Anda di halaman 1dari 19

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN TEORI

TANDA BAHAYA MASA NIFAS

Disusun oleh:
SARAH PUSPITA
1910104093

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2020
SAP TEORI

A. IDENTITAS
1. Mata Kuliah : Asuhan Masa Nifass
2. Program Studi : Kebidanan Program Sarjana Terapan
3. Kode/Bobot SKS : MED3013/5SKS
4. Semester : III (Tiga)
5. Elemen Kompetensi : MKB (Mata Kuliah Berkarya)
6. Jenis Kompetensi : Utama
7. Waktu Kuliah : 1 x 20 Menit
8. Pokok Bahasan : KIE tanda bahaya masa nifas

B. STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa memahami, menguasai dan mampu mengimplementasikan teori-teori
dan teknik keterampilan dasar praktik tentang KIE tanda bahaya masa nifas dengan
benar sesuai teori. Sesuai dengan UU nomor 4 tahun 2019 tentang Kebidanan pasal 47
yaitu dalam menyelenggarakan praktik Kebidanan, bidan dapat berperan sebagai
pemberi pelayanan kebidanan, pengelola pelayanan kebidanan, penyuluhan, konselor,
pendidik, pembimbing, fasilitator klinik, peneliti, dan penggerak peran serta masyarakat
dalam pemberdayaan perempuan.
C. KOMPETENSI DASAR
Mampu memahami dan menjelaskan teori tentang KIE tanda bahaya masa nifas.
D. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Melalui perkuliahan teori mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian masa nifas
2. Menjelaskan pengertian tanda bahaya masa nifas
3. Menjelaskan macam-macam tanda bahaya masa nifas
E. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui perkuliahan teori mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian masa nifas
2. Menjelaskan pengertian tanda bahaya masa nifas
3. Menjelaskan macam-macam tanda bahaya masa nifas
F. DESKRIPSI MATERI
1. Pengertian masa nifas
2. Pengertian tanda bahaya masa nifas
3. Macam-macam tanda bahaya masa nifas
G. METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Brainstorming
4. Tanya jawab
5. Word square
H. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Slide Power Point
2. LCD
3. Pointer
4. Laptop
I. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Komponen Estimasi
Uraian kegiatan
langkah Waktu
Pendahuluan a. Mengucapkan salam dan membaca doa belajar 4 Menit
b. Menyiapkan fisik dan psikis
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Melakukan apersepsi dan integrasi nilai-nilai Islam
a. Menyampaikan cakupan materi
b. Kontrak waktu

Inti 1. Menggali pengetahuan mahasiswa terkait tanda bahaya masa nifas 10 Menit
denagn cara brainstorming
2. Menjelaskan dengan metode ceramah tentang pengertian, masa
nifas, pengertian tanda bahaya masa nifas dan tanda bahaya masa
nifas
3. Diskusi mengenai tanda bahaya masa nifas
4. Tanya jawab mengenai tanda bahaya masa nifas

Penutup a. Mengevaluasi hasil pembelajaran dengan metode Word Square 6 menit


b. Tindak lanjut pemberian tugas yaitu membuat Makalah terkait
dengan materi tanda bahaya masa nifas untuk pertemuan
selanjutnya
c. Menutup dengan membaca Hamdallah dan salam

J. PENILAIAN
1. Jenis
Lisan
2. Bentuk
MCQ (Soal Vignete) sebanyak 5 soal
Essay sebanyak 3 soal
3. Instrument
Terlampir
K. SUMBER BELAJAR

Anggraini, Y. (2010). Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka Rihama.


Jaya, H., Imtyamaliyah, Sumiarsih, L., Juwita, H., & Fitriani. (2016, Maret 8). Retrieved
from academia edu:
https://www.academia.edu/26490341/SAP_tanda_bahaya_masa_nifas
Nugroho, T., Nurrezki, Warnakiza, D., & Wilis. (2014). Buku Ajar Asuhan Kebidanan 3
Nifas. Yogyakarta: Nuha Medika.
Walyani, E. S., & Purwoastuti, E. (2015). Asuhan Kebidanan Masa Nifas & Menyusui.
Yogyakarta: PUSTAKABARUPRESS.
Surat Al-Baqarah Ayat 117 https://tafsirq.com/2-al-baqarah/ayat-117

Yogyakarta, 17 Februari 2020

Dosen Pembimbing Pemateri

(Ririn Wahyu Hidayati, S.ST.,MKM) (Sarah Puspita)


Lampiran 1

TINJAUAN PUSTAKA

“TANDA-TANDA BAHAYA PADA IBU NIFAS”

A. Pengertian Masa Nifas


Masa nifas adalah masa dimulai sesudah lahirnya plasenta dan
berakhir ketika alat-alat reproduksi kembali seperti keadaan sebelum
hamil yang berlangsung sampai 6 minggu setelah melahirkan
[ CITATION Nug144 \l 2057 ]

B. Pengertian Tanda Bahaya Nifas


Tanda-tanda bahaya masa nifas adalah suatu tanda yang
abnormal yang mengindikasikan adanya bahaya atau komplikasi yang
dapat terjadi selama masa nifas, apabila tidak dilaporkan atau tidak
terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu [ CITATION Jay161 \l
2057 ]

C.Tanda-tanda Bahaya Masa Nifas


1. Perdarahan pascapersalinan (post partum)

a. Pengertian

Perdarahan pervagina atau perdarahan postpartum adalah


kehilangan darah sebanyak 500 ml atau lebih setelah
melahirkan :
1) Perdarahan postpartum primer (Early post partum
hemorrhage) yang terjadi dalam 24 jam setelah anak lahir.
Penyebab utama:
a) Uterus atonik (plasenta atau selaput ketuan tertahan)
b) Trauma genetalia ( meliputi penyebab spontan dan
trauma akibat pelaksanan atau gangguan, misalnya
kelahiran yang menggunakan oeralatan termasuk sectio
caesaria, episiotomi)
c) Koagulasi intravascular
d) Inversi uterus
2) Perdarahan postpartum sekunder (Late post partum
hemorrhage) yang terjadi setelah 24 jam.
Penyebab utama:
a) Fragmen plasenta atau selaput ketuban tertahan
b) Pelepasan jaringan mati setelah persalinan macet (dapat

terjadi di serviks, kandung kemih, rectum)

c) Terbukanya luka pada uterus (setelah sectio caesaria,

ruptur uterus)

[ CITATION Wal152 \l 2057 ]

2. Infeksi masa nifas

Infeksi nifas adalah semua peradangan yang disebabkan oleh


kuman yang masuk ke dalam organ genital pada saat persalinan dan
masa nifas. Infeksi nifas adalah infeksi bakteri pada traktus
genitalia yang terjadi setelah melahirkan, ditandai dengan kenaikan
suhu sampai 38 derajat Celsius atau lebih selama 2 hari dalam 10
hari pertama pasca persalinan
a. Gejala dari infeksi nifas adalah:

1) Demam ringan sampai tinggi

2) Rasa nyeri (tegang), terutama di bagian bawah perut (di daerah

rahim)

3) Lokia berbau busuk, dan berwarna darah agak kekuningan (karena

bercampur dengan nanah)

4) Terjadi kelumpuhan pada otot rahim, yang disebut sub-involusi.

Akibatnya, perut akan terlihat bengkak dan kembung, bahkan dapat

menimbulkan perdarahan.
b. Penyebab dari infeksi nifas adalah:

1) Proses persalinan yang tidak bersih atau tidak memenuhi standar

kebersihan. Kuman bisa masuk ke dalam rahim melalui sarung

tangan atau alat-alat rumah sakit yang kurang steril.

2) Proses persalinan bermasalah seperti partus lama/ macet terutama

dengan ketuban pecah lama, korioamnionitis, persalinan traumatik,

kurang baiknya proses pencegahan infeksi, dan manipulasi yang

berlebihan.

3) Sebagian kecil dari plasenta ada yang tertinggal di rahim,

menyebabkan pembusukan dan tumbuhnya kuman.

4) Semua keadaan yang menurunkan daya tahan penderita seperti

perdarahan banyak, diabetes, preeklamsia, malnutrisi, dan anemia.

3. Infeksi payudara

Mastitis termasuk salah satu infeksi payudara. Masitis

adalah peradangan pada payudara yang dapat disertai infeksi atau

tidak yang disebabkan oleh kuman terutama staphilylococcus

aureus melalui luka pada puting susu atau melalui peredaran darah.

Keadaan ini menjadi fatal bila tidak diberi tindakan yang adekuat.

Abses payudara, penggumpalan nanah lokal di dalam payudara,

merupakan komplikasi berat dari mastitis [ CITATION Wal152 \l

2057 ]

Gejala mastitis:
a. Lemah, malgia, nyeri kepala seperti gejala flu dan ada juga
yang disertai takikardi
b. Demam suhu >38,5ºC
c. Ada luka pada puting payudara
d. Kulit payudara kemerahan atau mengkilat
e. Terasa keras dan tegang
f. Payudara membengkak, mengeras, lebih hangat, kemerahan
yang berbatas tegas
Pencegahan:
a. Menyusui sedini mungkin setelah melahirkan
b. Menyusui dengan posisi yang benar
c. Memberikan ASI on Demand
d. Makan dengan gizi seimbang
Penanganan:
a. Konseling suportif
Klien membutuhan bimbingan yang jelas tentang semua
tindakan yang dibutuhkan untuk penanganan, dan bagaimana
meneruskan menyusui/memeras ASI dari payudara yang
terkena.
b. Pengeluaran ASI dengan efektif
4. Demam, muntah, rasa sakit waktu berkemih
Demam
Demam adalah naiknya temperature tubuh diatas normal. Temperature
tubuh yang normal adalah sekitar 36-370C. Kenaikan suhu badan sampai
410C atau lebih biasanya akan mengalami muntah-muntah dan bila demam
mencapai 420C seringkali menyebabkan kejang dan kerusakan otot yang
tidak dapat disembuhkan. Demam merupakan mekanisme tubuh untuk
melawan infeksi.
Ibu yang pada masa nifas mengalami demam tinggi lebih dari 2 hari,
dan disertai keluarnya cairan yang berbau, mungkin mengalami infeksi
jalan lahir. Pada keadaan ini cairan liang rahim tetap berdarah. Keadaan ini
mengancam jiwa ibu
a. Penyebab Demam nifas
1) Adanya infeksi pada perineum, vulva, vagina, serviks dan endometrium
2) Penolong persalinan tidak mencuci tangan dengan sabun sebelum
menolong persalinan.
3) Lama persalinan lebih dari 24 jam.
4) Ibu tidak melakukan kompres panas pada vagina pasca persalinan.
5) Ibu melakukan pengasapan pasca persalinan.
6) Posisi ibu melahirkan berbaring, anemia sewaktu ibu hamil.
7) Ada gangguan kehamilan sehari sebelum persalinan.
8) Lantai tempat persalinan terbuat dari tanah.
b. Penatalaksanaan Demam
Beberapa hal yang bisa dilakukan bila mengalami demam :
1) Kenakan pakaian tipis meskipun tubuh terasa dingin.
2) Istirahatlah di rumah di ruangan dengan ventilasi yang baik.
3) Minumlah banyak air putih, sari buah, susu, atau sup bening.
4) Usahakan makan seperti biasa meskipun nafsu berkurang.
5) Periksalah suhu tubuh setiap empat jam sekali.
6) Kompreslah tubuh dengan air hangat dan menggunakan kain basah.
7) Minum obat penurun panas jika suhu tubuh mencapai 38 – 40 derajat.
8) Hindari makanan berlemak atau yang sulit dicerna karena demam
menurunkan aktivitas lambung.

Muntah
Muntah adalah aktivitas mengeluarkan isi lambung/perut melalui esophagus
dan mulut yang disebabkan oleh kerja motorik dari saluran pencernaan.
Kemampuan untuk muntah dapat mempermudah pengeluaran toksin dari
perut. Muntah adalah aksi dimana lambung harus menanggulangi tekanan
yang normalnya ditempat untuk memperthankan makanan dan sekresi-sekresi
didalam lambung. Lambung hampir membalikan dirinya dari dalam keluar –
memaksakan dirinya kedalam bagian bawah dari esophagus (tabung yang
menghubungkan mulut ke lambung) selama episode muntah.

a. Penyebab Muntah
Penyebab muntah antara lain karena :
1) Penyakit infeksi atau radang di saluran pencernaan atau di pusat
keseimbangan.
2) Penyakit-penyakit karena gangguan metabolisme seperti kelainan
metabolisme karbohidrat, kelainan metabolisme asam amino/asam
organic.
3) Gangguan pada system syaraf bisa karena gangguan pada struktur,
adanya infeksi, maupun karena keracunan.
4) Stress Psikologi: menyebabkan rangsangan saraf otak pada SNC untuk
memproduksi asam lambung (HCl). asam lambung yang berlebih
dapat menyebabkan reflek muntah yang dimediatori oleh nervus
cranial X (Nervus Vagus).
5) Trauma abdomen yang menyebabkan isi perut tergoncang yang
mempegaruhi tekanan intraabdomen.
6) Faktor Hormonal. pada orang hamil trimester pertama 28 % wanita
indonesia mengalami morning sickness dimana hormon estrogen dan
hypochorionic gonadotropin mengalami fase metabolisme yang tidak
biasanya.
b. Penatalaksanaan Muntah
Untuk penatalaksanaan muntah disesuaikan dengan penyebab muntah,
terapi yang dapat di berikan baik non farmakologi dan farmakologi
misalnya antasid, histamine 2 antagonis seperti simetidin, famotidin, dan
ranitidine.

