Anda di halaman 1dari 8

PENGKAJIAN

1. BIODATA
Nama : Tn A
Umur : 67 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Pendidikan : SD
Agama : islam
Suku bangsa : indonesia
Status perkawinan : duda
Alamat : Bandung

2. RIWAYAT KELUARGA
ANAK
Nama : Ny. D
Umur : 23 tahun
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Alamat : Banndung

3. RIWAYAT LINGKUNGAN
Tipe tempat tinggal : rumah sendiri
Jumlah penghuni rumah : 4 orang
Kondisi rumah : Bersih

4. STATUS KESEHATAN
Status kesehatan yang lalu : tidak ada

Keluhan utama : Pasien mengatakan mudah lupa akan peristiwa


yang baru saja terjadi.

Penyakit yang diderita : tidak ada

5. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Baik
Tingkat kesadaran : Composmentis
TTV :
TD : 130/90 mmHg
N : 88x/menit
S : 37x/menit
RR : 22x/menit
Kepala
- Inspeksi : tidak ada benjolan,
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Rambut
- Inspeksi :beruban, bersih
- Palpasi :rambut kasar
Mata
- Inspeksi : simetris, konjungtiva merah muda , sklera tidak
ikterus,penglihatan pandangan kabur.
Hidung
- Inspeksi : simetris, tidak ada sekret .
- Palpasi :tidak ada nyeri tekan
Mulut
- Inspeksi : simetris ,mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis.

Leher

- Inspeksi :simetris
- Palpasi :tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,tidak ada bendungan
vena jugularis
Dada
- Inspeksi : simetris
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan ,tidak ada tarikan intercostae
- Perkusi : sonor
- Auskultasi : tidak ada suara tambahan ( wheezing, ronchi )
Abdomen
- Inspeksi :simetris
- Palpasi : tidak ada pembesaran hepar , tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : timpani
- Auskultasi : bising usus normal

Genetalia dan anus

- Inspeksi : bersih, tidak ada lesi, tidak ada hemoroid, tidak ada
benjolan
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan

Ekstremitas

- Inspeksi : simetris, tidak odem


- Palpasi : tidak ada nyeri tekan
DIAGNOSA KEPERAWATAN DEMENSIA
1. Sindrom stress akibat perpindahan berhubungan dengan perubahan dalam
aktivitas kehidupan sehari-hari ditandai dengan kebingungan,
keprihatinan, gelisah, tampak cemas, mudah tersinggung, tingkah laku
defensive, kekacauan mental, tingkah laku curiga, dan tingkah laku
agresif.
2. Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiologis
(degenerasi neuron ireversibel) ditandai dengan hilang ingatan atau
memori, hilang konsentrsi, tidak mampu menginterpretasikan stimulasi
dan menilai realitas dengan akurat.
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan lingkungan ditandai
dengan keluhan verbal tentang kesulitan tidur, terus-menerus terjaga, tidak
mampu menentukan kebutuhan/ waktu tidur.
4. Resiko cedera berhubungan dengan kesulitan keseimbangan, kelemahan,
otot tidak terkoordinasi.
A. ANALISA DATA

Analisa data Masalah Etiologi


DS : Perubahan degenerasi
- Keluarga Pasien mengatakan proses pikir neuronal dan
mudah lupa akan peristiwa yang demensia
baru saja terjadi progresif
- Keluarga Pasien mengatakan tidak
mampu mengenali orang, tempat
dan waktu
DO :
- Pasien kehilangan kemampuannya
untuk mengenali wajah, tempat
dan objek yang sudah dikenalnya
dan kehilangan suasana
kekeluargaannya
- Pasien sering mengulang-ngulang
cerita yang sama karena lupa telah
menceritakannya
- TD :130/90 mmHg
- S : 37oC
- N : 88x/menit
- RR : 22x/menit
INTERVENSI KEPERAWATAN

Tanggal Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional


Hasil
17-2- Perubahan Tujuan : Setelah 1. 1. Kurangi konfusi Stimuli yang
2020 proses pikir diberi askep 2×24 lingkungan. sederhana dan
berhubungan jam diharapkan - Dekati pasien terbatas akan
dengan pasien mampu dengan cara memfasilitasi
degenerasi memelihara fungsi menyenangkan interpretasi dan
neuronal dan kognitif yang optimal dan kalem. mengurangi
demensia kriteria hasil : - Cobalah agar distorsi input;
progresif - Mempertahankan mudah ditebak perilaku yang
fungsi ingatan yang dalam sikap dan dapat ditebak
optimal. percakapa perawat. kurang
- Memperlihatkan - Jaga lingkungan mengancam
penurunan dalam tetap sederhana disbanding
prilaku yang dan menyenagkan. perilaku yang
bingung. - Pertahankan tidak dapat
- Menunjukkan jadwal sehari-hari ditebak; alat
respons yang sesuai yang teratur. bantu ingatan
untuk stimuli visual - Alat bantu akan
dan auditori. mengingat sesuai membantu
- Menunjukkan yang diperlukan. pasien untuk
orientasi optimal mengingat.
terhadap waktu, 2. Tingkatkan
tempat dan orang. isyarat lingkungan Isyarat
- Perkenalkan diri lingkungan
perawat ketika akan
berinteraksi meningkatkan
dengan pasien. orientasi
- Panggil pasien terhadap
dengan waktu, tempat
menyebutkan dan orang dan
namanya. individu akan
- Berikan isyarat mengisi
lingkungan untuk kesenjangan
orientasi waktu, ingatan dan
tempat dan orang. berfungsi
sebagai
pengingat.

IMPLEMENTASI

Tanggal Diagnosa Implementasi Keterangan


17-2- Perubahan proses
11. Mengurangi konfusi lingkungan. Pasien kooperatif
2020 pikir - Mendekati pasien dengan cara
berhubungan menyenangkan dan kalem.
dengan - Mencoba agar mudah ditebak
degenerasi dalam sikap dan percakapa
neuronal dan perawat.
demensia - Menjaga lingkungan tetap
progresif sederhana dan menyenagkan.
- Mempertahankan jadwal sehari-
hari yang teratur. Pasien kooperatif
- Memberikan alat bantu
mengingat sesuai yang diperlukan.

2. Meningkatkan isyarat
lingkungan
- Memperkenalkan diri perawat
ketika berinteraksi dengan pasien.
- Memanggil pasien dengan
menyebutkan namanya.
- Memberikan isyarat lingkungan
untuk orientasi waktu, tempat dan
orang.
EVALUASI

Tanggal Diagnosa Catatan Perkembangan Keterangan


12-01- Perubahan S:
2014 proses pikir - Keluarga Pasien
berhubungan mengatakan mudah lupa
dengan akan peristiwa yang baru
degenerasi saja terjadi
neuronal dan - Keluarga Pasien
demensia mengatakan tidak mampu
progresif mengenali orang, tempat
dan waktu
O:
- Pasien kehilangan
kemampuannya untuk
mengenali wajah, tempat
dan objek yang sudah
dikenalnya dan kehilangan
suasana kekeluargaannya
- Pasien sering mengulang-
ngulang cerita yang sama
karena lupa telah
menceritakannya
- TD :130/90 mmHg
- S : 37oC
- N : 88x/menit
- RR : 22x/menit
A : Masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai