Anda di halaman 1dari 14

A.

KOMPONEN BERCOCOK TANAM


1. Pengairan
Salah satu komponen vital dalam bercocok tanam adalah pengairan/irigasi.
Kebutuhan air yang mencukupi serta konstan, akan sangat menentukan
kualitas tanaman.
2. Metode Konvensional
Sistem pengairan yang umum dilakukan adalah dengan menyiram tanaman
dari atas tanah. Penyiraman dilakukan mulai dengan menggunakan
gayung, embrat/gembor, selang sampai dengan irigasi tetes dan
penggunaan timer. Proses penyiraman harus dilakukan secara rutin.
Keteledoran dalam menyiram akan berakibat kelayuan bahkan kematian
3.

tanaman.
Kendala dalam menyiram
Proses penyiraman permukaan tanah, mulai dirasa kurang efektif antara
lain:
1. Air yang terbuang karena air yang masuk dari permukaan tanah hanya
terserap dan tersimpan sebagian, sedangkan sisanya keluar dari lubang
pembuangan (drain hole) di pot/polibag atau terus menyerap ke dalam
tanah. selain itu air juga tak terserap oleh tanaman karena penguapan.
2. Penyiraman biasanya mencakup seluruh area tanah, walaupun yang
digunakan tanaman hanya sebagian. Selain boros air juga kita menyiram
gulma.
3. Penyiraman cukup menyita waktu karena sebaiknya dilakukan beberapa
kali sehari. Oleh karena itu banyak orang yang kapok mengurus tanaman
karena mudah layu. Mungkin bukan karena orangnya kurang rajin, namun
kesibukan sehari-hari sudah sangat menghabiskan waktu, apalagi orang
kota yang bekerja sebagai pegawai. Bisa juga ketika orang tersebut harus
mudaik atau tugas ke luar kota sehingga tanamannya terlantar. Namun ada
pula yang berinvestasi pada timer dan pompa air untuk mengatasi hal ini.

METODE SIP (Sub Irrigated Planter)

SIP adalah penyederhanaan teknik hidroponik yang menggunakan sumbu


penyerap air dari bawah ke akar tanaman dengan prinsip kapiler. Gambaran
mudahnya sama seperti lampu teplok, obor atau kompor minyak tanah yang
menyimpan
SIP

minyak

komersil

bakar
yang

di
cukup

bawah

sumbu.(tret

terkenal

adalah

hidroponik)
Earthbox

([url]www.earthbox.com[/url]), namun mungkin bagi kocek kebanyakan warga


Indonesia harganya terlalu mahal

. Orang luar pun banyak yang membuat

sendiri wadah serupa dengan memahami konsep mekanisme dari SIP.


Keunggulan SIP
Keunggulan SIP antara lain:
- Hemat Air

Air yang terbuang dan menguap dapat diminimalisir. Bahkan diklaim lebih hemat
50%-80% dari metode konvensional.
- Hemat Waktu
Karena air disimpan dalam jumlah banyak di bagian bawah Planter, pengisian
tidak perlu dilakukan tiap hari.
- Mengurangi Gulma
Penggunaan

mulsa

plastik

dapat

mengurangi

gulma

sampai

100%.

- Hemat tempat, modular dan portable


Sebagaimana menanam dalam pot, SIP tidak memerlukan lahan yang luas, bisa
ditambahkan

secara

bertahap

kemudian

mudah

dipindah-pindah.

- Memungkinkan sistem pengairan yang scalable


Pada site Global Bucket terdapat video yang memungkinkan pengisian air ke
banyak SIP secara sekaligus. Semakin besar penyimpanan air pusat, pengisian
menggunakan pompa air dapat dilakukan hanya beberapa bulan sekali. Tentu lebih
hemat dibandingkan sistem irigasi tetes yang kebanyakan menggunakan pompa
sirkulasi setiap hari.
Model-model SIP
SIP tidak melulu harus mencontoh step by step yang disajikan di internet. Banyak
model yang dapat dibuat sesuai bahan yang ada di sekitar selama prinsip
penyerapan secara kapiler terpenuhi. Berikut ini beberapa model-model SIP yang
saya temukan dalam beberapa hari search di inet:
1. Daur ulang Botol Minum Plastik
Spoiler for botol:
step

