Anda di halaman 1dari 28

AQUAGANIK PADI-LELE

PERTANIAN TERPADU
KELOMPOK 10 01 AFIFAH NUR BAITI
(A0A018061)

WAHYU HERU NUGROHO


02 ( A0A018063)

TANTI MEILINA ( A0A018065)


03
AQUAGANIK
Aquaganik merupakan inovasi terbaru dari sistem
pertanian terpadu dengan menerapkan media
tanaman pupuk organik yang bukan hanya
menjadi media tanam saja tetapi sebagai unsur
hara , dikembangkan dari aquaponik yang hanya
menerapkan rockwall atau media penyerapan air
lainnya.
ALASAN MEMILIH USAHA
Lebih memaksimalkan tingkat produktifitas lahan

Dapat diterapkan pada berbagai jenis lahan seperti lahan


berbatu, lahan tandus,lahan perkotaan, juga dapat
diterapkan pada atap bangunan

Lebih mudah dalam perawatan

Dapat diterapkan pada lahan yang sumber


airnya terbatas

Tidak perlu kotor-kotoran terkena lumpur


JENIS LAHAN, LUAS LAHAN,
DAN LOKASI KEGIATAN

• Aquaganik diterapkan di lahan kering yang terdiri dari lahan


kolam dan lahan hidroponik (diatas kolam)
• Luas lahan : 7m x 4m = 28m2
• Terdiri dari 2 kolam aquaganik dengan luas masing-masing :
6m x 1,5 m = 9m2
• Pemasangan instalasi di pekarangan rumah, sehingga
memudahkan pengontrolan
Gambar Layout
dan
Ukuran Lahan
Keterangan:
ukuran lahan : 7m x 4m
ukuran kolam : 6m x 1,5 m
jarak lubang tanam pertama dari
ujung pipa : 15 cm
jarak antar lubang tanam dalam 1
baris : 25 cm
jarak antar pipa : 20 cm
jarak antar 2 pipa : 40 cm
jarak antar kolam : 0,5 m
0,25 m
0,5 m

* Menggunakan sistem jajar


legowo 2:1
Kemiringan pipa semakin besar

Menggunakan hidroponik
sistem NFT (Nutrient Film
01 Technique), sehingga pipa
harus dipasang miring
Kemiringan dasar kolam semakin besar

Pipa dipasang miring ke


arah pipa pengembalian
02 air dari atas

Dasar kolam dibuat miring


kearah pompa air, agar
kotoran dapat terkumpul
03 dan langsung dialirkan ke
atas

Saluran pembuangan air


berlebih ke luar kolam
04 (warna hitam) dipasang
tidak lebih tinggi dari pada
kolam
• Tinggi kolam terdalam : 1 m
• Tinggi pemasangan pipa : 1,2 m

*pipa dipasang tidak terlalu tinggi


untuk memudahkan pengontrolan
dan pemeliharaan padi
Konsep Pertanian Terpadu Aquaganik
(Aquaponik Organik) Padi-Lele
Kombinasi sistem hidroponik padi yang
Optimalisasi lahan sempit dan/ atau ditanam pada media tanah dan pupuk
lahan kering organik diatas kolam lele secara
bersamaan

Padi mendapat pupuk organik dari


media tanam (tanah + pupuk
organik+ arang sekam) dan kotoran Tanpa bahan kimia
lele yang dialirkan secara terus-
menerus

Kotoran lele (amonia) diurai oleh padi


dan dikembalikan ke kolam menjadi zat
yang aman bagi lele Produk yang dihasilkan organik
CARA BUDIDAYA
1. Pembuatan Pembuatan instalasi

•Instalasi dengan ukuran 6m x 1,5m x 1,2m dibuat dengan bahan yang ada, seperti
bambu, kayu atau bahan lainnya sesuai budget.
•Pembuatannya seperti dengan hidroponik NFT.
•Menggunakan asbes gelombang sebagai tempat untuk pembuatan kolam ikan dan
paralon untuk penanaman padi dengan diberi penyangga yang diatasnya sebagi
tempat pembuatan tempat untuk padi hidroponiknya.
•Pembuatan kolam dan paralon yang dibuat saling berbalik kemiringannya agar air
dapat melakukan rotasi dengan baik.
•Kolam diberi terpal yang sesuai dengan ukuran dari instalasi masing-masing.
• Kolam juga diberi paralon untuk saluran pengeluaran air agar mudah dalam panen
dan tidak terjadinya kelebihan air pada saat hujan.
2. Persiapan media kolam

•Kolam yang sudah diberikan terpal kemudian diisi dengan


air. Pada kolam yang sudah diberi air maka air ditaburkan
dengan pupuk organik 3-4 kg dan air serta mikroba 5-10 ml
(sekitar 2 tutup botol).

•Mikroba berfungsi untuk mensterilkan terpal dan membuat


terpal air serta kondusif untuk ikan. Pemasangan pompa
pada instalasi dilakukan setelah kolam sudah siap untuk
diberikan ikan. Pompa yang digunakan dengan daya 38 watt
untuk outputnya 2000 liter/jam.
3. Pembuatan media tanam

•Media tanam dibuat dengan fermentasi pupuk kandang/kompos yang dicampur


dengan arang sekam sebagai media tanam padinya, dengan perbandingan pupuk
organik 4:1 arang sekam.
•Bahan tersebut dimasukkan kedalam cup (tingginya 12 cm, diameter 8 cm). yang
sudah diberi dengan kain flannel pada bagian bawahnya, kain flannel ini berfungsi
sebagai penyerapan air atau media air secara sementara (karena pada padi yang
masih tumbuh baru itu belum bisa dapat menyerap air secara langsung).
•Pada cup juga diberikan lubang sebagai tempat keluarnya akar tanaman padi
yang sudah besar jadi akarnya tidak penuh didalam cup tetapi dapat juga keluar
melalui lubang-lubang.
4. Penanaman padi pada media tanam

Penanaman padi diterapkan secara tabela (sistem tanam langsung pada media), benih yang
akan ditanam sudah melalui perlakuan perendaman secara semalaman. Kemudian biji padi
dimasukkan ke dalam media 2-3 biji/cup. Media tanam tersebut jangan lupa untuk disiram
dengan air setelah diberi benih padi. Padi dibesarkan di luar instalasi sampai berumur 8/10
hari baru dipindah ke instalasi karena padi tidak bisa dapat bertahan jika langsung ditaruh di
instalasi. Hal ini disebabkan ketika di instalasi padi langsung terpapar cahaya tetapi air yang
dibutuhkan kurang sehingga padi sulit untuk bertahan hidup.
5. Penempatan pada instalasi

•Setelah bahan siap, petani mengisi kolam dengan ikan lele yang berukuran 7-8
cm, beratnya rata-rata 20 gr karena lele sudah mudah untuk dikembangkan dan
kotoran yang dihasilkan sudah mencukupi kebutuhan padi juga, biarkan selama
seminggu.
•Untuk pembibitan padi apabila dilakukan terpisah, maka harus dilakukan
pemindahan bibit ke media tanam yang sudah siap dialiri air kolam. Pindah
tanaman dilakukan juga pada umur padi 7 HSS. Setelah semua bahan terinstalasi,
serta bibit sudah ada di media tanam, maka air kolam dialirkan secara otomatis.
Petani hanya perlu mengontrol kebersihan kolam supaya tidak ada kotoran yang
menyumbat pompa.
6. Peliharaan tanaman dan ikan

Pemeliharaan pada tanaman padi hanya dengan pengontrolan


air agar selalu mengalir, mengecek setiap hari agar tanaman
padi tidak ditumbuhi dengan gulma, jika terdapat penyerangan
hama pada tanaman yang sulit dikendalikan maka diperlukan
penyemprotan pertisida nabati. Dapat juga dilakukan
pemasangan jaring untuk mencegah adanya penyerangan
hama belalang.
Pemeliharaan pada ikan lele dengan pemberian pelet secara
rutin setiap hari untuk mempercepat pertumbuhan ikan lele
serta mengontrol kondisi air untuk tetap stabil
7. Pemanenan

