tanaman.
Kendala dalam menyiram
Proses penyiraman permukaan tanah, mulai dirasa kurang efektif antara
lain:
1. Air yang terbuang karena air yang masuk dari permukaan tanah hanya
terserap dan tersimpan sebagian, sedangkan sisanya keluar dari lubang
pembuangan (drain hole) di pot/polibag atau terus menyerap ke dalam
tanah. selain itu air juga tak terserap oleh tanaman karena penguapan.
2. Penyiraman biasanya mencakup seluruh area tanah, walaupun yang
digunakan tanaman hanya sebagian. Selain boros air juga kita menyiram
gulma.
3. Penyiraman cukup menyita waktu karena sebaiknya dilakukan beberapa
kali sehari. Oleh karena itu banyak orang yang kapok mengurus tanaman
karena mudah layu. Mungkin bukan karena orangnya kurang rajin, namun
kesibukan sehari-hari sudah sangat menghabiskan waktu, apalagi orang
kota yang bekerja sebagai pegawai. Bisa juga ketika orang tersebut harus
mudaik atau tugas ke luar kota sehingga tanamannya terlantar. Namun ada
pula yang berinvestasi pada timer dan pompa air untuk mengatasi hal ini.
minyak
komersil
bakar
yang
di
cukup
bawah
sumbu.(tret
terkenal
adalah
hidroponik)
Earthbox
Air yang terbuang dan menguap dapat diminimalisir. Bahkan diklaim lebih hemat
50%-80% dari metode konvensional.
- Hemat Waktu
Karena air disimpan dalam jumlah banyak di bagian bawah Planter, pengisian
tidak perlu dilakukan tiap hari.
- Mengurangi Gulma
Penggunaan
mulsa
plastik
dapat
mengurangi
gulma
sampai
100%.
secara
bertahap
kemudian
mudah
dipindah-pindah.
by
step:
http://www.flickr.com/photos/greensc...er/2519983658/
Cocok buat menanam yang kecil-kecil. Juga cukup mendidik terutama untuk
anak-anak karena pertumbuhan akar serta proses berkurangnya air dapat terlihat
secara transparan.
2. Ember
Spoiler for ember:
step
by
step:
http://www.globalbuckets.org/
Desain standard terbuat dari 2 ember. Satu untuk penyimpan air dan lubang
pembuangan/kelebihan air, satu lagi untuk media tanam. Namun ada konsep lain
Foolproof: People with very little training (like us!) can reap
bountiful harvests.
e. All you need are a few square meters of space...even rooftops, industrial
wastelands, etc
Kontainer
Spoiler for kontainer: http://earthtainer.tomatofest.com/
Tanpa alas plastik tambahan untuk media tanam
Spoiler for reservoir botol/jerigen: http://www.insideurbangreen.org/2011...s-ismore.html
Reservoir serta pori aerasi digantikan dengan mendaur ulang botol atau jerigen
plastik atau wadah plastik lainnya. Dapat pula diterapkan untuk model ember.
Resep Media Tanam
Media yang antara lain:
- mampu menyerap dan menyimpan air
- porus
- tidak mudah memadat
- subur
JANGAN/kurangi penggunaan tanah yang mengandung tanah liat karena nanti
akan menjadi keras dan mengurangi kemampuan menyerap air. Misalnya yang
tidak dianjurkan digunakan adalah:
- Tanah Merah/Sub soil
Resep Metan Impor
Di luar negeri banyak disebutkan potting mix merupakan campuran dari antara
lain:
- Perlite
- Vermiculite
- Peat Moss
- Sphagnum Moss
Resep Metan Lokal
Untuk lokal Indonesia dan teman-teman di sini sudah nyoba, bisa merupakan
campuran dari:
- tanah humus/top soil
- kompos
- sekam bakar
- sekam lapuk
- cocopeat
- pasir malang
Yang sudah dicoba oleh florians:
1. Tanah humus + sekam bakar + pukan + humus + pasir malang (by L0eb)
2. Tanah+Kompos = 1:1 (by curavee) - tret kompos n MOL
3. Media Tanam jadi, 10-15rb di toko kembang (by yudihariyanto)
SISTEM HIDROPONIK
Hidroponik (Inggris:hydroponic) berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang
berarti air dan ponosyang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless
culture atau budidaya tanaman tanpa tanah. Jadi hidroponik berarti budidaya
tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media
tanam atau soilless.
Dalam kajian bahasa,hidroponik berasal dari kata hydro yang berarti air dan
ponos yang berarti kerja. Jadi, hidroponik memiliki pengertian secara bebas teknik
bercocok tanam dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi
tanaman, atau dalam pengertian sehari-hari bercocok tanam tanpa tanah. Dari
pengertian ini terlihat bahwa munculnya teknik bertanam secara hidroponik
diawali oleh semakin tingginya perhatian manusia akan pentingnya kebutuhan
pupuk bagi tanaman.
Di mana pun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan
baik apabila nutrisi (unsur hara) yang dibutuhkan selalu tercukupi. Dalam konteks
ini fungsi dari tanah adalah untuk penyangga tanaman dan air yang ada
merupakan pelarut nutrisi, untuk kemudian bisa diserap tanaman. Pola pikir inilah
yang akhirnya melahirkan teknikbertanam dengan hidroponik, di mana yang
ditekankan
adalah
pemenuhan
kebutuhan
nutrisi.
Sistem
Dalam
Hidroponik
E. WATERCULTURE
Walter Culture adalah system hidroponik yang paling simpel. Wadah yang
menyangga tumbuhan biasanya terbuat dari Styrofoam dan mengapung langsung
dengan nutrisi. Pompa udara memompa udara ke dalam air stone yang membuat
gelembung-gelembung dan memberikan oksigen ke akar-akar tanaman.
F. WICKSYSTEM
Wick system ini salah satu system hidroponik yang paling simpel. Sistem ini
termasuk pasif, karena tidakada part-part yang bergerak. Nutrisi mengalir ke
dalam media pertumbuhan dari dalam wadah menggunakan sejenis sumbu.
KELEBIHAN SISTEM HIDROPONIK
Bertanamsecara hidroponik dapat berkembang dengan cepat karena cara ini
mempunyai banyak kelebihan. Kelebihan yang utama adalah keberhasilan
tanaman untuk tumbuh dan berproduksi lebih terjamin. Selain itu, kelebihan
lainnya
sebagai
berikut:
12. Sistem
hidroponik
dapat
dikembangkan
di
lahan
yang
tidak
2. Pada skala komersial, investasi awal relatif tinggi, meskipun nantinya akan
menuai hasil yang juga tinggi dalam jangka menengah dan jangka
panjang.
3. Perlu
kehati-hatian
terhadap
penyusunan
formula
(pupuk)
dan
transparan.
diperhatikan.
inidapat
dibuat
sendiri
dengan
cara
yang
mudah.
pemeliharaan
dengan
baik
dan
benar,
Tali tambang;
terlalu sempit agar lebih mudah dalam memasukkan media tanam serta
pupuk. Panjangnya juga disesuaikan, jangan terlalu panjang karena dapat
menyebabkan botol menjadi tertekuk setelah dimasukkan tanaman dan
media tanam yang membebani bagian tengah botol.
3. Buat juga beberapa lubang kecil berdiameter 0,5 cm di bagian bawah
lubang persegi panjang yang telah kamu buat. Lubang-lubang kecil ini
berfungsi untuk mengeluarkan air pada saat penyiraman. Air yang
berlebihan akan menetes dari lubang ini. Untuk membuatnya, kamu bisa
menggunakan cutter, gunting, atau ditusuk jarum dan kemudian dilebarkan
menggunakan obeng, atau dengan memanaskannya menggunakan solder,
atau bisa juga menggunakan bor listrik. Saya sarankan gunakan solder
supaya lebih cepat, mudah, dan rapi. Letak lubang-lubang jangan terlalu
berdekatan satu sama lain.
4. Pot untuk tanaman pun telah selesai. Selanjutnya, kita akan membuat
gantungannya. Caranya, buat dua pasang lubang dengan diameter sekitar 1
cm di bagian ujung kanan dan kiri botol menembus bagian dalam botol.
Lubang ini berperan sebagai jalur masuk tali tambang. Untuk lebih
jelasnya, perhatikan gambar.
5. Setelah lubang siap, masukkan tali tambang melalui lubang-lubang
tersebut. Buat sebuah simpul di ujung tali untuk menyangga bagian bawah
pot agar tidak jatuh, kemudian buat juga simpul di atas pot agar menjaga
posisi pot selalu seimbang dan tidak berubah-ubah. Di jarak sekitar 1
jengkal (20 cm), buat juga sebuah simpul untuk menyangga bagian bawah
pot berikutnya dan buat pula simpul di bagian atas seperti pot sebelumnya.
Demikian pula untuk pot-pot selanjutnya.
6. Masukkan media tanam dan tanaman kecil ke dalam pot-pot yang telah
dibuat. Berikan juga pupuk agar tanaman tumbuh subur. Untuk media
tanam, saya sarankan gunakan media tanam yang ringan seperti sekam.
Tujuannya adalah supaya tidak berat, karena ada kemungkinan tali atau
gantungan dapat putus jika beban tanaman dan media tanam terlalu berat.