Anda di halaman 1dari 4

Jarak pagar

1. Bagian yg digunakan:
daun
Berapa banyak:
2 hingga 3 helai
Cara pengolahan:
Caranya adalah siapkan 2 hingga 3 helai daun jarak pagar yang sudah dicuci bersih.
Kemudian oleskan minyak yang masih bersih. Setelah itu panaskan daun jarak pagar
tadi di atas api selama 2 menit atau hingga panasnya merata di seluruh permukaan
daun.
Penyakit yang diobati :
Demam pada bayi
2. Bagian yg digunakan:
daun
Berapa banyak:
5 hingga delapan helai
Lama pemberian:
tiga kali sehari hingga rematik menjauh.
Cara pengolahan:
Pertama-tama ambillah lima hingga delapan lembar daun jarak pagar lalu tumbuh
hingga halus bersama sedikit air hangat. Setelah itu oleskan ramuan tersebut pada
bagian tubuh yang mengalami rematik.
Penyakit yang diobati :
Rematik
3. Bagian yg digunakan:
daun
Berapa banyak:
Beberapa helai
Lama pemberian:
semalaman saat tidur.
Cara pengolahan:
Ambil beberapa daun jarak pagar yang masih utuh, kemudian bersihkan agar tidak ada
sisa getah yang masih menempel. Setelah itu, tetesi daun jarak pagar dengan minyak
kayu putih dan oleskan daun jarak pagar tersebut pada perut dan bagian sekitar dada
untuk memberikan rasa hangat.
Penyakit yang diobati :
Perut kembung
Keji Beling

1. Bagian yg digunakan:
daun
Berapa banyak:
8 lembar
Lama pemberian:
3X sehari ¾ gelas.
Cara pengolahan:
8 lembar daun dicuci lalu potong, Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 ¼ gelas.
Setelah dingin airnya disaring, Minum dengan madu.
Penyakit yang diobati :
Kencing batu

Tapak Dara

1. Bagian yg digunakan:
daun
Berapa banyak:
5 – 7 helai.
Lama pemberian:
1 – 3 kali sehari (pagi, siang, malam) masing-masing ½ gelas.
Cara pengolahan:
Cuci bersih daun dengan air mengalir.
Rebus bersama 3 gelas air sampai airnya tinggal setengahnya.
Saring, dinginkan, dan tambahkan madu secukupnya.
Penyakit yang diobati :
Kanker
Diabetes
Darah tinggi
Kolesterol tinggi
Penyakit akibat virus, bakteri, jamur
Cacing dalam usus
Penyakit saraf
Farmakologi amoxicillin adalah melalui efek bakterisid terhadap bakteri pada fase multiplikasi.
Amoxicillin akan menginhibisi biosintesis dinding sel bakteri dan menyebabkan eradikasi bakteri
tersebut.

Farmakodinamik
Amoxicillin adalah turunan penisilin yang tahan asam, tapi tidak tahan terhadap penilinase. Obat
ini Stabil dalam suasana asam lambung, dan aktif melawan bakteri gram positif yang tidak
menghasilkan beta-laktamase, serta beberapa bakteri gram negatif karena obat tersebut dapat
menembus pori-pori di membran fosfolipid bakteri.

Amoxicillin memiliki efek bakterisidal yang bekerja terhadap bakteri yang sensitif terhadap obat
ini. Obat ini bekerja dengan cara menghambat biosintesis dinding sel mukopeptida. Pemberian
oral adalah pilihan, karena diabsorpsi lebih baik daripada obat derivat penisilin lain yang
diberikan secara parenteral.

Amoxicillin terutama diekskresikan ke urine, dalam bentuk yang tidak berubah. Ekskresinya
dapat dihambat dengan pemberian probenesid sehingga memperpanjang efek terapi.
Dikeluarkannya enzim penisilinase oleh bakteri dalam menghadapi serangan obat ini,
menyebabkan inaktifasi oleh plasmid, sehingga obat ini tidak dapat kehilangan efek terapinya.
[24,25]

Farmakokinetik
Farmakokinetik amoxicillin cukup baik terutama bila diberikan per oral. Bioavailabilitas bisa
mencapai 95% per oral.

Absorpsi

Amoxicillin diabsorpsi dengan cepat dan baik pada saluran pencernaan, dan tidak tergantung
adanya makanan. Bioavailabilitas berkisar antara 74─92%, dan bisa mencapai 95% per oral.
Konsentrasi puncak dalam serum terjadi dalam 1─2 jam . Waktu puncak dalam plasma darah
bergantung pada bentuk sediaan, dimana waktu puncak akan dicapai dalam 2 hari untuk obat
bentuk kapsul, 3 hari untuk obat bentuk tablet extended release, dan 1 hari untuk obat bentuk
suspensi. Karena amoxicillin diekskresikan terutama di ginjal, konsentrasi dalam serum akan
meningkat pada penderita gangguan ginjal
Absorpsi per oral pada neonatus lebih lambat dibandingkan anak-anak yang lebih besar.
Konsentrasi puncak dalam serum pada neonatus, didapat dalam 3─4,5 jam.

Distribusi
Distribusi amoxicillin terbanyak dalam cairan tubuh dan tulang, termasuk paru-paru, sekresi
bronkial, sekresi sinus maxilaris, empedu, cairan pleura, sputum, dan cairan telinga
tengah. Dalam cairan serebrospinal amoxicillin dapat ditemukan dalam konsentrasi <1%.
Dalam ikatan protein plasma, 17─20%. Pada wanita hamil, amoxicillin dapat melewati sawar
plasenta. [26]
Metabolisme

Bio transformasi amoxicillin terjadi di hepar. Waktu paruh amoxicillin kurang lebih 1 jam pada
orang dewasa. Waktu paruh pada anak bisa lebih singkat. Pada neonatus, waktu paruh berkisar 3-
4jam jam untuk neonatus cukup bulan. Pada infant dan anak-anak, berkisar antara 1-2 jam.
Waktu paruh akan memanjang pada penderita dengan gagal ginjal.

Eliminasi

Amoxicillin diekskresikan melalui urine. Sekitar 50-80% dosis amoxicillin diksresikan ke urine
tanpa berubah bentuk. Ekskreasi obat ke ginjal akan lebih lama pada neonatus dan infant karena
fungsi ginjal yang belum berkembang sempurna.

Resistensi
Beberapa bakteri telah dilaporkan resistensi terhadap amoxicillin, yaitu Methicillin-resistant
Staphylococcus aureus (MRSA) dan golongan cocci gram positif. Resistensi amoxiciliin terjadi
karena beberapa faktor, diantaranya adalah:
 Penggunaan secara berlebihan di masyarakat yang diperoleh tanpa resep dokter

 Pemberian resep yang tidak perlu, atau tidak rasional

 Penggunaan ekstensif di bidang agrikultural

Tersedianya beberapa antibiotika baru [15-17]

Anda mungkin juga menyukai