Keluarga Berencana
Keluarga Berencana
Dalam perencanaan keluarga, pasangan akan menentukan jumlah anak dan rentang waktu
kehamilan. Menurut WHO, jarak antar kehamilan yang disarankan adalah 24 bulan atau 2 tahun. Jadi
artinya, sebaiknya pasangan menggunakan alat kontrasepsi setelah melakukan persalinan untuk
menghindari kehamilan yang tidak direncanakan.
Secara khusus, penggunaan alat kontrasepsi setelah persalinan akan melindungi wanita dari risiko
kesehatan akibat kehamilan. Wanita membutuhkan fisik dan mental yang sehat serta stamina yang
kuat dalam menjalani kehamilan. Penggunaan alat kontrasepsi akan membantu menunda kehamilan
sehingga wanita bisa mempersiapkan tubuhnya untuk kehamilan berikutnya yang telah
direncanakan. Bahkan penggunaan alat kontrasepsi ini juga dapat mencegah kehamilan yang tidak
direncanakan sehingga mencegah tindakan aborsi yang bisa berisiko tinggi.
Untuk ibu yang baru melahirkan, saat yang tepat melakukan KB sebetulnya adalah sesaat setelah Ibu
melahirkan sebelum meninggalkan rumah sakit/klinik. Namun kondisi ini tergantung dari jenis alat/
metode KB yang dipilih serta apakah Ibu memiliki rencana menyusui bayinya atau tidak.
Sebelum memilih, pasangan perlu mengetahui jenis metode KB yang cocok untuk ibu yang baru
melahirkan:
Hukum KB
Dan jumalah yang banyak adalah karunia semua kaum. Kaum Nabi
Syu’aib ‘alaihissalam diperingati tentang karunia mereka,
Hal ini boleh jika dengan alasan kesehatan dan berdasarkan saran dari dokter
yang terpercaya, karena jika sudah jelas berdasarkan fakta dan penelitian
bahwa itu berbahaya maka tidak boleh dilakukan. Allah Ta’ala berfirman,
Ini berdasarkan penglaman kami dan Alhamdulillah kami berhasil. Cara yang
tidak perlu menggunakan hormon dan obat. Yaitu kombinasi antara KB
metode penanggalan, coitus interuptus/ ‘azl dan barier seperti kondom.
Cara ini sederhana tetapi butuh kedisiplinan dan kemampuan menahan hasrat.
Tidak dianjurkan bagi mereka yang tidak bisa mengendalikan hasrat dan tidak
istiqomah menjalankannya
Metode penanggalan
Yaitu mengetahui masa subur istri. Masa subur istri adalah 14 hari setelah hari
pertama menstruasi. Masa subur adalah dimana ovum/sel telur wanita telah
matang dan siap untuk dibuahi. Para ahli mengambil kemungkinan empat hari
sesudah ataupun sebelumnya bisa terjadi masa subur.
Misalnya:
Untuk jaga-jaga bisa juga dipakai lima hari sebelum dan sesudahnya. Dan
biasanya 1 atau 2 hari setelah mentruasi adalah waktu yang aman.
Hukum ‘Azl ada perselisihan diantara ulama, namun pendapat terkuat adalah
mubah. Dengan beberapa dalil.
Diriwayat lainnya,
.كنا نعزل على عهد رسول هللا صلى هللا عليه وسلم فلم ينهنا عنه
“Kami melakukan ‘azl di jaman Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, dan
beliau tidak melarang kami darinya” [Shahih Muslim no. 1440, Musnad Abi
Ya’laa no. 2255].
بلغ رسول هللا صلى هللا عليه وسلم: قال،عن أبي سعيد الخدري
.أن اليهود يقول إن العزل هو الموؤودة الصغرى
، كذبت يهود: فقال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم
. لو أفضيت لم يكن إال بقدر: ثم قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم
dari Abu Said Al-Khudri, ia berkata : “Telah sampai kepada Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam bahwasannya orang Yahudi berkata :
‘Sesungguhnya ‘azl itu pembunuhan kecil-kecilan’. Maka Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Orang Yahudi telah berdusta.
Seandainya engkau menyetubuhinya, tidaklah akan menghasilkan anak kecuali
dengan takdir Allah” [HR.Ath-Thahawiy dalam Syarh Ma’aanil-Aatsaar 3/31-32
no. 4348 dengan sanad hasan, At-Tirmidzi no. 1136, Abu Dawud no. 2173,
Ahmad no. 11110 dengan sanad yang shahih]
jadi ‘Azl bisa dilakukan pada rentang waktu yang tidak boleh
menumpahkan sperma ke dalam rahim. Pada contoh kita yaitu tanggal 10-
18 Oktober
perlu diketahui juga bahwa jika melakukan ‘Azl pada istri kita
sebaiknya meminta izin kepada istri terlebih dahulu,
“Dimintai ijin (untuk melakukan ‘azl) bagi wanita merdeka, dan tidak dimintai ijin
bagi budak wanita” [HR. At-Tirmidzi 3/435 no.1137, dishahihkan oleh Al-Albani,
tahqiq Ahmad Syakir, Asy-Syamilah].
Metode barier/kondom
Kondom bisa kita kiaskan dengan ‘Azl karena alasan/illat adalah mencegah
tertumpahnya sperma ke dalam rahim. Maka hukumnya juga mubah. Karena
penggunaan kondom bisa menggantika ‘Azl. Sesuai dengan kaidah fiqhiyah,
Jika tidak bisa menahan saat akan ejakulasi dengan ‘Azl, maka bisa
menggunakan kondom. Kodom bisa digunakan pada rentang waktu yang tidak
boleh menumpahkan sperma ke rahim.
Daftar pustaka
https://muslimafiyah.com/cara-%E2%80%9Ckb%E2%80%9D-yang-mudah-dan-sederhana-yang-
sesuai-syariat-insya-allah.html
https://skata.info/article/detail/41/kontrasepsi-setelah-melahirkan