Rasa Sakit Saat Berkemih


Sering kali ibu-ibu setelah melahirkan merasa enggan untuk melakukan
buang air kecil. Apalagi bila proses persalinan tersebut dilakukan dengan
tindakan. Para ibu kerap takut buang air kecil karena merasa khawatir akan
terjadi nyeri atau perih pada vagina yang baru dijahit.
Pada saat Kehamilan biasanya disertai peningkatan cairan ekstraseluler
yang cukup bermakna, dan deurisis masa nifas adalah kebalikannya. Deurisis
terjadi pada hari kedua dan kelima. Peningkatan tekanan vena pada setengah
bagian bawah tubuh akan berkurang setelah melahirkan dan hipervolumia
akan menghilang. Kandung kemih masa nifas mempunyai kapasitas yang
bertambah besar dan relatif tidak sensitif terhadap tekanan cairan intravesika.
Overdistensi pengosongan tidak sempurna serta urine residual sering
dijumpai. Pengaruh anestesi juga dapat menjadi penyebab gangguan pada
tractus urinarius ini. Ureter dan pelvis renalis yang mengalami dilatasi akan
kembali kekeadaan sebelum hamil mulai dari minggu ke 2-8 post Partum.
Dalam waktu kurang dari enam jam pascapersalinan ibu bersalin harus
berkemih. Jika tidak bisa berkemih dalam 24 jam atau urine yang keluar
hanya sedikit dan tersendat-sendat berarti ibu mengalami gangguan fungsi
berkemih yang disebut dengan retensio urine. Biasanya urine yang keluar
kurang dari 50 persen dari kapasitas kantong urine. Gangguan ini juga sering
dicirikan dengan adanya pembengkakan pada daerah abdomen. Adanya
gangguan fungsi berkemih pascapersalinan tersebut disebabkan karena
berkurangnya kontraktilitas otot detrusor veksika urinaria. Gangguan juga
bisa diakibatkan adanya resistensi pada uretra serta kegagalan relaksasi otot
elevator selama proses berkemih berlangsung.
Seorang Dokter atau Bidan memegang peranan penting dalam
melakukan deteksi dini terhadap gangguan berkemih pascapersalinan
tersebut. Caranya yaitu dengan menanyakan pada pasiennya enam jam setelah
melahirkan apakah sudah bisa melakukan buang air kecil atau belum selain
itu, tenaga medis yang membantu persalinan juga sebaiknya melakukan
evaluasi dan pengukuran urine sisa enam jam pascapersalinan. Apabila urine
yang keluar kurang dari 50 persen, berarti pasien tersebut mengalami
gangguan. Obat anti nyeri juga harus diberikan pada ibu bersalin yang
mengalami penjahitan pada vaginanya. Hal itu berguna untuk mengurangi
nyeri saat melakukan buang air kecil sehingga tidak menundanya.
Untuk melakukan pencegahan tersebut, manajemen aktif persalinan
memegang banyak peranan. Hal itu berguna untuk mencegah lamanya proses
persalinan sehingga peregangan urine hanya sebentar.

a. Faktor predisposisi :
1) Penggunaan kateter pada saat kehamialn atau persalinan
2) Air kemih yang tertahan karena perasaan sakit waktu berkemih karena
trauma persalinan atu luka pada jalan lahir
b. Gejala dan tanda :
1) Disuria
2) Demam tinggi
3) Sering kencing
4) Nyeri perut
5) Nyeri suprapubik
6) Nyeri pinggang
7) Nyeri dada belakang
8) Anoreksia
9) Mual/muntah     
c. Penatalaksanaan :
1) Ambil sampel urin tengah, untuk pemeriksaan urin. Kaji frekuensi,
urgensi, dan jumlah pengeluaran urin untuk menilai fungsi kandung
kencing. Inspeksi warna urin, bau, kekeruhan.
2) Menganjurkan ibu untuk berkemih setiap 2 – 4 jam, dan mengosongkan
kandung kemih secara tuntas, sediakan kompres es untuk perineum selama
1 jam setelah kelahiran, untuk mengurangi pembentukan edema dan
memfasilitasi berkemih.
3) Kaji bila terdapat rasa sakit menyengat dan rasa panas pada saat berkemih
4) Ibu sebaiknya sedikitnya minum 8 gelas cairan khususnya air setiap hari
5) Kaji bila ada keluhan ketidaknyaman pada area suprapubik atau abdomen
bagian bawah, nyeri punggung bagian bawah atau nyeri berat pada
panggul.
6) Bila ibu mengalami demam, anjurkan mandi dengan air hangat dan
berikan obat antipiretik
7) Menjelaskan pada ibu, bahwa obat – obatan yang diresepkan bisa merubah
warna urin
8) Kaji tanda – tanda vital 4 jam dan bila ada pengaruh pada tanda sistemik
9) Menganjurkan ibu untuk menjaga personal higiene

5. Kehilangan Nafsu Makan dalam Waktu Lama


Kelelahan yang amat berat setelah persalinan dapat mengganggu nafsu
makan, sehingga ibu tidak ingin makan sampai kelelahan itu hilang.
Hendaknya setelah bersalin berikan ibu minuman hangat, susu, kopi atau teh
yang bergula untuk mengembalikan tenaga yang hilang. Berikanlah makanan
yang sifatnya ringan,karena alat pencernaan perlu istirahat guna memulihkan
keadaanya kembali.
Sesudah anak lahir, ibu akan merasa lelah mungkin juga lemas karena
kehabisan tenaga. Hendaknya lekas memberikan minuman atau makanan
untuk ibu yang bersifat ringan. Biasanya ibu tidak ingin makan sampai
kehilangan nafsu makan disebabkan adanya kelelahan yang amat berat
sehingga nafsu makan pun tergangggu. Kelelahan yang sangat berat inilah
yang mengganggu nafsu makan ibu pada nifas. Berikanlah makanan yang
sifatnya ringan, karena alat pencernaan perlu istirahat guna memulihkan
keadaan kembali.
Turunnya nafsu makan ibu pada masa nifas dikarenakan kadar
progesteron menurun setelah melahirkan, sehingga asupan makanan juga
mengalami penurunan, gerak tubuh berkurang dan usus bagian bawah sering
kosong. Selain itu, penurunan nafsu makan ini mungkin disebabkan oleh
abnormalitas neuroendokrin dalam hipotalamus. Gejala dikaitkan pada
berbagai gangguan kimiawi yang secara normal diatur oleh hipotalamus.
Selanjutnya, abnormalitas fisiologis dapat menyulitkan individu dalam
menginterpretasikan sensasi lapar dan kenyang.
Penyebab lainnya dapat dikarenakan oleh penurunan tonus dan
motilitas otot traktus cerna yang menetap selama waktu yang singkat setelah
bayi lahir. Kelebihan analgesia dan anastesia bisa memperlambat
pengembalian tonus dan motilitas ke keadaan normal. Penurunan tonus otot
usus yang menurun ini, dapat berakibat terjadinya konstipasi.
Sistem pencernaan pada masa nifas membutuhkan waktu yang
berangsur-angsur untuk kembali normal. Pola makan ibu nifas tidak akan
seperti biasa dalam beberapa hari dan perineum ibu akan terasa sakit untuk
defekasi. Faktor-faktor tersebut mendukung konstipasi pada ibu nifas dalam
minggu pertama. Suppositoria dibutuhkan untuk membantu eliminasi pada
ibu nifas. Akan tetapi proses konstipasi juga dapat dipengaruhi oleh
kurangnya pengetahuan ibu dan kekhawatiran lukanya akan terbuka bila ibu
buang air besar.
Secara psikis, penurunan nafsu makan pada ibu nifas juga dapat
disebabkan karena kecemasan mengenai berat badan, perubahan bentuk
tubuh yang semakin meningkat. Normalnya ibu biasanya lapar segera setelah
melahirkan, sehingga ia boleh mengonsumsi makanan ringan. Ibu sering kali
cepat lapar setelah melahirkan dan siap makan pada 1-2 jam post primordial.
Setelah benar-benar pulih dari efek analgesia, anastesia, dan keletihan,
kebanyakan ibu merasa sangat lapar. Permintaan untuk memperoleh
makanan dua kali dari jumlah yang biasa dikonsumsi disertai konsumsi
cemilan yang sering ditemukan. Oleh karena itu, nafsu makan ibu menurun
dikarenakan ingin melakukan program diet.
Jika penderita mengalami kekurangan gizi yang serius, maka bisa
terjadi kelainan pada berbagai organ tubuh utama. Yang paling berbahaya
adalah kelainan jantung serta cairan dan elektrolit (natrium, kalium, klorida).
Jantung menjadi semakin lemah dan memompa lebih sedikit darah ke
seluruh tubuh. Penderita bisa mengalami dehidrasi dan cenderung
mengalami pingsan. Darah menjadi asam (asidosis metabolik) dan kadar
kalium dalam darah berkurang. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya
kematian mendadak, yang kemungkinan disebabkan oleh irama jantung yang
abnormal.
a. Penyebab Hilangnya nafsu makan ibu :
1) Post Partum blues
2) Kurangnya dukungan keluarga ( terutama suami )
3) Ibu mengidap suatu penyakit dalam pencernaan atau anggota tubuh
4) Keadaan ekonomi yang tidak mendukung
5) Kurang istirahat
b. Penatalaksanaan :
1) Dengan pendekatan atau bimbingan psikiatri
2) Anjurkan ibu untuk makan makanan yang segar dan bervariasi setiap
hari yaitu :
a) Makanan yang mengandung sumber protein nabati dan hewani
seperti : daging, telur, kacang-kacangan, ayam, dll
b) Makanan sumber karbohidrat, seperti : beras, jagung, kentang, ubi,
dll
c) Sayuran, seperti : bayam, kangkung,dll dan buah –buahan seperti
jeruk, pisang, papaya, dll
d) Anjurkan ibu untuk makan sedikit-sedikit tapi sering
e) Anjurkan ibu untuk minum tablet tambah darah
6. Rasa Sakit, Merah, Lunak dan atau Pembengkakan di Kaki
Rasa sakit, merah, lunak, atau pembengkakan dikaki yang terjadi pada
masa nifas biasa disebut dengan DVT (deep venous trombosis ). DVT adalah
inflamasi vena dengan pembentukan bekuan yang lebih sering terjadi pada
vena femoralis (tungkai) dan vena-vena pada uterus, ovarium, dan
hipogastrik. Pembekuan ini dapat menyebabkan inflamasi, alokal dan
menyumbat vena kemudian pembekuan terlepas menjadi embolus dan
bergerak kedalam pembuluh jantung dan paru-paru sehingga menyumbat
pembuluh tersebut.
DVT (deep venous trombosis) atau trombosis vena dalam lebih jarang
terjadi, tetapi dapat menyebabkan terlepasnya bekuan yang kemudian
menyebabkan emboli paru hiperkoagulabititas meningkat seiring dengan
peningkatan usia ibu, parietas, dehidrasi setelah persalinan dan persalinan
melalui seksio sesaria ( SC ). Wanita beresiko lebih besar apabila mereka
memiliki riwayat gangguan tromboimbulus, hipertensi akibat kehamilan dan
anemi atau pernah melahirkan dengan operasi
Resiko DVT ditungkai bawah kiri, terutama setelah secsio secaria,
karena kecepatan aliran darah paling rendah.Gejala DVT biasanya dirasakan
nyeri serta mengalami pembengkakan didaerah yang terkena dan kadang –
kadang terjadi demam. Terjadi perbedaan mencolok dalam ukuran betis atau
pada ekstremitas sirkulasi ditungkai bawah serta trombosis mungkin
terpengaruh sehingga tungkai tampak pucat dan dingin serta mungkin
oedema.

a. Penyebab
Adapun penyebab DVT adalah
1) Perluasan atau invasi mikroorganisme patogen yang mengikuti aliran
darah disepanjangvena dan cabang – cabangnnya
2) Perpindahan cairan setelah melahirkan yang menghilang dalam seminggu
3) Kompresi vena tibialis
4) Kekentalan darah yang meningkat
b. Faktor predisposisi :
1) Obesitas
2) Peningkatan umur meternal dan tingginya paritas
3) Riwayat sebelumnya mendukung
4) Anestesi dan pembedahan dengan kemungkinan trauma yang lama pada
keadaan pembuluh vena.
5) Anemia maternal
6) Hypotermi dan penyakit jantung
7) Endometritis
8) Varicostitis
c. Gejala

1) Kaki terasa kenyal atau lunak


2) Terasa panas pada tungkai
3) Nyeri kaki pada saat berjalan
4) Adanya pembengkakan pada tungkai
5) Terjadi perubahan warna kulit ( memerah ) pada kaki
d. Penanganan
Ada beberapa penaganan DVT antara lain:
1) Terapi anti koanggulan menggunakan heparin
2) Istrahat yang cukup dengan kaki agak tinggi
3) Memberikan kehangatan untuk meningkatkan sirkulasi darah dan
menghilangkan rasa tidak nyaman
4) Hindari pemijatan tungkai  pada daerah yang bengkak untuk mencegah
bekuan
5) Memberikan obat-obatan seperti asidium asetilosalisikum dan apabila ada
pedangan diberi antibiotik
6) Setelah rasa nyeri hilang, penderita di anjurkan untuk mulai berjalan.
7. Merasa Sedih atau Tidak Mampu Mengasuh Bayinya dan Diri Sendiri
Pada minggu – minggu awal setelah persalinan, ibu post partum cenderung
akan mengalami perasaan – perasaan yang tidak pada umumnya, seperti
merasa sedih, atau tidak mampu mengasuh sendiri bayinya dan dirinya
sendiri.
Penyebabnya adalah kekecewaan emosional bercampur rasa takut yang
dialami kebanyakan wanita hamil dan melahirkan, rasa nyeri pada awal masa
nifas,kelelahan akibat kurang tidur selama persalinan dan setelah
melahirkan, kecemasan akan kemampuannya untuk merawat bayinya setelah
meninggalkan rumah sakit, ketakutan akan menjadi tidak menarik lagi
a. Penanganan
1) Jaga kondisi kesehatan
2) Istrahat yang cukup
3) Minta bantuan suami atau keluarga untuk mengurus bayi
4) Berbicara dengan kerabat atau teman yang berpengalaman
5) Mendekatkan diri pada maha pencipta
8. Sakit perut, nyeri epigastrium dan penglihatan kabur
Wanita yang baru melahirkan sering mengeluh sakit kepala hebat atau
penglihatan kabur Gejala-gejala ini merupakan tanda-tanda terjadinya
eklamsia post partum bila disertai dengan tekanan darah tinggi
Penanganan :
a. Jika ibu sadar periksa nadi, tekanan darah, pernafasan
b. Jika ibu tidak bernafas periksa lakukan ventilasi dengan masker dan
balon. Lakukan intubasi jika perlu dan jika pernafasan dangkal periksa
dan bebaskan jalan nafas dan beri oksigen 4-6 liter/menit
c. Jika pasien tidak sadar/koma bebaskan jalan nafas, baringkan pada sisi
kiri, ukur suhu, periksa apakah ada kaku tengkuk

D.Tinjauan Islam

Surah al-Baqarah ayat 117

ُ ‫ض ٰى أَ ْمرًا فَإِنَّ َما يَقُو ُل لَهُ ُك ْن فَيَ ُك‬


‫ون‬ ِ ْ‫ت َواأْل َر‬
َ َ‫ض ۖ َوإِ َذا ق‬ َ ‫بَ ِدي ُع ال َّس َم‬
ِ ‫اوا‬
Arab-Latin: Badī'us-samāwāti wal-arḍ, wa iżā qaḍā amran fa innamā yaqụlu
lahụ kun fa yakụn

Terjemahan Arti:
Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan)
sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah!" Lalu
jadilah ia

Lampiran 2
SOAL VIGNETTE
1. Seorang perempuan umur 30 tahun P3 A0 Ah3 7 hari post partum, persalinan
ditolong oleh dukun, datang ke PMB dengan keluhan demam, Pengeluaran
pervagina cairan berbau tidak sedap. Hasil pemeriksaan:TD 100/70 mmhg
O
suhu 39 C, nadi 100x/mt pernafasan 28x/mt.Seorang bayi perempuan lahir
spontan 1 jam yang lalu, gerakan aktif, BB 2500 gram, PB 48 cm, lahir dengan
usia kehamilan 38 minggu. Bayi menangis kuat sudah selesai dilakukan
inisiasi menyusui dini dengan ibu. Apakah Diagnose yang tepat sesuai kasus
diatas?
a. Infeksi Puerpuralis
b. Infeksi luka perinium
c. Dehidrasi post partum
d. Infeksi robekan jalan lahir
e. Demam post partum
2. Seorang perempuan umur 30 tahun P3 A0 Ah3 7 hari post partum, persalinan
ditolong oleh dukun, datang ke PMB dengan keluhan demam, Pengeluaran
pervagina cairan berbau tidak sedap. Hasil pemeriksaan:TD 100/70 mmhg
suhu 39 O C, nadi 100x/mt pernafasan 28x/mt.Seorang bayi perempuan lahir
spontan 1 jam yang lalu, gerakan aktif, BB 2500 gram, PB 48 cm, lahir dengan
usia kehamilan 38 minggu. Bayi menangis kuat sudah selesai dilakukan
inisiasi menyusui dini dengan ibu. Apakah penyebab terjadinya demam pada
kasus diatas?
a. Kurang istirahat
b.    Asupan makan minum kurang
c.    Alat penjahitan tidak steril
d.    Tempat dan penolong persalinan yang kurang bersih
e.    Partus lama
3. Seorang perempuan umur 21 tahun PI A0 Ah1 10 hari yang lalu melahirkan
dirumah sakit umum, mengeluh rasa panas dingin disertai dengan kenaikan
suhu, merasa lesu dan tidak ada nafsu makan.  Hasil pemeriksaan ditemukan
mamae kanan membesar dan nyeri, kulit merah, membengkak sedikit, nyeri
pada perabaan, puting susu lecet. TD 100/70 mmHg, suhu 39°C, nadi
100x/mt, respirasi 20x/mt. Apakah Diagnosa yang tepat ?
a.    Abces payudara
b.    Mastitis
c.    Engorgement
d.    Peritonitis
e.    Metritis
4. Seorang perempuan umur 21 tahun P1 A0 Ah1 10 hari yang lalu melahirkan
dirumah sakit umum, mengeluh rasa panas dingin disertai dengan kenaikan
suhu, merasa lesu dan tidak ada nafsu makan.  Hasil pemeriksaan ditemukan
mamae kanan membesar dan nyeri, kulit merah, membengkak sedikit, nyeri
pada perabaan, puting susu lecet. TD 100/70 mmHg, suhu 39°C, nadi
100x/mt, respirasi 20x/mt. Apa faktor resiko dari kasus di atas?
a.    Mamae membengkak
b.    Puting susu lecet
c.    Tidak nafsu makan
d.    Nyeri raba mamae
e.    Post partum hari ke 10
5. Seorang bidan melakukan kunjungan nifas pada perempuan
berusia 37 tahun P3 A0 Ah3 postpartum hari ke-4. Hasil
pemeriksaan menunjukkan KU baik, TTV dalam batas normal,
putting susu baik dan ASI keluar, pada luka jahitan perineum
sudah mulai mongering dan tidak ada tanda-tanda infeksi,
serta lochea kekuningan dan berlendir. Apakah jenis lochea
pada kasus tersebut?
a. Alba
b. Rubra
c. Serosa
d. Purulenta
e. Sanguilenta

Essay
1. Seorang perempuan usia 35 tahun melahirkan anak yang ke-4, 4 hari yang lalu ditolong
dukun. Datang ke tempat bidan memgeluh merasa demam disertai menggigil, tekanan
darah 130/70 mmHg, nadi 90 x/menit, suhu 38º C, respirasi 24 x/menit. Tanda bahaya
masa nifas apa dan penyebab pada kasus di atas?
2. Seorang perempuan umur 40 tahun, melahirkan anak ke 4, plasenta telah lahir lengkap.
KU ibu lemah, pusing, TD 90/60 mmHg, Suhu 36,50 C, nadi 112x/menit, respirasi 32
x/menit, kontraksi uterus baik, perdarahan 600 ml. Sebutkan tanda bahaya masa nifas!
3. Seorang perempuan umur 38 tahun, melahirkan anak ke 3, bayi lahir 2 jam yang lalu,
jenis kelamin laki – laki, sehat , BBL 3000 gram, tanda-tanda vital normal. Ibu telah
masuk masa nifas, apa yang di maksud dengan masa nifas?
Jawaban:

1. Infeksi masa nifas yang disebabkan karena perlengkapan persalinan yang tidak steril
yang digunakan oleh dukun
2. Tanda bahaya masa nifas
a. Demam, muntah, rasa sakit sewaktu buang air kecil atau jika merasa tidak enak
badan
b. Perdarahan vagina yang luar biasa atau tiba-tiba bertambah banyak (lebih dari
perdarahan haid biasa atau bila memerlukan penggantian pembalut 2 kali dalam
setengah jam) dan berbau busuk
c. Nyeri perut hebat/rasa sakit dibagian bawah abdomen atau punggung, serta ulu hati
dan sakit kepala parah serta pandangan kabur
d. Pembengkakan wajah, jari-jari atau tangan dan kaki
e. Payudara yang berubah menjadi merah, panas, dan/ terasa sakit
f. Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama
g. Perasaan yang sangat sedih atau tidak mampu mengasuh bayinya atau diri sendiri
3. Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6
minggu setelah melahirkan

Anda mungkin juga menyukai