Anda di halaman 1dari 2

1.

Tujuan:
 Mengidentifikasi kelainan pada anatomi tubuh
2. Persiapan alat
 Med line
3. Persiapan lingkungan
 Lingkungan nyaman dan tenang
4. Persiapan lingkungan
 Posisi klien sesuai kebutuhan pemeriksaan
 Jika klien tidur,maka klien dibangunkan
5. Langkah kerja
1. Mencuci tangan
2. Pakai sarung tangan (handscoen) bersih
3. Melakukan pengkajian pemeriksaan fisik
a. Kepala
- inspeksi
 Atur posisi pasien duduk, atau berdiri
 Bila pakai kaca mata dilepas
 Laukan inspeksi pada kepala :simetris serta kulit dan tulang kepala :ada
lesi atau tidak,kelenturan, bersih atau kotor,bentuk tulang kepala
:hidrocefalus/akromegali, microsefali,marosefali, anensefali
 Inspeksi keadaan muka pasien secara sistematis:simetris
- Palpasi
nyeri tekan,benjolan masa pembengkaan
6. Memerikasa keadaan umum (cara berjalan dan bergerak, perilaku, kebersihan ,kulit dan
konjungtiva)
7. Mengatur posisi klien duduk berbaringdalam keadaan nyaman dan relas
8. Mengukur ttv ,awali mengukur suhu dan sambil menunggu hasil lakukan pengukuran
tekanan darah, dan jumlah denyutan nadi.
9. Melakukan pemeriksaan payudara,bantu membuka baju dan menjaga privasi ibu.
- inspeksi payudara dan minta lengan ibu ditempatkan di atas kepala.
- palpasi secara simetris dari payudara sampai ketiak, perhatikan pembesaran kelenjar
getah bening dan perhatikan keadhaan puting susu(menonjol,lecet, dan
kolostrum).ulangi dengan cara yang sama pada payudara sebelah kanan.
10. Tutup dengan kain begian payudara yang dilakukan pemeriksaan.
11. Pemeriksaan abdomen. Minta ibu untuk membuka baju dibagian perut. Lakukan
pemeriksaan pada luka
- Palpasi uterus untuk mengetahui TFU lakukan pemeriksaan terhadap lokasi dan
konsitensi 9kontraksi uterus)
12. Pemeriksaan kandung kemih
- Palpasi di atas simfisis pubis. Perhatikan rasa sakit atau dorongan untuk berkemih.
13. Pemeriksaan diastatis . ibu dalam posisi sedikit mengangkat kepala,palpasi derajat
peregangan otot abdomen dengan cara menempatkan 2 jari (jari tengahdan jari telunjuk)
dibawah pusat sampai simpisis pubis. Hasil normal bila celah tidak lebih dari lebar 2jari.
Rapikan baju ibu.
14. Pemeriksaan punggung
- Palpasi atau ketuk daerah kostovertebral untuk mengetahui adanya rasa nyeri.
15. Pemeriksaan kaki
- Insepksi betis,meliahat ada lesi apa tidak, simetris atau tidak
- Palpasi untuk mengetahui vena vaises, periksa edema pada tibia dan pergelangan
kiki. Dorso fleksikan setiap kaki.
16. Pemeriksaan perinium . posisikan ibu dorsal recumbent,dengan bantuan lampu sorot laukan
pemeriksaan luka jahitan, vena varises, cairan vaina dan bau.
17. Mengganti kotex/ pembalut
18. Ucapkan terimakasih atas kerjasama ibu dan minta ibu untuk mengenakan kembali pakaian
dalamnya.
19. Laukan dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai