Anda di halaman 1dari 3

RINGKASAN YOU TUBE

Bagaimana membangun sistem Aquaponik komersial kecil-kurang dari $1700

Oleh Mochamad Shaldan basari


NIM 41205421119007

Dengan beroperasinya pertanian komersil, termasuk Aquaponik yang paling penting


dilakukan adalah meminimalkan pengeluaran agar dapat mempercepat jalan meraih keuntungan.
Aquaponik ini dibuat kurang lebih dengan dana sebesar $1700 atau dalam rupiah sebesar Rp.
27.200.000 dengan kurs $1 sama dengan Rp.16.000. yang pertama dilakukan adalah siapkan
beberapa hal berikut ini :

1. Lahan seluas 8 m x 8 m
2. Toren Air ukuran 1.000 Liter
3. Bak Wadah/Tempat pertumbuhan sebanyak 3 buah dengan ukuran 6 m x 1 m (Kayu)
4. Filter
5. Pompa Air dan Airlift Daya 100 Watt
6. Pipa PVC dan Verlop ring, Verlop sock T Sock, L sock, sock dan Oversock.

Rakit tempat pertumbuhan ukuran 6 m x 1 m tersebut di lahan yang telah tersedia, penuhi setengah
bagian dengan tanah dan tambahkan spanduk yang tidak terpakai atau bahan sejenis sebagai
alasnya. Kemudian merakit dan mengatur selang batu udara ukuran 50 mm pada bak wadah.
Keseluruhan sistem ini menggunakan pompa udara dan air dengan daya listrik 100 Watt untuk
memompa udara dan air setinggi 1,3 meter. Gunakan combo filter yang terdiri dari plastik bio filter
bola dan solid separator sebagai tempat penyaring. Setelah semua selesai maka isi toren dengan air,
siapkan polystyrene/gabus atau setrofong dengan ketebalan 40 mm, massa jenis 20, lubang untuk
pot dengan jarak 100 mm dan pot yang digunakan ukuran 50 mm sehingga yang bisa ditanami
sebanyak 740 buah pot/tanaman.

DWC adalah salah satu dari 6 jenis teknik hidroponik yang juga sederhana. Cara kerjanya
adalah dengan menggantung tanaman pada baki/wadah sehingga akar tanaman tersebut terendam
air yang telah dicampur larutan nutrisi dan diberi oksigen. Penempatan netpot(posisi) sangat penting
dan harus tepat agar hanya bagian akar saja yang terendam. Pompa udara memegang peranan yang
sangat penting dan apabila padam cukup lama dapat menyebabkan pembusukan akar.

Kelebihan

1. Tingkat oksigenasi yang tinggi – pemberian oksigen pada zona akar mempercepat
pertumbuhan dan perkembangan akar yang dengan sendirinya akan mempercepat laju
pertumbuhan tanaman secara menyeluruh.
2. Butuh Nutrisi lebih sedikit –karena akara tanaman yang selalu terendam dalam larutan
nutrisi maka campuran nutrisi direkomendasi ¼ dari kebutuhan normal.
3. Perawatan mudah – sistem DWC sangat sederhana dan hanya membutuhkan pompa udara.

Kekurangan

1. Suhu air – air yang dipakai sistem DWC tidak mengalir dan sering menjadi hangat. Terkadang
kita kesulitan untuk menjaga agar suhu air tetap berada dibawah 210C.
2. Pompa air – bila pompa udara bermasalah atau padam cukup lama, akar tanaman akan
membusuk.
3. Flutuasi pH dan Nutrisi – tingkat kemasaman pH air maupun kepekatan larutan nutrisi di
dalam wadah (tandon) sering berubah (fluktuasi) dan harus dilakukan check rutin dan
koreksi. Bila kita memiliki 10 sistem DWC, maka kita juga harus melakukan pengecekan satu
persatu. Kesulitan lainnya adalah pada saaat dibutuhkan koreksi pH dan larutan nutrisi, satu-
satunya cara adalah dengan membuka wadah tersebut dan terkadang hal tersebut tidak
mudah pada saat tanaman telah tumbuh besar.

DWC sangat cocok untuk tanaman usia pendek (30-45 hari panen) seperti selada, dan kurang
tepat untuk tanaman besar dan usia panjang.
Daftar Pustaka
https://hidroponiq.com/2014/07/deep-water-culture-dwc/ diakses pada tanggal 22 Maret 2020 jam
8.17 am melalui Google Chrome.

Anda mungkin juga menyukai