Anda di halaman 1dari 8

Penyakit Maag

Daftar Isi

I. Pendahuluan
a. Latar Belakang Masalah
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan Masalah
II. Pembahasan
a. Pengertian
b. Tahap-tahap Penyakit Maag
c. Cara Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Maag
III. Penutup
a. Kesimpulan
b. Saran
IV. Daftar Pustaka
BAB I
1.1 Pendahuluan
A. Latar Belakang
Kita sering sekali menjumpai seseorang dengan keluhan yang terjadi pada bagian
pencernaannya yang karena disebabkan tidak teraturnya pola makan maupun konsumsi
makanan yang tidak sehat. Keluhan penyakit yang sering di derita banyak orang.
Makalah ini merupakan suatu ikhtiar untuk memberikan informasi tentang suatu
penyakit yang sering terjadi di masyarakat, dengan memperhatikan semua hal yang telah
diabaikan secara meluas dalam presentasi populer dari subjek tersebut. Makalah ini
berusaha untuk menjelaskan penyebab-penyebab dari penyakit yang sudah di kenal oleh
kalangan masyarakat luas.
Kami jadi khawatir melihat keadaan ini. Banyak orang-orang yang tidak
mengetahui lebih dalam tentang penyakit yang menyerang pencernaan ini. Mereka hanya
berfikir bahwa penyakit ini hanya penyakit biasa dan tidak berakibat fatal.
Para pembaca yang budiman, sudah saatnya kita membuka pengetahuan untuk
mengetahui suatu gejala-gejala yang menyebabkan penyakit ini.
B. Rumusan Masalah
Dari judul makalah yang kami ambil, ada beberapa masalah diantaranya adalah:
1. Apa penyebab terjadinya penyakit maag?
2. Gejala-gejala yang terjadi pada penyakit Maag?
C. Tujuan Masalah
1. Pembaca dapat mengetahui apa itu penyakit Maag?
2. Pembaca dapat mengetahui tahap-tahap penyakit Maag?
3. Pembaca dapat mengetahui cara Mengobati dan mencegah terjadiny penyakit
Maag?
BAB II
2.1 Tinjauan Pustaka
A. Pengertian
Sakit maag adalah penyakit yang menyerang alat pencernaan, baik
lambung, usus, maupun kerongkongan. Gejala-gejala sakit maag adalah rasa tidak
nyaman pada saluran pencernaan, sakit pada ulu hati, mual, muntah, kembung,
cepat kenyang, dan nafsu makan berkurang.
Pada kasus tertentu, ciri-cirinya sakit di bagian perut hingga serasa
menusuk ke belakang, di malam hari. Sakit maag juga kadang ditandai oleh rasa
nyeri yang cepat datang dan pergi, misalnya setelah makan sedikit rasa nyeri
hilang, tapi sebentar kemudian kambuh lagi.
Dua jenis kelainan pada maag yang dapat menyebabkan penyakit adalah
dispepsia fungsional dan organik. Dispepsia fungsional hanya ditandai oleh
kelainan minimal, seperti kemerahan pada alat pencernaan.
Kelainan organik memiliki gejala-gejala yang lebih parah, yaitu berupa
luka dalam di lambung, usus besar, atau kerongkongan. Pada tahap yang lebih
akut, kelainan organik terkadang juga di serta serta tanda-tanda keganasan.
Tingkat keparahan maag tidak dapat dideteksi hanya dengan mengamati
gejalanya. Hal ini disebabkan oleh sensitivitas dan psikis yang dimiliki setiap
orang berbeda. Ada beberapa orang yang lambungnya hanya kemerahan sedikit
saja, tapi merasakan sakit yang luar biasa. Sebaliknya, ada yang tetap dapat
bekerja dan menjalankan aktivitasnya seperti biasa, padahal lambungnya telah
terluka parah.
Kelainan pada alat pencernaan hanya bisa dilihat dengan cara endoskopi
(teropong saluran pencernaan atas). Dari pemeriksaan ini akan terlihat apakah alat
pencernaan menderita luka atau tidak.
Orang yang mengonsumsi obat rematik selama lebih dari sebulan biasanya
juga tidak menyadari kalau lambungnya luka parah. Gangguan baru disadari
setelah ia mengalami pendarahan. Dalam keadaan normal, ada keseimbangan
antara faktor agresif yang merusak lambung dan defensif yang melindungi
lambung. Obat rematik umumnya menyebabkan penipisan dinding lambung, yang
akan mengganggu keseimbangan dua faktor tadi.
B. Tahap-tahap penyakit maag
Ada beberapa tahap dalam penyakit maag, yaitu:
1. Maag ringan, Maag ringan masih tergolong tahap ringan dimana biasanya
setiap orang sudah berada di tahap ini, jika dilakukan pemeriksaan akan
terlihat asam lambung berlebih di bagian dinding.
2. Maag sedang, Maag pada tahap ini sudah menyebabkan nyeri, sakit dan
mual yang menyakitkan.
3. Maag kronis, Maag kronis adalah maag yang sudah parah intensitasnya di
bandingkan maag biasa.
4. Kanker lambung, Kanker lambung terjadi akibat mikroorganisme yang
merugikan, yaitu Helycobacter pylori.
Penyebabnya bisa karena penderita makannya tidak teratur,
terdapat mikroorganisme yang merugikan, mengonsumsi obat-obatan
tertentu,atau sebab-sebab lainnya seperti mengonsumsi alkohol, pola tidur
yang tidak teratur dan stress. Maag juga bisa terjadi apabila si penderita
telat makan, kemudian sewaktu makan si penderita maag makan dengan
porsi yang terlalu banyak. Bagi penderita maag yang sudah parah,
penyakit maag tersebut sangat berbahaya sekali dan dapat menyebabkan
kematian.
C. Cara Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Maag
Maag bisa disembuhkan tetapi tidak bisa sembuh total, maag
adalah penyakit yang dapat kambuh apabila si penderita tidak makan
teratur, terlalu banyak makan, atau sebab lain. Biasanya untuk meredakan
atau menyembuhkannya penderita harus meminum obat jika diperlukan.
Tetapi maag dapat di cegah, yaitu dengan cara makan teratur, makan
secukupnya, cuci tangan sebelum makan dan jangan jajan sembarangan.
Selain itu penyakit dipercaya memiliki beberapa jenis minuman
dan makanan yang kurang baik untuk dikonsumsi, yaitu tidak boleh
minum kopi (karena dapat meningkatkan asam lambung), makan makanan
yang sangat asam atau pedas (makanan yang merangsang perut).
BAB III
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan makalah yang kami tulis, kami menyimpulkan beberapa poin
yang harus di perhatikan oleh seseorang antara lain :
a) Sakit Maag merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering
membawa seseorang untuk datang kedokter mencari pertolongan
medis.
b) Sakit mag pada umumnya merupakan hal yang banyak dijumpai
pada masyarakat dari berbagai usia, profesi, maupun lapisan
masyarakat.
c) Selain rasa kembung, mual, rasa penuh pada perut atu sebah dan
begah, ada juga gejala lain yang sering kali tidak disadari sebagai
gejala sakit mag.
3.2. Saran
Kami sebagai penulis mempunyai sedikit saran untuk melengkapi tulisan kami,
yaitu:
a) Jaga pola makan secara teratur
b) Makan makanan yang sehat,bergizi, dan higinis
c) Dalam melakukan aktifitas hindari keaadan perut kosong.
Daftar Pustaka

Andrea, C. (2002). Recommended Diet. Inggris.

Kuswanto, H. (1999). Gejala Penyakit Pencernaan. Surabaya: Pustaka Kraton.

Anda mungkin juga menyukai