warna yang dikenal dengan Catur warna. Dimana kata ''Catur" berarti empat dan kata "warna" yang berasal dari urat kata Wr (baca: wri) artinya memilih. Catur Warna berarti empat pilihan hidup atau empat pembagian dalam kehidupan berdasarkan atas bakat (guna) dan ketrampilan (karma) seseorang, serta kualitas kerja yang dimiliki sebagai akibat pendidikan, pengembangan bakat yang tumbuh dari dalam dirinya dan ditopang oleh ketangguhan mentalnya dalam menghadapi suatu pekerjaan. Empat golongan yang kemudian terkenal dengan istilah Catur Warna itu ialah: Brahmana, Ksatrya, Wesya, dan Sudra. 1. Brahmana merupakan golongan pendeta dan rohaniwan dalam suatu masyarakat, sehingga golongan tersebut merupakan golongan yang paling dihormati. Dalam ajaran Warna, Seseorang dikatakan menyandang gelar Brahmana karena keahliannya dalam bidang pengetahuan keagamaan. 2. Ksatriya merupakan golongan para bangsawan yang menekuni bidang pemerintahan atau administrasi negara. Ksatriya juga merupakan golongan para kesatria ataupun para Raja yang ahli dalam bidang militer dan mahir menggunakan senjata. 3. Waisya merupakan golongan para pedagang, petani, nelayan, dan profesi lainnya yang termasuk bidang perniagaan atau pekerjaan yang menangani segala sesuatu yang bersifat material, seperti misalnya makanan, pakaian, harta benda, dan sebagainya. 4. Sudra merupakan golongan para pelayan yang membantu golongan Brhmana, Kshatriya, dan Waisya agar pekerjaan mereka dapat terpenuhi. System kasta di Bali adalah suatu system organisasi social yang mirip dengan system kasta di India. Kemiripan terjadi karena kedua system ini berasal dari akar yang sama yaitu Veda. Akan tetapi, system kasta di India jauh lebih rumit daripada di Bali. Adapun perbedaan sistem kasta di India dan Bali mungkin tidak berbeda jauh. Namun di Bali nama seseorang bisa mencerminkan kastanya. Di Bali disebut orang berkasta apabila dia keturunan raja dan bangsawan maupun kaum Brahmana sedangkan kasta sudra dan waisya dianggap tak berkasta. Selain itu kasta di india masih suci atau belum tercampur apapun sedangkan di bali sudah tercampur. dan menyebabkan terjadinya perbedaan pandangan http://id.wikipedia.org/wiki/Warna_%28Hindu%29 http://www.babadbali.com/canangsari/pa-catur-warna.htm