Anda di halaman 1dari 18

BAPPL- Sekolah Tinggi Perikanan

Busmetik
Budidaya Udang Skala Mini Empang Plastik
BAPPL- Sekolah Tinggi Perikanan

Monitoring
kualitas air
BAPPL- Sekolah Tinggi Perikanan

• Pengamatan kualitas air pemeliharaan harus dilakukan


setiap hari,
• Tujuannya : untuk mengetahui kondisi kualitas air dan
pengaruhnya terhadap udang yang dipelihara.
• Parameter kualitas air yang diukur:
– pH,
– suhu,
– salinitas,
– ammonia,
– kecerahan, dan
– ketinggian air
BAPPL- Sekolah Tinggi Perikanan

Kisaran parameter kualitas air tambak busmetik


No Parameter Nilai Satuan
1 Suhu 28 – 32 o
C
2 Salinitas 25 – 30 ppt
3 pH 7 – 8,5
4 NH3/amonia ≤ 0,01 ppm
5 Kecerahan 30 Cm
6 Tinggi air 90-100 Cm

Waktu pengukuran minimal:


Setiap hari pada pagi & sore hari
Jika terjadi kondisi ekstrim
BAPPL- Sekolah Tinggi Perikanan

• Alat : thermometer dengan Pengukuran suhu air


tingkat ketelitian 1oC.
• Thermometer selalu
tergantung di jembatan ancho
• Jika suhu air kurang dari 26oC
sebaiknya dilakukan
pengecekan nafsu makan
udang dengan kontrol ancho.
• Apabila masih banyak pakan
yang tidak termakan,
sebaiknya jumlah pakan yang
diberikan dikurangi.
• Yang mempengaruhi suhu
adalah kondisi panas & hujan
BAPPL- Sekolah Tinggi Perikanan

Pengukuran salinitas
• Alat ukur :hand refractometer.
• Ambil hand refractometer buka
penutup pismanya
• Teteskan air akuades pada pisma dan
tutup pisma kembali untuk kalibrasi
• Keringkan pisma dengan tisu
• Teteskan air tambak ke pisma
kemudian tutup kembali
• Lihat angka yang tertera
• Bersihkan kembali air dalam pisma,
kemudian simpan hand refractometer
pada wadahnya.
BAPPL- Sekolah Tinggi Perikanan

Pengukuran pH
• Alat ukur: pH paper
• Ambil pH paper kemudian
celupkan ke air yang akan di
ukur
• Angin-anginkan beberapa saat
kemudian cocokan perubahan
warna yang ada di pH paper
dengan warna indikator di
wadah
• Warna tersebut menunjukan
nilai pH air tambak yang diukur
BAPPL- Sekolah Tinggi Perikanan

Pengukuran kecerahan
• Alat ukur: sechidish
• Nilai kecerahan maksimal 20-
30 cm cm.
• Pengukuran kecerahan
dilakukan setiap hari.
• Celupkan sechidish dan amati
perubahan warna
• Tambak akan mulai terlihat
keruh akibat sisa pakan dan
phytoplankton yang
tersuspensi setelah 15 hari
pemeliharaan.
BAPPL- Sekolah Tinggi Perikanan

Pengukuran Oksigen terlarut


• Alat ukur: DO kit. Titrasi Winkler
• Nilai DO > 3 ppm.
• Pengukuran DO dilakukan setiap
hari.
• Upaya yang dilakukan agar DO
tetap tinggi :
1. pemasangan kincir
2. pengaturan pemberian pakan
3. Padat tebar tidak terlalu tinggi.
BAPPL- Sekolah Tinggi Perikanan

Pengukuran Amonia, Nitrat, Nitrit


• Alat ukur: Amonia kit, Nitrat kit, Nitrit kit
• Nilai < 0.01 ppm.
• Pengukuran dilakukan setiap 2-3 hari sekali.
• Jika kandungan amonia, nitrat, nitrit tinggi, dapat menghambat daya
serap haemoglobin darah terhadap oksigen, dan udang akan mati
karena sesak nafas
• Upaya yang dilakukan : melakukan penyiponan.
Fungsi penyiponan adalah :
A. Membuang sisa-sisa pakan dan kotoran yang menumpuk
B. Mengganti air media yang sudah kotor.
BAPPL- Sekolah Tinggi Perikanan

Pengukuran Amonia, Nitrat, Nitrit


BAPPL- Sekolah Tinggi Perikanan

Semua hasil pengukuran


kualitas air dicatat dalam
buku jurnal
BAPPL- Sekolah Tinggi Perikanan

Aplikasi probiotik
• Tujuan :untuk membantu proses dekomposisi
/penguraian bahan organik yang ada di tambak.
• Pemberian probiotik dilakukan secara berkala pada waktu
pagi hari yaitu pada pukul 07.00 (tabel).
• Jenis bakteri yang digunakan adalah bacillus sp,.
• Selain fungsi dekomposisi probiotik juga dapat menjaga
kualitas air tetap baik.
• Probiotik yang digunakan dalam bentuk padatan berupa
pellet, dengan kondisi bakteri dalam fase dorman
(istirahat).
BAPPL- Sekolah Tinggi Perikanan

Aplikasi probiotik

Langkah kerja :
• Siapkan probiotik yang akan
diberikan
• Timbang probiotik sesuai dosis
yang telah ditentukan
• Rendam probiotik selama 15
menit supaya lembek
• Larutkan probiotik dalam air
dan selanjutnya ditebar
BAPPL- Sekolah Tinggi Perikanan

Pergantian air

• Tujuan :
– mengurangi kandungan bahan
organik yang tersuspensi dalam
kolam
– Mengurangi kepadatan plankton
– Mengurangi kepekatan air
• Waktu pergantian melihat
kondisi air kolam
• Penambahan air akibat
penguapan
• Alat yang digunakan pompa
submersibel 2”
BAPPL- Sekolah Tinggi Perikanan

Pembuangan kotoran/bahan organik


Caranya:
• Membuang busa/kotoran
dipermukaaan kolam
• Penyiponan adalah
mengeluarkan seluruh
tumpukan bahan organik
dari dasar tambak.
BAPPL- Sekolah Tinggi Perikanan

Pengapuran
• Fungsi kapur :
– untuk menaikan pH air
– menambah kandungan kalsium yang terlarut di air sebagai bahan untuk
memperkeras kulit udang.
• Pemakaian kapur sangat tergantung dengan kondisi udang dan air.
• Apabila terjadi hujan lebat dalam waktu yang lama maka kapur
diberikan ke tambak dengan tujuan untuk menaikan pH air.
• Dosis yang diberikan adalah 10-15 ppm.
• Apabila kulit udang banyak yang lembek akibat molting maka dapat
diberi kapur untuk membantu proses pengerasan kulit udang.
BAPPL- Sekolah Tinggi Perikanan

Mengukur alkalinitas
- Cek kandungan kalsium

Anda mungkin juga menyukai