Anda di halaman 1dari 139
BAB Il PERKIRAAN CADANGAN DAN KINERJA RESERVOAR PERKIRAAN CADANGAN DAN KINERJA RESERVOAR 2A. Perkiraan Initial Gas In Place ( Isi awal Gas di Tempat ) Untuk dapat memperkirakan besarnya cadangan suatu reservoar gas , besarnya Isi Awal Gas di tempat ( Initial Gas In Place ) haruslah ditentukan terlebih dahulu, Ada beberapa cara untuk menentukan besaran tersebut. Didalam bab ini akan dibahas dua cara yaitu metoda Volumetrik dan Kesetimbangan Materi ( Material Balance ) 2.1.1. Metoda Volumetrik Ada tiga faktor yang penting di dalam perhitungan dengan menggunakan metoda volumetrik yaitu : volume pori dari reservoar, saturasi gas awal dan faktor volume formasi gas. Untuk mengetahui ketiga faktor tersebut diperlukan informasi/ data antara lain : data geologi, core, data log, well testing, production test dan data PVT. Persamaan untuk menentukan Isi Awal Gas di tempat dengan metoda Volumetrik ini adalah G = 7758 Ahg (1 - Swi) /Bgi 1) dimana G = Initial Gas In Place , SCF 7758 = Faktor Konversi , bbl/acre-ft A = Luas daerah produktif,, acre h = ketebalan bersih dari formasi, ft @ = porositas,, fraksi Ah@ = volume pori reservoar , acre-ft Swi = Saturasi air awal fraksi Bgi = Faktor volume formasi gas , bbl/SCF Cadangan Dan Kinerja Reserusar _ 2-0 Persamaan 2.1 dapat digunakan pada kondisi awal dan abandonment untuk menen- tukan cadangan gas atau kumulatif gas yang dapat diambil ( Recoverable Reserve ) , yaitu sebagai berikut. Cadangan atau Kumulatif Produksi Gas = Gas Awal - Gas Sisa atau Gp = TISBAKG (1 Se) Ge Bd (2.2) dimana Bga adalah faktor volume formasi gas pada tekanan abandonment. Di dalam hal ini harga Recovery Faktor adalah : B, Fem (1 Fl) = (1B) 3) sehingga cadangan gas atau recoverable reserve dapat dituliskan sebagai berikut: Gp = GxEg (24) Pada persamaan diatas , terlihat bahwa efisiensi perolehan hanya dipengaruhi oleh tekanan abandonment, Artinya apabila tekanan abandonment dapat diperkirakan , berarti recoverable reserves atau cadangan gas dapat ditentukan. Hal tersebut diatas hanya berlaku apabila reservoar gas tersebut tertutup atau bersifat volumetris (volumetric reservoirs) atau " depletion type reservoir". Untuk reservoar gas dengan mekanisme pendorong air (water drive reservoirs), faktor perolehan adalah : 100 ( Sei Bea — Sega Bg ) = gi Fea — Spa Sei ) Eg con (2.5) dimana : aturasi gas awal , fraksi Cadangan Dan RKinerja Resercoan 2-2 Sga = saturasi gas pada tekanan abandonment, fraksi Bg = Faktor volume Formasi Gas pada tekanan awal, vol reservoar/vol. permukaan Bg, = Faktor volume Formasi Gas pada tekanan abandon- ment , vol. reservoar/vol. permukaan Pada kondisi reservoar dengan mekanisme pendorong air yang kuat, harga Eg berkisar antara 50 - 60 % ; sedangkan apabila daya dorong air tersebut lemah, Eg akan berkisar antara 70 - 80 %. Untuk reservoar volumetrik, harga Eg ini dapat berkisar antara 80-90 %. Rendahnya harga Eg pada reservoar dengan daya dorong air disebabkan oleh terjebaknya gas sisa pada tekanan tinggi. Seperti diperlihatkan pada Tabel 2- 1, besarnya Sgr setelah pendesakan air tergantung pula pada jenis batuan reservoar. Besarnya Sgr pada kolom terakhir tabel tersebut dapat digunakan sebagai harga Sga pada persamaan 25. TABEL 2-1 Residual Gas Saturation After Water Flood as Measured on Core Plugs Porous Material Unconsolidated sand Slightly consolidated sand (synthetic) Synthetic consolidated materials, Consolidated sandstones Limestone Source: Alter Gellen etal, Formation Sen percent % Selas Porcelain v Norton Alundum m Wilcox Frio Nellie Bly Frontier Springer Torpedo Tensieep Canyon Reef 2.1.2. Metoda Material Balance Cara lain yang dapat digunakan untuk memperkirakan besarnya Isi Awal Gas di tempat adalah metoda Material Balance. Metode ini berdasarkan kepada prinsip kesetimbangan materi, Adapun anggapan yang digunakan adalah : 1 Reservoar dianggap sebagai model satu tanki ( tank model ) yang mempunyai volume tetap. 1 Perubahan tekanan yang terjadi akan disebarkan secara merata ke seluruh reservoar 4 Data PVT tersedia dan mewakili untuk reservoar yang bersangkutan 1 Data sejarah produksi dan tekanan tersedia 4 Perubahan saturasi air sisa terhadap tekanan dan perubahan porositas terhadap tekanan; selama terjadinya penurunan tekanan reservoar , dapat diabaikan, Dengan menggunakan hukum konservasi massa terhadap reservoar gas untuk memberikan kesetimbangan materi dan mol ; dapat dituliskan persamaan berikut : mp= mi-m (26) dan p= ni-n (27) dimana mp, Np = kumulatif produksi gas masing - masing di dalam unit massa dan mol mj, ni = Isi Awal Gas di tempat pada tekanan awal ,Pj m,n = sisa gas di dalam reservoar pada suatu tekanan , P Untuk reservoar gas yang mempunyai volume tetap , berlaku pula: Vi = V + We- Wp Bw (28) Cadangan Dan Kinerja Resewoar 2-4 atauV = Vi - We + Wp Bw (29) dimana Vi = volume awal gas hidrokarbon di tempat (bbl) pada tekanan awal Pi We = volume air yang merembes masuk dari aquifer ke dalam reservoar (bbl) Wp = volume air yang terproduksi ke permukaan (bbl) V_—_-= volume gas sisa di reservoar (bbl) Bw = faktor volume formasi air ( bbl/stb ) Berdasarkan hukum gas : =f ZRT Jadi _ Pov "Zs RTo PiVi m= S615 FRB dan = PV _ 1. P(Vi-~ Wet Wy Bw) eu ae Subtitusikan ke persamaan (2.7) , menghasilkan Po G; P(Vi- We + WpBw) oS ee ew) ZRTo pone T ZRT ] (2.10) Apabila dimasukkan Vi = G, serta Bgi dan B g, akan didapatkan : Gp = G0 Pa= bi We — WpBw ay Cadangan Dan Kinerja Reserusar 2-5 Untuk reservoar yang tidak mempunyai water influx, persamaan (2.10) dan (2.11) menjadi eee Zoi Pie Pl Gp= suis OF -5) (2.12) dan Gp = GL Be= Ba) en) By 2.1.2.1, Metoda Straight Line Material Balance ( Havlena dan Odeh ) Persamaan (2.13) dapat disusun menjadi Gp Bg = G ( By ~ Bei) (2.14) Apabila Gp Bg diplot terhadap (Bg - Bgi ) , seperti terlihat pada Gambar 2-1 , akan didapatkan garis lurus dengan kemiringan sama dengan G. Cadaugan Dan Kinerja Reseroaar 2-6 _—> GAMBAR 2-1 Cadangan Dan Kinerja Reservoar 2.1.2.2. Metoda P/Z versus 6p Jika data kumulatif produksi dan tekanan reservoar cukup tersedia , Initial Gas In Place (G) dan cadangan gas dapat ditentukan tanpa harus mengetahui terlebih dahulu harga A, h, @ dan S w. Ini dibentuk dengan membuat kesetimbangan massa atau mol dari gas, mol produksi = mol awal ditempat - mol tersisa Dengan mengaplikasikan hukum gas , pV = Zn RT didapat PuGp _ PiVi _ PV Tae Zac Ti TZ (2.15) ‘Volume reservoar gas , Vi dapat diubah dalam satuan SCF dengan membaginya dengan Bgi Vi= G Bg (2.16) Kombinasi antara persamaan 2.15 dan 2.16 didapat , Pi _ TrPsGp 3 Zi Tx BgG (217) dimana Tr = temperatur formasi Pi = tekanan awal reservoar Tec = temperatur pada keadaan standar Ps = tekanan pada keadaan standar Dengan membuat plot antara P/Z. terhadap Gp didapat suatu garis lurus (Gambar 2 - 2) dengan kemiringan (Tf Psc /Tsc Byi G). Isi Awal Gas di tempat dapat ditentukan secara grafik yaitu perpotongan antara garis lurus yang terjadi terhadap sumbu x. Persamaan 2.16 dapat diubah bentuk untuk menentukan recovery faktor , P_Pil,_Gp g-Z0-S) (2.18) Cadangan Dan Kinerje Reseroar 2-8 Pada metoda yang dibahas diatas , dianggap bahwa tidak adanya perembesan air dari aquifer ke reservoar. Jika ada perembesan air, maka plot antara P/Z terhadap Gp tidak lagi lurus tetapi akan menyimpang tergantung dari kekuatan perembesan air (Gambar 2-3). Sedangkan persamaan untuk menentukan Isi Awal Gas di tempat diubah dengan memasukkan adanya perembesan air tersebut yaitu , Gpa, + Wp Bw _ ZQDAP , jopipaae Pe B= Bg 7 © By Bg * (2.19) dimana We = CEQp AP C = konstanta perembesan air Dengan membuat plot antara (Gp Bg + Wp Bw )/(Bg-Bgi ) terhadap CE Qp AP/(Bg-Bgi) (seperti pada Gambar 2-4) akan didapat harga Isi Awal Gas di tempat dan besarnya volume rembesan air , We . r drive reservoir Abandonment P/z water drive ple Cumulative gas produced GAMBAR 2-2 Cadangan Dan Kinerja Resewoan 2-9 N|v Moderate GAMBAR 2-3 Cadangan Dan Kinerja Resewoar Contoh Penyelesaian 2.4.3.1. Contoh 1 Perkirakan Isi Awal Gas di tempat untuk reservoar dengan luas 2550 acre , ketebalan 50 ft, porositas 20 % , saturasi air 20 % , temperatur reservoar 186 °F ,tekanan awal reservoar 2651 psia dan faktor deviasi gas 0.880 pada temperatur 186 °F dan tekanan 2651 psia. Solusi Dari data - data diatas , maka Isi Awal Gas di tempat adalah : G = (43560)(2550)(50)(0.20)(1 - 0.20) (omnyenaeey G = 146588 MMSCF 2.1.3.2. Contoh 2 Tentukan Isi Awal Gas di tempat pada suatu reservoar gas yang tertutup, dimana reservoar tersebut telah berproduksi sebanyak 500 MMSCF. Tekanan reservoar telah turun menjadi 2900 psia dari tekanan awal 3000 psia. Temperatur reservoar adalah 175 °F dan spesifik gravity gas 0.60 Solusi Menggunakan SG gas 0,60 dari chart korelasi Z didapat pada tekanan 3000 psia, Z = 0.88 dan pada tekanan 2900 harga Z = 0.87. Langkah berikutnya adalah menentukan harga By Untuk P = 3000 psia, 10504 x 0.88.x (175 + 460 3000 » bbI/SCF Cadangan Dan Kinerja Reserwoar 7 2-u = 0.000940 bbVSCF Untuk P = 2900 psia By = 200504 ns £ 175 +460) uyscr 1.000960 bbl/SCF Sehingga Isi Awal Gas Di tempat adalah : G = — Ge Be___ (50,000,000 } (0.000960 ) ( By - Bei) 0.000960 — 0.000940 G = 24,000,000,000 SCF = 24 MMMSCF 2.1.3.3. Contoh 3 Tentukan Isi Awal Gas di tempat dari data berikut ini Tekanan Zz PIZ Prod. Kumulatif Reservoar MMMCF (Psia) 2080 0.759 0 1885 0.767 6.873 1620 0.787 208 | 14.002 1205 0.828 1455 | 23.687 888 0.866 1205 | 31.009 645 0.900 717 | 36.207 Data diatas kemudian diplot pada Gambar 2-4, Garis 1 merupakan plot antara p/z terhadap produksi kumulatif dan diekstrapolasi menuju tekanan 0, yang harganya merupakan Isi Awal gas ditempat yaitu 48,3 BSCF (atau MMMSCF ). Garis 1 juga menunjukkan bahwa telah terjadi kesalahan pada penentuan tekanan awal reservoar Cedangan Dan RKinerje Reservsar 2-2 atau pada produksi kumulatif pada langkah pertama. Kurva 2 adalah plot antara tekanan reservoar terhadap produksi kumulatif, kurva yang menunjukkan jika faktor deviasi gas diabaikan. Kurva 3 menggambarkan kemungkinan kesalahan ekstrapolasi dari tekanan reservoar pada saat awal , dengan mengabaikan faktor deviasi gas. Ep Op Too small pecs Linear aquifer Ep Qp Too large Gp By + Wy Bry By ~ Bg Edy Op -33 ——> GAMBAR 2-4 Cadangan Dan RKinerja Reseruoar 2-8 Cara lain untuk menentukan Isi Awal Gas ditempat adalah menggunakan per- samaan 2.18, yang diubah bentuk menjadi sebagai berikut : Zz Pili, (2.18a) O* B7aj-P7Z Harga - harga pada kolom 1 dan 2 dimasukkan kepersamaan 2.18 , untuk menentukan Isi Awal Gas ditempat yang hasilnya dimasukkan kekolom 3. Namun, kalau dilihat dari Gambar 2-4, pada saat awal ada kesalahan pada tekanan awal reservoar atau pada produksi kumulatif, Untuk itu dibuat perhitungan dengan anggapan langkah kedua ‘merupakan awal produksi, dan hasilnya ditabelkan pada kolom 4. Isi Awal Gas ditempat dihitung kembali dan ditunjukkan pada kolom 5. Maka Isi Awal Gas ditempat adalah Isi ‘Awal Gas ditempat (kolom 5) ditambah dengan produksi kumulatif pada langkah kedua (6.873 ~ 6.9) yang hasilnya ada _kolom 6, Harga Isi Awal Gas ditempat dari kolom 6 adalah 48.3 MMMSCF. Tabulasi hasil perhitungannya adalah sebagai berikut : qd) Q) @) @ 6) © Kumulatif | P/Z. Isi Awal NP* oir” | (5)+69 Produksi Gas i | Isi awal gas 0 2740 - - - e 6.873 2458 | (06.8 0 2 - 14.002 2058 563 7.129 B38 50.7 23.687 1455 50.5 16.814 412 48.1 31.009 1025 49.5 24.136 414 48.3 36.207 nT 49.0 29.334 2.1.3.4. Contoh 4 Suatu reservoar gas mempunyai data sebagai berikut : Porositas = 0.13 Se = (1-Swi) = 0.48 Cadangan Dan Kinerja Reservar 2-4 Bgi SG gas zb A Pope Tpe H tw Di o 4" = 5322 ft ( kedalaman sumur ) .0 md = 0.00152 bbl/SCF = 0.67 (udara = 1) 1.00 1060 acres 54 ft 164 °F = 624 °R ( temperatur reservoar ) 116 °F = 576 °R ( temperatur rata-rata aliran ditubing ) 672 psia 365 °R, 0.276 ft 25 in Data z vs p,# gvs p dan Bg vs p dapat dilihat pada Gambar 2-5 dan 2-6. Sedangkan data produksi dari reservoar tersebut adalah : Waktu, t Tekanan reservoar_ | Produksi Kumulatif tahun Psia Gp, MMMSCF 0.0 1798 0.00 as 1680 0.96 10 1540 2.12 15 1428 321 20 1335 3.92 Tentukan Isi Awal Gas ditempat dari reservoar ini. Codangan Dan Rinerje Reserusar 2-15 Solusi a. Penentuan Secara Volumettis G = 7758 A ho (1- Swi) / Bgi = (7758)(1060)(54)(0.13)(0.48) / 0.00152 = 18.2 MMMSCF Dengan menggunakan tekanan abandonmen 200 psia dan faktor volume formasi gas pada saat abandonmen Bga dari Gambar 2-6 = 0.016 bbl/SCF, maka produksi kumulatif pada saat abandonmen adalah Gp = 7758 A hg (1-S wi) (1/ Bgi- 1/ Bea) u = 16.5 MMMSCF (7758)(1060)(54)(0.13)(0.48) [ Maka , Recovery Faktor adalah 1 — 0.00152 ais} = 90 % dari Isi Awal Gas ditempat b. Penentuan dengan metoda Material Balance q@) (2) G) (4) (5) ©) ttahun | Psia |Bg,bbVSCF] _ Bg Gp. | GI(4)x(5)}, By - Bg | MMSCF | MMSCF 0.0 1798 0.00152 - 0.00 - 0.5 1680 0.00163 14.62 0.96 14.2 1.0 1540 0.00179 6.63 2.12 14.1 1S 1428 0.00196 4.45 3.21 143 2.0 1335 0.00210 3.62 3.92 14.2 Gadangan Dan Kinerja Resowsar 2-06 Hasil perhitungan Isi Awal Gas ditempat dengan menggunakan metoda ini adalah 14.2 BSCF (rata - rata) dimana sekitar 22 % perbedaannya dibandingkan dengan metoda volumetrik. ¢, Metoda Penurunan Tekanan ( p/Z) Grafik antara p/Z terhadap Gp ditunjukkan pada Gambar 2-7. Dari ekstrapolasi menuju tekanan 0, didapat G menggunakan metoda material balance. Grafik yang didapat merupakan garis lurus mengindikasikan bahwa tidak adanya perembesan air atau dapat diabaikan. 14.2 BSCF. Harga ini ternyata sama dengan perhitungan Pada tekanan abandonmen 200 psia, Za = 0.979 dan pa/Z a = 200/0.979 = 204, didapat produksi kumulatif gas pada tekanan abandonmen sebesar 12.8 BSCF d. Metoda MBE Straight line Grafik antara Gp Bg terhadap B g - B gi ditunjukkan pada Gambar 2-8. Garis lurus yang dibuat menghasilkan Isi Awal Gas ditempat sebesar 14.2 BSCF. Harga G ini didapat dari slope garis yang dibuat dengan perhitungan sebagai berikut : G = 8.52 MM bbl / 0.6 bbl/MSCF = 14.2 BSCF Codangan Dan RKinerja Reserucan 2-7 1 1.017 0.016 0.98 0.015 0.014 0.013 Gas 2—factor Gas viscosity, 1p, ep 0.012 0.011 200 400 600 800 1000 1200 Reservoir pressure, p, psia GAMBAR 2-5 Cadangan Dan Kinerja Reseroar 1400 1600 0.010 1800 0.04 0.02 oor 0.008 | 0.006. Gas formation volume factor, By, res bbI/scf 0.004 0.002 oor L I 200 400600. 800-1000 120014001600 Reservoir pressure, p, psia GAMBAR 2-6 1800 Cadangan Dan Kinerja Resowsar 2200 2000 1800 1600 1400 1200 ~ pls 1000! 800 G= 14.2 MMMsct 200) 4 (1618 GAMBAR 2-7 Cadangan Dan Kinerja Reseruoar Gp Bg, million res bb! G = 14.2 MMMscf 0 0.1 02 .: 03 0.4 By — Bg, Fes bbl /Mscf GAMBAR 2-8 0.5 0.6 Cadangan Dan Kinerja Reseruoar 2-2 2.1.3.5. Contoh 5 Reservoar gas dengan perembesan air Suatu reservoar gas mempunyai data sebagai berikut : ‘Luas reservoar , Ketebalan reservoar , h Porositas Saturasi air awal Faktor deviasi gas, A = 8870 acres = 325 ft = 30.8 % = 425% Data produksi dan data Bg terhadap p/Z adalah : 1 (kondisi standard) Waktu, Gp P Zz PIZ Bg Tahun BSCF Psia bbl/scf 0 0 2333 0.882 2645 0.001172, 2 2305 i 2321 0.883 2629 0.001180 4 20257 2203 0.884 2492 0.001244 6 49719 2028 0.888 2284 0.001358 8 80134 1854 0.894 2074 | 0.001496 10 105930, 1711 0.899 1903 0.001630, 12 | 135350 1531 0.907 1688 0.001820 14 157110 | 1418 0.912 1555 0.001995 16 178300, 1306 0,922 1331 0.002187 18 192089 1227 0.922 1331 0.002330 20 205744 1153 0.928, 1242 0.002495, Lt Cadangan Dan Kinerja Reseruaar Solusi a. Metoda Volumetrik Isi Awal Gas ditempat adalah G = 7758 Ahg (1 - Swi) / Bgi = (7758)(8870)(32.5)(0.308)(1-0.425)/ 0.001172 = 337.9 BSCF b. Metoda Material Balance Plot antara p/Z terhadap produksi kumulatif gas ditunjukkan pada Gambar 2-9. Adanya pembelokan pada kurva yang terbentuk menunjukkan adanya perembesan air. Sehingga metoda p/Z tidak dapat digunakan untuk menentukan Isi Awal Gas ditempat. Terlihat pada 10 tahun pertama kurva yang terbentuk adalah garis lurus dan baru mulai tahun ke-10 mulai ada pembelokan. Hal ini menunjukkan bahwa kurva penurunan tekanan p/Z atau metoda material balance secara umum, kurang sensitif untuk memperkirakan adanya perembesan air pada saat awal. Hal ini menyebabkan selama 10 tahun pertama digunakan anggapan yang salah yaitu tidak ada perembesan air. Jika dilakukan ekstrapolasi ke garis p/Z = 0 didapat Isi Awal Gas ditempat sebesar 370 BSCF , dimana harga ini 32 BSCF lebih besar bila dibandingkan dengan metoda volumetrik. ¢. Menentukan perembesan air , dianggap Isi Awal Gas ditempat diketahui, Dengan anggapan penentuan Isi Awal Gas ditempat dari metoda volumetrik adalah benar , kumulatif perembesan air, We , pada tahun ke - 4 dapat ditentukan yaitu : We = Gp Bg-G (Bg - Bgi) = (20257)(0,001244) - 337900(0.001244-0.001172) = 0.87 MM bbl. Perhitungan We untuk waktu berikutnya ditabelkan sebagai berikut : Cadangan Dan Kinerja Resowear 2-23 qQ) @ G) @ 6) (6) a GpBg G(Bg- | We Bg (2)x(3) | Bg-Bgi | Bgi) | (4)-(6) t Gp | bbVMSCF, MMbbI |bbl/MSCF 337.9x(5) | MMbbl MMbbl 0 0 1.172 - - - - 4 20257 | 1.244 25.20 0.072 24.33 0.87 8 80134 1.496 119.88 0.324 109.48, 10.40 12 135350 | 1.820 | 246.34 | 0.648 | 218.96 | 27.38 16 178300 | 2.187 389.94 1.015 342.97 46.97 20 205744 | 2495 | 513.33 | 1.323 | 447.04 | 66.29 2200 2400 2000 1600 & 1200 y 800 Dak e= = Wrong extrapolation A, ©5970 MMM 400 = N N °, 04080 120 ~+160 200-240 +260 +920 «960 400 G). MMMect GAMBAR 2-9 Codangan Dan RKinerja Reserusar 2-24 2.1.3.6. Contoh 6 Suatu sumur telah dibor pada reservoar "X", Dari data geologi ditunjukkan bahwa reservoar tersebut mempunyai ketebalan 30 ft, porositas 16 Y% dan saturasi air awal 30%. Tekanan reservoar awal adalah 2100 psia dan temperatur reservoar adalah 175 °F. Setelah diproduksikan sebanyak 450 MMSCF dengan SG gas 0.70, tekanan turun ‘menjadi 1500 psia. Tentukan luas dari reservoar tersebut , dimana data tersebut diper- lukan untuk menentukan jumlah sumur yang akan dibor. Solusi : Pada tekanan 2100 psia , harga z = 0.842 dan pada 1500 psia , harga z = 0.869. Sedangkan faktor volume formasi gas adalah : Bj = 2.00504 Zi _ 0.00504 (175 + 460 ) (0.842 ) ae Pi ~ 2100 = 0,001283 bbl/sef B g1500= 0,001853 bbl/scf Maka luas reservoar adalah , GpBe B, A= FSH (1 —Swi) (By = Bg) - ( 450.000.000 ) (0.001853 ) ( 0.001283 ) ~ 7758 (30) (0.16 ) (1 = 0.30) (0.001853 = 0.001283 A= Tacre Cadangan Dan Kinerje Reseroar 2-25 2.2. Kinerja Reservoar 2.2.1. Aliran gas dalam reservoar Dengan memproduksikan suatu sumur yang menghubungkan permukaan dengan reservoar gas, akan terjadi ketidak-setimbangan tekanan dalam reservoar, Gradien tekanan yang ditimbulkannya akan menyebabkan fluida (dalam hal ini gas) dalam media berpori itu mengalir kearah sumur. Gas yang mengali yaitu bersifat dapat dimampatkan (compressible). Sifat khas ini serta rendahnya harga viskositas menyebabkan aliran gas tersebut mungkin tidak murni laminer (aliran vis- i mempunyai sifat yang khas, cous), melainkan dipengaruhi pula oleh unsur inersia dan turbulensi. Hal ini terutama terjadi pada laju produksi yang besar atau pada gradien tekanan yang besar, seperti aliran didekat lubang sumur. Seketika sumur dibuka, yang sebelumnya berada dalam lingkungan yang stabil, maka ia akan menimbulkan impuls perubahan tekanan didekatnya. Impuls ini akan merambat menjauhi sumur sebagai fungsi dari waktu. Kecepatan merambat ini dipen- garuhi oleh sifat batuan berpori dan fluida pengisinya, Aliran yang ditimbulkannya dan diamati di sumur itu, seperti laju produksi atau tekanan aliran di dasar sumur (Pyt ) tergantung pada seberapa jauh perambatan impuls (transient) itu berlangsung. Pada suatu saat impuls ini akan mencapai batas yang kedap aliran (no-flow boundary). Perubahan harga Pwt sebelum aliran transient ini berlangsung dapat dibagi atas tiga perioda, yaitu : transien, transien lanjut, dan semi mantap (pseudo - steady state). Perubahan ini dapat dilihat pada Gambar 2-10, dimana pada perioda semi-mantap penurunan tekanan terhadap waktu adalah tetap éF = Konstan), Cadangan Dan Kinerja Reserwoar 2-26 aaluy) valsumia . Maisunag GAMBAR 2- 10 -2 Cadangan Dan Kinerja Resowsar 2.2.1.4. Persamaan dasar aliran Persamaan matematik yang menerangkan aliran gas dalam reservoar dibentuk dari empat persamaan dasar yang utama, 1, Persamaan reologi 2. Persamaan momentum 3. Persamaan kesinambungan (continuity equation) 4, Persamaan keadaan (equation of state) Yang pertama menyangkut sifat reologi fluida sebagai fungsi dari tekanan dan temperatur. Yang kedua merupakan keseimbangan gaya yang bekerja pada suatu volume fluida, yaitu (massa) x percepatan = gaya tekanan +gaya viscous + gaya gravitasi (2.20) Gaya viscous timbul akibat bekerjanya "shear stress" pada fluida. Aliran yang dihasilkan oleh gaya viscous ini dikenal sebagai aliran laminer, seperti dinyatakan oleh persamaan Darcy yang terkenal itu. Pressure force akan menghasilkan aliran inersial dan turbulen. Sedangkan “gravitational force" berperan pada fluida sesuai dengan kedudukannya pada sumbu vertikal. Mengingat massa jenis gas yang rendah maka pengaruh "gravitational force" sering diabaikan, Persamaan kesinambungan (continuity equation) menyatakan hukum "conserva- tion of mass", sedangkan persamaan keadaan menyatakan hubungan antara masa jenis (p) dengan tekanan (p) dan temperatur (T). Persamaan reologi dan persamaan empiris, yang merupakan suatu hubungan antara op dp sp. bx’ dy bz laminer, maka persamaan empiris tersebut dalam geometri 3 dimensi dinyatakan oleh persamaan dibawah ini, yang mengabaikan pengaruh gravitasi. gradien tekanan ( ~) dengan kecepatan (ux, uy, uz ). Untuk aliran yang w=- zi Vp (221) Cadangan Dan Rinerja Resewaar 2-88 dimana i = vektor kecepatan us| uy uy = tensor dari permeabilitas, dimana media berpori tidak isotropik. ke 0 0 =|0 bh 0 0 Ok, Vp = vektor dari gradien tekanan n reer ek Persamaan empiris yang berlaku untuk aliran laminer, inersia dan turbulen (LIT) di dalam media berpori dinyatakan oleh persamaan Forchheimer (aliran linier-horisontal): Buk f= Tutbp a (2.22) dimana p= masa jenis A = faktor turbulensi, yang merupakan karakteristik dari media berpori; bilangan konstan. Persamaan ini dapat dirubah menjadi gOS ok 2 (2.23) dimana Cadangan Den Kinerja, Reserssar 1 Bpku 1488 o= Bila hargaé = 1, maka persamaan 2.23 adalah ekivalen dengan persamaan Darcy. Untuk media yang tidak isotropik, 9 mempunyai harga yang berbeda pada arah x, y, atau 2, Aliran dalam media yang demikian, bila pengaruh gravitasi diabaikan, dinyatakan oleh persamaan. et we vp (2.24) dimana 5 ox 0 0 F=/05 0 0 0% Hukum konservasi masa, yang dikenal pula sebagai persamaan kesinambungan (con- tinuity equation), menyatakan bahwa untuk suatu sistem berlaku laju masa yang masuk - laju masa yang keluar = laju masa yang terkumpul Dengan melakukan kesetimbangan masa atas suatu volume media berpori akan diperoleh persamaan kesinambungan yang umum, vipity= -3 (ep) 225) dimana @ = porositas , fraksi Persamaan terakhir yang dibutuhkan untuk membentuk persamaan aliran adalah per- samaan keadaan, Persamaan ini diperlukan untuk menentukan masa jenis sebagai fungsi dari tekanan dan temperatur pe 1 = 5 (apr (2.26) dimana, Cadangan Dan Kinerja Resewoar 2-30 ¢ = kompresibilitas, claman Harga c ini dapat dianggap konstan untuk cairan dan demikian pula halnya untuk gas yang bertekanan tinggi. Khusus untuk gas yang bersifat dapat dimampatkan harga c ini diperoleh dengan melakukan diferensiasi persamaan M_P PORT (2.27) M = berat molekul terhadap tekanan pada temperatur yang konstan. a oz yar Boek Gn) (2.28) Hasil substitusi persamaan 2.27 dan 2.28 kedalam persamaan 2.26 menghasilkan A ~ Cg IT (2.29) ce Khusus untuk gas yang ideal, maka c = a Gabungan dari persamaan 2.23 dan 2.25 memberikan persamaan umum dari aliran : lp 2 (op) =¥ Led ES Vp} (230) Tergantung pada anggapan apakah fluida bersifat “slightly compressible" (cairan), yaitu masa jenis dinyatakan oleh persamaan p=prec@-P) (231) atau bersifat compressible (gas), seperti dinyatakan oleh persamaan 2.29, maka per- samaan 2.30 menjadi cairan coke +H. ViIGk ESvp] +c (AESVp] Vp (2.32) Cadangan Dan Kinerja Reseraar 2-3 gas 4 gMeyiy Mere a O RTs) = 9 URpaze OVP] (2.33) dan 3 ge Bz ACS izF ovr) (2.34) untuk harga temperatur yang konstan, 2.2.1.2. Persamaan aliran gas yang disederhanakan Persamaan umum aliran yang telah disinggung lazimnya dapat diselesaikan secara numerik. Akan tetapi dengan menggunakan beberapa anggapan sederhana, maka per- samaan tersebut dapat dijadikan linier sifatnya, sehingga dapat diselesaikan secara analitis. Anggapan yang sering digunakan adalah a. kondisi aliran yang isotermal b. pengaruh gravitasi diabaikan .aliran satu fasa 4, media berpori bersifat homogen, isotropik dan tidak dapat dimampatkan. e. aliran laminer, 6 = 1 (untuk sementara diberlakukan; faktor LIT akan ditambahkan atas hasil penyelesaian aliran yang laminer) f. permeabilitas bukan fungsi dari tekanan, 2.2.1.2.1. Persamaan aliran untuk cairan Selain dari anggapan (a) sampai (f), anggapan berikut ini sering digunakan untuk fluida yang bersifat "slightly compressible’. g. viskositas fluida adalah konstan dan bukan fungsi dari tekanan. h, harga kompressible c yang kecil dan konstan. Cadangan Dan Kinerza Resewoan 2-52 radien tekanan yang kecil. Anggapan (h) dan (i) memberikan kemungkinan untuk mengabaikan harga ¢(Vp) ?. Dengan anggapan tersebut diatas, maka persamaan 2.32 berubah menjadi vip =PHE BP (2.35) Persamaan aliran untuk gas Dengan memberlakukan gas sebagai fluida yang dapat dimampatkan serta menggunakan anggapan (q) sampai (f), maka persamaan 2.34 menjadi a 4 (eyaky (2 rie us bel 236) Dan penjabaran selanjutnya serta menggunakan persamaan 2.29 diperoleh persamaan sebagai berikut (237) Gabungan dari persamaan 2.35 dan persamaan 2.36 dan persamaan 2.37 memberikan y - 4.1 in (HZ) ] (yp)? = MOE Vip - Fp lin(AS | (Np)? Mew (238) Dengan mengingat pVp = 1/2 Vp 7 dan p dp = 1/2 6p”, persamaan 2.38 menjadi 7 a gy vip? — Stim (nz) 0p) = OE (239) ip Dari bentuk persamaan 2.38 atau 2.39 yang umum menjadi persamaan yang lebih sederhana, bila digunakan anggapan seperti berikut 2, Bye 1.(¥p )? Oatau (2°) = konstan Pe op (2.40) ve ke at yang sama seperti persamaan untuk cairan (persamaan 2.35). 2. (uz) = konstan atau (Vp 2)” Persamaan 2.39 menjadi 2 vip? = Phe ae (2.41) 3. Gas ideal (z = 1) danw = konstan 2 oF vp = mal oa (2.42) Anggapan penyederhanaan yang menghasilkan persamaan 2.40, 2.41, dan 2.42 dapat dihindari, bila diinginkan suatu persamaan diferensial yang sederhana, yaitu dengan menggunakan konsep pseudo-pressure, y. Dengan konsep ini variasi harga 2 dapat dipenuhi dan anggapan penyederhanaan yang digunakan hanya dari (a) sampai (f). Pseudo - pressure didefinisikan oleh Al - Hussainy sebagai = 2%, 2 v= 2s ua? (2.43) dimana p ° tekanan referensi yang digunakan’ Beberapa hubungan antara Ay dan dengan a dinyatakan dibawah ini = yy a w= Sb Wp = 22 vp (2.44) YP Pp a ez at (2.45) ky apce 2B az) BS pe ap (2.46) Cadangan Dan Kinerja Reseroar 2-54 Dengan mensubtitusikan persamaan 2,44, 2.45, serta 2.46 kedalam persamaan gas yang umum dibawah ini 2 (by eke a (2) = ola YP maka diperoleh persamaan aliran gas dalam bentuk y. 2y a PHe my vyntee (2.47) yang mirip dengan persamaan 2.40, yaitu persamaan dengan variabel "p". Batas bawah dari integral untuk menentukan y, yaitu P° adalah sebarang, tetapi acapkali digunakan harga p° = 0. Perhitungan harga y dapat ditempuh melalui tiga cara 1, Mencari harga #r , (pr , Tr) dengan bantuan Tabel 2 - 2 _ ve 2P? Yr Jadi perlu diketahui harga Pe, j41 , dan Pr. 2. Pembuatan grafik (P) vs. P dan tentukan luas daerah dibawah grafik untuk selang p? ~ p, seperti dapat dilihat pada Gambar 2-11. 3.Penentuan y secara numerik, yaitu dengan prosedur berikut ini a. Pada P; : hitung 2 © j Pj+ 1 hitung 2 (Fj +1 b. Tentukan harga rata-rata da Q » untuk selang tekanan jt | Ap =pj+i~ Pj, yaitu i Cadangan Dan RKinerga Reseraar 2-35 why +2 yar @ Bynes (2.48) j+l i+ ce Ap =(22) Ap i CI 2,— = wom d. aes (2g ae (2.49) Berdasarkan langkah terakhir ini dibuat grafik p vs. PEREEEE Cadangan Dan Kinerja Resewsar _ 2.2.1.3. Geometri aliran Penyelesaian persoalan aliran dalam reservoar secara analitis biasanya ‘menggunakan geometri aliran yang sederhana, Yang sering digunakan adalah geometri: radial - silindris. Geometri ini merupakan idealisasi dari reservoar yang bulat_ dan mempunyai ketebalan yang konstan, Seluruh ketebalan ini terbuka oleh sumur danaliran terjadi pada arah radial menuju titik sumur (sumur diproduksi) atau menjaubi titik sumur (sumur diinjeksi). Persamaan aliran yang telah diuraikan sebelumnya, yaitu dalam bentuk variabel tekanan (p), tekanan kuadrat (p?), dan pseudo-tekanan (y), dapat dilukiskan dalam bentuk unum. (2.50) dimana ¢ dan K mempunyai arti seperti berikut Jenis Variabel ’ K tekanan P tekanan kuadrat pe k (ouc) pseudo-tekanan v k (puici) Harga rata-rata dari ¢ dan dievaluasi dengan menggunakan cara : © pada harga tekanan rata-ratap = mie (251) 2 4 2 © pada harga tekanan (AF yee (2.52) (2:53) (2.54) Persamaan aliran berbentuk persamaan diferensial parsial sejenis persamaan 2.50 yang memenuhi geometri aliran radial-silindris adalah 14(,%) 1 asa) a ieteas (2.55) Persamaan ini lebih mudah diselesaikan bila dinyatakan dalam variabel yang tidak berdimensi. 1a aA Pp) AP Tame = itp (256) Definisi dan satuan dari variabel tanpa dimensi diberikan pada Tabel 2 - 3. Penyelesaian masalah aliran gas dengan menggunakan persamaan 2.56 membutuh- kan syarat batas (boundary conditions) dan syarat awal (initial condition), agar supaya memberikan jawaban yang pa —— Konstanta P | y dalam satuan | lapangan (*) a 2,637 x 104 2,637 x 10° 2,637 x 10°4 y a. 14,65 & 60° 7,085 x 105 1.417x 10° 1417x 10° b. 14,70 & 60° | 7,110x 105 1,422x 10° 1,422 10° (*) Satuan : ft, md, jam, ep, psia, MM SCF/hari, L.rp = 1,mengingat data pengamatan berasal dari sumur. 2. qp dibuat konstan atau tes sumur dilakukan pada laju produksi yang konstan, Impuls perubahan tekanan yang ditimbulkan oleh produksi sumur akan bergerak ‘menjauhi sumur. Perubahan tekanan di dasar sumur dipengaruhi oleh sampai seberapa jauh impuls itu bergerak untuk mencapai batas Ivar. Selama impuls tersebut belum ‘mencapai batas dimana aliran tidak terjadi (no-flow), maka perubahan tekanan di dasar sumur mengikuti penyelesaian dari persamaan aliran yang umum (persamaan 2.56) untuk reservoar yang tak terhingga ukurannya. Sebaliknya bila impuls sudah mencapai batas yang kedap, maka penyelesaiannya mengikuti konsep untuk reservoar yang ter- hingga. Jadi selanjutnya akan ditinjau dua jenis penyelesaian, yaitu untuk reservoar yang terhingga dan tidak terhingga. Dimensionless Vaviable 3 Time Radius Flow rate Pressure Pressure drop TABEL2-3 mbt Definition 26x 10"k & er 8) . Penyelesaian untuk resetvoar terbatas dan tidak terbatas Dalam membahas penyelesaian masalah aliran gas , disini dianggap bahwa batas reser- voar berbentuk silindris. Perubahan tekanan yang diamati diutamakan pada permukaan sumur, t= rwatau rp = 1. 2.2.1.4.1. Reservoar tak terhingga Syarat batas yang berlaku : a. laju produksi sumur konstan, sehingga a "D7, (APD) L=-1, tp >0 (2.57) Cadangan Dan Kinerja Resoraar ». tekanan pada batas luar (rp > o) masih sama dengan tekanan awal (pi ) limAPp = 0, tp > 0 (2.58) pre Syarat awal : App pada tp = 0 (2.59) untuk seluruh harga rp Penyelesaian persamaan diferensial (persamaan 2.56) yang memenuhi syarat_batas (persamaan 2.57 dan 2.58) dan syarat awal (persamaan 2.59) yang telah disebutkan adalah (2.60) dimana xaos Ei(-x)=S as (2.61) Bilarp = 1 maka persamaan 2.60 menjadi 1 1 pe = -5E(-7) 2.62) (2.63) Untuk harga x < 0,01 atau (4tp) > 100 maka harga Ei (-x) ekivalen dengan E (-x) ~ In (1,781 x) (2.64) Jadi persamaan 2,62 menjadi lebih sederhana bila tp > 25. ) 1.781 te it 1 Puen Cadangan Dan Kinerja Reserwoar 2-40 pe= 4 intp + 0,80907] (2.65) Sesuai dengan jenis variabel tekanan yang digunakan : p, p”, atau p, maka persamaan aliran gas menjadi : [Intp + 0,80907 ] ee zaT Akt Pup = 3.55x 10° Fan ae) dimana A = 2.637x 10 one zET kt Pup = pi 8176 1G oes (loR =e 3.23] (2.66) = 3 [In tp + 0,80907 } Pi? qD r= ake i ?—pwp ? = 0.711x 108 EF as tin ike 5 + 0.80907 } Crw dimana A = 2.637x 10" kt Pup = pi ~ 1.637 10° 22D Th jes log Be ~ 323] (2.67) vie =l Wi ale 3 [int + 0,80907 ] x fin— £5 0.80907] = wp = 0.711x 10° Mid citw? aie En 8 dimana4 = 2.637 x 10" Cadangan Dan Kinerja Reserwoar 2-4 kt Hicid tw voy = Vi - 1.6872 10° guex [log -323] (2.68) Ketiga persamaan terakhir ini menggunakan satuan lapangan yaitu : Penggunaan persamaan dengan variabel "p" dan "p>" untuk menentukan pwf mem- butuhkan tata cara coba-coba dari p, , z, dan c. Sedangkan penggunaan persamaan dengan variabel y dapat menghitung yur secara langsung. Masing-masing persamaan tersebut dibentuk berdasarkan anggapan-anggapan yang digunakan, Persamaan dengan variabel "p" menganggap bahwa gas bersifat "slightly compressible" dan gradien tekanan kecil, sehingga ( 7 y= 0. Demikian pula aliran dengan kondisi 7 = konstan akan dipenuhi oleh dengan variabel "p". Pegangan kasar yang dapat digunakan, sebagai batas penggunaan dari persamaan dalam bentuk "p" adalah bila tekanan reservoar (pr) dan tekanan alir disumur (pwf) > 4000 psia. Persamaan aliran dalam bentuk p menganggap bahwayz = konstan atau hubungan Bk pew adalah linier. Dari Gambar 2-12 terlihat ada daerah yang tidak linier. Untuk daerah ini lebih cocok penggunaan persamaan dalam bentuk y. Sebagai pegangan yang kasar dapat digunakan patokan berikut ini 1. p < 2000 psia + dapat menggunakan persamaan dalam bentuk'p™. 2, 2000 < p < 4000 > persamaan dalam bentuk " y" 3. p >4000 + persamaan dalam bentuk "p" Walaupun demikian penggunaan persamaan dalam bentuk " y" berlaku untuk semua harga tekanan, Analisa aliran selanjutnya dibatasi pada bentuk "p™" dan" y". Cadangan Dan Kinerja Resowaar 2-8 Bentuk persamaan aliran tersebut adalah linier, bila dibuat hubungan Pw? Vs, Logt wy Vs, Logt Dari hubungan tersebut, seperti pada Gambar 2-13, dapat diperoleh harga kh, yaitu kh= (2.69) a ga g— aacrah ‘non-tiniew GAMBAR 2-12 Cedangan Dan RKinerje Resersar 2-4 > logt > GAMBAR 2-13 2.2.1.4.2. Reservoar terbatas Dari segi syarat batas maka permasalahan reservoar terbatas meliputi dua hal. Pertama, pada batas tidak terjadi aliran ( = = 0), baik disebabkan secara alamiah dengan adanya lapisan yang kedap, maupun merupakan batas interferensi dari beberapa sumur yang berproduksi, Geometri dari interferensi ini tergantung pada kedudukan sumur serta besar laju produksi masing-masing sumur. Hal yang kedua menyangkut anggapan bahwa pada batas reservoar berlaku tekanan dibuat konstan. Pada penguraian selanjutnya , batas lainnya yaitu yang menyangkut permukaan sumur, berlaku produksi yang konstan. Pembicaraan berikut ini dibuat dengan kasus bahwa batas Iuar dari reservoar adalah sirkular. Syarat batas dan syarat awal yang berlaku: Cadangan Dan Kinerja Reserwoar 2-45 1, Syarat batas a. pada sumur berlaku laju produksi yang konstan maka rp = (App) L= tp > 0 D ay (PD) tp b. pada batas luar, re berlaku gradien tekanan 2. a = 9 > (App )rep = Ountuk semua harga tp arp 2. Syarat awal App = 0, pada tp = O untuk semua harga rp Syarat batas dan syarat awal yang diberlakukan pada persamaan diferensial yang dinyatakan oleh persamaan 2.56 memberikan hasil seperti di bawah ini P= Appl =1 » 24 358 e 2 (an rep) =i) + -24+25 —— 2.70) rep * D4 * 22 BA Canep)—hi2(an) D dimana aq = akar dari persamaan fungsi Bessel Ai(anrep) Yi(an)—Si(an)¥i(anrep) = 0 J1 dan Y; adalah fungsi Bessel dari jenis pertama dan kedua Untuk harga tp <0.25 re}, , maka pt ekivalen dengan persamaan berikut ini B= $Uin tp + 0.80907 ] (2.65) Cadangan Dan Kinerja Resewoan 2-4 yang berarti bahwa impuls belum mencapai batas reservoar, sehingga aliran masih bersifat transien. Sebaliknya bila tp > 0.25 rep2, maka aliran semi-mantap sudah berlaku sehingga (2.71) untuk t > 0.25 rep? Persamaan ini dengan mudah dinyatakan dalam"p’, "p>", atau" y". (Untuk mudah- nya bagi keperluan uraian digunakan bentuk "p"). Produksi yang berasal dari reservoar terbatas disebabkan oleh proses "depletion", Proses ini menghasilkan suatu hubungan = at (pi- br) = —#— rE re thGE (pi~pr) = 2B Qn) reo hi 7) 3 ao at inren - 7 (2.73) rep dimana pr = tekanan rata-rata dari sumur bila ditutup sampai mencapai stabil. Dari persamaan 2.71 diperoleh hubungan : ee Pee in Pi qD rey 4 Bila persamaan ini digabungkan dengan persamaan 2.73, selanjutnya akan diperoleh persamaan aliran pada keadaan stabil dinyatakan pada harga pR Pea Pol _ 3 Pi dp Inve, 4 0.472 re rw =In (2.74) =In 2 Nw Cadaugan Dan Rinerja Reseruear 2-47 dimana : 1D = effective drainage radius. Ruas kiri dari persamaan itu dapat diganti dengan p” atau p. Persamaan 2.70 telah dinyatakan dalam grafik oleh Aziz - Flock, seperti dinyatakan oleh Gambar 2-14, Harga pt dinyatakan dalam kaitannya dengan tp , untuk bermacam- macam harga rep. Dari grafik yang ada terlihat bahwa ada bagian yang linier dan yang non-linier. Bagian yang linier ini menyatakan aliran transien, sedangkan bagian yang non-linier menyatakan bahwa pengaruh batas yang kedap mulai terasa. Pengaruh dari batas ini mulai terasa pada saat terjadi perubahan grafik dari linier menjadi non linier, yaitu : tD = 0.25 rep* (2.75) Ini adalah waktu dimana aliran semi-mantap (aliran stabil) mulai berlaku, Aliran stabil ini dinyatakan oleh persamaan Dr = poy + 1422 10° F2E tn In oan (2.76) atau dalam 'p?" R? = pup? + 1.422 1087 Ee Tae TEE in a472 7 (2.71) tw dimana q = MMSCF/hari k= md ft T=R p = psia YR= (psi)? /ep. Penjabaran persamaan diatas didasarkan pada suatu sumur yang berada dalam reservoar yang terbatas sirkular. Bagi daerah penyerapan sumur (drainage area) yang Cadangan Dan Kinerja Reseraar 2-48 bukan sirkular, melainkan poligon, maka penyelesaian dari persamaan diffusivity (per- samaan 2.56) menggunakan pendekatan yang lain, Bentuk poligon dari daerah penyerapan suatu sumur yang sedang diamati dapat diperoleh bila sumur itu seolah-olah dikelilingi oleh sumur sejenis. Kedudukan sumur-sumur ini merupakan bayangan dari sumur yang diamati x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x © ley x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x X = sumur bayangan dy = jarak antara sumur bayangan dengan sumur-sumur yang diamati © = sumur yang diamati Tiap-tiap sumur bayangan sebagai suatu titik produksi (point sink) mempengaruhi tekanan pada sumur yang diamati. Dengan menggunakan prinsip superposisi diperoleh jawaban atas perubahan tekanan yang dialami pada yang diamati. Dengan men- definisikan 2 Akt tw (2.78) oucd A tba = maka untuk t p > 25 diperoleh persamaan aliran : Cadangan Dan Kinerja Reserusar 2-9 pix put _ 1) 4, 4A tba = + xta-F 2.79) pape LTB ry? 4 } oy dimana 2 2 =1 dp Be 2 orepe a) (2.80) Harga F sebagai fungsi dari toa untuk penyerapan berbentuk empat persegi panjang (Mathews - Brons - Hazebroek) diberikan pada Tabel 2-4. Pengolahan lebih lanjut dari persamaan 2.76 akan diperoleh persamaan dalam bentuk harga tekanan reservoar rata-rata. Hal ini dimulai dengan menggunakan harga p’ (untuk persamaan dalam bentuk "p") yang didefinisikan sebagai: = pi ae (4P toa - F) (2.81) Dengan memasukkan persamaan ini ke dalam persamaan 2.79 akan menghasilkan BT = poy _ Jig (4A tA.) PiqdD 2° 1.781 ry? =f in(wo + 0.80907) (2.82) p* mempunyai arti pada analisa tekanan bentuk (pressure-build up) yang akan dibicarakan kemudian. Persamaan ini berlaku untuk aliran transien pada reservoar yang tak terbatas. Subtitusi persamaan 2,72 kedalam persamaan 2.82 akan menghasilkan persamaan yang mengandung pr - (2.83) atau =F (2.84) Cadangan Dan Kinerja Reseruoar 2-50 ov SF 2.85; oa (2.85) Mathews-Brons-Hazebroek memberikan beberapa grafik dari FMBH sebagai fungsi dari tpa untuk bermacam-macam bentuk daerah penyerapan, seperti ditunjukkan oleh Gambar 2-15 - 2-21. Bila diperhatikan, maka grafik itu menunjukkan hubungan yang linier setelah aliran semi mantap berlaku. Hubungan linier ini dinyatakan dalam hubun- gan F = In(Ca toa) (2.86) Ca adalah faktor geometri yang diperoleh dengan jalan ekstrapolasi bagian yang linier dari fungsi FMBH hingga a = 1. Harga Fu yang diperoleh adalah sama dengan In Ca. Dengan memasukkan persamaan 2.86 ke dalam persamaan 2.79 diperoleh persamaan aliran semi mantap 1 4A = 5 In(—*4_) + 2001 2.87) me ely? Ca ey Harga Ca sesuai dengan bentuk daerah penyerapan diberikan pada Tabel 2-5. Kasus yang khusus akan menjadi pembicaraan berikut ini. Dalam hal ini pada batas reservoar berlaku tekanan konstan. Jadi syarat batas dan syarat awal dari persoalan ini adalah 1, Syarat batas a. laju aliran pada sumur adalah konstan, maka a "D555 (App) = 1, > 0 b. tekanan pada batas re sama dengan pi: App = 0 pada rep, tp > 0 2. Syarat awal App = 0, pada tp = 0, untuk semua rp. Penyelesaiannya adalah ; Cadangan Dan Kinerja Resercoar 2-51 p= Appl met = ePa tb Jo rep Bn ) 2z t n= Baldi (Bn) ~ Jo (rep = Inrep ~ dimana By adalah akar dari persamaan: J1(Bn) Yo (rep Bn) — Yi (Bn Jo (ren Ba) = 0 Bila harga tp bertambah besar, maka harga penjumlahan = ( sehingga (2.88) ) bertambah kecil, pr = Inrep (2.89) yang bentuknya sama dengan persamaan aliran yang mantap. Yi - Yur = Yi gD In rep _ Tase te = 1.422x 10° Th ne (2.90) atau pi2 pug? = 1422x108 ZA Te ty Ze (2.91) a kh Ww : Cadangan Dan RKinerja Reserusar 2-82 TABEL2-4 Fungsi Tekanan Tak Berdimensi (MBH) untuk Daerah Penyerapan Berbentuk Empat Persegi (ERCB-Canada) _ DIMENSIONLESS TIME 1__ FAMBE DIMENSIONLESS PRESSURE FUNCTION SEggES 288 238 e888: 883 8 HDHD OIMENSIONLESS, TIME (epeuep-eoug) ‘seqed eped ueysuoy buex ueueyar ebreH uebuep se}eqiel, TTonTesey eyes ‘sezeqTAL AePHL uex Toazesey ynqUN seqeg eped ueztTy eduey, uebued seqeqzay, zToaesey ynqun 7d ebxey VT-Z TeqUED 4 a ot ot ol sot 101 0 201 MYONAOE Weta aH WORSEN 13 INYISNOD ‘avoNnog| “Wwnaaixa OV ON Hayy Cadangan Dan Kinerja Resewoar + (epeuo-eoua) yebueqtd epeted amung »nqun “4, depeyrey My ucueyey ys6ung uebunqnH s{-z TequeD ws v0 Wolxzege* 2-55 Cadaugan Dan Kinerja Resewoar (epeues-axu) zey6ues anfng seyeg uebued anung omaua “, uesuep HAM; ueueyay, Tsbung erequy UebunqMH 9T-Z TeqUeD won vo, WL ONZEFT on so ro soo wo, Cadangan Dan Kinerja Resewoar (epeueo-aug) (1:2) Suelueg y6eszeg edug seyeg weted anus uempnpey ueoey Tebeqred >mqua. 4 sq HPMy ueuexey TsGung ueBungny LT-Z TeqwWeD verb, WOLEVT 2 Cadangan Dan Kinerja Reseruaar (epeue)-doug) (T+) Sue{ueg yhesxed jediy seqeg weTed amung ueynpapey ueoey Tebeqreg aqua “4 -sa HON; uebungny af-Z TequeD wor v0, WOULETe | ot os ou so v0 soo woo - 59 Cadaugan Dan Kinerja Reseruear (epeue>-eoud) Suefued posed qedug mquoqmed seqed ymqun MY sa My uvsuman gt-z . xeques wore i OLEFe o os on 0 “ 2-59 Cadangan Dan Kinerja Reseroan (epeueo-aoua) (#2) buefued theszed yedug ued 3ex6ueg anfna seyea ymqued ymqun YG -sa MOMs uebungny 02-2 zequeo veri v0, OU LEeT * os oa cot os ot so “oh Ways ates ae “9, Eet 7 a ( Cadaugan Dan Kinerja Resewoar 2.637% 10" t, $HcA Gambar 2 - 21 toa 2.2.1.5. Penyimpangan dari hal yang ideal Pembicaraan sebelumnya menganggap, bahwa aliran mengikuti hukum Darcy yang laminer dan media berpori homogen. Penyimpangan yang hendak dibicarakan selanjut- nya adalah kehilangan tekanan disebabkan oleh ‘skin’, inersia-turbulasi (ITT) dan pen- garuh dari "well bore storage". 2.2.1.5.1. Skin Factor Sepanjang riwayat suatu sumur produksi, harga permeabilitas yang dekat dengan sumur akan mengalami perubahan. Hal ini, baik disebabkan oleh karena kerusakan sebagai akibat dari proses pemboran, maupun oleh perbaikan yang disebabkan oleh proses perekahan buatan (fracturing) atau pelarutan dengan asam (acidizing). Kehilangan tekanan dinyatakan sebagai (App ) skin = S yang konstan (2.92) sehingga (App pai = pet S (2.93) Harga S dapat diperoleh dari hasil tes tekanan bentuk (pressure-build-up). 2.2.1.5.2. Inersia - Turbulensi Dalam sistem radial kecepatan aliran makin bertambah besar bila mendekati sumur, sehingga pengaruh inersia - turbulensi makin terasa, Pengaruh ini dinyatakan sebagai kehilangan tekanan yang sejenis seperti kehilangan tekanan akibat "skin", Kehilangan tekanan ini tidak konstan, tetapi berbanding lurus dengan laju produksi. Kehilangan tekanan akibat dari inersia-turbulensi : (4p) =Dq (2.94) sehingga tekanan pada sumur (Ap) =p +SDq (2.95) Kehilangan tekanan dekat sumur merupakan penjumlahan dari pengaruh "skin" dan "IT", S? = (Ap) skin + (Ap ir = S + Dqsc (2.96) Cadangan Dan Kinerja Reseruoar 2-62 Penentuan harga $ dan D yang kostan diperoleh dari dua hasil tes produksi yang berbeda, dengan cara simultan. Harga D juga dapat diperkirakan dari persamaan analitis 2175210 pki pe “i e a,j (2.97) dimana B = faktor turbulensi M__ = berat molekul 2.2.1.5.3. Pengaruh Wellbore Storage Pada waktu sumur dibuka dipermukaan laju produksi pertama yang diamati bukan berasal dari reservoar, melainkan dari pengembangan fluida dari dalam tubing. Pada suatu saat laju pengembangan fluida ini menjadi nol, sehingga laju yang diamati berasal dari reservoar. Jadi dengan mengetahui waktu dimana "well bore storage” tidak berperan lagi, maka dapat ditentukan waktu mulai saat mana pengamatan dipermukaan berasal dari reservoar. Laju pelepasan fluida yang berasal dari tubing persatuan perbedaan tekanan adalah konstan (Cs ) dan dinyatakan oleh persamaan : Cs = Vws Cws (2.98) dimana Vws = Volume dari tubing (+ anulus bila tidak dipasang packer) Cus = kompresibilitas dari fluida dalam tubing pada harga tekanan dan temperatur rata-rata dalam tubing. Lama waktu "well bore storage" berperan diperkirakan oleh Ramey sebesar tsp = 60 Csp (2.99) dimana Cadangan Dan Kinerja Reseraar 2-68 —k tos (2.100) tsp = 2.637x 1074 ° puctw a Cs (2.101) Czy = 0.159 —S ep ghetw sehingga harga tws menjadi : View Cw fns = 36177 AM (2.102) dimana tws = jam Cws = Ipsi Hep k= md Vet? heat Harga tws menjadi patokan lama minimum suatu tes produksi dilakukan. Cadangan Dau Kinerja Reseruear 2.2.1.6. Contoh Penyelesaian ‘1, Penentuan y= f(p) Suatu gas mempunyai harga specific gravity yg = 0,605 dengan T = 120 °F. Tentukan p =-2 2a v f az? Dengan harga yg = 0.605 diperoleh dari gambar 1-3 Te = 357°R Pe = 664.5 psia Kemudian tentukan, untuk bermacam-macam harga p: z dengan bantuan Gambar 1-4 #1 dengan bantuan Gambar 1-5 i dengan bantuan Gambar 1-6 untuk harga Tr yang konstan, yaitu 120 + 460 T= 357 = 162 Berikut ini adalah contoh perhitungan untuk p = 400. — 400 Pr = Gogg = 0.602 Tr = 1.62 sehingga dari Gambar 1-4, z = 0.955 M = 28.964 yg M = 28.964 (0.605) = 17.52 Dari gambar 1-5 diperoleh «1 = 0.0115 cp. Dengan menggunakan harga Cadaugan Dan Kinerja Resewoar 2-65 pr = 0,602 Ti = 1.62 E = 1,025 ( Gambar 1 - 6) # = 1.025x (0.0115) = 0.0118 ep. pl 2 (400 mB L240) es 20 = Comrie) (09s) 7 70 MPs dep I GE) = (GE pao + (Epa = 355 Ayo (4B) = 400 x 35.5 =14.2 MM Psi? /ep Hasil perhitungan lainnya diberikan di bawah ini P z a B Ay v (psia) (op) uz MM psi“/ep 400 0.955, 0.0118 110 35.5 14.2 14.2 800 0.914 | 0.0125 140 105.5 42.2 56.4 1200 | 0.879 | 0.0134 | 2038 | 1719 68.8 125.2 1600 0.853 | 0.0145 | 2587 | 2313 92.5 217.7 2000 0.838 | 0.0156 | 306.0 | 2824 | 113.0 | 330.7 Codangan Dan RKinerja Reserusan 2-66 2. Penentuan pw - Reservoir Tidak Terbatas Suatu sumur diproduksikan dari suatu reservoir yang berlaku seperti tak terhingga dengan qse = 7 MM SCF/hari, Tekanan awal, pi, sebelum produksi dimulai adalah 2000 psi. Gas yang diproduksikan ini mempunyai sifat seperti soal (1) dengan harga: Hi=0.0156cp T=S80°R = 0.00053 M = 175 Psi z = 0.838 Data lain yang penting adalah o = 0.15 k = 20md = 39ft rw = 0.4 ft Tentukan harga pwf setelah berproduksi 36 jam Akt tb = = 1 = 20372 1074 9 Hi Ci tw 4 = 2.6857 10° (29) (36) = 56504 (0.15 ) (0.00156 ) ( 0.00053 ) (0.4 ) Dari persamaan 2-65, mengingat tp > 25 Pe = [Inep + 080907 ) = 7.29 = 4 (1n956821 + 0.80907) = 729 _ 1422x 10° T gsc DG Harga y diperoleh dari yp vs. p seperti pada soal (1) Vi = 331 x 10° psi? /ep Cadangan Dan Kinerja Reservoar 2-67 p = 1422x10° (580)(7) = gong (20) (39) (331 ) x 10° pe= Appl = “Yet Yuf = Vi ~ Yi Pe gD = 331x 10°-331 x 10° (7.29) (0.0224) = 277x.10° — pw = 1815 psia 3. Reserve h Pe nt Suatu sumur terletak ditengah dari suatu daerah penyerapan berbentuk empat persegi panjang (4: 1) yang mempunyai luas, A, sebesar 10 "ft. Tekanan stabil sebelum. diproduksikan dengan laju produksi 7 MM SCF/hari adalah 2000 psi ( = pr). Data lain yang penting adalah sama seperti pada soal (2). Tentukanlah pwt pada 36 dan 1800 jam. t= 36jam Akt 4 pana 2.637.x 10 tba = 7x (20) (36) —_ _ g.9153 (0.15 ) (0.0156 ) ( 0.00053 ) (107 ) ap = 00224 untuk : ta = 0.0153 + F = 0.1823 (ektrapolasi linier dari Tabel 2-4) F = 0.20 Dengan menggunakan persamaan 2.79 4x10" x 0.0153 1 =in Pew 2 (04)? +42 (0.0153) ~ 0.1823 = 7.29 (hasil sama seperti jawaban soal no 2; lama aliran 36 jam masih dalam daerah aliran transien) + of = Wi — Yi Pe gD = 331x109 - 331x10° (7.29) (0.0224) = 277x 10° psi? ep Pwt = 1815 psia t= 1800ja 4 = 7x 107*(20) (1800) = 7654 (0.15 ) (0.0156 ) ( 0.00053 ) ( 10” ) gp = 0.0224 (sama seperti untuk t = 36 jam ) untuk : ta = 0.0224 + F = 14145 (ektrapolasi linier dari Tabel 2-4) F=145 Dengan menggunakan persamaan 2.79 4x 107 x 0.7654) + 40( 0.7654) — 1.4145 1.781x (0.4)? y ( ) 1 pe = 5 [In ( = 13.35 Yng = Yi ~ Vi Pe aD = 331x10° - 331x10° (13.35) (0.0224) = 232.x 10° psi /ep Pwf = 1655 psia Cadangan Dan RKinerja Reserssar 2-69 Pendekatan lain yang dapat digunakan adalah penggunaan persamaan pada keadaan stabil, yaitu persamaan 2.87 il 4A p= 5 iIn(— ) + 20 wa oe 2 yaar Dari Tabel 2-5 diperoleh Ca = 5.38 ta > 0.70aliran stabil Hasil perhitungan toa = 0.7654 > 0.7 Jadi p= sinc 107 pe 2 1.781 (0.4)? 5.38 ) + 29 (0.7654) = 12.65 Wut = 331x10°-331x10% (12,65) (12,65) (0,0224) = 237% 10° pwr = 1675 psia Cadangan Dan Kinerja Reserusar 2-70 TABEL 2-5 stasize0 stasuizeo CONDITIONS CONDITIONS Inc, FOR ty> FOR ty > $28 0803 iv gounoeo nesenvons 2 345316 | 15848610 . 343-3090 ON } 073, 207,08 3450-316 + ; } 100 = 272 OB 332 276 02 eh -146 0232 25 A ks/ 330 0 271 02 Sh 216 ons 30 obs ° z ° z ° 3 3 g 309 «219 122«339 06 1 312 26 02 Ma 313- 03 ) 6s 5.387 h = -050 0.60710 |} 086 = 2.36 7 +t } -220 0 om 12 z 256 1290.6 fA +232 0098 «09 In WATER DRIVE RESERVONS Ce 295 Wl Od 322 25 01 (IN RESEEUOURS OF UNENOVN PRODUCTION CHARACTER Cadangan Dan Kinerja Reservoar 2-7 2.2.2. Deliverability ‘Suatu hubungan antara penurunan laju produksi dengan tekanan reservoir, sebagai akibat berlangsungnya proses "depletion" dari suatu reservoir gas diperlakukan dalam perencanaan pengembangan lapangan, Hubungan ini (deliverability) bersifat relatif konstan selama masa produksi dari sumur. Pada masa awal dari tes penentuan deliverability ini sudah dikenal persamaan empiris yang selaras dengan hasil pengamatan. Persamaan ini menyatakan hubungan antara qse terhadap Ap” pada kondisi aliran yang stabil. gsc = C (By? ~ pwg?)” (2.103) dimana qsc = laju produksi pada keadaan standard Pr = tekanan reservoir rata-rata pada waktu sumur ditutup Pwf = tekanan alir dasar sumur C = konstanta, tergantung pada satuan dari gsc dan p. n = harga konstan berkisar antara 0.5 - 1.0. Harga n ini mencerminkan derajat pengaruh faktor inersia turbulensi atas aliran. Bila diperhatikan persamaan 2.77 yang menerarigkan aliran stabil dalam daerah penyerapan yang berbentuk radial dan disusun kembali, maka bentuk persamaan yang baru menjadi = kg? = pug? Qe — 1.422.x 10°28 Tin 0.472 re /rw (2.104) dimana se = MM SCF/hari (14.7 psia & 60° F) Pp =psia T = R z =o Cadangan Dan Rinerja Resewoar 2-7 k = md ho =ft eft Persamaan 2.104 mirip dengan persamaan 2.103, bila harga n sama dengan satu, sehingga dapat disimpulkan bahwa aliran yang laminer akan memberikan harga n sama dengan 1, Sebaliknya bila faktor inersia-turbulensi berperan pula dalam aliran maka n <1 (dibatasi hingga harga paling kecil sama dengan 0.5). Pembuatan grafik dengan sistem koordinat log-log berdasarkan persamaan 2.103 akan menghasilkan hubungan yang linier. logqse = log C + n log Ap™ (2.105) Ap” = (B” ~ pug?) Contoh grafik tersebut dapat dilihat pada Gambar 2-22, Harga C dapat dicari secara grafis, yaitu berdasarkan titik perpotongan grafik dengan sumbu mendatar (qsc) dan satuannya dapat dinyatakan dalam MMSCF /hari Cc}: ul (Psi?)" Harga n diperoleh dari sudut kemiringan grafik dengan sumbu tegak (Ap”). Satuan ukuran lain yang digunakan dalam analisa "deliverability" adalah “absolut open flow potential” (AOF). Besar potensial ini diperoleh, bila kedalam persamaan 2.103 dimasukkan harga pwf sama dengan nol. AOF = C(p,”) (2.106) Analisa deliverabiliy berdasarkan persamaan 2,103 dikenal sebagai analisa konven- sional. Analisa dengan menggunakan pseudo-potential, y, serta kondisi aliran laminer - inersia - turbulen (LIT) merupakan cara lain yang akan dibicarakan berikut i Dasar analisa LIT ini menggunakan persamaan 2.95 sebagai persamaan untuk mengolah data hasil tes. (App) m=1 = pe +5 + D qsc (2.95) Cadaugan Dan Kinerja Reseroan 2-7 dimana S= skin D = bilangan konstan pe = In 0472 % (2.74) berlaku untuk aliran stabil yang laminer. Penjabaran dari persamaan 2.95 itu akan memberikan hasil berikut ini. Bq — Yor = gp vi [In oa7a 7 + S$ +Dasc] = oT fe Zz 2 = 14224 10° Fy (InO4T2® +8) que + (1422.10 GED) ase (2.107) atau AW = 4 qsc +b sc? (2.108) Bilangan b akan tetap sama baik pada kondisi aliran transien maupun semi-mantap, asalkan qse tidak berubah. Sebaliknya harga a akan berubah-ubah dan menjadi konstan bila aliran semi-mantap (stabil) sudah dicapai. Penyusun kembali persamaan 2,108 dan kemudian dibuat grafik log-log akan mem- berikan grafik yang linier dengan sudut kemiringan 45°. (AY=b ase?) = agse (2.109) Harga konstanta a dan b diperoleh dengan cara least square, yaitu SAPS G-Sq- Sq day a4 ———— (2.110) (2.111) dimana Cadangan Dan Kinerja Resewoar 2-74 N = jumlah data, Harga konstanta a dan b dapat pula diperoleh secara langsung dengan membuat grafik vs gsc berdasarkan persamaan 2.112, oF @.112) dsc Persamaan 2,108 adalah persamaan kuadrat dalam qsc , sehingga akar dari per- samaan tersebut dapat dicari _ + (a+ 4b( Ay) )°> ae = (2.113) AOF diperoleh dengan membuat px sama dengan nol. _ 2 os or SER eA” 14) Permeabilitas dari reservoir gas akan mempengaruhi lama waktu aliran mencapai kondisi stabil. Pada reservoir yang agak ketat kestabilan dicapai pada waktu yang lama, Sesuai dengan keadaan ini, maka ada 3 macam tes yang dapat memperoleh deliverability, yaitu : igunakan untuk a. Back Pressure b. Isochronal c. Modified Isochronal Cadangan Dan RKinerja Reserusan 2-75 GAMBAR 2-22 Cadangan Dan Kinerja Resewoar 2.2.2.1, Back Pressure Pierce dan Rawlins (1929) merupakan orang pertama yang mengusulkan suatu ‘metoda tes sumur gas untuk mengetahui kemampuan sumur berproduksi dengan mem- berikan tekanan balik (back pressure) yang berbeda-beda. Pelaksanaan dari tes yang konvensional ini dimulai dengan menstabilkan tekanan reservoir dengan jalan menutup sumur, dari mana ditentukan harga pa . Selanjutnya sumur diproduksi diubah-ubah empat kali dan setiap kali sumur itu dibiarkan berproduksi sampai tekanan mencapai stabil, sebelum diganti_ dengan laju produksi lainnya, Setiap perubahan laju produksi tidak didahului dengan penutupan sumur. Gambar skematis dari proses "back pressure test" diperlihatkan Gambar 2-23, Analisa deliverability didasarkan pada kondisi aliran yang stabil. Untuk keperluan ini diambil tekanan alir didasar sumur, pwr, pada akhir dari perioda suatu laju produksi. Pada Gambar sebelumnya dinyatakan oleh pwts. Analisa data untuk keperluan pem- buatan grafik deliverability didasarkan kepada metoda konvensional atau LIT. Untuk ini disiapkan tabulasi perhitungan seperti berikut ini. Analisa Konvensional Analisa LIT Ap? v Ay AY ase? sc G1 | Poh | (Dy? — pup?) | Ym | Py Pwr) a | Pw | (7 — pu?) | Yw2 | (By m wr) (Pp if R 3) Pots | (Bq? — pups?) | YW | (Pq - Ya) 9% | Pw | (By? — pups?) | Ymt | By Ya) zq Zw! Dav ly Avly 92 q Cadangan Dan Kinerja Reserusar 2-7 Kemudian dibuat grafik untuk hubungan Konvensional : log Ap” vs. log gsc ut slog (Ap b gsc”) vs log gsc harga b ditentukan lebih dahulu dengan menggunakan persamaan 2.111, Berdasarkan grafik ini ditentukan absolute open flow potential (AOF) dengan memberi harga pwf sama dengan nol. Lama waktu pencapaian kondisi stabil dipengaruhi oleh permeabilitas batuan. Makin kecil permeabilitas batuan, makin lama waktu yang diperlukan untuk mencapai kestabilan. Ini dapat diperkirakan berdasarkan waktu mulai berlakunya aliran semi- mantap. ty = 025 reo (2.115) Berdasarkan definisi tp , yaitu a tp = 2.637x 10~* 5 ug ctw maka harga waktu mencapai kondisi stabil, ts adalah 2 a HG Cte ts = 948 k ton? ts ~ 10004 it (2.116) dimana i = viskositas pada Py Gadangan Dan Kinerja Reseraar 2-7 ay he GAMBAR 2-23 Cadangan Dan Kinerja Reseroan 2.2.2.2. |sochronal Test Penyelesaian tes "back pressure” akan membutuhkan waktu yang lama, bila untuk masing-masing harga laju produksi yang direncanakan membutuhkan waktu stabilisasi yang lama, Untuk mengatasi hal ini Cullender (1955) mengusulkan suatu cara tes berdasarkan anggapan, bahwa jari-jari daerah penyerapan yang efektif (effective drainage radius), rd, adalah fungsi dari tp dan tidak dipengaruhi oleh laju produksi. Ia mengusulkan, bahwa suatu seri tes produksi dengan menggunakan laju yang berbeda, tetapi dengan selang waktu yang sama, akan memberikan grafik log Ap” vs. log dsc yang linier dengan harga eksponen n yang sama, seperti untuk kondisi aliran stabil. ‘Metode tes yang diusulkan oleh cullender ini dikenal sebagai tes isochronal. Tes ini terdiri dari serangkaian proses penutupan sumur sampai mencapai stabil, pr , yang disusul dengan pembukaan sumur, sehingga menghasilkan laju produksi tertentu selama jangka waktu t, tanpa menanti kondisi stabil. Setiap perubahan laju produksi didahului oleh penutupan sumur sampai tekanan mencapai stabil, pr . Salah satu tes produksi ini dilakukan sampai mencapai kondisi stabil. Diagram dari laju produksi dan tekanan didasar sumur selama tes diberikan pada Gambar 2-24. Analisa data dilaksanakan dengan mencatat harga tekanan alir dasar sumur untuk jangka waktu alir yang sama bagi masing-masing laju produksi yang direncanakan. Berdasarkan Gambar 2-24, maka data yang dicatat ditabulasikan. Setelah data diolah, sesuai dengan jenis analisa yang digunakan maka dibuat grafik log Ap? vs log gsc atau log ( Ap — 6 qse?) vs log gsc ‘Seperti dapat dilihat masing-masing pada Gambar 2-25 dan 2-26. Pengolahan data untuk penentuan deliverability sama seperti ditunjukkan oleh tabel di halaman berikut ini, Dari Gambar 2-25 terlihat, bahwa harga Cberubah- ubah, bila keadaan stabil belum dicapai. Deliverability pada keadaan stabil diperoleh dengan membuat garis lurus yang sejajar dengan grafik untuk ty dan t2 melalui titik yang diperoleh pada keadaan stabil. Cadangan Dan Kinerja Resewaar 2-80 Pada analisa LIT pembuatan grafik seperti Gambar 2.26 dilakukan setelah hargab dihitung berdasarkan persamaan 2.111, Sedangkan harga a ditetapkan berdasarkan data pengaliran sumur sampai mencapai keadaan stabil, pada saat mana dihitung harga A pada keadaan stabil a= “2 4 (2.117) Data untuk Analisa Deliverability (Hasil dati Isocronal Test) Jenis Lama Kegiatan | Tekanandidasar | Laju produksi Kegiatan sumur Penutupan ts(1) Ps . awal 7 Buka t Pwet (1) qu (1)* sumur (1) 2 Pwe2 (1) ge (1) |__Tutup 62) PR -___| Buka (2) a pwtt (2) qi (2) 2 _| Pwe2 (2) 2 (2) Tutup ts (3) PR : Buka (3) t1 pwht (3) qi (3) t2 we (3) 23) Tutup ts (4) PR_ : Buka (4) tl Pwtt (4) ai (4) 2 Pwt2 (4) a2 (4) Aliran yang text pwa(5) a(S) Stabil (*) Walaupun digunakan ukuran jepitan yang sama, mungkin laju produksi yang diamati tidak sama. Bila perbedaannya tidak besar, maka harga q tidak dirata-ratakan bagi keperluan pembuatan grafik deliverability. Gedangan Dan Kinerja Resewoar 2-9 Ga GAMBAR 2 - 24 Cedangan Dan RKinerja Reserwoar 2-8 ae" Mpa a ce * ase MM ScE/h GAMBAR 2-25 Cadangan Dan Kinerja Resear Cyba ~ hv) GAMBAR 2 - 26 2-84 Cadangan Dan Kinerja Resewoar 2.2.2.3. Modified lsochronal Pada reservoir yang ketat, penggunaan tes isochronal belum tentu menguntungkan bila diinginkan penutupan sumur sampai mencapai keadaan stabil. Katz dkk. (1959) telah mengusulkan suatu metoda untuk memperoleh hasil yang mendekati hasil dari tes isochronal, Metoda ini dikenal sebagai modified isochronal. Perbedaan antara metoda ini dengan metoda isochronal terletak pada persyaratan bahwa penutupan sumur tidak perlu mencapai stabil. Selain dari pada itu selang waktu penutupan dan pembukaan sumur dibuat sama besar. Diagram tekanan dan laju produksi dari modified isochronal dapat dilihat pada Gambar 2-27. Pengolahan data untuk analisa deliverability sama seperti pada metoda isochronal, kecuali untuk harga pg diganti dengan pws yaitu harga tekanan yang dibaca pada akhir dari setiap masa penutupan sumur. Dari Gambar 2-27 terlihat, bahwa untuk suatu harga q diperoleh pasangan Ap” atau Ay dengan kombinasi sebagai berikut. a1: (pws? ~ (pe 2 + (Pws,)” ~ (Puf)? 3 = (puss) — (Pays)? 44: (Busy)? — (buf Cadangan Dan Kinerja Reseruear 2-85 2.2.2.4, Analisa Non-Konvensional Pada dasarnya hubungan antara log Ap* dengan log qse atau log (Ay — asc) vs log gsc tidak berubah. Apabila perubahan sifatfisik batuan dan fluida diperkirakan terjadi setelah sumur berproduksi untuk selang waktu tertentu, maka penentuan deliverability yang baru hanya memerlukan satu tes produksi yang stabil. Hasil tes deliverability yang lalu akan memberikan harga n (analisa konvensional) atau b (analisa LIT) bagi penentuan deliverability yang baru, Dalam hal yang khusus dimana tes aliran yang stabil tidak dapat dilakukan, maka persamaan deliverability yang stabil dapat diperkirakan dengan menggunakan per- samaan 2.107. Dalam hal ini yang diperlukan adalah menentukan harga a (analisa LIT), sedangkan harga b diperoleh dari hasil tes sebelumnya, a= 1422 10° 2 fin (0472) +5] (2.118) 2.2.2.5. Perencanaan Tes Perencanaan tes meliputi pula pemilihan tes yang cocok untuk reservoir yang akan dipelajari. Pemilihan jenis tes didasarkan pada perkiraan waktu untuk mencapai kondisi stabil. Waktu stabil ini ts, dihitung berdasarkan persamaan 2.116. OR re fs ~ 1000 “Te (2.116) dimana : Ht = viskositas pada Dr ts = waktu mencapai kestabilan, jam k = permeabilitas, md Te = batas luar dari daerah penyerapan, ft. Cadangan Dan RKinerja Reserwoar 2-86 Lama produksi direncanakan sedemikian sehingga pengaruh dari produksisudah melampaui daerah disekeliling sumur yang mengalami perubahan permeabilitas. Sebagai pegangan digunakan angka jari-jari, dimana perubahan permeabilitas terjadi, sebesar 100 ft. Waktu yang diperlukan untuk perambatan impuls sampai sejauh 100 ft, 100, dihitung berdasarkan persamaan 2-116. f100 = soon #2 100)* (2.119) dimana : H = viskositas pada pr ts = waktu mencapai kestabilan, jam k = permeabilitas, md Te = batas luar dari daerah penyerapan, ft. Selain itu perlu pula diperhatikan lamanya pengaruh "well bore storage" ber- Jangsung, hal mana ditentukan berdasarkan persamaan 2.102. tws = 36177 ele toe (2.102) dimana H = viskositas, ep, pada harga tekanan rata-rata tubing k =md ogee Vws = volume tubing (+ volume anulus bila tidak ada penyekat), ft. cus = kompresibilitas fluida. Harga minimum dari lama berlangsungnya suatu harga laju produksi adalah harga yang terbesar dari tws dan ts. Lama waktu yang memadai adalah 4 kali dari harga minimum tadi. Cadangan Dan RKinerja Reserssar 2-97 Besar laju produksi yang dipilih hendaknya bervariasi antara 0.1 -0.75 AOF. Besar AOF ini diperkirakan dari persamaan aliran stabil yang dinyatakan oleh persamaan 2.107 dengan mengabaikan faktor turbulensi. AOF =~ —————£2 BR __ (2.120) 1.422.x 10° T [In (0.472 =) +S] se 4 4s oe a t Ket — 7 GAMBAR 2-27 Cadangan Dan Kinerja Resewoar 2-3%F 2.2.2.6, Conteh Tes Berikut ini akan ditampilkan beberapa contoh analisa deliverability dari back pressure, isochronal, dan modified isochronal, Back pressure Hasil tes menghasilkan data berikut ini Go Ap? MMSCF/hari Mpsi 0 PR = 408.2 0.4138 4.288 403.1 1.1391 9.265 394.0 2.3365 15.582 378.5 2.3365 20.177 362.6 3.5148 Hasil analisa kemampuan sumur secara konvensional ditunjukkan oleh Gambar 2-28 yaitu hubungan log Ap” vs log qsc . Grafik A sebagai hasil penarikan garis lurus ‘melalui 4 titik memberikan harga n, log 100 = log C + n log 30.5x10* log10_= logC + n log 1.32e10* T= n(log305 — log 132) n= 073 Perpotongan antara grafik A dengan sumbu datar memberikan hasil : q = 152MM SCF/hari Ap = 0.1.x 104 Jadi harga C adalah : - 152 (0.1.x 104) °° MM SCF/hari = 0,00981 ( Psi?) 98 Laju absolute open flow petential (AOF), diperoleh dengan memberikan harga = (408.2)? = 16.7x 10* psi AOF = 0.00981 (19.7x 104) = 63.7 MM SCF/hari Pembacaan dari grafik A pada Gambar 2-28 memberikan AOF = 64 MM SCF/hari Bila diperhatikan dengan teliti, maka Gambar 2-28 menghasilkan suatu grafik yang non linier, yang ditunjukkan oleh Grafik B. Analisa LIT membutuhkan hubungan vs. p pada Gambar 2-29 akan memenuhi kebutuhan ini, Dengan menggunakan hubungan ini, maka analisa LIT memberikan tabulasi berikut ini. Cadangan Dan Rinerja Pesowaar 2-90 a q Pwh y 10° Ay MMSCF | psia__| psia7/ep foari Ihari)? sk -b cumscr{” ~?4 0 408.2 | 12.21 - = 7 - 4.288 | 403.1 11.92 0.29 | 0.0676 | 183 0.226 9.265 | 3940 | 11.40 0.81 | 0.0814 | 85.8 0.510 15.552 | 3785 10.55 1.66 | 0.1067 | 241.9 | 0.813 20.177 | 362.6 971 250 | 0.1239 | 407.1 1.075 = 49.2821 5.26 | 0.3856 | 753.1 sat dq? - Sad ay Sg eg ane canna aaa Niq?-Saka _ (0.3856 ) (753.1) — (49.282) (5.26) 4 (753.1) — (49.282) (49.282) ae = 0.0534 NE ap- Dade _ 4(5.26) = (49,282) (0.3856) * 4 (753.1) — (49.282) (49.282) = 0.0035 Berdasarkan harga a dan b, maka dibuat hubungan log (Ay) - bq? ) vs. q, seperti dapat dilihat pada Gambar 2-30 yang menunjukkan hubungan linier dengan sudut kemiringan -1 Harga AOF dihitung berdasarkan persamaan Ap = Dr = 0.0534 gsc + 0.0035 gsc” Cadangan Dan Kinerja Reserusar 2-0 Me SCE /y Grafik Deliverability dari Back Pressure Test GAMBAR 2-28 Cadangan Dan Kinerja Reserusar 6z- 2 7equiep (oisd> d ooo coor e002 e001 T 7 r % rjow Bf9 = 709 a bzog'o = * are ah d a a 2 Cadangan Dan Kinerja Resewoan Q@ mmscry Ganbar 2 - 30 Deliverability Dinyatakan Dalam (AY ~ by?) Terhadan q, Cadangan Dan RKinerja Reseruoar Isochronal Hasil tes ditabulasikan sebagai berikut Jenis Lama Pwo, a Ap? Kegiatan | Kegiatan psia MMSCF/h | MM psia® Tutup sumur 48 1952 3.810 : Aliran (1) 12 1761 3.101 0.709 Tutup sumur 15 1952 3.810 : Aliran (2) 12 1657 2.746 1.064 Tutup sumur 17 1952 3.810 : Aliran (3) 2 1510 2.280 1.530 Tutup sumur 18 1952 3.810 - Aliran (4) 12 1320 1,742 2.068 Aliran (5) 2 1151 1.325, 2.485 Tutup sumur 100 1952 3810 2.485 Hasil analisa data isochronal dengan menggunakan cara konvensional dapat dilihat pada Gambar 2-31. Dari gambar itu diperoleh harga n dan ¢ stabil. log 10 = log C + nog (3.55) log 1 log C +n log (0.23) - nm (1.1185) n= 0.84 Pada kondisi stabil harga Cs yang diperoleh sebagai hasil perpotongan grafik yang stabil dengan sumbu qse adalah = 0415 MM SCF /hari * * (O.1x 10°) 8 ( psi)” MM SCF /hari = 0,0000262 > (Psi? )” Cadangan Dan Kinerja Resowoar 2-95 Cara lain untuk menentukan harga C; adalah dengan menggunakan persamaan empiris qse = C(PR? — pug?) 6 Ce * (2.485.x 10°) 04 = 0.0000255 Jadi persamaan aliran yang stabil q = 0.0000255 (Ap? )°** Harga AOF diperoleh dari hubungan AOF = C(pr?)°™ = 0,0000255 (3.81x10%)?** = 8.6 MM SCF/hari Cadangan Dan Kinerja Reserssar J tetajen LE. | 1 ii i i woe ot 2 we | : 10 fe J se. MM sce /nari GAMBAR 2-31 Cadangan Dan Kinerja Reserwsar 2-97 uit Penentuan harga y menggunakan grafik ¥ vs. p dari gambar 2-29. Jenis | Lama| y | av | gq | AB | q? | (Ay Kegiatan Kegiatan| MM q bq2) Gam) | psiZep Penutupan| 48 | 316 Awal Aliran(1)| 12 | 261 | 55 | 26 | 2115 | 68 | 45.87 Tutup | is | 316 sumur Aliran(2)| 12 | 233 | * iS iS Tutup | 17 | 316 sumur Aliran (3) | 12 9s | 122 | 5.0 | 24.20 | 25.0 | 87.43 Tutup | 18 | 316 sumur Aliran (4) 12 151 165 6.3 26.19 39.7 111.68 = 341 13.9 71.54 15S 152.6 Aliran(5)| 72 | 115 _| 201 | 60 Tutup | 100 | 316 sumur * diabaikan karena terletak di luar grafik deliverability yang linier (Gambar 2-31). Pada keadaan transien wat yg? - Sad ay NYaq?-Saba _ (71.54) (715) - (13.9) (341) “3 (715) — (13.9) (13.9) = 17.624 Cadangan Dan Kinerja Reserwoar 2-99 ; ND ay- S45 ~ N3q?-Sa3ba _3.(341) ~ (13.9) (71.54) * 3 (715) — (13.9) (13.9) = 1343 Pada keadaan stabil Ay = 201 201 = (1.343) (6)? 6 0 = 25.44 Persamaan aliran : Ay = 25.44 q + 1343 q? _ ra + (a? + 4bpR) AOF = 5 = 25.44 + ((25.44)? + 4( 1.343) (316)) °° 7 2( 1.343) = 8.56 Hasil analisa dinyatakan dalam bentuk grafik, yaitu pada Gambar 2-32. Cadangan Dan Kinerja Resorwaar 2-99 q bg") vs. Hubungan (AY — mm SCE/hari a, GAMBAR 2 - 32 2-100 Cadangan Dan Kinerja Reseroar Modified Isochronal Hasil perekaman data dari tes dan analisa data adalah sebagai berikut. Analisa konvensional Jenis Lama Pwh q Pp Ap? Kegiatan | Kegiatan | psia. | MMSCF/h| MMpsi* | MMpsi? (jam) Penutupan 20 1948 - 3.795 : sumur | Aliran (1) 12 1974 4.50 3.183 0.612 Tutup 12 1927 - 3.713 sumur _ Aliran (2) 12 1680 5.60 2.822 0.891 Tutup 2 1911 e 3.652 sumur | Aliran (3) 12 1846 6.85 2.390 -| 1.262 Tutup 12 1887 | - 3.561 sumur | Aliran (4) 12 1355 | _ 825 1.836 1.225 Aliran (5) 81 1233 8.00 1.520 2.275 Tutup 120 1948 e 3.795 sumur Hasil analisa data dinyatakan dalam bentuk grafik, seperti tertera pada Gambar 2-33a. Harga n dan Cs ditentukan sebagai berikut: log 6 = log + nlog1 log 2.2 log C_+ n log 0.18 ~ 0.4357 = n (0.7447) n = 0.585 Cadangan Dan Kinerja Reserusar 2-i Dari grafik yang stabil diperoleh 1.29 MMSCF /hari Ce © "(C01 ) x 108) 585 = 0.00153 MMSCF /hari Atau Cs dapat dicari dengan menggunakan persamaan aliran yang stabil. c= —t— (ap?)” = 8.0 (2.275 x 10°) 9585 = 0.00153 Jadi persamaan aliran yang stabil : q = 0.00153 (Ap?) 85 Cadangan Dan Kinerja Reserusar Analisa LIT (y) Hasil analisa dalam bentuk tabulasi adalah seperti berikut ini Jenis | Lama| y | ay | q | 48 |g? | Ay-bq? egiatan|Kegiatan| MM MMSCF] 4 Gam) | psi/ep fo Tutup | 20 | 315 sumur 7 Aliran| 12 | 267 | 48 | 450 | 1067 | 203 | 1469 qd) _ Tutup | 12 | 308 sumur _| Aliran | 12 | 239 | 69 | soo | 1232 | 314 | 1747 @) Tutup | 12 | 304 sumur | Aliran | 12 | 208 | 100 | 685 | 1460 | 469 | 23.04 QB) Tutup | 12 | 297 sumur | Aliran | 12 | 158 | 139 | 825 | 1685 | 681 | 27.25 @) se 356 | 25.20 | 54.44 | 166.7 Aliran| 81 | 132 | 18 | 80 77.98 (5) Tutup | 120 | 315 sumur, Hasil analisa menghasilkan : Aliran Transien AY y G2 gad AY, --4 a 7 NXq?-Xakaq = (5444) (166.7) = (2520) (356) _ 5.975 4 (166.7) — (25.20) (25.20) Cadangan Dan Kinerja Resersoan 2-108 NY Ay - Sg E ~ NYq?-Saba 4 (356) — (25.20) (54.44) = ¥(166.7) — (2520) (2520) ~ S64 Aliran stabil Dp = 315 Ay = q=80 g = Saba? q = 183 = 1.641 (64) _ $0 9.747 Jadi persamaan aliran Stabil AW = 9.747 gsc + 1.641 gsc” a+(a’+4b(9r) AOF = oT _ = 9.741 + ((9.747)? + 41.641) (315) )°5 2( 1.641) = 11.2 MM SCF/hari Hasil analisa dinyatakan dalam bentuk grafik, yang dinyatakan oleh Gambar 2-33b. Cadagan Dan Kinerjn Resoreoen 2-104 Hubungan dp” vs. q, Modified Isochronal ‘ou +o 10 ‘ Tse MM scF/pari 12 GAMBAR 2-334 Cadangan Dan Kinerja Reserusar 2-105 Hoe Wy é ooo a “EHGAD PVE DinnuavooT ROM 5 100. 9. a. 2 18. L 6 7 8 9100 5 10 MMSCF / hari -33B x dsc, GAMBAR 2 Cadangan Dan Kinerja Reseruoar Perencanaan Tes Perencanaan tes ini meliputi penentuan jenis tes, lama waktu aliran, dan macam laju produksi, Hal ini penting bagi sumur pertama yang menembus suatu reservoir. Yang pertama akan dibicarakan adalah memilih jenis tes. Untuk ini diperlukan data mengenai Te sPRiOg sk, Be re = 2640 ft, ekivalen dengan perkiraan spacing yang akan digunakan Bp = diperoleh dari drill stem test (DST) , (contohpr = 2000) ~g = porositas yang berisi gas (=sg x ¢) ; diperkirakan dari log (contoh @ = 0.15) k = diperoleh dari DST setelah diketahui ketebalan dari log (contoh k = 120 md) = dari komposisi gas (contoh j= 0.158), pada tekanan dan temperatur reservoir. ™ Waktu stabil diperoleh dari persamaan 2.116 Bre? KDp ts = 1000 de (2.116) 5 (0.15 ) (0.0158 ) (2640)? ts = 1000 (i30) (2000) = 68.8 jam, Bila dilakukan tes dengan 4 macam laju produksi yang masing-masing harus dilak- sanakan hingga stabil, maka akan dibutuhkan waktu yang lama. Perlu diperhatikan harga permeabilitas dan karakteristik dari tekanan bentuk (pressure build up) yang diamati pada tes DST. Bila harga statis dicapai dengan cepat, maka jenis tes modified isochronal yang dipilih tidak akan menyimpang dari tes isochronal. Perkiraan lama tiap aliran produksi yang direncanakan didasarkan pada harga tws dan t100. Cadangan Dan Kinerja Reseroaar 2-107 7 DE ~ 101 $F 2.119) 100 = 10" FR (2.119) = 107(0.15) (00158) _ 9,5 = (420) (2000) ‘yam Waktu yang diperlukan agar pengaruh well bore storage dapat diabaikan adalah _ H Vas Cos fies = 36177 (2.102) dimana : = Jari-jari tubing (contoh rx = 0.25 ft) L__ = panjang tubing (contoh L = 5000 ft) Vos = nL x (0.25) (5000), dianggap tidak ada penyekat (packer) e " 10 ft Cws_ = Kompressibilitas gas di tubing pada tekanan rata-rata (contoh Cus = 0.00060 1/psi dengan menganggap 3, = 2000 psia) _ 36177 (0.0158 ) (xr) (0.25 )* ($000 ) ( 0.0006 ) ~ (120) (10) = 0.28 jam. Mengingat tw: > t1oo, maka lama masing-masing laju aliran adalah = 4 tus = 1.12 jam ~ 15 jam Sedangkan lama aliran yang diperpanjang ts = 69 jam Besar masing-masing laju aliran hendak berkisar antara 10 % - 75 % AOF. Untuk ini dibutuhkan harga Cadangan Dan RKinerja Reseruoar 2-109 rw = 0.25 ft = temperatur reservoir diperoleh melalui DST (contoh T = $80°R) T Dr = didasarkan pada harga pr (contoh Pr = 330x10° psi “/cp) S = diperoleh dari hasil analisa tekanan bentuk (kalau tidak ada data dianggap nol; contoh $ = 0) Dari persamaan 2.120 dengan mengabaikan pengaruh turbulensi diperoleh AOF = kh OR ; (2.120) 1.422.x 10° T [In 0472 +S] w 120) (10) (330 10°) 1.422.x 10° (580) [In 0.472 8B) +0) = 56.4 ~ 57 MM SCF /hari Jadi kombinasi laju produksi adalah qi = 0.1057 ~ 6MMSCF/hari Qe 12 MM SCF/hari @- 24 MM SCF/hari q3 = 0.75x57— ~ 43 MM SCF/hari 2-109 2.2.3. Analisa Tekanan Mekanisme aliran fluida gas pada media berpori sangat dipengaruhi oleh sifat fisik fluida, geometri alirannya, sifat-sifat PVT dan distribusi tekanan sistim. Didalam menurunkan persamaan aliran dan memecahkan solusinya, beberapa anggapan telah digunakan yaitu : media yang homogen, gas mengalir dengan komposisi yang tetap, aliran laminer dan isotermal. Persamaan kontinuitas melukiskan prinsip konservasi masa untuk aliran fluida pada media berpori : -9(2%) (2.121) Kecepatan aliran diberikan oleh persamaan Darcy untuk aliran laminer : u=- ey ; a (2.122) Dengan mensubtitusikan persamaan (2.122) kepada persamaan (2.121), didapatkan : 14 -ek(P), pig P ror (Py "ar =? a (2.123) Kemudian untuk gas nyata berlaku hubungan -M P R e= aFlZy} (2.124) Jadi, densitas dapat dieliminasi dari persamaan (2.123) menjadi : pI OR eee (ces) cD ons ee lan 7 a (pcp) ZPy ? a 1=% a (zepy! (2.125) Persamaan (2.125) adalah salah satu bentuk dasar dari persamaan diferensial persial non linier yang menerangkan aliran gas dengan kondisi isotermal pada media berpori. Klinkenberg memberikan persamaan permeabilitas gas sebagai fungsi tekanan yaitu : b kK(p)= (1+ 7) (2.126) dimana : Cadangan Dan Kinerja Reseruoar 2-0 Iq = permeabilitas efektif dari cairan b = kemiringan plot antara k (p) versus 1/p akan tetapi, ketergantungan permeabilitas terhadap tekanan dapat diabaikan untuk tekanan-tekanan reservoir yang diketemukan, karena efek klinkenberg ini hanya ber- pengaruh pada tekanan yang sangat rendah. Jadi untuk tujuan-tujuan praktis, per- meabilitas gas dapat dianggap tetap. Jadi persamaan 2.125 menjadi : 1a,;__P sey Lb a, P ror “e(P)(ZP)" ar) > a ZR)! ae 2.2.3.1. Pendekatan P Kuadrat Jika dianggap bahwa viskositas dan faktor deviasi gas ,Z., tidak banyak berubah dengan Derubahnya tekanan dan juga berlaku hubungan dibawah ini : maka persamaan (2.127) menjadi : 2 2 at &P 1 ap _ ou ap iat org ePAwOT @.128) Persamaan (2,128) ini sama dengan persamaan yang diturunkan oleh Aronofsky dan Jenkins untuk aliran gas ideal : 2 2 22 PP Lap? _ ouc(p) a°p ar + ar = k at (2.129) Solusi persamaan (2.129) diatas pada kondisi semi mantap adalah 2% _ py? = M22quZT te _ 34g» Fy 7 Pa? = Sn - 5459 (2.130) ‘Sedangkan solusi transient adalah : 0.000264 kt 2_MquZzT, 4 - nh En 2 (HC) tw ay a Pi? — pug F a )425°] (2.131) Cadangan Dan Kinerja Reseroar 2-m 2.2.3.2, Pendekatan pseudo pressure Function (Al Hussainy - Ramey ~ Crawford) Al Hussainy et al. mengajukan suatu transformasi dari persamaan (2.127) kedalam bentuk yang sama dengan persamaan difusivitas tetapi dengan banyak menghilangkan anggapan-anggapan yang terdahulu dipakai. Menggunakan "real gas pseudo pressure" atau "real gas potential’, Yaitu : panne ne mP) = oat niP)zP) ® (2.132) Didalam bentuk real gas pseudo pressure 2 ) = 24a fe Cr ay (2.133) r fe at Terlihat bahwa persamaan (2.133) persis sama dengan persamaan (2.127) hanya dengan menukar P dengan . Term ¢ #1 C; /k didalam persamaan (2.133) ini bukan merupakan tetapan disebab- kan oleh x. C; adalah fungsi dari tekanan. Jadi persamaan (2.133) ini merupakan per- samaan yang tidak linier. Tetapi analogi persamaan (2.129) dan (2.133) mengisyaratkan bahwa solusi untuk aliran gas nyata akan berkorespondensi dengan harga-harga# dan Crpada saat awal, Untuk mencari solusi ini didefinisikan beberapa parameter yang tidak berdimensi. 0.000264 kt DM Cam ne? (2.134) _ 1.987% 1075 kh Th = PTY Yop) (2.135) Penurunan persamaannya tidak akan dituliskan disini, tetapi setelah transformasi Boltzman, solusi persamaan (2.133) untuk kondisi infinite acting adalah : in 40 Y vwp (tb) = (2.136) wie Apabila persamaan (2.136) ini disusun atas para meter yang bersangkutan dan dituliskan pada kondisi standar (14,7 psia, 60°F), maka didapat : Cadangan Dan RKinerja Reservoar 2-2 T k wus = vi — 1637 Lf tog t + log ——S— - 3.23 + 0875" ] " a (Cr )i rw (2.137) dimana : S$’ =$+Dq Dg ini adalah representasi dari efek turbulensi yang terjadi. Solusi untuk kondisi semi mantap adalah : gq = 1987x1975 —LET Ys = (2.138) po T {in SP 4 sy tw 2.2.3.3. Pressure Drawdown Testing Persamaan (2,137) adalah persamaan dasar pressure drawdown pada sumur-sumur di reservoir gas. Penyelesaiannya mengikuti langkah-langkah sebagai berikut ini : 1. Seperti biasa, data yang dicatat adalah Pwt versus waktu, 1 Buat hubungan antara Pye dengan Yt . Ini dilakukan dengan integrasi numerik persamaan (2.132) apabila dan Z dapat ditentukan, Atau dapat dibaca dari Tabel 2-2 apabila SG gas diketahui. © Kemudian plot put versus log t. 1 Setelah garis lurus semilog ditentukan, maka dapat ditentukan besaran-be- saran: = ar kh = 163747 (2.139) vi- Vir S+Dq = 1.151 | “—*™" - log ——— + 3.23] o O(HCritw? (2.140) Apabila pendekatan P* digunakan, maka dari plot antara Pw ? versus log t dapat ditentukan ; Codangan Dan Kinerja Reserusan 2-18 kh = 1637 TC H2 Jas (2.141) Pio Ph | log k 5° = S+Dq = 1151 [= EEPEE +323] (2.142) A(P? )skin = 087m S* oye ore ; Pe = Po = Pot FY sin Pp? = Pug 2.2.3.4, Pressure Buildup Testing Menggunakan prinsip superposisi terhadap persamaan 2.137 maka persamaan pres- sure buildup test untuk gas adalah : ( disini akan diperlihatkan dalam metode y ) 1637gT tp + At ws = wi — EE hog (PO ) (2.143) Hubungan diatas menunjukkan bahwa Horner plot dapat dilakukan dengan mem- buat grafik yws versus log ae ). Sedangkan hubungan antara Pwf dan Ys dilak- sanakan seperti telah diterangkan sebelumnya, Apabila kemiringan dari garis lurus ,m, telah diperoleh maka k= aT (2.144) mh te _ Yus Liam y) k S? = S+Dq = 1.151 | MEMO Pw _ gg —_k__. 3.3) ™ 8 Cairn? (2.145) Gambar 2-34 memperlihatkan contoh Horner plot untuk reservoar gas yang infinite. Cadangan Dan Kinerja Resersoan 2-04 Menghitung S dan D: S dan D dapat ditentukan berdasarkan 2 pengujian drawdown seperti terlihat pada Gambar 2-35. Dari perioda drawdown yang pertama diperoleh 1637.q1 T m= Kemudian dari perioda drawdown yang kedua juga diperoleh 1637 g2 T kh Skin dapat dihitung dari dua hasil diatas : Si? =s +Dqi $2’ =s + Da Dengan menyelesaikan dua persamaan dengan dua anu diatas, maka dapat diten- tukan harga s dan D. Harga s dapat merupakan bilangan positif (damaged) atau negatif (improvement). D harus selalu berharga positif. Jika D berharga negatif, dapat dianggap sama dengan nol sehingga s adalah harga rata-rata S1’ dan $2’. Apabila lebih dari dua perioda drawdown dilakukan, maka s dan D harus dievaluasi dengan metoda least square. Yaitu plot antara $’ dan q, kemudian ditarik garislurus yang paling memadai. Kemiringan garis tersebut adalah D, sedangkan titik potong dengan q = Oadalah harga s. analisa transient tekanan pada reservoir gas. Cadangan Dan Kineja Resrooer 2-us GAMBAR 2-34 Cadangan Dan Kinerja Reserusar GAMBAR 2 - 35 Cadangan Dan Kinerja Reserwoar TABEL 2-6 Summary of Equations No. Equation P? Representation { Representation 1 Semi~Steady-state Flow = eho — wd = Ahh = Ha T2hallntedty — 0.75 + $ + Dal 9° Tring ~ 0.75 + 5 + Dal 2 Pressure Drawdown Plot py vs. log ¢ Plot ter VS. log t 3 Pressure Buildu lot pis vs. log 12 At zat p ot pa vs. log “e Plot te Vs. log “2 4 4h from Flow Tests kh = aT ™ 5 Skin s! from Buildup = ast [torte loge —*— + 323] 8 Bincdad 6 Skin s* from Drawdown ee tast [oot loge, +3, a] — ee 8 Stucane * 7 Dimensionless time, ty = DAR 107M to (based on ra) uch 8 Dimensionless Time, ty = 2A KIO to (based on drainage OneA area A) Definitions for Table Equation 1 Equations 2 and3 Equation 4 Equations Sand6 Equations7 and 4 in Mscfd, kh in md-ft p in psi, T reservoir temp. in °R = (460 + *P, (uz) evaluated at some unspecified pressure. D is non-Darcy “flow constant. Ye corresponds to Br, the static reservoir pressure, and dw corresponds to Puy, the flowing bottom-hole pressure. tis flow time and Atis shut-in time (both ¢ and At should have the same units). 1 & and (yz are the same as in Equation 1 Pea? corresponds 10 Py? at one hour of shutin, Pye is the flowing bottom-hole pressure prior to shut-in, p is an un- specified average pressure, ¢ in fraction, py corresponds to Unspecified average pressure, ry in feet, Wiss and thm COr- Fespond 0 Psi and Pym and (2c) is the value of viscosity and compressibility at initial condition prior to conducting the test kk in md, t in hours, A in f@, and the rest of the symbols are as previously defined. Cadangan Dan RKinerja Reserusar 2.2.3.5. Contoh Penyelesaian Tes Tekanan Dua drawdown test dilakukan secara terpisah pada suatu sumur gas. Dengan data batuan dan fluida reservoir yang diberikan, tentukanlah : a, Flow Capacity dari tiap tes b. "True" Skin factor c. Intertial & turbulence factor, D Gunakan metoda " y" kemudian bandingkan dengan metoda P2, Data-data yang diperlukan adalah : P) = 2300psia sh = 10ft Tw = 05 ft Te = 2980 ft (640 acre spacing) T = 130°F % = 0.10 Sg = 0.77 Viskositas dan Z sebagai fungsi tekanan sebagai berikut P, psia Zz Viskositas 400 0.95 0.0117 800 0.90 0.0125 1200 0.86 0.0132 1600 “081 00146 | 2000 080 0.0163 2400 0.81 0.0180 Cadangan Dan Kinerja Reseruear 2-09 Data pressure drawdown : Waktu Flowing Flow No. 1 Flow No. 2 (jam) (q = 1600 MSCFD) | (q = 3200 MSCFD) Put (psia) Pys (psia) 0.232 1855 1105 04 1836 1020 06 1814 954 08 1806 906 10 1797 860 2.0 1758 700 40 1723, 539 60 1703, 387 Penyelesaian : Dari data dan Z versus tekanan, dapat ditentukan y versus tekanan dengan cara numerik : P 2(PuZ) Mean | AP = |2(P/uZ) 10°) yx 10° (psia) | (psia/ep) | 2(P/HZ) (psia) xAP (psia/ep) 400 71,975 35.988 i 14.4 800 142,222 | 107.099 400 42.9 573 1200 211.416 176.819 400 70.7 128.0 1600 270.590 241.003 400 96.5, 224.5 2000 306.748 | 288.669 400 115.5 340.0 2400 329.218 | 319.000 400 127.6 467.6 versus tekanan dapat dilihat pada Gambar 2-36. Kurva ini selanjutnya dinamakan kurva kalibrasi, Berdasarkan kurva kalibrasi ini setiap harga Pwr diubah menjadi harga vw Plot antara Yt versus log t untuk kedua pengujian No.1 dan 2 diperlihatkan pada Gambar 2-37 dan 2-38, Cadangan Dan Kinerja Reseruear Untuk q = 1600 MSCFD m = (2B1= 2479) 195 = 33.1108 psia® /ep /eycle kh = 1983747 _ (1637) (1600) (130 + 460 7 33.1x 10° = 46.7 md-ft k = 4.67 md Untuk q = 3200 MSCFD (TEBE ASO) 5 108 = 68,82 10° psia? /ep /aycle kh = 16374T _ (1637) (3200) (130+ 460) _ yyy md-fi zm 68.8. 10° k = 4.49 md Vi- Vie k S’ = 1151 [ = log +323) a (EC )irW? Pi = 2300 psia + 432x109 psia” /ep Untuk q = 1600 MSCED Wahr = 279.4x10° psia? /ep Untuk q = 3200 MSCFD ihr = 66.4x10° psia /ep ‘Anggap C “5 + Ci = sp asia", wi = 0.01755 (HC): rw?= (0.10) (0.01755) (1/2300) (0.5)? = 1.908 x 107 432.5 x 10° — 279.4x 10° _ lo, 467 Sl = 1151 peer 33.14 108 1.908. 1077 + 3.23] = 0.537 Cadangan Dan Kinerja Resewoar 2-2 432.5. 10° - 66.4x 10° _ 1 68.8.x 10° 1.151 [ + 3.23] = 136 S'=S+Dq 0537 = S + D(1600) 136 = $ + D(3200) 1600D = 0.821 D = 0513x103 1/MSCFD s = - 0.284 Untuk metoda P*, plot antara P? versus log t seperti terlihat pada Gambar 2-39 dan 2-40. a). Untuk q = 1600 MSCFD, 3489 — 3.090 195 = 0.309 10% psia?/cp /cyele ch = 187 4T (HZ) 0g m P aa 7 1703)" = 2024 psia (HZ) avg = (0.0163) (0.80) = 0.01304 ep k = 5.05 md Untuk q = 3200 MSCFD, 0.858 — 0.100 x 10° = 0.758x 10° psia?/ cp / cycle ; on kh = 193747 (UZ) avg m ral = V_(2300 a ene H = 0.0146 cp Cadeugae Dau Riera Resrener 2-122 Z=081 WZ )avg = 0.01183 kh = (4937) (3200) (0.01183 ) (130 + 460) 0.758.x 10° kh = 48.2 md-ft k =482md Pi? =p? k be). S? = 1.151 | #—PU _ J, —— +323) , m o uC tw 2 so = 11st | 00) = pur _ gg — 285. 323] = 0.95 ™ 1.6107x 10 ae 6 gs = 1asi ¢ (2300)? =(074x 10") _ |, 4.82 "4 A +323] = 1.89 0.758 x 10° 2.2135 x 10 S'=S+Dq 0.95 = S + D (1600) 1.89 = S + D (3200) 1600D = 0.94 D = 0.588 x 10° 1/MSCFD 0.008 Cadangan Dan Kinerja Reseroar 2-13 Mipsis MM (08) 2p ° 406001200 F000 Pose GAMBAR 2 - 36 2000 "3400 Cadangan Dan Kinerja Reserusar 120] 8 8 . millon pie b FE 0 ‘on 10 70 GAMBAR 2-37 200] 250] 240 om 18 70 Time he GAMBAR 2 - 38 Cadaugan Dan Kinerja Reserusar 2-5 02 ° 7 10 70 Tie, GAMBAR 2-39 35; 24 29 20 on 10 10 Time, ne GAMBAR 2-40 Cadangan Dan Kinerja Reserusar 2.3, Pengaruh Komplesi Sumur Dalam banyak kasus , aliran dari reservoar ke sumur dipengaruhi oleh efisiensi komplesi jika dibandingkan dengan karakteristik reservoar sebenarnya. ‘Ada tiga macam tipe komplesi yang umum digunakan , dimana dalam pemilihannya tergantung dari tipe sumur , kedalaman sumur dan tipe reservoar atau formasi. Yang pertama adalah open hole completion. Casing diletakkan diatas dari formasi produktif dan formasi di biarkan terbuka. Sehingga tidak ada perforasi yang dilakukan pada tipe ini. Tipe yang kedua adalah Perforated Completions. Pada tipe ini , casing dipasang hingga menutupi formasi produktif dan kemudian dilakukan penyemenan dianulus antara casing dan formasi tersebut. Untuk itu perlu dilakukan perforasi sehingga ada komunikasi antara sumur dengan formasi produksi, Efisiensi dari komplesi sangat tergantung jumlah lubang perforasi , kedalaman perforasi, bentuk perforasi dan per- bedaan tekanan antara sumur dan formasi. Tipe yang ketiga adalah Perforated, Gravel - Packed Completions. Pada banyak reservoar , butir- butir formasi (pasir) yang tak tersementasi akan ikut terlarut ke lubang sumur. Untuk mencegah agar butir - butir pasir tersebut tidak ikut terproduksikan kepermukaaan maka dipasang saringan (gravel). Ukuran dari gravel tergantung dari karakteristik pasir di formasi dan tipe dari gravel pack. Untuk menentukan penurunan tekanan karena adanya komplesi, persamaan umum. aliran dapat dimodifikasi dengan memasukkan efisiensi komplesi untuk setiap tipe komplesi, Persamaan untuk aliran gas adalah 6 ame 7.03 107° kg h (pr* — pug”) (2.146) MeZT (n(0472 =) +S Isc = S+Dasc Harga' dapat diketahui dari hasil test tekanan seperti yang telah diterangkan sedangkan untuk mendapatkan harga S dan D harus diakukan dua atau lebih test tekanan (draw- down test) dengan laju alir yang berbeda. Cadaugan Dan Kinerja Reseruacr 2-07 Persamaan 2.146 dapat ditulis dalam bentuk lain , BR? ~ pup? = Agee + Bake (2.147) dimana A adalah koefisien laminar dan B adalah koefisien turbulen. Koefisien tersebut dapat ditulis sebagai suatu bentuk yang tergantung dari karakteristik komplesi , A=AR+ Ap +AG (2.148) B= Br + Bp + BG (2.149) dimana AR = komponen laminar reservoar Ap = komponen laminar perforasi AG = komponen laminar gravel pack Br = komponen turbulen reservoar Bp = komponen turbulen perforasi Bg = komponen turbulen gravel pack Dari hasil test tekanan , hanya harga A dan B saja yang dapat ditentukan, 2.3.1. Komplesi Open Hole Pada komplesi open hole , pengaruh yang ditimbulkan oleh komplesi pada kinerja aliran hanyalah oleh kerusakan formasi atau stimulasi, Persamaan aliran menjadi 2 BR? ~ pp? = Ange + Brake Pada komponen laminar reservoar dimasukkan juga pengaruh dari aliran laminar di reservoar ditambah dengan skin akibat kerusakan formasi atau stimulasi, Pendefinisian persamaannya adalah : Ag = ME ZT in (0472 2) + 4) (2.150) Gedangan Dan RKinerja Reserosin 2-8 dimana kg = permeabilitas gas Sa = faktor skin yang mempengaruhi permeabilitas disekitar lubang sumur ( damaged skin ) Harga Sd ini adalah : Sa = [2 = I] tn (ra/rw) (2.151) dimana kx = permeabilitas reservoar ka = permeabilitas disekitar lubang sumur yang dipengaruhi oleh skin tw = jati-jarilubang sumur rd = jari-jarizona yang dipengaruhi oleh skin Didalam kenyataan penentuan harga Sq dari persamaan diatas sangatlah sulit, karena harga kd dan rd sulit diperkirakan, Untuk itu biasanya harga Sq ini diperoleh dari hasil analisis test tekanan, baik Pressure Build Up atau yang lainnya (bila dianggap bahwa tidak ada lagi faktor yang mempengaruhi hambatan terhadap aliran ). Harga Br biasanya kecil dan dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut: B 12 pie iene? (2.152) tw Harga koefisien kecepatan , Br , dapat ditentukan dari 10 Ba = a (2.153) R 2.3.2. Komplesi Perforasi Efisiensi dari perforasi tergantung dari komponen reservoar dan perforasi di per- samaan 2.147, Sehingga persamaan 2.147 dapat ditulis menjadi Cadangan Dan Kinerja Reseracr 2-19 PR” ~ pep? = (AR + Ap) dsc + (Br + Bp) ake Yang termasuk komponen laminar perforasi adalah pengaruh jumlah dan tipe perforasi serta pengaruh kompaksi disekitar perforasi. Persamaannya adalah : _ M22 up ZT Ap Ten (Se + Sip) (2.154) dimana Sp = pengaruh aliran konvergensi ke perforasi Sdp = pengaruh dari zona yang rusak disekitar perforasi ‘Sp merupakan fungsi dari jumlah perforasi , panjang perforasi , diameter perforasi perbandingan antara permeabilitas vertikal dan horisontal serta radius zona yang rusak. Harga Sp dapat ditentukan dari persamaan berikut ini, os = Ge Olt A) ) -2] (2.155) dimana h = ketebalan reservoar hp = panjang interval perforasi kr = permeabilitas reservoar pada arah horisontal ky = permeabilitas reservoar pada arah vertikal atau dapat juga menggunakan nomograph yang dibuat oleh Locke seperti terlihat pada gambar 2-41. McLeod mengembangkan persamaan yang digunakan untuk menentukan pengaruh zona yang terkompaksi terhadap aliran , = [A] PAR LAR) hy eo Sap = iz 7 Lip ial CD (2.156) dimana h = ketebalan reservoar Cadangan Dan Kinerja Reserusir 2-0 Lp = panjang perforasi N = jumlah perforasi kg = permeabilitas reservoar ka = permeabilitas pada zona yang terkompaksi tp = jari- jari perforasi Tdp = jari- jari zona yang terkompaksi Gambar 2-42 menunjukkan secara skematik gambaran dari perforasi yang dimak- sudkan diatas dan hubungannya dengan parameter - parameter pada persamaan 2.156. Bagian terbesar dari penurunan tekanan pada perforasi disebabkan oleh aliran turbulen atau aliran non Darcy. Persamaan untuk menentukan pengarub ini adalah : 3.161107" Bap ye ZT Bp = ee (2.157) tp Lp? N Harga koefisien kecepatan harus ditentukan menggunakan permeabilitas zona yang terkompaksi, Persamaannya adalah _ 233.10 kay 2 (2.158) Parameter - parameter yang terdapat pada persamaan diatas sangat sulit untuk ditentukan, Parameter tersebut antara lain permeabilitas zona yang terkompaksi (kd ), jari - jari zona yang terkompaksi (ra ) dan panjang perforasi (L ). Beberapa parameter tersebut dapat ditentukan dari data test API-RP-43 yang telah dipublikasikan. Sebagai petunjuk untuk menggunakan hasil test tersebut yang diberikan oleh McLeod adalah © Untuk sumur yang diperforasi di lumpur ke ie a (2.159) OD Untuk sumur yang diperforasi di air asin i = ke (2.160) Cadangan Dan Kinerja Resersoir 2-3t Dimana harga ke /k didapat dari data test API. Sebagai petunjuk untuk memperkirakan ke /k jika data test tidak tersedia adalah menggunakan tabel 2-7. McLeod juga mengusulkan bahwa ketebalan zona yang terkompaksi biasanya sekitar 0.5 in. Sehingga , rdp = rp + 0.5, jika rp dalam inch. Jika tidak ada data yang tersedia, harga rd = rw + 1 dapat digunakan dimana rw didalam satuan ft. Cadangan Dan Kinerja Reserocr 2-2 yf) GAMBAR 2-41 Cadangan Dan Kinerja Reserair 2- a GAMBAR 2 - 42 - 4 Cadangan Dan Kinerja Resersoin TABEL2-7 Perforating Parameter Guidelines Flic in Hole Pressure Conditions kph High sods mud overbalance 001-003 Low solids mud overbalance 0.02-0.04 Uniitered brine overbalance 0.04-0.06 Fitered brine overbalance 0.08-0.16 Fitered brine Uundorbatance 015-025 ‘Clean tid Uunderbalance 030-050 Ideal fui underbalance 1.00 Pertorated, Gravel acked Completions Cadangan Dan Kinerja Reserair 2.3.3. Komplesi Perforasi dan Gravel Pack Persamaan untuk komplesi gravel pack adalah PR® — pot? = (AR + Ap + AG) asc + (BR + Bp + Bay ake (2.161) Pada umumnya komplesi gravel pack digunakan untuk reservoar yang berper- meabilitas tinggi dan formasi yang tidak tersementasi dengan baik. Hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada zona yang terkompaksi disekitar perforasi, Pengaruh aliran linear pada lubang perforasi yang terisi sand pack menyebabkan penurunan tekanan aliran non Darcy. Persamaan AG dan Bg adalah do = BAZ Tigh A) ka N tp “11 Be Bg = 1268.10 Ac Ye ZTL 2.183) M ty dimana kG = permeabilitas gravel , md L = panjang perforasi, ft dan 1.47 107 kg 5 Ba = (2.164) Gurley telah membuat suatu hubungan berikut ini yang dapat digunakan untuk memperkirakan permeabilitas gravel berdasarkan ukurannya. GCadangan Dan Kinerja Resorwoer 2-86 Ukuran Sieve Ko, md 10-20 5.00. 10° 16-30 2.50. 10° 20-40 1.20. 10° 40-60 4.00. 10° Secara skematik , gambaran mengenai komplesi dengan gravel pack dapat dilihat pada gambar 2-43, Dari gambar 2-43 , panjang didefinisikan sebagai jari- jari lubang sumur dikurangi jari -jari luar dari screen, Dalam banyak kasus , harga tersebut dapat juga didefinisikan sebagai jari- jari lubang sumur dikurangi jari - jari dalam dari casing. Penurunan tekanan total yang terjadi pada jenis komplesi ini adalah penurunan tekanan di reservoar ditambah dengan penurunan tekanan di gravel pack. Sebagai akibatnya akan berlaku persamaan sebagai berikut : Pr ~ Pwf = Pa — Puts + (Pugs ~ Pus) (2.165) dimana pwis adalah tekanan yang ada di sekitar lubang sumur seperti terlihat pada gambar 2-43. Pada umumnya , dapat digunakan bahwa penurunan tekanan di gravel pack, pwfs~ Pwf, harus kurang dari 300 psi, Persamaan - persamaan yang dapat digunakan untuk kedua penurunan tekanan tersebut diatas adalah : Pr? ~ Buf? = Ag qsc + Bp gsc” (2.166) Prfs” ~ pug? = Ag dsc + By die” (2.167) Cadangan Dan Kinerje Reseroir 2-07

Anda mungkin juga menyukai