biaya
investasi dan resiko kegagalan.

III. MEMILIH CABANG STEK


Lada perdu diperoleh dari perbanyakan vegetattif dengan stek
cabang buah yang memiliki sistem sympodial dan tumbuh mendatar
berbentuk perdu. Stek cabang buah dapat disiapkan dalam 2 (dua)
bentuk yaitu :
a. Stek bertapak yaitu stek cabang yang menyertakan sulur panjat
b. Stek cabang yaitu stek cabang buah primer dan sekunder.
Sebaiknya 2 (dua) minggu sebelum pengambilan stek cabang buah,
pohon induk dipupuk dengan NPK dan pengambilan stek jam 11.00-
12.00 karena waktu yang paling baik terhadap pertumbuhan akar
dan tunas bahan tanaman.
Bagian cabang buah yang digunakan sebagai bahan stek sebaiknya
tidak terlalu tua. Stek cabang diperbanyak dari stek cabang sekunder
yang dibuat dari cabang primer, sekunder dan tertier relative sulit
berakar dibanding stek cabang bertapak. Hal ini disebabkan karena
bagian buku dan ruas stek cabang primer dan tertier tidak
mempunyai primodia akar. Stek cabang buah merupakan upaya
untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bahan tanaman.

3
IV. PERSEMAIAN
Sebaiknya dilakukan di bak/bedengan dengan ukuran 1-1.20 cm,
jarak tanam stek cabang buah dipendederan yaitu 10-15 cm antar
baris dan 6-8 cm di dalam barisan. Untuk mempertahankan kondisi
lingkungan yang optimal di pendederan maka setiap hari stek disiram
air dan menjaga kelembaban udara yang tinggi dalam sungkup perlu
disemprot air dan dilakukan ± 6-8 minggu sampai keluar akar.

V. PEMBIBITAN
Setelah stek banyak akarnya (± 21-31 Hss) dapat dipindahkan ke
polibag dengan ukuran polibag 10x15 cm yang sudah dilubangi.
Media tumbuh yang akan diisikan ke dalam polybag berupa
campuran tanah halus + pupuk kandang matang dengan
perbandingan 1:1 dan diisi tanah dengan perbandingan tanah dan
pupuk kandang. Polibag disusun rapat dan diberi jarak 10 cm antar
barisan.
Tinggi tanaman lada perdu cukup rendah hanya sekitar 90-120 cm
sehingga tidak butuh tiang panjat.

VI. PENUTUP
Nilai ekonomis dari tanaman lada sangat tinggi. Lada perdu bisa
diperoleh dengan perbanyakan vegetatif dari sulur cabang buah.
Tinggi tanaman hanya sekitar 90-120 cm sehingga tidak butuh tiang
panjat dan sangat mudah dilakukan. Tidak bisa dipungkiri bahwa
lada punya manfaat yang cukup banyak bagi kehidupan manusia dan
lada perdu bisa sebagai alternatif perbanyakan tanaman lada.

4
Sumber

Anonim1. 2014. Lada Perdu Tanaman Alternatif Penghasil Rupiah.


https://majumakmur2014.wordpress.com/2013/12/03/lada-
perdu-tanaman-alternatif-penghasil-rupiah/. Diakses pada
tanggal 3 Desember 2013.

Anonim2.2013. Budidaya Merica atau Tanaman Lada.


Adakportal.com/budidaya-merica-atau-tanaman-lada. Diakses
pada tanggal 19 Mei 2013.

Direktorat jenderal Perkebunan. 2007. Statistik Perkebunan Indonesia


1980-2006. Departemen Pertanian. Jakarta.

H. Rahmad Rukmana. 2003. Usaha Tani Lada Perdu. Kanisius.


Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai