BUSMETIK
A. DESKRIPSI TEKNOLOGI
1. TUJUAN DAN MANFAAT PENERAPAN TEKNOLOGI :
Tujuan dari inovasi teknologi BUSMETIK adalah untuk meningkatkan komunitas
pembudidaya udang kelas menengah kecil dan menumbuhkan wirausahawan muda.
sedangkan manfaat teknologi ini adalah membantu meningkatkan produksi udang dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta sebagai jembatan bagi pembudidaya
udang kelas menengah kecil, sementara kegunaan teknologi ini sebagai media
pembelajaran dan penyuluhan kepada masyarakat.
2. PENGERTIAN/ISTILAH/DEFINISI
BUSMETIK adalah akronim dari budidaya udang skala mini empang plastik. Teknologi ini
merupakan inovasi budidaya udang yang memanfaatkan lahan marginal dalam ukuran
kecil melalui pendekatan :
Ekonomi
Sosial
Teknis, dan
Lingkungan
Teknologi ini merupakan salah satu teknologi budidaya udang yang dikembangkan di
BAPPL-STP Serang berdasarkan prinsip-prinsip budidaya yang efektif, efisien dan
BUSMETIK
menguntungkan secara finansial serta berwawasan lingkungan. Pengelolaan tambak dengan
teknologi ini harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
Bentuk Petakan
Bentuk petakan tambak BUSMETIK adalah bujur sangkar atau persegi panjang
dengan luas ideal ≤ 1000 m2 serta kedalaman tambak 90-110 cm. Sisa lahan dengan petakan
tidak beraturan dapat dimanfaatkan sebagai tandon untuk efisiensi lahan. Dimensi pematang
disesuaikan dengan struktur, tekstur tanah, dan kedalaman air tambak. Sedangkan dimensi
BUSMETIK
saluran mempertimbangkan kebutuhan air, fenomena pasang surut lokal dan simpangan
waktu.
Konstruksi kolam
Konstruksi tambak BUSMETIK pada dasarnya sama dengan dengan jenis tambak
lain, perbedaannya adalah pada tambak ini seluruh permukaan dilapisi menggunakan plastic
HDPE dan tidak mempunyai pintu pembuangan. Seluruh aktifitas budidaya untuk pengisian
air pemeliharaan, pembuangan air maupun pada saat pergantian air menggunakan pompa.
Pada bagian sisi dalam tambak terdapat caren dengan ukuran lebar 2 meter dan panjang
selebar kolam
100 cm
200 cm
300 cm
30 meter
Gambar konstruksi tambak Busmetik
BUSMETIK 2m
Persiapan Pemeliharaan
Pengeringan wadah
Pengeringan wadah bertujuan untuk membuang sisa air yang terdapat di dalam
tambak setelah panen sehingga mempermudah proses pembersihan wadah serta
mematikan seluruh organisme yang menempel pada wadah seperti lumut dan teritip.
Pengeringan dilakukan dengan membuang air dari wadah budidaya ke saluran
pembuangan
Pengeringan air mengunakan bantuan pompa submersible (pompa celup).
Setelah kering wadah dijemur selama 1-2 hari dibawah sinar matahari untuk
memudahkan dalam melepas teritip yang menempel.
Pembersihan wadah
BUSMETIK
Gambar proses pembersihan wadah.
Pemasangan Biosekuriti
BUSMETIK
Persiapan Media Pemeliharaan
PengisianMedia Pemeliharaan
Pemasangan kincir dilakukan setelah media pemeliharaan dalam wadah budidaya siap
Kincir air dipasang pada sudut kolam
Pada bagian kedua sisi depan dan belakang kincir air diikat menggunakan tali PE
(polyethelene) dengan diameter 10 mm, selanjutnya tali tersebut dibentangkan dan
diikatkan dengan patok yang ada dipematang
Sambungkan kabel kincir ke sumber listrik dengan magnetic kontaktor.
a b
BUSMETIK
Sterilisasi Air Pemeliharaan
Sterilisasai air atau media pemeliharaan dilakukan dengan maksud untuk membunuh
segala macam organisme yang bersifat hama atau pathogen yang dapat mengganggu
dalam kegiatan budidaya.
Sterilisasi air media pemeliharaan dilakukan langsung di wadah pemeliharaan udang
menggunakan kaporit teknis konsentrasi 60% dengan dosis 50 ppm.
Sterilisasi dilakukan dengan melarutkan kaporit secara merata ke semua bagian media
pemeliharaan menggunakan
Proses sterilisasi berlangsung 3-4 hari .
Selama sterilisasi kincir dalam kondisi hidup.
Pada hari ketiga untuk memastikan kandungan chlorin telah netral dilakukan
pengujian dengan menggunakan chlorin test.
BUSMETIK
Gambar mengecek kandungan chlorine
Tahap lanjutan setelah air media pemeliharaan steril dan netral adalah pemberian
probiotik awal.
Pemberian probiotik ini dilakukan 3 hari berturut-turut sebelum penebaran benur.
Dosis probiotik 1 ppm dari jenis Bacillus sp
Probiotik dilarutkan dalam air, kemudian ditebar merata ke seluruh kolam
BUSMETIK
Gambar melarutkan probiotik sebelum tebar
Pemeliharaan
Tahapan pemeliharaan adalah tahapan budidaya mulai dari seleksi benur, penebaran,
pengelolaan pakan, monitoring pertumbuhan dan kesehatan udang , monitoring kualitas air
sampai dengan panen.
Penebaran benur
Sebelum benur ditebar terlebih dahulu dilakukan aklimatisasi, yaitu
penyesuaian lingkungan baru.
Penebaran benur dilakukan pada saat kondisi cuaca teduh, yaitu pada pagi hari
atau pada malam hari.
BUSMETIK
Gambar proses aklimatisasi suhu pada benur
Pengelolaan pakan
Waktu pemberian dan dosis pakan
Waktu dan frekuensi pemberian pakan sangat menentukan efektifitas pakan yang
dimakan udang.
Dalam satu hari frekuensi pemberian pakan adalah lima kali dengan pembagian waktu
sebagai berikut:
07.00 20
12.00 25
16.00 25
21.00 20
02.00 10
Total 100
BUSMETIK
pada masa pemeliharaan umur
15 – 30 hari.
#2 Pellet halus Diberikan untuk udang umur
pemeliharaan 30 – 50 hari
# 3s Pellet kecil Diberikan untuk udang yang
berumur pemeliharaan 50 – 70
hari.
#3p Pellet besar Jenis pakan ini adalah ukuran
pakan yang paling besar dan
diberikan pada udang dengan
umur pemeliharaan 70 hari
sampai waktu panen.
BUSMETIK
Gambar proses penebaran pakan
Monitoring pertumbuhan
Tujuan monitoring pertumbuhan adalah untuk mengetahui bobot udang keseluruhan
(biomassa) dalam tambak dan untuk menentukan jumlah pakan yang akan diberikan.
Monitoring pertumbuhan dilakukan setiap 10 hari sekali dengan cara sampling jala
setelah umur pemeliharaan udang lebih dari 45 hari.
BUSMETIK
Gambar penebaran jala untuk monitoring pertumbuhan udang
Monitoring kesehatan
Tujuan monitoring kesehatan adalah untuk mengetahui kondisi kesehatan udang.
Pemantauan kesehatan udang selama pemeliharaan harus dilakukan setiap hari,
Caranya adalah dengan berkeliling tambak sambil memperhatikan apakah ada tingkah
laku udang yang berenang ke tepi pematang atau dengan mengambil sampel udang
yang naik ke ancho.
Secara umum yang diamati pada saat mengambil sampel udang di ancho adalah:
- Kelengkapan anggota tubuh udang, apakah anggota tubuh udang yang naik di
ancho kondisinya normal atau tidak normal seperti kaki jalan dan kaki renang
putus, luka, kulit lunak, antena putus dan sebagainya.
- Saluran pencernaan udang, apakah saluran pencernaan udang tersebut penuh atau
kosong atau saluran pencernaan tampak sebagian terisi pakan dan sebagian
kosong.
- Nafsu makan udang dari pakan yang ada di ancho. Nafsu makan udang dapat
diketahui salah satunya dari habis atau tidaknya sampel pakan yang diletakkan di
ancho sesuai jumlah dan waktu yang ditentukan.
- Ada tidaknya luka atau parasit yang ada di tubuh udang.
BUSMETIK
Monitoring kualitas air
Pengamatan kualitas air pemeliharaan harus dilakukan setiap hari, tujuannya adalah
untuk mengetahui kondisi kualitas air dan pengaruhnya terhadap udang yang
dipelihara.
Parameter kualitas air yang diukur adalah pH, suhu, salinitas, ammonia, kecerahan,
dan ketinggian air. \
Nilai masing-masing parameter air pada budidaya udang vaname di tambak
BUSMETIK adalah:
Pemberian probiotik
Tujuan pemberian probiotik adalah untuk membantu proses dekomposisi dengan
mengurai bahan organik yang ada di tambak.
Aplikasi probiotik selama pemeliharaan adalah setiap 2 hari sekali dengan dosis
probiotik 1 ppm.
Pemberian probiotik dilakukan pada waktu pagi hari yaitu pada pukul 07.00.
Jenis bakteri yang digunakan adalah bacillus sp
BUSMETIK
Gambar aplikasi probiotik untuk perbaikan kualitas air
Pencatatan (recording)
BUSMETIK
Tujuan persiapan panen adalah menyiapkan peralatan untuk kegiatan panen Peralatan
panen yang perlu disiapkan antara lain:
- Jala dan jaring (trawl), yang akan digunakan sebagai alat tangkap,
- Pompa air, digunakan untuk mengurangi / membuang air tambak,
- Bak tampungan, untuk menampung hasil panen, bak tampungan ini diisi air
sepertiga bagian dan diisi es balok seperempat bagian,
- Meja sortir, digunakan untuk sortasi udang, untuk memisahkan udang dari
kotoran,
- Keranjang / basket, digunakan untuk mengangkat udang dari tambak menuju
tempat penanganan, selain itu juga digunakan untuk proses sortasi dan
penimbangan,
- Timbangan, gunakan untuk menimbang udang hasil panen.
Penurunan air media pemeliharaan
Penurunan air tambak sebagai media pemeliharaan bertujuan untuk mengurangi air
sampai ketinggian tertentu.
Penurunan air dilakukan 6 jam sebelum panen.
Air media pemeliharaan dikurangi ketinggiannya hingga tinggal 40 cm dengan
menggunakan pompa air,
Selama penurunan air media kincir tetap dinyalakan.
Pemanenan udang
Pemanenan udang dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
BUSMETIK
Gambar Proses pemanenan menggunakan jaring trawl
Pasca panen
Penampungan hasil panen
Hasil panen udang ditampung di bak penampungan yang telah diisi air dan es untuk
menjaga rantai dingin agar kualitas udang tetap baik.
Kemudian udang disortir / dipisahkan dari kotoran / benda selain udang, seperti
teritip, trisipan, batu, kayu dan sebagainya.
Untuk budidaya di tambak plastik, hasil panen cenderung bersih karena tidak ada
kontak antara media dan biota terhadap tanah.
Setelah disortir, udang dimasukkan ke dalam keranjang/basket dan ditiriskan beberapa
saat.
BUSMETIK
Gambar penampungan udang dengan air dingin menjaga kualitas udang
3.3. Uraian dan jumlah kaji terap yang sudah dilakukan dibeberapa daerah beserta
hasilnya
No Nama Daerah Hasil Padat Tebar Keterangan
(ekor/m2)
1 Ladong (Aceh) Siklus I : 737 kg(size 57) 100 1 Petak@ 600m2
Siklus II : 773 kg (size 60) 100 1 Petak@ 600m2
Siklus III ( panen prematur) 100 SOP tidak diterapkan dengan
baik (tidak melakukan sterilisasi
air)
Siklus IV (sedang proses 100 1 Petak@ 600m2, Tebar tanggal
pemeliharaan) 29 Juni 2014
2 Kota Agung (Lampung) Siklus I : 1,5 Ton 200 1 Petak@ 600m2
Siklus II (panen prematur) 100 SOP tidak diterapkan dengan
baik
3 Tegal Siklus I (sedang proses 100 1 Petak@ 1000m2, Tebar
BUSMETIK
pemeliharaan) tanggal 14 Juni 2014
4 Cilacap Siklus I (sedang proses 230 2 petak @1000m2,Tebar
pemeliharaan) tanggal 22 Mei 2014
5 Pacitan Siklus I : 5,5 Ton 200 3 Petak, @600 m2
Siklus II : 4,7 Ton 100 3 Petak, @600 m2
Siklus III (sedang proses 150 Tebar tanggal 12 Juli 2014
Pemeliharaan)
6 Bone (Sulsel) Siklus I : 7,8 Ton 100 3 Petak, @ 1000 m2
Siklus II : 2,3 Ton 100 1 Petak, @ 1000 m2
Siklus III : 8,25 Ton 130 3 Petak, @1000 m2
7 Kupang (NTT) (data tidak ter record) - -
8 Ambon (data tidak ter record) - -
9 Sorong (data tidak ter record) - -
10 Timor Leste Tahap Pembuatan - -
BUSMETIK
KEUNGGULAN TEKNOLOGI :
3.4. Uraian tentang teknologi yang baru atau modifikasi
Aspek Teknis
a. Dapat diterapkan disemua tipe lokasi
b. Modifikasi dimensi wadah ( dari ukuran besar >2000 m 2 menjadi 600 m2 dan
1000 m2)
c. Menggunakan plastik (HDPE 0.5 mm) sebagai pelapis seluruh permukaan
wadah budidaya
d. Mempersingkat waktu persiapan pemeliharaan (2-7 hari)
e. Dapat diterapkan dengan padat tebar tinggi >200 m2
f. Mempersingkat periode pemeliharaan (100 hari)
g. Meminimalisasi pergantian air
h. Mudah dalam pengelolaan karena ukuran wadah yang kecil (≤ 1000 m2)
i. Resiko kegagalan rendah
Aspek Ekonomi
a. Biaya investasi cocok bagi pemodal menengah kecil (<500jt/modul)
b. Biaya operasional cocok untuk pemodal menengah kecil
c. Sudut pandang perbankan meningkatkan kepercayaan Bank untuk
memberikan pinjaman modal
d. Resiko kerugian usaha rendah
e. Margin usaha kompotitif (±50%)
Aspek Sosial
a. Dapat melibatkan kelompok masyarakat kecil (Pemberdayaan masyarakat)
b. Masyarakat mudah mengadopsi teknologi
c. Menumbuhkan jiwa wirausaha
Aspek Lingkungan
a. Mempertahankan keseimbangan ekosistem melalui penumbuhan vegetasi
mangrove di kawasan budidaya yang berfungsi sebagai biofilter
b. Umur Teknis sarana produksi (Plastik Wadah Budidaya) lebih lama (>10
tahun) sehingga tidak merusak lingkungan
c. Keberlanjutan kegiatan budidaya cukup tinggi
3.5. Uraian tentang keberhasillan teknologi (efieisen, ekonomis dan layak) dibandingkan
dengan teknologi yang sudah ada
Efisien
a. Efisiensi konsumsi pakan (FCR : 1.3) lebih rendah
b. Efisiensi lahan lebih tinggi
c. Efisiensi media pemeliharaan lebih tinggi
BUSMETIK
Ekonomi
a. Margin usaha kompetitif (±100% dari modal)
b. Produksifitas tinggi (mencapai 4 kg/m2)
c. Tingkat pengembalian modal lebih cepat (2 siklus)
d. Tingkat perbandingan biaya dan pendapatan tinggi mencapai 1.9
e. Biaya produksi rendah (rasio biaya dan pendapatan mencapai 50%)
Kelayakan
a. Teknologi dapat diadopsi di berbagai tempat
b. Teknologi ini berkelanjutan
3.6. Mudah diterapkan dalam sistem usaha kelautan dan perikanan secara
berkelanjutan seseuai dengan daerah pengembangan (ekologi, sosial budaya,
ekonomi, teknis, infrastruktur, fiskal, hukum dan kelembagaan)
Inovasi Teknologi BUSMETIK secara ekologi mengedepankan keseimbangan
ekosistem secara sosial dapat diterima dimasyarakat karena mampu menyerap
tenaga kerja (pro job), mengurangi kemiskinan (pro poor), meningkatkan
pertumbuhan (pro growth) melalui pemberdayaan masyarakat tanpa menimbulkan
konflik sosial.
BUSMETIK
5. KEMUNGKINAN DAMPAK NEGATIF
Konflik kepentingan lahan (alih fungsi lahan)
)** 1 Modul terdiri dari 3 petak pemeliharaan ukuran 600 m2 dan 1 petak tandon ukuran 600
m2
BUSMETIK
8. FOTO DAN SPESIFIKASI
Teknologi busmetik menggunakan pendekatan modul dengan luasan total 3000 m2 yang
terdiri dari :
BUSMETIK