Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Alat
Kesehatan ini dengan baik, meskipun masih banyak kekurangan di dalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai alat kesehatan, terutama alat endoskop ini. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik,saran, dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurnatanpa saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang telah membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya.

Gorontalo, 04 Maret 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Endoskop
B. Jenis Endoskop
C. Manfaat Endoskop
D. Cara Kerja Endoskop
E. Keunggulan dan Kelemahan Endoskop
F. Waktu penggunaan Endoskop
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu dan teknologi yang terus berkembang pesat di bidang kedokteran telah
menghasilkan sebuah prosedur diagnostik yang cepat dan tepat,serta metode
penyembuhan penyakit dalam tanpa melakukan operasi.
Pemeriksaan saluran cema dengan menggunakan alat yang menyerupai endoskop
untuk pertama kalinya dilakukan pada abad ke-18. Pada saat itu pemeriksaan dilakukan
dengan cara mengintip melalui suatu tabung yang dimasukkan ke dalam rektum
penderita dengan penerangan lilin untuk dapat melihat keadaan didalam rektum. Cara
ini kemudian berkembang dengan pemakaian alat dari logam yang pemakaiannya
masih memberikan penderitaan bagi pasien. Baru pada tahun 1932, diperkenalkan suatu
gastroskop setengah lentur yang mempunyai lapang pandang yang lebih luas, lebih
praktis dan aman. Alat ini kemudian dilengkapi dengan kamera dan forsep untuk
biopsi. Endoskop menjadi lebih baik saat prinsip-prinsip optik serat (fiher optic)
diterapkan pada alat cndoskop.
Endoskopi Gastrointestinal (EGI) adalah suatu teknik dalam bidang Ilmu Gastro-
enterologi- Hepatologi untuk melihat secara langsung keadaan didalam saluran cerna
bagian atas (SCBA). disebut Esofago Gastroduo Denokopi (EGD) dan saluran cena
bagian bawah (SCBB) disebut kolonoskopi, serta saluran organ padat
pankreohepatobilier disebut ERCP (Endoskopic Retrograde Cholangio
Pancreatography) dengan menggunakan alat endoskopi . (Syafruddin AR. Lelosutan,
2004).
Dewasa ini dokter telah menjadikan alat endoskop sebagai alat diagnostik dan
terapeutik yang handal, schingga mampu menyederhanakan beberapa tindakan terapi
operatif. Hampir di setiap Rumah Sakit besar memiliki dan menjadikan alat endoskop
sebagai sarana penunjang yang menjanjikan pada pasien kolonoskopi. menjadikan
diagnosis berbagai penyakit saluran cema dapat ditegakkan dengan lebih akurat serta,
memudahkan pengobatan dan mempercepat masa penyembuhan pasien. menjalankan
yang didapat dengan tindakan endoskopi yang akan pemeriksaan Kemudahan

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian Endoskop ?
2. Apa saja jenis Endoskop ?
3. Apa saja manfaat Endoscop ?
4. Bagaimana cara kerja Endoskop ?
5. Apa saja keunggulan dan kelemahan dari penggunaan Endoskop ?
6. Kapan alat Endoskop digunakan ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Endoskop adalah suatu alat yang digunakan untuk memeriksa organ dalam tubuh
manusia. Dapat secara visual dengan mengintip menggunakan alat tersebut (rigid/
fiber skop) atau langsung melihat pada layar monitor (skop cevis), schingga kelainan
yang ada pada organ tersebut dapat dilihat dengan jelas (Agus Priyanto, 2009 :13).
Salah satu peralatan endoskopi medical adalah fiberskop di mana bagian dari alat
yang masuk kedalam organ bagian dalam tubuh (saluran cerna) berbentuk pipa yang
Ientur (fleksibel) dan di dalamnya terdapat serat-serat optic yang berfungsi sebagai
pemungut gambar serta pembawa cahaya. (Agus Priyanto, 2009 :13).
Prinsip dasar dari Endoscop fibre-optic ini merupakan kumpulan serat fibre-optic
yang berdiameter 2-3 mm dan berisi sekitar 20.000 40.000 fibre-glass yang halus
dengan diameter 10 micro meter. Sinar yang berasal dari sumber cahaya
ditransmisikan melalui refleksi intemal secara sempurna sampai kebagian distal
sampai ke obyck yang akan dilihat. Masing-masing fibre-optic masih diliputi lapisan
glass dengan optical density yang lebih rendah schingga dapat menghindari kerusakan
akibat sinar yang melewati bagian dalam fibre tapi lapisan ini tidak menghantarkan
sinar disamping itu masih ada ruang antar fibre yang memberikan bayangan gelap
yang menyerupai jala kecil-kecil yang biasa muncul pada gambar. Hal ini agak
berbeda dengan bayangan dari lensa yang rigid.
Suatu keuntungan fibreoptic ini adalah sangat fleksible walaupun alat dalam
keadaan membelok maksimal tanpa mengurangi kualitas gambar. Pada instrumen
modern lensa bagian distal yang terfokus pada obyek benar-benar terfixasi.
Kedalaman fokus obyek yang dapat diamati ialah 3mm sampai dengan 10-15cm.
Bayangan gambar ini direkonstruksi pada ujung distal alat dan mata melalui suatu
lensa yang dapat diatur menyesuaikan individu diteruskan masing-masing.
Endoskop adalah alat yang digunakan dalam pemeriksaan endoskopi. Alat ini
berbentuk pipa kecil panjang yang dapat dimasukkan ke dalam tubuh, misalnya ke
lambung, ke dalam sendi, atau ke rongga tubuh lainnya. Di dalam pipa tersebut
terdapat dua buah scrat optik. Satu untuk menghasilkan cahaya agar bagian tubuh di
depan ujung endoskop terlihat jelas, sedangkan serat lainnya berfungsi sebagai
penghantar gambar yang ditangkap oleh kamera. Di samping kedua scrat optik
tersebut, terdapat satu buah bagian lagi yang bisa digunakan sebagai saluran untuk
pemberian obat dan untuk memasukkan atau mengisap cairan. Selain itu, bagian
tersebut juga dapat dipasangi alat-alat medis seperti gunting kecil, sikat kecil, dll.
Endoskop biasanya digunakan bersama layar monitor schingga gambaran organ
yang diperiksa tidak hanya dilihat sendiri oleh operator, tetapi juga oleh orang lain di
sekitamya. Gambar yang diperoleh selama pemeriksaan biasanya direkam untuk
dokumentasi atau evaluasi lebih lanjut.
Pemeriksaan ini sangat berperan dalam menentukan penyebab pendurahan
saluran cema yang sulit ditentukan berdasarkan pemeriksaan radiologis. Beberapa lesi
(terlihat putih atau pucat) yang tak terlihat pada pemeriksaan radiologis dapat
diketahui dengan pemeriksaan endoskopi.
Beberapa jenis gangguan yang dapat dilihat dengan endoskop antara lain : abses,
sirosis biliaris, perdarahan, bronkhitis, kanker, kista, batu empedu, tumor. polip,
tukak, dan lain-lain.
Tindakan endoskopi adalah untuk mengamati struktur anatomi dan fisiologi
saluran pencernaaan (traktus digestivus) secara langsung dengan bantuan alat
endoskopi beserta asesorisnya. Pengamatan endoskopi pada saluran cerna bagian atas
dikenal dengan istilah esofago-gastro-duodenoskopi (EGD), sedangkan endoskopi
pada saluran cerna bagian bawah dikenal dengan nama kolonoskopi.
Esofago-gastro-duodenoskopi (EGD) merupakan pemeriksaan di dalam saluran
kerongkongan, lambung, dan usus 12 jari dengan menggunakan endoskop serat optic
atau EVIS (Elektronik Vidco Information System). Tujuan dari pemeriksaan EGD
adalah identifikasi kelainan selaput lendir di dalam saluran kerongkongan, lambung,
dan usus 12 jari. Ketepatan diagnostic EGD berkisar 80- 90%, bahkan bisa mencapai
100% bila dilakukan oleh tenaga yang sudah berpengalaman.
Alat endoskopi EGD umumnya dengan skop frontview (lensa kamera berada di
ujung depan skop). Sedangkan endoskop dengan skop sideview digunakan untuk
ERCP (Endoskopic Retrogade Cholangio Pancreatography) atau bila harus melihat
dan melakukan biopsy (mengambil jaringan dengan menggunakan jarum) pada
kelainan yang terletak di sisi luar saluran (misalnya kecurigaan tumor, dll.

B. Jenis Endoskop (Endoscope)


Jenis-jenisnya cukup banyak karena saluran dalam tubuh manusia juga beragam.
Beberapa diantaranya jenis endoskop adalah
a) Endoskop kaku (rigidscope)
b) Endoskop lentur (fiberscope)

c) Video endoscope (evis scope)

d) Endoskop kapsul (capsul


endoscope)

C. Manfaat Endoskop (Endoscope)


a) Mengetahui bagaimana keadaan bagian dalam saluran cema (apakah ada luka,
daging tumbuh, kelainan bentuk saluran cema, dll)
b) Dapat digunakan untuk mengambil contoh jaringan bagian dalam (biopsy) guna
pemeriksaan.
Endoskop tidak hanya berfungsi sebagai alat periksa tetapi juga untuk
melakukan tindakan medis seperti pengangkatan polip, penjahitan, dan lain- lain.
Selain itu, endoskop juga dapat digunakan untuk mengambil sampel jaringan jika
dicurigai jaringan tersebut terkena kanker atau gangguan lainnya.
D. Cara Kerja
Untuk mendapatkan visual dari dalam tubuh dapat dilakukan dengan menggunakan
kamera dan ditampilkan pada layar atau melihat secara langsung (dengan
meneropong).
Serat optik 1 – Pemberian Cahaya – Organ – Kamera – Serat Optik 2 – Layar

Dengan Metode Menggunakan Peneropongan


Serat Optik 1 – Pemberian Cahaya – Organ – Serat Optik 2 - Layar

E. Keunggulan dan Kelemahan Dari Penggunaan Endoskop (Endoscop)


1. Keunggulan dari penggunaan endoskop
 Dapat melakukan operasi tanpa melakukan pembedahan,misal pengangkatan
jaringan tumor.
 Dapat menggantikan fungsi tindakan operasi, lebih nyaman, biaya lebih murah
dan efisien
 Dapat melakukan diagnostik yang cukup akurat
 Dapat mendeteksi adanya infeksi, bisul, tumor, radang, dll.
 Hasil pemeriksaan dapat langsung dicctak.
2. Kelemahan dari penggunaan endoskop
 Kemungkinan terjadi sakit tenggorokan atau terjadi pembengkakan

F. Waktu Penggunaan Endoskop (Endoscope)


Penggunaan alat ini digunakan saat melakukan tindakan Endoskopi. Tindakan
Endoskopi sendiri dilakukan saat kondisi pasien
1. keluhan saluran cerna yang berulang(kronis atau berat).dilakukan tindakan
gastroskopi
2. pendarahan saluran cerna atas(muntah darah dan buang air besar berwarna hitam)
dilakukan tindakan gastroskopi
3. pendarahan saluran cerna bawah.dilakukan kolonoskopi
4. adanya perubahan kebiasaan pada waktu buang air besar.dilakukan tindakun
kolonoskopi.
5. Pengobatan varices (pelebaran) pembuluh darah pada tenggorokan dilakukan
tindakan gastroskopi
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Endoskop adalah alat yang digunakan dalam pemeriksaan endoskopi. Alat ini
berbentuk pipa kecil panjang yang dapat dimasukkan ke dalam tubuh, misalnya ke
lambung, ke dalam sendi, atau ke rongga tubuh lainnya. Di dalam pipa tersebut
terdapat dua buah serat optik. Satu untuk menghasilkan cahaya agar bagian tubuh di
depan ujung endoskop terlihat jelas, sedangkan serat lainnya berfungsi sebagai
penghantar gambar yang ditangkap oleh kamera.
Penggunaan alat ini digunakan saat melakukan tindakan Endoskopi. Tindakan
Endoskopi sendiri dilakukan saat kondisi pasien
a. keluhan saluran cema yang berulang(kronis atau berat).dilakukan tindakan
gastroskopi
b. pendarahan saluran cerna atas(muntah darah dan buang air besar berwarna hitam)
dilakukan tindakan gastroskopi
c. pendarahan saluran cema bawah.dilakukan kolonoskopi
d. adanya perubahan kebiasaan pada waktu buang air besar.dilakukan tindakan
kolonoskopi.
e. pengobatan varices (pelebaran) pembuluh darah pada tenggorokan.dilakukan
tindakan gastroskopi

B. Saran
Setelah kita mengetahui kegunaan dan pentingnya alat ini, setidaknya pemerintah
dapat menyediakan menambah alat endoskop ini dalam rangka endoskopi atau
terapcutik di Rumah Sakit Umum Dacrah untuk meningkatkan pelayanan keschatan di
dacrah sebagai pusat rujukan.
DAFTAR PUSTAKA

Bartiansyah, Eko. 2008. Panduan Lengkap Membaca Tes Keschatan. Jakarta : Penebar Plus

Brooker, Chris. 2008. Ensiklopedia Keperawatan. Alih bahasa Andy Hartono dkk. Ed Estu
tiar. Jakarta : EGC

Kee, Joyce LeFever. 1997. Buku Saku Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik dengan
Implikasi Keperawatan. Alih bahasa Easter Nurses, Ed Monica Ester. Jakarta : EGC

Priyanto, Agus dan Sri, Lestari. 2008. Endoskopi Gastrointestinal. Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai