Anda di halaman 1dari 10

AB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al Qur’an sebagai mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW yang dijadikan pedoman
hidup bagi seluruh umat manusia, sejatinya tidak hanya berisi tentang hukum-hukum menyoal
permasalahan agama saja. Kitab suci umat Islam ini juga memuat tentang tanda-tanda kebesaran
Tuhan yang bisa kita lihat di sekeliling kita. Tanda-tanda tersebut berupa segala bentuk ciptaan
Allah berupa alam semesta dan semua yang ada di dalamnya. Yang kesemuanya itu disebut
dengan ayat kauniyah. Jadi ayat kauniyah merupakan ayat atau tanda yang wujud di sekeliling
manusia yang diciptakan oleh Allah.
Selain mengambil hukum-hukum dari dalam Al Qur’an, sudah selayaknya kita mengkaji
pula ayat-ayat kauniyah yang terkandung dalam Al Qur’an. Karena dengan merenungi ayat-ayat
kauniyah ini kita akan dapat merasakan keagungan dan ke-Mahabesaran Allah. Dan menyadari
betapa lemah dan tak berdayanya diri ini di hadapan Rabb Sang Pencipta. Ayat-ayat kauniyah ini
juga dapat menginspirasi manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang dapat
digunakan untuk kemaslahatan hidupnya.
Kesemua hal tersebut di atas akan dibahas dalam makalah yang berjudul “Ayat-Ayat
Kauniyah” ini.

B. Rumusan Masalah
1) Pengertian Ayat- Ayat Kauniyah
2) Manfaat Mempelajari Ayat- Ayat Kauniyah
3) Contoh- Contoh Ayat Kauniyah

C. Tujuan
1) Mengetahui Pengertian Ayat Kauniyah
2) Mengetahui Manfaat Mempelajari Ayat-ayat Kauniyah
3) Mengetahui Contoh Ayat Kauniyah dan Dapat Mengambil Pelajaran dari Ayat
Kauniyah
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Ayat Kauniyah


Ayat kauniyah adalah ayat atau tanda yang wujud di sekeliling manusia yang
diciptakan oleh Allah.
Ayat-ayat ini adalah ayat-ayat dalam bentuk segala ciptaan Allah berupa alam
semesta dan semua yang ada di dalamnya. Ayat-ayat ini meliputi segala macam ciptaan
Allah, baik itu yang kecil (mikrokosmos) ataupun yang besar (makrokosmos). Bahkan diri
kita baik secara fisik maupun psikis juga merupakan ayat kauniyah. Oleh karena alam ini
hanya mampu dilaksanakan oleh Allah dengan segala sistem dan peraturannya yang unik,
maka ia menjadi tanda kehebatan dan keagungan Penciptanya. Allah berfirman dalam Al
Qur’an Surat Fushshilat ayat 53.
‫ش ِهيد‬ َ ‫علَ ٰى ُك ِل‬
َ ٍ‫ش ْيء‬ ِ ‫ق َوفِي أ َ ْنفُ ِس ِه ْم َحت َّ ٰى يَتَبَيَّنَ لَ ُه ْم أَنَّهُ ْال َح ُّق ۗ أ َ َولَ ْم يَ ْك‬
َ ُ‫ف بِ َربِكَ أَنَّه‬ ِ ‫سنُ ِري ِه ْم آيَا ِتنَا فِي ْاْلفَا‬
َ

Artinya :
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala
wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu
adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala
sesuatu?”
Demikian pula keindahannya, kerapian, dan kekokohannya yang membuat kagum orang
yang berakal. Semua itu menunjukkan keluasaan ilmu Allah SWT dan keluasan hikmahNya.
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah berkata, “ apabila anda memperhatikan seruan Allah SWT
untuk tafakur, hal itu akan mengantar pada ilmu tentang Allah, tentang keesaan-Nya, sifat-
sifat keagungan-Nya, dan kesempurnaan-Nya, seperti qudrat, ilmu, hikmah, rahmat, ihsan,
keadilan, ridho, murka, pahala, dan siksaNya “.
Begitulah cara Dia memperkenalkan diri kepada hamba-hambaNya dan mengajak
mereka untuk merenungi ayat-ayatNya.
Oleh karena itu, Al-Qur’an banyak menyebutkan perintah untuk merenungi ayat-ayat
kauniyah dan bukti-bukti kekuasaanNya ini. Mengajak mereka untuk berfikir dan
memperhatikan, karena manfaatnya sangat banyak bagi hamba.

2. Manfaat Ayat-Ayat Kauniyah


Manfaat dan nikmat dari ayat-ayat kauniyah yang menunjukkan keluasaan rahmat
Allah, kemahamurahan, dan kebaikan-Nya, diantaranya:
a. Merasakan keagungan Allah dan kelemahan diri.
Pengagungan akan melahirkan kecintaan, rasa takut untuk mendurhakai-Nya,
juga berharap hanya kepada Allah. Sedangkan menyadari kelemahan diri akan membuat
manusia inabah, mengembalikan urusan kepada Allah, bertawakkal kepada-Nya dan
menjauhkan diri dari sifat congkak dan sombong.
b. Setiap makhluk yang berada di muka bumi ini menjadi sumber inspirasi bagi
manusia untuk mendapatkan maslahat duniawi dan ukhrawi. Bukankah terciptanya
pesawat dan helikopter itu karena inspirasi dari burung dan capung? Manusia juga bisa
mendapat pelajaran dari mujahadahnya semut, tawakalnya seekor burung dan masih
banyak lagi. Setiap makhluk menjadi sumber inspirasi.
c. Mendorong manusia untuk bersyukur. Karena tidak satupun makhluk yang
diciptakan oleh Allah melainkan faedah bagi manusia. Satu contoh andai saja manusia
harus membayar pajak untuk penerangan matahari, berapa biaya harus dikeluarkan oleh
manusia? Kenyataan ini melahirkan rasa syukur dan pengakuan, “Wahai Rabb kami,
tiadalah Engkau menciptakan ini sia-sia, Maha Suci Engkau maka jauhkanlah kami dari
siksa neraka” (QS. Ali Imran:191).
‫الذين يذكرون هللا قياما وقعودا وعلى جنوبهم ويتفكرون في خلق السماوات واألرض ربنا ما خلقت هذا باطال‬
‫سبحانك فقنا عذاب النار‬
Artinya:
“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau
dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia.
Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”
3. Contoh Ayat-Ayat Kauniyah
a. Surat Yunus ayat 101
َ ‫َوالنُّذ ُ ُر‬
َ‫ع ْن قَ ْو ٍم ََل يُؤْ ِمنُون‬ ِ ‫ت َو ْاْل َ ْر‬
ُ‫ض ۚ َو َما ت ُ ْغنِي ْاْليَات‬ ُ ‫قُ ِل ا ْن‬
َّ ‫ظ ُروا َماذَا فِي ال‬
ِ ‫س َم َاوا‬

Artinya:
“Katakanlah: "Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. tidaklah bermanfaat
tanda kekuasaan Allah dan Rasul-Rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang
tidak beriman".
Penjelasan ayat
Dalam ayat ini, Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta
umatnya untuk memerhatikan apa yang ada di langit dan di bumi secara lebih mendetail.
Perintah ini mengandung maksud agar manusia menggunakan akalnya untuk mempelajari,
meneliti dan mengelola sumber kekayaan alam dan ciptaan Allah yang lain, manusia harus
menguasai berbagai pengetahuan dan teknologi.
b. Surah Ar Rahman ayat 33
‫ان‬
ٍ ‫ط‬َ ‫س ْل‬ ِ ‫ت َو ْاْل َ ْر‬
ُ ِ‫ض فَا ْنفُذُوا ۚ ََل تَ ْنفُذُونَ ِإ ََّل ب‬ ِ ‫س َم َاوا‬
َّ ‫ار ال‬
ِ ‫ط‬َ ‫ط ْعت ُ ْم أ َ ْن ت َ ْنفُذُوا ِم ْن أ َ ْق‬ ِ ْ ‫يَا َم ْعش ََر ْال ِج ِن َو‬
َ َ ‫اْل ْن ِس إِ ِن ا ْست‬

Artinya:
“Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit
dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.”
Penjelasan ayat
Bahwa tidaklah mungkin bagi seseorang untuk menembus langit kecuali setelah
memperoleh kekuatan cukup. Ayat-ayat terdahulu memberi peringatan yang sama. Akan
tetapi setelah dicapai kemajuan dan perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan setelah
kita mempersiapkan diri untuk menjelajahi planet-planet menjadi kewajiban kita sekarang
untuk mencoba menelaah lebih dalam lagi makna yang dikandung ayat ini. Sesungguhnya
Al-Quran itu kitab segala zaman dan selalu sesuai dengan nafas setiap zaman. Tiada
keraguan lagi dalam pengetahuan Allahlah bahwa suatu waktu manusia akan memperoleh
tingkat ilmu yang tinggi dan membuat kemajuan yang pesat dalam bidang ilmu pengetahuan.
Dan di zaman ruang angkasa ini sudah tepat waktunya mengingatkan manusia bahwa kitab
suci ini diturunkan oleh Allah SWT. Ungkapan tuhan bahwa manusia tidak dapat
menembusnya kecuali dengan kekuasaanpun perlu memperoleh penafsiran kembali.
Dulunya mereka menafsirkanya sebagai sesuatu yang tidak mungkin sama sekali dilakukan.
Akan tetapi sekarang kata-kata ini harus diartikan sebagai petunjuk dan kemudian sebagai
pendorong untuk berusaha. Demikianlah sekalipun kenyataan bahwa wilayah langit dan
bumi tidaklah ditentukan dengan mencapai bulan ataupun planet mars. Lingkunganya lebih
banyak lagi. Sebelum kita mengutip ayat-ayat yang sama artinya dan yang menerangkan
bagaimana penjelajah angkasa luar akan menghadapi bahaya penghancuran dalam upaya
pengembaraanya.
c. Surat An-Nazi’at ayat 30
‫دَ َحاهَا‬ ‫ٰذ َ ِلك‬ َ‫بَ ْعد‬ َ ‫َو ْاْل َ ْر‬
‫ض‬