•Pemanenan pada padi dilakukan pada umur padi 100-120 hari. Padi
dapat dipanen dengan cara langsung dipotong dengan menyisakan
10-15cm dari pangkal kemudian dilakukan perlakukan seperti pada
penanaman padi biasa.
•Untuk pemanenan lele dilakukan pada saat sudah berumur 3 bulan,
dengan cara air di kurangi kemudian lele diserok dan dikumpulkan
pada ember kemudian di bungkus dengan plastik untuk melakukan
penjualan
TAHAPAN RAWAN
USAHA
1. Masalah Biaya

ya memang menjadi momok yang kuat untuk usaha


yang dari awal akan dirintis apalagi dengan penerapan
sistem hidroponik ini, tetapi kami dapat mengatasinya
dengan mengajukan beberapa proposal usaha dimana
pemerintah akan selalu senantiasa membantu UKM-
UKM kecil dalam mengembangkan usahanya. Serta
kami dapat juga menanggung biaya dengan dibagi
dengan 3 orang, agar tidak terlalu terbebani pada 1
orang saja.
2. Penggunaan Listrik yang banyak

karena sistem yang digunakan adalah NFT


maka air harus mengalir terus sehingga
listrik yang digunakan lumayan besar, hal ini
disarankan agar penggunaan sistem
tersebut tidak diterapkan pada daerah yang
sering terjadi listrik yang tidak stabil.
3. Serangan pada Hama dan Penyakit Tanaman,

karena sistem yang diterapkan benar-benar


mengkhususkan organik, tanaman menjadi rawan akan
terserang pada hama seperti belalang. Jika
penanggulangan secara alami tidak dapat
menyelesaikan maka kami akan menggunakan
pertisida nabati secara terpaksa.
Untuk pencegahannya dapat dilakukan pemasangan
jaring apda tanaman padi
ANALISIS BIAYA
BIAYA INVESTASI
Biaya Investasi

Macam biaya investasi Jumlah Harga (Rp) Total (Rp)


Pipa pvc 4 inc @4meter 9 150.000,00 1.350.000,00
Pipa pvc 1 inc @4meter 1 30.000,00 30.000,00
Tutup pipa pvc 4 inc 6 10.000,00 60.000,00
Knee pipa pvc 1 inc 3 2.000,00 6.000,00
T pipa pvc 1 inc 1 3.000,00 3.000,00
Biaya 1 Instalasi Pompa air 1 80.000,00 80.000,00

Asbes gelombang @3x1,05 meter 14 82.000,00 1.148.000,00

Baja ringan @6meter 10 60.000,00 600.000,00


Gelas plastik @50pcs 3 11.000,00 33.000,00
Terpal @7x5meter 1 125.000,00 125.000,00
Total 3.435.000,00
Biaya 2 Instalasi 6.870.000,00
BIAYA TETAP DAN BIAYA VARIABEL
Biaya Tetap

Macam biaya tetap Harga (Rp) Total/periode (Rp)

Penyusutan Instalasi 687.000,00/tahun 196.285,71

Listrik 60.000,00/bulan 180.000,00

Total 376.285,71
Biaya Variable
Macam biaya variable Jumlah Harga satuan (Rp) Total (Rp)

Pelet ikan @30kg 12 150.000,00 1.800.000,00

Bibit Ikan Lele 3200 300,00 960.000,00

Benih padi ir64 @5kg 1 64.000,00 64.000,00

Total 2.824.000,00

*Satu intalasi menampung 1600 ekor ikan lele, Satu intalasi *satu periode : 3,5 bulan
membutuhkan sekitar 2kg benih padi
Penerimaan

Macam Penerimaan Jumlah Harga satuan (Rp) Total (Rp)

Padi (gabah kering) 40 25.000,00 1.000.000,00

Lele 400 20.000,00 8.000.000,00

Total 9.000.000,00

Biaya Operasional = Biaya tetap + Biaya variable


= 376.285,71 + 2.824.000,00
= 3.200.285,71
Keuntungan = Penerimaan – Biaya Operasional
= 9.000.000,00 – 3.200.285,71
= 5.799.714,29
B/C = Keuntungan/Biaya Operasional
= 5.799.714,29/ 3.200.285,71
= 1,812

1 periode
KESIMPULAN

B/C

B/C = 1,8 maka usaha tersebut layak Namun jika sebaliknya B/C < 1 maka usaha
untuk dilanjutkan, karena jika B/C > 1 tersebut mengalami kerugian, sedangkan B/C
usaha tersebut memperoleh = 1 perusahaan tersebut tidak untung dan tidak
keuntungan rugi
Thank you

Anda mungkin juga menyukai