PERSPEKTIF ISLAM
Di susun oleh
MASRINIH
1610104046
2020
Kasus
Perilaku remaja seringkali tidak bisa dipahami oleh orangtuanya sendiri. Perilaku
tersebut bahkan terkadang dianggap bermasalah. Padahal, perilaku remaja tersebut terkait erat
dengan perkembangan psikologis sehingga pada dasarnya merupakan perkembangan yang
alami dan semua orang akan atau pernah mengalaminya.Saat seorang anak beranjak remaja
maka beberapa perubahan akan terjadi pada fisik dan mentalnya.
Perubahan pada aspek fisik pada laki-laki misalnya, ditandai dengan tumbuh pesatnya
testis dan melebatnya bulu-bulu pada tubuh. Untuk perempuan, beberapa perubahan yang
terjadi adalah mereka akan mengalami menstruasi dan pertumbuhan pada buah dada dan
pinggul. Selain pertumbuhan fisik, remaja juga mengalami perkembangan kognitif dan
emosi. Seorang yang masuk dalam masa remaja akan mulai berpikir logis dan abstrak,
bertindak agresif seperti cenderung akan melawan segala aturan yang diberikan pada dirinya.
Karena perubahan-perubahan inilah remaja akan bersikap berbeda kepada orangtuanya.
Remaja akan cenderung berprilaku negatif terhadap orangtuanya, misalnya melanggar semua
aturan yang telah ditetapkan. Terkadang, orangtua akan menyerah dan membiarkan perilaku
anaknya begitu saja. Ini bukanlah cara yang benar. Dengan pendekatan yang tepat, pada
orangtua dapat memecahkan masalah perilaku anak mereka yang beranjak remaja
Analisis
Ahli fiqh, Abu Zahrah membagi fase perkembangan anak menjadi empat fase, yaitu :
d. Baligh (mampu diberi beban hukum, bagi anak laki-laki ditandai dengan bermimpi
basah atau ihtilam sekitar usia 14 tahun, dan darah haid bagi perempuan sekitar usia
11 tahun).
Pertumbuhan dan perkembangan anak diisi oleh pendidikan yang dialami dalam
hidupnya, baik dalam keluarga, masyarakat dan sekolahnya. Karena manusia menjadi
manusia dalam arti yang sebenarnya ditempuh melalui pendidikan, maka pendidikan anak
sejak awal kehidupannya, menempati posisi kunci dalam mewujudkan cita-cita “menjadi
manusia yang berguna”.
Dalam Islam, eksistensi anak melahirkan adanya hubungan vertikal dengan Allah
Penciptanya, dan hubungan horizontal dengan orang tua dan masyarakatnya yang
bertanggungjawab untuk mendidiknya menjadi manusia yang taat beragama. Walaupun fitrah
kejadian manusia baik melalui pendidikan yang benar dan pembinaan manusia yang jahat dan
buruk, karena salah asuhan, tidak berpendidikan dan tanpa norma-norma agama Islam.
Daftar Pustaka
Hadhari, Tela’ah Atas Keteladanan Rasulullah SAW. dalam Mendidik Anak (Jurnal
Sumbula: Volume 1, Nomor 1, Januari-Juni 2016).
http://www. Scribt. Com/ doc/Perkembangan Anak Usia Dini 2-6 tahun, diakses 19
Nopember 2012.
Imron Rossidy, Analisis Kompararif Tentang Konsep Pendidikan Anak Menurut Ibnu
Qayyim Al Jauziyyah Dan Al Ghazali: Implikasinya Terhadap Pendidikan
Agama Islam Kontemporer, (Jurnal el Qudwah, 2010).
Moh Faishol Khusni. 2018. Fase Perkembangan Anak Dan Pola Pembinaannya Dalam
Perspektif Islam. Martabat: Jurnal Perempuan dan Anak. Vol. 2, No. 2,
Desember 2018
Murni. 2017. Perkembangan Fisik, Kognitif, Dan Psikososial Pada Masa Kanak-Kanak
Awal 2-6 Tahun . Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry.
Volume III. Nomor 1. Januari – Juni 2017