Artinya:
“Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.”
Penjelasan ayat
Ayat ini membuktikan bahwa yang Maha Kuasa telah menciptakan Bumi dalam bentuk
bulat telur (tidak bundar sama sekali). Fakta ini dibenarkan oleh ilmu pengetahuan yang
membuktikan pula, bahwa bumi benar-benar berbentuk demikian itu. Sesungguhnya
gambaran manusia tentang bentuk bumi telah mengalami kemajuan, mula-mula orang
meyakini bahwa bentuk bumi terhampar rata tanpa batas, kemudian ia menyadari bahwa
bumi itu bulat. Setelah peradaban semakin maju, dan pengetahuan manusia dibidang
matematika dan astronomi kian maju, orang telah sanggup mengukur dan menghitung garis
tengah bumi yang membawanya pada kesimpulan, bahwa bumi ini tidak bulat sama sekali,
akan tetapi berbentuk elips. Ini selanjutnya memberikan bukti lagi, bahwa kitab suci itu
benar-benar diturunkan oleh yang Maha Pencipta lagi, Maha Mengetahui, kepalsuan tidak
mungkin ada padanya.
d. Surat Al Baqarah ayat 164
َّ ‫اس َو َما أَ ْنزَ َل‬
ُ‫َّللا‬ َ َّ‫ار َو ْالفُ ْل ِك الَّتِي تَجْ ِري فِي ْالبَحْ ِر بِ َما يَ ْنفَ ُع الن‬ ِ ‫ف اللَّ ْي ِل َوالنَّ َه‬ ْ ‫ض َو‬
ِ ‫اختِ ََل‬ ِ ‫ت َو ْاْل َ ْر‬ ِ ‫س َم َاوا‬ ِ ‫إِ َّن فِي خ َْل‬
َّ ‫ق ال‬
‫اء‬ َّ ‫س َّخ ِر َبيْنَ ال‬
ِ ‫س َم‬ َ ‫ب ْال ُم‬ِ ‫س َحا‬
َّ ‫الريَاحِ َوال‬ ِ ‫يف‬ ِ ‫ص ِر‬ ْ َ ‫ث فِي َها ِم ْن ُك ِل دَابَّ ٍة َوت‬ َّ َ‫ض بَ ْعدَ َم ْو ِت َها َوب‬َ ‫اء ِم ْن َماءٍ فَأَحْ يَا بِ ِه ْاْل َ ْر‬ِ ‫س َم‬َّ ‫ِمنَ ال‬
َ‫َي ْع ِقلُون‬ ‫ِل َق ْو ٍم‬ ‫ت‬ٍ ‫َْليَا‬ ‫ض‬ ِ ‫َو ْاْل َ ْر‬
Artinya:
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang,
bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah
turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-
nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang
dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran
Allah) bagi kaum yang memikirkan.”
Penjelasan ayat
Ayat ini mendorong kita untuk berfikir dan merenung tentang sekian banyak ciptaan
Allah. Dengan perkembangan iptek kita dapat memikirkan, merenungkan dan meneliti apa
yang ada di alam ini. Hal itu dapat dijadikan sarana meningkatkan kualitas iman dan
membuktikan kebenaran ciptaan Allah. Dalam ayat ini ada 6 hal yang dapat dijadikan bahan
pemikiran dan perenungan ke-6 hal tersebut adalah sebagai berikut :
a. Kejadian langit dan bumi
Lafadz khalq pada ayat ini yang diterjemahkan dengan penciptaan, dapat juga berarti
pengukuran yang teliti atau pengaturan. Dalam penciptaan langit dan bumi, dapat kita lihat
dalam pengaturan sistem kerja yang sangat teliti. Yang dimaksud langit adalah benda-benda
angkasa, seperti matahari, bulan dan jutaan gugusan bintang. Semua itu beredar dengan
teratur yang sekaligus menunjukkan kesempurnaan kekuasaan Allah di langit.
b. Pergantian siang dan malam
Perputaran bumi pada porosnya mengakibatkan terjadinya siang dan malam. Perputaran
bumi mengelilingi matahari dapat menjadikan adanya hisab atau hitungan dalam
menentukan (tahun, bulan, hari, jam, menit, detik dan pergantian musim).
c. Kapal yang berlayar di lautan
Kapal yang berlayar di lautan membawa barang yang bermanfaat bagi manusia. Hal ini
mengisyaratkan adanya sarana transportasi, baik yang digunakan masa kini dengan alat yang
serba canggih maupun masa lalu yang hanya mengandalkan angin dengan segala
masalahnya. Semua itu telah diatur oleh Yang Maha Tahu yaitu Allah.
d. Turunnya air hujan
Air hujan sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup binatang, tumbuh-tumbuhan dan
manusia. Dengan hujan tumbuh-tumbuhan dapat hidup dengan subur dengan membawa
manfaat bagi kepentingan hidup manusia dengan pengetahuannya manusia dapat
mempelajari proses terjadinya hujan dan bahkan sudah bisa membuat hujan buatan.
e. Adanya berbagai jenis binatang
Adanya berbagai jenis binatang di alam ini dengan fungsi dan manfaat yang berbeda-
beda, menimbulkan pemikiran tentang kehebatan sang sutradara dalam menciptakannya.
f. Perkisaran angin dan pergeseran awan
Anginnya terkadang membawa rahmat, azab atau kabar gembira berupa turunnya hujan.
Dengan ilmu pengetahuan yang dipelajari manusia dan usahanya untuk meneliti akhirnya
dapat diketahui keadaan angina atau keadaan cuaca di suatu tempat. Hal ini menjadi suatu
bukti adanya keteraturan alam dan tentunya ada yang mengatur yaitu Allah.
e. Surat An Naba ayat 6-7
(٧)‫( والجبال أوتادا‬٦) ‫ألم نجعل األرض مهادا‬
Artinya:
“Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?”
“Dan gunung-gunung sebagai pasak?”
Penjelasan ayat
Hamparan di sini diartikan sebagai datarnya bumi dan berarti pula ia sebagai tempat
tinggal dan tempat berlindung yang dicari umat manusia. Bagian kedua (ayat 7)
mengibaratkan gunung sebagai pasak, yang bisa menahan tenda berdiri kokoh apabila
diikatkan kepadanya. Ini adalah contoh suatu pernyataan ilmiah yang orisinal. Tak
seorangpun dapat memahaminya kecuali mereka yang ahli dalam bidang geologi. Setelah
orang mencapai kemajuan sebagai hasil peradaban, dan geologi menjadi bidang kajian yang
nyata, barulah orang mengetahui bahwa tanpa adanya gunung, kerak bumi yang padat tidak
akan stabil, sebagai akibat dari ketidakseimbangan yang terus menerus antara isi perut bumi
yang padat, dan juga faktor- faktor penggundulan yang dialaminya. Adapun ayat- ayat lain
yang mengandung makna yang sama antara lain:
Surat An Nazi’at ayat 32:
‫والجبال أرساها‬
“Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh.”
Surat Ar Ra’d ayat 3:
.................. ‫وهو الذي مد األرض وجعل فيها رواسي وأنهارا‬
“Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung yang
kokoh dan sungai-sungai padanya..................
Surat Al Hijr ayat 19:
...................‫واألرض مددناها وألقينا فيها رواسي‬
“Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung yang
kokoh...............
f. Surat Yunus ayat 5:
............................ ‫هو الذي جعل الشمس ضياء والقمر نورا‬
Artinya:
“Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya............
Penjelasan ayat
Al Qur’an menyajikan pengertian- pengertian ini pada tingkatan ilmiah. Ia membedakan
antara “sinar” (radiasi, pancaran) yang berasal dari matahari dan “cahaya” yang datang dari
bulan. Yang pertama digambarkan sebagai cahaya yang bersumber dari dirinya sendiri,
sedangkan yang kedua memberikan cahaya yang bersumber dari benda lain.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
1. Ayat kauniyah adalah ayat atau tanda yang wujud di sekeliling manusia yang diciptakan oleh
Allah. Ayat-ayat ini adalah ayat-ayat dalam bentuk segala ciptaan Allah berupa alam semesta
dan semua yang ada di dalamnya.
2. Manfaat Ayat-Ayat Kauniyah
a) Merasakan keagungan Allah dan kelemahan diri.
b) Menjadi sumber inspirasi bagi manusia untuk mendapatkan maslahat duniawi dan ukhrawi.
c) Mendorong manusia untuk bersyukur.
3. Contoh Ayat- Ayat Kauniyah diantaranya
a) Surat Yunus ayat 101, ayat ini berisi perintah untuk memperhatikan apa yang ada di langit dan
di bumi secara lebih mendetail. Dengan tujuan agar manusia menggunakan akalnya untuk
mempelajari, meneliti dan mengelola sumber kekayaan alam dan ciptaan Allah yang lain.
b) Surah Ar Rahman ayat 33, yang menyatakan bahwa tidaklah mungkin bagi seseorang untuk
menembus langit kecuali setelah memperoleh kekuatan cukup. Akan tetapi setelah dicapai
kemajuan dan perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan setelah kita mempersiapkan diri
untuk menjelajahi planet-planet menjadi kewajiban kita sekarang untuk mencoba menelaah lebih
dalam lagi makna yang dikandung ayat ini
c) Surat An-Nazi’at ayat 30, tentang bukti bahwa yang Maha Kuasa telah menciptakan Bumi
dalam bentuk bulat telur (tidak bundar sama sekali)
d) Surat Al Baqarah ayat 164, berisi tentang kejadian langit dan bumi;
pergantian siang dan malam; kapal yang berlayar di lautan; turunnya air hujan; adanya
berbagai jenis binatang; perkisaran angin dan pergeseran awan.
e) Surat An Naba ayat 6-7, menjelaskan tentang bumi sebagai tempat tinggal dan tempat
berlindung yang dicari umat manusia. Bagian kedua (ayat 7) mengibaratkan gunung sebagai
pasak, yang bisa menahan tenda berdiri kokoh apabila diikatkan kepadanya
f) Surat Yunus ayat 5: Matahari digambarkan sebagai cahaya yang bersumber dari dirinya
sendiri, sedangkan yang bulan memberikan cahaya yang bersumber dari benda lain.
DAFTAR PUSTAKA

El-Fandy, Muhammad Jamaluddin. 2000. Al-Quran Tentang Alam Semesta. Jakarta : Amzah
Fauziyah, Lilis dan Andi Setyawan. 2007. Kebenaran al-Quran dan Hadis. Solo: PT. Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri
Baiquni, N.A, dkk. 1996. Indeks Al-Quran Cara Mencari Ayat Al-Quran. Surabaya: Arkola
http: //padepokanspiritualconsulting.Blogspot.com
http: //menaraislam.com/content/view/209/1
http: //an-naba.com/ayat-kauniyah-2/
http: //artikelipunk.blogspot.com/2012/01/m...

http: //nanonoa.blogspot.com/2011/10/ayat-ayatkauniyah

Anda mungkin juga menyukai