by

step:

http://www.flickr.com/photos/greensc...er/2519983658/

Cocok buat menanam yang kecil-kecil. Juga cukup mendidik terutama untuk
anak-anak karena pertumbuhan akar serta proses berkurangnya air dapat terlihat
secara transparan.
2. Ember
Spoiler for ember:
step

by

step:

http://www.globalbuckets.org/

Desain standard terbuat dari 2 ember. Satu untuk penyimpan air dan lubang
pembuangan/kelebihan air, satu lagi untuk media tanam. Namun ada konsep lain

yang memungkinkan untuk menggunakan hanya satu ember untuk penghematan.


Quote:Benefits of the 2-bucket system:
a. 50% to 80% reduction in water usage.
b.

100% reduction in weeds...never pull a weed or use herbicides.

c. Once planted, very little attention is required.


d.

Foolproof: People with very little training (like us!) can reap
bountiful harvests.

e. All you need are a few square meters of space...even rooftops, industrial
wastelands, etc
Kontainer
Spoiler for kontainer: http://earthtainer.tomatofest.com/
Tanpa alas plastik tambahan untuk media tanam
Spoiler for reservoir botol/jerigen: http://www.insideurbangreen.org/2011...s-ismore.html
Reservoir serta pori aerasi digantikan dengan mendaur ulang botol atau jerigen
plastik atau wadah plastik lainnya. Dapat pula diterapkan untuk model ember.
Resep Media Tanam
Media yang antara lain:
- mampu menyerap dan menyimpan air
- porus
- tidak mudah memadat
- subur
JANGAN/kurangi penggunaan tanah yang mengandung tanah liat karena nanti
akan menjadi keras dan mengurangi kemampuan menyerap air. Misalnya yang
tidak dianjurkan digunakan adalah:
- Tanah Merah/Sub soil
Resep Metan Impor

Di luar negeri banyak disebutkan potting mix merupakan campuran dari antara
lain:
- Perlite
- Vermiculite
- Peat Moss
- Sphagnum Moss
Resep Metan Lokal
Untuk lokal Indonesia dan teman-teman di sini sudah nyoba, bisa merupakan
campuran dari:
- tanah humus/top soil
- kompos
- sekam bakar
- sekam lapuk
- cocopeat
- pasir malang
Yang sudah dicoba oleh florians:
1. Tanah humus + sekam bakar + pukan + humus + pasir malang (by L0eb)
2. Tanah+Kompos = 1:1 (by curavee) - tret kompos n MOL
3. Media Tanam jadi, 10-15rb di toko kembang (by yudihariyanto)

SISTEM HIDROPONIK
Hidroponik (Inggris:hydroponic) berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang
berarti air dan ponosyang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless
culture atau budidaya tanaman tanpa tanah. Jadi hidroponik berarti budidaya
tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media
tanam atau soilless.
Dalam kajian bahasa,hidroponik berasal dari kata hydro yang berarti air dan
ponos yang berarti kerja. Jadi, hidroponik memiliki pengertian secara bebas teknik
bercocok tanam dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi
tanaman, atau dalam pengertian sehari-hari bercocok tanam tanpa tanah. Dari
pengertian ini terlihat bahwa munculnya teknik bertanam secara hidroponik
diawali oleh semakin tingginya perhatian manusia akan pentingnya kebutuhan
pupuk bagi tanaman.
Di mana pun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan
baik apabila nutrisi (unsur hara) yang dibutuhkan selalu tercukupi. Dalam konteks
ini fungsi dari tanah adalah untuk penyangga tanaman dan air yang ada
merupakan pelarut nutrisi, untuk kemudian bisa diserap tanaman. Pola pikir inilah
yang akhirnya melahirkan teknikbertanam dengan hidroponik, di mana yang
ditekankan

adalah

Ada 6 system dalam Hydroponic


1. Aeroponic system
2. Drip system
3. NFT
4. Ebb dan flow system
5. Water Culture system
6. Wick System

pemenuhan

kebutuhan

nutrisi.

Sistem

Dalam

Hidroponik

Sumber : Group KHS


Sedikit penjelasan tentang sistem di atas.
A. AEROPONIC
Mungkin dari beberapa system hydroponic yang paling berteknologi tinggi dan
mungkin juga memberikan hasil terbaik serta tercepat dalam pertumbuhan dalam
berkebun Hydroponic. Hal ini dimungkinkan karena larutan nutrisi di berikan atau
disemprot ( berbentuk kabut ) langsung ke akar dan lebih mudah menyerap dan
juga larutan nutrisi banyak mengandung oksigen.
B. DRIPSYSTEM
Sistem Tetes adalah system hidroponik yang paling banyak digunakan. Sistem
operasinya simpel, timer mengontrol pompa. Pada saat nyala, pompa meneteskan
nutrisi ke masing-masing tanaman.
C. NFT (NUTRIENT FILM TECHNIQUE)
Sistem ini adalah system yang paling orang ketahui ketika mendengar nama
hidroponik. Sistem NFT ini secara terus menerus mengalirkan nutrisi tanpa
menggunakan timer untuk pompanya. Nutrisi ini mengalir kedalam gully
melewati akar-akar tumbuhan dan kemudian kembali lagi ke penampungan air.
D. EBB & FLOW SYSTEM
Sistem Ebb & Flow bekerja dengan cara membanjiri sementara wadah
pertumbuhan dengan nutrisi, dan kemudian mengembalikan nutrisi itu ke dalam
penampungan. Sistem ini memerlukan pompa yang dikoneksikan ke timer.

E. WATERCULTURE
Walter Culture adalah system hidroponik yang paling simpel. Wadah yang
menyangga tumbuhan biasanya terbuat dari Styrofoam dan mengapung langsung
dengan nutrisi. Pompa udara memompa udara ke dalam air stone yang membuat
gelembung-gelembung dan memberikan oksigen ke akar-akar tanaman.
F. WICKSYSTEM
Wick system ini salah satu system hidroponik yang paling simpel. Sistem ini
termasuk pasif, karena tidakada part-part yang bergerak. Nutrisi mengalir ke
dalam media pertumbuhan dari dalam wadah menggunakan sejenis sumbu.
KELEBIHAN SISTEM HIDROPONIK
Bertanamsecara hidroponik dapat berkembang dengan cepat karena cara ini
mempunyai banyak kelebihan. Kelebihan yang utama adalah keberhasilan
tanaman untuk tumbuh dan berproduksi lebih terjamin. Selain itu, kelebihan
lainnya

sebagai

berikut:

1. Perawatan lebih praktis serta gangguan hama lebih terkontrol


2. Pemakaian pupuk lebih hemat (efisien)
3. Tanaman yang mati lebih mudah diganti dengan tanaman yang baru
4. Tidak membutuhkan banyak tenaga kasar karena metode kerja lebih hemat
dan memiliki standarisasi
5. Tanaman dapat tumbuh lebih pesat dan dengan keadaan yang tidak kotor
dan rusak
6. Beberapa jenis tanaman bisa dibudidayakan di luar musim
7. Tidak ada resiko kebanjiran, erosi, kekeringan, atau ketergantungan pada
kondisi alam
8. Tanaman hidroponik dapat dilakukan pada lahan atau ruang yang terbatas,
misalnya diatap, dapur, atau garasi
9. Tanaman dari hasil berkebun hidroponik dapat dikemas dan disimpan
dalam keadaan hidup dan segar untuk waktu yang lebih lama
10. Kendali sistem perakaran tanaman selalu terawasi
11. Tidak perlu mengkhawatirkan masalah penyiraman

12. Sistem

hidroponik

dapat

dikembangkan

di

lahan

yang

tidak

memungkinkan, misalnya ditanah bersalju maupun d ruang angkasa


13. Dalam berkebun hidroponik di dalam greenhouse produksi tidak
menggunakan tanah, dengan demikian gulma dan hama jarang sekali
ditemukan. Sehingga penggunaan pestisida maupun insektisida tidak
diperlukan
14. Sebuah taman hidroponik dapat diatur dengan sistem timer untuk secara
otomatis menyuburkan tanaman
15. Hasil produksi sehat karena menerima nutrisi yang seimbang dan
terkendali
16. Stabil,aman, dan hasilnya tinggi
17. Tidak memerlukan tanah
18. Air tetap berada di dalam sistem dan dapat digunakan kembali, dengan
demikian maka biaya dari penggunaan air relatif rendah
19. Memungkinkan untuk mengontrol kadar nutrisi secara keseluruhan dengan
demikian, nutrisi yang digunakan relatif efisien
20. Tidak ada pencemaran nutrisi yang dilepaskan ke lingkungan karena
dikendalikan didalam system
21. Stabil dan memiliki hasil tinggi
22. Hama dan penyakit lebih mudah disingkirkan.
Dari uraian di atas dapatdisimpulkan bahwa bercocok tanam tanpa tanah memberi
keuntungan yang lebih besar, terutama bagi penduduk perkotaan yang memiliki
lahan sempit atau gersang. Cara ini memberi nilai tambah dalam menciptakan
penghijauan ditempat-tepat yang tidak memungkinkan lagi di tanami pohon
dengan media tanah.
KEKURANGAN SISTEM HIDROPONIK
1. Aplikasi pada skala komersial membutuhkan teknis pengetahuan serta
pemahaman yang baik tentang prinsip-prinsip.

2. Pada skala komersial, investasi awal relatif tinggi, meskipun nantinya akan
menuai hasil yang juga tinggi dalam jangka menengah dan jangka
panjang.
3. Perlu

kehati-hatian

terhadap

penyusunan

formula

(pupuk)

dan

pengontrolan kesehatan tanaman.


4. Memerlukan pasokan air yang bersifat konstan. Sangat bergantung dengan
keberadaan listrik.
PRINSIPKERJA SISTEM HIDROPONIK
Pemahaman prinsip kerja hidroponik secara jelas merupakan salah satu faktor
keberhasilan dalam menerapkan sistem budidaya ini. Berikut 5 prinsip kerja
hidroponik yangperlu dipahami:
Penyiapka ntempat budidaya yang bersih, tidak ternaungi, dan atap bangunan
tertutupplastik

transparan.

Tempatbudidaya yang tidak ternaungi, dalam arti menerima sinar matahari


secaralangsung sejak pagi hingga sore hari merupakan salah satu hal penting
yangharus

diperhatikan.

Disisi lain, atap bangunan tertutup plastik transparan untuk menghindari


tanamantersiram air hujan, bangunan tempat budidaya ini disebut lathhouse.
Memasangjaringan irigasi dengan metode tetes menggunakan gaya gravitasi.
Menyediakanmedia tanam yang porus, steril, ringan, mudah didapat, dan murah.
Jenis mediatanam yang memenuhi persyaratan di atas adalah arang sekam. Media
tanam

inidapat

dibuat

sendiri

dengan

cara

yang

mudah.

Memberikanlarutan nutrisi yang mengandung 16 unsur hara esensial tersebut


dalam dosis,konsentrasi, komposisi, pH, dan volume yang tepat kepada tanaman
yangdibudidayakan.Melakukan

pemeliharaan

dengan

baik

dan

benar,

terutamapemangkasan, pemasangan benang lanjaran dan pengendalian hama


danpenyakit.

SISTEM VERTIKULTUR SEDERHANA


Cara Membuat Vertical Garden (Vertikultur) Sederhana
Setelah sebelumnya saya menerangkan tentang vertical garden, kali ini
saya akan menjelaskan cara membuat vertical garden sederhana yang bisa kamu
aplikasikan di pekarangan rumah. Tetapi jika kamu belum mengetahui apa itu
vertical garden, sebaiknya baca dulu postingan saya berjudul Berkebun di Lahan
Sempit dengan Vertical Garden.
Nah, kalau sudah paham tentang kebun vertikal ini dan ingin mencoba
membuatnya sendiri, saya akan membantu kamu melalui postingan ini.
Sebelumnya, saya memperoleh ilmu mengenai vertical garden dan cara membuat
vertical garden sederhana dari pengalaman mengikuti pelatihan pembuatan
vertical garden sederhana bersama sebuah organisasi bernama KOPHI (Koalisi
Pemuda Hijau Indonesia). Di event tersebut saya diperkenalkan dengan metode
berkebun ini dan diajari cara membuatnya.
Sebenarnya untuk membuat kebun vertikal ini tidaklah rumit, bahkan anak-anak
sekalipun dapat melakukannya. Selain mudah, pembuatan kebun vertikal ini juga
tidak memerlukan biaya yang banyak. Pengerjaannya tidak membutuhkan waktu
lama, apalagi jika dikerjakan secara kelompok.
Alat dan bahan yang harus kamu siapkan adalah:

Botol plastik bekas minuman ukuran 1,5 L;

Tali tambang;

Cutter atau gunting;

Adapun langkah-langkah membuatnya adalah sebagai berikut:


1. Pertama, siapkan lima botol plastik bekas. Botol ini akan digunakan
sebagai pot tempat tumbuhnya tanaman. Kamu bisa gunakan botol bekas
air mineral yang berwarna bening atau minuman bersoda yang biasanya
berwarna hijau jika ingin lebih menarik. Kamu juga bisa mewarnai botol
plastik terlebih dahulu dengan sentuhan kreativitas-mu sebelum digunakan
agar lebih cantik.
2. Buat sebuah lubang besar berbentuk persegi panjang dengan lebar sekitar
3 cm, atau bisa dikira-kira sesuai ukuran tanaman. Sebaiknya jangan

terlalu sempit agar lebih mudah dalam memasukkan media tanam serta
pupuk. Panjangnya juga disesuaikan, jangan terlalu panjang karena dapat
menyebabkan botol menjadi tertekuk setelah dimasukkan tanaman dan
media tanam yang membebani bagian tengah botol.
3. Buat juga beberapa lubang kecil berdiameter 0,5 cm di bagian bawah
lubang persegi panjang yang telah kamu buat. Lubang-lubang kecil ini
berfungsi untuk mengeluarkan air pada saat penyiraman. Air yang
berlebihan akan menetes dari lubang ini. Untuk membuatnya, kamu bisa
menggunakan cutter, gunting, atau ditusuk jarum dan kemudian dilebarkan
menggunakan obeng, atau dengan memanaskannya menggunakan solder,
atau bisa juga menggunakan bor listrik. Saya sarankan gunakan solder
supaya lebih cepat, mudah, dan rapi. Letak lubang-lubang jangan terlalu
berdekatan satu sama lain.
4. Pot untuk tanaman pun telah selesai. Selanjutnya, kita akan membuat
gantungannya. Caranya, buat dua pasang lubang dengan diameter sekitar 1
cm di bagian ujung kanan dan kiri botol menembus bagian dalam botol.
Lubang ini berperan sebagai jalur masuk tali tambang. Untuk lebih
jelasnya, perhatikan gambar.
5. Setelah lubang siap, masukkan tali tambang melalui lubang-lubang
tersebut. Buat sebuah simpul di ujung tali untuk menyangga bagian bawah
pot agar tidak jatuh, kemudian buat juga simpul di atas pot agar menjaga
posisi pot selalu seimbang dan tidak berubah-ubah. Di jarak sekitar 1
jengkal (20 cm), buat juga sebuah simpul untuk menyangga bagian bawah
pot berikutnya dan buat pula simpul di bagian atas seperti pot sebelumnya.
Demikian pula untuk pot-pot selanjutnya.
6. Masukkan media tanam dan tanaman kecil ke dalam pot-pot yang telah
dibuat. Berikan juga pupuk agar tanaman tumbuh subur. Untuk media
tanam, saya sarankan gunakan media tanam yang ringan seperti sekam.
Tujuannya adalah supaya tidak berat, karena ada kemungkinan tali atau
gantungan dapat putus jika beban tanaman dan media tanam terlalu berat.

7. Terakhir, gantung rangkaian pot-pot dari botol bekas yang telah


dihubungkan tali itu di tembok atau di plafon teras sebagai hiasan. Jangan
lupa sirami tanaman dan beri pupuk secara berkala.

Anda mungkin juga menyukai