Anda di halaman 1dari 8

Pertemuan Ke : -9, 10-

Judul Praktikum : Analisis Data Raster dan Analisis 3D


Hari / Tanggal : Senin & Jum’at / 29 Oktober & 2 November 2018
Tempat : Laboratorium Survey Fakultas Pertanian
Nama / NIM : Rimbi Agustiana / F1D217026
Kelas : Teknik Geologi
Asisten Pratikum : Savitri Khairunnisa Putri (D1A014113)

Prinsip Teori
Dalam model data raster setiap lokasi direpresentasikan sebagai suatu posisi sel. Sel
ini diorganisasikan dalam bentuk kolom dan baris sel-sel dan biasa disebut sebagai grid.
Dengan kata lain, model data raster menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data
spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel yang membentuk grid.
Setiap piksel atau sel ini memiliki atribut tersendiri. (Barus Dan U.S Wiradisastra, 2000)
Model raster memberikan informasi spasial apa yang terjadi dimana saja dalam
bentuk gambaran yang digeneralisasi. Dengan model ini, dunia nyata disajikan sebagai
elemen matriks atau sel grid yang homogen. (Suhadi, 2010).
Kontur merupakan titik yang memiliki ketinggian yang sama. Sedangkan garis kontur
merupakan garis khayal yang menghubungkan titik-titik yang memiliki nilai ketinggian yang
sama. Slope (Kemiringan) fungsinya untuk menerima masukan data ketinggian dalam format
raster/grid untuk menghasilkan layer raster baru. Aspect memiliki fungsi untuk mencari
kemiringan lereng atau secara umum dan mengindikasikan arah kemiringan lereng. Hillshade
berguna untuk memprediksi pengcahayaan sebuah permukaan untuk kegunaan analisis
ataupun Visualisasi. (Prahasta, 2009).

Tujuan Praktikum

1. Mengetahui apa itu data Raster


2. Mengetahui cara menganalisa dengan mengolah data Raster
3. Menganalisis permukaan bumi menggunakan data kontur dan TIN
4. Mengetahui manfaat menganalisa menggunakan data Raster Memahami dalam
menghitung luas daerah hasil analisa
Alat dan Bahan

 Alat : Personal Computer


 Bahan : Shapefile Administrasi Kabupaten Merangin dan data DEM SRTM Wilayah
Provinsi Jambi

Pelaksanaan Pratikum

Dibuka software
ArcGis pada komputer
atau laptop

Di Add data yang akan diolah

Dilakukan proses analisis kontur, slope/kemiringan (lereng),


dan hillshade

Dilakukan proses analisis 3D

Hasil
Hasil dan Pembahasan

Pada praktikum kali ini membahas mengenai analisis kontur, kemiringan, aspect, dan
hillshade.

Gambar: Kontur

Yang pertama membahas mengenai analisis kontur, hal pertama yang dilakukan adalah
melakukan pemotongan citra provinsi Jambi yang dipotong dengan kabupaten Merangin
sesuai dengan luasnya deaerah yang akan dianalisis, hali ini dilakukan untuk memperkecil
area yang akan dianalisis sehingga hasil atau kesimpulan yang didapat lebih akurat dan
optimal. Setelah didapatkan luasan daerah yang dianalisis barulah dilakukan analisis kontur
sehinga didapat bentukan peta seperti yang telah dilapirkan pada subbab hasil. Analisis
kontur ini dipergunakan untuk melihat atau mengetahui bentuk lahan geomorfologi daerah
yang dianalisis, sehingga saat turun lagsung kelapangan kita sudah mengetahui bentukan
bentang alam daerah tersebut.

Gambar: Slope
Gambar : Slope

Selanjutnya membahas mengenai slope atau kemiringan. Dari data kabupaten


Merangi yang telah dipotong sebelumnya dilakukan analisis kontur sehingga didapatkan
gambar tersebut. Menurut Megah Wahyu Syah dan Teguh Heriyanto (2013) warna marna
merah memiliki slope >40%, marna oranye 25-40%, warna kubing 15-25%, warna hijau
muda 8-15% dan warna hijau tua 0-8%. Dari data dan hasil analisis dapat dilihat bahwa
daerah merangin memiliki topogfi daerah merangin yang memiliki kemiringan yang beragam
dari yang sangat curam sampai yang ladai. Tujuan dari analisis slope atau kemiringan ini
sama dengan analisis kontur yaitu untuk melihat bentukan lahan daerah yang dianalisis.

Gambar : Aspect
Selanjutnya membahas mengenai aspect, dari data kabupaten Merangin yang telah
dipotong sebelumnya dilakukan analisis aspect, dimana analisis aspect ini bertujuan untuk
menentukan arah umum kemiring suatu lereng daerah pada daerah tersebut. Dari peta yang
terlampir pada hasil, setiap warna pada peta kan menunjukan arah kemiringan lereng tersebut.
Misal warnah merah menunjukan arah nort dan warna kuning meunjukan arah east. Maka
dari data ini akan mempermudah kita dalam menganalisis proses geologi yang terjadi pada
daerah tersebut, misalnya menunjukan dimana proses erosi terjadi, pola pengaliran dan lain
sebagainya.

Gambar: Hillshade
Pada proses ini berguna untuk memprediksi iluminasi/pencahayaan sebuah
permukaan/surface untuk kegunaan analisa ataupun visualisasi. Hillshade mampu
menonjolkan relief dari surface , sehingga dapat mempermudah menginterpretasi kondisi
permukaan suatu wilayah.

Gambar : Analisis 3D

Pada proses analisis 3-D harus menggunakan data ketinggian atau yang berhubungan
dengan elevasi. Data kontur merupakan salah satu data yang dapat digunakan untuk analisis
ini. Data kontur dapat digunakan untuk membuat data TIN (Triangulated Irregular Network).
Kedua jenis data ini memiliki prinsip yang sama, yaitu merepresentasikan permukaan bumi
menjadi bentuk 3 dimensi (3D) berdasarkan data ketinggian Z. TIN merupakan struktur data
digital yang digunakan untuk menyajikan bentuk permukaan bumi secara 3 dimensi.
Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Dari hasil yang didapatkan pratikum kali ini didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Data Raster merupakan bentuk pempresentasian data bentuk bumi melalui bentuk
Grid atau Piksel/cell.
2. Dengan menggunakan Model data Raster dapat memberikan informasi spasial apa
yang terjadi dimana saja dalam bentuk gambaran yang digeneralisasi contohnya
seperti Kontur, Slope/kemiringan, Aspect, dan Hillshade.
3. Melakukan analisa menggunakan data Raster ini dapat berguna dalam pembuatan
peta Kontur dan lain-lain.
4. Analisis 3-D digunakan untuk menyajikan bentuk permukaan bumi secara 3 dimensi
dengan data kontur dan TIN.

Saran

Sebaiknya untuk pratikum kali ini sangat dibutuhkan penjelasan yang mudah
dimengerti dan tidak terlalu cepat. Untuk alat yang digunakan diharapkan tersedia agar
pratikum berjalan dengan lancar.

Daftar Pustaka
Purwaamijaya. 2008. Teknik survey dan pemetaan. Departemen pendidikan. Bandung
Prahasta, Eddy. 2002. Sistem Informasi Geografis : Konsep-Konsep Dasar.
Informatika. Bandung.
Abidin, HZ. 2001. Survey dengan GPS. Institut Teknologi Bandung. Jawa Barat
Tim SIG PT. Geomatik- Konsultan. 2010. Modul Pelatihan SIG (Sistem informasi Geografis)
ArcGis. Makasar : PT. Geomatik- Konsultan.
Lampiran

Tugas : Kontur

1. Berikan komentar anda tentang hasil analisis kontur yang anda lakukan
Jawab : Analisis kontur ini dipergunakan untuk melihat atau mengetahui bentuk
lahan geomorfologi daerah yang dianalisis, sehingga saat turun lagsung
kelapangan kita sudah mengetahui bentukan bentang alam daerah tersebut

Tugas : Slope

1. Hitung luas masing-masing kelas lereng yang anda buat!


Jawab

2. Berikan komentar anda tentang hasil analisis slope yang anda lakukan, kaitkan
dengan hasil analisis kontur!
Jawab : Dari data dan hasil analisis dapat dilihat bahwa daerah merangin memiliki
topogfi daerah merangin yang memiliki kemiringan yang beragam dari
yang sangat curam sampai yang ladai. Tujuan dari analisis slope atau
kemiringan ini sama dengan analisis kontur yaitu untuk melihat bentukan
lahan daerah yang dianalisis.

Tugas : Aspect dan Hillshade

1. berikan komentar anda tentang hasil analisis Aspect dan Hillshade. Kaitkan dengan
ilmu yang telah anda pelajari

Jawab : . Dari analisis Aspect akan mempermudah kita dalam menganalisis proses
geologi yang terjadi pada daerah tersebut, misalnya menunjukan dimana
proses erosi terjadi, pola pengaliran dan lain sebagainya dan pada analisis
Hillshade mampu menonjolkan relief dari surface , sehingga dapat
mempermudah menginterpretasi kondisi permukaan suatu wilayah.

Anda mungkin juga menyukai